Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon

Konflik Moro[34] adalah sebuah pemberontakan yang sedang berlangsung di pulau Mindanao, Filipina.

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Konflik Moro
Bagian dari Konflik sipil di Filipina,
Persengketaan Borneo Utara,
Intervensi militer melawan NIIS, dan Perang melawan terorisme

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon

Atas: Pasukan Filipina dan AS pada saat Pertempuran Balikatan
Bawah: Seorang anggota Front Pembebasan Islam Moro sedang berlatih menggunakan senapan mesin ringan.

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon

Peta Filipina menampilkan kawasan mayoritas Muslim Moro di Mindanao.
Tanggal29 Maret 1969 (1969-03-29)–sekarang
(53 tahun, 2 minggu dan 2 hari)
LokasiFilipina (terutama di Mindanao)
Status Sedang berlangsung
Perubahan
wilayah
Kawasan Otonomi Muslim Mindanao dibentuk pada 1 Agustus 1989
Pihak terlibat

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 Filipina
Didukung oleh:
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 
Amerika Serikat (penasehat)[1]
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 
Australia[2]
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 
Indonesia[3][4]
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 
Malaysia (sejak 2001)[3][5][6][7]

Tim Pengamat Internasional

  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
     
    Brunei
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
     
    Indonesia
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
     
    Jepang
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
     
    Malaysia
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
     
    Norwegia
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
     
    Uni Eropa

Militia sipil

  • Red God Defenders[8][9](melawan BIFF)
  • Ilaga

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
MNLF[10]
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
MILF (sampai 2014)
MRLO[11]
Maute group[12][13]
Bekas pendukung:
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 
China (untuk MNLF dan MRLO)
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Libya (to MNLF)[14][15][16][17]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
 
Malaysia (untuk MNLF dan MILF)[18][19][20]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
NIIS[21]

  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
    Abu Sayyaf[22][23]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
RSIM
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
KIM[24]

  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
    BIFF
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
    Jemaah Islamiyah
  • Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
    KIM afiliasi faksi MILF[25]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Other rogue MILF factions Supported by:
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
al-Qaeda[26]

14K Triad (untuk ASG)[27][28]
Tokoh dan pemimpin

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Ferdinand Marcos
(1969–1986)
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Corazon Aquino
(1986–1992)
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Fidel V. Ramos
(1992–1998)
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Joseph Estrada
(1998–2001)
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Gloria Macapagal-Arroyo
(2001–2010)
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Benigno Aquino III
(2010–2016)

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Rodrigo Duterte
(2016–sekarang)

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Nur Misuari
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Habier Malik
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Muslimin Sema
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Habib Mujahab Hashim
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Abul Khayr Alonto
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Murad Ebrahim
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Hashim Salamat
Awalnya didukung oleh:
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Anwar Sadat[29]
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Muammar Gaddafi

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Mustapha Harun[30][31]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Khadaffy Janjalani  
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Galib Andang
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Ameril Umbra Kato  

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
Isnilon Totoni Hapilon [22][32]
Kekuatan
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
125,000-130,000[33]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
15,000[33]

Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
11,000[33]
Indonesia menjadi negara penengah dalam konflik yang terjadi antara pemerintah Filipina dan pemberon
400[33]
Korban
Total korban tewas:
Lebih dari 120,000-150,000 prajurit, polisi, otoritas pemerintah, warga sipil dan pemberontak[33]

Pada 1969, ketegangan politik dan pertempuran terbuka berkembang di antara Pemerintah Filipina dan kelompok-kelompok pemberontak Muslim Moro.[35] Pemberontakan Moro berujung pada pembantaian Jabidah, yang menewaskan 60 komandan Muslim Filipina atas operasi terencana untuk mengklaim kembali bagian timur negara bagian Malaysia Sabah. Sebagai tanggapannya, profesor Universitas Filipina Nur Misuari mendirikan Front Pembebasan Nasional Moro (FPNM), sebuah kelompok pemberontak bersenjata yang berniat mendirikan Mindanao yang independen. Pada tahun-tahun berikutnya, FPNM terbagi dalam beberapa kelompok yang berbeda yang meliputi Front Pembebasan Islam Moro, yang ingin mendirikan sebuah negara Islam di Filipina. Pemberontakan Moro berakar dalam sejarah panjang pemberontakan orang Bangsamoro melawan penguasa asing, bermula pada aneksasi Amerika atas Filipina pada 1899. Sejak itu, pemberontakan Moro beralih melawan pemerintah Filipina.

Jumlah korban konflik tersebut beragam; namun, perkiraan konservatif dari Program Data Konflik Uppsala mengindikasikan bahwa sekitar 6,015 orang tewas dalam konflik bersenjata antara Pemerintah Filipina dan faksi ASG, BIFM, MILF, dan MNLF antara 1989 dan 2012.[36]

  1. ^ "Defense.gov News Article: Trainers, Advisors Help Philippines Fight Terrorism". Diarsipkan dari versi asli tanggal July 14, 2015. Diakses tanggal 29 June 2015. 
  2. ^ Philippines to be a key recipient of Australia's New Regional Counter-Terrorism Package – Australian Embassy (archived from the original Diarsipkan 20120320180032 di www.australia.com.ph Galat: URL arsip tidak dikenal on 1 September 2007)
  3. ^ a b Malcolm Cook (17 Maret 2014). "Peace's Best Chance in Muslim Mindanao" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 7. ISSN 2335-6677. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-04-18. Diakses tanggal 15 September 2014. 
  4. ^ Anak Agung Banyu Perwita (2007). Indonesia and the Muslim World: Islam and Secularism in the Foreign Policy of Soeharto and Beyond. NIAS Press. hlm. 116–117. ISBN 978-87-91114-92-2. 
  5. ^ "Nur Misuari to be repatriated to stand trial". Australian Broadcasting Corporation. 20 December 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2014. Diakses tanggal 8 July 2014. 
  6. ^ Soliman M. Santos (2003). Malaysia's Role in the Peace Negotiations Between the Philippine Government and the Moro Islamic Liberation Front. Southeast Asian Conflict Studies Network. ISBN 978-983-2514-38-1. 
  7. ^ "Malaysia asks PHL for help in tracking militants with Abu Sayyaf ties". GMA-News. 6 July 2014. Diakses tanggal 8 Juli 2014. 
  8. ^ Maitem, Jeoffrey (19 Januari 2016). "Armed Christian civilians vow to fight BIFF atrocities". Inquirer Mindanao. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-08. Diakses tanggal 20 January 2016. 
  9. ^ Maitem, Jeoffrey (20 Januari 2016). "IN PHOTOS: Red God Defenders". Rappler. Diakses tanggal 20 Januari 2016. 
  10. ^ Ivan Molloy. "Revolution in the Philippines – The Question of an Alliance Between Islam and Communism". Universitas California. Diakses tanggal 1 Mei 2012. 
  11. ^ AYROSO, DEE (25 Juni 2015). "Revolutionary Moro group calls for intensified armed struggle". Bulatlat.com#sthash.OtUynEX8.dpuf. Diakses tanggal 29 Juni 2015. 
  12. ^ "3 soldiers killed, 11 hurt in Lanao del Sur clash". philstar.com. Diakses tanggal 2016-02-27. 
  13. ^ Umel, Richel. "Army reports killing 20 'terrorists' in clashes with Lanao Sur armed group". globalnation.inquirer.net. Diakses tanggal 2016-02-27. 
  14. ^ "Khadafy admits aiding Muslim seccesionists". Philippine Daily Inquirer. 5 August 1986. hlm. 2. 
  15. ^ Paul J. Smith (21 September 2004). Terrorism and Violence in Southeast Asia: Transnational Challenges to States and Regional Stability. M.E. Sharpe. hlm. 194–. ISBN 978-0-7656-3626-3. 
  16. ^ William Larousse (1 January 2001). A Local Church Living for Dialogue: Muslim-Christian Relations in Mindanao-Sulu, Philippines : 1965-2000. Gregorian Biblical BookShop. hlm. 151 & 162. ISBN 978-88-7652-879-8. 
  17. ^ Michelle Ann Miller (2012). Autonomy and Armed Separatism in South and Southeast Asia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 291–. ISBN 978-981-4379-97-7. 
  18. ^ Tan, Andrew T/H. (2009). A Handbook of Terrorism and Insurgency in Southeast Asia. Cheltenham, UK: Edward Elgar Publishing. hlm. 230, 238. ISBN 1847207189. 
  19. ^ Isak Svensson (27 November 2014). International Mediation Bias and Peacemaking: Taking Sides in Civil Wars. Routledge. hlm. 69–. ISBN 978-1-135-10544-0. 
  20. ^ "Philippines rebel leader arrested". BBC News. 25 November 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2015. Diakses tanggal 26 September 2015. Malaysia's Inspector-General of Police Norian Mai said Mr Misuari and six of his followers were arrested at 3.30 am on Saturday (1930 GMT Friday) on Jampiras island off Sabah state. Manila had ordered his arrest on charges of instigating a rebellion after the government suspended his governorship of an autonomous Muslim region in Mindanao, the ARMM. Although the Philippines has no extradition treaty with Malaysia, the authorities have already made clear that they intend to hand Mr Misuari over to the authorities in Manila as soon as possible. Malaysian Prime Minister Mahathir Mohamad had said before the arrest that, although his country had provided support to the rebel group in the past in its bid for autonomy, Mr Misuari had not used his powers correctly. "Therefore, we no longer feel responsible to provide him with any assistance," he said. 
  21. ^ Peter Bergen, CNN National Security Analyst (8 Maret 2015). "ISIS goes global". CNN. Diakses tanggal 29 Juni 2015. 
  22. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Abu Sayyaf leader swears oath of loyalty to ISIL
  23. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ISIL gains supporters
  24. ^ Kristine Angeli Sabillo. "New al-Qaeda-inspired group eyed in Mindanao blasts—terror expert". Diakses tanggal 29 Juni 2015. 
  25. ^ "MILF says MNLF joins fray on side of BIFM". InterAksyon.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 29 June 2015. 
  26. ^ "Abu Sayyaf Group (Philippines, Islamist separatists)". Council on Foreign Relations. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-22. Diakses tanggal 26 January 2015. 
  27. ^ "Note : August 10, 2000, Philippine Daily Inquirer, Source says some groups took cuts on P9-M payoff, by Donna S. Cueto,". Diakses tanggal 29 June 2015. 
  28. ^ Miani 2011, p. 74.
  29. ^ Moshe Yegar (1 January 2002). Between Integration and Secession: The Muslim Communities of the Southern Philippines, Southern Thailand, and Western Burma/Myanmar. Lexington Books. hlm. 258–. ISBN 978-0-7391-0356-2. 
  30. ^ Andrew Tian Huat Tan (1 January 2004). Security Perspectives of the Malay Archipelago: Security Linkages in the Second Front in the War on Terrorism. Edward Elgar. ISBN 978-1-84376-997-2. 
  31. ^ Shanti Nair (11 January 2013). Islam in Malaysian Foreign Policy. Routledge. hlm. 67–. ISBN 978-1-134-96099-6. Mustapha was directly implicated in the provision of training facilities for separatist Moro guerrillas as well harbouring Moro Muslim refugees in Sabah due to his ethnic connection. 
  32. ^ David Von Drehle (26 February 2015). "What Comes After the War on ISIS". TIME.com. Diakses tanggal 29 June 2015. 
  33. ^ a b c d e Lisa Huang; Victor Musembi; Ljiljana Petronic (21 June 2012). "The State-Moro Conflict in the Philippines" (PDF). Carleton. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 29 September 2015. Diakses tanggal 29 September 2015. 
  34. ^ Amazon.com: Moro Conflict: Landlessness and Misdirected State Policies (Policy Studies) (9781932728149): Eric Gutierrez, Saturnino Jr. Borras: Books
  35. ^ "The CenSEI Report (Vol. 2, No. 13, April 2-8, 2012)". Diakses tanggal 26 January 2015. 
  36. ^ "Database - Uppsala Conflict Data Program (UCDP) – Philippines". Program Data Konflik Uppsala. Diakses tanggal 8 Maret 2015. 

