Kayu merupakan bahan ragam hias yang tercipta secara

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar pengertian membuat ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII dilengkapi dengan contoh dan penjelasan. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dala mencari referensi tentang pengertian membuat ragam hias pada bahan alam dalam mata pelajaran seni budaya.

Kayu merupakan bahan ragam hias yang tercipta secara

Gambar: freepik.com

Pengertian Membuat Ragam Hias Bahan Alam

Membuat ragam hias pada bahan alam merupakan suatu aktivitas berkreasi dalam wujud gambar hiasan yang diterapkan pada bahan alam. Aktivitas berkreasi dalam hal ini yaitu menggambar ragam hias baik berupa ragam hias geometris, ragam hias manusia, ragam hias hewan, ragam hias tumbuhan, ragam hias benda alam. Sedangkan yang dimaksud penerapan pada bahan alam yaitu penggunaan berbagai bahan alam seperti kayu, bambu, dan batu sebagai objek yang digambari ragam hias.

1. Kayu

Kayu merupakan bagian batang / cabang / ranting tumbuhan yang mengeras akibat proses lignifikasi atau pengayuan secara alami. Kayu terbentuk akibat akumulasi selulosa dan lignin pada bagian dinding sel berbagai jaringan pada batang pohon. Tumbuhan berkayu mulai muncul sekitar 400 juta tahun lalu dan telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Melalui kayu, kita juga dapat mengetahui kondisi iklim dan cuaca pada masa lalu dengan cara mempelajari cincin pertumbuhan dari sebuah kayu.

Dikutip dari rimbakita.com, berikut ini adalah manfaat kayu berdasarkan syarat teknis dan jenis kayu apa yang dapat digunakan:

a. Kayu Konstruksi Bangunan

Kayu untuk keperluan konstruksi dan bangunan tentu harus memiliki kekuatan, kekerasan dan keawetan yang baik. Selain itu, ukuran besar kayu juga menjadi pertimbangan. Jenis kayu yang cocok untuk bahan konstruksi bangunan adalah bangkirai, jati, balau, belangeran, cengal, giam, kapur, kempas, lara, keruing dan rasamala.

b. Kayu Veneer Mewah

Kayu untuk venner mewah harus memiliki syarat-syarat yang dimiliki veneer biasa dengan tambahan memiliki nilai dekoratif, seperti kayu jati, sonokeling, eboni, kuku, bongin, dahu, lasi, sungkai, wetu, sonokembang, dan lasi.

c. Kayu Furniture / Mebel

Kayu untuk bahan baku mebel atau furniture biasanya memiliki berat sedang, dimensi stabil, memiliki nilai dekoratif, mudah dikerjakan (dipaku, dibubut, dilem, dipotong, dll). Untuk keperluan ini kayu yang digunakan antara lain eboni, jati, kuku, mahoni, rengas, meranti, sonokeling, ramin dan sonokembang.

d. Kayu Lantai

Kayu juga dapat digunakan sebagai bahan lantai, oleh karena itu harus memiliki spesifikasi kayu keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku, dan memiliki kekuatan dan keawetan yang baik, seperti kayu bangkirai, balai, belangeran, bintangur, bongin, bungur dan jati.

e. Kayu Bantalan Kereta Api

Penggunaan kayu sebagai bantalan kereta api telah digunakan sejak kereta api pertama kali ditemukan. Karena menahan bobot yang berat, maka kayu bantalan harus bersifat kuat, keras, kaku dan awet. Jenisnya sepeti kayu balau, bangkirai, belangeran, bedaru, bintangur, kempas dan ulin. Kayu

f. Untuk Alat Olahraga

Kayu juga dapat diolah dan menjadi alat olahraga seperti pemukul baseball dan busur panah. Kayu yang dibutuhkan adalah kayu yang kuat, tidak mudah patah, ringan, halus, kaku dan awet, seperti jenis kayu bedaru, agathis, melur, merawan, nyatoh, sonokeling, salimuli, dan teraling.

g. Kayu Untuk Alat Musik

Gitar, biola dan piano adalah beberapa contoh alat musik yang menggunakan kayu sebagai bahan baku. Dalam penggunaan kayu sebagai alat musik maka kayu sebaiknya memiliki tekstur halus, serat lurus, tidak mudah belah dan yang terpenting memiliki daya resonansi yang baik. Kayu-kayu ini antara lain merawan, cempaka, jati, nyatoh, lasi dan eboni.

