14 Januari 2020 12:19 Show
Pertanyaan Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! Mahasiswa/Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember 24 Desember 2021 05:21 Halo Andini P. kakak bantu jawab ya. Jawaban yang tepat adalah galaksi bima sakti. Galaksi bima sakti merupakan galaksi dengan bentuk spiral yang di dalamnya terdapat tata surya. Galaksi bima sakti menjadi tempat planet bumi beredar mengelilingi matahari.14 Januari 2020 13:12 galaxsy bima sakti14 Januari 2020 13:43 untuk tata surya dari matahari sampai planet uranus(betul kan? kalo salah tolong kasih tau nama planetnya) disebut galaksi bima sakti25 Januari 2020 16:25 Kita tinggal di Galaksi Bima Sakti.Saat kecil, ketika Sahabat melihat matahari dan bulan pasti menganggap bahwa matahari dan bulan yang mengelilingi bumi. Hal itu juga diyakini oleh banyak orang yang hidup di zaman dulu sebelum adanya para ilmuwan yang berani menyuarakan bahwa bumi yang mengelilingi matahari. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, kita diajarkan bahwa bumilah yang mengelilingi matahari. Begitu juga dengan planet-planet lain yang juga mengelilingi bumi. Tak sebatas hanya fakta tersebut, ternyata ada sistem tata surya lain selain tata surya matahari kita. Lebih jauh lagi ternyata sistem tata surya tersebut ada banyak dan membentuk sebuah galaksi. Definisi GalaksiApa itu galaksi? Galaksi merupakan kumpulan tata surya (bintang) disertai dengan komponen lainnya (seperti: debu medium antarbintang, gas, lubang hitam, dan materi lainnya yang belum dipahami) yang sangat masif dan terikat dengan gaya gravitasi. Dari definisi ini Sahabat bisa membayangkan kan bagaimana besarnya sebuah galaksi? Dan ternyata banyak galaksi yang ada di sekitar galaksi Bima Sakti (galaksi tempat tata surya kita berada). Artinya, alam ini sangat luas sekali. Lalu mengapa dinamakan dengan galaksi? Kata galaksi berasal dari Bahasa Yunani yaitu galaxias, artinya sesuatu yang menyerupai susu. Oleh karena itu, galaksi kita disebut dengan Milky Way (jalur susu) namun diserap di Indonesia dengan kata yang lain, yaitu Bima Sakti. Jenis GalaksiKarena alam yang sangat luas ini, pasti Sahabat pernah bertanya dalam benak, lalu bagaimana manusia bisa tahu ada galaksi dan bisa menggambarkan bentuk galaksi. Para ilmuwan mengetahui bentuk galaksi dengan pendekatan dan penelitian dengan bantuan sinar X, sinar ultraungu, dan sinar inframerah. Ada juga yang menggunakan bantuan frekuensi radio. Dari penelitian tersebut, didapat hasil bahwa bentuk galaksi ini bermacam-macam. Kemudian ilmuwan mengelompokkan jenisnya berdasarkan bentuknya.
Dari jenis galaksi di atas, galaksi Bima Sakti bentuknya adalah spiral. Sedangkan galaksi Andromeda–galaksi yang terdekat dengan Bima Sakti–bentuknya adalah cincin. Kebanyakan galaksi yang ada di alam semesta ini adalah bentuk katai (kurcaci). Ukurannya sekitar seperseratus dari galaksi Bima Sakti. Daftar Galaksi yang Sudah DiidentifikasiKarena luasnya alam semesta ini, maka tidak mudah mengidentifikasi berapa sebenarnya jumlah galaksi yang ada di alam ini. Namun, dengan kemampuan teknologi yang ada saat ini, ada beberapa galaksi yang sudah diidentifikasi dan diberi nama. Berikut ini adalah daftarnya.
