Hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengemasan produk?

Persyaratan Pengemasan, Hal-hal yang Perlu diperhatikan dan Kerusakan atau Kehilangan Akibat Pengemasan

SYARAT- SYARAT KEMASAN Mampu melindungi produk dari kerusakan fisik dan mekanik Tidak menghambat lolosnya panas bahan dan panas pernapasan produk Mampu menekan kehilangan air Memudahkan pengaturan suhu Mudah beradaptasi/tidak mudah rusak Mempunyai bentuk dan ukuran yang sesuai dengan produk Mempunyai penampilan yang menarik Menyediakan informasi yang memungkinkan identifikasi produk yang dikemas, tempat produsen dan tempat yang dituju Biaya yang minimal secara keseluruhan

PERSYARATAN BAHAN PENGEMAS dapat melindungi produk dapat memperkecil kehilangan air tahan terhadap air dan suhu tidak mengandung bahan yang beracun sesuai dengan sistem penanganan dan jenis produk membantu penampilan

Saat ini persyaratan khusus dalam pengemasan produk pangan selalu mengacu pada peraturan internasional seperti FDA (USA), Uni Eropa, Jepang dan Malaysia, sedangkan Indonesia sendiri belum mengatur secara rinci bahan-bahan kemasan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk mengemas produk pangan Di Amerika Serikat pemakaian plastik untuk kemasan pangan diarahkan oleh FDA Setiap industri harus memberikan informasi kepada FDA tentang jenis plastik dan aditif yang digunakan untuk mengemas makanan tertentu, meliputi komposisi, pelabelan, kondisi pemakaian, data peracunan sisa monomer dan aditif, serta cara analisis

FDA sendiri juga memberikan petunjuk dan informasi perihal persyaratan-persyaratan terhadap komposisi plastik, penggunaan, data peracunan dan migrasi dari berbagai jenis polimer serta jenis aditif maupun aditif khusus yang ditambahkan untuk mewadahi makanan jenis tertentu Peraturan lain yang digunakan untuk pengemasan bahan pangan adalah peraturan yang dibuat oleh CODEX Alimentarius Commission (CAC), yaitu suatu badan di bawah naungan Food and Agricultural Organization (FAO) dan World Healtd Organization (WHO) yang bertugas menangani standard bahan pangan Standar yang dikeluarkan CAC ini digunakan sebagai acuan oleh World Trade Organization (WTO) dalam pelaksanaan persetujuan Sanitary and Phytosanitary Measure (SPS) dan Technical Barrier to Trade (TBT)

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengemasan Bentuk dan ukuran kemasan Jenis komoditas dan bahan pengemas Dalam satu kemasan sebaiknya terdiri dari satu jenis produk dan satu jenis mutu Produk disusun sedemikian rupa sehingga terlihat bagus, teratur dan rapi Jangan mengemas produk terlalu rapat atau longgar Kemasan sebaiknya tahan terhadap suhu rendah dan kelembaban yang tinggi Gunakan bahan penyela bila kemasan besar Kemasan harus memiliki ventilasi yang cukup Kebersihan kemasan Menyemprot bagian pangkal sayur yang terpotong dengan bakterisida sebelum dikemas

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan Pencantuman keterangan yang diperlukan seperti komposisi bahan, tanggal kedaluarsa, nomor registrasi dari Departemen Kesehatan dan label halal Beri label produk sesuai dengan penghasil / pengemas Gunakan Pengemasan Atmosfer Termodifikasi untuk produk khusus Gunakan pengemas yang dapat dipakai untuk display selama pemasaran Kemasan kecil untuk display atau kemasan gift sebaiknya dikemaas ulang dengan kemasan yang lebih besar saat pengangkutan dan pemasaran Gunakan kemasan yang terdapat pegangan tangannya untuk mempermudah pemindahan Usahakan menggunakan bahan kemasan yang aman ( Terkait dengan keamanan pangan )

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan

METODE PENGEMASAN Pengemasan biasa Produk dikemas pada kondisi dimana tidak ada perbedaan/manipulasi komposisi udara antara bahan yang dikemas dengan lingkungan. Pengemasan atmosfir termodifikasi Keadaan dimana komposisi udara disekitar bahan yang disimpan berbeda dengan komposisi udara atmosfir Bila dikombinasikan dengan penyimpanan dingin maka : a. Mengurangi kehilangan air b. Menunda kematangan c. Mengendalikan kebusukan d. Menunda perubahan komposisi kimia (asam dan gula)

