Terkadang pengeluaran terbesar yang kita keluarkan memang banyak dialokasikan untuk belanja. Belanja memang harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan setiap orang, mulai dari belanja makanan, pakaian, keperluan kamar mandi, keperluan dapur, dan masih banyak lainnya. Kita sering tidak sadar bahwa banyak keperluan yang sebenarnya tidak terlalu penting, namun tetap kita beli. Padahal menekan pengeluaran yang tidak perlu bisa menghemat belanja bulanan Anda. Show
Selain keperluan yang kurang penting dan bersifat tidak wajib, Anda juga perlu mewaspadai beberapa keperluan di luar dugaan yang berpotensi menghabiskan uang Anda, seperti biaya listrik, air, telepon, biaya sosial (hadiah dan sumbangan), pakaian, serta hiburan. Lalu bagaimana caranya agar Anda bisa mengelola belanja bulanan dengan tepat? Berikut ini merupakan 10 cara pintar dalam mengelola belanja bulanan yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Menyusun Daftar PrioritasDaftar Prioritas Barang yang Akan Dibeli Perlu Dibuat via shopify.com Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah dengan cara menyusun daftar prioritas kebutuhan. Buat juga rincian biaya yang akan dikeluarkan dari tiap komponen kebutuhan tersebut. Misalnya saja, Anda memiliki prioritas untuk membeli beras seharga Rp100.000, kemudian membeli minyak goreng Rp50.000, membayar listrik Rp100.000, membayar berlangganan Netflix sebesar Rp150.000, dan seterusnya. Jangan lupa untuk menempatkan berbagai komponen biaya yang tak terduga dalam urutan terakhir di dalam daftar prioritas tersebut. 2. Menyesuaikan Daftar Prioritas dengan AnggaranSetelah menyusun daftar prioritas, Anda bisa menyesuaikan daftar tersebut dengan anggaran yang dimiliki. Kalau ternyata dana tidak mencukupi, itu berarti Anda harus mengurangi beberapa kebutuhan yang dirasa tidak perlu. Setelah menyesuaikan, Anda harus mematuhi daftar tersebut. Jangan sampai ada kebutuhan di luar anggaran lagi. Anda harus bisa mengatakan “tidak” kepada diri sendiri jika ada kebutuhan lainnya yang harus dibeli atau dibayarkan. 3. Memanfaatkan Waktu DiskonManfaatkan Diskon pada Produk Tertentu via syracuse.com Seringkali kita memiliki hasrat yang berlebih pada sebuah barang tanpa berpikir sehat. Anda menyukainya, kemudian Anda tidak peduli apakah ada uang atau tidak. Anda langsung saja membeli tanpa pikir panjang. Hal seperti inilah yang sering mengganggu anggaran belanja yang telah dibuat. Agar tidak mudah tergoda, Anda bisa menggunakan beberapa cara. Salah satu caranya dengan memanfaatkan waktu diskon untuk beberapa produk tertentu. Setiap tahunnya pasti banyak toko yang menggelar obral besar-besaran. Toko online juga sering mengadakan promo tersebut untuk menarik banyak pelanggan. Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk membeli kebutuhan yang memang telah diprioritaskan. Namun Anda juga harus tetap mengingat bahwa barang-barang yang dibeli merupakan barang-barang yang dibutuhkan, bukan diinginkan. Jangan sampai kalap membeli mentang-mentang lagi ada program diskon. 4. Memilih Tempat BelanjaSaat memilih tempat belanja, sebaiknya Anda memilih berdasarkan harga. Jadikan patokan harga sebagai faktor utama Anda dalam memilih tempat belanja demi keselamatan finansial Anda. Tidak perlu membesarkan gengsi hanya karena ingin terlihat ‘wah’, Anda lalu belanja di tempat yang mewah. Barang-barang rumah tangga merupakan kebutuhan yang harus dibeli secara rutin dan berulang tiap bulannya. Apabila Anda membeli di tempat yang mahal, maka selisih harga yang cukup besar akan terasa setelah beberapa bulan Anda belanja. Pilih lah tempat belanja yang menawarkan harga yang cukup terjangkau, seperti di swalayan, pasar, atau supermarket. Baca Juga: 10 Tips Belanja Hemat Saat Diskon5. Membuat Catatan BelanjaBuat Daftar Belanja via kellycoxathome.com Buatlah catatan belanja selama satu bulan. Barang apa saja yang Anda butuhkan, misalnya beras, minyak, mie instan, telur, dan lainnya. Saat berbelanja, sebaiknya Anda membawa catatan yang berisi daftar barang apa saja yang harus dibeli. Hal ini bertujuan untuk menghemat uang belanja yang akan Anda keluarkan. Biasanya dengan membawa catatan, Anda hanya akan membeli apa saja yang tertera di kertas tersebut. Namun jika Anda tidak membawa catatan belanja tersebut, bisa-bisa Anda malah belanja barang-barang lain yang tidak dibutuhkan. 