Di bawah ini yang tidak mendasari perbedaan ras adalah

Secara garis besar penyebab konflik dibagi atas 3 penyebab, yaitu  :

  • Perbedaan pendirian dan keyakinan orang perorangan telah menyebabkan konflik antar individu. Dalam konflik-konflik seperti ini terjadilah bentrokan-bentrokan pendirian, dan masing-masing pihak pun berusaha membinasakan lawannya. Membinasakan disini tidak selalu diartikan sebagai pembinasaan fisik, tetapi bisa pula diartikan dalam bentuk pemusnahan simbolik atau melenyapkan pikiran-pikiran lawan yang tidak disetujui. Di dalam realitas sosial tidak ada satu pun individu yang memiliki karakter yang sama sehingga perbedaan pendapat, tujuan, keinginan tersebutlah yang mempengaruhi timbulnya konflik sosial.
  • Perbedaan kebudayaan tidak hanya akan menimbulkan konflik antar individu, akan tetapi bisa juga antar kelompok. Pola-pola kebudayaan yang berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian dan pola-pola prilaku yang berbeda pula dikalangan khalayak kelompok yang luas. Selain itu, perbedaan kebudayaan akan mengakibatkan adanya sikap etnosentrisme yaitu sikap yang ditunjukkan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya adalah yang paling baik. Jika masing-masing kelompok yang ada di dalam kehidupan sosial sama-sama memiliki sikap demikian, maka sikap ini akan memicu timbulnya konflik antar penganut kebudayaan.
  • Perbedaan kepentingan. Mengejar tujuan kepentingan masing-masing yang berbeda-beda, kelompok-kelompok akan bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan kesempatan dan sarana.
Di bawah ini yang tidak mendasari perbedaan ras adalah

Rasisme adalah paham atau doktrin yang memandang bahwa pencapaian individu atau derajatnya dalam kehidupan ditentukan oleh karakteristik biologis yang dimiliki. Rasisme kemudian mengacu pada kondisi di mana ada satu ras yang lebih superior dibandingkan ras lainnya. Salah satu contohnya adalah rasisme berdasarkan warna kulit, yang membedakan derajat antara kelompok masyarakat yang berkulit putih dengan yang berkulit hitam. Sehingga, terbentuklah stratifikasi ras yang meletakan ras kulit putih di lapisan atas, dan ras kulit hitam di lapisan bawah.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B.  

Di bawah ini yang tidak mendasari perbedaan ras adalah

Coba kamu lihat seisi kelasmu. Ada berapakah temanmu yang berjenis kelamin laki-laki? Lebih banyak mana, laki-laki atau perempuan dalam kelasmu? Nah, pembedaan berdasarkan jenis kelamin tersebut merupakan salah satu contoh bentuk diferensiasi sosial, lho. Apa ya maksudnya? Langsung aja kita bahas bersama, yuk!

--

A. Pengertian 

Diferensiasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, artinya pembedaan ini masih memiliki derajat atau tingkatan yang sama. Sebagai contoh, pembedaan masyarakat yang didasarkan pada perbedaan ras, etnis suku bangsa, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto, hal ini merupakan bentuk dari variasi pekerjaan, prestise, dan kekuasaan kelompok dalam masyarakat. Artinya, diferensiasi itu bisa menunjukkan keragaman yang dimiliki suatu bangsa. Contohnya saja di Indonesia, ada banyak keragaman yang sangat banyak dan bisa menjadi potensi dalam pembangunan baik dari suku, adat-istiadat, bahasa, budaya, agama, dan lain sebagainya. Sampai sini kita ketahui bahwa konsep ini lebih diartikan sebagai keberagaman yang bersifat horizontal, bukan sebagai pembeda kelas yang bersifat vertikal.

Di bawah ini yang tidak mendasari perbedaan ras adalah

B. Ciri-Ciri 

Ciri-ciri diferensiasi sosial terbagi atas ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya.


1. Ciri-ciri fisik

Ciri fisik berhubungan dengan sifat yang dibawa oleh ras seperti bentuk dan warna rambut, postur tubuh, warna mata, dan lain sebagainya.

2. Ciri-ciri sosial

Ciri sosial berkaitan dengan fungsi individu dalam bermasyarakat. Kita semua pasti tahu bahwa setiap individu dalam masyarakat memiliki tugas yang berbeda berkaitan dengan profesi, pekerjaan, atau mata pencaharian.

3. Ciri-ciri budaya

Ciri budaya berhubungan dengan adat-istiadat maupun kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat. Di Indonesia ada banyak sistem budaya yang menjadi ciri khasnya masing0masing seperti yang terdapat pada masyarakat Jawa, Bali, Sunda, Madura, Batak, Dayak, dan lain sebagainya.

Baca juga: Faktor Pendorong dan Proses Terbentuknya Kelompok Sosial

 

C. Jenis-Jenis 

Berdasarkan jenisnya, terbagi menjadi diferensiasi tingkatan (rank differentiation), diferensiasi fungsional (functional differentiation), dan diferensiasi adat (custom differentiation).

  1. Diferensiasi tingkatan terjadi pada penyaluran barang atau jasa yang dibutuhkan di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa tersebut memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga tersebut terjadi karena penyalurannya melalui berbagai tangan untuk sampai ditujuan.
  2. Diferensiasi fungsional dapat dilihat di suatu lembaga sosial. Adanya pembagian kerja yang berbeda-beda yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai dengan fungsinya.
  3. Diferensiasi adat merupakan aturan atau norma yang mengikat di suatu masyarakat. Adanya norma ini bertujuan untuk mengatur ketertiban masyarakat. Perbedaan-perbedaan sosial di masyarakat bukan menjadi sebuah konflik, tapi akan memenuhi kedudukan yang ada sesuai dengan hak masing-masing di masyarakat tersebut.

 

Di bawah ini yang tidak mendasari perbedaan ras adalah

Nah, sekarang kalian sudah paham kan tentang apa itu diferensiasi sosial? Nah, kalau kamu mau belajar topik-topik lain dalam ilmu sosiologi, yuk segera berlangganan ruangbelajar! Di sana, kamu bakal belajar seru dengan video-video animasi yang menarik.

Di bawah ini yang tidak mendasari perbedaan ras adalah

Referensi:

Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Artikel ini telah diperbarui pada 30 Agustus 2022.