Dibawah ini yang bukan merupakan langkah dalam merancang pementasan teater yaitu

Dibawah ini yang bukan merupakan langkah dalam merancang pementasan teater yaitu

Dalam menggelar pementasan teater, diperlukan keterlibatan beberapa unsur. (unsplash/StefanoStacchini)

adjar.id – Untuk menggelar suatu pementasan teater, terdapat beberapa unsur kegiatan yang penting.

Merancang pementasan adalah suatu kegiatan berupa rangkaian tindakan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pementasan.

Hal ini dilakukan dengan langkah-langkah memahami secara teknik, prosedural, dan konseptual untuk menghasilkan tujuan pementasan.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai unsur-unsur kegiatan dalam merancang pementasan teater yang menjadi materi seni budaya kelas 10 SMA.

Pementasan teater secara umum, baik teater tradisonal maupun nontradisional merupakan proses komunikasi antara pementasan seni dengan penonton.

Hubungan tersebut dibangun oleh suatu sistem pengelolaan yang disebut dengan manajemen pementasan.

Fungsi manajemen dalam pementasan ialah untuk melaksanakan serangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.

Berikut ini beberapa unsur kegiatan dalam merancang pementasan teater.

“Tujuan dari kegiatan yang dilakukan manajemen pementasan ialah agar pementasan teater bisa berjalan efektif dan efisien.”

Baca Juga: Klasifikasi Jenis-Jenis Teater di Indonesia dan Perbedaannya


Page 2

Dibawah ini yang bukan merupakan langkah dalam merancang pementasan teater yaitu

Dalam menggelar pementasan teater, diperlukan keterlibatan beberapa unsur. (unsplash/StefanoStacchini)

Unsur Kegiatan Merancang Pementasan

Pementasan teater yang dirancang merupakan hasil dari proses kreatif yang dilakukan secara kolektif atau bersama-sama.

Maka dari itu, perlu adanya etos kerja yang optimal, saling percaya, dan tanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Adjarian, dalam pemetasan seni, termasuk teater memiliki beberapa persyarakat yang termasuk sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasan teater.

Beberapa unsur penting dalam merancang pementasan teater, yaitu:

1. Pelaku Pementasan

Pelaku pementasan dalam pementasan teater sering disebut sebagai para pemeran, pemusik, penari, dan para pekerja di bidang artistik pementasan.

Maka dari itu, penting untuk mengumpulkan para pelaku teater, terlebih dalam pementasan diperlukan penata lampu, efek visual, musik, dan sebagainya.

“Pementasan teater bisa terlaksana karena adanya proses kreatif yang melibatkan kerja sama secara kolektif.”

Baca Juga: Inilah Macam-Macam Teknik Dasar Akting Teater, Ada Latihan Olah Suara


Page 3

Dibawah ini yang bukan merupakan langkah dalam merancang pementasan teater yaitu

Dalam menggelar pementasan teater, diperlukan keterlibatan beberapa unsur. (unsplash/StefanoStacchini)

2. Penggiat Pementasan

Penggiat pementasan dalam pementasan teater disebut sebagai orang-orang atau para pendukung di bidang nonartistik.

Orang-orang ini juga ikut menyukseskan terlaksananya pementasan teater, Adjarian.

Nah, dalam teater nontradisional, unsur penggiat teater sangat penting karena bisa mengkoordinasi penonton dan publikasi mengenai pementasan.

3. Materi Pementasan

Materi pementasan atau materi seni merupakan salah satu unsur penting dalam merancang pementasan teater.

Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif dengan tahapan menggunakan medium tertentu yang bersifat kolektif.

Selain itu, wilayah kerja dan tanggung jawab dari para penggiat dan pelaku pementasan harus dilakukan secara kolaborasi.

“Dalam pementasan teater tradisonal unsur penggiat pementasan tidak terlalu penting karena semua urusan penonton dan publikasi dilakukan sendiri oleh pembuat acara.”

Baca Juga: Cara Merancang Pementasan Teater


Page 4

Dibawah ini yang bukan merupakan langkah dalam merancang pementasan teater yaitu

Dalam menggelar pementasan teater, diperlukan keterlibatan beberapa unsur. (unsplash/StefanoStacchini)

4. Penonton Pementasan

Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan atau melihat pementasan.

Penonton juga bisa dikatakan sebagai penikmat, penilai, dan apresiator terhadap materi seni yang dipentaskan.

Maka dari itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan bersifat mutlak, karena tanpa penonton pementasan teater akan sia-sia.

Pementasan teater sendiri membutuhkan penilaian, kritikan, atau penghargaan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristwa seni sebagai peristiwa budaya.

5. Unsur Publikasi

Publikasi merupakan upaya sosialisasi atau infomasi kepada penonton yang dilakukan para penggiat pementasan.

Biasanya publikasi ini memuat judul pementasan, waktu pementasan, dan tempat pementasan dilaksanakan.

Publikasi dalam teater nontradisional bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik informasi, seperti media elektronik, media massa, dan media sosial.

Baca Juga: Jenis Latihan Olah Rasa sebelum Melakukan Pementasan Teater

Publikasi melalui media massa bisa berupa pamflet, flyer, spanduk, banner, baliho, koran, dan lain sebagainya.

“Adanya sebuah publikasi membuat para penonton bisa mengetahui pementasan yang akan dilaksanakan.”

Nah, itulah beberapa unsur kegiatan dalam pementasan teater yang penting untuk dipenuhi untuk melaksanakan suatu pementasan, Adjarian.

Yuk, sekarang kita jawab pertanyaan ini!

Pertanyaan

Mengapa kehadiran penonton dalam pementasan teater penting?

Petunjuk: Cek halaman 4.

Tonton juga video berikut ini, ya!

tirto.id - Teater berasal dari kata Yunani yaitu theatron yang artinya tempat pertunjukan. Sementara, arti luas teater adalah sebuah pertunjukan di depan orang banyak.

Sedangkan arti sempit teater adalah kisah kehidupan manusia yang diekspresikan di atas pentas, disaksikan banyak orang. Yang digunakan pada teater yaitu percakapan, gerak, dan akting dengan atau tanpa dekor, terkonsep, naskah diiringi musik, nyanyian dan tarian.

Dilansir dari jurnal IAIN Kudus, inilah beberapa fungsi dari pertunjukkan seni teater:

  1. Mendapatkan keterampilan.
  2. Mengembangkan kepribadian yang baik dan mantap.
  3. Belajar bekerjasama dengan orang lain.
  4. Menemukan kebenaran.
  5. Mengembangkan kemampuan pengutaraan pemikiran.
  6. Mengembangkan apresiasi estetik serta konsep budaya.
Sedangkan tujuan seni teater di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Tujuan kurikuler

Yaitu agar memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan dasar untuk berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar apresiasi pada budaya bangsa.

b. Tujuan instruksional umum

Yaitu agar dapat memahami, menguasai serta memiliki kemampuan dan keterampilan terhadap

unsur-unsur teater yang disarankan.

Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater

Adapun kesuksesan sebuah pertunjukkan teater sendiri yaitu bagaimana cara dalam merancang pementasan, karena pentas perlu dirancang sesuai tema masing-masing kelompok yang merupakan representasi dari lakon.

Latihan bagi kelompok teater juga penting karena semakin banyak latihan akan semakin baik saat pementasan dilakukan.

Serta diperlukannya sarana dan prasarana seperti tata panggung, tata iringan, tata busana dan tata rias. Tata panggung disesuaikan dengan tema teater yang dipentaskan.

Sementara, berikut ini adalah langkah-langkah dalam merancang pementasan, seperti dikutip dari buku Seni Budaya Kelas VII (2014):

1. Membentuk Panitia

Setelah panitia terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah membagi tugas masing-masing anggota. Merancang dan mempromosikan pementasan teater merupakan salah satu tanggung jawab dilakukan oleh panitia.

2. Membuat Rancangan Pentas

Pembuatan rancangan pentas harus menyesuaikan dari naskah yang dibuat. Misal naskah yang bercerita tentang lingkungan di hutan, maka setting-nya atau latar belakang panggung berupa gambar hutan dengan pohon-pohon dibuat tiga dimensi.

Perlengkapan properti atau peralatan yang mendukung suasana perlu dibuat seperti batu-batu, ranting, rumah kayu, dan sebagainya.

Pengenalan istilah tempat pementasan untuk teater dan beberapa jenis arena pentas bisa memberikan gambaran untuk lebih kreatif dalam merancang pementasan.

Panggung yang dimaksud bukan hanya panggung teater dalam gedung pertunjukan. Juga bisa menggunakan ruang kelas, aula sekolah,dan lapangan sekolah. Kreativitas dan pemahamanmu tentang tata pentas bisa terwujud.

3. Melakukan Latihan

Latihan yang mengarah pementasan biasanya dilakukan langsung oleh sutradara. Latihan yang baik diawali berupa pemanasan, olah tubuh untuk mempersiapkan kebugaran pemain, dan olah suara yang untuk kesiapan peralatan suara pemain.

Waktu latihan teratur dan mencukupi setiap minggunya, maka pementasan yang baik bisa terwujud. Sebelum latihan mengarah pada naskah, untuk mengasah kemampuan spontanitas, improvisasi berupa permainan peran atau roleplay.

Pementasan dapat berhasil jika ada kerjasama, saling menghormati, saling menghargai, bertenggang rasa, jujur serta santun dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Baca juga:

  • Proses Perancangan Pementasan Seni Teater Tradisional: Ada 5 Tahap
  • Mengenal Tata Cahaya dan Bunyi dalam Pementasan & Cara Merancangnya
  • Cara Merancang Tata Busana dan Tata Rias untuk Seni Pementasan

Baca juga artikel terkait PEMENTASAN TEATER atau tulisan menarik lainnya Olivia Rianjani
(tirto.id - olr/ulf)


Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Maria Ulfa
Kontributor: Olivia Rianjani

Subscribe for updates Unsubscribe from updates