6. Jangan Mudah Tergiur IklanAnda harus selalu mengingat bahwa Anda membeli sesuatu memang karena Anda membutuhkannya, bukan menginginkannya. Jangan mudah terbujuk dengan iklan. Perlu Anda sadari bahwa iklan memang dibuat agar Anda tertarik untuk membeli, bukan hanya memberi informasi yang bermanfaat bagi Anda. Oleh karena itu, abaikan saja iklan-iklan yang banyak bermunculan di televisi, koran, majalah, maupun media sosial. Baca Juga: 14 Strategi Belanja Bulanan Hemat di Supermaket7. Mengatasi Kebutuhan Busana serta AksesoriDisiplin Terhadap Apa yang Akan Dibeli via accessoriescouncil.org Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan fesyen memang cukup penting bagi sebagian orang. Mulai dari pakaian, aksesoris, minyak rambut, tas, sepatu, pembersih wajah, lulur, dan masih banyak lainnya. Dengan semua itu, Anda memang bisa mendapatkan penampilan yang lebih fresh dan modis. Namun Anda harus tetap sadar bahwa kebutuhan fesyen tersebut bukanlah kebutuhan utama yang harus Anda beli. Anda harus menekan pengeluaran untuk barang-barang tersebut jika memang tidak dibutuhkan. Cara agar Anda tidak kebablasan saat berbelanja barang-barang ini adalah bersikap disiplin terhadap diri sendiri. Tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah barang-barang tersebut memang Anda butuhkan? Apakah Anda memang pantas mengenakannya? Jika memang perlu dan pantas, berapa kali Anda akan mengenakannya? Sikap seperti ini memang sangat diperlukan demi menekan pengeluaran Anda untuk berbelanja. Apabila Anda biasanya membeli pakaian setiap sebulan sekali, sebaiknya mulai sekarang Anda membiasakan untuk membeli pakaian selama dua bulan sekali. Sekali Anda membeli, sebaiknya beli yang kualitasnya benar-benar bagus agar pemakaiannya bisa awet. Anda tidak perlu khawatir tidak terlihat modis karena Anda bisa melakukan cara kreatif seperti memadupadankan seluruh koleksi yang telah Anda miliki. Sehingga tidak akan ada koleksi baju maupun aksesoris yang mubazir tidak dipakai. 8. Memangkas Pengeluaran untuk HiburanHiburan merupakan salah satu pengeluaran yang sebenarnya tidak terlalu penting, alias tidak wajib. Namun Anda tetap tidak boleh meninggalkannya. Mengapa demikian? Anda tetap memerlukan hiburan sebagai sarana refreshing setelah penat bekerja. Untuk berhemat, Anda hanya tinggal mengganti jenis hiburannya saja. Jika selama ini Anda selalu menonton film-film terbaru atau menonton konser artis-artis tertentu, sekarang saatnya Anda mengganti kebiasaan-kebiasaan tersebut. Anda bisa menggantinya dengan menonton film di rumah melalui komputer, DVD, atau laptop. Masih banyak kan film-film lama yang bagus dan layak ditonton? Anda tidak harus selalu menonton film baru di bioskop. Selain itu, Anda juga bisa mendengarkan berbagai video konser artis di YouTube atau channel lainnya. Hiburan tidak harus selalu mahal kan? Dua kegiatan tersebut juga sudah termasuk hiburan. Menyenangkannya lagi gratis, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Anggaran hiburan lainnya yang perlu dipangkas adalah makan di luar bersama teman, pacar, atau keluarga. Anda tidak perlu selalu makan di rumah makan atau kafe setiap minggunya. Jadwalkan sesekali saja dalam sebulan. Anda juga harus bisa tegas menolak jika ada penawaran untuk makan di luar. Anda bisa menggantinya dengan makan di beberapa tempat yang memang menawarkan harga murah. Lebih baik lagi jika Anda masak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, hal ini juga bisa menambah keakraban dengan teman atau saudara, bukan? Untuk Keuangan yang SehatBeberapa cara di atas merupakan cara cerdas dalam mengelola belanja bulanan yang bisa Anda terapkan. Praktekkan semua hal di atas agar kondisi keuangan Anda tetap aman. Ingat, Anda hanya perlu kesadaran diri untuk melakukan semuanya. Apabila Anda telah sadar, Anda pasti akan lebih mudah melakukannya. Memang menahan keinginan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, namun hanya diinginkan, memang cukup sulit. Anda hanya perlu memikirkan apa saja impian Anda yang perlu direalisasikan, sehingga hal tersebut bisa mendesak Anda untuk berhemat. Baca Juga: 8 Cara Menghemat Uang Belanja Bulanan Untuk Ibu Rumah Tangga Cermat
Pendidikan Ilmu Pendidikan
Dekomposisi merupakan proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana; penguraian. Apa yang dimaksud dengan dekomposisi dalam computational thinking ?
Dekomposisi atau decomposition adalah salah satu metode yang dapat diterapkan di Computational Thinkin. Computational thinking sendiri memiliki arti pendekatan yang dapat kita lakukan dalam proses belajar, yang tujuannya untuk bisa mencapai sesuatu yang ingin kita raih. Menggunakan metode dekomposisi, masalah yang kita punya akan dijadikan menjadi pecahan-pecahan masalah kecil atau dijadikan sub bab-sub bab. Pecahan-pecahan masalah yang menjadi lebih sederhana itulah yang membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang besar tadi. Karena jika kita memilih untuk langsung menyelesaikan masalah yang besar akan terasa sulit, tetapi apabila masalah tersebut dipecah akan lebih mudah kita menyelesaikannya. Menggunakan metode dekomposisi sangat luas penerapannya, lebih baik jika mempunyai masalah yang menurut kita besar bisa kita pecahkan dengan metode ini. Hal ini dapat diilustrasikan saat kita ingin mengetahui bagaimana sebuat handphone dapat menyala dan dapat digunakan. Dengan masalah ingin mengetahui bagaimana cara handphone dapat bekerja, kita dapat memisahkan setiap bagian dari handphone, dan masing-masing dari bagian tersebut dapat kita periksa cara kerjanya secara rinci. Tentu saja dengan metode tersebut akan lebih mudah menemukan jawaban yang kita cari daripada harus memeriksa handphone tanpa dipisah setiap rangkaiannya dahulu.
