Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (no.400) beradu kecepatan dengan pelari lainnya saat babak final Lari 100 meter Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/8/2018). Lalu Muhammad Zohri gagal persembahkan medali

KOMPAS.com - Lari jarak pendek disebut juga dengan istilah lari sprint. Sehingga, tak heran jika pelari jarak pendek dikenal dengan sprinter.

Lari jarak pendek merupakan salah satu nomor cabang olahraga (cabor) atletik yang dilombakan pada ajang Olimpiade.

Adapun, jarak lari cepat atau sprint adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

Mengutip modul Mengejar Prestasi, Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nama lain lari jarak pendek adalah sprint atau lari cepat.

Pada lari cepat sangat mengandalkan kecepatan sekali napas. Tidak lupa kekuatan kaki saat start untuk membuat tolakan juga berpengaruh besar.

Baca juga: Kesalahan Tumpuan Kaki dalam Lari Jarak Pendek

Teknik Dasar Lari Jarak Pendek atau Lari Cepat

Dikutip dari situs web Activeforlife.com, berikut ini adalah teknik dasar lari jarak pendek:

  1. Posisi kepala dan leher rileks dan pandangan fokus ke depan.
  2. Ketika berlari, tekuk siku pada posisi 90 derajat.
  3. Saat lengan bergerak, jaga agar posisi bahu tetap stabil dan rileks.
  4. Ketika berlari, angkat lutut bagian depan serta luruskan kaki bagian belakang.
  5. Pelari jarak pendek saat berlari berupaya mengangkat paha secara maksimal dengan tujuan langkah kaki lebih lebar sekaligus meningkatkan kecepatan lari.
  6. Posisi kaki belakang yang benar saat menolak dari tanah pada prinsip dasar lari jarak pendek adalah tertendang lurus.
  7. Pada lari jarak pendek tumpuan kaki saat berlari adalah ujung jari kaki.

Baca juga: Teknik Start pada Lari Jarak Pendek

Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan oleh dorongan badan ke depan.

Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah langkah per satuan waktu). Oleh sebab itu, pelari cepat atau disebut dengan sprinter harus bisa meningkatkan kemampuan tersebut.

Adapun, latihan dasar yang bertujuan untuk mengembangkan percepatan dan kecepatan maksimum dalam lari jarak pendek adalah lari percepatan.

Lari percepatan adalah bentuk latihan lari dengan kecepatan bertambah secara perlahan, dari pelan hingga kecepatan maksimal.

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (no.400) beradu kecepatan dengan pelari lainnya saat babak final Lari 100 meter Putra Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/8/2018). Lalu Muhammad Zohri gagal persembahkan medali

Baca juga: Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah dalam Lari Jarak Pendek

Berikut ini adalah urutan gerak spesifik lari jarak pendek adalah:

1. Gerak spesifik kaki, yaitu melangkah selebar dan secepat mungkin, kaki belakang saat menolak dari tanah harus tertendang lurus, lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan, sementara pastikan pinggul terdorong ke depan.

2. Gerak spesifik lengan. Berikut prinsip dasar ayunan lengan saat lari jarak pendek adalah lengan diayun kedepan atas sebatas hidung, sikut ditekuk kurang lebih membentuk sudut 90, pandangan ke depan. Pada waktu lari jika kaki kanan di depan maka tangan kanan ada di belakang. Begitu juga dengan sebaliknya.

3. Gerak spesifik posisi badan yaitu sikap badan yang benar pada waktu melakukan gerakan lari jarak pendek adalah condong ke depan dengan tolakan kaki sekuat tenaga.

Baca juga: Lintasan Lari Jarak Pendek

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Para pelari beradu kecepatan saat babak final lari estafet 4x400 meter Putri Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018). Pada pertandingan ini tim pelari estafet Indonesia gagal meraih medali.

KOMPAS.com - Lari estafet atau lari sambung merupakan salah satu kategori lari dalam cabang olahraga atletik selain lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari gawang.

Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, lari estafet adalah suatu perlombaan lari yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting oleh satu tim.

Lari estafet mempunyai teknik tersendiri jika dibandingkan dengan teknik kategori lari yang lain.

