Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi sosial * jawaban Anda?

Jika kita dihadapkan dengan pertanyaan “Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial!” bagaimana menjawabnya? Pada artikel ini PusatKabar.com akan menjelaskannya untuk Anda.

Artikel ini berguna sebagai sumber bacaan mata pelajaran Sosiologi bagi siswa sekolah kelas X SMA, kelas XII untuk persiapan ujian sekolah, dan seleksi masuk PTN seperti UTBK, SIMAK UI, UM UGM dan juga sebagai tambahan wawasan bagi masyarakat secara umum.

Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial!

Istilah interaksi adalah kata serapan dari Bahasa Inggris: interaction. Interaksi muncul karena adanya tindakan (aksi) yang berbalas tanggapan (reaksi). Inilah sebabnya dalam Bahasa Indonesia kita mengartikan interaksi sebagai hubungan timbal balik.

Dalam Sosiologi, interaksi sosial berarti segala hubungan timbal balik antara manusia. Hal ini bisa berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok.

Tindakan Sosial

Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi sosial * jawaban Anda?

Tindakan sosial merupakan aksi atau perilaku setiap orang, yang ketika mendapatkan tanggapan dari pihak lain maka menjadi interaksi sosial.

Max Weber menyatakan ada 4 tipe tindakan sosial:

  1. Tindakan rasional/instrumental, yaitu tindakan dengan pertimbangan yang logis atau rasional.
    Contohnya: Seorang karyawan memilih berangkat ke kantor menggunakan ojek online daripada taksi karena cepat sampai dan lebih murah.
  1. Tindakan afektif, yaitu tindakan dengan dorongan perasaan, dilakukan tanpa pertimbangan yang logis.
    Contohnya: Seorang ibu yang menangis karena menonton sinetron dengan cerita yang sedih.
  1. Tindakan berorientasi nilai, yaitu tindakan menyesuaikan perilaku dengan nilai dan norma yang berlaku.
    Contohnya: Seseorang yang terbiasa menggunakan kaos oblong dalam kesehariannya, harus menggunakan pakaian formal ketika menghadiri pertemuan dengan pejabat negara.
  1. Tindakan tradisional, yaitu tindakan mengikuti kebiasaan yang telah turun temurun.
    Contohnya: Pasangan pengantin yang menggelar resepsi pernikahan dengan cara adat.

Syarat Interaksi Sosial

Segala sesuatu dapat terwujud jika terpenuhi syarat-syaratnya, termasuk dalam interaksi sosial. Interaksi sosial memiliki dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

1. Kontak Sosial

Kata kontak dapat diartikan dengan ‘saling menyentuh’, walaupun bukan berarti menyentuh secara fisik. Wujud kontak sosial dapat berupa tegur sapa, jabat tangan, atau bentuk lainnya.

Kontak sosial dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Kontak primer, artinya kontak yang terjadi dengan pertemuan atau tatap muka. Contohnya adalah guru yang mengajar para siswa di kelas.
  • Kontak sekunder, artinya kontak yang dilakukan dengan alat bantu dan tanpa bertatap muka. Contohnya: video call, telepon, surat, e-mail, chatting, dan sebagainya.
  • Kontak langsung, artinya kontak yang terjadi tanpa ada orang ketiga sebagai perantara. Guru yang sedang mengajar di kelas termasuk kontak primer dan langsung.
  • Kontak tidak langsung, artinya kontak yang terjadi dengan bantuan orang ketiga sebagai perantara. Contohnya: Seorang siswa yang tidak dapat hadir ke sekolah menitipkan surat izin kepada temannya untuk diberikan pada guru di sekolah.

2. Komunikasi

Kata komunikasi dapat memiliki arti perpindahan atau penyampaian informasi. Aktivitas jabat tangan hanya akan dianggap sebagai kontak sosial, dan belum menjadi interaksi sosial ketika dua orang tersebut belum melakukan percakapan atau mengobrol. Setelah mengobrol dan ada penyampaian informasi, maka terjadilah interaksi sosial, karena dua syaratnya (kontak dan komunikasi) telah terpenuhi.