Contoh produk yang dikemas dengan metode MAP

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat Luka mekanis akibat gesekan, benturan dan tekanan Busuk dan berjamur akibat kurangnya ventilasi Layu disebabkan akumulasi panas dalam kemasan

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat Kerusakan akibat tekanan berlebihan

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat

Kerusakan atau kehilangan akibat pengemasan yang kurang tepat Kehilangan sejumlah air pada produk

Kemasan dalam pada buah-buahan

INTERAKSI BAHAN PANGAN DENGAN KEMASAN

PENYIMPANGAN MUTU Penyimpangan mutu adalah penyusutan kualitatif dimana bahan mengalami penurunan mutu sehingga menjadi tidak layak dikonsumsi manusia Bahan pangan yang rusak mengalami perubahan cita rasa, penurunan nilai gizi atau tidak aman lagi untuk dimakan karena mengganggu kesehatan Pada kondisi ini maka makanan sudah kadaluarsa atau melewati masa simpan (shelf life)

Pengemasan dapat mempengaruhi mutu pangan antara lain melalui: perubahan fisik dan kimia karena migrasi zat-zat kimia dari bahan kemas (monomer plastik, timah putih, korosi). perubahan aroma (flavor), warna, tekstur yang dipengaruhi oleh perpindahan uap air dan O2.

REPRESENTASI SKEMATIK PERPINDAHAN MIGRAN DARI PERMUKAAN KEMASAN PANGAN Pangan dlm kemasan Permukaan kemasan MACKEREL IN SAUCE Pelepasan/ permeasi MIGRASI (desorption) Sorption Deposisi

INTERAKSI FOOD CONTACT SUBSTANCES DENGAN PANGAN Migrasi/ desorption (perpindahan komponen dalam kemasan pangan ke dalam pangan) Sorpsi (perpindahan komponen pangan ke dalam kemasan pangan) – tergantung pH, suhu, struktur kimia, jenis pelarut) Permeasi (perpindahan molekul gas, uap dan cairan melalui kemasan pangan ke lingkungan sekitar dan sebaliknya)–memacu pertumbuhan mikroba

MENGENDALIKAN BESARNYA MIGRASI RANGKUMAN FAKTOR YG MENGENDALIKAN BESARNYA MIGRASI Migrasi MENINGKAT, jika : durasi kontak >>> suhu kontak >>> konsentrasi FCS tinggi luas permukaan kontak besar pangan agresif Migrasi MENURUN, jika : BM FCS besar pangan kering atau kontak tak langsung difusitas bahan kemasan rendah adanya lapisan penyekat

JENIS MIGRAN/FCS Residu monomer penyusun polimer (Mis. VCM dalam PVC) Aditif polimer/plastik ; - pelentur/plasticizer mis. ester ftalat, ester adipat (DEHA) - stabilizer mis. Pb, Cd, Zn, Sn(CH3)3, ESBO - pewarna mis. senyawa krom, TiO2 - anti oksidan mis. BHT, DLTDP, Tris(2,4-di-tert-butyl fenil) fosfat ester - anti blok, mis. gliserol stearat, SiO2 - katalis mis. Sb2O3 - antistatik mis. BEA, dls Hasil degradasi plastik (mis. formaldehid dari urea-formaldehid dan melamin-formaldehid) : formaldehid dan melamin

STRUKTUR KIMIA POLIMER (PVC) DAN PLASTISIZER ESTER FTALAT DOP [Plastisizer)

UJI MIGRASI & SIMULAN YANG DIGUNAKAN Menurut Peraturan Kepala BPOM RI No. HK 00.05.55.6497 tahun 2007 tentang Bahan kemasan Pangan: Uji Migrasi dilakukan terhadap kemasan kosong atau pangan Kemasan kosong dilakukan uji terhadap ekstrak total dari simulan air, heptan dan alkohol 8%, dan migrasi spesifik dengan simulan air, asam asetat 3%, etanol 15% dan minyak zaitun

Desain kemasan jadi sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pebisnis. Jarang disadari ternyata desain kemasan punya sesuatu yang sangat powerful untuk menarik perhatian konsumen. untuk pandangan pertama, desain pada kemasan merupakan hal yang diperhatikan oleh konsumen. Tapi tahukah kamu hal apa saja yang harus ada di desain kemasan?

