Hasil penyulingan minyak bumi dengan rantai karbon panjang dapat dipecah

165 Minyak Bumi Fraksi minyak mentah yang pertama keluar dari penyulingan adalah senyawa hidrokarbon dengan massa molekul rendah, kurang dari 70 sma. Fraksi ini dikemas dalam tabung bertekanan sampai mencair. Hasil pengolahan pada fraksi ini dikenal dengan LPG liquid petroleum gas. Setelah semua fraksi teruapkan, fraksi berikutnya yang keluar adalah fraksi gasolin. Suhu yang diterapkan untuk mengeluarkan fraksi ini berkisar antara 40 – 200°C. Pada suhu tersebut, hidrokarbon mulai dari pentana sampai oktana dikeluarkan dari penyulingan lihat titik didih pentana sampai oktana. Pada suhu kamar, wujud dari fraksi ini adalah cairan tak berwarna hingga agak kuning dan mudah menguap. Demikian seterusnya hingga semua fraksi dapat dipisahkan secara bertahap berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil fraksionasi itu menyisakan residu yang disebut aspal berwarna hitam pekat. Gambar 9.5 Penyulingan minyak bumi pada malam hari Gas 1 – 4 Bahan bakar gas, plastik,bahan kimia Gasolin 5 – 10 Bahan bakar cair bensin, Bahan kimia Kerosin 11 – 15 Bahan bakar pesawat, bahan bakar kompor, bahan kimia Diesel 16 – 20 Bahan bakar diesel, bahan kimia Pelumas 21 – 40 Pelumas, lilin, malam wax Residu 50 Aspal, zat anti bocorwaterproof Distilat Jumlah Atom C Aplikasi Tabung fraksionasi 40°C 40 – 200°C 200° – 300°C 250° – 350°C 300° – 370°C Uap minyak mentah 370°C Minyak mentah Tabel 9.1 Proses Penyulingan Minyak Mentah Menjadi Fraksi-Fraksi Minyak Bumi Hidrokarbon yang memiliki titik didih paling rendah akan terpisah lebih dulu, disusul dengan hidrokarbon yang memiliki titik didih lebih tinggi. Jadi, secara bertahap, senyawa hidrokarbon dapat dipisahkan dari campuran minyak mentah. Sumber: Chemistry For You, 2001 Prinsip dasar penyulingan bertingkat adalah perbedaan titik didih di antara fraksi-fraksi minyak mentah. Jika selisih titik didih tidak berbeda jauh maka penyulingan tidak dapat diterapkan perhatikan Tabel 9.1. Kata Kunci • Cracking • Distilasi penyulingan • Fragmen • Fraksionasi • Oktan • Reforming Sumber: Chemistry Zumdahl, 1989 166 Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X

2. Perengkahan Minyak Bumi

Untuk memenuhi kebutuhan produk tertentu, hidrokarbon yang berantai panjang dapat dipecah menjadi lebih pendek melalui proses perengkahan cracking. Sebaliknya, hidrokarbon rantai pendek dapat digabungkan menjadi rantai yang lebih panjang reforming. Untuk meningkatkan fraksi bensin dapat dilakukan dengan cara memecah hidrokarbon rantai panjang menjadi fraksi C 5 –C 9 melalui perengkahan termal . Proses perengkahan ini dilakukan pada suhu 500°C dan tekanan 25 atm. Hidrokarbon jenuh rantai lurus seperti kerosin C 12 H 26 dapat direngkahkan ke dalam dua buah fragmen yang lebih pendek menjadi senyawa heksana C 6 H 14 dan heksena C 6 H 12 . C 12 H 26 A 500 ,25 o atm ⎯⎯⎯⎯⎯ → C 6 H 14 A + C 6 H 12 A Keberadaan heksena alkena dari hasil perengkahan termal dapat meningkatkan bilangan oktan sebesar 10 satuan. Akan tetapi, produk dari proses perengkahan ini umumnya kurang stabil jika disimpan dalam kurun waktu lama. Oleh karena produk perengkahan termal umumnya kurang stabil maka teknik perengkahan termal diganti dengan perengkahan katalitik menggunakan katalis yang dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi. Perengkahan katalitik, misalnya alkana rantai panjang direaksikan dengan campuran silikon SiO 2 dan alumina Al 2 O 3 , ditambah gas hidrogen atau katalis tertentu. Dalam reforming, molekul-molekul kecil digabungkan menjadi molekul-molekul yang lebih besar. Hal ini dilakukan guna meningkatkan produk bensin. Misalnya, butana dan propana direaksikan membentuk heptana. Persamaan reaksinya: C 4 H 10 g + C 3 H 8 g → C 7 H 16 A + H 2 g