Simak Juga:  Soal Interaksi Sosial - Sosiologi SMA

Komunikasi dapat berlangsung apabila:

  • minimal ada dua orang
  • ada tujuan
  • jelas dimensi waktunya

Di dalam komunikasi ada unsur-unsur yang kita kenal dengan istilah komunikator, komunikan, dan pesan. Penjelasannya sebagai berikut:

  • komunikator (encoder): orang yang menyampaikan atau membuat pesan
  • komunikan (decoder): orang yang menerima pesan
  • pesan (code): informasi yang disampaikan

Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial! Ini Dia Jawabannya…

Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial

Ada beberapa hal yang dapat membuat orang ingin berinteraksi dengan orang lain, di antaranya adalah imitasi, identifikasi, sugesti, simpati, dan empati. Penjelasannya sebagai berikut:

1. Imitasi

Imitasi adalah tindakan meniru penampilan orang lain. Ini biasa terjadi pada penggemar yang meniru gaya rambut ataupun gaya busana artis idolanya.

2. Identifikasi

Identifikasi adalah tindakan meniru yang lebih mendalam dari imitasi. Kata identifikasi juga memiliki arti berusaha menjadi sama (identik). Contohnya adalah seorang anak yang mengagumi prestasi ayahnya yang berprofesi sebagai tentara dan bercita-cita ingin menjadi tentara juga kelak. Dalam Bahasa Inggris, peribahasa ‘like father, like son‘ sangat tepat untuk menggambarkan faktor pendorong interaksi yang disebut identifikasi ini.

3. Sugesti

Sugesti memiliki arti informasi atau masukan yang diterima tanpa dipertimbangkan baik/buruknya atau dicari tahu benar/salahnya. Contohnya adalah seorang pasien yang langsung menurut tanpa bertanya ketika dokter gigi memintanya untuk membuka mulut; atau sugesti juga dapat kita temukan pada orang yang menjadi ‘korban iklan’, seseorang yang langsung percaya ketika melihat tayangan iklan sabun pembersih, padahal belum pernah membuktikannya sendiri secara langsung.

4. Simpati

Simpati di sini bukan produk Telk*msel ya. Hehe. Simpati adalah perasaan tertarik atau peduli terhadap orang lain. Bentuk simpati bisa berupa kagum pada orang lain yang memiliki prestasi, ataupun prihatin pada orang yang terkena musibah.

5. Empati

Empati adalah bentuk simpati yang lebih mendalam. Tidak sekadar tertarik atau peduli, namun pelakunya juga seolah-olah ikut merasakan yang dialami oleh orang lain. Selain itu, empati biasanya ditunjukkan dengan adanya tindakan seperti membantu atau memberi sumbangan kepada masyarakat yang terkena bencana.

Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial! Ini Dia Jawabannya…

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk interaksi sosial terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu interaksi asosiatif dan disosiatif.

1. Interaksi Asosiatif

Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi sosial * jawaban Anda?

Interaksi asosiatif adalah hubungan sosial antarmanusia yang mengarah pada persatuan dan kesatuan (integrasi).

Bentuk-bentuk interaksi asosiatif di antaranya adalah kerjasama (kooperasi), akulturasi, asimilasi, amalgamasi, dan akomodasi. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

A. Kerjasama (kooperasi)

Kerjasama adalah interaksi asosiatif yang terbentuk karena adanya dua pihak atau lebih memiliki kesamaan tujuan. Jenis-jenis kerjasama antara lain:

1) Koalisi

Koalisi adalah gabungan beberapa kelompok dengan kepentingan yang sama. Istilah koalisi sering kita dengar di dalam dunia politik. Misalnya, ketika pemilihan presiden 2019. Pada waktu itu hanya ada 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden, sedangkan partai politik banyak jumlahnya. Partai-partai yang pandangan dan visi & misinya sejalan dengan pasangan calon nomor 1 membentuk koalisi, begitu pula pada partai-partai lain yang pandangan dan visi & misinya sama dengan pasangan calon nomor 2 membentuk koalisi tandingan.