h. Kayu Alat Tulis dan Gambar

Manfaat kayu berikutnya adalah untuk pembuatan pensil tulis dan lukis. Kayu ini harus ringan, tekstur halus dan bersih seperti kayu melur, pulai, jelutung dan pinus.

i. Tong Kayu

Kayu yang dibentuk sedemikian rupa menjadi tong masih banyak digunakan di Eropa untuk menyimpan anggur. Kayu ini biasanya bersifat tidak tembus cairan dan tidak menghasilkan bau, seperti kayu balau, bangkirai, jati dan pasang.

j. Tiang Listrik dan Telepon

Kayu untuk keperluan ini harus kuat menahan angin atau tidak mudah patah, ringan dan bentuknya lurus. Jenis kayu yang tepat digunakan seperti balau, jati, lara, kulim, ulim, merbau dan tembesu.

k. Kerajinan Patung dan Ukiran

Jepara merupakan kota yang memiliki julukan sebagai kota ukir. Di kota ini banyak pengrajin menggunakan kayu jati, sonokeling, salimuli, melu, eboni dan cempaka sebagai bahan ukiran karena memiliki sifat keras, halus, liat, serat lurus dan tidak mudah patah.

l. Korek Api

Penggunaan korek api dari kayu saat ini masih dapat ditemukan. Umumnya kayu-kayu yang digunakan seperti kemiri, jambu, agathis, benuang, sengon, perupuk, pulai, terentang dan pinus. Kayu korek api harus cukup kuat, elastis dan tidak mudah pecah.

m. Kayu Moulding

Manfaat kayu untuk moulding sebaiknya memiliki karakter ringan, serat lurus, halus, mudah dikerjakan dan dekoratif. Seperti kayu jeletung, pulai, ramin dan meranti.

n. Pembuatan Kapal

Sebagai negara kepulauan dengan lautan yang luas, Indonesia terkenal sebagai negara maritim. Penggunaan kayu dalam pembuatan kapal telah diterapkan sejak nenek moyang untuk mengarungi samudera, seperti kayu ulin dan kapur. Kayu tersebut digunakan karena tidak mudah pecah dan tahan terhadap air laut.

o. Persenjataan

Popor pistol dan senapan hingga saat ini masih mengunakan bagan kayu yang bersifat ringan, liat, kuat keras dan dimensi stabil seperti pada kayu jati, waru, salimuli.

p. Kayu Arang

Arang merupakan hasil pembakaran kayu yang berwarna hitam. Pembuatan arang umumnya dari kayu bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, johar, nyirih, puspa, rasamala dan simpur karena memiliki berat jenis tinggi.

Berikut ini adalah salah satu contoh kerajinan dari bahan dasar kayu yang cukup sederhana dan bisa kaloian praktikkan di rumah maupun di sekolah.

Membuat Figura

Kayu merupakan bahan ragam hias yang tercipta secara

Alat dan Bahan:
  • Ranting kayu
  • Lem kayu Crossbond
  • Karton bekas
  • Cat kayu BioColours water based (disarankan water based agar tidak menimbulkan bau).
  • Tripleks
  • Kuas

Cara Membuat Kerajinan Kayu Figura:

  1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
  2. Potong ranting dengan panjang sesuai ukuran figura yang Anda inginkan.
  3. Cat ranting sesuai warna yang Anda inginkan dengan cat BioColours water based.
  4. Biarkan kering dulu.
  5. Siapkan tripleks sesuai bentuk dan ukuran figura.
  6. Gunakan Crossbond untuk merekatkan ranting kayu pada tripleks di bagian pinggirnya.
  7. Tunggu sampai kering.

2. Bambu

Bambu merupakan tanaman yang beruas dan berongga di bagian batangnya yang merupakan tanaman anggota jenis rerumputan atau rumput-rumputan. Tanaman ini mempunyai banyak jenis atau tipe. Selain memiliki banyak jenis, tanaman ini juga memiliki banyak sebutan lain di daerah-daerah tertentu, seperti aur, awi, eru, dan buluh.

Selain definisi tersebut, tanaman ini juga memiliki beberapa definisi atau pengertian yang lain. Bambu adalah tumbuhan berumpun yang memiliki akar serabut, memiliki batang bulat berongga, keras, tinggi, dan beruas yang biasanya digunakan sebagai bahan bangunan dan beberapa perabotan rumah tangga seperti kursi, mebel, dan sebagainya Seperti jenis tumbuhan pada umumnya, tanaman ini memiliki beberapa karakteristik atau ciri khas yang membedakannya dengan jenis tumbuhan yang lain. Karakteristik tersebut antara lain melekatnya sistem rhizoma-dependen pada tumbuhan ini.

