Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemanasan global berasal dari

Gas rumah kaca menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Bukan merupakan permasalahan baru karena berlangsung sejak bertahun lalu. Salah satu yang turut berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Isu ini juga diangkat dalam COP26, berkaitan dengan emisi karbon yang merupakan gas hasil dari pembakaran. Keduanya merupakan hasil dari kemajuan teknologi dan industri demi pemenuhan kebutuhan manusia.

Namun seiring berjalannya waktu justru menimbulkan perubahan besar terhadap iklim dan lebih banyak merugikan. Sampai saat ini masih terus diupayakan untuk menurunkan efek buruknya bagi kehidupan.

Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemanasan global berasal dari

Gas yang ada di atmosfer ada secara alami dan juga ditambah dari aktivitas makhluk hidup. Paling banyak adalah uap air dan kedua berasal dari karbondioksida.

Karbondioksida secara alami dihasilkan dari pembakaran, proses pernapasan manusia dan hewan, letusan gunung berapi. Karbondioksida dalam jumlah wajar dapat diserap kembali oleh tumbuhan untuk fotosintesis.

Namun jumlahnya kian bertambah menimbulkan sinar matahari terperangkap di bawah atmosfer. Inilah yang dimaksud dengan gas rumah kaca. Mengapa disebut demikian, sebab cara kerjanya sama seperti rumah kaca.

Sinar matahari masuk menembus atap pada rumah kaca atau greenhouse tidak dapat kembali ke luar. Terperangkap di dalam menyebabkan suhu lebih panas. Ini dimanfaatkan untuk menciptakan lingkungan tumbuh ideal bagi tanaman.

Sinar matahari sampai di bumi diserap dalam jumlah seperlunya. Dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas organisme sisanya dipantulkan kembali. Namun hal ini tidak lagi berjalan lancar karena adanya mekanisme serupa dengan rumah kaca.

Peningkatan suhu bumi sifatnya lebih banyak merusak. Menyebabkan kekeringan, kebakaran hutan, banjir, longsor hingga es mencair yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Dalam jangka panjang kondisi ini semakin membahayakan.

Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemanasan global berasal dari

Penyebab utama sebenarnya adalah konsentrasi gas-gas dari rumah kaca yang tinggi. Seperti karbondioksida, uap air, ozon, metana, CFC, HFC dan nitrous oxide. Gas-gas ini banyak dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti berikut.

Masyarakat yang konsumtif ternyata memiliki andil sebesar 60% terhadap peningkatan suhu bumi. Untuk memenuhi kebutuhan manusia diperlukan energi yang besar berasal dari listrik serta batu bara.

Contoh konsumsi pakaian, pembelian dalam jumlah yang tiap tahunnya mengalami peningkatan padahal tidak semua dikenakan dan hanya disimpan. Produk elektronik juga jadi kebutuhan meski tidak selalu digunakan.

Masih berkaitan dengan aktivitas manusia, sampah merupakan hasil buangan. Seperti pakaian, kemasan anorganik, botol plastik dan masih banyak lagi. Penumpukannya menimbulkan gas yang berefek buruk bagi lingkungan.

Sampah yang saat ini semakin menimbulkan permasalahan lingkungan adalah plastik. Tujuan awalnya untuk memudahkan manusia dalam mengemas barang, namun produksinya semakin banyak padahal plastik sulit terdegradasi.

Hutan merupakan penghasil Oksigen terbesar di dunia. Seharusnya karbondioksida mampu diserap dengan baik oleh tumbuhan. Namun karena ditebang untuk kebutuhan manusia, fungsi hutan tidak lagi ideal menyebabkan peningkatan suhu lingkungan.

Jumlah oksigen di alam kian menipis, berkurangnya tumbuhan dan pohon besar menyebabkan air tanah berkurang. Selain itu tidak ada kanopi untuk kehidupan di bawahnya.

  • Penggunaan bahan bakar fosil

Bensin, solar dan sejenisnya juga menjadi penyebab timbulnya efek rumah kaca. Pembakaran pada kendaraan bermotor menghasilkan karbondioksida dan gas lain dalam konsentrasi tinggi, menyebabkan pemanasan.

Pembakaran ini bukan hanya memerangkap panas dari radiasi sinar matahari namun juga merusak lapisan ozon. Semakin menipis, lama-kelamaan berlubang menyebabkan radiasi matahari ke bumi semakin besar.

Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemanasan global berasal dari

Efek rumah kaca sudah sering dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Menyebabkan kerugian bagi ekosistem dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup. Berikut di antaranya.

Peningkatan suhu laut menyebabkan terumbu karang sulit beradaptasi, warna mulai pudar dan akhirnya mati karena tak mampu berkembang. Beberapa jenis ikan juga sensitif terhadap kenaikan 1 atau 20C saja.

Daerah tropis mengalami pemanasan lebih dari sebelumnya di musim kemarau. Wilayah yang cenderung lebih dingin jadi hangat bahkan panas seperti di Alaska yang sudah mencapai lebih dari 300C.

  • Naiknya permukaan air laut

Hal ini disebabkan oleh mencairnya es karena pemanasan global. Permukaan air laut yang naik menyebabkan banjir rob di daerah pesisir. Mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat sekitar.

