Jenis jenis bahaya di tempat kerja

Jenis jenis bahaya di tempat kerja
  • Posted: 2021-02-05 16:15:16
  • By: administrator29
  • Readed: 65700

Pengertian atau definisi dari bahaya merupakan semua sumber situasi maupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Bahaya jugaa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, situasi maupun zat yang dapat menyebabkan kerugian, baik fisik maupun mental terhadap seseorang. Selain adanya bahaya kita juga semestinya memahami istilah lain yaitu risiko yang merupakan kombinasi dari kemungkinan bahwa peristiwa berbahaya tersebut akan terjadi dan tingkat keparahan bahaya yang dapat terjadi, termasuk konsekuensi jangka panjang jika kita mengalami bahaya tersebut.

Sebelum kita mencari tau faktor-faktor dari bahaya, berikut adalah bagian dari bahaya yang terbagi menjadi dua yaitu bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan.

1. Bahaya keselamatan ialah suatu potensi bahaya yang dapat menimbulkan risiko langsung yang dapat mengakibatkan keselamatan dan menyebabkan kecelakaan langsung sehingga menimbulkan cedera seperti luka bakar, luka sayat, patah tulang, cedera punggung atau bahkan kematian.

Berikut beberapa bahaya keselamatan utama sebagai berikut.

Mengakibatkan terpeleset atau tersandung kabel listrik di lantai atau terdapat cairan tumpah

Bahaya kebakaran atau ledakan  yang disebabkan oleh bahan mudah terbakar atau bahan kimia peledak

Pada bagian mesin atau peralatan atau bahkan perlengkapan yang bergerak seperti pisau.

Pekerjaan diatas kepada seperti pekerjaan yang dilakukan di atas perancah atau tangga

Sistem tekanan seperti ketel uap atau pipa

Mengemudi, mengendarai atau bahkan bekerja di dekat kendaraan seperti truk forklist dan truk

Mengangkat beban berat dan operasi manual atau penanganan lainnya.

Bahan jatuh diatas kepala atau terjadi akibat perguliran atau bahkan pergeseran

2. Baha kesehatan merupakan potensi bahaya yang menimbulkan dampak jangka panjang pada kesehatan atau bahkan menyebabkan sakit akibat kerja misalnya saja kehilangan pendengaran karena suara yang berisik, terjadinya masalah pernapasan yang disebabkan oleh paparan zat kimia atau bahkan cedera sendi.

Terdapat lima jenis bahaya yang dapat menyebabkan sakit akibat kerja :

Bahaya kimia : gas, uap, cairan atau debu yang bisa membahayakan tubuh  pekerja seperti produk pembersih, asam baterai atau pestisida.

Bahaya biologis: organisme hidup yang dapat menyebabkan penyakit misalnya influenza, hepatitis atau tuberkulosis. Contoh: bakteri, virus atau serangga.

Bahaya Fisika meliputi: sumber energi yang cukup kuat untuk membahayakan tubuh. Contoh: panas, cahaya, getaran, kebisingan, tekanan atau radiasi.

Bahaya ergonomis meliputi: cara kerja, posisi kerja, perlengkapan, peralatan berdesain buruk, atau gerakan monoton berulang. Contoh: lampu dim/berkedip, gerakan berulang, tempat duduk yang tidak pas.

Bahaya Psikososial / Psikologi; Hubungan antar personal, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Contoh; Beban kerja yang berlebih secara kualitatif dan kuantitatif, ketidakjelasan peran, konflik peran, pengembangan karir.

Berdasarkan risiko yang dapat timbul selain bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan terdapat juga bahaya dengan risiko terhadap kesejahteraan dan kesehatan sehari-hari seperti; Penyediaan Air Minum, Toilet dan Fasilitas Mencuci, Ruang makan atau kantin, P3K di tempat kerja, Transportasi/Jemputan.

Secara umum terdapat 5 (lima) faktor bahaya K3 di tempat kerja yaitu:

1. Faktor bahaya biologi(s)

Berikut merupakan faktor bahaya biologis :

Jamur

Virus

Bakteri

Tanaman

Binatang

2. Faktor bahaya kimia

Bahan / Material/Cairan/Gas/Debu/Uap Berbahaya.

Beracun

Reaktif

Radioaktif

Mudah meledak

Mudah terbakar/menyala

Iritan

Korosif

3. Faktor bahaya fisik/mekanik

Ketinggian.

Konstruksi (Infrastruktur).

Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat.

Ruangan Terbatas (Terkurung).

Tekanan.

Kebisingan.

Suhu.

Cahaya.

Listrik.

Getaran.

Radiasi.

4. Faktor bahaya biomekanik

Gerakan Berulang.

Postur/Posisi Kerja.

Pengangkutan Manual.

Desain tempat kerja/alat/mesin.

5. Faktor bahaya social-psikologis.

Stress.

Kekerasan.

Pelecehan.

Pengucilan.

