Jelaskan pernyataan bahwa raja Aswawarman adalah pendiri Wangsakerta KERAJAAN Kutai

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > Sejarah >

Discussion in 'Sejarah' started by Intan Nur Fadliilah, Mar 10, 2016.

ads

(You must log in or sign up to reply here.)

ads

Tanya Tugas Sekolah Ke Guru Pintar

Home Forums > Pelajaran > Sejarah >

Jelaskan pernyataan bahwa raja Aswawarman adalah pendiri Wangsakerta KERAJAAN Kutai

Jelaskan pernyataan bahwa raja Aswawarman adalah pendiri Wangsakerta KERAJAAN Kutai
Lihat Foto

artstation

Kerajaan Kutai

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai Martapura adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang didirikan sekitar abad ke-4.

Letak kerajaan ini berada di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Keberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta.

Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai.

Disebut pula bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja kedua Kutai.

Asmawarman memiliki tiga orang putra, salah satunya bernama Mulawarman, yang akhirnya menjadi raja dan berhasil membawa Kerajaan Kutai menuju masa kejayaan.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Dari Prasasti Yupa, dapat diketahui bahwa Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman.

Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang memiliki budi pekerti baik, kuat, dan pernah mengadakan upacara persembahan 20.000 ekor lembu untuk kaum Brahmana yang bertempat di Waprakecvara.

Waprakecvara adalah tempat suci (keramat) yang merupakan sinkretisme antara kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Indonesia.

Sebagai keturunan Aswawarman, Mulawarman juga melakukan upacara Vratyastoma, yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.

Jelaskan pernyataan bahwa raja Aswawarman adalah pendiri Wangsakerta KERAJAAN Kutai

Jelaskan pernyataan bahwa raja Aswawarman adalah pendiri Wangsakerta KERAJAAN Kutai
Lihat Foto

KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON

Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kertanegara, Sabtu (19/10/2019). Museum ini bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara dibangun tahun 1963 sebagai pengganti Istana sebelumnya yang terbakar.

KOMPAS.com - Kerajaan Kutai Martadipura merupakan kerajaan Hindu tertua di Nusantara. 

Kerajaan Kutai yang terletak di hulu Sungai Mahakam Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur diperkirakan berdiri pada abad ke-5 masehi atau sekitar 400 tahun masehi.

Nama Kerajaan Kutai diambil sesuai dengan nama daerah penemuannya.

Baca juga: Muncul Kerajaan Kutai Mulawarman di Calon Ibu Kota Negara, Ini 5 Faktanya

Awal berdiri

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tidak diketahui secara pasti kapan Kerajaan Kutai berdiri.

Para ahli menduga jika Kerajaan Kutai sudah ada sejak abad ke-5. Keberadaan kerajaan tersebut dibuktikan dengan ditemukannya dari jenis hurufnya yang pranagri dan berasal dari India Selatan.

Itu dibuktikan dengan ditemukannya tujuh buah Yupa (prasasti berupa tiang batu) yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu.

Yupa mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.

Nama Kutai sendiri digunakan untuk menyebut kerajaan yang dianggap paling tua. Karena letak ditemukannya prasasti berada di Kabupaten Kutai.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai cukup luas hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Baca juga: Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota Negara, Balai Kota Samarinda Ikut Dipindahkan

Pemerintahan Kerajaan Kutai

Sejak munculnya pengaruh Hindu di Kalimantan Timur membawa banyak perubahan dalam tatanan pemerintahan. Yaitu dari kesukuan menjadi kerajaan dengan kepala pemerintahannya bernama raja.

Berdasarkan temuan para arkeolog atas tujuh buah yupa yang memuat prasasti (hanya 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan). Prasasti itu menggunakan huruf Pallawa, yang menurut bentuk dan jenisnya berasal dari sekitar 400 Masehi dengan bahasa sansekerta, dan ditulis dalam bentuk puisi anustub. Maka berdasarkan hal tersebut diketahuilah adanya sebuah kerajaan kuno Indonesia yaitu kerajaan Kutai yang telah sekian lama terlupakan. Kerajaan

Kutai dalam kontek sejarah nasional Indonesia baku dikenal sebagai kerajaan tertua  yang bernafaskan agama Hindu.

