Jelaskan tujuan pembangunan Tembok Besar Tiongkok dan fungsinya pada masa lalu dan sekarang

Jelaskan tujuan pembangunan Tembok Besar Tiongkok dan fungsinya pada masa lalu dan sekarang
Tembok besar China (Foto: Unsplash)

Sindonews Kamis, 11 Juni 2020 - 20:28:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Tembok Besar China menjadi saksi bisu banyaknya sejarah peradaban yang terjadi di Negeri Tirai Bambu. Kini, misteri-misteri terkait salah satu situs keajaiban dunia ini terungkap satu per satu.

Selama ini pembangunan Tembok Besar China diketahui sebagai benteng pertahanan kerajaan China masa lalu, untuk melindungi diri dari serangan Bangsa Mongol yang dipimpin oleh Genghis Khan. Tetapi dalam studi terbaru, terungkap ada fungsi lain dari pembangunan tembok tersebut.

BACA JUGA:
China Sebut Hasil Penelitian Harvard soal Covid-19 Konyol

Diketahui bagian utara Tembok Besar China (Northen Line) dulu kala difungsikan untuk memantau pergerakan orang-orang. Mengutip dari Phys, Kamis (11/6/2020), para arkeolog dari Hebrew University, Yerusalem, untuk pertama kalinya melakukan pemetaan sisi utara tembok sepanjang 740 kilometer.

Menurut Gideon Shelach-Lavi, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, menuturkan, sebelumnya banyak orang mengira tembok yang telah menjadi cagar budaya ini hanya berfungsi untuk menghentikan serangan pasukan Mongol. Banyak ilmuwan juga tidak tertarik dengan sisi utara tembok.

Dari bentuk bangunan, sisi utara tembok memiliki tinggi yang relatif rendah dan dekat jalan setapak. Sebagian besar sisi tersebut berada di wilayah Mongolia, dengan jalur yang melalui lembah dan berkelok.

Dalam penelitian ini, para arkeolog menggunakan drone, gambar satelit beresolusi tinggi, serta alat arkeologi tradisional untuk memetakan dinding tersebut.

“Kami menyimpulkan, sisi utara berfungsi sebagai tempat pemantauan atau memblokade pergerakan orang dan ternak, seperti misalnya mengambil pajak dari mereka,” jelas Shelach-Lavi, dalam penelitian yang telah dipublikasikan di jurnal Antiquity ini.


Editor : Dini Listiyani

TAG : tembok besar tembok besar china menginap di tembok besar

​ ​ ​

Beijing -

Tembok Besar China merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memukau. Tujuan utama dibangunnya tembok super panjang ini adalah untuk menghadang musuh, tapi penelitian terbaru mengungkap rahasia lain di baliknya.

Bagian utara dari Tembok Besar China diduga kuat tidak dibangun dalam rangka menahan musuh yang ingin menginvasi China, tapi untuk mengawasi pergerakan warga sipil.

Periset Israel telah memetakan secara lengkap bagian utara Tembok Besar China sepanjang 740 kilometer untuk pertama kalinya. Riset mereka kemudian menemukan hal berbeda dari asumsi sebelumnya.

"Sebelum riset kami, kebanyakan orang berpikir tujuan tembok ini adalah untuk menghentikan tentara Genghis Khan," kata Gideon Shelach-Lavi, arkeolog dari Hebrew University.

Akan tetapi bagian Northern Line ini yang sebagian berada di Mongolia, temboknya relatif rendah, melalui lembah-lembah dan dekat dengan jalan. Maka diduga fungsinya tidak berkaitan dengan militer.

"Kesimpulan kami adalah tembok ini lebih untuk mengawasi atau memblokir pergerakan orang dan hewan ternak, kemungkinan untuk meminta pajak dari mereka," cetus Shelach yang dikutip detikINET dari Physorg.

Konstruksi Tembok Besar China, terbagi dalam beberapa arena yang totalnya sepanjang ribuan kilometer, pertama kali dimulai pada abad ketiga sebelum masehi dan berlanjut selama berabad-abad.