Tentu saja kedepannya makin banyak galaksi yang dapat diidentifikasi oleh para ilmuwan NASA. Dinamika GalaksiAlam semesta ini sangat dinamis dan terus berubah. Bentuk galaksi pun bisa berubah seiring dengan aktivitas yang ada di dalamnya. Bisa terjadi tabrakan antargalaksi, bisa jadi galaksi yang kecil tersedot oleh galaksi yang lebih besar dan bergabung, atau hal-hal lain yang ilmuwan kita belum bisa memahaminya. Memahami fenomena yang ada di alam semesta ini dan merenungkannya, Sahabat tidak mungkin bisa berkata ini kebetulan. Terlalu indah dan teratur untuk sebuah kebetulan. Penulis: Iskael Ada usul agar Bima Sakti diganti judulnya dan dipindahkan ke Bimasakti (Diskusikan). Bima Sakti (bentuk yang sering digunakan oleh ahli astronomi[15][16]) atau Bimasakti (bentuk baku menurut KBBI[17]) adalah galaksi spiral yang besar, yang di dalamnya terdapat Tata Surya, tempat planet Bumi beredar mengelilingi matahari. Matahari hanya salah satu dari sekitar 200 miliar[18] sampai 400 miliar bintang[19] yang membentuk galaksi Bima Sakti. Galaksi ini termasuk dalam tipe Hubble SBbc dengan total massa sekitar satu triliun (
10
12
{\displaystyle 10^{12}}
) kali massa matahari serta memiliki diameter 100.000 tahun cahaya dan ketebalan 1.000 tahun cahaya.[20]
Pusat Galaksi Bima Sakti seperti yang terlihat dari Observatorium Paranal di malam hari. Laser tersebut ditembakkan untuk mengoreksi penampakan benda langit yang terdistorsi yang diterima teleskop.
(Galaksi spiral berbatang)DiameterPiringan bintang: 170–200 Kly[2][3] Materi gelap halo: ≈19 ± 04 Mly (5.800 ± 1.200 kpc)[4]Jumlah bintang100-400 miliarMassa(0,8–1,5)×1012 M☉[5][6][7][8]Momentum sudut≈1×1067 J s[9]Jarak matahari ke Inti galaksi2.560–2.710 kly (786–832 kpc)[10][11]Periode rotasi galaksi Matahari240 Myr[12]Pola Spiral periode rotasi220–360 Myr[13]periode rotasi kerapatan Bar100–120 Myr[13]Kecepatan relatif ke CMB rest frame552,2±5,5 km/s[14]Kecepatan lepas pada posisi Matahari550 km/s[8]Kepadatan materi gelap pada posisi Matahari0,0088+0,0024 −0,0018 M☉pc−3 or 0,35+0,08 −0,07 GeV cm−3[8]Lihat pula: Galaksi, Daftar galaksi Matahari kita tidak berada di pusat Bima Sakti namun berada agak di tepi, dengan jarak antara matahari dan pusat galaksi sekitar 27.700 tahun cahaya. Kuat dugaan, di pusat galaksi bersemayam lubang hitam supermasif (bahasa Inggris: super massive black hole, SMBH). Titik tempat lubang hitam itu berada disebut sebagai Sagittarius A* (dibaca: Sagittarius A-star), suatu objek yang memancarkan gelombang radio yang sangat kuat. Semua objek yang berada di Bima Sakti mengorbit di sekeliling pusat galaksi. Tata Surya memerlukan waktu 225–250 juta tahun untuk menyelesaikan satu putaran orbit mengelilingi pusat galaksi, yang berarti telah 20–25 kali mengitari pusat galaksi dari sejak saat terbentuknya. Kecepatan orbit Tata Surya dalam Bima Sakti adalah 217 km/s. Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Karena jalur kitaran busur langitnya tidak berdekatan dengan garis ekuator langit maupun ekliptika, Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit. Nama dalam bahasa Indonesia mengadopsi istilah dalam perbintangan Jawa. Sebutan "Bima Sakti" dalam astronomi orang Jawa diilhami dari gambaran tokoh pewayangan, yaitu Bima yang tengah dililit ular naga, sebagaimana diceritakan dalam lakon "Bima Suci". Gambaran pewayangan itu dikenal sebagai "Sang Bima Sakti". Susunan kabut putih yang melintasi angkasa dan diselingi alur hitam di tengahnya memberikan kesan pada orang Jawa seperti Bima (kabut putih) yang tengah dililit naga (alur hitam).