SUMBER: Learn about decomposition and breaking down problems in Bitesize KS3 Computer Science. teach-ict.com Comprehensive GCSE Computer Science UK teacher resources & student revision notes for use with the latest 9-1 AQA 8560
Dekomposisi adalah suatu cara/metode untuk menyelesaikan masalah. Masalah yang dimaksud adalah proses pemecahan masalah yang mencakup sejumlah karakteristik, seperti memesan dan menganalisa data secara logis dan menciptakan solusi dengan menggunakan serangkaian langkah terurut (atau algoritme), seperti kemampuan untuk menangani kompleksitas dan masalah terbuka dengan percaya diri. dengan kata lain dekomposisi itu adalah membuat masalah yang awalnya besar menjadi lebih kompleks atau lebih ringan. Contoh dekomposisi adalah ketika mempunyai banyak tugas dari dosen, kita bisa memilih mana yang harus didahulukan. Akan lebih mudah jika menyelesaikannya sebelum deadline. Jika tugas yang pertama sudah selesai maka lanjutkan dengan tugas berikutnya. Contoh yang lebih simpel yaitu ketika ingin memasak makanan pasti kita membutuhkan bahan dan alat. Dari situ kita bagi satu per satu, mana yang termasuk bahan dan mana yang termasuk alat. Setelah selesai persiapannya baru kita buat masakannya.
Sumber : Computational thinking (CT) involves a set of problem-solving skills and techniques that software engineers use to write programs that underlie the computer applications you use such as search, email, and maps https://computationalthinkingcourse.withgoogle.com/unit studio.code.org 1241.19 KB
Dekomposisi ialah proses pemecahan suatu masalah kompleks menjadi masalah yang kecil kecil agar masalah tersebut mudah dipahami,diteliti dan diselesaikan secara terpisah. Hal ini membantu dalam pemecahan masalah yang tergolong rumit dan mendesain suatu sistem pemecahan masalah itu sendiri. Lalu mengapa dekomposisi itu penting ? Karena jika masalah tidak di dekomposisi maka akan lebih sulit untuk dipecahkan. Terlebih jika masalah itu kompleks. Menyelesaikan masalah secara kecil kecil dan satu persatu lebih mudah daripada menyelesaikan masalah secara kompleks sekaligus. Menyelesaikan masalah secara dekomposisi juga berarti menyelesaikan masalah secara detail. Sebagai Contoh, ketika kita mengembangkan sebuah game, sebuah pembuatan game akan lebih mudah jika setiap pegawai membuat setiap level permainan itu sendiri, daripada membuat game sekaligus. Akan lebih mudah lagi jika setiap pegawai disuruh mengerjakan secara spesifik tentang game tersebut. Contoh Lain ialah ketika kita mempelajari struktur tubuh manusia. Akan lebih mudah bagi kita mempelajari satu persatu organ tubuh manusia daripada belajar anatomi tubuh manusia secara keseluruhan. Maka dari itu dekomposisi merupakan pilihan yang tepat untuk menyelesaikan masalah kompleks. Source : Teaching London Computing: A RESOURCE HUB from CAS LONDON & CS4FN – 29 Jul 14Decomposition is a way of thinking about problems, algorithms, artefacts, processes and systems in terms of their parts. The separate parts can then be understood, solved, developed and evaluated s… Learn about decomposition and breaking down problems in Bitesize KS3 Computer Science.
Pada dasar nya dekomposisi dalam computational thinking adalah proses pemecahan sebuah masalah yang cukup rumit menjadi beberapa masalah kecil yang lebih mudah. Dekomposisi masalah ini biasanya menggunakan metode “divide and conquer” yaitu membagi sebuah masalah besar dan menyelesaikan satu persatu. metode ini sangat lah penting dalam menyelesaikan masalah apapun seperti halnya masalah dalam membuat program sistem. Langkah - langkah mendekomposisi masalah
Contoh mendekomposisi masalah adalah saat kita ingin membuat robot berjalan keluar dari labirin, kita tidak bisa langsung memberikan tujuan keluar ke pada robot, tapi kita harus memberikannya sebuah aturan - aturan sederhana seperti maju, belok kanan, belok kiri. Setelah kita mengetahui apa itu dekomposisi masalah, lalu mengapa kita harus melakukannya? mengapa dekomposisi masalah itu penting?. tentu sangat penting, dengan dekomposisi masalah, masalah yang rumit akan menjadi lebih mudah dikerjakan dan membuat kita menjadi lebih sulit untuk putus asa saat menghadapi masalah yang rumit.