Terletak di Kalimantan Timur tepatnya di Hulu Sungai Mahakam Kabupaten Kutai. Tidak diketahui secara pasti angka tahun berdirinya. Para ahli hanya dapat menduga bahwa kerajaan Kutai setidaknya sudah ada sejak abad ke-V M hal ini dapat dilihat dari jenis hurufnya yang pranagari dan berasal dari India Selatan yang banyak ditemukan di daerah itu dalam waktu yang relatif sama, dan nama Kutai sendiri digunakan untuk menyebut kerajaan yang dianggap paling tua ini karena letak ditemukannya prasasti berada di kabupaten Kutai (tidak diketahui secara pasti apa nama dari kerajaan tersebut).

Kehidupan Politik Kerajaan Kutai

Kehidupan politik yang dijelaskan dalam yupa bahwa raja terbesar Kutai adalah Mulawarman, putra Aswawarman dan Aswawarman adalah putra Kudungga. Dalam yupa dijelaskan bahwa Aswawarman disebut sebagai Dewa Matahari dan pendiri keluarga raja. Hal ini berarti Aswawarman sudah menganut agama Hindu dan dipandang sebagai pendiri keluarga. Berikut adalah penjelasan mengenai raja – raja di Kutai.

  • Raja Kudungga adalah raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai. Tetapi, apabila dilihat dari nama Raja yang masih menggunakan nama Indonesia, para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku.
  • Aswawarman adalah raja pertama Kerajaan Kutai yang bercorak Hindu. Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putra dan salah satunya adalah Mulawarman.
  • Mulawarman kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta jika dilihat dari cara penulisannya. Mulawarman adalah raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Dari Yupa diketahui bahwa masa pemerintahan Mulawarman, kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur

Kerajaan Kutai didirikan oleh Kudungga. Dilihat dari namanya, Kudungga belum terkena pengaruh Hindu. Nama Kudungga adalah nama asli penduduk setempat. Mungkin sekali beliau adalah seorang kepala adat yang mana sangat berpengaruh. Kudungga mempunyai putra yang bernama Asmawarman. Ketika Asmawarman naik tahta, beliau dinobatkan sebagai raja dengan budaya Hindu. Penobatan raja diperkirakan dengan cara vratyastoma, yaitu pengangkatan seorang menjadi kasta yang tinggi (bangsawan). Raja Aswawarman disebut sebagai wangsakarta, yang bermakna pendiri kerajaan, Maksudnya, yaitu Aswawarman adalah raja yang pertama kalinya membentuk keluarga yang sudah berbudaya India. Sejak Aswawarman berkuasa di Kutai, budaya Hindu mulai memasuki kalangan keluarga kerajaan dan mempengaruhi corak kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya. Aswawarman mempunyai tiga orang putra, namun putra yang paling terkenal dan terkemuka ialah Mulawarman. Pada sebuah Yupa diterangkan bahwa Raja Mulawarman adalah raja yang mulia dan terkemuka, yang telah memberi sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para brahmana di tanah suci waprakeswara (tanah suci yang ditinggalkan untuk menyembah Dewa Syiwa). Tugu ini dibuat para brahmana untuk menghormati kebaikan Raja Mulawarman. Berdasarkan keterangan ini, diduga Kerajaan Kutai merupakan sebuah kerajaan yang cukup kaya dan makmur.

Dengan demikian Asmawarman disebuat sebagai wangsakarta dari kerajaan Kutai karena Asmawarman adalah pendiri Kerajaan Kutai dan pembentuk silsilah keluarga atau dinasti Kerajaan Kutai.