[21][22] Sementara itu, masyarakat Eropa menyebutnya "Jalur Susu" (misalnya Ing.: Milky Way, Jer.: Milchstrasse, Pra.: voie lactée), yang merupakan terjemah langsung dari bahasa Latin Via Lactea, yang pada gilirannya diambil dari bahasa Yunani: Γαλαξίας κύκλος ("Galaxias kyklos") yang berarti "lingkaran susu". Mereka melihatnya sebagai kabut bercahaya putih seperti susu yang membentang pada bola langit. Dalam mitologi Yunani, itu adalah tumpahan susu yang mengalir di langit saat Dewi Hera (Juno dalam mitologi Romawi) menyusui Herakles (Herkules). Bima Sakti teramati dari berbagai sudut bumi. Dari bumi, Bima Sakti tampak pada langit malam yang cerah dan bebas polusi cahaya sebagai kabut putih kelabu memanjang mengitari busur langit dengan bagian tengahnya terdapat alur gelap. Sebenarnya, kabut putih itu merupakan kumpulan bintang-bintang yang sangat banyak dan lebih rapat daripada di bagian langit lain serta debu dan gas angkasa yang terperangkap dalam piringan orbit. Busur Bima Sakti membentuk sudut sekitar 60 derajat dari ekliptika (piringan orbit bumi relatif terhadap matahari) Kabut Bima Sakti memanjang mengelilingi busur langit melintasi 29 konstelasi bintang. Bagian yang tampak paling terang dan lebar berada di arah Sagitarius dan Skorpio, dan memang di arah tersebut terletak pusat Bima Sakti. Berikut adalah konstelasi yang dilintasi oleh Bima Sakti ke arah barat daya, dimulai dari arah pusat galaksi:
Galaksi Bima Sakti di atas Danau Summit, West Virginia. Cakram bintang Bima Sakti kira kira berdiameter 100.000 tahun cahaya (9,5×1017 km = 950.000.000.000.000.000 km) diperkirakan rata-rata mempunyai ketebalan 1000 tahun cahaya (9,5×1015 km = 95.000.000.000.000.000 km) Bima Sakti diperkirakan mempunyai setidaknya 200 miliar bintang[23] dan mungkin hingga 400 miliar bintang.[24] Angka pastinya tergantung dari jumlah bintang bermassa rendah, yang sangat sulit dipastikan. Di luar bagian cakram bintang terletak piringan gas yang lebih tebal. Observasi terakhir mengindikasikan bahwa piringan gas Bima Sakti mempunyai ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (1,1×1017 km = 110.000.000.000.000.000 km), sebesar dua belas kali nilai dari anggapan sebelumnya. Sebagai panduan ukuran fisik Bima Sakti, dapat dimisalkan apabila diameternya dijadikan 100 m, Tata Surya, termasuk Awan Oort, akan berukuran tidak lebih dari 1 mm. Cahaya galaksi memancar lebih jauh, tetapi ini dibatasi oleh orbit dari dua satelit Bima Sakti yaitu Awan Magellan Besar dan Kecil, yang memiliki perigalacticon kurang lebih 180.000 tahun cahaya (1,7×1018 km = 1.700.000.000.000.000.000 km). Pada jarak ini dan lebih jauh lagi, orbit-orbit dari objek sekitar akan diganggu oleh kedua Awan Magellan dan objek objek itu kemungkinan besar akan terhempas keluar dari Bima Sakti. Konsep seniman tentang lengan-lengan Bima Sakti. terdapat enam lengan, satu merupakan lengan baru Perhitungan terakhir oleh teleskop Very Long Baseline Array (VLBA) menunjukkan bahwa ukuran Bima Sakti ternyata lebih besar daripada yang diketahui sebelumnya. Ukuran Bima Sakti terakhir sekarang dipercaya adalah mirip seperti tetangga galaksi terdekat, yaitu galaksi Andromeda. Dengan menggunakan VLBA untuk mengukur geseran daerah formasi bintang-bintang yang terletak jauh ketika bumi sedang mengorbit di posisi yang berlawanan dari matahari, para ilmuwan dapat mengukur jarak dari berbagai daerah itu dengan assumsi yang lebih sedikit dari usaha pengukuran sebelumnya. Estimasi kecepatan rotasi terbaru dan lebih akurat (yang kemudian menunjukan materi gelap yang terkandung di dalam galaksi) adalah 914.000 km/jam. Nilai ini jauh lebih tinggi daripada nilai umum sebelumnya, sebesar 792.000 km/jam. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa total masa Bima Sakti adalah sekitar tiga triliun bintang, atau kira kira 50% lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Diperkirakan ada empat lengan spiral utama dan dua yang lebih kecil yang berpangkal dari tengah galaksi. Lengan-lengan spiral tersebut adalah sebagai berikut.
Diklik Lokasi Bumi di Alam Semesta(tampilkan • diskusikan)
|