3. Bilangan Oktan

Fraksi terpenting dari minyak bumi adalah bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor perhatikan Gambar 9.6. Sekitar 10 produk distilasi minyak mentah adalah fraksi bensin dengan rantai tidak bercabang. Dalam mesin bertekanan tinggi, pembakaran bensin rantai lurus tidak merata dan menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan terjadi ketukan pada mesin. Jika ketukan ini dibiarkan dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan mudah rusak. Ukuran pemerataan pembakaran bensin agar tidak terjadi ketukan digunakan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan adalah bilangan perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar . Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar bilangan oktan adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana isooktana. Bilangan oktan untuk campuran 87 isooktana dan 13 n-heptana ditetapkan sebesar 87 satuan. Terdapat tiga metode pengukuran bilangan oktan, yaitu: a. pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, hasilnya dinyatakan sebagai bilangan oktan mesin; b. pengukuran pada kecepatan sedang, hasilnya dinamakan bilangan oktan penelitian; Sekilas Kimia Perengkahan Cracking Alkana Ketika alkana dipanaskan sampai temperatur tinggi dalam udara vakum, alkana akan pecah atau terpecah menjadi molekul yang lebih kecil. Perengkahan metana CH 4 menghasilkan serbuk karbon murni, seperti yang digunakan pada ban mobil; pembentukan pelapis intan buatan; dan menghasilkan hidrogen, sebagai bahan mentah untuk industri kimia. CH 4 g → Cs + 2H 2 g Perengkahan etana menghasilkan etena, salah satu bahan mentah yang penting dalam industri kimia terutama dalam pembuatan plastik sama halnya seperti hidrogen. C 2 H 6 g → CH 2 =CH 2 g + H 2 g Sumber: Heinemann Advanced Science: Chemistry, 2000 Molekul kecil termasuk hidrogen Molekul besar 167 Minyak Bumi Gambar 9.6 Pengisian BBM di SPBU Sumber: Introductory Chemistry, 1997 c. pengukuran hidrokarbon murni, dinamakan bilangan oktan road index. Beberapa hidrokarbon murni ditunjukkan pada Tabel 9.2. n -heptana 2-metilheptana n -heksana 2-metilheksana 1-heptena n -pentana 1-pentena 1-butena Sikloheksana 2,2,4-trimetil pentana Hidrokarbon Bilangan Oktan Road Indeks Tabel 9.2 Bilangan Oktan Hidrokarbon 23 25 44 60 62 84 91 97 100 Makin tinggi nilai bilangan oktan, daya tahan terhadap ketukan makin kuat tidak terjadi ketukan. Ini dimiliki oleh 2,2,4-trimetilpentana isooktana, sedangkan n-heptana memiliki ketukan tertinggi. Oleh karena 2,2,4-trimetilpentana memiliki bilangan oktan tertinggi 100 dan n -heptana terendah 0 maka campuran kedua senyawa tersebut dijadikan standar untuk mengukur bilangan oktan. Untuk memperoleh bilangan oktan tertinggi, selain berdasarkan komposisi campuran yang dioptimalkan juga ditambah zat aditif, seperti tetraetillead TEL atau PbC 2 H 5 4 . Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat meningkatkan bilangan oktan 15–20 satuan. Bensin yang telah ditambah TEL dengan bilangan oktan 80 disebut bensin premium. Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan adalah termal reforming . Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi alkana bercabang dan sikloalkana. Teknik ini dilakukan pada suhu tinggi 500–600°C dan tekanan tinggi 25–50 atm. Kerjakanlah di dalam buku latihan. 1. Mengapa pengolahan minyak mentah menggunakan distilasi bertingkat? 2. Pada saat menyuling bensin, apakah suhu akan naik terus hingga di atas 125°C walaupun fraksi bensin belum semuanya keluar? Ingat ketika Anda memasak air, apakah suhunya naik terus pada saat air mendidih. 3. Mengapa produk yang dihasilkan dari perengkahan secara termal kurang stabil? Hubungkan antara suhu proses dan titik didih produk. 4. Apakah bilangan oktan road index untuk senyawa berikut: lebih tinggi, lebih rendah, atau sama dengan n -heptana dan 2, 2, 4-trimetil pentana. a. n -oktana b. 2,2-dimetilpentana 5. Apakah yang dimaksud LPG? Apa bedanya dengan LNG? Tes Kompetensi Subbab B Kesimpulan apa yang dapat Anda peroleh dari data Tabel 9.2? Diskusikan dengan teman sekelas Anda. Kegiatan Inkuiri Fraksi nomor urut 3 digunakan untuk .... A. bahan bakar pesawat dan diesel B. bensin premium C. pembuatan LPG D. bahan baku plastik E. pembuatan parafin Pembahasan Fraksi minyak mentah dengan jumlah atom C11–15 disebut kerosin. Kerosin digunakan sebagai bahan bakar pesawat, bahan bakar kompor, dan bahan-bahan kimia. A Ebtanas 1995-1996 No Jumlah atom C Titik Didih °C 1. 2. 3. 4. 5. C1–C4 C5–C10 C11–C12 C13–C25 C26–C28 40 40–180 160–250 220–350 350 Mahir Menjawab Sumber: Principles of Modern Chemistry, 1987