Tumbuhan dan hewan beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Tumbuhan mengalami perubahan struktur morfologi maupun fisiologi supaya dapat bertahan hidup. Hewan bermigrasi mencari tempat yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya.

  • Mengganggu stabilitas suatu Negara

Contoh gagal panen karena perubahan iklim. Komoditi pangan dan produk ekspor berkurang. Menyebabkan kekurangan pangan, menurunkan taraf perekonomian sehingga secara keseluruhan dapat mengganggu kestabilan suatu Negara.

Banyak sekali dampak yang dialami manusia dan makhluk hidup secara umum. Untuk menanggulanginya banyak dilakukan kampanye penghijauan dan pengurangan sampah agar menurunkan efek dari gas rumah kaca.

Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemanasan global berasal dari

UV Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at uv.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Gas rumah kaca yang paling banyak mempengaruhi pemanasan global berasal dari

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. Industri pendingin
  2. Penggunaan aerosol
  3. Pembusukan sampah organik
  4. Pembakaran bahan bakar fosil
Klik Untuk Melihat Jawaban

Apa itu uv.dhafi.link??

uv.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Gas rumah kaca membuat suhu bumi menjadi lebih panas

Gas rumah kaca kerap disebut sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim dan berakibat menjadi pemanasan global. Mengutip situs National Aeronautics and Space Administration atau NASA, gas rumah kaca merupakan gas-gas di atmosfer bumi yang berfungsi menangkap panas.

Gas rumah kaca mampu menstabilkan temperatur bumi sehingga manusia, hewan, serta tumbuhan bisa hidup. Namun terlalu banyak kadar gas rumah kaca tentu dapat berakibat yang buruk. Sebab, temperatur bumi bisa menjadi terlalu panas.

Apa saja gas-gas yang memicu terjadinya pemanasan global? Bagaimana dampaknya bagi bumi? Berikut enam gas rumah kaca yang utama :

Uap air adalah air dalam bentuk gas. Air dari darat dan lautan mengalami penguapan karena terkena panas matahari lalu menjadi awan di langit. Kandungan air di dalam awan akan turun kembali ke darat dan laut menjadi hujan. Proses ini memberi efek dingin.

Gas ini terdiri dari karbon dan oksigen. Selain dari proses pernapasan, karbon dioksida berasal dari makhluk hidup yang membusuk. Karbon dioksida juga dihasilkan oleh gunung berapi. Namun paling banyak, gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.

Rutinitas sehari-sehari yang juga sebagai penghasil karbon dioksida di antaranya berkendara menggunakan motor atau mobil yang berbahan bakar minyak. Gas jenis ini paling berkontribusi menyebabkan pemanasan global. Semua ini terjadi ketika manusia memasuki era Revolusi Industri dengan kemunculan pabrik dan mesin.

Gas rumah kaca metana berasal dari hewan sapi

Metana berasal dari karbon dan hidrogen atau air. Metana dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah padi, peternakan, sampah sisa makanan dan penggunaan gas bumi serta batu bara. Sayangnya, gaya hidup manusia yang modern membuat metana dihasilkan secara berlebihan.

Semakin banyak daging yang kita makan, maka semakin banyak peternakan yang ada di bumi. Hewan-hewan ini menghasilkan metana saat sedang mencerna rumput yang dimakannya. Metana kini dianggap sebagai penyebab pemanasan global terburuk kedua setelah karbon dioksida.

Di ketinggian 30 kilometer di langit atau lapisan stratosfer, ozon atau trioksigen membantu penangkalan oleh sinar radiasi matahari. Manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa terpapar radiasi matahari yang terlalu kuat. Lapisan ozon-lah yang mampu melindungi kita.

Namun, selama ini kita menambah lapisan ozon di langit yang rendah atau troposfer. Dengan adanya ozon di troposfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bumi. Ozon di lapisan troposfer ini terbentuk dari kebiasaan manusia pada saat mengendarai mobil dan aktivitas industri pabrik.

Dinitrogen oksida biasa dikenal dengan penambah kecepatan di kendaraan dan roket. Secara alami, dinitrogen oksida dihasilkan oleh laut serta bakteri di tanah. Namun, dinitrogen oksida yang berlebihan juga dihasilkan oleh pabrik, pembangkit listrik, dan pupuk. Akibat dinitrogen oksida yang terlalu banyak, akan merusak lapisan ozon.

Rusaknya lapisan ozon bisa membuat manusia dan makhluk hidup terpapar radiasi matahari yang bisa merusak tubuh. Kanker kulit salah satu penyakit yang disebabkan radiasi matahari yang terlalu kuat.

Senyawa ini diciptakan oleh manusia dengan menggabungkan unsur klorin, karbon, hidrogen, dan fluorin. Tujuannya untuk menghasilkan senyawa kimia pendingin yang kita kenal dengan sebutan freon. Pendingin seperti kulkas dan AC menggunakan freon.

Sama seperti dinitrogen oksida, CFC juga dapat lapisan ozon. Selain itu, CFC memperkuat efek gas rumah kaca yang menambah panas bumi. Beruntungnya pada tahun 1987, disepakati perjanjian Montreal Protocol untuk tidak lagi menggunakan gas-gas yang merusak ozon. NASA melaporkan pada 2018, lubang di lapisan ozon mulai pulih akibat pelarangan CFC.