Simak Juga:  Pembahasan SIMAK UI 2017 Geografi

2) Kooptasi

Kooptasi adalah kerja sama dalam hal menerima unsur-unsur atau anggota baru dalam kelompok. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik atau pertentangan yang bisa memecah belah kelompok.

3) Bargaining

Bargaining adalah tawar menawar dalam perdagangan dan segala kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi.

4) Joint Venture

Joint venture adalah kepemilikan usaha bersama. Dalam bahasa yang lebih mudah yang biasa digunakan sehari-hari, joint venture dapat diartikan sebagai patungan usaha. Misalnya ada 2 orang yang mendirikan sebuah perusahaan baru dengan kepemilikan modal masing-masing 50%.

B. Akulturasi

Akulturasi adalah perpaduan dua budaya yang masih membawa sifat-sifat budaya lamanya. Perpaduan budaya ini sering dituliskan sebagai “A + B = AB.” Budaya lama atau budaya asal sebelumnya tidak dihilangkan oleh akulturasi.

C. Asimilasi

Asimilasi adalah percampuran budaya yang membentuk budaya baru dan sudah meninggalkan sifat-sifat budaya lamanya. Percampuran budaya ini sering dituliskan sebagai “A + B = C.” Budaya lama atau budaya asal sebelumnya dihilangkan melalui proses asimilasi.

D. Amalgamasi

Amalgamasi adalah perkawinan campuran antara dua orang yang berbeda suku, ras, ataupun negara. Dalam pembahasan tentang jenis perkawinan, amalgamasi termasuk praktek eksogami, artinya pernikahan antara dua orang yang berbeda kelompok. Contoh dari amalgamasi adalah para pemain sinetron blasteran yang ayahnya adalah seorang kulit putih dari negara di Barat dan ibunya adalah seorang pribumi asli Indonesia.

Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial! Ini Dia Jawabannya…

E. Akomodasi

Akomodasi pada interaksi sosial maksudnya adalah berbagai upaya penyelesaian konflik. Jenis-jenis akomodasi di antaranya adalah:

1) Mediasi

Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan adanya pihak ketiga sebagai penengah. Penengah di sini tidak memberikan keputusan mengikat, namun hanya saran yang dapat dipertimbangkan kedua pihak yang sedang berkonflik. Contoh sederhana dari mediasi: Ketika ada dua siswa berkelahi di sekolah, seorang siswa lain berusaha melerai dan mendamaikan mereka.

2) Arbitrasi

Arbitrasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan pihak ketiga yang lebih tinggi kedudukannya, atau ditakuti oleh kedua belah pihak yang berkonflik. Jika mediasi dianggap kurang efektif dalam menyelesaikan konflik, maka dapat diteruskan dengan arbitrasi. Contohnya: Dua orang siswa yang berkelahi di sekolah diminta berdamai oleh guru.

3) Ajudikasi

Ajudikasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan jalur hukum atau melalui pengadilan. Apabila suatu konflik tidak menemukan titik terang pada upaya-upaya berdamai antara dua pihak, maka dapat dibawa ke pengadilan untuk diminta keputusan hukum yang tepat menurut hakim.

4) Kompromi

Kompromi adalah tawar menawar dalam upaya mengurangi tuntutan di dalam penyelesaian konflik. Tawar menawar dalam kompromi tentu berbeda dengan bargaining yang berarti tawar menawar dalam berdagang. Contoh dari kompromi adalah: Seorang pengendara mobil berusaha meminta keringanan ganti rugi setelah ia diminta bertanggung jawab memperbaiki mobil lain yang tidak sengaja ia tabrak.