Proses Pengolahan Minyak Bumi – Tahukah kalian bagaimana proses pengolahan bensin atau minyak bumi lainnya yang sering kita gunakan sehari-hari? Minyak bumi sebenarnya adalah campuran cair yang terdiri dari jutaan senyawa. Sebagian besar adalah senyawa hidrokarbon. Senyawa ini terbentuk selama dekomposisi fosil tumbuhan dan hewan.

Minyak bumi merupakan bahan baku pertambangan yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama sebagai sumber energi. Seperti bahan bakar dari LPG, bensin, solar hingga minyak tanah, bahan seperti lilin parafin dan aspal.

Berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik, karet sintetis, deterjen, obat-obatan, dll terbuat dari minyak bumi. lalu bagaimana proses pengolahan minyak bumi tersebut? Berikut ini penjelasan tentang minyak mentah, dimulai dari asal usul minyak mentah, komposisinya, dan proses pengolahannya:

Mengenal Apa Itu Minyak Bumi?

Minyak bumi adalah campuran kompleks yang terutama terdiri dari (sekitar 90% hingga 97%) senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah terutama adalah alkana, dan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang, atau nitrogen. Gas alam terutama terdiri dari alkana kadar rendah (C1 hingga C4) yang komponen utamanya adalah metana. Selain alkana, ada gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, atau sejumlah kecil gas langka seperti helium.

Minyak bumi terbentuk dari pelapukan puing-puing berbagai jenis organisme seperti tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, dan telah terkubur dengan lumpur di dasar laut selama jutaan tahun. Lumpur berubah menjadi berbagai batuan sedimen berpori, tetapi puing-puing organisme bergerak ke daerah bertekanan rendah dan terkumpul di batuan kedap air di daerah perangkap. Gas alam, minyak dan air dihasilkan sebagai deposit minyak. Gas alam berada di rongga atas dan minyak cair mengapung di atas reservoir. Klasifikasi adalah sebagai berikut ini:

  1. Mikroorganisme yang mengandung lumpur
  2. Berjuta-juta tahun dirawat
  3. Sedimen dari dasar laut
  4. Menghasilkan polusi minyak dan gas
  5. Tidak ada Minyak bumi dan gas alam yang sering disebut sebagai bahan bakar fosil karena minyak bumi berasal dari puing-puing organisme hidup, yang terakumulasi sebagai deposit minyak bumi di batuan permeabel
  6. Bahan bakar fosil diklasifikasikan sebagai sumber daya alam yang tidak terbarukan. Pasalnya, proses pembentukan minyak mentah sangat lama

Untuk mengekstrak minyak, perlu melakukan proses pengeboran. Minyak mentah yang ditemukan biasanya dicampur dengan gas alam. Minyak mentah adalah minyak yang dipisahkan dari gas alam berupa cairan berwarna hitam pekat yang berbau. Minyak mentah ini tidak dapat digunakan secara langsung dan harus dimurnikan dengan destilasi bertingkat.

Prinsip distilasi ini adalah memisahkan komponen-komponen suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dan memperoleh sekelompok komponen dalam rentang didih tertentu yang disebut fraksi. Lebih jelasnya, berikut ini proses pengolahan minyak bumi:

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Proses mengubah fosil hewan menjadi minyak melewati beberapa tahapan yang sangat panjang. Pertama, para ahli melakukan eksplorasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi kondisi geologi guna menemukan dan memperoleh perkiraan cadangan minyak bumi. Umumnya, mereka mengambil bidikan udara untuk membuat peta topografi. Setelah menentukan daerah yang akan disurvei, para ahli kebumian (geolog) mencari sampel batuan dan formasi batuan yang muncul dari permukaan karang dan tebing untuk penelitian laboratorium.

Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan survei geofisika. Mereka melakukan ini dengan menyebabkan gempa bumi kecil dan getaran di bawah tanah (aktivitas seismik). Gelombang berosilasi dari ledakan ini turun dan memantul dari permukaan bumi. Dengan cara ini, situs yang mengandung minyak dapat dievaluasi secara ilmiah. Daerah bawah tanah yang tidak berpori disebut antiklin atau cekungan.

Daerah cekungan ini terdiri dari beberapa lapisan, lapisan bawah berisi air, lapisan atas berisi minyak, dan di atas minyak rongga berisi gas alam. Jika cekungan tersebut mengandung minyak dalam jumlah besar, maka akan dilakukan penggalian untuk mengidentifikasi lokasi yang diperkirakan mengandung minyak, kemudian langkah selanjutnya adalah eksploitasi.

Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan produksi minyak. Kegiatan ini meliputi pengeboran dan penyelesaian sumur, transportasi untuk pemisahan dan pemurnian minyak, penyimpanan dan pembangunan fasilitas pengolahan. Sumur pemboran menghasilkan minyak mentah yang perlu diolah kembali, selain minyak mentah juga menghasilkan air dan polutan lainnya.

Zat selain minyak mentah dipisahkan sebelum diproses lebih lanjut. Komponen utama minyak mentah hasil galian adalah campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon. Senyawa lain seperti belerang, nitrogen dan oksigen hadir dalam jumlah kecil. Berikut ini daftar komponen yang menunjukkan persentase senyawa yang terkandung dalam minyak mentah (crude oil).

Kelompok Unsur:

  • Karbon 84%
  • Hidrogen 14%
  • Sulfur Antara 1% Sampai 3%
  • Nitrogen kurang dari 1%
  • Oksigen Kurang dari 1%
  • Logam Kurang dari 1%
  • Garam kurang dari 1%

Campuran hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, senyawa aromatik, naftalena, alkena dan alkuna. Senyawa ini berbeda dalam panjang rantai dan titik didih. Semakin panjang rantai karbon, semakin tinggi titik didihnya.

Agar dapat digunakan untuk berbagai keperluan, komponen minyak mentah harus dipisahkan menurut titik didihnya. Proses yang digunakan adalah distilasi bertingkat. Menurut Grameds, apakah ada proses pemisahan selain destilasi?

Minyak mentah yang diekstraksi dari sumur minyak pada semua tahap pemrosesan minyak mentah tidak dapat digunakan atau digunakan secara langsung untuk berbagai keperluan. Minyak mentah masih merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, terutama asam dan basa mentah yang ditambahkan karena merupakan komponen utama hidrokarbon alifatik mulai dari rantai C sederhana atau pendek hingga rantai C banyak atau panjang dan senyawa non-hidrokarbon.

Minyak mentah, yang berbentuk cair pada suhu dan tekanan normal, berkisar dari titik didih yang sangat rendah hingga sangat tinggi untuk senyawa hidrokarbon. Titik didih hidrokarbon (alkana) meningkat dengan meningkatnya jumlah atom karbon dalam molekul. Karena perbedaan titik didih komponen minyak bumi, minyak mentah dipisahkan menjadi beberapa fraksi dalam proses distilasi bertingkat.

Destilasi bertingkat adalah suatu proses penyulingan (distilasi) dimana digunakan langkah-langkah pendinginan atau fraksi-fraksi sesuai dengan kurva didih campuran yang diinginkan, sehingga terjadi proses kondensasi pada beberapa tahapan/fraksi. Metode ini disebut pengurutan.

