Jenis jenis majas beserta penjelasannya

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.

Macam-macam Majas

Mengenai macam-macamnya, majas dapat dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran, dan penegasan. Berikut ini ulasannya.

Jenis jenis majas beserta penjelasannya

sumber gambar: english.us

Majas Perbandingan

Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun penggantian. Dalam majas perbandingan, teman-teman akan menjumpai beberapa subjenisnya.

1. Personifikasi

Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya manusia.

Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk segera bermain di pantai.

Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan dalam bentuk ungkapan.

Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut. Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

3. Asosiasi

Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

Contoh: Kakak beradik itu bagaikan pinang dibelah dua. Artinya, keduanya memiliki wajah yang sangat mirip.

Jenis jenis majas beserta penjelasannya

4. Hiperbola

Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.

Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras keringat artinya bekerja dengan keras.

5. Eufemisme

Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang lebih halus.

Contoh: Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel. Difabel menggantikan frasa “orang cacat”.

6. Metonimia

Yaitu menyandingkan merek atau istilah sesuatu untuk merujuk pada pada benda umum.

Contoh: Supaya haus cepat hilang, lebih baik minum Aqua. Aqua di sini merujuk pada air mineral.

7. Simile

Hampir sama dengan asosiasi yang menggunakan kata hubungan bak, bagaikan, ataupun seperti; hanya saja simile bukan membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan menyandingkan sebuah kegiatan dengan ungkapan.

Contoh: Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induknya.

8. Alegori

Yaitu enyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan.

Contoh: Suami adalah nakhoda dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Nakhoda yang dimaksud berarti pemimpin keluarga.

9. Sinekdok

Gaya bahasa terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte. Sinekdok pars pro toto merupakan gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur untuk menampilkan keseluruhan sebuah benda. Sementara itu, sinekdok totem pro parte adalah kebalikannya, yakni gaya bahasa yang menampilkan keseluruhan untuk merujuk pada sebagian benda atau situasi.

Contoh:

Pars pro Toto: Hingga bel berbunyi, batang hidung Reni belum juga kelihatan.

Totem pro Parte: Indonesia berhasil menjuarai All England hingga delapan kali berturut-turut.

10. Simbolik

Gaya bahasa yang membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya dalam ungkapan.

Contoh: Perempuan itu memang jinak-jinak merpati.

Majas Pertentangan

Majas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kias yang bertentangan dengan maksud asli yang penulis curahkan dalam kalimat tersebut. Jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa subjenis, yakni sebagai berikut.

1. Litotes

Berkebalikan dengan hiperbola yang lebih ke arah perbandingan, litotes merupakan ungkapan untuk merendahkan diri, meskipun kenyataan yang sebenarnya adalah yang sebaliknya.

Contoh: Selamat datang ke gubuk kami ini. Gubuk memiliki artian sebagai rumah.

2. Paradoks

Yaitu membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikannya.

Contoh: Di tengah ramainya pesta tahun baru, aku merasa kesepian.

3. Antitesis

Yaitu memadukan pasangan kata yang artinya bertentangan.

Contoh: Film tersebut disukai oleh tua-muda.

4. Kontradiksi Interminis

Gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya. Biasanya diikuti dengan konjungsi, seperti kecuali atau hanya saja.

Contoh: Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali mereka yang berada di perbatasan.

Majas Sindiran

Majas sindiran merupakan kata-kata kias yang memang tujuannya untuk menyindir seseorang ataupun perilaku dan kondisi. Jenis ini terbagi menjadi tiga subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Ironi

Yaitu menggunakan kata-kata yang bertentangan dengan fakta yang ada.

Contoh: Rapi sekali kamarmu sampai sulit untuk mencari bagian kasur yang bisa ditiduri.

2. Sinisme

Yaitu menyampaikan sindiran secara langsung.

Contoh: Suaramu keras sekali sampai telingaku berdenging dan sakit.