Terdapat beberapa teknik yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam lari estafet.

Baca juga: Hal yang Membuat Peserta Lari Estafet Didiskualifikasi

Sebutkan teknik dasar lari estafet. Dikutip dari beberapa buku olahraga atletik, terdapat sejumlah teknik dasar lari estafet, yaitu awalan (start), memberi tongkat, menerima tongkat, dan memasuki garis finis.

Teknik start dalam lari estafet dipisahkan ke dalam dua bagian yakni start jongkok dan melayang oleh pelari yang berbeda.

Start jongkok dilakukan pelari pertama dalam setiap regu, sedangkan penerima tongkat berikutnya hingga anggota regu terakhir melakukan start melayang.

2. Teknik memberi tongkat

Dikutip dari buku Dasar-dasar Atletik, pemberian tongkat sebaiknya bersilang, yaitu perlari pertama dan ketiga memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari kedua dan keempat menerima tongkat dengan tangan kiri.

Terdapat dua teknik dalam memberikan tongkat estafet, yaitu teknik memberikan tongkat dari bawah, dan teknik memberikan tongkat dari atas.

Baca juga: Nomor-nomor Lari Estafet

3. Teknik menerima tongkat

Terdapat dua tenik dalam memberikan tongkat estafet, yaitu teknik menerima tongkat dengan melihat (visual), dan teknik menerima tongkat tanpa melihat (non visual).

4. Teknik finis

Teknik finis lari estafet menekankan pada posisi tubuh untuk lebih condong ke depan tanpa mengurangi laju lari sebelum berada pada jarak sekitar satu meter dari garis finis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Lari jarak pendek adalah salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang perlu dipelajari pengertian, teknik, manfaat dan peraturan dasarnya. Sederhananya seorang atlet pelari memanfaatkan kakinya dengan kecepatan paling tinggi guna mencapai target waktu secara singkat.

A. Pengertian Lari Jarak Pendek

Jadi begini, Sprinter (pelari cepat / pelari jarak pendek) seperti Mohammad Zohri (Atlet Nasional, Juara ke 3 cabang lari 100 meter di Olimpiade, Golden Grand Prix Osaka 2019, Jepang) melakukan teknik jenis lari yang dikuasainya ini dengan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan yang telah ditentukan dari start hingga finish guna meraih kemenangan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Pelari jarak pendek disebut sprinter

Zohri spesialis lari jarak 100 meter walaupun terdapat 200 meter dan 400 meter sebagai alternatif lintasan yang dilombakan pada lari jarak pendek. Berikut beberapa kajian pustaka perihal deskripsi teori hakikat lari jarak pendek (sprint) 100 meter :

Dalam bukunya Yoyo Bahagia (2000:11) menyatakan bahwa lari termasuk dalam fase layang adalah gerakan tubuh dimana kedua kaki ada saat melayang di udara (kedua telapak kaki lepas dari tanah), berbeda dengan jalan dimana kaki selalu kontak dengan bumi atau tanah.

Mochamad Djuminar menerangkan seorang pelari akan melakukan frekuensi langkah yang dipercepat, sehingga pada satu waktu kecenderungan badan melayang pada saat ia berlari. Artinya ketika kedua kaku melayang setidaknya ada setu kaku yang menopang tanah. (Mochamad Djuminar A. Widya, 2004: 13)

Wikipedia mendefinisikan lari adalah gerakan tubuh (gait) dimana pada suatu saat ada fase layang, semua kaki tidak menginjak tanah. Jadi, berbeda dengan jalan yang salah satu kaki harus tetap ada sebagai penopang dan kontak dengan tanah, sedangkan lari merupakan gerakan tubuh dimana kedua kaki ada saat bisa melayang di udara atau tidak kontak dengan tanah.

Jalan dan lari merupakan bagian dari kepelatihan dasar atletik yang di dalamnya mencakup berlatih-melatih, menyusun program latihan fisik, teknik, taktik, dan masih banyak lagi. Bagi Grameds yang ingin mempelajari lebih dalam, buku berjudul Kepelatihan Atletik Jalan dan Lari dari Dr. Suratmin, S.Pd., M.Or.