http://www.bbc.co.uk/education/guides/zqqfyrd/revision/1
Computational Thinking adalah cara untuk memecahkan masalah. yang memiliki berbagai konsep diantaranya adalah Dekomposisi. Dekomposisi adalah sebuah konsep untuk memecahkan suatu masalah yang kompleks, dengan melalui proses pembagian bertahap untuk dijadikan lebih kecil dan rinci supaya mudah untuk diselesaikan Dekomposisi memiliki banyak keunggulan karena bisa memecahkan berbagai masalah dengan efektif Contoh dekomposisi dalam kegiatannya adalah, ketika kelompok mahasiswa mau melakukan penelitian dan kerja lapangan, maka harus mempersiapkan langkah-langkah dan memperhatikan masalah kecil seperti keadaan cuaca, surat izin, anggota, buku panduan, dan sumber daya yang terdapat menerapkan metode dekomposisi setiap hari juga dapat melatih kita dalam menghadapi berbagai masalah . Jika kita sudah terbiasa menerapkan dekomposisi , kedepanya kita akan mudah dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan rinci source : Decomposition is a way of thinking about problems, algorithms, artefacts, processes and systems in terms of their parts. The separate parts can then be understood, solved, developed and evaluated s… https://community.computingatschool.org.uk
DECOMPOSITION Dekomposisi adalah suatu identifikasi yang akan dianalisis menjadi bagian-bagian yang terpisah kemudian dapat dipahami, dipecahkan, dikembangkan dan dievaluasi untuk membuat masalah lebih mudah diatasi atau cara berpikir tentang masalah, algoritma, artefak, proses dan sistem dalam hal bagiannya. Contohnya, jika kita mengidentifikasi suatu masalah, kita terlebih dahulu melakukan Dekomposisi yaitu memecah suatu masalah menjadi bagian terkecil agar kita dapat membuat masalah tersebut jadi lebih mudah diatasi.Selain itu dalam membuat aplikasi kita juga harus melakukan Dekomposisi untuk dapat merancang dan menciptakan suatu design dalam aplikasi tersebut. Dekomposisi juga dapat kita gunakan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan komputer karna sebelum komputer bisa memecahkan masalah, masalah dan cara penyelesaiannya harus dipahami dan di Dekomposisi membantu dengan memecah masalah kompleks menjadi bagian yang lebih mudah ditangani. Terlihat jelas sistem Decomposition dalam gambar diatas yaitu suatu masalah yang sangat besar dan selanjutnya dipecah-pecah menjadi terkecil untuk memudahkan dalam menemukan suatu solusi dalam masalah tersebut. Referensi : Comprehensive GCSE Computer Science UK teacher resources & student revision notes for use with the latest 9-1 AQA 8560
Dekomposisi Dalam kasus atau permasalahan yang kompleks dan rumit, tidaklah mudah untuk menyelesaikannya. Perlu tahapan-tahapan tertentu agar efektif dan efisian dalam mencari solusi. Salah satu cara dan sebagai cara awal ialah dengan Dekomposisi masalah. Dekomposisi adalah sebuah metode membagi permasalahan menjadi bagian yang lebih spesifik dan detail lagi. Cara ini bertujuan agar solusi yang nantinya didapat sesuai dengan solusi yang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. Ketika mencari solusi dari permasalahan tanpa mendekomposisi dahulu akan memakan cukup waktu dan juga belum tentu efektif. Cara ini lah yang dirasa tepat untuk itu. Langkah-langkah untuk mendekomposisi masalah adalah dengan membagi masalah menjadi sub masalah yang lebih spesifik lagi seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf pertama. Sub masalah disini ialah beberapa bagian yang mempunyai pengaruh penting dalam suatu permasalahan. Ketika sub masalah sudah ditemukan dan tersusun, bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Setelah masalah sudah dibagi menjadi beberapa detail masalah, pecahkan masalah dimulai dari detail-detail yang kecil. Lalu, susun solusi dari detail-detail masalah menjadi sebuah solusi untuk permasalahan yang utama. Sebagai contoh, ketika kita akan membuat sebuah games, ada beberapa detail games yang perlu diperhatikan dan perlu di dekomposisi. Seperti, alur cerita, tata suara, animasi, dan grafik games. Lalu, dari detail-detail tersebut dikerjakan oleh seorang yang ahli dalam bidang tersebut. Dengan begitu akan meringankan beban ketika menyelesaikan project games yang akan dibuat. Inilah yang dinamakan dekomposisi sebuah masalah. Mengapa dekomposisi penting untuk menyelesaikan masalah? Karena, dengan mendekomposisi masalah akan membuat kerja lebih ringan, efektif, dan efisien seperti dalam contoh membuat games. Referensi : https://www.youtube.com/results?search_query=decomposition+in+computational+thinking https://www.juleszone.com/computational-thinking-jules
Dekomposisi memiliki pengertian bahasa yaitu mengurai, atau yang bisa diperinci menjadi proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Sedangkan pengertian Dekomposisi pada Computational thinking adalah suatu proses pemecahan suatu masalah yang komplex dan rumit menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, lebih spesifik, dan lebih detail lagi. Proses dekomposisi sangatlah penting dalam mencari solusi yang efektif, efisien, dan membuat kerja menjadi lebih ringan daripada harus mecari solusi dari masalah yang komplex dan rumit tanpa di dekomposisikan terlebih dahulu. Langkah-langkah dari proses dekomposisi suatu masalah yang komplex adalah dengan cara :
Contoh dalam melakukan proses dekomposisi suatu masalah adalah saat kita ingin membuat suatu sepedah pancal. Kita akan memecahnya menjadi badan sepedah, alat pengatur kecepatan sepedah, dan alat pengatur arah sepedah. Selanjutnya kita akan memecah alat pengatur kecepatan menjadi pedal dan rem, sedangkan alat pengatur arah adalah stang. Dari sub-masalah tersebut kita masih dapat memecah lagi menjadi beberapa bagian lagi. Dan dengan mendapatkan sub-masalah terkecil kita dapat membuat bagian dari sepedah terkecil dahulu. Contoh tersebut adalah salah satu dari proses mendekomposisikan suatu masalah. Referensi https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dekomposisi Barefoot ComputingWhat is decomposition? The process of breaking down a problem into smaller manageable parts is known as decomposition. Decomposition helps us solve complex problems and manage large projects. This approach has many advantages. It makes the process a...
