Menyelesaikan soal terkait larutan asam/basa memerlukan analisis sebelum memutuskan menggunakan aturan tertentu. Karena relatif banyak macamnya maka perlu dibuat skenario atau ada roadmap (peta jalan) untuk menentukan/menyimpulkan apakah larutan atau campuran dua larutan itu dapat menghasilkan jenis larutan tertentu. Prosedur identifikasi jenis larutan: pertama, mengenali jenis larutan atau campuran larutan apakah larutan yang diberikan merupakan larutan tunggal (satu macam zat) atau larutan campuran (dua macam zat atau lebih); kedua menentukan jumlah setiap komponen dalam larutan. A. Larutan Tunggal urip.info Bila komponen dalam larutan tunggal, maka terdapat 5 kemungkinan:
urip.info Bila komponen dalam larutan tunggal berupa garam, identifikasi lebih dahulu jenis garamnya:
B. Campuran dari Larutan Asam dan Larutan Basa B-1. Campuran Proporsional (Sebanding) Bila komponen dalam larutan campuran dengan jumlah asam dan basa sebanding, maka sudah pasti akan menghasilkan garam, selanjutnya mengidentifikasi apakah garam yang dihasilkan dapat mengalami hidrolisis atau tidak. urip.info
HA + BOH → BA + H2O Ini berarti perbandingan HA : BOH = 1 : 1 Bila terdapat 10 mmol HA maka akan sebanding dengan 10 mmol BOH.H2A + 2BOH → B2A + 2H2O Ini berarti perbandingan HA : BOH = 1 : 2 Bila terdapat 10 mmol HA maka akan sebanding dengan 20 mmol BOH.3H2A + 2B(OH)3 → B2A3 + 3H2O Ini berarti perbandingan HA : BOH = 3 : 2 Bila terdapat 15 mmol HA maka akan sebanding dengan 10 mmol BOH.Dan seterusnya. urip.info Bila salah satu tidak sesuai perbandingan jumlah zat yang tersedia maka dikatakan tidak proporsional atau tidak sebanding. Bila tidak sebanding maka sudah pasti ada yang berlebih. urip.info Misal: Reaksi yang terjadi H2A + 2BOH → B2A + 2H2O Dari hasil hitung ternyata H2A = 10 mmol dan BOH = 8 mmol ini jelas tidak sebanding namanya. Mestinya bila H2A = 10, BOH = 5 mmol atau bila BOH = 8 mmol, H2A = 16 mmol. urip.info B-2. Campuran Asam Basa Tidak Proporsional (Tidak Sebanding) Bila komponen dalam larutan campuran dengan jumlah asam dan basa sebanding, maka sudah pasti akan menghasilkan garam, selanjutnya mengidentifikasi apakah garam yang dihasilkan dapat mengalami hidrolisis atau tidak. urip.info
Simulasi perhitungan campuran proporsional dan tidak proporsional dapat menggunakan alat hitung berikut. urip.info
C. Larutan dari Campuran Asam/Basa Lemah dengan Garam-nya C-1. Campuran Asam Lemah dengan Garamnya Bila komponen merupakan campuran asam lemah dengan garamnya sudah pasti ini merupakan larutan penyangga asam. urip.info C-2. Campuran Basa Lemah dengan Garamnya Bila komponen merupakan campuran basa lemah dengan garamnya sudah pasti ini merupakan larutan penyangga basa. urip.info urip.info D. Campuran Garam dan Garam dengan Kation/Anion dari Asam/Basa Lemah
Tentang komponen yang mungkin akan membentuk larutan peyangga silakan simak lebih detil di sini. Kesimpulan: urip.info
Urip Rukim Reaksi dari asam lemah dan basa kuat akan menghasilkan larutan garam yang dapat terhidrolisis sebagian dan bersifat basa sehingga pH larutan garam akan lebih dari 7. Berdasarkan pilihan jawaban garam yang mengalami hidrolisis parsial bersifat basa adalah garam yang dihasilkan dari reaksi antara 100 mL larutan + 100 mL . Persamaan reaksi yang terjadi: Garam yang dihasilkan adalah senyawa garam bersifat basa yaitu sebanyak 10 mmol atau 0,001 mol. Garam tersebut bersifat basa sehingga mempunyai pH > 7. Jadi, jawaban yang tepat adalah D. |