Bagian Northern Line, juga dikenal sebagai Tembok Genghis Khan yang adalah sang penakluk dari Mongol, dibangun antara abad 11 dan 12. Untuk memetakannya, ilmuwan dari Israel, Mongolia dan Amerika Serikat memanfaatkan drone, satelit resolusi tinggi dan perangkat arkeologi tradisional.

Jelaskan tujuan pembangunan Tembok Besar Tiongkok dan fungsinya pada masa lalu dan sekarang

Simak Video "Mumi Anak-anak dan Dewasa Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Peru"


[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

JAKARTA - Tembok Besar China kerap disebut sebagai satu-satunya objek buatan manusia yang terlihat dari luar angkasa. Fakta-fakta lain terkait Tembok Besar China masih banyak jadi pertanyaan. Tujuan pembangunan Tembok Besar China, misalnya. Atau, di mana ujung Tembok Besar China. Ini dia sejarah panjang Tembok Besar China.

Terkait dengan penampakan Tembok Besar China dari luar angkasa, lewat situs resminya, NASA menjelaskan, kenyataannya sangat sulit membedakan Tembok Besar China dengan objek lain dalam fotografi astronot. Alasannya, bahan yang digunakan dalam Tembok China memiliki warna dan tekstur yang mirip dengan warna tanah yang mengelilingi tembok tersebut.

Terlihat atau tidaknya Tembok China dari luar angkasa tidak mengurangi keperkasaannya. Tembok Besar China masih jadi benteng kuno yang memiliki panjang lebih dari 20 ribu kilometer yang menjadikannya sebagai tembok terpanjang di dunia. Terletak di China Utara, Tembok Besar China menjadi simbol yang paling dikenal dari China dan salah satu situs warisan dunia UNESCO.

Tidak hanya ukurannya. Tembok Besar China juga memiliki sejarah yang panjang. Melansir History, Kamis, 25 Juni, Tembok Besar China awalnya dibangun oleh Kaisar Qin Shi Huang pada abad 3 SM. Tembok Besar China dibangun sebagai cara mencegah serangan dari masyarakat nomaden yang biadab.

Bagian Tembok Besar yang paling terkenal dan paling terpelihara dibangun pada abad ke-14 hingga 17 M, yaitu di bawah pemerintahan Dinasti Ming. Meskipun Tembok Besar tidak pernah secara efektif mencegah penjajah memasuki China, tembok tersebut berfungsi sebagai simbol kekuatan abadi peradaban China.

Dibuat dengan sebagian besar tanah dan batu, tembok itu membentang dari pelabuhan Laut Shanhaiguan di Laut Cina sepanjang lebih dari 4,8 kilometer ke arah barat, yakni Provinsi Gansu. Di beberapa area strategis, bagian dinding tumpang tindih untuk keamanan maksimum.

Jelaskan tujuan pembangunan Tembok Besar Tiongkok dan fungsinya pada masa lalu dan sekarang
Tembok Besar China (Bruce Rottgers/Unsplash)

Tembok Besar China selama berabad-abad

Seiring kematian Qin Shi Huang dan jatuhnya Dinasti Qin, banyak bagian Tembok Besar China yang rusak. Setelah jatuhnya Dinasti Han kemudian, serangkaian dari bangsa lain di perbatasan merebut kendali di China Utara. Yang paling kuat adalah Dinasti Wei Utara, yang memperbaiki dan memperluas tembok untuk mempertahankan diri dari serangan dari bangsa-bangsa di perbatasan.

Kerajaan Bei Qi (550-577) membangun dan memperbaiki lebih dari 1.448 kilometer tembok. Sementara, Dinasti Sui yang berumur pendek (581–618) memperbaiki dan memperpanjang Tembok Besar beberapa kali.

Dengan jatuhnya Sui dan kebangkitan Dinasti Tang, Tembok Besar kehilangan perannya sebagai benteng. Hal tersebut dikarenakan China mengalahkan Bangsa Tujue di utara dan memperluas kekuasaan ke perbatasan asli yang telah dilindungi tembok.

Selama Dinasti Song, China dipaksa menarik diri di bawah ancaman dari orang-orang Liao dan Jin ke utara, yang mengambil alih banyak daerah di kedua sisi Tembok Besar. Dinasti Yuan (Mongol) yang kuat (1206-1368), didirikan oleh Jenghis Khan, akhirnya menguasai seluruh China serta sebagian Asia dan sebagian Eropa.

