Jelaskan bukti bahwa bangsa indonesia melaksanakan politik luar negeri bebas aktif

Jakarta Informal Meeting adalah suatu upaya untuk menyelesaikan konflik antara Kamboja dengan Vietnam. Dalam penyelesaian ini, sesuai dengan kebijakan politik bebas aktif Indonesia turut membantu menyelesaikan konflik tersebut. Keterlibatan Indonesia ditunjukkan dengan menyediakan tempat untuk menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting (JIM). Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam penyelesaian konflik di Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol Pot yang banyak melakukan pembantaian rakyat Kamboja.

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D.

Dunia Politik dan Ekonomi bebas aktif Indonesia akan terus mendapat tantangan, akan tetapi Indonesia akan terus memegangnya dan menjalankannya. Ini dilakukan agar menjaga kepentingan nasional sekaligus menciptakan ketertiban dunia. Umumnya, suatu negara tak mungkin dapat berdiri sendiri tanpa adanya bantuan dari kerja sama negara lainnya, termasuk Indonesia. Selaku masyarakat internasional, Indonesia membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya untuk memenuhi kebutuhan negaranya sekaligus agar tercapainya kepentingan nasional negara.

Konsepsi politik luar negeri bebas aktif bersifat universal lantaran masih saja menjadi sebuah perdepatan apakah masih relevan atau tidak lagi. Ini dikarenakan adanya perbedaan pandangan tentang relevansi bebas aktif politik luar negeri indonesia yang dipandang sudah berubah. Pun kondisi sistem internasional dulu sudah berbeda dengan sekarang, sehingga terciptanya keyakinan bahwasanya konsepsi tersebut bersifat universal.

Baca Selengkapnya : Dampak Sistem Demokrasi Pada Politik Luar Negeri Indonesia

Wakil Presiden pertama Indonesia yakni bapak Moh, Hatta merupakan pencetus landasan politik luar negeri bebas aktif. Lantaran pada saat tiga tahun setelah Indonesia merdeka, peperangan terjadi di antara dua blok yakni blok barat dan blok timur. Sehingga Indonesia sebagai negara yang merdeka menerapkan politik luar negeri bebas-aktif. Oleh karena bebas artinya tidak memihak diantara dua kekuatan dunia atau lainnya dan aktif artinya Indonesia akan selalu ikut dalam menciptakan perdamaian dunia.

Salah satu bukti bahwa Indonesia menerapkan politik luar negeri bebas aktif yaitu pada saat menciptakan kebijakan luar negeri yang sangat penting dam monumental pada Konferensi Asia Afrika(KAA) di bandung pada tahun 1955. Pada saat ini Indonesia tetap relevan menjalankan politik luar negeri, karena pada saat pelantikan periode pertama Presiden Jokowi Widodo ia menyampaikan bahwa akan menjadikan negara indonesia sebagai negara kepulauan dan sebagai negara terbesar di Asia Tenggara yang akan terus menjalankan politik luar negeri bebas-aktif. Presiden Jokowi Widodo juga menambahkan ‘menjalankan politik luar negeri bebas aktif’ akan mengabdikan kepentingan nasional dan ikut serta dalam menciptakan ketertiban dunia berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Politik Dalam dan Luar Negeri

Jakarta -

Usai Perang Dunia II, perubahan dasar terjadi ketika dunia seolah-olah terbelah dalam dua blok kekuatan. Blok kekuatan itu yakni blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur di bawah kepemimpinan Uni Soviet.

Kedua blok ini mempunyai kepentingan yang berbeda. Maka terjadi perselisihan antara keduanya yang bahkan kerap berujung pada konflik militer. Perseteruan ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Dalam suasana Perang Dingin ini, kedua blok berusaha menanamkan pengaruhnya ke berbagai penjuru dunia. Khususnya ke negara-negara yang baru saja merdeka termasuk di dalamnya Republik Indonesia.

Agar memiliki prinsip dan pegangan yang kuat, maka pada 2 September 1949, Wakil Presiden RI kala itu, Mohammad Hatta mengeluarkan pernyataan tentang politik luar negeri RI, yakni politik luar negeri bebas aktif.

Konsep politik luar negeri bebas dan aktif memiliki pengertian bebas dalam arti bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa (Pancasila). Sedangkan aktif dalam menjalankan kebijaksanaan luar negeri tidak bersikap pasif atas kejadian internasional.

