Karya musik yang akan dipergelarkan harus merupakan karya-karya yang paripurna, maksudnya adalah

Oleh Alfi Yuda pada 13 Agu 2021, 09:20 WIB

Diperbarui 13 Agu 2021, 09:20 WIB

Ilustrasi musik kontemporer. [Photo by Stefany Andrade on Unsplash]

Bola.com, Jakarta - Bagi kamu yang merasa memiliki jiwa seni pasti sudah mengetahui jenis seni musik modern yang sangat populer di zaman ini. Ya, musik kontemporer.

Musik kontemporer adalah jenis musik yang biasanya dimainkan tanpa menggunakan alat musik asli, tetapi alunan musik yang dihasilkan tidak kalah bagusnya dengan alat musik aslinya.

Musik kontemporer pertama kali muncul pada masa abad ke-19. Kemunculannya berawal dari suatu gerakan seni lukis impresionis. Kelompok yang membentuk gerakan tersebut ialah sekelompok pelukis dari Prancis, yaitu Degas, Monet, Renoir, dan beberapa lagi yang lain.

Musik kontemporer juga lazim disebut new music atau musik terbaru. Secara gampangnya, 'kontemporer' memiliki arti 'masa kini'.

Definisi musik kontemporer lainnya yakni jenis musik yang baru diciptakan alias belum pernah diciptakan sebelumnya.

Seni musik kontemporer kerap dianggap sebagai seni musik yang unik dan inovatif. Hal ini dikarenakan seorang musisi biasanya menggunakan gabungan dari bunyi tepuk tangan, berbagai gesekan, atau bunyi-bunyi lain yang bisa dihasilkan oleh benda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, itulah sekilas penjelasan tentang pengertian musik kontemporer. Untuk kamu yang merasa memiliki jiwa seni musik, hendaknya terlebih dulu memahami pengertian musik kontemporer itu.

Berikut ini penjelasan seputar musik kontemporer, yang perlu dipahami, dikutip dari laman Theinsidemag dan Sharingconten, Jumat [13/8/2021].

1. Unsur-Unsur Musik Kontemporer

Berikut ini unsur-unsur musik kontemporer yang terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

- Warna nada [tone color]

Dalam musik kontemporer, terdapat sedikit penekanan pada campuran suara. Selain itu, perkusi juga memainkan peran utama. Warna nada yang dimainkan secara individu akan terdengar jelas pada musik ini.

- Harmoni

Dalam musik kontemporer, dikenal istilah 'polychord', di mana dua kunci nada terdengar pada waktu yang bersamaan. Dalam harmoni musik kontemporer juga menggunakan empat kunci nada.

Selain itu, musik kontemporer menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari suara piano. Dalam musik kontemporer dikenal istilah 'polytonality', yaitu penggunaan dua atau lebih kunci nada pada waktu yang bersamaan.

- Ritme

Ritme merupakan satu di antara unsur musik kontemporer yang paling mencolok. Kebanyakan ritme yang digunakan merupakan ritme yang membangkitkan semangat, dorongan, dan kegembiraan.

Selain itu, terdapat kelompok ketukan yang tak beraturan. Dalam ritme musik kontemporer, dikenal istilah 'polyrhrthm', yaitu penggunaan dua ritme yang kontras dalam waktu yang bersamaan.

- Melodi

Melodi adalah tingkatan tinggi rendah dan panjang pendek nada dalam musik. Melodi dalam musik kontemporer dikenal memiliki range yang sangat lebar atau besar dan menggunakan 12 nada kromatik tanpa tonel center.

Ilustrasi musik kontemporer. [Image by M. H. from Pixabay]

2. Ciri Khas Musik Kontemporer

Musik kontemporer memiliki ciri khas, yaitu:

  • Memiliki warna bunyi sejenis atau berbagai macam jenis.
  • Memiliki notasi yang hanya bisa dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis dengan tanda atau simbol.
  • Mempunyai improvisasi yang beragam sesuai keinginan si pembuat musik [komposer].
  • Suara yang dihasilkan berasal dari berbagai macam sumber bukan hanya dari alat musik saja.
  • Jenis tangga nada pada musik kontemporer beragam.
  • Jenis irama yang digunakan tidak terpaku pada satu jenis irama.
  • Tempo dan dinamikanya bervariasi.
  • Melodi liriknya mempunyai jumlah yang sedikit.
  • Memiliki ritme yang kompleks.
  • Lebih banyak menggunakan instrumen perkusi.
  • Alat musik yang digunakan merupakan perpaduan suara dari alat musik sintesis dan elektronik.
  • Tidak terikat akan adanya aturan permainan pada zaman dahulu dan zaman sekarang.