Sistem unik tersebut merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh tanaman ini yaitu masa pertumbuhan yang relatif lebih cepat dibandingkan tumbuhan pada umumnya. Tanaman ini mampu mengalami pertambahan dimensi sepanjang 24 inchi atau sekitar 60 cm dalam satu hari. Bahkan jika kondisi tanah dan iklim tempat tumbuhnya bersahabat, tanaman ini mampu mengalami pertumbuhan lebih dari itu. Tanaman ini memiliki struktur morfologi tertentu baik untuk bagian batang, daun, akar maupun tunasnya yang dikenal dengan istilah rebung.

Batangnya memiliki bentuk silinder memanjang yang terdiri atas beberapa ruas. Batang ini muncul dari akar-akar rimpang yang kemudian pada saat umurnya sudah mulai menua, batangnya cenderung berongga dan berubah menjadi keras.

Batang tumbuhan ini umumnya dibungkus oleh daun-daun yang biasa disebut pelepah batang yang akan berguguran ketika mulai menua. Di bagian ujung pelepah batang tersebut terdapat subang yang merupakan perpanjangan dari batang yang berbentuk menyerupai segitiga. Tanaman ini umumnya memiliki tinggi sekitar 0,3 meter hingga 30 meter dengan diameter batang berkisar antara 0,25 cm hingga 25 cm yang ketebalan dindingnya mencapai 25 mm.

Daun tanaman ini merupakan jenis daun lengkap yaitu daun yang memiliki pelepah daun, helaian daun, dan tangkai daun. Pertulangan daun sejajar, dimana terdapat satu tulang daun berukuran besar di bagian tengah daun dengan tulang daun berukuran kecil di sekitarnya yang tampak tersusun sejajar satu sama lain.

Ujung daun berbentuk runcing, tepi daun rata, bangun daun lanset, dan daging daun bertekstur menyerupai kertas. Permukaan daun bagian atas memiliki warna hijau yang lebih terang dibandingkan dengan permukaan daun bagian bawah yang cenderung berwarna hijau gelap.

Perbedaan tekstur permukaan bagian atas dan bagian bawah juga dapat dilihat dari bulu yang menyelimutinya. Permukaan daun bagian atas memiliki bulu yang lebih halus dibanding bagian bawah yang memiliki bulu bertekstur kasar.

Akar bambu memiliki sistem percabangan tertentu yang berbeda antara jenis satu dengan jenis dengan lainnya. Akar tanaman ini merupakan akar rimpang yang ujungnya memiliki bentuk yang lebih lebar dibandingkan dengan bagian pangkalnya, atau dapat dikatakan memiliki bentuk yang meruncing ke arah pangkal, dan setiap ruasnya memiliki akar dan kuncup.

Gelas dan kendi adalah perabotan rumah harian. Jadi jangan heran jika kalian menggunakan banyak gelas untuk minum, Kehadiran kaca memiliki estetika yang tinggi, terutama jika modelnya unik dan bahan dasarnya menarik.

Di sini admin akan menunjukkan gelas bambu, dan mungkin tidak semua orang memiliki gelas itu. Jadi, bagi kalian yang tertarik, kalian bisa mencoba membuatnya, bahan, dan alat sebagai berikut.

Gelas dan Teko

Kayu merupakan bahan ragam hias yang tercipta secara

Alat dan bahan:
  • Bambu tua
  • Sekrup bambu
  • Amril
  • Gergaji
  • Kategorikal
  • Kucing itu
  • Dan aksesoris lainnya

Cara membuatnya:

  1. Siapkan dan keringkan beberapa bambu tua.
  2. Gunakan bambu yang dikeringkan setelah dijemur selama beberapa hari, dan pastikan bambu tidak merata karena terlalu kecil.
  3. Ambil bagian bawah bambu yang memiliki paku atau biasa disebut dengan Bamboo Spacer Ring.
  4. Potong bambu sesuai ukuran gelas yang ingin Anda buat, jadi ukur dulu ketinggiannya.
  5. Setelah memotong, Anda akan mendapatkan bambu yang hampir menyerupai gelas.
  6. Langkah selanjutnya adalah membuat amplas atau tumbuk bagian luar bambu sehingga Anda bisa mengecatnya nanti.
  7. Setelah halus, Anda bisa mengukir bambu seperti yang Anda inginkan, misalnya, mengukir bunga di sebelahnya, atau Anda bisa mengukirnya di mulut bambu.
  8. Kemudian ambil cat dan cat apa yang Anda inginkan.
  9. Anda juga bisa menambahkan mata, hidung, hingga alis di tengah gelas, jika Anda benar-benar ingin menghiasnya agar lebih menyenangkan.
  10. Tambahkan syal atau sesuatu agar dekorasi benar-benar terasa seperti itu.
  11. Di dalam, Anda juga harus lebih tenang dan bisa menggambar.

