Jantung berdebar saat kurang tidur

dr. Karunia Ramadhan, 26 Jun 2016

Selain dapat menyebabkan kelelahan dan kurang konsentrasi, begadang juga bisa sebabkan jantung berdebar! Hal ini tentunya akan sangat merugikan diri Anda. Simak selengkapnya berikut ini.

Tidur merupakan salah satu aktivitas rutin yang wajib dilakukan untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Karena dengan tidur, maka seluruh organ tubuh akan beristirahat dan melakukan regenerasi sehingga keesokan hari tubuh akan kembali segar, bugar dan siap melakukan aktivitas secara normal.

Belakangan ini masyarakat sedang diramaikan dengan pergelaran sepak bola terbesar di Benua Eropa. Seluruh negara terbaik bersaing untuk menjadi juara sepak bola di benua tersebut. Perbedaan waktu antara Indonesia dengan Eropa membuat pertandingan yang berlangsung siang hari waktu setempat ditayangkan pada tengah malam waktu Indonesia. Tentu saja, keadaan ini memaksa para pecinta sepak bola untuk terbangun pada malam hari atau sengaja tidak tidur demi menyaksikan tim kesayangannya.

Namun, sadarkah Anda bahwa keesokan harinya Anda harus kembali melakukan rutinitas seperti bekerja, belajar dan aktivitas lainnya? Tentu saja begadang semalam dapat mengganggu rutinitas Anda esok hari. Rasa kantuk dapat menyebabkan berbagai masalah dalam beraktivitas, seperti kurang konsentrasi dalam beraktivitas hingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan saat berkendara. Selain itu, begadang juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan jantung dan pembuluh darah, misalnya jantung berdebar.

Begadang dan Jantung Berdebar

Waktu tidur orang normal menurut para ahli adalah 6-8 jam setiap harinya. Kurang waktu tidur dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti jantung berdebar. Jantung berdebar atau takikardia merupakan denyut jantung yang lebih cepat daripada normal. Pada orang normal, denyut jantung dalam keadaan istirahat berkisar antara 60 sampai 100 kali per menit. Secara fisiolagis, denyut jantung yang meningkat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan organ yang membutuhkan oksigen lebih banyak. Keadaan jantung berbedar ini biasanya terjadi pada beberapa keadaan, misalnya dehidrasi, aktivitas fisik meningkat, kurang tidur, serta beberapa penyakit seperti gangguan jantung dan hipertensi.

Penyebab Jantung Berbedar setelah Begadang

Pada orang yang kekurangan waktu tidur, waktu istirahat seluruh organ juga akan berkurang. Hal ini mengakibatkan organ menjadi kelelahan, misalnya otak. Otak merupakan organ yang sangat penting dalam membantu kita melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari. Seluruh kerja bagian tubuh dikendalikan oleh otak. Dalam keadaan normal, otak adalah organ terbesar yang menggunakan persediaan oksigen, yakni sekitar 20% jumlah oksigen tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan otak.

Setelah begadang, otak akan membutuhkan oksigen lebih banyak untuk bekerja normal. Untuk itu, demi memenuhi  kebutuhan oksigen di otak dan organ-organ lain yang kelelahan, jantung akan bekerja lebih keras dari biasanya. Organ-organ akan memberi sinyal kelelahan karena memerlukan oksigen lebih untuk bekerja. Dengan demikian, jantung akan memompa darah lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan oksigen seluruh bagian tubuh. Hal ini mengakibatkan denyut jantung akan meningkat dan menyebabkan penderitanya mengalami rasa tidak nyaman berupa dada berdebar.

Selain itu, masih terdapat beberapa masalah kesehatan yang dapat diakibatkan karena terlalu sering begadang, di antaranya:

  • Alzheimer
  • Penyakit jantung dan hipertensi
  • Hepatitis
  • Obesitas
  • Diabetes mellitus
  • Gangguan mood
  • Depresi

Seperti yang telah dijelaskan, begadang mampu meningkatkan angka kecelakaan di jalan raya, sehingga angka kematian dan kecacatan akibat kecelakaan akan semakin tinggi.