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

B. Sejarah Lari Jarak Pendek

Berdasarkan catatan sejarah, lari jarak pendek mulai muncul pada abad ke-7 SM atau pada zaman Yunani Kuno serta berasal dari seorang prajurit Yunani Kuno. Pada saat itu, seorang prajurit tersebut ingin mengumumkan kemenangan Yunani dari Persia dan ia pun berlalri sambi membawa pesan untuk menyampaikan kepada sang Raja.

Namun, tanpa diduga, setelah menyampaikan pesan atas kemenangan tersebut kepada sang Raja, beliau meninggal dunia. Sang raja yang mendengar kabar itu ingin memberikan penghormatan atas kematian prajurit tersebut dengan cara menyelenggarakan lomba lari jarak pendek.

Zaman yang terus berkembang membuat lari jarak pendek semakin dikenal oleh masyarakat dunia. Hingga pada akhirnya, di tahun 1912 ada sebuah organisai yang menaungi olahraga atletik lari jarak pendek, yaitu IAAF (International Association of Athletics Federation). Saat ini, sudah sekitar 212 negara sudah menjadi anggota IAAF.

C. Manfaat Lari Jarak Pendek

Tidak hanya manusia, bahkan hewanpun memanfaatkan lari sebagai cara tercepat bergerak menggunakan kaki. Pada satu waktu gerakan lari semua kaki tidak menginjak tanah, dalam istilah olahraga sebagai gerakan tubuh (gait). Lari adalah salah satu bentuk latihan aerobik dan anaerobik.

Pada Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015 disebutkan Aerobik, merupakan aktivitas olahraga yang dilakukan secara terus menerus dengan intensitas rendah hingga sedang, seperti: jalan kaki, lari, bersepeda dan jogging. Berbeda dengan anaerobik, aktivitas olahraga ini memerlukan intensitas tinggi dengan energi secara cepat dalam waktu singkat, namun tidak dengan durasi yang lama dan terus menerus.

Bagi seorang pelari profesional, terutama pada jarak pendek, mereka akan menggunakan teknik-teknik khusus baik latihan Aerobik dan Anaerobik tadi. Teknik latihan ini akan bermanfaat membentuk tubuh mereka agar kelak siap berlari dengan cepat.

Analisa biomekanikal (metode mekanika dengan kajian struktur dan fungsi aspek mekanika dari sistem biologi, pada tingkat dari seluruh organisme sampai organ, sel dan organel sel) dari para pelari menunjukkan perubahan pada tubuhnya antara lain, ketika melakukan gerakan-gerakan berlari adanya sudut yang besar dari lutut-lutut mereka.

Disebutkan oleh (Riyadi, 1982), untuk meningkatkan kinerja dari seorang pelari dibutuhkan pembentukan kekuatan dan tenaga otot yang maksimal, karena dalam lari jarak pendek dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

  1. Speed (Kecepatan)
  2. Power (Daya Ledak Otot)
  3. Strength (Kekuatan)
  4. Coordination (Koordinasi Gerakan)
  5. Flexibility (Kelenturan)
  6. Agility (Kelincahan)
  7. Stamina

Pada The Sprint Project, sebuah channel Youtube yang membahas tentang pengetahuan sprint atau lari jarak pendek, disampaikan ada 7 Manfaat Sprint menurut Ilmu pengetahuan, antara lain :

1. Perkembangan kekuatan otot

Seperti kita ketahui bahwa Lari Jarak Pendek termasuk ke dalam jenis aktivitas olahraga anaerobik. Aktivitas Anaerobic dapat memformula glukosa menjadi energi tanpa menggunakan oksigen. Akibatnya, tubuh akan lebih bertenaga karena menyerap energi lebih banyak dan menggunakan sumber energi yang tersimpan di otot.

