Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang keberadaan Kerajaan Kutai?

JAKARTA - Meski tak ada catatan yang dapat menunjukkan sejak kapan Kerajaan Kutai dibangun, secara paleologis sumber sejarahnya menerangkan kerajaan ini adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di wilayah Sungai Mahakam, tepatnya di Kalimantan Timur dekat dengan Kota Tenggora.

Nama Kerajaan Kutai berasal dari yang diberi oleh para sejarawan, sehubung dengan ditemukannya bekas peninggalan tertulis yang ada di tiang batu yupa di tempat Kutai.

Nama absah kerajaan ini belum dikenal sebab tak ada sumber sejarah jelas yang bisa membuktikan sumber sejarah Kerajaan Kutai. Dahulu, wilayah Sungai Mahakam dapat dilayari hingga Muarakaman sehingga pantas untuk jalur perdagangan.

Sumber sejarah Kerajaan Kutai

Penemuan Yupa

Sumber sejarah utama Kerajaan Kutai adalah yupa. Yupa itu wujudnya seperti tugu peringatan, namun ada pahatan tulisannya. Prasasti yupa ini ada di era Raja Mulawarman, sekitar abad ke-5 Masehi.

Pahatan yupa ini ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Salah satu yupa itu memberi tahu kita perihal silsilah keluarga Raja Mulawarman.

Mulai dari kakeknya, Kudungga, sampai ayahnya, Aswawarman, yang dianggap seperti Dewa Ansuman atau Dewa Surya. Raja Mulawarman merupakan pemeluk Hindu penyembah Dewa Siwa yang amat dermawan.

Berdasar sejarah, Raja Mulawarman malahan mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana. Sebagai rasa terima kasih, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.

Konon, katanya pada masa pemerintahan Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa yang sangat baik. Pertaniannya subur dan dilewati jalur perdagangan.

Kehidupan Politik

Menengok dari sumber sejarah Kerajaan Kutai tentang kondisi politik pada kerajaan tersebut, sebenarnya informasinya belum terlalu jelas. Cuma sedikit info mengenai kehidupan politik Kerajaan Kutai yang dikenal orang-orang.

Dari adanya prasasti itu dapat digambarkan mengenai raja-raja yang pernah merajai di kerajaan itu. Raja pertama mempunyai nama Raja Kunduga yang adalah nama absah dari Indonesia.

Dia memunyai seorang putra dengan nama Aswawarman yang dianggap pendiri dinasti pembentuk keluarga. Nama putra Kunduga di atas itu menerangkan bahwa sudah masuknya ajaran Hindu dalam Kerajaan Kutai yang kita kenal ini.

Berikutnya, dapat disimpulkan bahwa Aswawarman itu memunyai tiga orang putra laki-laki. Salah satu di antara tiga putranya ada yang namanya tenar siapa lagi kalau bukan Mulawarman. Kedua nama terakhirnya menggunakan bahasa sanskerta.

Dengan semacam itu, bisa dibuktikan bahwa raja-raja yang memimpin Kutai yaitu orang Indonesia autentik yang sudah menganut agama Hindu. Masayarakat kerajaan kutai mempunyai ciri khas yakni bertani yang jadi ciri khas Indonesia sampai sekarang dari sanalah asal awalnya sumber sejarah Kerajaan Kutai.

Kontroversi

Pada permulaan tahun 2020 beredar isu adanya perkumpulan yang menamakan dirinya “Maharaja Kutai Mulawarman”. Perkumpulan ini mengaku sebagai penerus tahta Raja Mulawarman.

Tapi, pernyataan ini tak berlandaskan fakta sejarah. Kerajaan Kutai yang dahulu berfokus di Muara Kaman tak dihidupkan kembali.

Alasannya, keberadaan kerajaan ini telah diunifikasi ke dalam Kerajaan Kutai Kertanegara. Alasan lainnya ialah tak ada sumber sejarah yang valid mengenai silsilah dari keturunan Raja Dermasatia sebagai raja terakhir Kerajaan Kutai Martapura.

*Selain sumber sejarah kerajaan Kutai, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

MEMORI Lainnya

Tag: nasional sejarah kalimantan timur kutai kartanegara

JAKARTA - Sejarah Kerajaan Kutai merupakan sesuatu yang patut disimak oleh pelajar Indonesia. Ini mengingat sejarah Kerajaan Kutai yang merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia.

Menyadur dari buku Sejarah Indonesia untuk Kelas X keluaran Kemedikbud tahun 2013, terdapat beberapa sumber peninggalan yang bisa digunakan untuk mempelajari sejarah Kerajaan Kutai.

Apa saja yang harus diperhatikan dalam mempelajari sejarah Kerajaan Kutai? Berikut pembahasannya.

Bicara soal perkembangan Kerajaan Kutai, tidak lepas dari sosok Raja Mulawarman. Kerajaan Kutai diperkirakan terletak di daerah Muarakaman di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam merupakan sungai yang cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai.

Baca juga: Mau Beasiswa Program Sarjana di Hokkaido University? Ini Info Lengkapnya

Baca juga: Tragedi Trisakti: Sejarah, Latar Belakang dan Kronologinya

Daerah di sekitar tempat pertemuan antara Sungai Mahakam dengan anak sungainya diperkirakan merupakan letak Muarakaman dahulu. Sungai Mahakam dapat dilayari dari pantai sampai masuk ke Muarakaman, sehingga baik untuk perdagangan. Inilah posisi yang sangat menguntungkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Untuk memahami perkembangan Kerajaan Kutai itu, tentu memerlukan sumber sejarah yang dapat menjelaskannya. Sumber sejarah Kutai yang utama adalah prasasti yang disebut yupa, yaitu berupa batu bertulis. Yupa juga sebagai tugu peringatan dari upacara kurban.