3.Sarkasme

Yaitu menyampaikan sindiran secara kasar.

Contoh: Kamu hanya sampah masyarakat tahu!

Majas Penegasan

Majas penegasan merupakan jenis gaya bahasa yang bertujuan meningkatkan pengaruh kepada pembacanya agar menyetujui sebuah ujaran ataupun kejadian. Jenis ini dapat dibagi menjadi tujuh subjenis, yaitu sebagai berikut.

1. Pleonasme

Yaitu menggunakan kata-kata yang bermakna sama sehingga terkesan tidak efektif, namun memang sengaja untuk menegaskan suatu hal.

Contoh: Ia masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah semringah.

2. Repetisi

Gaya bahasa ini mengulang kata-kata dalam sebuah kalimat.

Contoh: Dia pelakunya, dia pencurinya, dia yang mengambil kalungku.

3. Retorika

Yaitu memberikan penegasan dalam bentuk kalimat tanya yang tidak perlu dijawab.

Contoh: Kapan pernah terjadi harga barang kebutuhan pokok turun pada saat menjelang hari raya?

4. Klimaks

Yaitu mengurutkan sesuatu dari tingkatan rendah ke tinggi.

Contoh: Bayi, anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua seharusnya memiliki asuransi kesehatan.

5. Antiklimaks

Berkebalikan dengan klimaks, gaya bahasa untuk antiklimaks menegaskan sesuatu dengan mengurutkan suatu tingkatan dari tinggi ke rendah.

Contoh: Masyarakat perkotaan, perdesaan, hingga yang tinggi di dusun seharusnya sadar akan kearifan lokalnya masing-masing.

6. Pararelisme

Gaya bahasa ini biasa terdapat dalam puisi, yakni mengulang-ulang sebuah kata dalam berbagai definisi yang berbeda. Jika pengulangannya ada di awal, disebut sebagai anafora. Namun, jika kata yang diulang ada di bagian akhir kalimat, disebut sebagai epifora.

Contoh majas: Kasih itu sabar. Kasih itu lemah lembut.

Kasih itu memaafkan.

7. Tautologi

Yaitu menggunakan kata-kata bersinonim untuk menegaskan sebuah kondisi atau ujaran.

Contoh: Hidup akan terasa tenteram, damai, dan bahagia jika semua anggota keluarga saling menyayangi.

Kontributor Teodora Nirmala Fau, S.Hum.

Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Unsur Intrinsik Cerpen
  2. Cara Menulis Resensi
  3. Puisi Lama

Menjabarkan macam-macam majas dan contohnya secara lengkap beserta pengertiannya

Majas yaitu pemanfaatan kekayaan bahasa dengan memakai ragam gaya bahasa untuk mengungkapkan ekspresi tertentu yang membuat sebuah karya sastra menjadi lebih hidup.

Majas banyak digunakan dalam penulisan karya sastra seperti puisi, prosa, atau bahkan novel. Umumnya, karya puisi lebih banyak menggunakan majas dibandingkan prosa atau novel.

Selain itu, majas juga digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara memancing imajinasi pembaca dengan menggunakan kiasan untuk mewakili pikiran dan perasaan seorang penulis.

Mungkin tiga paragraf yang saya rangkum dari wikipedia dan beberapa sumber bisa menjelaskan tentang apa itu majas. Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita simak macam-macam majas dan contohnya di paragraf demi paragraf berikutnya.

Pada tulisan ini, akan kita kupas satu persatu macam-macam majas dan contohnya yang saya rangkum dari beberapa sumber. Mari belajar!

Baca juga : Pengertian Puisi Baru, Ciri-Ciri, Jenis Beserta Contoh-Contohnya

Majas Perbandingan

Jenis jenis majas beserta penjelasannya

Majas perbandingan adalah jenis majas yang digunakan dengan membandingkan satu objek dengan objek lainnya dengan cara pelebihan, penyamaan, atau penggantian.

