Di bawah ini yang tidak termasuk faktor produksi alam adalah

Fungsi Alat Permainan Educative, Alat-alat permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan bermakna

Di bawah ini yang tidak termasuk faktor produksi alam adalah

Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SMA Ekonomi (Acak)

★ Ujian Semester 1 Ekonomi SMA Kelas 10

Di bawah ini yang termasuk faktor produksi alam sebagai berikut, kecuali…. a. timah b. batu bara c. emas d. tenaga kerja

e. tanah

Ekonomi sangat erat kaitannya dengan kegiatan - kegiatan seperti produksi. Kegiatan produksi menjadi suatu hal pokok yang dilakukan oleh produsen dalam kegiatan ekonominya. Untuk itu, penting sekali bagi kita yang belajar ekonomi untuk memahami apa itu produksi serta faktor faktor produksi apa saja yang ada.

Pengertian Produksi

Pengertian produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang, sehingga menjadi barang baru yang lebih berguna. Di dalam proses produksi ini yang menjadi kunci utamanya adalah terjadinya penambahan nilai guna dari suatu barang. Penambahan nilai guna ini bisa mencakup dua hal, yakni :

  • Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru. Barang dan jasa baru yang dihasilkan ini bisa dilakukan dengan menambah jumlah, mengubah bentuk atau memperbesar ukuran.
  • Produksi dengan meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang menjadi lebih bermanfaat. Dalam hal ini, barang dan jasa yang sebetulnya sudah bisa dimanfaatkan, dikreasikan lagi sehingga bisa menambah nilai manfaatnya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Produksi ini juga bisa meliputi produksi barang dan produksi jasa. Keduanya, tentu punya perbedaan karakteristik masing -masing. Output dari proses produksi barang secara nyata bisa dilihat dan diraba karena memiliki bentuk fisik. Produk barang misalnya pakaian. Kita bisa menyentuh dan melihat barang tersebut.

Sedangkan untuk output produk jasa, tidak bisa diraba dan hanya bisa dirasakan manfaat atau hasilnya. Contoh produk jasa misalnya ketika kita pergi jalan -jalan dengan jasa tour and travel. Dalam perjalanan tersebutlah, kita bisa merasakan dan menikmati hasilnya tanpa bisa mengambil produk tertentu. Dalam produksi jasa ini, proses produksi sekaligus saat mengkonsumsi terjadi secara bersamaan.

Tujuan Produksi

Dalam melakukan kegiatan produksi, tentu ada tujuan produksi tertentu. Tujuan produksi, meliputi :

  1. Memperbanyak jumlah barang
  2. Menghasilkan barang dan jasa yang memiliki kualitas lebih tinggi
  3. Mengganti barang yang habis atau rusak
  4. Mendapatkan nilai keuntungan
  5. Memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga
  6. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi
  7. Memenuhi kebutuhan pasar internasional
  8. Meningkatkan kesejahteraan atau kemakmuran

Faktor - Faktor Produksi

Dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu barang ataujasa, maka dibutuhkan faktor faktor yang disebut sebagai faktor produksi. Adanya faktor faktor produksi ini sangat penting untuk bisa menunjang proses produksi. Faktor faktor produksi yang ada, meliputi faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal dan faktor produksi keahlian manajerial.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing -masing faktor produksi yang ada.

#1 Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah faktor penunjang kegiatan produksi yang tersedia di alam. Faktor ini meliputi tanah, air, hasil hutan, lautan, hasil laut, dan lain sebagainya. Barang -barang ini pun juga dapat memberikan nilai tambah dari suatu barang atau jasa sehingga bisa disebut sebagai faktor produksi.

Sebagai ilustrasi, ketika kita memproduksi padi, maka ada peran faktor produksi alam berupa tanah, air hujan, iklim dan sebagainya. Tanah yang subur dapat membantu pertumbuhan padi dengan baik. Begitu pula air hujan dan iklim yang bisa mendukung pertumbuhan padi sehingga bisa bernilai dan dimanfaatkan.

#2 Faktor Produksi Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi yang bentuknya berupa tenaga kerja manusia atau yang biasa disebut sebagai Sumber Daya Manusia (SDM). Tenaga kerja ini memegang peranan penting dalam menjalankan berbagai kegiatan produksi.

Faktor produksi tenaga kerja, bisa dibedakan menjadi dua, yakni tenaga kerja berdasarkan kualitasnya dan tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaannya, yang di dalamnya juga masih dapat dibagi lagi dalam beberapa kelompok.

Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya, terdiri dari:

Tenaga kerja terdidik yang membutuhkan pendidikan formal, seperti contohnya pengacara, notaris, arsitek, dokter, guru, dan sejenisnya.

Tenaga kerja terampil yang membutuhkan pengalaman dan keahlian tertentu, seperti contohnya penjahit, sopir, tukang kayu, montir dan lain sejenisnya.

Tenaga kerja kasar yang tidak membutuhkan pendidikan atau pun pengalaman atau pelatihan secara khusus, seperti contohnya kuli angkut, tukang becak,tukang kebun, tukang cuci dan lain sejenisnya.

Tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaannya, terdiri dari :

Tenaga kerja jasmani yang merupakan tenaga kerja dengan mengandalkan tenaga, seperti contohnya kuli bangunan, kuli angkut, tukang cuci, pertugas kebersihan, dan lain sejenisnya.

Tenaga kerja rohani yang merupakan tenaga kerja dengan mengandalkan pikiran dan perasaan, seperti contohnya psikolog, seniman, guru dan lain sejenisnya.

Faktor produksi tenaga kerja dan juga faktor produksi alam ini termasuk faktor produksi asli. Ini karena dengan hanya menggunakan dua faktor produsi tersebut, manusia sudah bisa menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya meski masih dengan hasil sedikit.

Seiring dengan perkembangan zaman yang membuat ilmu dan teknologi semakin maju, maka kebutuhan hidup manusia pun ikut berkembang. Manusia kemudian dituntut untuk bisa memproduksi berbagai hal yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara lebih baik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Karenanya, dibutuhkanlah faktor produksi selain faktor produksi asli, yakni faktor produksi modal dan keahlian manajerial. Kedua faktor produksi ini adalah faktor produksi turunan.

Simak juga: Pengertian Ekonomi Mikro

#3 Faktor Produksi Modal

Faktor produksi modal berperan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi. faktor produksi modal dapat digolongkan berdasarkan asal, bentuk dan sifatnya.

Modal menurut asalnya, terdiri dari :

Modal sendiri, yakni modal yang berasal dari perusahaan sendiri, seperti contohnya modal setoran dari sang pemilik perusahaan

Modal asing, yaknimodal yang berasal dari pinjaman dari pihak lain, yang bukan pemilik perusahaan.

Modal menurut bentuknya, terdiri dari :

Modal konkrit atau nyata yang berupa mesin, peralatan produksi, alat transportasi, dan sejenisnya.

Modal abstrak atau tidak nyata yang berupa nama baik, merk dagang, hak paten, dan lain sebagainya.

Modal menurut sifatnya, terdiri dari :

Modal tetap, merupakan modal yang dapat digunakan secara berulang -ulang dalam jangka waktu lama atau lebih dari satu kali proses produksi. Contoh modal tetap seperti gedung, peralatan produksi, tanah, dan lainnya.

Modal lancar, merupakan modal yang penggunaannya hanya bisa dipakai satu kali proses produksi saja. Contohnya, solar, bensin, benang, bahan baku proses produksi, dan lainnya.

