Informasi apa saja yang dapat diperoleh dari sensus survei registrasi

Oleh:

Retsi Firda Maulina, SST, M.Si
ASN di BPS Kabupaten Lombok Tengah

SEJAK merdeka, sensus penduduk pertama kali dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1961. Sampai saat ini telah dilaksanakan sensus penduduk sebanyak enam kali, yaitu tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Sensus Penduduk 2020 menjadi pelaksanaan sensus penduduk yang ke tujuh. Indonesia tidak sendiri dalam menyelenggarakan sensus penduduk di tahun 2020 ini. Sekitar 54 negara di seluruh dunia juga sedang menyelenggarakan sensus penduduk di tahun ini.

Pada sensus penduduk sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) masih mengandalkan metode konvensional yaitu kunjungan ke rumah penduduk atau full field enumeration. Berbeda dengan sensus penduduk di tahun-tahun sebelumnya, Sensus Penduduk 2020 ini menggunakan metode kombinasi (combine method). Metode kombinasi yang dimaksud adalah metode pengumpulan data kependudukan dengan memanfaatkan data yang sudah ada untuk dijadikan sebagai basis data dan dilengkapi dengan sampel survei.

Satu Data Kependudukan

Basis data yang digunakan pada Sensus Penduduk 2020 adalah data administrasi kependudukan yang berasal dari Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Basis data ini kemudian akan dilengkapi (update) pada pelaksanaan Sensus Penduduk 2020. Upaya ini menjadi langkah penting dalam perwujudan Satu Data Kependudukan Indonesia.

Metode kombinasi yang dilakukan pada sensus penduduk 2020 ini merupakan langkah awal sebelum Indonesia siap berintegrasi ke sistem registrasi. Data hasil pemutakhiran ini kemudian akan dikembalikan ke Ditjen Dukcapil untuk dilakukan penanganan kepada penduduk yang memiliki NIK ganda maupun penduduk yang belum memiliki NIK.

Tahapan Kegiatan

Sensus Penduduk 2020 ini terdiri dari tiga tahapan pengumpulan data. Pertama Sensus Penduduk Online (SP Online) yang digelar pada 15 Februari – 31 Maret 2020, kedua Sensus Penduduk Wawancara (SP Wawancara) yang akan dilaksanakan pada 1 – 31 Juli 2020, dan ketiga Pencacahan Sampel yang diselenggarakan di bulan Juli 2020.

Baca Juga :  Honda PCX Punya Warna Baru

Pada sensus penduduk online, penduduk melakukan sensus secara mandiri melalui situs sensus.bps.go.id. Basis informasi utama yang dibutuhkan pada sensus online ini hanya dua yaitu Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK). Pengumpulan data pada SP online menggunakan metode Computer Aided Web Interviewing (CAWI), sementara SP wawancara menggunakan dua metode yaitu Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) dan Pencil and Paper Interviewing (PAPI).

Manfaat Hasil Sensus

Presiden RI Joko Widodo menyatakan bahwa data adalah jenis kekayaan baru yang lebih berharga dari minyak. Data meupakan kunci utama perencanaan pembangunan suatu negara. Oleh karenanya dibutuhkan data yang akurat. Data yang akurat sangat penting untuk membuat keputusan dan mengeksekusi suatu program agar tepat sasaran.

Data penduduk merupakan data dasar untuk membuat perencanaan di berbagai bidang. Data hasil Sensus Penduduk 2020 ini nantinya tidak hanya bermanfaat untuk perencanaan masa kini namun juga untuk proyeksi sampai 30 tahun ke depan.

Berbagai data dapat diperoleh melalui Sensus Penduduk ini, antara lain adalah mengetahui jumlah penduduk, persebaran penduduk, karakteristik penduduk, karakteristik perumahan, serta komposisi penduduk. Dengan kita mengetahui jumlah penduduk, maka kita dapat melihat seberapa besar pertumbuhan penduduk Indonesia di tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk menandakan adanya produktivitas dalam suatu negara. Produktivitas inilah yang kita lihat agar selalu normal, tidak terlalu sedikit tetapi juga tidak terlalu banyak untuk menjaga stabilitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

Baca Juga :  Jadi Partner MGPA, Mobil Sport BMW Hadir di Sirkuit Mandalika

Data persebaran penduduk sangat dibutuhkan untuk melihat kepadatan penduduk di setiap wilayah di Indonesia. Seperti diketahui bahwa, jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 267 juta jiwa. Dari 267 juta jiwa penduduk Indonesia, 56 persennya tinggal di Jawa. Padahal Jawa hanyalah salah satu dari 17.000 pulau yang ada di Indonesia. Jadi sekitar 44 persen penduduk Indonesia tersebar di seluruh pulau selain Jawa. Tentunya ini sangat tidak merata persebaran penduduknya. Oleh karena itu, perlu upaya dari pemerintah untuk membuat magnet-magnet agar penduduk Indonesia tertarik ke luar wilayah Jawa.

Melalui komposisi penduduk dapat diperoleh data berapa jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan jumlah penduduk menurut kelompok umur. Rasio jenis kelamin ini dapat dibentuk dari jumlah penduduk laki-laki dibagi dengan jumlah penduduk perempuan. Sementara dengan adanya data jumlah penduduk menurut kelompok umur, kita bisa tahu seberapa besar angka ketergantungan di Indonesia. Angka ketergantungan di Indonesia saat ini adalah sekitar 48 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) menanggung biaya hidup 48 penduduk usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas). Semakin tinggi nilai angka ketergantungan menunjukkan semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk usia non produktif.

Jokowi memerintahkan kepada seluruh kementerian dan Lembaga, termasuk di dalamnya Pemerintah Daerah beserta seluruh pihak untuk memberikan dukungan penuh dalam menyukseskan kegiatan Snsus Penduduk 2020 ini. Sensus Penduduk merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mari Bersama kita sukseskan Sensus Penduduk 2020 ini dengan cara mengisi data diri secara mandiri pada Februari-Maret 2020 atau menerima kunjungan petugas pada Juli 2020. (*)

Wajib hukumnya setiap memiliki data kependudukan yang akurat. Data kependudukan tersebut dapat diperoleh melalui hasil sensus, survey dan registrasi penduduk. Agar lebih memahami materi tersebut silahkan pelajari penjelasan berikut;

Sensus penduduk di Indonesia dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sehingga pada tahun 2020 ini, pemerintah Indonesia melaksanakan sensus penduduk. Baik secara online maupun pencatatan langsung. Sudahkah keluarga kalian berpartisifasi dalam sensus penduduk tahun 2020 baik online maupun langsung? Agar lebih jelas silahkan pelajari materi berikut!

1) Pengertian Sensus Penduduk

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun, menyusun, dan menerbitkan data demografi serta ekonomi dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu. Sehingga data sensus yang dikumpulkan meliputi karakteristik demografi, ketenagakerjaan, dan sosial budaya. Karakteristik demografi yang dikumpulkan adalah mengenai kelahiran, kematian, dan migrasi, serta riwayat kelahiran dan kematian anak dari wanita pernah menikah.

Data yang dihimpun pada bidang ketenagakerjaan mencakup lapangan usaha, jenis pekerjaan, dan status pekerjaan. Sedangkan data sosial budaya mencakup tingkat pendidikan, kondisi tempat tinggal, dan kegiatan penduduk lanjut usia (lansia).

2) Tujuan sensus penduduk

Sejalan dengan pengertiannya, tujuan sensus penduduk diantaranya;

a) Mengetahui perubahan penduduk dari waktu ke waktu dalam suatu periode.

b) Mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk pada setiap wilayah.

c) Mengetahui  berbagai           informasi         tentang kependudukan,           seperti  angka kelahiran, kematian, migrasi, dan berbagai faktor yang me mengaruhinya.

d) Sebagai        sumber data     dalam  perencanaan    dan      penentuan        kebijakan pembangunan nasional.

3) Jenis-Jenis Sensus Penduduk

a) Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus dibedakan menjadi:

-De facto, yaitu cara menghitung jumlah penduduk terhadap warga yang ditemukan pada saat pencacahan berlangsung, walaupun orang tersebut bukan warga asli pada wilayah yang sedang diadakan sensus.

-De jure, yaitu dilakukan dengan cara melakukan penghitungan terhadap warga penduduk asli dari daerah yang sedang dilakukan sensus. Jadi, andaikataditemukan orang yang bukan asli penduduk di sana pada saat sensus, maka tidak dimasukkan dalam penghitungan. Untuk membedakan antara penduduk asli dan bukan asli ialah dari kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK).

b) Berdasarkan metode pengisiannya, sensus dibedakan menjadi:

-Metode Canvasser, yaitu pelaksanaan sensus di mana petugas mendatangi tempat tinggal penduduk dan mengisi daftar pertanyaan. Keunggulan metode ini, data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan wilayah yang luas.

-Metode Householder, yaitu pelaksanaan sensus di mana pengisian daftar pertanyaan dilakukan oleh penduduk sendiri. Kelebihan cara ini adalah waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaandapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa. Sedangkan kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.

4) Keunggulan dan kelemahan sensus

a) Keunggulan pelaksanaan sensus de jure, diantaranya sebagai berikut:

-Jumlah penduduk yang tercatat adalah penduduk yang betul-betul memiliki bukti kependudukan secara sah dalam sistem pemerintahan.

-Pelaksanaan sensus tidak harus bersamaan waktunya dan serempak karena hanya penduduk yang memiliki bukti kependudukan yang disensus.

-Kemungkinan terjadinya pencatatan dua kali atau lebih pada penduduk yang sama dapat dihindari.

b) Kelemahan pelaksanaan sensus de jure, diantaranya sebagai berikut:

-Penduduk yang tidak memiliki bukti tanda kependudukan (KTP) tidak akan tercatat sebagai penduduk meskipun orang tersebut lahir dan tinggal di tempat tersebut.

-Jumlah penduduk yang tercatat tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang sebenarnya.

-Data hasil sensus apabila digunakan untuk kepentingan perencanaan yang berkaitan dengan layanan publik tidak akurat.

c) Keunggulan pelaksanaan sensus de facto, diantaranya sebagai berikut:

-Jumlah penduduk yang tercatat adalah jumlah riil di suatu tempat.

-Dilakukan secara serempak di setiap daerah sehingga data cepat terkumpul dan lebih cepat diolah.

-Data yang diperoleh dapat digunakan untuk kepentingan perencanaan yang berkaitan dengan layanan publik.

d) Kelemahan pelaksanaan sensus de facto, diantaranya sebagai berikut:

-Kemungkinan pencatatan dua kali atau lebih pada penduduk yang sama dapat terjadi.

-Untuk negara kepulauan yang luas diperlukan petugas dan dana yang cukup besar karena harus dilakukan secara serempak.

-Bagi daerah yang mobilitas penduduknya sangat dinamis, seperti di laut, pesawat, kereta, atau kendaraan lainnya kemungkinan tidak tercatat.

Pengumpulan data kependudukan berikutnya adalah survei penduduk.

1) Pengertian Survey Penduduk

Survei penduduk merupakan salah satu metode mengumpulkan data penduduk dalam beberapa peristiwa demografi atau ekonomi dengan cara penarikan sampel daerah sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut. Setelah ditetapkan sebagai kawasan yang bisa mewakili karakteristik negara tersebut, baru dilakukan penghitungan terhadap seluruh responden yang ada di kawasan sampel survei itu. Contoh survei yang biasa dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia di antaranya:

a) Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS), dilakukan untuk menjaring data mengenai keadaan sosial dan ekonomi penduduk Indonesia secara keseluruhan, dengan cara mengambil sampel penelitian pada wilayah-wilayah yang bisa mewakili karakteristik rakyat Indonesia. Hasil yang diperolehnya nanti akan mewakili rakyat Indonesia secara keseluruhan.

b) Survei Penduduk Antar-Sensus (SUPAS), dilakukan untuk mendapatkan angka jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan dan biasanya dijadikan bahan rujukan dari representasi jumlah penduduk Indonesia dalam setiap kurun waktu tertentu.

2) Jenis-jenis Survey Penduduk

Berdasarkan tipenya, survei demografi dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a) Survei bertahap tunggal (single round surveys) merupakan survei untuk menjaring data berbagai peristiwa demografi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami di masa lalu dalam periode tertentu.

b) Survei bertahap ganda (multiround surveys)dilakukan melalui kunjungan kepada responden tertentu berulang-ulang untuk mencatat berbagai peristiwa demografi yang dalam kurun waktu tertentu, apakah per tahun, per dua tahun, per tiga tahun, dan seterusnya.

c) Survei bertipe kombinasi, dilakukan dengan cara menggabungkan cara survei tahap tunggal atau ganda dengan cara registrasi.

Registrasi penduduk merupakan kumpulan berbagai keterangan dari kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian-kejadian penting lainnya yang tertulis. Semua catatan itu pada akhirnya dikumpulkan dan dipergunakan sebagai sumber data resmi dalam penghitungan semua peristiwa demografi.

Cakupan data yang diperoleh pada registrasi penduduk sangat bergantung pada kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian vital yang terjadi dalam keluarga. Di negara-negara maju, pengumpulan data melalui registrasi umumnya tidak menemui masalah,namun di negara-negara berkembang seperti Indonesia, umumnya data yang dicakup masih kurang lengkap karena banyak peristiwa yang tidak dilaporkan dan data kurang rinci sehingga kurang memadai untuk berbagai analisis kependudukan.