Simak Juga:  Pembahasan SBMPTN Sosiologi 2014

5) Konsiliasi

Konsiliasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan mempertemukan tuntutan kedua belah pihak melalui perundingan atau musyawarah. Misalnya: Konflik antara buruh dengan perusahaan selesai ketika pihak perusahaan setuju untuk menaikkan upah buruh dan para buruh setuju untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas.

6) Koersi

Koersi merupakan upaya penyelesaian konflik dengan paksaan atau bahkan bisa sampai menggunakan kekerasan. Contohnya: Ketika tersangka bandar narkoba berusaha melarikan diri saat akan ditangkap, petugas kepolisian terpaksa melepaskan tembakan ke arah kaki tersangka.

7) Konversi

Secara umum, konversi memiliki arti pengalihan atau perubahan. Dalam Sosiologi, khususnya pada pembahasan akomodasi, konversi merupakan upaya mengalah yang dilakukan salah satu pihak yang terlibat konflik untuk dapat menyelesaikan masalah.

8) Stalemate

Stalemate adalah kondisi di mana kedua pihak yang berkonflik memiliki kekuatan yang seimbang. Menyadari hal ini, maka kedua pihak memutuskan tidak melanjutkan konflik karena diperkirakan akan berkepanjangan. Namun, dalam stalemate tidak ada upaya perdamaian. Jadi dapat dikatakan stalemate merupakan penyelesaian tanpa penyelesaian.

Jelaskan Pengertian Interaksi Sosial! Ini Dia Jawabannya…

2. Interaksi Disosiatif

Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi sosial * jawaban Anda?

Interaksi disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan atau disintegrasi. Bentuk-bentuk interaksi disosiatif di antaranya adalah persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertikaian (konflik). Berikut penjelasan lebih lengkapnya:

A. Persaingan (Kompetisi)

Persaingan atau kompetisi adalah interaksi yang muncul karena adanya sesuatu yang diperebutkan oleh dua pihak atau lebih. Kompetisi merupakan interaksi disosiatif yang paling ringan dan satu-satunya yang dapat bersifat positif. Contoh persaingan yang positif adalah persaingan memperebutkan ranking 1 di sekolah.

Akan tetapi, banyak juga kompetisi yang menjadi awal dari sebuah konflik. Inilah sebabnya kompetisi termasuk ke dalam interaksi disosiatif yang mengarah pada disintegrasi. Contoh kompetisi yang negatif adalah kampanye hitam (black campaign) yang dilakukan calon kepala daerah dengan menjelek-jelekan pesaingnya.

B. Kontravensi

Kontravensi merupakan interaksi disosiatif yang lebih berat dari persaingan, tetapi lebih ringan daripada konflik. Interaksi yang disebut kontravensi berada di antara kompetisi dengan konflik. Kontravensi biasanya ditandai dengan saling benci, adanya upaya menekan atau mengancam (intimidasi).

C. Pertikaian (Konflik)

Konflik adalah upaya saling menjatuhkan antara dua pihak atau bahkan lebih. Ini merupakan interaksi disosiatif yang paling berat dan dapat menyebabkan perpecahan atau disintegrasi.

Konflik dapat muncul karena adanya perbedaan kepentingan, pendapat, ideologi, suku, ras, agama, kelompok, golongan, dan juga perubahan yang terlalu cepat.

Dalam Sosiologi, pembahasan mengenai konflik sosial selain terdapat di dalam bab Interaksi Sosial yang para siswa  sekolah mempelajarinya di kelas X SMA, juga berdiri sebagai bab tersendiri yang masuk di pelajaran kelas XI SMA.

Demikian artikel tentang Interaksi Sosial, semoga bermanfaat.

Baca juga: Soal Interaksi Sosial – Sosiologi SMA