2. Meningkatkan Oksidasi Lemak atau pembakaran lemak

Oksidasi lemak pada dasarnya adalah proses dimana tubuh Anda membakar lemak dan menggunakannya untuk energi. Sebuah studi tahun 2018 meneliti efek dari hanya satu sesi latihan dan menunjukkan efek signifikan pada pembakaran lemak setelah latihan dan pengeluaran energi total Jaringan otot Anda. ( Biomedical Human Kinetics 10(1):118-126 – august 2018)

3. Meningkatkan sintesis protein, perkembangan otot yang maksimal tanpa lemak

Protein synthesis adalah proses dimana otot Anda membangun dan memperbaiki, ini berarti tubuh Anda akan menggunakan protein yang Anda konsumsi secara lebih efektif untuk membangun otot tanpa lemak. Sistem protein melibatkan DNA dalam proses pembentukan protein.

Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (Deoxyribonucleic Acid) merupakan materi genetik yang terdapat di dalam sel makhluk hidup, memiliki pewarisan sifat. Pada sebuah penelitian di tahun 2010 ditemukan bahwa ketika protein dan karbohidrat dikonsumsi langsung setelah sesi lari cepat, terjadi peningkatan sintesis protein. Ini mirip dengan jendela anabolik tepat setelah sesi latihan beban.

4. Meningkatkan kapasitas aerobik, tubuh jadi lebih bugar

Kapasitas aerobik adalah jumlah oksigen maksimum yang dapat diambil tubuh kita dan disalurkan ke otot kita selama latihan intensitas tinggi, juga dikenal sebagai V02 Max.

Mike Boyle adalah kepala pelatih penanganan kekuatan dan pengkondisian untuk Boston Red Sox dalam bukunya, sebuah kemajuan dalam pelatihan fungsional, Mike Boyle membahas lari cepat, dalam tulisannya “pelatihan interval mengembangkan kapasitas aerobik lebih baik daripada pelatihan aerobik.

Cara tercepat untuk meningkatkan VO2 Max, ukuran standar kami kebugaran aerobik, melalui pelatihan interval.” Jadi artinya tubuh kita akan lebih segar karena jumlah oksigen dalam otot kita meningkat.

5. Memaksimalkan kemampuan serat otot

Beberapa komponen dasar seperti karakter, psikologis, proporsi tubuh, otot merah, otot putih dan suku, sering menjadi pertimbangan dalam pemilihan atlet (Widhiyanti 2013). Secara genetik tubuh seseorang rata-rata tersusun oleh 50% serabut otot tipe lambat dan 50% serabut otot tipe cepat pada otot yang digunakan untuk bergerak (Quinn, 2013).

Serabut otot sangat kecil sekali, salah satu bagian pada otot yang mudah lelah dengan cepat tetapi mereka sangat kuat, dalam satu “kejutan” mereka menghasilkan banyak tenaga dalam waktu singkat. Lari cepat dapat meningkatkan jumlah serat berkedut cepat untuk kemudian melatih serat yang sudah ada untuk merekrut lebih cepat guna menghasilkan lebih banyak jumlah manfaat daya.

Joe McConkey, ahli fisiologi olahraga di Boston dan pelatih lari bersertifikat menyampaikan, dengan berlari, sebagian besar otot bekerja atau mengalami kontraksi eksentrik, yang merupakan beban terberat pada tubuh.

Kita akan cenderung menyadari perubahan massa otot dan kekuatan nyata ketika intensitas berlari di perbanyak. Namun, kita akan memperoleh hasil yang prima, apabila kita memiliki catatan jarak yang baik dalam berlari.

6. Meningkatkan sensitivitas insulin, baik untuk latihan penyembuhan Diabetes

Insulin adalah hormon yang menentukan bagaimana tubuh kita merespons karbohidrat. Sebuah studi tahun 2010 meneliti efek lari cepat pada insulin, mereka menemukan bahwa enam puluh menit latihan dengan intensitas tinggi selama 14 hari meningkatkan sensitivitas insulin.

Menurunkan HbA1c pada pasien dengan diabetes tipe 2 dapat melalui aktivitas fisik terstruktur yang terdiri dari latihan daya tahan, latihan aerobik, atau gabungan keduanya.

Dalam tulisan Umpierrez Et al., 2011, Latihan terstruktur dengan interval waktu lebih dari 150 menit perminggu dapat menurunkan HbA1c, interval waktu ini lebih efektif dalam proses penurunannya. Apalagi dengan mengkombinasikan antara aktivitas fisik dan diet yang sempurna akan sangat bermanfaat dengan nilai HbA1c lebih rendah. ( dari Jurnal Husada Mahakam Volume III No. 6, Nopember 2013, hal. 263 – 318 ).