Untuk itu, ada baiknya mulai saat ini Anda lebih bijak dalam mengatur pola tidur. Selain untuk kepentingan pekerjaan, ataupun akibat harus melakukan suatu aktivitas penting, sebaiknya Anda menghindari kebiasaan begadang. Tidur yang berkualitas akan membantu Anda tetap sehat, mampu beraktivitas secara maksimal, optimal dan mampu meraih berbagai prestasi.

Jantung berdebar adalah kondisi yang normal terjadi ketika sedang merasa cemas atau melakukan aktivitas fisik berat, misalnya berolahraga. Keluhan ini biasanya akan mereda dengan sendirinya. Namun, jika jantung berdebar disertai keluhan lain, hal ini bisa menjadi tanda adanya penyakit tertentu.   

Jantung berdebar atau palpitasi adalah kondisi ketika jantung berdegup kencang, bahkan sensasinya dapat dirasakan hingga ke tenggorokan atau leher.

Jantung berdebar saat kurang tidur

Detak jantung normal orang dewasa berkisar antara 60–100 kali per menit. Bila jantung berdetak melebihi angka tersebut, Anda akan merasakan debaran kencang di bagian dada.

Pada kondisi tertentu, jantung berdebar memang bisa menjadi tanda adanya penyakit jantung. Biasanya, kondisi ini disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri dada yang menjalar hingga ke bahu atau punggung, pusing, mual, keringat dingin, sesak napas, hingga lemas.

Namun, selain penyakit jantung, ada banyak kondisi yang juga bisa menyebabkan jantung berdebar.

Beberapa Penyebab Jantung Berdebar

Jantung berdebar bisa disebabkan oleh banyak hal, baik yang sifatnya ringan mapun serius. Salah satu penyebab sederhana dari jantung berdebar adalah gaya hidup, seperti olahraga intensif, rasa cemas, kurang tidur atau kelelahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan pedas.

Namun, Anda perlu waspada bila keluhan jantung berdebar tidak kunjung mereda atau disertai gejala lain. Hal ini karena keluhan tersebut bisa saja disebabkan oleh suatu kondisi atau penyakit, seperti:

1. Anemia

Anemia merupakan kondisi ketika seseorang kekurangan sel darah merah. Gejalanya dapat berupa jantung berdebar dan biasanya disertai dengan kelelahan, wajah pucat, hingga sesak napas.

2. Hipertiroidisme

Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon tiroid meningkat terlalu tinggi dan terlalu aktif. Selain merasakan dada atau jantung berdebar, penderita hipertiroidisme juga bisa mengalami gejala berupa sering cemas, cepat lelah, susah tidur, tubuh lemas dan gemetaran, serta banyak berkeringat.

Sebagian orang yang memiliki kondisi ini juga mengalami fibrilasi atrium, yaitu kondisi ketika irama jantung tidak beraturan.

3. Hipoglikemia

Nilai normal gula darah berada di rentang antara 70–140 mg/dL. Kondisi hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun hingga jauh di bawah nilai normalnya.

Orang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami gejala berupa jantung berdebar, pusing, lemas, pucat, keringat dingin, dan tremor atau tubuh gemetaran.

4. Dehidrasi

Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi bisa terjadi karena kurang minum atau makan, diet ekstrem, atau penyakit tertentu, seperti diare dan muntah-muntah.

Saat tubuh dehidrasi, jantung akan bekerja lebih kuat untuk mengalirkan darah dan cairan ke seluruh tubuh. Selain jantung berdebar, dehidrasi juga bisa menimbulkan gejala lain berupa lemas, bibir kering, urine berwarna pekat, dan tidak buang air kecil sama sekali.

5. Aritmia

Jantung berdebar juga bisa menjadi gejala gangguan serius pada jantung, seperti aritmia. Aritmia merupakan kelainan irama jantung yang membuat detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan, sehingga tidak dapat memompa darah dengan baik.

6. Demam

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38o Celsius. Demam sering kali disebabkan oleh infeksi dan peradangan. Saat sedang demam, seseorang bisa merasakan gejala jantung berdebar, lemas, nyeri di tubuh, dan pusing.

7. Serangan panik

Saat mengalami serangan panik, seseorang akan merasakan jantung berdebar, keringat dingin, pingsan, lemas, mual, dan gemetaran. Penderitanya juga bisa merasa tidak berdaya dan tidak bisa beraktivitas.

Serangan panik adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang merasakan cemas luar biasa. Rasa cemas ini bisa muncul secara mendadak atau dipicu oleh hal tertentu, seperti stres, rasa takut, atau kelelahan.

8. Perubahan hormon pada wanita

Perubahan kadar hormon pada masa kehamilan, menstruasi, serta menopause juga dapat menyebabkan jantung berdebar. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara.

Selain beberapa kondisi di atas, jantung berdebar juga dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi, antibiotik, obat asma, antihistamin, obat untuk menangani gangguan tiroid, dan dekongestan.

Jantung berdebar yang muncul karena penyakit jantung bisa berbahaya dan perlu segera ditangani oleh dokter. Apabila tidak segera diobati, penyakit jantung bisa menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti henti jantung atau bahkan kematian.

Sementara itu, penyebab jantung berdebar lainnya tidak selalu berbahaya, asalkan bisa hilang sendiri dan tidak menimbulkan keluhan lain. Meski demikian, untuk memastikan penyebab jantung berdebar yang Anda alami, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Cara Meredakan Keluhan Jantung Berdebar

Pada umumnya, jantung berdebar tidak memerlukan penanganan khusus jika hanya terjadi sesekali, tidak berlangsung lama, dan tidak disertai keluhan lain. Namun, ketika keluhan jantung berdebar muncul dan dirasa mengganggu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini untuk meredakannya:

  • Hindari faktor pemicu jantung berdebar, seperti nikotin dalam rokok, minuman berkafein, minuman berenergi, atau obat-obatan tertentu.
  • Cobalah untuk menenangkan diri dan lebih rileks dengan metode relaksasi, seperti yoga dan meditasi. Cara ini juga bisa dilakukan untuk mengatasi stres.
  • Hindari konsumsi obat-obatan terlarang, seperti amfetamin dan kokain.
  • Minum air putih yang cukup dan makan teratur untuk mencegah dehidrasi dan hipoglikemia.
  • Cukupi waktu istirahat.

Gaya hidup sehat dan stres yang terkendali bisa membuat Anda lebih rileks dan tenang, sehingga tidak mudah mengalami jantung berdebar.

Namun, jika jantung berdebar sering terjadi, tidak kunjung menghilang, atau disertai keluhan lain, seperti pusing, nyeri dada, sesak napas, atau pingsan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Terakhir diperbarui: 24 Februari 2021

Apakah kurang tidur bisa menyebabkan jantung berdebar?

Beberapa Penyebab Jantung Berdebar Salah satu penyebab sederhana dari jantung berdebar adalah gaya hidup, seperti olahraga intensif, rasa cemas, kurang tidur atau kelelahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi minuman beralkohol, kafein, dan makanan pedas.

Apa yang harus dilakukan ketika jantung berdebar kencang?

Nah, untuk kasus ini, cara mengatasi jantung berdebar yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut:.
Duduk dan Angkat Kaki Lebih Tinggi dari Jantung. ... .
2. Lakukan Manuver Valsalva. ... .
Minum Air yang Cukup. ... .
4. Kelola Stres. ... .
Cukup Tidur. ... .
6. Perhatikan Obat-obatan yang Dikonsumsi. ... .
7. Hindari Kafein. ... .
8. Olahraga secara Rutin..

Kenapa setiap mau tidur jantung berdetak kencang?

Jantung berdebar saat tidur juga mungkin terjadi karena gangguan yang ada lebih sedikit dan tingkat kebisingan yang lebih rendah, ketimbang di siang hari atau saat beraktivitas. Namun, hal ini juga bisa terjadi akibat faktor eksternal dan beberapa masalah seperti: Olahraga atau aktivitas fisik lainnya.

Jantung sering berdebar pertanda apa?

Umumnya, jantung berdebar atau palpitasi bukan kondisi yang berbahaya dan dapat reda dengan sendirinya. Akan tetapi, palpitasi perlu diwaspadai jika disertai pusing, sesak napas, dan pingsan. Kondisi tersebut dapat menandakan adanya masalah pada jantung, seperti aritmia, yang membutuhkan penanganan medis.