Sama halnya dengan kualitas produk, desain pada kemasan juga memiliki komponen penting yang sangat menunjang keberhasilan suatu produk. Kualitas mungkin jadi hal yang utama dan sangat diperhatikan sampai saat ini, tapi desain kemasan pun tidak kalah penting untuk menjadi prioritas.

Ada beberapa hal penting yang harus kamu perhatikan terkait desain kemasan. Hal-hal ini bisa kamu jadikan referensi untuk mempertimbangkan bagaimana desain kemasan yang akan kamu buat atau untuk re-branding kemasan mu.

1. Nama produk yang eye catching

Nama produk harus ditulis dengan tipografi dan warna yang menarik. Bukan berarti harus mencolok dan mengganggu penglihatan tapi perlu untuk memperhatikan nama produk tersebut supaya bisa menarik perhatian.

Yang harus diperhatikan adalah nama produk berbeda dari nama perusahaan. Contohnya adalah nama perusahaan PT. Sejahtera Bahagia, sedangkan nama produknya adalah Roti Enak. Hal tersebut sangatlah berbeda dari nama perusahaan. Yang harus diperhatikan adalah nama produk Roti Enak tersebut. Penempatan produk juga perlu diperhatikan.

2. Punya keunikan tersendiri

Kemasan produk perlu untuk memiliki sesuatu yang membuat produk tersebut standing out. Keunikan pada sebuah kemasan bisa diwujudkan dalam berbagai macam cara. Misalnya seperti dari sisi bentuk kemasan, ukurannya, warnanya, atau hingga adanya mascot di kemasan tersebut.

Baca juga : Keuntungan Ini Bisa Di Dapat Saat Pakai Jasa Cetak Kemasan Fleksibel

Keberadaan mascot memang jadi sesuatu yang sangat diperhatikan akhir-akhir ini. Hal ini karena mascot mampu menarik perhatian banyak orang. Sudah ada banyak produk yang diketahui menggunakan mascot untuk produk-produknya. Baik dari brand local maupun internasional, mascot banyak digunakan untuk menarik perhatian orang-orang.

Hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam pengemasan produk?

3. Informasi yang lengkap

Tidak hanya menyertakan nama produk, sebuah kemasan juga wajib menyertakan informasi yang lengkap. Bagaimana contoh dari informasi yang lengkap pada sebuah label kemasan tersebut?

Pertanyaan tersebut pernah kami tulis disini. Setidaknya ada 8 hal yang harus disertakan pada sebuah label kemasan yang menjadikan kemasan tersebut berisi informasi yang lengkap. Hal-hal seperti informasi soal komposisi, tanggal produksi dan kedaluwarsa, hingga legalitas, dan logo halal dari MUI. Informasi yang lengkap tersebut sangat menunjang untuk konsumen dan menjadi hal yang perlu untuk diketahui oleh konsumen.

4. Unsur estetika

Selain kelengkapan informasi, kemasan juga perlu untuk menyertakan unsur estetika. Unsur estetika sangatlah penting dan menunjang rasa penasaran konsumen. Tidak jarang ada banyak konsumen yang jatuh cinta dengan bentuk kemasan yang ada.

Unsur estetika sangat berkaitan dengan rasa psikologis seseorang untuk mengetahui lebih jauh soal produk yang dijual. Jika kamu tidak begitu mengerti unsur estetika yang ada pada sebuah kemasan, sebaiknya diskusikan hal tersebut dengan jasa cetak kemasan yang membuat kemasan mu.

5. Memperhatikan tingkat efisiensi

Estetika tentu sangat penting, tapi juga tidak lupa dengan tingkt efisiensi yang ada pada sebuah kemasan. Artinya adalah sebuah kemasan perlu untuk berfungsi secara maksimal. Mulai dari mengamankan produk hingga nyaman dan mudah digunakan untuk pengemasan.

Kamu juga bisa menggabungkan unsur estetika dengan tingkat efisiensi yang ada. Misalnya dengan membuat tali yang punya unsur seni namun juga bisa bermanfaat untuk menjadi alat untuk membawa kemasan dengan mudah.