Minyak mentah tidak dapat dipisahkan menjadi komponen murni (senyawa individu). Hal ini tidak mungkin karena ketidakpraktisan dan fakta bahwa minyak bumi mengandung banyak senyawa hidrokarbon serta senyawa non-hidrokarbon. Dalam hal ini, senyawa hidrokarbon memiliki isomer dengan titik didih yang berdekatan. Oleh karena itu, minyak mentah dipisahkan dengan proses distilasi bertingkat. Fraksi yang diperoleh dari fraksi minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang mendidih pada temperatur tertentu. Berikut ini proses pengolahan minyak bumi, dari tahap pertama sampai minyak mentah siap digunakan:

1. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Pertama

Tahap pertama adalah proses distilasi bertingkat, yaitu dengan memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi. Komponen titik didih tinggi tetap cair dan jatuh ke dasar, sedangkan komponen titik didih rendah menguap dan naik melalui bejana penahanan yang disebut menara gelembung.

Semakin tinggi suhu, semakin rendah suhu menara distilasi fraksional. Akibatnya, komponen titik didih tinggi mengembun dan memisahkan, dan komponen titik didih rendah naik dan kembali ke keadaan semula. Misalnya, pastikan bahwa komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen gas pada suhu kamar. Hasil sortasi oli adalah sebagai berikut:

a. Pecahan Pertama

Fraksi ini menghasilkan fraksi yang paling ringan, gas. Minyak mentah dengan titik didih di bawah 30°C berarti berwujud gas pada suhu kamar. Gas pada tahap ini adalah bentuk gas yang awalnya larut dalam minyak mentah, sedangkan bentuk gas yang tidak larut akan dipisahkan saat proses pengeboran berlangsung. Gas yang dihasilkan pada tahap ini adalah bentuk unsur Liquid Natural Gas (LNG) yang mengandung unsur utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan Liquid Petroleum Gas (LPG) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).

2. Fraksi Kedua

Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Perlu Grameds ketahui bahwa minyak bumi pada titik didih lebih kecil 90 oC, masih berbentuk uap, dan akan masuk ke bagian pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada tahap ini, bahan petroleum eter (bensin ringan) kemudian akan mengalami pencairan dan keluar ke bagian penampungan di petroleum eter. Petroleum eter adalah campuran alkana dengan rantai C5H12 hingga C6H14.

3. Fraksi Ketiga

Fraksi ini menghasilkan bensin (gasoline). Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 175 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 90 oC sampai 175 oC. Dengan cara ini, bensin meleleh dan bocor ke tangki bensin. Bensin adalah campuran alkana dan rantai C6H14-C9H20.

4. Fraksi Keempat

Fraksi ini menghasilkan nafta. Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 200 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 200 oC. Rute ini mencairkan nafta (nafta berat) ke dalam reservoir nafta. Nafta adalah campuran alkana dan rantai C9H20-C12H26.

5. Fraksi Kelima

Fraksi ini menghasilkan minyak tanah (kerosene). Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 275 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 175 oC sampai 275 oC. Pada jalur ini, minyak tanah (kerosene) meleleh dan bocor ke reservoir minyak tanah. Minyak tanah (kerosene) merupakan campuran alkana dan rantai C12H26–C15H32.

6. Fraksi Keenam

Fraksi ini menghasilkan minyak ringan (light oil). Minyak mentah dengan titik didih kurang dari 375 oC masih berupa uap dan masuk ke kolom pendingin pada suhu antara 250 oC dan 375 oC. Dengan cara ini, minyak ringan (light oil) meleleh dan masuk ke reservoir minyak ringan (light oil). Minyak solar adalah campuran rantai alkana dan C15H32-C16H34.

7. Fraksi Ketujuh

Pecahan ini memberikan residu. Minyak mentah dipanaskan hingga suhu tinggi melebihi 375 ° C, yang menyebabkan penguapan. Rute ini menghasilkan residu yang tidak mudah menguap dan menguap. Residu non-volatil berasal dari minyak non-volatil seperti aspal dan batubara minyak bumi. Residu evaporasi berasal dari minyak evaporasi dan masuk ke kolom pendingin pada suhu 375°C. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk melumasi mesin, parafin (C21H44–C24H50) digunakan untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk melapisi bahan bakar dan jalan.

2. Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua

Pengolahan tahap kedua merupakan pengolahan lebih lanjut dari hasil unit pengolahan tahap pertama. Pengolahan pada tahap ini bertujuan untuk mengekstraksi dan memproduksi berbagai jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Non Bahan Bakar Minyak (non BBM) dalam jumlah besar dan dengan kualitas yang lebih tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan pasar.

Pada tahap perlakuan kedua, terjadi perubahan struktur kimia. Dapat berupa dekomposisi molekul (proses cracking), fusi molekul (proses polimerisasi, alkilasi), atau perubahan struktur molekul (proses modifikasi). Pemrosesan lebih lanjut dapat berupa proses seperti berikut ini:

a. Konversi Struktur Kimia

Dalam proses ini, senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui proses kimia seperti berikut ini:

Cracking : Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil, menghasilkan titik didih dan stabilitas yang rendah. Proses ini dapat dijalankan sebagai berikut:

  • Pirolisis adalah proses perengkahan yang hanya menggunakan suhu dan tekanan tinggi
  • Dekomposisi katalitik, yaitu proses dekomposisi yang menggunakan panas dan katalis untuk mengubah destilasi dengan titik didih tinggi menjadi bensin dan kerosin. Butana dan gas lainnya juga diproduksi dalam proses ini
  • Dekomposisi oleh hidrogen (dekomposisi hidrogenasi). Artinya, proses perengkahan yang merupakan kombinasi perengkahan termal dan perengkahan katalitik dengan “menginjeksikan” hidrogen ke dalam molekul-molekul fraksi hidrokarbon tak jenuh

Dengan cara ini LPG, nafta, kerosin, avtur dan solar dapat dibuat dari minyak bumi. Jumlah yang diperoleh lebih tinggi daripada perengkahan termal atau perengkahan katalitik saja dan kualitasnya sangat baik. Selain itu, jumlah residu berkurang.

Alkilasi : Proses ikatan kimia dua hidrokarbon isoparafin untuk membentuk alkil oktan tinggi. Alkylate ini dapat digunakan sebagai bensin atau avgas.

Polimerisasi : Ikatan dua atau lebih molekul menjadi satu molekul yang disebut polimer. Tujuan dari polimerisasi ini adalah untuk mengikat molekul hidrokarbon berbentuk gas (etilen, propena) dengan senyawa nafta ringan.

Modifikasi : Proses pirolisis nafta secara perlahan untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan oktan yang lebih tinggi. Selain itu juga dapat berupa konversi katalitik dari komponen nafta untuk menghasilkan senyawa aromatik dengan oktan yang lebih tinggi.

Isomerisasi : Proses ini mengubah susunan dasar atom dalam molekul tanpa menambah atau menghilangkan bagian aslinya. Hidrokarbon linier diubah menjadi hidrokarbon garis cabang oktan tinggi. Proses ini memungkinkan konversi n-butana menjadi isobutana. Isobutana dapat digunakan sebagai bahan baku untuk proses alkilasi.

b. Metode Ekstraksi

Pada metode ini pemisahan terjadi karena kelarutan fraksi minyak dalam pelarut seperti SO2 dan furfural berbeda. Metode ini menghasilkan sejumlah besar produk dan kualitas yang sangat baik. Metode destilasi murni.

c. Proses Kristalisasi

Dalam proses ini, fraksi dipisahkan berdasarkan titik leleh yang berbeda. Lilin dan oli filter dibuat dari bahan bakar diesel yang kaya parafin dengan pendinginan, pengepresan, dan penyaringan. Produk lain tersedia sebagai produk tambahan di hampir setiap proses manufaktur. Produk-produk tersebut dapat digunakan sebagai bahan dasar petrokimia yang dibutuhkan untuk produksi bahan plastik, bahan dasar kosmetik, penolak serangga dan berbagai produk petrokimia lainnya.

Produk minyak yang diperoleh pada tahap pertama dari perawatan dan perawatan selanjutnya sering terkontaminasi dengan zat berbahaya seperti senyawa kaustik dan bau yang tidak sedap. Kontaminan ini harus dibersihkan, misalnya menggunakan soda api, tanah liat, atau proses hidrogenasi.

Nah, itulah penjelasan tentang proses pengolahan minyak bumi, dari asal usul dan unsur perubahannya hingga bisa kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Minyak bumi adalah salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia, namun sayangnya masih banyak pula yang dikuasai asing. Itulah sebabnya hal ini menjadi menarik untuk dipelajari. Grameds bisa mencari referensi tentang minyak bumi lewat koleksi buku Gramedis di www.gramedia.com atau www.ebooksgrameida.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

BACA JUGA:

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien