Jakarta - Perubahan sosial budaya dapat disebabkan unsur tertentu dalam masyarakat yang dianggap tidak memuaskan dan tidak relevan lagi. Perubahan dapat terjadi demi mengganti faktor lama, yang disebut juga faktor internal yang berkembang di dalam masyarakat. Apa saja penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat? Show
Pada dasarnya, perubahan sosial budaya terbagi atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan pemicu perubahan dari luar masyarakat yang mengharuskannya menyesuaikan diri terhadap faktor tersebut. Penyebab Perubahan Sosial Budaya dari Dalam MasyarakatPenyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat seperti dilansir dari buku Sosiologi untuk SMP dan MTs Kelas IX oleh Mulat Wigati Abdullah yakni sebagai berikut: Penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat berkaitan dengan demografi, yaitu masalah kependudukan. Perubahan situasi, jumlah, dan perpindahan penduduk menyebabkan terjadinya penyesuian sarana-prasanana kependudukan. Faktor ini juga menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Contoh, angka kelahiran dan perpindahan penduduk mendorong penyediaan pemukiman sederhana, pembangunan rumah susun, sarana-prasarana jalan, peningkatan sarana-sarana pendidikan, penyediaan kebutuhan sandang, dan perhatian terhadap tingkat kesehatan masyarakat. 2. Munculnya Penemuan Baru: Inovasi, Invention, dan DiscoveryInovasi merupakan proses sosial budaya besar yang dapat terjadi dalam jangka waktu tidak terlalu lama. Inovasi mendorong proses unsur budaya baru diterima dan diterapkan di tengah masyarakat. Sementara itu, discovery merupakan penemuan unsur kebudayaan baru, baik alat maupun gagasan tehadap fenomena sosial dan alam. Discovery baru menjadi invention ketika seorang pencipta membuat penemuan tersebut diakui, diterima, dan diterapkan. Contoh discovery yaitu saat S. Marcus (1875) menghubungkan motor gas dengan kereta sehingga tidak perlu ditarik kuda. Sementara itu, invention yaitu saat mobil diterima dan digunakan masyarakat sebagai alat transportasi penting bagi manusia. 3. Adanya Pertentangan atau KonflikKonflik atau pertentangan, baik antarindividu dan antarkelompok dapat mendorong perubahan struktur dan sistem di masyarakat. Contohnya seperti konflik antaretnis di Sambas, Kalimantan Barat mengubah struktur dan sistem masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Perbedaan generasi muda dan tua juga dapat memicu konflik. Sebab, generasi tua umumnya mempertahankan tradisi yang sudah ada, sementara generasi muda berusaha mengubah tradisi dengan menyerap unsur kebudayaan baru. 4. Keinginan untuk BerubahKeinginan manusia untuk berubah merupakan dasar terjadinya perubahan dalam masyarakat. Keinginan ini muncul di antaranya karena rasa ingin tahu yang besar atau ideal curiousity pada diri manusia. 5. Keinginan untuk BerprestasiKeinginan untuk berprestasi merupakan pendorong manusia untuk melakukan perubahan dalam diri. Dengan demikian, prestasi yang ditargetkan dapat tercapai. 6. Adanya Motivasi untuk BerubahKeinginan manusia untuk berprestasi dan berubah pada dasarnya berangkat dari motivasi. Adanya motivasi untuk berubah akan melahirkan penemuan-penemuan baru. Contoh, seseorang yang termotivasi untuk memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang (recycle) dapat menciptakan barang baru yang lebih kreatif. 7. Sistem Lapisan Masyarakat yang TerbukaMasyarakat yang terbuka dapat lebih mudah menyerap dan mempelajari unsur kebudayaan yang baru. Dengan demikian, perubahan sosial budaya lebih mudah terjadi. Nah, jadi penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat di antaranya yaitu munculnya penemuan, motivasi untuk berubah, dan masalah kependudukan. Selamat belajar, detikers! Simak Video "Polri Disorot Gegara Banyak Kasus, Ini Saran Pakar untuk Kapolri" (twu/pal) Page 2Jakarta - Perubahan sosial budaya dapat disebabkan unsur tertentu dalam masyarakat yang dianggap tidak memuaskan dan tidak relevan lagi. Perubahan dapat terjadi demi mengganti faktor lama, yang disebut juga faktor internal yang berkembang di dalam masyarakat. Apa saja penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat? Pada dasarnya, perubahan sosial budaya terbagi atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal merupakan pemicu perubahan dari luar masyarakat yang mengharuskannya menyesuaikan diri terhadap faktor tersebut. Penyebab Perubahan Sosial Budaya dari Dalam MasyarakatPenyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat seperti dilansir dari buku Sosiologi untuk SMP dan MTs Kelas IX oleh Mulat Wigati Abdullah yakni sebagai berikut: Penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat berkaitan dengan demografi, yaitu masalah kependudukan. Perubahan situasi, jumlah, dan perpindahan penduduk menyebabkan terjadinya penyesuian sarana-prasanana kependudukan. Faktor ini juga menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya. Contoh, angka kelahiran dan perpindahan penduduk mendorong penyediaan pemukiman sederhana, pembangunan rumah susun, sarana-prasarana jalan, peningkatan sarana-sarana pendidikan, penyediaan kebutuhan sandang, dan perhatian terhadap tingkat kesehatan masyarakat. 2. Munculnya Penemuan Baru: Inovasi, Invention, dan DiscoveryInovasi merupakan proses sosial budaya besar yang dapat terjadi dalam jangka waktu tidak terlalu lama. Inovasi mendorong proses unsur budaya baru diterima dan diterapkan di tengah masyarakat. Sementara itu, discovery merupakan penemuan unsur kebudayaan baru, baik alat maupun gagasan tehadap fenomena sosial dan alam. Discovery baru menjadi invention ketika seorang pencipta membuat penemuan tersebut diakui, diterima, dan diterapkan. Contoh discovery yaitu saat S. Marcus (1875) menghubungkan motor gas dengan kereta sehingga tidak perlu ditarik kuda. Sementara itu, invention yaitu saat mobil diterima dan digunakan masyarakat sebagai alat transportasi penting bagi manusia. 3. Adanya Pertentangan atau KonflikKonflik atau pertentangan, baik antarindividu dan antarkelompok dapat mendorong perubahan struktur dan sistem di masyarakat. Contohnya seperti konflik antaretnis di Sambas, Kalimantan Barat mengubah struktur dan sistem masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Perbedaan generasi muda dan tua juga dapat memicu konflik. Sebab, generasi tua umumnya mempertahankan tradisi yang sudah ada, sementara generasi muda berusaha mengubah tradisi dengan menyerap unsur kebudayaan baru. 4. Keinginan untuk BerubahKeinginan manusia untuk berubah merupakan dasar terjadinya perubahan dalam masyarakat. Keinginan ini muncul di antaranya karena rasa ingin tahu yang besar atau ideal curiousity pada diri manusia. 5. Keinginan untuk BerprestasiKeinginan untuk berprestasi merupakan pendorong manusia untuk melakukan perubahan dalam diri. Dengan demikian, prestasi yang ditargetkan dapat tercapai. 6. Adanya Motivasi untuk BerubahKeinginan manusia untuk berprestasi dan berubah pada dasarnya berangkat dari motivasi. Adanya motivasi untuk berubah akan melahirkan penemuan-penemuan baru. Contoh, seseorang yang termotivasi untuk memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang (recycle) dapat menciptakan barang baru yang lebih kreatif. 7. Sistem Lapisan Masyarakat yang TerbukaMasyarakat yang terbuka dapat lebih mudah menyerap dan mempelajari unsur kebudayaan yang baru. Dengan demikian, perubahan sosial budaya lebih mudah terjadi. Nah, jadi penyebab perubahan sosial budaya yang berasal dari dalam masyarakat di antaranya yaitu munculnya penemuan, motivasi untuk berubah, dan masalah kependudukan. Selamat belajar, detikers! Simak Video "Polri Disorot Gegara Banyak Kasus, Ini Saran Pakar untuk Kapolri" [Gambas:Video 20detik] (twu/pal) tirto.id - Faktor penyebab perubahan sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur sosial di masyarakat, yang saling berbeda. Karena ada perubahan sosial, masyarakat akan menciptakan pola kehidupan baru yang berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya. Dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial tidak dapat dihindari, serta bakal terus terjadi sepanjang masa. Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial, berakal budi, dan selalu tidak puas dengan keadaan yang ada sehingga melakukan perubahan. Dari sudut pandang kajian sosiologi, hakikat perubahan sosial dipahami sebagai keinginan setiap individu untuk selalu berubah agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhannya.