3. Karakteristik Musik Kontemporer

Berikut karakteristik umum pada musik kontemporer:

  • Melodi liriknya tak sebanyak periode sebelumnya.
  • Adanya harmoni yang disonan.
  • Ritme yang kompleks.
  • Terdapat banyak suara perkusi.
  • Suara dari alat musik tiup wood wind and brass, serta suara perkusi lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
  • Penggunaan suara sintetis dan elektronik.

4. Fungsi Musik Kontemporer

Berikut beberapa fungsi musik kontemporer secara umum:

  • Fungsi religi atau keagamaan, memiliki fungsi untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan.
  • Fungsi komunikasi, yaitu menggunakan musik untuk mengomunikasikan gagasannya kepada masyarakat. Baik itu berupa ide, kritik sosial, dan lain sebagainya.
  • Fungsi pendidikan, setiap cabang seni memiliki fungsi pendidikannya sendiri. Dalam musik grup atau sebut saja ansambel, diperlukan kerja sama tim agar musik yang tercipta harmonis.
  • Fungsi artistik adalah fungsi yang ditujukan sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya.
  • Fungsi rekreasi atau hiburan merupakan fungsi yang tidak lepas dari sebuah karya seni pertunjukan.

Sedangkan, untuk fungsi seni musik kontemporer secara khusus adalah:

  • Aktualisasi gaya bermusik para komponis.
  • Sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya gramatika musik.
  • Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak.

Sumber: Theinsidemag.com, Sharingconten.com

Dapatkan artikel pengertian dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓

Dapatkan berita terkini setiap hari

Success! email berhasil dikirim

Skip to content

PERTUNJUKAN MUSIK

  1. Pengertian Pertunjukkan Musik
    Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan dalam bentuk musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh manusia. Karena musik memiliki jiwa, hati, pikiran, dan kerangka sebagai penyangga tubuh layaknya seorang manusia, pertunjukan musik sebagai salah satu budaya dari manusia yang lahir dari perasaan dan hasil ungkapan yang berbentuk ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Penyajian pertunjukan musik dalam waktu yang tepat dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik sehingga dapat menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa, perasaan senang, dan gembira.
  2. Bentuk-Bentuk Penyajian Musik
    Dalam musik terdapat beberapa bentuk penyajian yang berkaitan erat dengan tujuan serta jenis musik yang disajikan. Secara garis besar, bentuk-bentuk penyajian musik tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok seperti berikut ini :
  3. Penyajian musik tunggal
    Penyajian musik tunggal, yakni bentuk penyajian musik yang menampilkan seorang sirkus dalam memainkan alat musik tertentu. Misal penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal, dan sebagainya.
  4. Penyajian kelompok musik terbatas
    Yang dimaksud penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musik sampai dengan bentuk ensambel terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin.
  5. Penyajian musik orkestra yang dihadiri oleh penikmat yang jumlahnya jauh lebih besar
    Penyajian musik orkestra ini, meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daridapa penyajian musik lainnya. Bentuk-bentuk orkestra besar seperti orkes pilharmoni, orkes simfoni, dan sejenisnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik.
  6. Penyajian musik elektrik
    Penyajian musik elektrik, yakni penyajian kelompok musik dengan menggunakan perlengkapan atau alat-alat musik elektrik berkekuatan tinggi. Penyajian musik elektrik berkekuatan tinggi ini sangat berbeda dari penyajian musik sebelumnya yang ditampilkan di dalam ruang tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakukan di udara terbuka dengan jumlah penonton yang bisa mencapai ribuan orang. Penyajian dan kelompok-kelompok band ternama pada umumnya menggunakan bentuk penyajian musik seperti ini. Sifat dari penyajian musik ini tidak formal dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil di atas pentas.
  7. Persiapan Pertunjukan Musik
    Proses akhir dari pembelajaran seni adalah penyajian karya seni, baik secara perseorangan ataupun kelompok. Setelah anda mengikuti rangkaian pembelajaran teori dan apresiasi seni musik, anda diharuska menampilkan karya musik. Proses penampilan karya musik ini tentu saja harus melalui rangkaian kegiatan yang terorganisasi sehingga proses penampilan musik bisa baik dan terarah. Kegiatan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan sebuah pementasan musik meliputi kegiatan pengorganisasian pertunjukan, pemilihan dan penyusunan karya musik yang akan ditampilkan, latihan-latihan memainkan musik secara bersama, melaksanakan pertunjukan musik, dan akhirnya evaluasi kegiatan pertunjukan.