# 4 Faktor Produksi Keahlian Manajerial

Faktor produksi keahlian manajerial ini adalah kemampuan dalam mengelola dan mengorganisis berbagai faktor produksi sehingga proses produksi yang berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Faktor produksi keahlian manajerial juga sering disebut sebagai faktor produksi kewirausahaan atau entrepreneurship. Sebagai faktor produksi kewirausahaan, ada beberapa keahlian yang perlu untuk dimiliki, yang meliputi :

  • Manajerial skill, yakni suatu kemampuan dalam mengorganisasikan seluruh faktor produksi yang ada dengan menggunakan cara -cara yang tepat sehingga dapat diperoleh hasil maksimal.
  • Technical skill, yakni suatu keahlian yang sifatnya teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga proses produksi tersebut bisa berjalan dengan baik.
  • Organizational skill, yakni suatu keahlian dalam memimpin berbagai jenis usaha atau organisasi sehingga usaha atau organisasi yang dipimpinnya tersebut bisa berjalan dengan baik.

Referensi :

  1. Boedino. 1986. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE.
  2. Sukwiaty, dkk. 2007. Ekonomi. Surabaya : Yudhistira.

*Penulis: Sunna Laila

Materi lain:

Proses produksi merupakan salah satu kegiatan penting dalam siklus kegiatan ekonomi, selain juga distribusi dan konsumsi. Tujuan aktivitas produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang nantinya berkontribusi dalam mewujudkan kemakmuran bagi suatu masyarakat.

Peran aktivitas produksi dalam mewujudkan kemakmuran ini adalah dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga menyerap banyak pengangguran. Dengan demikian, aktivitas produksi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Aktivitas produksi terbagi menjadi 2 jenis, yakni produksi barang dan produksi jasa.

Advertising

Advertising

Pertama, produksi barang adalah upaya untuk menghasilkan barang siap konsumsi atau barang modal. Contoh barang siap konsumsi adalah produk mie instan, kopi, baju, dan sebagainya yang dapat langsung digunakan konsumen.

Sementara itu, contoh barang modal adalah kain yang kemudian digunakan sebagai bahan untuk membuat baju (barang konsumsi baru). Contoh yang lainnya adalah produksi tepung terigu (barang modal) sebagai bahan dasar pembuatan mie (barang konsumsi baru).

Kedua, produksi jasa adalah proses untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan keterampilan atau hal lainnya yang bukan berbentuk barang. Misalnya, ketika seseorang sakit, ia dapat mendatangi dokter untuk mendapatkan jasa pengobatan.

Contoh jasa pengobatan dokter di atas merupakan jasa yang dapat dinikmati langsung oleh konsumen sehingga dikenal sebagai jasa langsung. Sebaliknya, ada juga jasa tidak langsung, seperti jasa transfer uang ke perbankan atau jasa perdagangan.

4 Jenis Faktor Produksi dan Contohnya

Untuk menjalankan proses produksi, produsen membutuhkan dukungan beberapa faktor sebagai landasan aktivitas itu. Dikutip dari modul Ekonomi (2019) yang ditulis oleh Wiwit Yuliani, faktor-faktor produksi ini terdiri dari faktor alam, tenaga, modal, dan keahlian.

Dua faktor pertama, yaitu faktor alam dan tenaga, dikenal sebagai faktor asli. Sementara itu, 2 faktor berikutnya, yakni faktor modal dan keahlian, dikenal sebagai faktor turunan. Seseorang yang memiliki salah satu atau lebih dari faktor-faktor produksi tersebut dapat melakukan aktivitas produksi di masyarakat.

Jenis-Jenis Faktor Produksi
Faktor Asli Faktor Turunan
Alam (natural resources) Modal (capital)
Tenaga (labour) Keahlian (skill)

Penjelasan tentang masing-masing dari 4 jenis faktor produksi itu, seperti dilansir laman Sumber Belajar Kemdikbud, adalah sebagai berikut.

1. Faktor Produksi Alam (Natural Resources)

Faktor produksi alam merupakan semua hal yang tersedia di alam sekitar yang dapat digunakan untuk aktivitas produksi. Karena memanfaatkan alam sekitar, faktor produksi ini dikenal sebagai faktor asli.

Contoh faktor produksi alam adalah tanah, air, udara, barang tambang, pohon, dan sebagainya.

2. Faktor Produksi Tenaga Kerja (Labour)

Faktor produksi asli yang kedua adalah tenaga kerja yang bertugas sebagai pelaku untuk menjalankan kegiatan produksi. Secara umum, tenaga kerja terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan kualitas tenaga kerjanya.

Pertama, tenaga kerja terdidik memerlukan kualifikasi pendidikan tertentu sampai ia layak dipekerjakan. Contoh tenaga kerja terdidik ialah dokter yang harus memperoleh ijazah profesi dokter, serta psikolog dan pengacara yang harus memiliki lisensi profesi.

Kedua, tenaga kerja terampil membutuhkan kursus atau keahlian di bidang tertentu sehingga memiliki kapasitas dalam melaksanakan tugasnya. Contoh tenaga kerja terampil adalah montir, sopir, tukang cukur rambut, teknisi mesin, dan lain sebagainya.

Ketiga, tenaga kerja tidak terdidik/tidak terlatih adalah pekerja yang tidak melewati tahap pendidikan atau kursus keterampilan. Contohnya adalah tukang sapu, tukang cuci piring, kuli, buruh angkut, dan lain sebagainya.

3. Faktor Produksi Modal (Capital)

Faktor produksi modal adalah sumber daya awal yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa, yang kemudian hasilnya bisa dinikmati oleh konsumen.

Secara umum, faktor produksi modal ini dapat dibagi berdasarkan sumber, bentuk, kepemilikan, dan berdasarkan sifatnya. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

Pertama, berdasar sumbernya, ada modal sendiri yang berasal dari setoran pemilik atau dari dalam perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar pemilik atau eksternal perusahaan. Sebagai contoh modal sendiri adalah biaya produksi dari menyisihkan sebagian keuntungan. Sementara itu, contoh modal asing adalah pinjaman bank, investasi dari orang/badan lain.

Kedua, berdasarkan bentuknya, ada modal konkret yang kasat mata. Contoh: mesin, gedung, truk, dan peralatan lainnya. Sementara itu, modal abstrak adalah modal tak kasat mata atau tidak memiliki bentuk, tetapi bernilai ekonomis bagi perusahaan. Contoh modal abstrak adalah hak paten, merek, dan sebagainya.

Ketiga, berdasarkan kepemilikannya, ada modal individu yang bersumber dari perorangan dan labanya merupakan sumber pendapatan bagi pemilik modal. Contohnya: dividen hasil investasi saham, hasil sewa ruko, hasil sewa indekos, dan sebagainya.

Kemudian, masih berdasar kepemilikannya, ada modal umum yang berasal dari masyarakat, biasanya dimiliki oleh pemerintah dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Contoh: pasar, bandara, rumah sakit, dan sebagainya.

Keempat, berdasarkan sifatnya ada modal tetap yang dapat digunakan berulang-ulang dan dalam durasi lama. Contohnya adalah mesin, bangunan, peralatan, dan sebagainya. Selanjutnya, modal lancar yang habis pakai dalam satu kali produksi. Contoh: bahan baku kertas, bahan bumbu untuk masakan, dan sebagainya.

4. Faktor Produksi Keahlian (Skill)

Faktor produksi terakhir adalah faktor keahlian yang merupakan keterampilan seseorang untuk mengelola faktor-faktor produksi di atas secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi keahlian ini dapat berupa keahlian manajerial, keahlian teknologi, dan keahlian organisasi.

Pertama, faktor produksi keahlian manajerial ini dilakukan dengan mengatur faktor produksi secara tepat guna hingga menghasilkan keuntungan maksimal. Sebagai contoh: keahlian mengelola sumber daya manusia yang dimiliki pegawai HRD perusahaan.

Kedua, keahlian teknologi bersifat teknis dengan menguasai cara kerja teknologi sehingga memaksimalkan proses produksi. Contohnya adalah keahlian di bidang IT yang berguna menggeser industri ke era digital dan internet of thing.

Ketiga, keahlian organisasi ditunjukkan dengan keahlian mengatur berbagai kegiatan perusahaan yang bersifat internal maupun eksternal sehingga produksi berjalan lancar dan menghasilkan laba bagi perusahaan. Contoh: keahlian mengelola organisasi perusahaan yang dimiliki para manajer.