Computational thinking adalah sebuah metode, tahapan, konsep dan proses untuk menyelesaikan masalah dengan sistematis dan mengandalkan logika. Sebagaimana sebuah computer bekerja untuk membantu menyelesaikan masalah. Dalam computational thinking, terdapat beberapa tahapan yang dikerjakan untuk menyelesaikan masalah. Yang salah satunya adalah dekomposisi. Jika berbicara tentang dekomposisi, dapat diibaratkan seperti saat Anda memakan bakso. Anda tidak mungkin memakannya dalam satu kali suapan, pasti Anda perlu memotongnya beberapa bagian agar Anda dapat dengan mudah memakannya. Seperti itulah dekomposisi, yang dapat diartikan sebagai memecah atau membagi masalah ke beberapa bagian sehingga dapat lebih mudah diselesaikan. Karena ketika manusia menemui masalah besar, manusia cenderung merasa terbebani dan akhirnya kesusahan dalam menyelesaikan masalah. Untuk itulah dekomposisi sangat perlu dilakukan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk men-dekomposisi masalah :
Referensi https://www.inpractice.org/category/decomposition
Dekomposisi (Memecah Menjadi Beberapa Bagian) Sumber Gambar : www.juleszone.com Dekomposisi merupakan tahapan awal dalam Computational Thinking. Dekomposisi adalah memecah suatu masalah yang kompleks kedalam bagian-bagian kecil agar lebih mudah diolah dan dipahami. Ketika masalah yang rumit tidak di dekomposisi, maka masalah tersebut susah untuk dipahami dan diselesaikan. Oleh karena itu, dekomposisi dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalah yang rumit menjadi lebih mudah. Mengapa Dekomposisi itu penting ? Dekomposisi sangatlah penting ketika kita mencoba untuk memahami suatu hal yang kompleks. Karena dengan dekomposisi, solusi yang dibuat lebih mudah untuk dipahami, dikerjakan, dipelihara dan dirubah. Dekomposisi akan lebih baik lagi ketika kerja sama tim dikerahkan. Setiap anggota tim menggunakan wawasan, pengalaman serta keterampilan yang dimiliki untuk menyelesaikan dasar masalah sesuai dengan bidangnya. Contoh dari dekomposisi, ketika kita ingin membuat sebuah komputer, maka kita harus mengetahui komponen-komponen penyusun komputer terlebih dahulu seperti Harddisk, RAM, CPU, VGA dan lain-lain. Setelah mengetahui semua, komponen-komponen tersebut dikerjakan oleh suatu tim yang ahli dibidangnya masing-masing. Lalu komponen tersebut dirakit satu persatu dan jadilah sebuah komputer. Hal ini juga berlaku dalam menyelesaikan masalah. Kita harus mencari solusi dari banyak akar permasalahan yang ada kemudian kita satukan semua solusi menjadi satu solusi yang kompleks. Referensi : barefootcomputing.orgWelcome to Barefoot. Today’s teachers are key to the next generation’s success. Barefoot supports primary educators with the confidence, knowledge, skills and resources to teach computer science. barefootcomputing.org Welcome to Barefoot. Today’s teachers are key to the next generation’s success. Barefoot supports primary educators with the confidence, knowledge, skills and resources to teach computer science. https://community.computingatschool.org.uk
DEKOMPOSISI Secara definisi, dekomposisi adalah usaha dalam pemecahan masalah yang rumit atau kompleks dijadikan bagian yang lebih mudah dipahami dan lebih mudah diatur. Mengapa kita perlu mendekomposisi suatu masalah? Karena jika suatu masalah harus dipecahkan dalam bentuk yang belum terurai, hal tersebut akan sangat menyulitkan. Maka, kita dapat memecah suatu masalah dalam bentuk yang lebih kecil sehingga kita dapat memeriksanya satu per satu dan lebih memeriksa masalah tersebut secara lebih detail. Demikian, dengan cara dekomposisi ini suatu sistem atau permasalahan akan lebih mudah. Cara untuk mendekomposisi masalah :
Sebagai contoh, jika kita akan membuat sebuah acara musik dengan skala besar. Tentunya, hal tersebut tidak mungkin hanya dikerjakan atau dipikirkan oleh satu atau dua orang saja. Kita harus membuat suatu divisi-divisi, sehingga divisi tersebut sudah mempunyai porsi pekerjaan masing-masing dan mengetahui pekerjaan yang rinci dan detail di divisi tersebut. Dengan demikian, setiap masalah yang ada di divisi tidak harus dipecahkan oleh semua orang tetapi dapat dipecahkan oleh anggota divisi tersebut. Sumber :