Menyajikan karya musik merupakan hal yang pada umumnya ditunggu setelah melaksanakan proses belajar. Sebagian besar orang ingin menampilkan hasil belajarnya tanpa mempertimbangkan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan pementasan. Dalam pikiran mereka biasanya terbanyang penampilan seperti layaknya penyanyi atau pemusik terkenal ketika beraksi di hadapan publiknya. Hal tersebut tidak dapat sepenuhnya disalahkan karena selayaknya seperti itulah proses penampilan musik. Hal-hal yang menentukan keberhasilan sebuah pementasan musik diantaranya kemampuan teknis, seorang pemusik dituntut pula untuk mampu berkomunikasi dengan publiknya, baik secara verbal [dengan ucapan dan kalimat-kalimat biasa] maupun secara nonverbal melalui karya musik yang dimainkannya. Kemampuan berkomunikasi ini tidak lantas muncul begitu saja dalam diri pemusik, ia harus mempersiapkan dirinya terlebih dahulu dari berbagai aspek, seperti bagaimana ia bersikap pada saat memaikan atau penampilan karya musik, bepakaian, memasuki pentas, berjalan di atas pentas, memperlakukan alat-alat musik, mengatasi rasa gugup ketika berhadapan dengan publik, dan sebagainya. Hal-hal tersebut sudah seharusnya dilatih secara cermat oleh setiap pemusik dan penyanyi.

  1. Proses Pesiapan Pertunjukan Musik Berdasarkan Jenis Lagu, Urutan, dan Durasi Waktu Suatu pertujukan seni musik biasanya kompleks, banyak resiko, penuh ketidakpastian. Semakin besar kegiatan, semakin kompleks, dan semakin besar ketidakpastianya. Agar harapan atau sasaran suatu pertunjukan musik tercapai, maka mau tidak mau harus melakukan persiapan atau perencanaan.

    Apabila pertunjukan musik bertujuan meningkatkan apresiasi penonton terhadap musik, maka sasaran mutu dan kualitas lagu harus dapat membuat sejumlah penonton ingin menonton kembali.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menyusun lagu adalah sebagi berikut:

  1. Memahami tema acara pertunjukan musik.
  2. Memahami maksud dan tujuan tema acara pertunjukan musik.
  3. Memahami sasaran penonton/penikmat musik.
  4. Pemilihan lagu-lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik.
  5. Memperhitungkan durasi per lagu [± 4-5 menit]
  6. Struktur urutan lagu disesuaikan dengan tema acara pertunjukan musik [intensitas rendah, sedang, tinggi].

PERGELARAN SENI MUSIK

Mempertunjukkan karya seni musik merupakan salah satu tahap kegiatan seni. Tanpa penikmat seni, karya seni tidak mempunyai nilai. Di samping itu apresiasi dan kritik seni akan meningkatkan kualitas karya bagi seniman.

Pergelaran merupakan kegiatan pertunjukkan sesuatu kepada orang lain [masyarakat umum] agar mendapatkan tanggapan dan penilaian.

Kegiatan pergelaran mempunyai fungsi atau manfaat baik secara langsung maupun tak langsung. Manfaat langsungnya adalah:

  1. Media ekspresi diri
  2. Media Komunikasi
  3. Media pengembangan bakat
  4. Media apresiasi

Adapun manfaat tak langsungnya antara lain dapat mengembangkan kepekaan dan menambah kehalusan budi pekerti.

  • Prinsip-Prinsip Pergelaran

Agar pergelaran dapat berjalan dengan baik, lancar, tertib, dan aman, diperlukan pedoman atau prinsip, antara lain :

Proses perencanaan merupakan kunci dasar berjalan atau tidaknya sebuah organisasi.

  1. Organizing [penorganisasian]

Pengorganisasian pertunjukan music pada prinsipnya merupakan proses kerja dan kreasi, yang diarahkan untuk mencapai tujuan utama, yaitu penampilan karya-karya music. Tujuan ini akan terwujud jika terjadi kerja sama yang baik dan harmonis antara para pendukung pementasan tersebut, baik perangkat kegiatan maupun penggarapan seni.