Sejalan dengan konsep politik luar negeri bebas aktif dan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat: " ....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...", maka bangsa Indonesia mengambil peran dalam perdamaian dunia:

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dilakukan dalam beberapa cara:

Dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah oleh Drs. Tugiyono, disebutkan peran Indonesia dalam perdamaian dunia:

1. Mengirim kontingen Garuda Indonesia

Mengirim kontingen Garuda merupakan peran Indonesia dalam PBB untuk ikut serta menciptakan perdamaian dunia.
Kontingen Garuda ada yang dikirim ke Timur Tengah (Arah, Israel, Mesir), Kongo, Kamboja, Yugoslavia, dan beberapa negara lain yang sedang mengalami konflik.

2. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia lainnya yakni bersama negara Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana, menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non Blok berusaha meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian dunia yang ketika itu (1960-an) terancam akibat terjadinya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

3. Ikut secara aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli 1988

Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam menyelesaikan konflik di Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol Pot yang banyak melakukan pembantaian rakyat Kamboja.

4. Hubungan Internasional

Dalam buku 'Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, disebutkan, peran Indonesia dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional.

Bentuk peran Indonesia dalam hubungan internasional sebagai berikut:

a. Mengirimkan duta besar ke beberapa negara atau menerima duta besar negara lain yang menjalin kerja sama dengan Indonesia.

b. Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN).

c. Mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota ASEAN.

d. Peran Indonesia lainnya dalam perdamaian dunia dalam bentuk hubungan internasional yakni turut berpatisipasi dalam kegiatan pertukaran pelajar dan mahasiswa dari dan ke luar Indonesia.

(nwy/pal)


Page 2

Jakarta -

Usai Perang Dunia II, perubahan dasar terjadi ketika dunia seolah-olah terbelah dalam dua blok kekuatan. Blok kekuatan itu yakni blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur di bawah kepemimpinan Uni Soviet.

Kedua blok ini mempunyai kepentingan yang berbeda. Maka terjadi perselisihan antara keduanya yang bahkan kerap berujung pada konflik militer. Perseteruan ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Dalam suasana Perang Dingin ini, kedua blok berusaha menanamkan pengaruhnya ke berbagai penjuru dunia. Khususnya ke negara-negara yang baru saja merdeka termasuk di dalamnya Republik Indonesia.

Agar memiliki prinsip dan pegangan yang kuat, maka pada 2 September 1949, Wakil Presiden RI kala itu, Mohammad Hatta mengeluarkan pernyataan tentang politik luar negeri RI, yakni politik luar negeri bebas aktif.

Konsep politik luar negeri bebas dan aktif memiliki pengertian bebas dalam arti bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa (Pancasila). Sedangkan aktif dalam menjalankan kebijaksanaan luar negeri tidak bersikap pasif atas kejadian internasional.

Sejalan dengan konsep politik luar negeri bebas aktif dan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat: " ....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...", maka bangsa Indonesia mengambil peran dalam perdamaian dunia:

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dilakukan dalam beberapa cara:

Dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah oleh Drs. Tugiyono, disebutkan peran Indonesia dalam perdamaian dunia:

1. Mengirim kontingen Garuda Indonesia

Mengirim kontingen Garuda merupakan peran Indonesia dalam PBB untuk ikut serta menciptakan perdamaian dunia.
Kontingen Garuda ada yang dikirim ke Timur Tengah (Arah, Israel, Mesir), Kongo, Kamboja, Yugoslavia, dan beberapa negara lain yang sedang mengalami konflik.

2. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia lainnya yakni bersama negara Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana, menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non Blok berusaha meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian dunia yang ketika itu (1960-an) terancam akibat terjadinya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

3. Ikut secara aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli 1988

Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam menyelesaikan konflik di Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol Pot yang banyak melakukan pembantaian rakyat Kamboja.

4. Hubungan Internasional

Dalam buku 'Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, disebutkan, peran Indonesia dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional.

Bentuk peran Indonesia dalam hubungan internasional sebagai berikut:

a. Mengirimkan duta besar ke beberapa negara atau menerima duta besar negara lain yang menjalin kerja sama dengan Indonesia.

b. Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN).

c. Mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota ASEAN.

d. Peran Indonesia lainnya dalam perdamaian dunia dalam bentuk hubungan internasional yakni turut berpatisipasi dalam kegiatan pertukaran pelajar dan mahasiswa dari dan ke luar Indonesia.

(nwy/pal)