Computational Thinking adalah cara berpikir tentang komputasi di mana sesorang dituntut untuk (1) Memecah-mecah masalah menjadi bagian bagian kecil, (2) Mencari pola dari masalah tersebut (3) Menyaring hal-hal yang penting saja (4) Membuat algoritma dan programnnya. Atau bisa di katakan bahwa computational thinking adalah cara untuk memecahkan sebuah masalah dengan mengaplikasikan teknik-teknik yang digunakan oleh software enginer dalam menulis suatu program. Tahapan pertama dalam proses computational thinking yaitu dekomposisi. Dekomposisi adalah tahapan pertama dalam proses computational thinking yang berupa memecah-mecah suatu masalah menjadi bagian-bagian kecil sehingga suatu masalah besar bisa mudah untuk diselesaikan dengan menyelesaikan bagian-bagian kecilnya terlebih dahulu. Cara melakukan dekomposisi adalah dengan memecah suatu masalah yang kompleks menjadi masalah-masalah yang lebih kecil. Dengan memecah suatu masalah yang kompleks menjadi masalah masalah yang lebih sederhana kita bisa lebih mudah untuk bisa menemukan solusi dari masalah yang kompleks tersebut. Contoh dari dekomposisi masalah adalah saat ini UB menyasar untuk menjadi World Class University tahun 2020, agar tujuan tersebut bisa tercapai Rektor UB memecah masalah tersebut yaitu dengan meningkatkan kualitas pembejaran. Kualitas pembelajarannya bisa meningkat jika persentase dosen berpendidikan S3 harus sebanyak 40%. Nah dengan memecah suatu masalah tersebut menjadi lebih sederhana, solusi akan mudah di dapat sehingga persentase keberhasilan untuk menyelesaikan suatu masalah juga lebih besar. Referensi :
Breaking down your Complex Problem with decomposition Dekomposisi adalah suatu proses/tahapan pertama yang harus dilewati di dalam computational thinking. Dekomposisi merupakan proses penguraian masalah dari yang kompleks menjadi masalah-masalah yang lebih kecil sehingga proses pemecahan masalah akan lebih cepat dan mudah. Mengapa dekomposisi itu penting ? Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak hanya dihadapkan masalah-masalah simple saja, banyak masalah – masalah kompleks yang apabila tidak kita urai terlebih dahulu akan menyita banyak waktu kita untuk menyelesaikannya, dan waktu yang tersita tersebut pasti akan memengaruhi aktivitas-aktivitas kita yang lain, dan masalah kompleks juga tidak muncul satu persatu namun muncul secara tak terduga. Lalu Bagaimakah kita melakukan dekomposisi ? Dalam dekomposisi ada dua proses yaitu proses analisis masalah dan proses sintesa masalah.
Pada saat menyelesaikan bagian-bagian kecil dari suatu masalah kita dapat menggunakan dua metode, yaitu dengan mengerjakannya secara bersama-sama (Parallelization / Multitasking) atau dengan mengerjakannya satu persatu (Sequences). Dari kedua cara tersebut tergantung dari pribadi masing-masing mau menggunakan yang mana, karena kemampuan tiap – tiap orang berbeda, sehingga kefektifan dan efisiensi tiap – tiap metode yang akan digunakan pun berbeda. Di kehidupan sehari-hari , kita secara tidak sengaja telah sering melakukan proses dekomposisi, sebagai contoh ketika kita akan memasak sebuah telur goreng, secara tidak sadar kita akan langsung mengambil wajan, minyak, telur dan bumbu dan kemudian memulai proses penggorengan telur. Di sekolahpun ketika kita diberikan soal matematika yang sulit oleh guru kita, secara tidak langsung kita akan menguraikan soal tersebut, ada berapa variabel yang digunakan di soal ? Apa rumus-rumus yang harus digunakan ? Otak kita sudah terbiasa melakukan dekomposisi tanpa kita menyadari dan mengetahui apa itu proses dekomposisi sendiri. Sumber : http://www.bbc.co.uk/education/guides/zqqfyrd/revision/3
Dekomposisi merupakan langkah awal dalam Computational Thinking. Jika didefinisikan dekomposisi memiliki arti kemampuan untuk memecah tugas (masalah) atau suatu proses kompleks menjadi tugas-tugas kecil yang lebih rinci dan lebih mudah dipahami . Kenapa kita harus melakukan dekomposisi? Kenapa tidak langsung mengerjakan masalahnya saja? . Ketika mendapatkan masalah yang ringan dan simple, mungkin proses dekomposisi hanya sedikit digunakan atau bahkan dilewatkan begitu saja. Namun saat dihadapkan dengan masalah atau tugas yang kompleks dan rumit, kita membutuhkan pemahaman yang mendalam serta pengertian yang tepat tentang masalah tersebut. Disaat inilah proses dekomposisi memainkan peranan penting dalam pemecahan masalah. Saat kita melewatkan proses dekomposisi , maka akan mempersulit dan juga memperlambat proses menyelesaikan tugas tersebut atau masalah itu tidak akan terpecahkan. Salah satu karakteristik Computational Thinking adalah merumuskan masalah dengan menguraikan masalah tersebut ke segmen yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Kita dapat mengetahui bahwa dekomposisi memiliki peranan penting dalam Computational Thinking. Metode dekomposisi dapat memberitahu kita sebenarnya apa yang kita kerjakan dan apa yang harus kita lakukan. Kita juga dapat menentukan apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu diantara sub masalah (hasil dekomposisi masalah) Sumber : Computational Thinking (CT) adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer,… Dokumen.tips IT