Intimidasi.

Emosi Negatif.

Demikian lah pengertian bahaya dan faktor faktornya. 

Jenis jenis bahaya di tempat kerja

Tahukah Anda, walau hanya duduk serta berada di depan laptop selama seharian, masih ada bahaya kerja yang mengawasi? Ini kemungkinan bukan berbentuk kecelakaan fisik yang meneror jiwa, tetapi bisa berupa masalah psikologis serta mental. Ya, bahaya kerja yang ditujukan di sini yaitu setiap kondisi dalam lingkungan kerja yang mempunyai potensi memunculkan penyakit atau masalah kesehatan karena kerja.

Sebenarnya, pemerintah sudah mengeluarkan kebijaksanaan untuk melindungi kesehatan serta keselamatan beberapa pekerja yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Pasal 86, UU No. 13 Tahun 2003. UU itu menerangkan mengenai begitu pentingnya kesehatan serta keselamatan kerja (K3).

Ketentuan ini ditujukan untuk jaminan keselamatan serta tingkatkan derajat kesehatan tenaga kerja/buruh dengan mencegah kecelakaan serta penyakit karena kerja, pengaturan bahaya dalam tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, serta rehabilitasi.

Dampak bahaya (hazard) dari aspek yang diuraikan di atas yang coba diminimalisasi oleh negara. Lalu apakah saja beberapa jenis bahaya kerja itu?

Bahaya Kerja Kimiawi

Bahan kimia dapat beresiko serta beracun bagi badan manusia, ditambah lagi bila terkena dalam jumlah yang banyak. Walau sebenarnya, bahan kimia diperlukan dalam beberapa jenis pekerjaan. Zat kimia dapat masuk ke badan Anda lewat hidung berbentuk udara, kulit, mata, mulut berbentuk gas, uap, serta aerosol (debu, asap, kabut).

Anda yang kerja di laboratorium memiliki dampak terkena beberapa jenis bahan kimia beracun atau berbentuk korosif. Disamping itu, orang yang kerja di pabrik serta pertambangan beresiko terkena asap serta debu hingga memunculkan gangguan pernafasan.

Bahaya Kerja Fisik

Jenis bahaya kerja fisik bisa berbentuk bising, vibrasi, suhu lingkungan yang berlebihan, serta radiasi. Bising dengan stabil yang didapatkan dari pekerja bangunan umumnya bisa memunculkan tuli karena kerja. Vibrasi atau getaran dapat dirasa seluruh badan atau bagian khusus bila memakai satu mesin/alat dalam tempo lama bisa menimbulkan ngilu otot, mual, sampai gangguan pembuluh darah.

Disamping itu, orang yang tugasnya terkait dengan radiasi ionisasi (sinar-X, sinar gamma) bisa mengakibatkan kerusakan ikatan kimia di jaringan tubuh bila terkena dalam jumlah besar.

Bahaya Kerja Ergonomi

Ergonomi ialah bagian studi multidisiplin yang pelajari prinsip-prinsip dalam mendesain perlengkapan, mesin, proses serta tempat kerja yang sesuai potensi serta terbatasnya manusia yang memakainya. Pergerakan yang berulang-ulang atau urutan yang tinggal sepanjang kerja bisa memunculkan luka.

Karenanya, konsep ergonomis diaplikasikan dalam pekerjaan guna menghindarkan luka fisik yang berlangsung dalam pekerjaan. Contohnya, posisi duduk, menulis, jarak antar-layar serta mata, mengangkat barang, serta menggenggam alat. Tanda-tanda yang seringkali ada karena tidak ergonomis posisi kita saat kerja ialah pegel linu, ngilu sendi, serta pinggang.

Bahaya Kerja Biologi

Tenaga kesehatan adalah pekerjaan yang paling terancam dari bahaya kerja biologi. Penyakit karena bakteri serta virus seperti tuberkulosis, hepatitis B, C, serta HIV rawan menulari tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, serta laboratoris. Selain itu, pekerja yang terkait dengan hewan beresiko terkena penyakit seperti rabies serta antraks.

Bahaya Kerja Psikologis

Tidak hanya permasalahan kesehatan fisik di atas, masalah psikologis bisa juga beresiko berlangsung pada beberapa pekerja. Hal yang seringkali membuat ini ialah depresi karena terdapatnya perkembangan jenis pekerjaan, agenda, tingkat tanggung jawab, serta perbedaan dengan atasan atau rekanan kerja.

Apa saja pekerjaan yang Anda tekuni setiap hari, masih mempunyai dampak kesehatan yang disebutkan bahaya kerja. Tidak hanya dampak penyakit karena pekerjaan, mencegah terjadinya kecelakaan bagian penting dalam kesehatan serta keselamatan kerja (K3) agar menjaga para pekerja tetap sehat serta produktif. Karenanya, dengan pengendalian yang baik dari perusahaan, bahaya kerja bisa dihindari serta diminimalisir.