Yupa ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Mulawarman. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Dengan melihat bentuk hurufnya, para ahli berpendapat bahwa yupa dibuat sekitar abad ke-5 M.

Hal menarik dalam prasasti itu adalah disebutkannya nama kakek Mulawarman yang bernama Kudungga. Kudungga berarti penguasa lokal yang setelah terkena pengaruh Hindu-Buddha daerahnya berubah menjadi kerajaan.

Walaupun sudah mendapat pengaruh Hindu-Buddha namanya tetap Kudungga, berbeda dengan puteranya yang bernama Aswawarman dan cucunya yang bernama Mulawarman. Oleh karena itu yang terkenal sebagai wamsakerta adalah Aswawarman.

Satu di antara yupa itu memberi informasi penting tentang silsilah Raja Mulawarman. Diterangkan bahwa Kudungga mempunyai putra bernama Aswawarman. Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari). Aswawarman mempunyai tiga anak, tetapi yang terkenal adalah Mulawarman.

Raja Mulawarman dikatakan sebagai raja terbesar di Kutai. Ia pemeluk agama Hindu-Siwa yang setia. Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.

Raja Mulawarman sangat dermawan. Ia mengadakan kurban emas dan 20.000 ekor lembu untuk para brahmana. Oleh karena itu, sebagai rasa terima kasih dan peringatan mengenai upacara kurban, para brahmana mendirikan sebuah yupa.

Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami jaman keemasan. Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan. Kutai terletak di tepi sungai, sehingga masyarakatnya melakukan pertanian.

Selain itu, mereka banyak melakukan perdagangan, yang bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar. Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di Cina. Dalam pelayarannya diperikirakan para pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai, membuat kerajaan ini semakin ramai dan rakyat hidup makmur.

Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya: “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”. 

Home Nasional Nasional Lainnya

Tim | CNN Indonesia

Selasa, 25 May 2021 13:00 WIB

Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang keberadaan Kerajaan Kutai?

Kerajaan bercorak Hindu ini diperkirakan menjadi kerajaan tertua dengan ditemukannya sejumlah benda peninggalan Kerajaan Kutai. (Foto: Gunawan Kartapranata via Wikimedia Commons)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Nusantara. Kerajaan ini terletak di tepi sungai Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.

Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi atau 400 tahun Masehi, yang dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan Kerajaan Kutai 7 buah Yupa atau prasasti berupa tiang batu.

Yupa tersebut ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang sudah mengenal agama Hindu.


Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, serta lambang kebesaran raja. Ahli sejarah meyakini bahwa pada tulisan yang tertera di yupa, Raja Kudungga diperkirakan berasal asli dari Indonesia.

Selain yupa, Kerajaan Kutai juga memiliki benda peninggalan lainnya yang membuktikan kejayaan kerajaan ini di masa lampau. Beberapa peninggalan Kerajaan Kutai masih bisa ditemukan di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara.

Berikut ini adalah benda-benda yang merupakan peninggalan Kerajaan Kutai.

1. Ketopong Sultan Kutai

Ketopong Sultan yaitu mahkota raja dari Kerajaan Kutai yang terbuat dari bahan-bahan emas dengan berat 1,98 kg. Hingga sekarang mahkota tersebut masih tersimpan rapi di Musem Nasional Jakarta.

Mahkota Ketopong Sultan ditemukan sekitar tahun 1890 di daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara. Di museum Mulawarman juga terdapat replika Ketopong Sultan.

2. Kalung Uncal

Kalung Uncal berbahan emas ini memiliki bobot 170 gram dengan hiasan liontin berelief Kisah Ramayana.

Kalung Uncal menjadi salah satu atribut dari Kerajaan Kutai yang dipakai Sultan Kutai Kartanegara semenjak Kutai Martadipura bisa dijajah dan ditaklukkan.

3. Kalung Ciwa

Peninggalan Kerajaan Kutai selanjutnya yaitu Kalung Ciwa yang ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh warga di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada 1890.

Hingga sekarang Kalung Ciwa ini masih dipakai sebagai perhiasan kerajaan yang juga digunakan oleh raja ketika ada pesta pengangkatan raja baru.

4. Pedang Sultan Kutai

Pedang ini terbuat dari bahan emas yang padat. Di bagian gagang pedang terdapat ukiran seekor harimau yang sedang bersiap menerkam musuh. Sedangkan ujung sarung pedang dihiasi ukiran seekor buaya.

Pedang Sultan Kutai saat ini tersimpan di Museum Nasional Jakarta.

5. Kura-kura Emas

Kura-kura emas merupakan salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang sekarang berada di Museum Mulawarman.

Benda sebesar setengah kepalan tangan ini merupakan salah satu persembahan pangeran yang berasal dari Kerajaan China kepada Putri Sultai Kutai yang bernama Aji Bidara Putih.

6. Prasasti Kerajaan Kutai

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Kutai yang paling tua usianya. Benda ini juga merupakan salah satu bukti kuat eksistensi kerajaan Hindu yang hidup di Pulau Kalimantan.

7. Prasasti Yupa

Salah satu bukti kehadiran Kerajaan Kutai di Indonesia ditandai dengan ditemukannya peninggalan prasasti yang berwujud Yupa.

Yupa yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta tersebut berbentuk seperti 3 tiang batu, yang konon digunakan untuk mengikat kurban untuk persembahan kepada dewa.

Itulah sejarah dan beberapa peninggalan Kerajaan Kutai yang bisa menambah referensi Anda dalam memahami kerajaan-kerajaan di Indonesia.

(din/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

LAINNYA DARI DETIKNETWORK