Meski Tembok Besar tidak begitu penting bagi bangsa Mongol sebagai benteng militer, bala tentara tetap ditugaskan melindungi tembok itu. Tembok tersebut digunakan untuk melindungi para pedagang yang bepergian di sepanjang rute perdagangan Jalur Sutra.

Bentuk Tembok Besar seperti yang dikenal saat ini dimulai sekitar 1474. Setelah fase awal ekspansi teritorial, penguasa Ming mengambil sikap defensif dan reformasi dengan perluasan Tembok Besar.

Tembok Besar oleh Ming membentang dari Sungai Yalu di Provinsi Liaoning ke tepi timur Sungai Taolai di Provinsi Gansu, dan meliuk-liuk dari timur ke barat melalui Liaoning, Hebei, Tianjin, Beijing, Mongolia Dalam, Shanxi, Ningxia dan Gansu.

Selama bertahun-tahun, banyak jalan yang dipotong untuk dilalui dinding di berbagai titik. Selain itu, banyak bagian tembok yang semakin memburuk setelah berabad-abad diabaikan. Bagian paling terkenal dari Tembok Besar China yang kerap dikunjungi turis adalah area Badaling, terletak 70 kilometer di barat laut Beijing, yang mana sempat dibangun kembali pada akhir 1950-an.

Keterangan gambar,

Tembok Besar Cina dibangun pada abad ketujuh sebelum masehi untuk mencegah serangan bangsa nomad ke Cina.

Salah satu dari tujuh keajaiban dunia, Tembok Besar Cina selama ini dianggap memiliki panjang 'hanya' 8,850 km menurut perhitungan pada 2009 lalu.

Namun, hasil penelitian terbaru mengungkap kemungkinan bahwa bangunan buatan abad ketujuh sebelum masehi itu memiliki panjang hingga 21.196,18 km, demikian kantor berita Xin Hua melaporkan.

Angka ini dirilis Badan Negara urusan Peninggalan Budaya berdasarkan survey arkeologi yang dilakukan sejak 2007 lalu.

Sementara ukuran panjang Tembok Besar sebelumnya hanya berdasarkan catatan sejarah.

"Survey ini mengungkap secara total terdapat 43.721 situs sejarah termasuk bagian dari Tembok Besar," ujar Deputi Kepala Badan urusan Peninggalan Budaya Cina, Tong Mingkang seperti dikutip Xin Hua.

Tembok yang di Cina dikenal sebagai 'Tembok Sepanjang 10.000' Li itu adalah bangunan benteng yang mulai dibangun pada 500 SM dan selesai dibangun di masa pemerintahan Kaisar Qin Shi Huang.

Tembok ini dibangun untuk melindungi wilayah kekaisaran Cina dari serangan bangsa nomad di utara. Tujuan lainnya adalah pengawasan barang yang melewati Jalur Sutra serta mengawasi perdagangan dan mengontrol proses imigrasi.

Sesuai laporan itu, saat ini hanya 8,2% tembok asli yang tersisa sementara sisanya berada dalam kondisi yang memprihatinkan.

Di bagian sebelah utara ibukota Beijing yang merupakan tujuan wisata, bangunan bersejarah ini sangat terawat kondisinya.

Namun di banyak bagian lain kondisinya sangat memprihatinkan. Bahkan tak jarang Tembok Besar di beberapa daerah menjadi sumber batu untuk pembangunan dan renovasi rumah,

Di Provinsi Gansu bagian Tembok Besar sepanjang 60km diperkirakan hilang dalam 20 tahun ke depan akibat erosi dan badai pasir.

Sedangkan di banyak titik, ketinggian Tembok Besar menyusut dengan cepat dari sekitar lima meter hingga tersisa hanya dua meter saja.

Selain dikenal karena ukurannya yang masif, Tembok Besar Cina juga dikenal sebagai satu-satunya bangunan buatan manusia yang bisa dilihat dari luar angkasa.

Tembok Besar masuk daftar peninggalan dunia UNESCO sejak 1987.