DECOMPOSITION Decomposition (Dekomposisi) merupakan kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Sebelum komputer bisa memecahkan masalah, masalah dan cara penyelesaiannya harus dipahami terlebih dahulu. Dekomposisi dalam hal ini mdapat membantu memecah masalah kompleks menjadi bagian yang lebih mudah ditangani. Proses dalam mendekomposisikan masalah :
Contohnya dalam membuat aplikasi Anda perlu mengetahui jawaban atas serangkaian masalah yang lebih kecil dengan membuat analisis-analisis seperti : 1. Aplikasi macam apa yang ingin Anda buat 2. Seperti apa aplikasi Anda? 3. Siapa target pemirsa untuk aplikasi Anda 4. Seperti apa grafis Anda 5. Audio apa yang akan Anda sertakan 6. Perangkat lunak apa yang akan Anda gunakan untuk membuat aplikasi Anda 7. Bagaimana pengguna akan menavigasi aplikasi Anda 8. Bagaimana Anda akan menguji aplikasi Anda 9. Di mana Anda akan menjual aplikasi Anda Daftar ini telah memecah masalah kompleks pembuatan aplikasi menjadi masalah yang lebih sederhana yang sekarang dapat dilakukan. Anda mungkin juga bisa membuat orang lain membantu Anda dengan berbagai bagian aplikasi yang berbeda. Misalnya, Anda mungkin punya teman yang bisa membuat grafik, sementara yang lain akan menjadi penguji Anda dalam kemampuan yang Anda miliki. KOMPASIANAComputational Thinking (CT) adalah sebuah pendekatan dalam proses pembelajaran. CT memang memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, it-shuwand.blogspot.com Computational Thinking Skills Futures Thinking Di postingan sebelumnya telah dijelaskan pengertian dari computational thinking menurut...
Dekomposisi Dekomposisi merupakan salah satu bagian dari bagaimana cara seseorang agar bisa melakukan computer thinking di era modern sekarang ini. Dekomposisi adalah pemecahan suatau masalah atau sistem yang kompleks menjadi beberapa bagian lebih kecil atau sederhana agar lebih mudah untuk bisa dipahami dan diprogram bagaimana cara penyelesaiannya dari hal-hal yang kecil. Cara melakukan dekomposisi dalam menyelesaikan masalah :
Contoh dekomposisi dalam kehidupan sehari hari adalah ketika seorang polisi ingin memecahkan sebuah kasus kejahatan maka para polisi perlu untuk mengetahui jawaban dari serangkaian peristiwa yang lebih kecil yang telah terjadi. Seperti kejahatan apa yang telah si penjahat lakukan, saat kejahatan itu dilakukan, dimana kejahatan itu dilakukan, bukti apa saja yang ada, saksi mata kejadian tersebut, dan apakah baru-baru ini terjadi lagi kejahatan yang serupa. Masalah kompleks dari kejahatan yang dilakukan sekarang telah dipecah menjadi masalah sederhana yang dapat diperiksa secara terpisah dan secara rinci. Dengan cara pemikiran seperti ini seseorang diharapkan bisa untuk menyelesaikan semua permasalah yang ada dengan melihatnya dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Dari hal-hal kecil tersebut permasalah akan bisa terselesaikan dengan lebih baik dan mandapat hasil yang lebih memuaskan. Karena kita telah berhasil menyelesaikan masalah yang besar dengan menyelesaikannya dari hal yang kecil-kecil dan lebih mudah untuk diselesaikan. Dengan dekomposisi masalah yang awalnya sangat luar biasa kini kini menjadi jauh lebih mudah didekati. en.m.wikipedia.orgDecomposition in computer science, also known as factoring, is breaking a complex problem or system into parts that are easier to conceive, understand, program, and maintain. There are different types of decomposition defined in computer sciences: http://www.bbc.co.uk/education/guides/zqqfyrd/revision/2
Decomposition Dekomposisi adalah kemampuan untuk memecah tugas (masalah) kompleks menjadi tugas-tugas kecil yang lebih rinci. Dekomposisi juga dapat diartikan sebagai cara berpikir seseorang dalam memecahkan masalah berdasarkan komposisi dari berbagai bagian masalah tersebut. Bagian tersebut dapat dipahami, diteliti, dipecahkan, dan dievaluasi secara terpisah. Dengan ini, kita dapat membuat suatu masalah lebih mudah dipecahkan dan dipahami, dan juga sistem yang besar dan rumit dapat lebih mudah di gambarkan. Misalnya memecah ‘kopi susu’ berdasarkan komponen penyusunnya: kopi, gula, susu dan air panas. Pendekatan ini memiliki banyak keunggulan. dekomposisi membuat proses menjadi masalah yang dapat dikelola dan dapat dicapai. Ini juga berarti bahwa tugas dapat ditangani oleh tim yang bekerja sama, masing-masing membawa wawasan, pengalaman, dan keterampilan mereka sendiri ke tugas tersebut. Pengembangan perangkat lunak adalah proses yang kompleks, sehingga bisa memecah proyek besar menjadi bagian-bagian komponennya sangat penting - pikirkan semua elemen yang berbeda yang perlu dikombinasikan untuk menghasilkan sebuah program, seperti PowerPoint. Hal yang sama berlaku untuk perangkat keras komputer: smartphone atau komputer laptop sendiri terdiri dari banyak komponen, sering diproduksi secara terpisah oleh produsen spesialis dan dirakit untuk membuat produk jadi, masing-masing berada di bawah kendali sistem operasi dan aplikasi. Sumber : [Update] Kuliah Umum Berpikir Komputasi + Download Materi. Malang bagi Sherlock Holmes, konsultan detektif yang hidup pada akhir abad ke sembilan belas. Ia mungkin sudah mengenal telegram, radio at… community.computingatschool.org.uk
Decomposition Computational Thinking menggunakan abstraksi dan dekomposisi ketika memecahkan tugas besar yang kompleks atau merancang sebuah sistem besar yang kompleks. Computational Thinking yaitu berpikir dalam hal pencegahan, perlindungan, dan pemulihan dari skenario terburuk melalui redundansi, damage containment (kerusakan penahanan), dan koreksi kesalahan. Sebelum komputer bisa memecahkan masalah, masalah dan cara penyelesaiannya harus dipahami. Dekomposisi membantu dengan memecah masalah kompleks menjadi bagian yang lebih mudah ditangani. Dekomposisi adalah salah satu dari empat pilar Ilmu Komputer. Ini melibatkan pemecahan masalah atau sistem yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang lebih mudah diatur dan mudah dipahami. Bagian yang lebih kecil kemudian dapat diperiksa dan dipecahkan, atau dirancang secara individual, karena lebih mudah untuk dikerjakan. Jika masalah tidak terurai, akan lebih sulit untuk dipecahkan. Berurusan dengan berbagai tahapan sekaligus jauh lebih sulit daripada memecahkan masalah menjadi sejumlah masalah yang lebih kecil dan memecahkannya masing-masing, satu per satu.Memecah masalah ke bagian yang lebih kecil berarti setiap masalah yang lebih kecil dapat diperiksa secara lebih rinci. contohnya: Memecahkan sebuah kejahatan bisa menjadi masalah yang sangat kompleks karena ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, seorang petugas polisi perlu mengetahui jawaban dari serangkaian masalah yang lebih kecil: • kejahatan apa yang dilakukan • saat kejahatan itu dilakukan • dimana kejahatan itu dilakukan • bukti apa yang ada • jika ada saksi • Jika baru-baru ini ada kejahatan serupa Masalah kompleks dari kejahatan yang dilakukan sekarang telah dipecah menjadi masalah sederhana yang dapat diperiksa secara terpisah, secara rinci. sumber: JULES, an EdTech company, provides preschool educators an easy-to-implement Computational Thinking solution. World’s first proprietary “School of Fish” Curriculum, designed by our global team of experts in various fields to equip educators with tools...
Dekomposisi dalam computational thinking Dekomposisi adalah kemampuan untuk memecah masalah menjadi beberapa bagian kecil yang lebih rinci, dari setiap bagian tersebut bisa lebih mudah untuk diidentifikasi dan dianlisis untuk mendapat solusi secara kompleks. Dalam mendekomposisi dikenal istilah paralelisasi atau melakukan kerja secara bersamaan pada bagian kecil hasil dekomposisi itulah mengapa suatu problematika akan lebih mudah diselesaikan dengan mendekomposisi terlebih dahulu, sehingga kita bisa bekerja lebih praktis dan efisien. Sebagian besar disiplin ilmu pengetahuan menggunakan pendekatan dekomposisi, permasalahan yang didekomposisi akan lebih mudah dipahami. Cara penalaran dekomposisi secara efektif adalah melihat dan memahami setiap bagian namun tidak mengasumsikan bahwa satu bagian bisa mewakili keseluruhan masalah, dari setiap bagian tersebut hubungkan satu sama lain sehingga akan diperoleh pemahaman secara utuh terkait sebuah solusi. Contoh sederhana mendekomposisi masalah adalah memasak, sebelum memasak tentunya hal pertama yang dipikirkan adalah apa yang akan dimasak? Bahan apa yang dibutuhkan? Bagaimana cara memasaknya?, dari setiap bagian tersebut akan diselesaikan sehingga masalah utama yaitu memasak akan terselesaikan pula. Tahapan dalam mendekomposisi adalah mengidentifikasi masalah utama, lalu mulai menmbuat daftar komponen utama bisa berupa fungsi atau tugas tertentu, setelah itu mulai membuat daftar sub-komponennya, kemudian melakukan perencanaan untuk setiap task (algoritm), dan terakhir selesaikan setiap sub-komponen. Sumber : http://changingminds.org/disciplines/argument/types_reasoning/decomposition.htm Teaching London Computing: A RESOURCE HUB from CAS LONDON & CS4FN – 29 Jul 14 Decomposition is a way of thinking about problems, algorithms, artefacts, processes and systems in terms of their parts. The separate parts can then be understood, solved, developed and evaluated s… next page → |