3. Batu

Batuan merupakan kumpulan dari mineral sejenis atau tak sejenis yang terikat secara gembur ataupun padat. Bedanya dengan mineral, batuan tidak memiliki susunan kimiawi yang tetap, biasanya tidak homogen. Batuan tidak perlu padat dan keras dan biasanya merupakan agregat-agregat yang berukuran cukup besar, tetapi dapat pula dalam ukuran yang cukup kecil atau tersusun oleh benda gelas saja. Batuan dari segi asal dan keterdapatan di lapangan dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

Perkembangan batuan mengikuti suatu siklus/daur batuan Batuan merupakan sekumpulan mineral-mineral yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri dari batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia. Batuan yang umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka.

Ciri-ciri ini mengklasifikasikan batuan manjadi beku, sedimen dan malihan. Mereka lebih diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka, transformasi dari satu jenis batuan ke batuan yang lain. Pengkelasan dibuat atas dasar yaitu : Memiliki kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini. Tekstur batuan yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu. Struktur batuan yaitu susunan hablur mineral di dalam batu. Proses pembentukan.

Batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya dan dengan itu dibagi kepada kumpulan yang besar yaitu :

a. Batuan Beku

Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Karena terbentuk dari magma maka keberadaan batuan ini sangat erat kaitannya dengan keberadaan gunung api aktif di suatu tempat. Adapun berdasarkan tempat terjadinya batuan beku dibedakan menjadi 2 jenis. Jenid batuan beku tersebut ialah batuan beku dalam dan batuan beku luar.

b. Batuan Sedimen

Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk dari proses akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses akumulasi ini berjalan mengendapkan lapis demi lapis material dipermukaan bumi hingga kemudian mengalami proses pembatuan. Berdasarkan proses terjadinya batuan dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis batuan sedimen tersebut antara lain batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi dan batuan sedimen organik.

c. Batuan Malihan

Batuan malihan merupakan jenis batuan yang terbentuk dari transformasi batu yang sudah ada sebelumnya. Proses transformasi ini dikenal dengan istilah metamorphosis oleh karena itu batuan malihan juga dikenal dengan nama batuan Metamorf. Contoh : batu marmer, batu gneiss, batu sabak dan batu skist. Berdasarkan proses pembentukannya batuan metamorf dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis batuan malihan tersebut antara lain batuan malihan kontak, batuan malihan dynamo dan batuan malihan kontak pneumatolistis.

d. Batuan Metamorf

Batuan metamorf, kadang disebut juga batuan ubah/batuan malihan, adalah batuan yang terjadi dikarenakan adanya perubahan-perubahan atau peralihan (kristalisasi kembali, pembentukan mineral baru, atau perubahan struktur) dari batuan yang lebih tua, yang disebabkan oleh tekanan, panas, atau kehilangan/pengambilan zat. Metamorfisme dibagi menjadi tiga macam, yaitu metamorfisme termal/kontak/sentuh, metamorfisme dinamo/kinematik, dan metamorfisme regional.

Berikut ini adalah salah satu kerajinan ragam hias dengan bahan dasar batu sungai sebagai berikut.

Tempat Kunci Kamuflase

Kayu merupakan bahan ragam hias yang tercipta secara

Alat dan Bahan :

  • Batu kali ukuran sedang
  • Lem epoxy
  • Botol berbentuk toples kecil

Cara Pembuatan :

  1. Lepaskan stiker label dari botol, kemudian
  2. Lepas pula tutup botol dari badannya, gunakan lem epoxy pada permukaan tutupnya dan juga pada permukaan batu, kemudian rekatkan keduanya.
  3. Tahan sampai beberapa menit, letakkan di area yang aman, dan biarkan mengering sampai 24 sampai 28 jam.
  4. Setelah mengering, botol pun bisa kamu isi dengan kunci rumah kemudian letakkan pada halaman depan rumah di area yang berbatu.