Dalam jenis majas perbandingan, ada 10 macam majas, yaitu :

1. Personifikasi

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara mengganti sifat benda mati dengan sifat seperti sifat manusia.

Contoh Majas Personifikasi

  • Pohon bambu di belakang rumah berbisik bisik tertiup angin sore.
  • Sepasang mata boneka itu bersinar tajam menatapku di kegelapan malam.
  • Angin sepoi-sepoi membelai lembut bumi dan seluruh isinya agar tertidur lelap.

2. Metafora

Majas metafora adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara menyamakan sifat objek dengan sifat objek yang lain.

Contoh Majas Metafora

  • Wanita adalah tulang rusuk lelaki.
  • Orang yang memakai kacamata sering dijuluki kutu buku.
  • Senyumannya seindah embun pagi yang menyegarkan.

3. Asosiasi

Majas asosiasi adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara menyamakan dua objek dengan menggunakan kata penghubung bak, seperti, bagaikan, atau yang semisalnya.

Contoh Majas Asosiasi

  • Adi ingin sekali kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
  • Peralatan elektronik sekarang bagaikan ilmu sihir, apapun bisa dilakukan.
  • Mencari orang hilang di Jakarta seperti mencari jarum di tumpukan jerami.

4. Hiperbola

Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara melebih-lebihkan suatu objek, bahkan dengan permisalan yang tidak masuk akal.

Contoh Majas Hiperbola

  • Yasmin tidak berkutik ketika mendengar amarah ayahnya yang menggelegar.
  • Kata-katanya begitu menusuk hati.
  • Pekerjaan ini benar-benar membuatku harus memeras otak.

5. Eufemisme

Majas eufemisme adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara mengganti kata-kata yang dianggap kurang etis diucapkan dengan kata-kata yang lebih halus yang bermakna sepadan.

Contoh Majas Eufemisme

  • Orang tuna netra memiliki hak yang sama dengan orang orang lainnya. (Tuna netra = buta).
  • Jika malas berusaha dan bekerja, kamu bisa menjadi tuna wisma. (Tuna wisma = gelandangan).
  • Ayah dari Bapak Guru telah berpulang ke Ilahi. (berpulang = meninggal).

6. Metonimia

Majas metonimia adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara menyebutkan merk atau istilah yang sudah populer untuk menyebutkan sebuah benda yang umum.

Contoh Majas Metonimia

  • Paman memintaku membeli djarum super.
  • Jika sedang akhir bulan, aku biasa makan supermi.
  • Ketua panitia membagikan aqua kepada peserta jalan santai.

7. Simile

Majas simile adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara menyamakan suatu aktivitas dengan ungkapan yang bermakna sama dengan menggunakan kata penghubung bak, bagaikan, atau yang semisalnya.

Majas simile mirip dengan majas asosiasi yang menyerupakan sesuatu dengan menggunakan kata penghubung bak, bagaikan, atau yang semisalnya. Namun bedanya, majas simile tidak menyandingkan dua objek, tapi menyandingkan suatu aktivitas dengan ungkapan yang maknanya serupa.

Contoh Majas Simile

  • Aku dan dia selalu bertengkar setiap hari seperti anjing dan kucing.
  • Gadis remaja yang masih belia sama laksana bunga mawar yang baru mekar.
  • Sejak kau berdiam diri dirumah terus kulitmu menjadi sangat putih seperti dilumuri susu.

8. Alegori

Majas alegori adalah gaya bahasa yang menggunakan sebuah perumpamaan atau kiasan dalam menjelaskan sesuatu. Majas ini banyak ditemukan dalam karya fiksi seperti puisi, cerpen, atau novel.

Contoh Majas Alegori

  • Alquran adalah rambu yang dapat memandu kita ke hadirat Ilahi Rabbi.
  • Kita hidup di dunia layaknya seorang musafir yang tengah singgah di suatu desa untuk mengisi bekal.
  • Seseorang yang bersedekah di jalan Allah itu laksana menanam sebuah biji pada lahan subur.

