Dibawah ini merupakan barang yang dikenai ppn adalah

Dibawah ini merupakan barang yang dikenai ppn adalah

Dibawah ini merupakan barang yang dikenai ppn adalah
Lihat Foto

THINKSTOCKS/WAVEBREAKMEDIA LTD

Ilustrasi pajak


JAKARTA, KOMPAS.com – Pertanyaan seputar apa itu PPN belakangan banyak dicari masyarakat seiring renana pemerintah menaikkan tarif PPN dari 10 persen menjadi 12 persen.

Rencana kenaikan PPN tersebut diketahui berdasarkan draf Revisi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP) yang bakal dibahas bersama DPR.

PPN adalah sebuah singkatan dari Pajak Pertambahan Nilai. Ini sekaligus menjawab pertanyaan terkait kepanjangan PPN yang juga ingin diketahui banyak masyarakat.

Baca juga: Mau Dinaikan Jadi 12 Persen, Apa Itu PPN?

Adapun terkait pengertian PPN sendiri, mengutip laman resmi Kementerian Keuangan pada Rabu (9/6/2021), PPN adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.

PPN termasuk jenis pajak tidak langsung, maksudnya pajak tersebut disetor oleh pihak lain (pedagang) yang bukan penanggung pajak atau dengan kata lain, penanggung pajak (konsumen akhir) tidak menyetorkan langsung pajak yang ia tanggung.

Untuk lebih memahami tentang apa arti PPN, simak penjelasan seputar Pajak Pertambahan Nilai berikut ini, termasuk mengenai obyek PPN dan yang tidak dikenai PPN.

Baca juga: Efek PPnBM Gratis: Orang Beli Mobil Melonjak 72 Persen, Produksi Naik 121 Persen

Apa saja yang termasuk obyek PPN?

Mengutip laman resmi pajak.go.id, pengenaan PPN diatur berdasarkan Pasal 4 ayat (1) UU PPN. Dalam regulasi tersebut, disebutkan bahwa PPN dikenakan atas:

  1. penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha;
  2. impor BKP;
  3. penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha;
  4. pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
  5. pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
  6. ekspor BKP Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP);
  7. ekspor BKP Tidak Berwujud oleh PKP; dan
  8. ekspor JKP oleh PKP.

Baca juga: Selain Sembako, Ini Barang dan Jasa yang Bakal Kena PPN

Selain itu, secara khusus PPN juga dikenakan atas:

  1. kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain.
  2. penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP, kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan karena perolehan BKP atau JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha dan perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor sedan, jeep, station wagon, van, dan kombi kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan.

Yang bukan obyek PPN

Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini, jenis barang yang tidak dikenai PPN adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut:

  1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;
  2. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;
  3. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan
  4. uang, emas batangan, dan surat berharga.

Baca juga: Sembako Bakal Kena PPN, Ikatan Pedagang Pasar Protes ke Jokowi

Berdasarkan ketentuan tersebut, yang termasuk barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya meliputi:

minyak mentah (crude oil);

  • gas bumi, tidak termasuk gas bumi seperti elpiji yang siap dikonsumsi langsung oleh masyarakat;
  • panas bumi;
  • asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata, bentonit, dolomit, felspar (feldspar), garam batu (halite), grafit, granit/andesit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika, marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dan kerikil, pasir kuarsa, perlit, fosfat (phospat), talk, tanah serap (fullers earth), tanah diatome, tanah liat, tawas (alum), tras, yarosif, zeolit, basal, dan trakkit;
  • batubara sebelum diproses menjadi briket batubara; dan
  • bijih besi, bijih timah, bijih emas, bijih tembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijih bauksit.

Baca juga: PPN Naik 12 Persen, Pengusaha: Bisa Berdampak ke Daya Beli Masyarakat

Adapun yang tergolong barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak meliputi:

  • beras;
  • gabah;
  • jagung;
  • sagu;
  • kedelai;
  • garam, baik yang beryodium maupun yang tidak beryodium;
  • daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses disembelih, dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, dikemas atau tidak dikemas, digarami, dikapur, diasamkan, diawetkan dengan cara lain, dan/atau direbus;
  • telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan, atau dikemas;
  • susu, yaitu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun dipanaskan, tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya, dan/atau dikemas atau tidak dikemas;
  • buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidak dikemas; dan
  • sayur-sayuran, yaitu sayuran segar yang dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan pada suhu rendah, termasuk sayuran segar yang dicacah.

Baca juga: Siapkan Ancang-ancang, PPN Bakal Naik Jadi 12 Persen

Selanjutnya, jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam kelompok jasa sebagai berikut:

  • jasa pelayanan kesehatan medik;
  • jasa pelayanan sosial;
  • jasa pengiriman surat dengan perangko;
  • jasa keuangan;
  • jasa asuransi;
  • jasa keagamaan;
  • jasa pendidikan;
  • jasa kesenian dan hiburan;
  • jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;
  • jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;
  • jasa tenaga kerja;
  • jasa perhotelan;
  • jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum;
  • jasa penyediaan tempat parkir;
  • jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;
  • jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan
  • jasa boga atau catering
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jasa Konsultan Pajak – Pajak merupakan pungutan bersifat wajib yang harus dibayarkan oleh setiap wajib pajak di Serpong atau dimana saja. Dimana wajib pajak merupakan warga negara yang memiliki penghasilan serta telah memenuhi syarat sebagai seorang wajib pajak. Berbicara mengenai pajak tentu anda sering mendengar istilah PPN atau pajak pertambahan nilai. Dimana dalam PPN kita akan mengenal istilah barang dan jasa kena pajak. Pelajari lebih lanjut terkait barang dan jasa kena pajak pada pembahasan berikut.

Apa Itu Barang Kena Pajak?

Barang kena pajak bisa diartikan sebagai suatu barang berwujud yang berdasarkan pada sifatnya merupakan barang bergerak atau tidak bergerak. Ini juga dapat berupa barang tidak berwujud yang mana dapat dikenai pajak sesuai dengan undang-undang perpajakan. Barang kena pajak yang selanjutnya disingkat dengan istilah BKP bisa mencakup daftar barang yang dikenai pajak sesuai dengan UU PPN yang berlaku. Hal ini berarti bahwa barang tersebut dapat dikenai atas PPN atau pajak khusus untuk jenis barang mewah yaitu PPnBM. Konsultan pajak Serpong adalah solusi untuk setiap urusan pajak anda.

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, bahwa BKP dapat berupa barang berwujud dan tidak berwujud. Untuk BKP berwujud Contohnya yaitu mobil, rumah, sepeda motor, alat kesehatan dan lain sebagainya. Sedangkan untuk BKP tidak berwujud Contohnya yaitu hak paten, hak cipta, merek dagang, dan lain sebagainya. Kemudian secara khusus terdapat pengecualian atas jenis barang yang mana tidak dikenakan pajak. Jenis-jenis barang yang tidak dikenai pajak diantaranya:

  • Barang hasil pertambangan atau pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya seperti minyak mentah gas bumi dan lainnya.
  • Barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat seperti garam beras jagung dan lainnya.
  • Makanan dan minuman yang disajikan di hotel restoran dan sejenisnya.
  • Uang, emas batangan, dan surat berharga.

Baca Juga: Simak Penjelasan Pajak Subjektif dan Pajak Objektif

Apa Itu Jasa Kena Pajak?

Jasa kena kenapa pajak atau yang disingkat dengan JKP merupakan jasa yang dikenakan PPN. Dalam hal ini, jasa kena pajak tersebut meliputi seluruh jasa yang telah ditetapkan berdasarkan pada Undang-Undang PPN. Dimana selain jasa yang dimaksud maka tidak dikenai pajak pertambahan nilai (PPN). Konsultan pajak Serpong adalah pilihan tepat untuk konsultasi pajak anda. Sedangkan untuk jenis jasa tertentu yang mana tidak dikenai PPN diantaranya yaitu:

  • Jasa pelayanan kesehatan
  • Jasa pelayanan sosial
  • Jasa pengiriman surat dengan perangko
  • Jasa keuangan
  • Jasa asuransi
  • Jasa keagamaan
  • Jasa pendidikan
  • Jasa kesenian dan hiburan
  • Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan
  • Jasa angkutan umum di darat di air serta di udara dalam negeri
  • Jasa tenaga kerja
  • Jasa perhotelan
  • Jasa yang disediakan oleh pemerintah
  • Jasa penyediaan tempat parkir
  • Jasa telepon umum
  • Jasa pengiriman uang dengan wesel pos
  • Jasa boga atau katering

Setiap wajib pajak khususnya yang melakukan kegiatan penyerahan barang dan jasa kena pajak perlu memahami dengan betul ketentuan PPN. Dimana hal ini mencakup ketentuan tarif, ketentuan penghitungan, ketentuan penyetoran, hingga ketentuan dalam pelaporan PPN. Konsultan pajak Serpong adalah alternatif yang efektif untuk mengurus setiap urusan administrasi perpajakan Anda. Sehingga Anda dapat melaksanakan kewajiban pajak dengan langkah mudah dan praktis serta hasil yang akurat.

Apabila anda yang berada di Serpong memiliki permasalahan pajak, dan membutuhkan bantuan dari konsultan pajak Serpong, anda dapat menghubungi kami di halaman ini untuk melakukan konsultasi pajak secara online. Agar pembayaran pajak bisnis anda optimal dan tidak mahal.