Jakarta - Perjalanan merupakan salah satu aspek fundamental dalam Agama Islam, hal ini dibuktikan dengan adanya peristiwa Isra Mikraj yaitu perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian naik ke surga dan dimurnikan. Saat itu pula, perintah untuk shalat lima waktu diturunkan. Show
Rasulullah juga melaksanakan banyak perjalanan lain seperti hijrah dari Mekah ke Madinah, melakukan ibadah Haji. Sebagaimana yang kita ketahui, ada banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari Rasulullah SAW tidak terkecuali perjalanan yang dilakukannya. Sebagai umat Muslim, pelajaran dari Nabi Muhammad SAW berikut ini bisa kita terapkan setiap kali kita traveling.
1. Selalu Berniat Baik Saat BepergianTidak hanya dalam bepergian, seluruh amalan yang kita lakukan bergantung kepada niatnya. Ketika Anda ingin merencanakan perjalanan, cobalah untuk memikirkan apa tujuan yang ingin Anda capai Pastikan Anda memiliki niat yang baik untuk perjalanan ini agar berdampak positif bagi kehidupan Anda. 2. Bepergian Untuk Menambah WawasanRasulullah SAW pernah bersabda bahwa "barang siapa berpergian dengan mencari ilmu pengetahuan, maka Allah SWT akan meletakkannya pada salah satu jalan menuju surga. Para malaikat pun akan menurunkan sayapnya." (HR.Muslim) Hadist ini menunjukkan bahwa siapapun yang bepergian untuk mencari ilmu dan menambah wawasan, maka Allah akan senantiasa meridhoi perjalanannya. Banyak orang yang merasakan perubahan dan perkembangan setelah melakukan perjalanan. Hal ini dapat terjadi karena bertambahnya wawasan. 3. Selalu TersenyumTersenyum merupakan hal yang sederhana namun sulit untuk dilakukan. Selalu ramah dan tersenyum merupakan salah satu sifat Rasulullah yang harus diteladani. Hal ini mencerminkan kepribadiannya yang halus dan lemah lembut. Begitu pula ketika kita melakukan bepergian, cerminkanlah perilaku yang yang terpuji. Salah satunya dengan cara senantiasa tersenyum dan bersikap ramah. 4. Memperlakukan Orang Lain dengan BaikSalah satu manfaat dari travelling adalah kita dapat memperluas pertemanan. Selama perjalanan, Anda akan menemukan dan merasakan banyak kebaikan kecil dari orang lain. Kebaikan ini juga bersifat timbal balik, oleh karena itu terus lah berbuat baik kepada orang lain di sekitar selama perjalanan dan kebaikan itu pun akan kembali kepada Anda. 5. Menjaga LingkunganImam Bukhari dan Muslim, meriwayatkan hadist dari Anas bin Malik, Rasulullah pernah bersabda : "Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia ataupun binatang ternak, melainkan hal itu sudah termasuk sedekah darinya" Selama perjalanan, janganlah merusak dan mengganggu makhluk hidup yang Anda temui di alam. Menjaga lingkungan juga dapat dilakukan dengan cara membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, Anda juga bisa memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan. Simak Video "Hina Nabi Muhammad, Muslim India Tuntut Jubir Partai BJP Ditangkap" [Gambas:Video 20detik] (ddn/ddn) nabi muhammad saw muslim traveler have halal will travel
KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau Buya Yahya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya kali ini menyampaikan soal Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Ternyata banyak hikmah dari peristiwa luar biasa itu. Tiba di penghujung bulan Rajab 1443 Hijriyah, sebentar lagi akan diperingati peristiwa Isra Miraj 2022. Isra Miraj diperingati setiap hari ke-27 bulan Rajab di penanggalan Hijriyah. Di tahun ini, Isra Miraj bertepatan pada Senin (28/2/2022). Peristiwa Isra Miraj adalah salah satu mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Muhammad untuk menerima perintah shalat lima waktu. Baca juga: Hukum Menunda Shalat Fardhu Disertai Niat Qadha, Buya Yahya Jelaskan Solusi Ketika di Perjalanan Baca juga: Tubuh Tetap Kurus Meski Banyak Makan, dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Lewat Tips Alami Ini Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian menembus langit ketujuh hingga menuju Sidratul Muntaha. Lantas apa saja yang dilewati dan disinggahi Nabi Muhammad SAW, apakah surga dan neraka juga termasuk? Buya Yahya menjelaskan, peristiwa Isra Miraj adalah murni kekuasaan Allah SWT, sang pemilik Alam Semesta yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak, yang mana tak bisa dinalar oleh akal manusia. "Apa yang dilihat nabi waktu itu? jadi kisah Isra Miraj bukan bagian dari akal kita untuk memahaminya, berbicara soal Isra Miraj itu bicara iman, bukan akal kita mencoba memahami, tidak akan sampai, tapi bukan bertentangan dengan akal kalau kita kembalikan ke kuasa Allah, ini adalah kuasa Allah," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV. Ia menceritakan, seluruh manusia nantinya akan dibinasakan dan menghadap di hari kebangkitan. Selama penantian menuju hari kebangkitan, manusia berada di alam barzah, adalah antara alam dunia dan akhirat. Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Banjarmasin Post
Klik Untuk Melihat Jawaban #Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..# Answered by gumantinr on Thu, 14 Jul 2022 15:15:49 +0700 with category B. Arab and was viewed by 345 other usersKelas : VIIIPelajaran : Pendidikan Agama IslamKategori : Mukjizat dan kejadian luar biasaKata kunci : Hikmah, mukjizatpembahasan : Karomah adalah kejadian-kejadian luar biasa yang diterima oleh hambaNya yang saleh dan taat beribadah.Ma'unah adalah kejadian luar biasa berupa pertolongan Allah kepada hambaNya yang sedang tertimpa musibah.Irhas adalah kejadian luar biasa yang ditunjukkan oleh Allah kepada orang-orang pilihanNya yaitu calon nabi dan rasul.Hikmah adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainya seperti karomah, ma'unah dan irhas adalah Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat! Apa itu en.dhafi.link?en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.
Pengertian i’jaz menurut bahasa alhikmah.ac.id – Kata I’jaz adalah isim mashdar dari ‘ajaza-yu’jizu-i’jazan yang mempunyai arti “ketidakberdayaan atau keluputan” (naqid al-hazm). Kata i’jaz juga berarti “terwujudnya ketidakmampuan”, seperti dalam contoh: a’jaztu zaidan “aku mendapati Zaid tidak mampu”. Pengertian i’jaz secara istilah – Penampakan kebenaran pengklaiman kerasulan nabi Muhammad SAW dalam ketidakmampuan orang Arab untu menandingi mukjizat nabi yang abadi, yaitu al-Quran. – Perbuatan seseorang pengklaim bahwa ia menjalankan fungsi ilahiyah dengan cara melanggar ketentuan hukum alam dan membuat orang lain tidak mampu melakukannya dan bersaksi akan kebenaran klaimnya. Pengertian mukjizat هي أمر خارق للعادة مقرون بالتحدي سالم عن المعارضة يظهر على يد مدعي النبوة موافقاً لدعواه Mukjizat adalah Sebuah perkara luar biasa (khoriqun lil ‘adah) yang disertai tantangan (untuk menirunya), yang Selamat dari pengingkaran, dan muncul pada diri seorang yang mengaku nabi menguatkan /menyesuaikan dakwahnya. Dari pengertian mukjizat di atas, maka ada beberapa syarat disebut