  • Salah Jubair (1999). Bangsamoro, a Nation Under Endless Tyranny. IQ Marin. 
  • Kadir Che Man (W.) (1990). Muslim Separatism: The Moros of Southern Philippines and the Malays of Southern Thailand. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-588924-6. 
  • Timeline
  • The Long Struggle to Silence the Guns of Rebellion: A Review of the Long and Winding Trail to the Elusive Peace Agreements by The CenSEI Report
  • Moro National Liberation Front
  • Moro Islamic Liberation Front
  • Bangsamoro.com Diarsipkan 2001-04-17 di Wayback Machine. Bangsamoro Online
  • Moro Herald Bangsamoro News, History, Tradition, Politics, and Social Commentary
  • Moro Bloggers Diarsipkan 2018-11-27 di Wayback Machine.

Templat:Pasanagn Marcos Templat:Masalah internal Moro Templat:Konflik Moro

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konflik_Moro&oldid=19585191"


Page 2

29 Maret adalah hari ke-88 (hari ke-89 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31  
  • 845 – Paris dikepung oleh perampok Viking, mungkin di bawah pimpinan Ragnar Lodbrok, yang mengumpulkan uang tebusan besar sebagai imbalan untuk pergi.
  • 1849 - Britania Raya menduduki Punjab.
  • 1871 - Royal Albert Hall dibuka oleh Ratu Victoria.
  • 1879 - Perang Inggris-Zulu: Pertempuran Kambula: Pasukan Kerajaan Inggris mengalahkan 20.000 pasukan Zulu.
  • 1886 - Dr John Pemberton meramu sejumlah Coca-Cola pertama di halaman belakangnya di Atlanta, Georgia.
  • 1924 - Nasional Borneo Kongres ke-2 di Banjarmasin.
  • 1930 - Heinrich Brüning dilantik sebagai Reichskanzler Jerman.
  • 1971 - Pembantaian My Lai: Letnan Amerika Serikat William Calley dipidana atas pembunuhan berencana dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
  • 1973 - Perang Vietnam: Pasukan terakhir Amerika Serikat meninggalkan Vietnam Selatan.
  • 1973 - Operasi Barrel Roll, sebuah kampanye pengeboman rahasia AS di Laos untuk menghentikan infiltrasi Tentara Rakyat Vietnam dari Vietnam Selatan, berakhir.
  • 1974 - Pesawat Mariner 10 milik NASA menjadi pesawat riset antariksa pertama yang terbang melewati Merkurius. Pesawat ini diluncurkan pada 3 November 1973.
  • 1981 - Penyelenggaraan Maraton London pertama.
  • 2001 - Bandar Udara Internasional Incheon resmi dibuka.
  • 2002 - Bom meledak di depan pasar swalayan utama di kawasan Kiryat HaYovel, Yerusalem.
  • 2008 - Pelaksanaan Earth Hour II.
  • 2010 - Dua pelaku bom bunuh diri wanita menyerang sistem Metro Moskwa pada puncak jam sibuk pagi hari, mengakibatkan korban 40 jiwa.
  • 2010 - Awal pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs tahun ajaran 2009/2010 di Indonesia.
  • 2014 - Pelaksanaan Earth Hour VIII.
  • 1790 - John Tyler, Presiden Amerika Serikat ke-10 (w. 1862).
  • 1874 - Lou Hoover, Ibu Negara Amerika Serikat (w. 1944).
  • 1927 - John Robert Vane, farmakolog Britania Raya penerima hadiah Nobel (m. 2004).
  • 1929 - Lennart Meri, Presiden Estonia (w. 2006).
  • 1930 - Anerood Jugnauth, Presiden Mauritius.
  • 1940 - Astrud Gilberto, penyanyi Brazil.
  • 1941 - Joseph Hooton Taylor, Jr., astrofisikawan Amerika Serikat penerima hadiah Nobel.
  • 1943 - Eric Idle, aktor, penulis, dan komposer Inggris.
  • 1943 - Sir John Major, Perdana Menteri Inggris (1990-1997).
  • 1943 - Vangelis, musisi dan komposer Yunani.
  • 1944 - Terry Jacks, musisi, penulis lagu, dan aktivis Kanada.
  • 1945 - Walt Frazier, pemain basket Amerika Serikat.
  • 1947 - Bobby Kimball, penyanyi Amerika Serikat.
  • 1955 - Marina Sirtis, aktris Inggris.
  • 1955 - Brendan Gleeson, aktor Irlandia.
  • 1959 - Rebecca Lee Dorsey, dokter Amerika Serikat dalam bidang endokrinologi.
  • 1968 - Lucy Lawless, aktris dan penyanyi Selandia Baru.
  • 1972 - Rui Costa, pemain sepak bola Portugal.
  • 1973 - Marc Overmars, pemain sepak bola Belanda.
  • 1974 - Marc Gené, pembalap Spanyol.
  • 1976 - Jennifer Capriati, pemain tenis Amerika Serikat.
  • 1980 - Vincent Ryan Rompies, pelawak dan presenter Indonesia
  • 1982 - Hideaki Takizawa, artis Jepang.
  • 1983 - Marissa Anita, pembawa acara Indonesia.
  • 1990 - Vidi Aldiano, penyanyi Indonesia.
  • 1991 - Fabio Borini, pemain sepak bola Italia.
  • 1918 - Jumat Agung.
  • 1929 - Jumat Agung.
  • 1959 - Paskah.
  • 1964 - Paskah.
  • 1970 - Paskah.
  • 1991 - Jumat Agung.
  • 1998 - Nyepi 1920 Saka.
  • 2002 - Jumat Agung.
  • 2013 - Jumat Agung.
  • 2024 - Jumat Agung.
  • Taiwan - Hari Pemuda.

28 Maret - 29 Maret - 30 Maret

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=29_Maret&oldid=20912287"