Jelaskan persaingan antara Portugis dan Belanda dalam perebutan kekuasaan di Indonesia

Halo Sobat Pintar, mendengar kalimat “bangsa barat” pasti mengingatkan kita pada kisah sejarah kolonialisme. Baik yang dilakukan oleh Bangsa Belanda, Portugis ataupun Inggris, nyatanya tiap bangsa memiliki tujuan awal yang berbeda baik itu berdagang, penyebaran agama atau pun mendirikan daerah kekuasaan.

Aku mau mengajak kamu untuk membahas tentang definisi kolonialisme dan imperialisme, definisi bangsa barat, bangsa barat pertama yang sampai di Indonesia hingga perlawanan rakyat Indonesia terhadap Kolonialisme dan Imperialisme. Simak artikel ini sampai selesai ya.

Jelaskan persaingan antara Portugis dan Belanda dalam perebutan kekuasaan di Indonesia

Photo by Gaël Gaborel on unsplash

Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme

Kolonialisme berakar pada kata “Colony” yang berasal dari bahasa Latin yaitu Colon dan ditujukan untuk petani, penanam, pekebun di daerah baru. Kolonialisme merupakan kegiatan pengembangan kekuasaan suatu negara atas wilayah yang berasal dari batas wilayah yang di identik dengan penjajahan dan suatu eksploitasi tanah, harta, serta sumber daya alam.

Agar dapat mendominasi ekonomi sumber daya, tenaga kerja dan pasar wilayah. Sedangkan imperialisme (berasal dari kata bahasa Latin “imperium” yang berarti mengomandani atau kekuasaan tertinggi) adalah kebijakan dan praktek perluasan suatu negara melalui pencaplokan atau penaklukan terhadap wilayah lain. Sehingga secara garis besar perbedaan kolonialisme dan imperialisme terletak pada fokus kegiatannya masing-masing.

Kolonialisme lebih berfokus pada penguasaan wilayah yang kaya akan sumber daya alam sedangkan imperialisme berfokus pada penguasaan politik dan memperluas pengaruh di suatu negara. Kata kolonialisme sendiri tidak lepas dari peranan bangsa barat, lantas apa yang dimaksud dengan bangsa barat dan siapa banga Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia? Yuk kita simak materi dibawah.

Jelaskan persaingan antara Portugis dan Belanda dalam perebutan kekuasaan di Indonesia

Photo by redcharlie on Unsplash

Pengertian Bangsa Barat

Bangsa barat adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut sekelompok orang yang berasal dari Eropa atau sekelompok orang yang bukan berasal dari benua Asia maupun Afrika. Umumnya digambarkan dengan ciri fisik berhidung mancung, berbadan tinggi, berkulit putih dan senang mengembara.

Bangsa barat mulai melakukan pelayaran ke benua Asia pada abad ke-15 yang dimotivasi oleh semangat 3G (Gold (emas), Gospel (agama) dan Glory (petualangan), perkembangan revolusi industri, jatuhnya Konstantinopel ke tangan Dinasti Utsmani, dan munculnya tantangan teori Heliosentris oleh Nicolaus Copernicus yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah matahari.

Jelaskan persaingan antara Portugis dan Belanda dalam perebutan kekuasaan di Indonesia

Photo by David Dibert on Unsplash

Bangsa Eropa Pertama Yang Tiba Di Indonesia

Portugis

Bangsa barat pertama yang sampai ke Indonesia adalah bangsa Portugis dan bangsa Spanyol, bangsa Portugis memulai perjalanannya dipimpin oleh pelaut bernama Bartholomeus Diaz. Pada tahun 1486, ia ingin berlayar ke India namun gagal sehingga pelayarannya tersebut hanya berhasil sampai di ujung selatan Afrika yang saat ini dikenal dengan sebutan “Tanjung Harapan Baik (Cape of Good Hope)”.

Impian Bartolomeo kemudian dilanjutkan dan diwujudkan oleh Vasco da Gama yang berhasil mencapai Kalikut, India pada tahun 1498. Kemudian, Bangsa Portugis melanjutkan pelayaran ke Malaka pada tahun 1511 dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque.

Spanyol

Pendorong semangat pelaut Spanyol melakukan pelayaran ke Asia adalah teori Heliosentris. Dipimpin oleh Juan Sebastian d’Elacano, bangsa Spanyol berhasil mencapai Maluku pada tahun 1521, namun sayangnya. Saat itu Portugis telah berada lebih awal di Maluku sehingga terjadi konflik antara Spanyol-Portugis, yang kemudian dimenangkan oleh bangsa Portugis. Untuk menghindari persaingan berkelanjutan, maka muncullah perjanjian Tordesillas yang melarang Spanyol melakukan perdagangan di Maluku.

Jelaskan persaingan antara Portugis dan Belanda dalam perebutan kekuasaan di Indonesia

Photo by David Dibert on Unsplash

Kedatangan Inggris di Indonesia

Perdagangan Inggris di Asia tidak disponsori oleh pemerintah Inggris, melainkan didukung oleh EIC (East Indian Company) persekutuan dagang yang terdiri pengusaha Inggris. Walaupun Indonesia pernah dikuasai oleh Bangsa Inggris selama 5 tahun (tahun 1811-1816), tetapi pengaruh Inggris di Indonesia tidak sekuat pengaruh Belanda sehingga Inggris lebih berfokus pada India, Singapura, Malaysia, Asia selatan dan Asia timur.

Jelaskan persaingan antara Portugis dan Belanda dalam perebutan kekuasaan di Indonesia

Photo by João Guimarães on Unsplash

VOC: Bukti Nyata Kejayaan Kolonialisme dan Keruntuhannya

Perjalanan pertama Belanda di Indonesia terjadi pada tahun 1596, ketika Cornelis de Houtman bersama armadanya tiba di pelabuhan Banten melalui jalur Selat Malaka. Kemudian untuk menghindari persaingan antara para pengusaha Belanda maka dibentuklah Verenigde Oost Indische (Persekutuan Perusahaan Dagang Hindia Timur) yang disingkat VOC.

Ide ini berasal dari seorang parlemen Belanda bernama Johan van Oldenbarnevelt, VOC sendiri didirikan pada 20 maret 1602 dan diberi hak istimewa berupa hak monopoli dan hak kedaulatan. Namun, VOC tidak selamanya membawa kemakmuran dan kekayaan untuk negara asalnya karena di dalam persekutuan dagang tersebut terjadi korupsi pribadi maupun kelompok. Sehingga VOC pun dibubarkan pada tahun 1799 dan keberadaannya di Indonesia digantikan oleh pemerintah Belanda di mulai pada tahun 1800.

Perlawanan Lokal Rakyat Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme

Maluku

Perlawanan Maluku terhadap kolonialisme dimulai saat terjadi persaingan antara Ternate dan Tidore, tetapi kedua kerajaan tersebut menyadari bahwa adanya Portugis dapat membahayakan kekuasaan mereka. Di pimpin Dajalo, rakyat Ternate mencoba mengusir Portugis namun gagal. 27 januari 1570 Portugis dan Ternate melakukan perjanjian perdamaian tetapi perjanjian tersebut diingkari oleh Portugis membuat sultan Kahirun terbunuh.

Pada tahun 1575, Sultan Baabullah Daud Syah berhasil mengusir Portugis dari Maluku, Portugis pun berpindah ke Timor Leste dan Flores.

Gowa

Setelah Maluku jatuh ke dalam kekuasaan VOC, VOC selanjutnya mengincar kerajaan Gowa karena saat itu kerajaan Gowa merupakan kerajaan yang memiliki armada kuat dan besar. Untuk mengalahkan kerajaan Gowa, VOC memanfaatkan antara kerajaan Gowa dan kerajaan Bone. Walaupun Sultan Hasanuddin dari kerajaan Gowa pernah melakukan perlawanan terhadap VOC, namun sayangnya. Perlawanan tersebut berbuah kegagalan sehingga kerajaan Gowa dan VOC melakukan perjanjian Bongaya.