mukjizat,yaitu : 1) Hal yang di luar kebiasaan : seperti tongkat berubah ular, menghidupkan orang mati, dll 2) Disertai Tantangan : untuk meniru, agar mereka yang ditantang merasa ‘tidak mampu’ untuk kemudian mengakui bahwa itu dari Allah SWT 3) Selamat dari pengingkaran : artinya tantangan itu berupa sebuah tantangan yang layak bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Misalnya : tantangan membuat Al-Quran untuk orang Arab yg berbahasa Arab, bukan untuk orang Jawa. 4) Muncul dari Nabi : untuk menguatkan risalah kenabiannya, jika bukan dari nabi biasa disebut dengan Karomah. PEMBAGIAN JENIS MUKJIZAT DAN HIKMAHNYA Secara umum mukjizat dapat digolongkan menjadi dua klasifikasi, yaitu: a) Mu’jizat Indrawi (Hissiyyah) Mukjizat jenis ini diderivasikan pada kekuatan yang muncul dari segi fisik yang mengisyaratkan adanya kesaktian seorang nabi. Secara umum dapat diambil contoh adalah mukjizat nabi Musa dapat membelah lautan, mukjizat nabi Daud dapat melunakkan besi serta mukjizat nabi-nabi dari bani Israil yang lain. b) Mukjizat Rasional (’aqliyah) Mukjizat ini tentunya sesuai dengan namanya lebih banyak ditopang oleh kemampuan intelektual yang rasional. Dalam kasus al-Quran sebagai mukjizat nabi Muhammad atas umatnya dapat dilihat dari segi keajaiban ilmiah yang rasional dan oleh karena itulah mukjizat al-Quran ini bias abadi sampai hari Qiamat. Hikmah pembagian Mukjizat : Imam Jalaludin as-Suyuthi, berkomentar mengenai hikmah pembagian mukjizat tersebut dimana beliau berpendapat bahwa kebanyakan maukjizat yang ditanpakkan Allah pada diri para nabi yang diutus kepada bani Israil adalah mukjizat jenis fisik. Beliau menambahkan hal itu dikarenakan atas lemah dan keterbelakangan tingkat intelegensi bani Israil. Sementara, sebab yang melatarbelakangi diberikannya mukjizat rasional atas umat nabi Muhammad adalah keberadaan mereka yang sudah relative matang dibidang intelektual. Beliau menambahkan, oleh karena itu al-Quran adalam meukjizat rasional, maka sisi i’jaznya hanya bisa diketahui dengan kemampuan intelektual, lain halnya dengan mukjizat fisik yang bias diketahui dengan instrument indrawi. Meskipun al-Quran diklasifikasian sebagai mukjizat rasional ini tidak serta merta menafikan mukjizat-mukjizat fisik yang telah dianugerahkan Allah kepadanya untuk memperkuat dakwahnya. PERBEDAAN MUKJIZAT QURAN DENGAN NABI-NABI SEBELUMNYA Ada beberapa perbedaan besar antara mukjizat Al-Quran dengan mukjizat para Nabi-nabi sebelumnya, antara lain : a) Mukjizat Nabi sebelumnya bersifat fisik (hissiyah), maka habis sesuai dengan berlalunya zaman. Generasi setelahnya tidak lagi bisa menyaksikan mukjizat tersebut. Sementara Al-Quran adalah mukjizat yang terjaga, abadi dan berkelanjutan. Karenanya hingga hari ini masih banyak temuan-temuan tentang mukjizat Al-Quran. b) Mukjizat Nabi-nabi sebelumnya terfokus pada ‘penakjuban pandangan’, sementara mukjizat Al-Quran mengarah pada ‘pembukaan hati dan penundukan akal’, karena itu daya pengaruhnya lama dan bertahan. Sementara mukjizat ‘pandangan’ kadang begitu mudah terlupakan. c) Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak bersesuain, karena fungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian atau membuktikan bahwa mereka adalah utusan Allah SWT. Contoh : menghidupkan orang mati, tongkat menjadi ular, tidak ada hubungan langsung dengan isi kitab Taurat dan Injil. Sementara Al-Quran benar-benar mukjizat yang bersesuaian dan menguatkan isi risalah kenabian. |