Dalam ilmu berbisnis dan ilmu ekonomi, ada banyak sekali istilah yang penting untuk dipelajari dan dipahami. Salah satunya adalah Break Even Point atau yang juga biasa disingkat sebagai BEP. Show Istilah ini biasanya digunakan para pebisnis ketika sedang mengulas situasi dan keadaan dari suatu perusahaan. Tidak jarang BEP sebuah perusahaan dijadikan sebagai acuan para investor dalam mempertimbangkan keputusan investasinya. Karena perannya yang amat krusial tersebut, Break Even Point menjadi istilah ekonomi dan bisnis yang wajib dipahami oleh banyak orang. Nah, agar lebih memahaminya, simak penjelasan mengenai apa itu Break Even Point, tujuan, manfaat, dan cara menghitungnya berikut ini. Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Daya Saing Bisnis Apa Itu Break Even Point?Apa Itu Break Even Point? Break Even Point adalah titik impas saat laba yang didapatkan mempunyai nilai setara dengan yang diperlukan dalam proses produksi. Definisi lainnya dari Break Even Point adalah kondisi di mana jumlah seluruh pendapatan setara dengan jumlah seluruh pengeluaran di setiap produksi jasa atau barang. Dalam posisi tersebut, laba bernilai nol mutlak, yang bagi orang awam banyak dikenal dengan sebutan balik modal. Dasar dari Break Even PointPada ilmu ekonomi, Break Even Point adalah hal mendasar yang wajib untuk dipahami. Alasannya karena melalui BEP perusahaan atau pebisnis mampu mengetahui perkiraan finansial bisnisnya di periode selanjutnya. Dalam memahami konsep tersebut terdapat sejumlah asumsi dasar untuk menentukan BEP, antara lain sebagai berikut:
Dengan mengetahui asumsi dasar tersebut, kamu bisa lebih mudah dalam mengimplementasikan rumus perhitungannya. Dalam kata lain, dasar Break Even Point adalah aturan tetap guna menghitung BEP dengan benar, dan bisa memicu kesalahan perhitungan saat diabaikan. Tujuan Break Even Point
Baca Juga: Cara Membuat Bisnis Plan dan Kegunaannya Manfaat Break Even Point
Hal yang Membentuk Break Even Point
Cara Menghitung Break Even PointCara Menghitung Break Even Point Menghitung BEP pada dasarnya tidak terlalu sulit, tapi perlu dilakukan dengan teliti dan memastikan tidak ada elemen pembentuk yang terlewat. Berikut adalah 3 cara atau rumus untuk menghitung. Break Even Point.
Contoh Break Even PointPerusahaan A bergerak dalam bisnis penjualan botol air. Dalam bisnis tersebut, Perusahaan A mempunyai biaya tetap berupa pajak properti, biaya sewa, serta gaji eksekutif sejumlah 100 juta. Sedangkan biaya variabel perusahaan tersebut untuk memproduksi botol air adalah 2 ribu per unit, dengan harga jual 12 ribu. Agar bisa mengetahui Break Even Point, kamu bisa menghitungnya menggunakan rumus: BEP = 100.000.000 / (12.000-2.000)= 10.000 Berdasarkan perhitungan tersebut, Perusahaan A harus menjual sebanyak 10 ribu unit agar bisa mencapai Break Even Point atau titik impas bisnisnya. Faktor Peningkat Break Even PointMenghitung BEP memang menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan perusahaan atau pebisnis. Nilai dari titik impas tersebut bisa menurun atau meningkat, berdasarkan sejumlah faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan Break Even Point.
Untuk menekan kenaikan Break Even Point tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan menaikkan harga jual produk, atau melakukan outsourcing. Dengan menurunkan BEP, bisnis jadi lebih mampu untuk menghasilkan untung lebih tinggi. Lancarkan Perjalanan Bisnis dengan Andal Menghitung BEPItulah penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan manfaat Break Even Point. BEP sendiri adalah salah satu hal penting dalam berbisnis karena bisa menjadi acuan dalam mendapatkan keuntungan dan menghindari kerugian. Oleh karena itu, kamu wajib memahaminya agar perjalanan bisnis menjadi lebih lancar dan tak berisiko mengalami kerugian. Baca Juga: 5 Sebab Bisnis Startup Bisa Gagal |