Menurut (Peirce, 1999) latihan olahraga sering direkomendasikan dalam pengelolaan penyembuhan penyakit DM tipe 1 dan DM tipe 2 dan dapat meningkatkan penyerapan glukosa menjadi energi dengan meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan penimbunan lemak tubuh.

7. Meningkatkan kesehatan jantung

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika, terdapat 610.000 Kematian pertahun, cukup memberikan kita informasi bahwa penyakit jantung adalah 1 dari 4 penyebab kematian.

Sprinting tidak hanya memberikan bentuk sixpack perut kita namun mampu membuat jantung kita lebih kuat dan lebih efektif dalam melakukan tugasnya. pada tahun 2012, sebuah penelitian yang dilakukan dengan 4840 peserta yang menderita penyakit jantung koroner disimpulkan bahwa manfaat olahraga intensitas tinggi sangat positif, sehingga mereka sangat merekomendasikan bahkan untuk orang yang menderita penyakit jantung koroner.

Masih banyak lagi manfaat Sprint atau lari jarak pendek, namun 7 point di atas mudah-mudahan cukup mewakili dari manfaat olahraga lari jarak pendek.

D. Teknik atau Pengetahuan dasar Lari Jarak Pendek

Dalam setiap cabang olahraga, penting untuk mengetahui teknik serta latihan fisik yang tepat untuk kebutuhan serta tuntutannya, pada buku berjudul Pelatihan Kondisi Fisik dari Dikdik Zafar Sidik, Dr., M.Pd. Dkk. akan dibahas pelatihan yang tepat untuk setiap cabang olahraga yang ada, termasuk lari jarak pendek.

Seorang pelari harus mengetahui pengetahuan dasar berlari cepat atau lari jarak pendek sebelum ia melangkah ke teknik berlari cepat. Bompa (1999) menjelaskan, beberapa hal mendasar yang harus dipahami oleh pelari jarak pendek (sprinter), adalah sebagai berikut:

  1. Mencondongkan tubuh sedikit ke depan saat berlari, sudut kedua lengan sedikit fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan searah.
  2. Kondisi rilek pada Otot-otot bagian depan dan kedua lengan.
  3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan pada depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah.
  4. Posisi ketinggian pinggang diusahakan sama selama berlari.
  5. Badan dicondongkan dengan serentak ke depan ketika mencapai finish, sehingga dada bisa menggapai pita.

Setelah kita memahami urain Bompa (1999) tentang teknik dasar lari jarak pendek di atas, ada baiknya kita juga mempelajari beberapa teknik berikutnya agar memaksimalkan hasil dalam berlari jarak pendek. Berikut beberapa teknik lari jarak pendek :

1. Teknik Start Lari Jarak Pendek

Sebagai pelari pemula sebelum “start” diharuskan melakukan pemanasan tubuh terlebih dahulu. Menurut (Purnomo 2007: 23) seorang pelari harus melakukan persiapan awal sebelum berlari, itu dinamakan start, tujuan utamanya adalah mengoptimalkan pola lari cepat.

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Gambar : fasttrackrecruiting.com, teknik start lari jarak pendek.

Ada tiga macam teknik start dalam lari cepat atau lari jarak pendek, yaitu sebagai berikut:

  • Start Pendek (Bunch Start). Kaki kiri di depan dan lutut kaki kanan diletakkan sejajar di sebelah kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
  • Start Menengah (Medium Start). Kaki kiri tetap berada di depan, lutut kaki kanan diletakkan di sebelah kanan, sejajar dengan tumit kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.
  • Start Panjang (Long Start). Seperti dua teknik di atas, Kaki kiri diletakkan di depan lutut kaki kanan yang berada di belakang kaki kiri, beri jarak sekitar satu kepal. Jari-jari tangan rapat dan ibu jari terpisah, keduanya diletakkan di belakang garis start.