9. Sinekdok

Majas sinekdok masih dibagi menjadi dua, yaitu :

  • Sinekdok pars pro toto, yaitu gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur benda untuk mewakili keseluruhan benda tersebut.
  • Sinekdok totem pro parte, yaitu gaya bahasa yang menyebutkan keseluruhan benda untuk mewakili sebagian benda tersebut.

Contoh Majas Sinekdok

Sinekdok pars pro toto

  • Seekor ayam yang masuk ke dalam rumah sudah membuat ibu kewalahan.
  • Keluarga Anton terpaksa angkat kaki dari rumah kontrakan karena tidak membayar uang sewa selama 5 bulan.
  • Sepucuk surat dari ayah yang dinanti ibu tak kunjung datang.

Sinekdok totem pro parte

  • Desa Maguwo mengadakan lomba sepak bola kebaya untuk memeriahkan HUT RI ke-71.
  • Israel masih melanjutkan serangan membabi buta ke Palestina.
  • Real Madrid berhasil menahan imbang Barcelona pada pertandingan kualifikasi.

10. Simbolik

Majas simbolik adalah gaya bahasa yang memperumpamakan sesuatu dengan suatu simbol, lambang, benda, hewan, atau tokoh. Simbol yang digunakan biasanya sudah familiar secara umum.

Contoh Majas Simbolik

  • Merpati adalah lambang kesucian cinta.
  • Yin dan yang adalah lambang keharmonisan, kesimbangan hidup.
  • Banyak wanita yang telah menjadi korban lelaki hidung belang itu.

Majas Pertentangan

Jenis jenis majas beserta penjelasannya

Majas pertentangan adalah suatu bentuk gaya bahasa dengan menggunakan kata kiasan yang bertentangan dengan maksud yang sebenarnya. Fungsinya untuk menekankan maksud yang sebenarnya dengan cara menggunakan kata-kata yang bertentangan.

Dalam majas pertentangan, ada beberapa majas  , yaitu :

1. Litotes

Majas litotes adalah gaya bahasa yang digunakan dengan cara mengungkapkan pernyataan yang berkebalikan dengan keadaan yang sebenarnya dengan maksud rendah hati.

Contoh Majas Litotes

  • Coba sekali-kali mampir ke gubukku walau hanya sebentar. (Padahal ternyata rumah mewah).
  • Aku cuma bocah ingusan di devisi ini. (Padahal ia seorang senior).
  • Maaf cuma ada makanan ala kadarnya, silahkan dinikmati! (Padahal makanannya lebih dari cukup).

2. Paradoks

Majas paradoks adalah gaya bahasa yang menyandingkan suatu keadaan dengan keadaan yang berlawanan.

Contoh Majas Paradoks

  • Ia mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang berlimpah-limpah. (Kelaparan di tengah kekayaan).
  • Dina merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota. (Kesepian di tengah keramaian).
  • Dibalik senyumnya yang ramah, ada luka di hatinya. (Luka di hati bertentangan dengan senyumnya yang ramah).

3. Antitesis

Majas antitesis adalah gaya bahasa yang memadukan sepasang kata yang memiliki arti yang bertentangan.

Contoh Majas Antitesis

  • Moralitas pemuda dapat mempengaruhi tinggi rendahnya angka kriminal suatu bangsa.
  • Salah satu yang dinilai dalam sebuah artikel adalah panjang pendeknya paragraf.
  • Jaman gembira, tua muda, miskin kaya selfi bersama.

4. Kontradiksi Interminus

Majas kotradiksi interminus adalah gaya bahasa yang mengungkapkan penyangkalan terhadap pernyataan sebelumnya. Majas ini umumnya disertai dengan kata penghubung seperti; kecuali atau hanya saja.

Contoh Majas Kontradiksi Interminus

  • Seluruh saudaranya berprofesi sebagai guru, hanya dia saja yang bekerja sebagai pengusaha.
  • Lowongan kerja itu diperuntukkan bagi siapa saja termasuk bagi yang baru lulus, kecuali yang sudah menikah.
  • Dia selalu saja bersikap acuh terhadap semua orang kecuali aku.

Majas Sindiran

Jenis jenis majas beserta penjelasannya

Majas sindiran adalah gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan dengan maksud untuk menyindir sesorang, fenomena, atau suatu kondisi. Majas sindiran memiliki 5 macam majas, yaitu :

1. Ironi

Majas ironi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata yang berkebailkan dengan kenyataan yang sebenarnya dengan maksud menyindir. Majas ini merupakan majas paling halus di antara majas sindiran yang lain.

Contoh Majas Ironi

  • Wah, kamu benar-benar orang yang bersih dan rapi, kamarmu lebih mirip seperti kapal pecah.
  • Tutur bahasanya sangat sopan, seperti orang yang tidak pernah mengecap dunia pendidikan.
  • Kau benar-benar siswa teladan, tak ada satupun tugas sekolah yang kau kerjakan.

2. Sinisme

Majas sinisme adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sindiran secara langsung tanpa menggunakan kiasan. Meskipun tidak menggunakan kiasan untuk memperhalus seperti ironi, sinisme tidak disampaikan dengan cara kasar.

Contoh Majas Sinisme

  • Sudahlah, jangan kau teruskan gengsimu itu. Nanti kau sendiri yang susah karena kehabisan uang.
  • Jika aku jadi dirimu, aku sudah lama meninggalkannya. Ucapan dan perlakuan kasarnya benar-benar tidak bisa dimaafkan.
    Sikapmu tadi sungguh tidak sopan, kau tak pantas bersikap seperti itu kepadanya.

3. Innuedo

Majas innuedo adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan cara mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.

Contoh Majas Innuedo

  • Sudahlah, ini bukanlah kesalahanmu, kok. Ini semua karena kita sedang sial saja saat itu,
  • Sudahlah, ini kan cuma masalah sepele, bukan masalah politik yang buat kita pusing setengah mati.
  • Kau tak perlu menangisi dia terus. Dia hanyalah laki-laki yang tidak pantas untuk menjadi pendamping hidupmu.

4. Sarkasme

Majas Sarkasme adalah gaya bahasa yang mengungkapkan sindiran secara langsung dengan konotasi yang kasar. Sarkasme memang diungkapkan oleh seseorang dalam kondisi sangat marah.

Contoh Majas Sarkasme

  • Dasar bodoh! Harus berapa kali menjelaskan cara pengerjaan yang sangat mudah ini kepadamu.
  • Tidak usah belagu! Jangan bersikap seolah kau yang paling hebat seantero negeri ini hanya karena nilai 100-mu itu, di luar sana masih banyak orang yang jauh lebih pintar darimu.
  • Dasar sok tau! Gara-gara kecerobohan dan sifat sok taumu itu, hampir saja kita semua tersesat di dalam hutan rimba ini.

5. Satire

Majas Satire adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sindiran dengan menggunakan kata-kata kiasan seperti ironi, namun dengan cara yang keras seperti sarkasme.

Contoh Majas Satire

  • Nuranimu lagi tidur ya? Bisa-bisanya kau mengeroyoki temanmu di depan umum.
  • Syaraf otakmu sedang putus ya? Bisa-bisanya kau berpikir curang seperti itu!
  • Tumben sekali kau berpikiran secerdas itu. Jangan-jangan tadi kau salah minum obat ya?

Majas Penegasan

Jenis jenis majas beserta penjelasannya

Majas penegasan adalah gaya bahasa yang mengulang suatu kata dengan maksud untuk menegaskan sesuatu. Penegasan diungkapkan dengan mengulangi kata yang sama namun berbeda makna, atau kata yang tidak sama namun maknanya masih berkaitan.

1. Pleonasme

Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bermakna sama yang sebenarnya kurang diperlukan, namun disengaja dengan maksud untuk menegaskan sesuatu.

Contoh Majas Pleonasme

  • Bapak naik ke atas genting rumah.
  • Siswa-siswi masuk ke dalam kelas pagi hari.
  • Semua penonton mendongak ke atas melihat atraksi terjun payung.

2. Repetisi

Majas repetisi adalah gaya bahasa yang megulang kata, frasa, atau klausa dalam satu kalimat yang masih terdapat hubungan keterkaitan satu sama lain.

Contoh Majas Repetisi

  • Mereka yang ku sayang, mereka yang ku cinta, mereka yang rindu.
  • Dirimu yang kutunggu, dirimu yang kunanti, dirimu yang kuharap.
  • Sayur lagi, sayur lagi, sayur lagi, aku bosan dengan sayur.

3. Tautologi

Majas tautologi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang bersinonim untuk menegaskan sesuatu.

Contoh Majas Tautologi

  • Jadilah anak yang berbakti, taat, patuh, dan penurut kepada kedua orang tua.
  • Dalam kehidupan bermasyarakat, hendaknya hidup bersama dengan rukun, akur, dan berasudara.
  • Jangan pernah membantah, mengelak, menghilang pergi dari setiap masalahmu.

4. Paralelisme

Majas paralelisme adalah gaya bahasa yang mengulang kata-kata dengan definisi yang berbeda. Pengulangan dilakukan dalam kata, baris, ataupun dalam kalimat.

Contoh Majas Paralelisme

  • Cinta adalah kasih sayang. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah pengorbanan.
  • Rindu itu tak dapat dibendung. Rindu tak dapat ditunda. Rindu tak dapat dimusnahkan.
  • Aku mendengar. Aku melihat. Aku mencium. Aku merasakan.

5. Retorik

Majas retorik adalah gaya bahasa dalam bentuk kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban lagi, karena hanya bermaksud untuk menegaskan, menyindir, atau menggugah kesadaran.

Contoh Majas Retorik

  • Apakah dengan malas-malasan bisa membuat masa depanmu cerah?
  • Kata siapa jodoh akan datang dengan sendiri tanpa berusaha?
  • Apakah bisa rezeki datang bila kamu tetap malas bekerja?

6. Klimaks

Majas klimaks adalah gaya bahasa yang menyebutkan lebih dari dua hal secara berurutan dari tingkatan paling rendah menuju tingkatan yang lebih tinggi.

Contoh Majas Klimaks

  • Acara ulang tahun Universitas dihadiri oleh mahasiswa, karyawan, dosen dan dihadiri oleh rektor.
  • Lomba diselenggarakan dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, bahkan tingkat nasional.
  • Proses hidup manusia berkembang biak mulai dari dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia.

7. Antiklimaks

Berkebalikan dari majas klimaks, majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang menyebutkan lebih dari dua hal secara berurutan dari tingkatan paling tinggi menuju tingkatan yang lebih rendah.

Contoh Majas Antiklimaks

  • Rakyat harus pandai memilih. Mulai dari presiden, gubernur, bupati, camat hingga kepala desa harus memilih orang yang berkompeten.
  • Semoga menjadi anak yang berguna bagi bangsa, agama, masyarakat, keluarga, dan orang tua khususnya.
  • Upacara diikuti oleh kepalas sekolah, guru, karyawan, dan semua siswa-siswi.

***

Baca juga : Mengenal Puisi Kontemporer; Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, beserta Contohnya

Akhirnya selesai juga penjabaran mengenai macam-macam majas dan contohnya. Mulai dari majas perbandingan sampai majas antiklimaks. Contoh-contoh setiap majas diambil dari situs yang telah dicantumkan dalam kutipan.

Selamat malam. Semoga membantu!

Referensi:

  • dosenbahasa.com
  • ruangseni.com