Baca juga:
Oleh karena itu, cakupan perubahan sosial pun sangat luas, sehingga perlu pengamatan secara cermat dalam melihat fenomena ini. Pengamatan itu dilakukan dengan membandingkan kondisi kehidupan masyarakat setelah perubahan sosial terjadi dan sebelumnya. Merujuk paparan di Modul "Pembelajaran Sosiologi" terbitan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), terdapat sejumlah pengertian perubahan sosial yang sudah dirumuskan para ahli sosiologi. Misalnya, begawan sosiologi Indonesia, Selo Seomarjan merumuskan pengertian perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang dapat mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, hingga pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut. Berdasarkan definisi di atas, perubahan sosial bisa terjadi pada sistem sosial, struktur dan fungsi masyarakat di dalamnya.
Baca juga: Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat: Revolusi, Evolusi, & Kebudayaan Sementara menurut Kingsley Davis, salah satu sosiolog AS abad ke-20 yang menonjol, pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dia mencontohkan, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah memicu perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan, dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.
Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara cermat. Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial yang terjadi. Meski begitu, perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4 ciri perubahan sosial yang paling umum diketahui. Pertama, setiap masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti. Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain. Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya sementara. Keempat, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.
Contoh Perubahan Sosial Budaya di MasyarakatSemua manusia dan kelompok masyarakat pasti akan mengalami perubahan dalam kehidupan sehari-harinya. Termasuk kelompok masyarakat statis yang mana perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat dibandingkan dengan masyarakat dinamis. Perubahan ini dapat terjadi dalam segala aspek, baik aspek sempit seperti perilaku dan pemikiran individu. Maupun pada aspek lebih luas layaknya struktur yang mempengaruhi perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan sosial dalam masyarakat juga tidak terlepas dari adanya perubahan budaya. Merujuk di laman Sumber Belajar Kemdikbud, sosiolog William F. Ogburn menyatakan, batasan ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik bersifat materiil maupun non-materiil. Namun, penekanannya pada pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap unsur non-materiil. Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, maupun ide/gagasan. Perubahan budaya ini banyak dipengaruhi oleh modernisasi atau teknologi yang menimbulkan gejala perubahan sosial dalam masyarakat. Contohnya, perubahan sosial budaya yang terjadi usai hadirnya teknologi smartphone dan internet. Berbagai aspek kehidupan manusia dipermudah dengan hadirnya teknologi baru tersebut. Salah satu dampak perubahan yang terlihat akibat munculnya teknologi smartphone dan internet, adalah di sektor perdagangan. Dahulu ketika hendak membeli barang, transaksi akan dilakukan di toko tempat barang tersebut dijual. Adapun sekarang, hanya dengan bermodalkan smartphone dan akses internet masyarakat bisa membeli serta menjual barang secara online tanpa perlu beranjak dari tempat duduk. Barang yang dipesan juga bisa sampai di rumah dengan jasa kurir pengiriman. Kesimpulannya, kehadiran teknologi internet dan smartphone menyebabkan perubahan besar di sektor perdagangan yang salah satunya menghasilkan efisiensi biaya maupun waktu. Contoh perubahan sosial budaya lainnya terjadi dalam transaksi keuangan. Perubahan di bidang elektronik sebagai salah satu gejala modernisasi membawa pengaruh dalam kegiatan pengiriman uang. Dahulu, pengiriman uang dilakukan melalui wesel, sekarang orang bisa mengirimkan uang melalui ATM, internet banking, atau sms banking. Proses pengiriman uang saat ini dapat dilakukan dengan cepat dan mudah sehingga terjadi efisiensi, setidaknya pada segi waktu.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial Internal dan EksternalPerubahan sosial budaya pada masyarakat dapat terjadi jika dipicu oleh beberapa faktor tertentu. Mengutip penjelasan laman Rumah Belajar Kemdikbud, faktor-faktor penyebab perubahan sosial budaya bisa dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu internal dan eksternal. A. Faktor Internal Pemicu Perubahan Sosial Budaya Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, baik yang berupa kolektif ataupun individu. Dalam faktor internal terdapat empat hal yang menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat. Berikut sejumlah faktor penyebab perubahan sosial budaya dari kategori internal. 1. Perubahan Jumlah Penduduk (Populasi) Bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan sosial baik di daerah tujuan maupun daerah yang ditinggalkan. Contohnya, ketika penduduk Pulau Jawa pindah ke Pulau Kalimantan. Maka, di Pulau Kalimantan akan terjadi perubahan struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya dalam bentuk aturan dan norma. Sedangkan di wilayah Pulau Jawa, akan terjadi pengurangan penduduk yang mempengaruhi pembagian kerja dan stratifikasi sosial lembaga-lembaga kemasyarakatan. 2. Adanya Penemuan atau Inovasi Baru Lahirnya penemuan dan inovasi baru sangat mempengaruhi perubahan yang terjadi di masyarakat. Contohnya: penemuan internet membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses informasi. 3. Konflik Sosial Konflik sosial di antara kelompok masyarakat dapat mendorong terjadinya suatu perubahan sosial. Misalnya, konflik yang terjadi antara warga lokal dengan warga luar daerah, ini menjadikan warga lokal sulit untuk menerima kehadiran warga dari daerah lain di wilayahnya. 4. Terjadinya Pemberontakan dan Revolusi dalam Masyarakat Pemberontakan terjadi karena ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem kekuasaan pemerintah. Hal ini dapat memicu munculnya gerakan revolusi yang akan membawa perubahan besar dalam masyarakat. B. Faktor Eksternal Pemicu Perubahan Sosial Budaya Faktor Eksternal ialah faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Faktor-faktor eksternal itu terdiri dari tiga. 1. Perubahan Lingkungan Alam Perubahan lingkungan yang terjadi akibat bencana alam banjir, gempa bumi, tsunami, puting beliung dan sebagainya. Dalam kategori ini, termasuk perubahan lingkungan karena alam yang dirusak manusia, menjadi salah satu faktor penyebab perubahan sosial. Kondisi ini memaksa manusia untuk mengungsi dan berpindah tempat. Di tempat baru itu, akan terjadi perubahan sosial baik dari lembaga kemasyarakatan maupun lingkungan sekitar. 2. Peperangan Peperangan yang dimenangkan oleh pihak lawan dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial di wilayah yang mengalami kekalahan. Kebijakan-kebijakan baru dari suatu pemerintah pemenang perang yang diberlakukan dapat menjadi sebab perubahan ini terjadi. 3. Pengaruh Budaya Masyarakat Lain Masuknya pengaruh budaya asing ke suatu daerah lewat proses pertukaran budaya maupun media massa dapat mempengaruhi budaya asli di wilayah tersebut. pengaruh budaya asing dapat memicu terjadinya asimilasi dan akulturasi budaya yang melahirkan perubahan sosial di masyarakat.
Faktor Pendorong & Penghambat Perubahan Sosial BudayaLayaknya yang terjadi dalam sebuah proses, terdapat beberapa faktor pendorong dan penghambat terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut dapat memicu suatu proses perubahan sosial menjadi lebih cepat maupun sebaliknya. A. Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya 1. Kontak dengan budaya lain 2. Sikap menghargai karya orang lain 3. Sistem pendidikan yang maju 4. Keinginan untuk maju 5. Penduduk yang heterogen 6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu 7. Sistem pelapisan terbuka 8. Orientasi ke masa depan B. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya 1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain 2. Masyarakat yang bersikap tradisional 3. Pendidikan yang rendah 4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat 5. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi 6. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing 7. Hambatan ideologis.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PERUBAHAN SOSIAL
atau
tulisan menarik lainnya
Dewi Rukmini
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|