  1. Actuating [pelaksanaan kegiatan ]

Proses pelaksanaan pergelaran sesungguhnya telah mulai memberikan arahan untuk memulai kegiatan kepanitiaan. Hal ini dapat berlangsung jauh sebelum kegiatan pertunjukan dimulai.

Pelaksanaan kegiatan meliputi pengorganisasian dan kegiatan penataan tempat [panggung, tempat duduk, instrument dsb].

Adapun hal –hal yang harus diperhatikan dalam penataan tempat pertunjukan antara lain :

  • Panggung harus disesuaikan dengan tempat pertunjukan.

Jenis-jenis panggung yang biasa dipakai dalam sebuah pergelaran :

Bentuk pentas yang masih menggunakan proscenium [tirai]

  • Arena, yaitu bentuk pentas tidak dipanggung tetapi sejajar dan dekat      dengan penonton. Arena ini mempunyai bentuk dan konstruksi, ada yang bentuknya seperti tapal kuda, huruf L, U dan segitiga.
  • Revolving, yaitu bentuk panggung yang dapat diputar 360 derajat, dengan tujuan untuk menghemat waktu.
  • Elevator/Lift, yaitu tiga pentas atau lebih berupa panggung disusun secara vertical dan digunakan secara silih berganti dengan menaikkan/menurunkan panggung.

Pengawasan kegiatan idealnya dilakukan oleh pimpinan organisasi.

Pemilihan Karya Untuk Pertunjukan Musik

Biasanya hal ini sering dianggap sepele, akan tetapi kenyataannya tidaklah mudah karena begitu kita menentukan lagu tertentu, kita akan mudah dihadapkan pada persoalan/kerumitan lagu, ketidaksesuaian karakter dalam pembawaanya.

  • Memilih dan Menentukan Lagu

Aspek-aspek dalam memilih dan menentukan lagu;

  1. Lagu yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknis yang kita miliki.
  2. Lagu yang dipilih harus benar-benar dikenal, dipahami, dan dihafal.
  3. Durasi lagu yang dipilih jagan terlalu panjang atau sebaliknya jangan terlalu pendek. Lama penyajian idealnya sekitar 3-5 menit.
  • Penentuan bentuk penyajian music

Beberapa pilihan dapat ditentukan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, misalnya saja sebagai berikut :

  1. Penampilan solo gitar
  2. Penampilan solo organ
  3. Penampilan solo vocal
  4. Penampilan duet instrument
  5. Penampilan ansambel
  6. Penampilan grup vocal
  7. Penampilan paduan suara
  • Kriteria-kriteria Karya Musik yang Ditampilkan

Karya-karya music yang akan dipergelarkan harus merupakan karya-karya yang paripurna, maksudnya karya-karya tersebut sekurang-kurangnya memenuhi criteria sebagai berikut :

Artinya karya ciptaan atau gubahan merupakan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban atas karya yang dilakukan dengan cara mencantumkan nama pencipta, penulis lirik lagu, serta pembuat aransemen.

  1. Karya itu harus konsepsional

Artinya karya tersebut merupakan hasil dari serangkaian proses kreasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

  1. Karya itu harus memenuhi kaidah-kaidah yang baku.

Dalam musik biasanya dikaitkan dengan atau meliputi sebagai berikut :

  • Komposisi ciptaan
  • Harmoni
  • Teknik penyampaian
  • Homogenitas atau keterpaduan
  • Gaya penyajian
  • Penampilan,termasuk posisi pemain [blocking]
  1. Karya tersebut harus sesuai dengan tema yang telah

ditetapkan.

Karya yang disajikan harus secara ketat memenuhi aspek-aspek sebagai berikut :

  • Etika : karya itu dapat mempengaruhi sikap sopan santun dan kesusilaan.
  • Estetika : karya itu harus dapat menuntun penonton kea rah pengembangan cita rasa keindahan
  • Komunikatif : karya itu mengandung gagasan dan pesan yang mudah diserap oleh penonton/penikmat
  • Konsultatif : karya itu harus mampu memberikan penerangan positif kepada penonton meskipun secara tidak langsung
  • Edukatif : karya tersebut harus mampu   memberikan pelajaran dan pendidikan berharga bagi publiknya
  • Kreatif : karya itu mampu menampilkan gagasan-gagasan baru yang orisinil dan murni.
  • Rekreatif : karya itu mampu memberikan hiburan yang baik bagi para penonton.