Terdapat tiga urutan atau langkah-langkah teknik start lari jarak pendek dijelaskan Bompa (1999), antara lain sebagai berikut :

a. Aba-aba bersedia

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Gambar : Ilustrasi Aba-aba bersedia, Lari Jarak Pendek.

Ketika starter telah memberikan aba-aba bersedia, maka pelari akan bersiap menempatkan kedua kakinya menyentuh blok yang sudah dipersiapkan depan dan belakang, lutut kaki belakang diletakkan di tanah, sejajar dengan kaki kiri, terpisah selebar bahu. Jari-jari tangan membentuk huruf V terbalik dan berada di belakang garis start kemudian posisi kepala dalam keadaan datar dengan punggung, sedangkan mata harus tetap menatap lurus ke bawah.

b. Aba-aba siap

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Gambar : Ilustrasi Aba-aba siap, Lari Jarak Pendek.

Setelah aba-aba siap di bunyikan, posisi badan sudah mulai berubah, tubuh mulai sedikit condong ke depan, angkat pinggang sedikit lebih tinggi dari bahu, karena posisi condong bahu bahu agak maju ke depan dari dua tangan.

Kemudian lutut ditekan ke belakang, lutut kaki depan ada dalam posisi membentuk sudut siku-siku 90 derajat, sedangkan kaki belakang pelari membentuk 120-140 derajat.

c. Aba-aba Yaak

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Gambar : Ilustrasi Aba-aba yaak, Lari Jarak Pendek.

Setelah seorang starter memberikan aba-aba “yaak”, maka saat inilah seorang pelari mulai mengerahkan seluruh tenaganya. Posisi badan diluruskan dan diangkat kemudian kaki menjadi tumpuan keras pada start blok untuk menghentak tenaga dorong.

Kedua tangan diangkat dari tanah kemudian mengayun seirama dengan gerak lari. Kaki belakang mulai mendorong lebih kuat, kaki depan mendorong sedikit demi sedikit, namun dengan segera kaki belakang diayunkan ke depan dengan cepat sedangkan kondisi badan condong ke depan, posisi lutut dan pinggang diluruskan penuh, seperti membentuk sudut 45 derajat terhadap tanah pada saat akhir dorongan.

Pada fase ini seorang pelari mengerahkan daya dan kecepatan dengan teknik berlari cepat yang sudah dipelajarinya. Purnomo (2007:33) menyampaikan, ada dua tahap dalam berlari cepat atau Sprint, antara lain sebagai berikut:

a. Fase Topang

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Gambar : Ilustrasi fase topang dalam berlari cepat.

Fase topang bertujuan untuk memperkecil hambatan saat menyentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Fase topang terdiri dari topang depan dan topang dorong. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:

  • Mendarat pada telapak kaki.
  • Lutut kaki topang bengkok harus minimal pada saat amortisasi.
  • kaki ayun dipercepat, pinggang, sendi lutut dan mata kaki dari kaki topang harus diluruskan kuat-kuat pada saat bertolak.
  • Paha kaki ayun naik dengan cepat ke suatu posisi horizontal.

b. Fase layang

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah

Gambar : Ilustrasi fase layang dalam berlari cepat.

Fase layang tujuan fase ini intinya untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan kemudian mempersiapkan penempatan kaki yang efektif saat menyentuh tanah. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:

  • Mengayunkan lutut kaki, bergerak ke depan dan ke atas.
  • Dalam fase pemulihan Lutut kaki topang bengkok, irama ayunan lengan aktif namun rilek.
  • Kemudian Kaki topang bergerak ke belakang.

3. Teknik Melewati Garis Finish

Inilah salah satu teknik penentu saat pelari mencoba meraih kemenangannya yaitu Garis Finish. Pelari yang apabila bagian-bagian tubuhnya sudah dalam bidang vertikal dari sisi terdekat garis finish, maka ia dikatan sudah berhasil masuk finish, sesuai dengan peraturan dan garis yang telah disediakan. Bagian tubuh yang dimaksud adalah hampir seluruh bagian tubuh, seperti : kepala, leher, lengan dan kaki.

Muhtar (2011:14) menjelaskan, terdapat tiga teknik pada saat melewati garis finish pada lari jarak pendek atau sprinter, yaitu:

  • Mencondongkan dada kemudian menjatuhkannya ke depan.
  • Salah satu bahu dijatuhkan ke depan.
  • Secepat mungkin lari, sampai beberapa meter garis finish terlewati.

Teknik yang sering dilakukan adalah teknik no.2 apabila ada beberapa pelari sedang berkompetisi bersamaan melewati garis finish, maka pelari yang anggota tubuhnya menyentuh pita atau garis terlebih dahulu merupakan pemenangnya.

E. Peraturan Lari Jarak Pendek

Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Dibawah ini yang bukan merupakan teknik dalam lari jarak pendek adalah
Induk organisasi atletik internasional IAAF (International Amateur Atloetik Federation) atau tingkat nasional PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) mengatur peraturan perlombaan lari jarak pendek telah diatur dan ditetapkan oleh . Berikut peraturan untuk perlombaan lari jarak pendek:

1. Peraturan Perlombaan

  • Garis start dan finish selebar 5 cm siku-siku dengan batas tepi dalam lintasan. Tepi garis start dan tepi garis finish terdekat menjadi ukuran jarak perlombaan.
  • “bersedia”, “siap” dan “ya” atau bunyi pistol adalah Aba-aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek.
  • Saat aba-aba “ya” atau bunyi pistol yang ditembakkan ke udara, semua peserta lomba lari mulai berlari.
  • Peringatan diberikan maksimal 3 kali bagi peserta yang membuat kesalahan pada saat start.
  • Pada perlombaan besar lari jarak pendek, dilakukan empat tahap, yaitu babak pertama, babak kedua, babak semifinal, dan babak final.
  • Akan terjadi babak pertama jika jumlah peserta banyak, pemenang I dan II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya.

2.Berikut ini adalah Diskualifikasi atau Hal-hal yang Dianggap Tidak Sah

Hal-hal yang dianggap tidak sah yaitu :

  • Tiga kali melakukan kesalahan start.
  • Melewati atau memasuki lintasan pelari lain.
  • Berbuat curang mengganggu pelari lain.
  • Keluar dari lintasan.
  • Terbukti memakai doping atau obat perangsang.
  • Peralatan dan Sarana Lari Jarak Pendek

3. Lintasan

Setiap lintasan atau ban lari jarak pendek dibentuk di sebuah lapangan, antar jarak lintasan berukuran lebar 1,22 meter dengan jumlah 8 buah.

4. Peralatan

Sepatu spikes, start block, tiang finish, stopwatch, dan bendera start atau pistol merupakan alat biasa digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek.

5. Pembagian jarak

  • Lari jarak pendek: 100m s/d 400m gerak lari yang dilakukan dengan memaksimalkan semua teknik mulai dari kecepatan start, saat berlari sprint dan teknik memasuki garis finish, sehingga menentukan baik buruknya catatan waktu yang ditempuh. Pada umumnya, lari jarak pendek menggunakan start jongkok. Jadi, Start Jongkok adalah teknik start yang biasa digunakan lari jarak pendek.
  • Lari jarak menengah: 800 m s/d 1500 m.
  • Lari jarak jauh : 3000m s/d 42,195 km karena jaraknya cukup jauh, keduanya menggunakan start berdiri, dibutuhkan keterampilan yang sangat tinggi, karena terdiri atas pengerahan atau pemanfaatan tenaga yang maksimal dalam waktu yang relatif sangat singkat (Agung, 2013).

F. Nomor lari jarak pendek

Lari merupakan olahraga yang sederhana, salah satu nomor yang diperlombakan dalam cabang olahraga atletik, baik yang bertaraf daerah, nasional maupun internasional.

Cabang olahraga atletik ini terdiri dari beberapa nomor yaitu jalan cepat, lari lompat dan lempar. Seperti yang sudah dijelaskan di atas lari terdiri dari lari jarak pendek (Sprint), lari jarak menengah, lari jarak jauh serta marathon. Pada poin pembagian jarak, klasifikasi lari jarak pendek berdasarkan nomor lari diantaranya lari 50 meter, lari 100 meter, lari 200 meter dan lari 400 meter.

G. Perbedaan lari jarak pendek dengan jarak menengah

Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerangkan perbedaan prinsip yang paling utama antara ketiga cabang olahraga atletik ini terletak pada tingkat kecepatannya. Karena jarak dari lintasan lomba lari jarak pendek termasuk singkat, sampai 400 m, maka para sprinter harus mengerahkan tenaganya agar secepat mungkin masuk garis finish.

Berbeda dengan lari jarak jauh, faktor kecepatan bukan jadi hal yang utama. Begitu pula dengan lari jarak menengah perbedaan jarak sangatlah menentukan. Menggunakan teknik menghemat tenaga serta berlari seefisien mungkin adalah faktor utama yang harus diperhatikan ketika berlari jarak jauh dan menengah.

Kemampuan performa dan tenaga kunci utama dari pelari jarak jauh. Karena mengingat jarak yang ditempuh lebih jauh dari pada lari jarak menengah. Selain itu, perbedaan prinsip dan teknik diantara keduanya masih banyak lagi. Tumpuan kaki pelari adalah perbedaan selanjutnya.

Para sprinter lebih banyak menggunakan tumpuan kaki paling depan, telapak kaki bagian depan sangat berpengaruh pada kecepatan. Tidak hanya pada tumpuan kaki, menjadi pembeda antara ketiga jenis lari tersebut. Pada lari jarak pendek, melatih kekuatan serta kecepatan otot sangat penting untuk dilakukan.

Tumpuan telapak kaki paling depan menjadi faktor utama dari nomor lari ini. Teknik start yang tepat juga sangat berpengaruh karena membutuhkan tolakan yang kuat pada start jongkok. Sedangkan seluruh bagian telapak kaki digunakan sebagai tumpuan untuk lari jarak menengah dan lari jarak jauh. Frekuensi latihan untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta stamina lebih diutamakan dalam lari jarak menengah dan jauh.

Nah, itulah penjelasan tentang lari jarak pendek, mulai dari teknik sampai hal-hal yang perlu dipersiapkan saat melakukannya. Jika Grameds menyukai olahraga maka lari jarak pendek bisa jadi pilihan olahrga sehari-hari yang mudah dilakukan namun tetap bisa menjaga kebugaran dan kesehatan kita.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Pada poin pembagian jarak, Lari jarak pendek memiliki nomor lari diantaranya lari 50 meter, lari 100 meter, lari 200 meter dan lari 400 meter.

1. Mencondongkan tubuh sedikit ke depan saat berlari, sudut kedua lengan sedikit fleksi 90 derajat kemudian saat berlari tangan diayunkan searah. 2. Kondisi rilek pada Otot-otot bagian depan dan kedua lengan. 3. Kaki tungkai bawah ditolakan dengan kuat sampai lurus, dan pengangkatan pada depan diusahakan sampai posisi sejajar dengan tanah. 4. Posisi ketinggian pinggang diusahakan sama selama berlari. 5. Badan dicondongkan dengan serentak ke depan ketika mencapai finish, sehingga dada bisa menggapai pita.

Lari jarak pendek: 100m s/d 400m gerak lari yang dilakukan dengan memaksimalkan semua teknik mulai dari kecepatan start, saat berlari sprint dan teknik memasuki garis finish, sehingga menentukan baik buruknya catatan waktu yang ditempuh. Lari jarak menengah: 800 m s/d 1500 m. Lari jarak jauh : 3000m s/d 42,195 km karena jaraknya cukup jauh, keduanya menggunakan start berdiri, dibutuhkan keterampilan yang sangat tinggi, karena terdiri atas pengerahan atau pemanfaatan tenaga yang maksimal dalam waktu yang relatif sangat singkat (Agung, 2013).

Lari merupakan olahraga yang sederhana, salah satu nomor yang diperlombakan dalam cabang olahraga atletik, baik yang bertaraf daerah, nasional maupun internasional. Cabang olahraga atletik ini terdiri dari beberapa nomor yaitu jalan cepat, lari lompat dan lempar. Seperti yang sudah dijelaskan di atas lari terdiri dari lari jarak pendek (Sprint), lari jarak menengah, lari jarak jauh serta marathon.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien