Pengertian Heterogenitas serta Jenisnya. Masyarakat dan keanekaragamannya (heterogenitas) adalah permasalahan yang memang selalu ada dalam kehidupan ini. Masyarakat terbentuk karena adanya perbedaan, sementara perbedaan sendiri menjadikan kehidupan dalam bermasyarakat menjadi lebih hidup, lebih menarik dan layak untuk diperbincangkan. Berikut adalah penjelasan seputar pengertian Heterogenitas dan Jenis Heterogenitas Dalam kamus Mariam Webster, heterogenitas memiliki arti kualitas atau keadaan dari keberadaan heterogen. Sementara heterogen memiliki arti yang terbentuk dari bagian-bagian yang berbeda, atau terdiri dari yang tidak sama baik bahan maupun jumlah yang berbeda. Pengertian Heterogenitas adalah keanekaragaman atau juga kemajemukan. Di Indonesia faktor geografis dan juga sejarah di masa lalu, memiliki tingkat Heterogenitas yang cukup tinggi dan bahkan didaulat sebagai salah satu Negara paling beragam di dunia. Menurut Gans (1961) Pengaruh heterogenitas pada hubungan sosial bahwa arsitektur dapat mendorong atau mengurangi kontak sosial antara tetangga. Kepercayaan pada efektivitas heterogenitas didasarkan pada asumsi bahwa jika orang-orang yang beragam hidup bersama, mereka pasti akan menjadi tetangga yang baik, sebagai hasilnya mereka akan belajar dan akan
Nasikun.,Struktur Majemuk Masyarakat Indonesia, dalam Sistem Sosial Indonesia, PT.Raja Grafindo Persada, hal.27-50, Jakarta, 1995 Jakarta - Pada dasarnya, manusia tidak ada yang sama persis. Ada berbagai perbedaan yang bisa kita temukan misalnya dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial. Kata diferensiasi berasal dari bahasa Inggris, different, yang artinya "berbeda". Perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Sosiolog UGM, Nasikun, menyampaikan bahwa struktur masyarakat dapat dilihat secara vertikal maupun horizontal. Dimensi horizontal membentuk ketidaksamaan sosial, sedangkan dimensi vertikal membentuk stratifikasi sosial. Perbedaan masyarakat secara horizontal dapat dilihat dari beberapa hal. Misalnya berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, jenis kelamin, ras, dan lain-lain. Perbedaan ini tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Jenis-JenisMengutip dari buku Sosiologi 2 SMA Kelas XI terbitan Quadra, ada berbagai kategori sosial dalam masyarakat yang merupakan kriteria terjadinya diferensiasi sosial. Menurut sosiolog Kaare Svalastoga, dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Diferensiasi tingkatan (rank differentiation) muncul karena ketimpangan penyaluran barang atau jasa di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga itu terjadi karena penyalurannya harus melalui berbagai tangan untuk sampai ke tujuan. 2. Diferensiasi fungsional (functional differentiation) atau pembagian kerja yang muncul karena orang melakukan pekerjaan yang berlainan. Hal ini bisa dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian kerja yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsi masing-masing. 3. Diferensiasi kultural (cultural differentiation) muncul karena aturan berperilaku yang tepat berbeda menurut situasi tertentu. Hal ini juga disebut dengan norma yang bertujuan mengatur ketertiban masyarakat, yang mungkin berbeda di setiap daerah. Bentuk Diferensiasi SosialMasyarakat pada dasarnya bisa dibedakan atau terdiferensiasi menurut berbagai kriteria, seperti dari ciri fisiologis atau ciri kebudayaan. Beberapa bentuk diferensiasi sosial biasanya dilihat dari perbedaan ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan kebudayaan. 1. Diferensiasi ras Beberapa klasifikasi ras diantaranya yaitu australoid, mongoloid, kaukasoid, negroid, dan masih banyak lagi. 2. Diferensiasi agama 3. Diferensiasi pekerjaan 4. Diferensiasi jenis kelamin 5. Diferensiasi kebudayaan Bagaimana detikers, apakah kamu bisa menunjukkan contoh diferensiasi sosial di lingkungan sekitarmu? Simak Video "Ilmuwan Akhirnya Selesai Menguraikan Seluruh Genom Manusia" [Gambas:Video 20detik] (lus/lus)
Dalam kehidupan masyarakat, terdapat dua macam heterogenitas, yaitu sebagai berikut.
Gejala-gejala sosial akibat pengaruh heterogenitas pekerjaan Peradaban semakin berkembang, baik di kota maupun di desa. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta ditunjang oleh kemajuan transportasi dan komunikasi. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka semakin beragam jenis pekerjaan yang ada di masyarakat. Suatu pekerjaan yang dulunya tidak ada menjadi ada dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Setiap pekerjaan tentu memerlukan keahlian atau profesionalitas. Untuk itu, lembaga pendidikan yang mengakomodasi kebutuhan tersebut harus disiapkan. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan dan sarana penunjangnya harus sejalan. Apabila hal itu tidak sejalan, kadang kala muncul suatu kondisi yang kurang kondusif sehingga muncul berbagai hal yang tidak dikehendaki, seperti adanya pengangguran, urbanisasi, kriminalitas, korupsi, dan ketimpangan sosial. Gejala-gejala sosial akibat heterogenitas jenis kelamin
Pada masyarakat modern, gejala-gejala sosial akibat heterogenitas jenis kelamin lebih ditekankan pada semakin luasnya fungsi dan peran perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini tercermin dari banyaknya pekerjaan laki-laki yang dikerjakan oleh perempuan, begitu sebaliknya pekerjaan perempuan juga dikerjakan oleh laki-laki sehingga batas pekerjaan antara laki-laki dan perempuan kian menipis. Hal demikian ditunjang dengan berkembangnya paham demokrasi yang memberi ruang bekerja bagi seluruh jenis kelamin yang menuntut profesionalitas. Sejak abad ke-20, mulailah muncul laki-laki bekerja sebagai designer, juru masak, dan lain sebagainya yang sebelumnya merupakan profesi perempuan. Begitu pula sebaliknya, banyak perempuan bekerja sebagai pilot, dokter, peniliti, bahkan menjadi kepala eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang dulu merupakan pekerjaan laki-laki sudah menjadi profesi perempuan. |