Kapan insentif guru ngaji 2021 cair jawa tengah

Ribuan guru ngaji atau tenaga pendidik keagamaan di Jateng akan menerima honor atau intensif dari Pemprov Jateng.

Imam Yuda Saputra - Solopos.com
Senin, 21 Maret 2022 - 17:19 WIB

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru ngaji. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Ribuan guru ngaji di Jawa Tengah (Jateng) bakal menerima insentif menjelang Lebaran 2022. Tidak hanya guru ngaji, insentif dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng ini juga akan diberikan kepada tenaga pengajar agama lain, seperti Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jateng, Imam Maskur, mengatakan program pemberian insentif kepada tenaga pengajar agama ini sudah berjalan selama empat tahun atau sejak 2019. Tahun ini, ada sekitar 211.455 pengajar agama yang akan menerima stimulus karena telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa.

Jumlah pengajar agama yang menerima insentif itupun meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2019, ada sekitar 171.131 pengajar agama yang mendapat insentif. Kemudian, pada 2020 total penerima menjadi 211.455 orang.

Baca juga: Kiai dan Guru Ngaji di Pedan Klaten Dukung Cak Imin Maju Capres 2024

“Untuk tahun 2022 [pencairan] kita rencanakan [setiap] empat bulan. Untuk pencairan pertama itu pada bulan April saat Ramadan menjelang Lebaran. Saat ini tengah menunggu tanda tangan NPHD [Naskah Perjanjian Hibah Daerah] ke Kepala Kanwil Kementrian Agama Jateng. Setelah itu, kami tindak lanjuti dan akan ditransfer ke rekening penerima masing-masing,” ujar Imam, Senin (21/3/2022).

Dalam satu tahun, para penerima insentif guru agama akan memeroleh masing-masing Rp 1.200.000. Meski nominalnya tidak besar, Imam menyebut hal itu adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng, kepada rakyatnya. Adapun, total anggaran yang diberikan untuk para penerima berjumlah Rp 253.746.000.000. Sedangkan, total realisasi dari tahun 2019-2021 mencapai Rp 712.849.200.000.

“Kebijakan dari Pak Gubernur dan Pak Wagub, semua pengajar agama dikasih, tidak menghitung mereka mengajar berapa orang. Biarpun hanya sepuluh yang diajar, mereka tetap diberi insentif Rp1,2 juta per tahun,” imbuhnya.

Imam menyebut, untuk 2023 pihaknya tengah menyusun tambahan penerima insentif ini. Saat ini ada usulan tambahan sekitar 20.000 pengajar agama di Jateng, yang jika disetujui akan menerima bantuan ini tahun depan.

Baca juga: Gubernur Jateng Kerahkan Guru Ngaji Tangkal Hoaks

Selain bantuan tersebut, duet Ganjar-Yasin juga memberi perhatian kepada siswa-siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah. Ia menyebutkan, total anggaran yang dikucurkan untuk program ini mencapai Rp26 miliar. Imam menyebut, program ini telah berjalan selama tiga tahun.

Kapan insentif guru ngaji 2021 cair jawa tengah
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Imam Maskur. (IST)

Ahmad Antoni Selasa, 22 Maret 2022 - 06:47:00 WIB

SEMARANG, iNews.id - Program bantuan insentif kepada pengajar agama di Jawa Tengah kembali bergulir. Tahun 2022 ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan mencairkan bantuan untuk guru mengaji menjelang lebaran. 

Selain guru mengaji, bentuk perhatian Ganjar juga dicurahkan untuk  pengajar sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha). Total ada  211.455 pengajar agama, yang  diberi stimulus karena telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa. 

BACA JUGA:
Pupuk Subsidi Terbatas, Ini Saran Pemprov Jateng untuk Petani

Hal ini disampaikan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Imam Maskur, Senin (21/3/2022). Dia mengatakan, program ini telah empat tahun berjalan sejak 2019. 

Di awal program, baru  171.131 pengajar agama yang mendapatkan insentif. Satu tahun kemudian, di 2020 total penerima naik 40.324 menjadi 211.455 orang. Baik untuk pengajar agama Islam  di madrasah diniyah,pondok pesantren dan TPQ, sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).

"Untuk tahun 2022 (pencairan) kita rencanakan (setiap) empat bulan. Untuk pencairan pertama itu pada bulan April saat ramadan menjelang lebaran. Saat ini tengah menunggu tanda tangan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), ke Kepala Kanwil Kementrian Agama Jateng, setelahnya kami tindak lanjuti dan akan ditransfer ke rekening penerima masing-masing," katanya, Senin (21/3/2022).

Dalam satu tahun, para penerima insentif guru agama akan memeroleh masing-masing Rp1.200.000. Meski nominalnya tidak besar, Imam menyebut hal itu adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng, kepada rakyatnya. Adapun, total anggaran yang diberikan untuk para penerima berjumlah Rp253.746.000.000. 

Sedangkan, total realisasi dari tahun 2019-2021 mencapai Rp 712.849.200.000. "Kebijakan dari Pak Gubernur dan Pak Wagub, semua pengajar agama dikasih, tidak menghitung mereka mengajar berapa orang. Biarpun hanya sepuluh yang diajar, mereka tetap diberi insentif Rp1,2 juta per tahun," sebutnya. 

BACA JUGA:
DPR Dorong Ribuan Bidan di Jateng Diangkat Jadi P3K

Imam menyebut, untuk 2023 pihaknya tengah menyusun tambahan penerima insentif ini. Saat ini ada usulan tambahan sekitar 20 ribu pengajar agama di Jateng, yang jika disetujui akan menerima bantuan ini tahun depan. 

Selain bantuan tersebut, juga memberi perhatian kepada siswa-siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah. Ia menyebutkan, total anggaran yang dikucurkan untuk program ini adalah RP26 miliar. Imam menyebut, program ini telah berjalan selama tiga tahun. 

"Ini sangat luar biasa kebijakan pak gubernur dan pak wagub. Meskipun di luar kewenangan kita, karena kewajiban Pemprov Jateng kan hanya SMA,SMK dan SLB.  Siswa-siswi setara SMA/SMK dalam hal ini Madrasah Aliyah pun diberikan BOSDA," ujarnya. 


Editor : Ahmad Antoni

Kapan insentif guru ngaji 2021 cair jawa tengah

Kapan insentif guru ngaji 2021 cair jawa tengah

Semarang (Humas) – Nur Abadi, Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pesantren memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Hibah Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan Tahun 2022 di Ruang Rapat PTSP, Kamis (17/2).

Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan adalah bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah kepada para pengajar pada agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha di Provinsi Jawa Tengah. Insentif ini diberikan dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraan program yang menunjang terhadap kesejahteraan dan kinerja Pengajar Keagamaan di Jawa Tengah.

Tampak hadir dalam rakor, Muhammad Yusuf selaku Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Pemprov. Jateng dan segenap Tim Kerja Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan Tahun 2022 Kanwil Kemenag Prov. Jateng.

“Bantuan insentif ini telah berjalan sejak tahun 2019 hingga tahun ini 2022, hal ini menjadi catatan yang menarik karena sampai hari ini tidak diputus, alhamdulilah. Banyak hal yang harus kita persiapkan,” tutur Nur Abadi.

“Kita juga patut bersyukur, alhamdulialh, beliau-beliau para pengajar dimasing-masing keagamaan terus memiliki kmitmen untuk mencerdaskan anak bangsa. Maka kita sebagai Pemerintah harus menguasahakan kesejahteraan mereka, salah satunya dengan bantuan insentif ini,” imbuhnya.

Muhammad Yusuf, menuturkan jumlah insentif yang diberikan kepada para pendidik yakni sebesar Rp 1.200.000,- (Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) per tahun untuk setiap individu. Rencananya, melalui Kanwil Kemenag Prov. Jateng akan disalurkan setiap caturwulan.

“Untuk jumlah insentif yang diberikan pada masing-masing pendidik masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar satu juta dua ratus ribu per tahunnya yang rencananya akan disalurkan setiap caturwulan dan insyaallah besok April sudah dapat dicairkan untuk insentif termin satu,” tutur Yusuf.

“Selaras dengan dawuhnya Pak Kepala Biro Kesra terkait biaya operasional dapat digunakan untuk melaksanakan rapat evaluasi. Harapannya dengan adanya evaluasi maka apabila ada kekurangan atau penambahan kuota penerima, insyallah dapat diselesaikan dengan baik dan terus menyejahterakan masyarakat,” imbuhnya.

Jumlah penerima bantuan insentif pada tahun 2022 sebanyak 211.455 orang dengan total insentif sebesar Rp 254.246.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Empat Milyar Dua Ratus Empat Puluh Enam Juta Rupiah) sudah beserta alokasi biaya operasional atau anggaran pengelolaan hibah sebesar Rp 500.000.000,00 (Lima Ratus Juta Rupiah) digunakan untuk operasional Bantuan Insentif Pengajar Keagamaan Tahun 2022 tingkat Kantor Wilayah dan/atau Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. (da/rf)