Banten

Perlawanan rakyat Banten dan juga Belanda telah terjadi pada masa awal kedatangan Cornelis de Houtman di Banten, pada tahun 1680 Sultan Ageng menyatakan perang terhadap VOC karena telah penganiayaan terhadap pedagang Banten. Saat itu terjadi perselisihan antara Sultan Ageng dan putra mahkota Sultan Haji karena perebutan tahta. Belanda memanfaatkan situasi tersebut hingga akhirnya kekuasaan Sultan Ageng digulingkan dari kekuasaannya. Sultan Haji dan Belanda pun membuat perjanjian yang mana perjanjian tersebut berisikan tentang hak Belanda dalam monopoli perdagangan, hak kekuasaan Belanda atas Cirebon dan ganti rugi perang.

Nah, gimana materi tadi sobat pintar, menarik bukan? Kalau kalian ingin mengenal lebih dalam materi sejarah lainnya. Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa!

Jakarta -

Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang datang ke wilayah Asia untuk melakukan perdagangan. Pada tahun 1511, bangsa Portugis memasuki wilayah perairan Indonesia. Di mana lokasi mendaratnya Portugis?

Laut merupakan kekuatan utama bangsa Portugis. Sejak abad ke-15 Portugis mulai mengembangkan teknologi maritim. Bahkan, para pelaut Portugis sudah menggunakan kompas dan peta portolan untuk mengarungi lautan.

Dikutip dari Modul Tema 6 Sejarah Indonesia Paket C setara SMA/MA Kelas XI yang disusun oleh Kemendikbudristek, kemajuan armada laut Portugis tersebut didukung dengan adanya sekolah navigasi yang didirikan oleh Henry "The Navigator". Sekolah tersebut mengajarkan tentang kartografi bagi para pelaut Portugis.

Armada Portugis datang ke Asia menggunakan kapal dagang besar (Nao). Kapal tersebut dilengkapi dengan tentara, senjata ringan (senapan), dan senjata berat (meriam). Portugis mengendalikan perdagangan di Asia Tenggara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque.

Portugis bergerak menuju negara yang kaya akan hasil laut dan rempah-rempah. Pada tahun 1511, bangsa Portugis pertama kali mendarat di Indonesia, tepatnya di daerah Malaka. Dalam penguasaan Portugis, Malaka menjadi pusat perdagangan yang paling ramai di Asia.

Disebutkan dalam buku Suma Oriental yang ditulis oleh pegawai Portugis, Tome Pires, tidak ada pusat perdagangan yang lebih besar dari Malaka. Malaka juga menjadi tempat komoditas utama dari seluruh dunia timur dan barat. Tome Pires mengatakan bahwa tidak ada tempat lain yang memperdagangkan komoditas dengan halus dan mahal.

Pada tahun 1512, Alfonso de Albuquerque mengirimkan armadanya ke Maluku. Armada tersebut membangun monopoli perdagangan cengkeh. Cengkeh dari Indonesia Timur merupakan komoditi yang paling berharga. Armada pertama mendarat di Pulau Banda, Maluku. Pulau tersebut merupakan pusat penghasil pala dan selaput buah pala atau sering disebut fuli.

Dalam rangka memperbesar usaha dagang, Portugis berupaya memperluas wilayah kekuasaannya. Mereka kemudian menguasai Selat Sunda. Pada tahun 1522, Portugis dan Raja Sunda, Sang Hyang Prabu Surawisesa, melakukan kesepakatan perjanjian kerjasama.

Melalui kesepakatan tersebut, bangsa Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di daerah yang disebut "Kepala" dengan syarat memberikan perlindungan kepada Kerajaan Sunda dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa.

Pada kenyataannya, benteng tersebut tidak pernah dibangun. Pada tahun 1526, armada Portugis yang saat itu dipimpin oleh Fransisco de Saa dihantam topan. Beberapa dari mereka yang sempat selamat kemudian mendarat di Sunda Kepala, namun dibunuh oleh Pasukan Cirebon.

Simak Video "Keindahan Alam Kuta Malaka, Aceh"



(kri/nwy)