Jelaskan apa yang dimaksud dengan ide dan peluang?


A.    Pengertian ide dan peluang kewirausahaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar bahasa Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti).

Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tersendiri. Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha (business driven).

B.     Sumber ide peluang kewiraushaan

1.      Pengalaman pribadi

Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan yang terakhir maupun yang sekarang seringkali membuat seseorang untuk melihat kemungkinan memodifikasi produk yang telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep dalam lokasi yang berbeda.
2.      Minat/hobi

Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan menjadi bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi terhadap suatu bidang tertentu, akan melahirkan suatu ide untuk mendirikan usaha yang terkait dengan hobi tersebut.

3.      Penemuan secara tidak sengaja

Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
4.      Pencarian ide dengan penuh pertimbangan

Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut menrangsang kesiapan pikiran.

C.    Metode-metode untuk memunculkan ide

1.      Kelompok focus

Hal ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari  konsumen, potensial dari berbagai latar belakang atau karakteristik sosial ekonomi yang ditargetkan perusahaan berjumlah 8 hingga 14 orang, dipimpin oleh seorang moderator guna mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan salah seorang anggota kelompok guna memunculkan ide tentang produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat dipasarkan.
Metode ini sangat berguna untuk menyaring beberapa konsep produk yang ada agar selanjutnya dapat dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif.

2.      Bertukar pikiran

Metode ini dapat digunakan dalam pengembangan produk baru didasarkan fakta bahwa peningkatan kreativitas orang dapat dirangsang dengan cara dipertemukan dengan orang lain dan diikutsertakan dalam suatu diskusi berkelompok. Dengan cara ini ide-ide baru dapat muncul.
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada kategori produk atau wilayah pasar tertentu.

Adapun peraturan dalam metode ini adalah: a.       Tidak diperkenankan adanya komentar negatif/kritik terhadap pendapat seseorang b.      Diharapkan berpikir sebebas mungkin c.       Diusahakan memperoleh sejumlah besar ide-ide baru d.      Diperbolehkan adanya kombinasi dari ide-ide yang dikemukakan dalam diskusi untuk memunculkan suatu ide baru 3.      Analisis masalah

Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada para konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh tanggapan mengenai kinerja suatu produk pada kategori tertentu atau persepsi terhadap suatu konsep produk baru yang akan dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.

D. Alasan utama kegagalan usaha baru

1.      Pengetahuan pasar yang tidak memadai kelemahan ini termasuk juga kurangnya informasi mengenai potensi permintaan untuk produk, ukuran pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang bisa diharapkan secara realistis, dan metode distribusi yang memadai 2.      Kinerja produk yang salah seringkali produk baru tidak berfungsi seperti yang disebutkan yang disebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji coba produk, atau kendali mutu yang tidak memadai. 3.      Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif Hasil yang buruk sering menunjukkan usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar. 4.      Tidak disadarinya tekanan persaingan Usaha baru sering gagal karena wiraswastawan tidak memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti potongan harga yang tinggi dan diskon khusus kepada pengecer. 5.      Keusangan produk yang terlalu cepat Daur hidup produk baru cenderung menjadi semakin pendek pada banyak industry kemajuan tekhnologi demikian cepat sehingga produk baru cepat menjadi usang sesudah ia diluncurkan 6.      Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha baru sering menyebabkan kegagalan komersial. Produk baru mungkin diperkenalkan sebelum adanya keinginan riil pasar dan tekhnologi baru atau produk tersebut mungkin terlambat diperkenalkan di pasar, ketika minat dari konsumen mulai turun.

7.      Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebihan pada asset tetap dan kesulitan keuangan.

E. Cara menjadikan ide sebagai peluang usaha

·         Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan. ·         Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.

·         Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

Sumber-sumber potensial peluang

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil.

Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:

1.    Menciptakan produk baru dan berbeda

Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal prilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan :

a.    Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

b.    Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa.

Kemampuan untuk memperoleh peluang , sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek :

Analisis demografi pasar

Analisis sifat serta tingkah laku pesaiang

Analisis keunggulan bersaing dan kefakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang

2.    Mengamati pintu peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya :

a.    Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,

b.    Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,

c.    Dukungan keuangan,

d.   Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

 Untuk mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki pesaing, dan peluang yang dapat kita peroleh, menurut Zimmerer (1996 : 67) ada beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu :

a.    Produk baru harus segera di pasarkan dalam jangka waktu yang relative singkat,

a.    Kerugian teknik harus rendah,

b.    Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya

c.    Pesaing tidak memiliki teknologi canggih,

d.   Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya,

e.    Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.

3.    Analisis produk dan proses produksi secara mendalam

Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang di hasilkan memadai atau tidak.

4.    Menaksir biaya awal

Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.

5.    Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.

Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:

a.     Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing

b.     Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya

c.     Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru

Pemilihan bidang usaha

Ada beberapa hal yang bisa anda gunakan sebagai patokan awal dalam memilih suatu bidang usaha yang akan anda tekuni dalam jangka panjang:

1.      Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi anda, tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar anda sesuai dengan karakter usaha anda.

2.      Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.

3.      Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut. Tujuannya kita bisa mengukur kemampuan diri kita dengan mengadakan beberapa analisis atau riset sederhana mengenai usaha tersebut.

4.      Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus memperhitungkan beberapa pengembalian modal (return) yang akan Anda dapatkan dari usaha tersebut.