Di bawah ini yang bukan merupakan ciri kebahasaan dalam teks pidato adalah

Ilustrasi Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Foto: Unsplash

Teks pidato persuasif kerap dimanfaatkan untuk merebut perhatian audiensi. Biasanya, teks pidato ini dibacakan dalam acara tertentu seperti kampanye pemilihan OSIS, kampanye partai politik, hingga kampanye pilpres.

Topik yang dibahas dalam teks pidato persuasif sangat beragam, mulai dari politik, kebersihan, agama, dan lain sebagainya. Topik yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan audiensi serta tujuan dari pidato. Topik yang tepat akan mendukung keberhasilan pidato dalam membujuk audiensi.

Di samping itu, teks pidato persuasif juga harus mengandung kaidah kebahasaan yang tepat untuk meyakinkan audiensi. Lantas, bagaimana ciri kebahasaan teks pidato persuasif? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan berikut:

Ilustrasi Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Foto: Unsplash

Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif

Menurut Hari Wibowo (2021) dalam buku Materi Utama Bahasa Indonesia SMP, terdapat beberapa ciri kebahasaan teks pidato persuasif, antara lain adalah:

  • Menggunakan pernyataan langsung atau kata-kata sapaan orang kedua, yakni hadirin, Bapak/Ibu, dan saudara-saudara.

  • Menggunakan kalimat aktif, yakni kalimat yang subjeknya melakukan tindakan yang diungkapkan dalam predikat terhadap objeknya.

  • Memuat kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

  • Mengandung kata-kata kerja mental, seperti memperkirakan, diharapkan, berpendapat, berasumsi, mengagumkan, menyimpulkan, hingga menduga.

  • Menggunakan kata-kata perujukan, misalnya berdasarkan data, merujuk pada pendapat.

  • Menyisipkan kosa kata yang bersifat mengajak, seperti ayo, tolong, mari, dan mohon.

Ilustrasi Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Foto: Unsplash

Apa Itu Teks Pidato Persuasif?

Mengutip buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 oleh Elis Khoerunnisa, S.Pd., dkk. (2020), teks pidato persuasif adalah teks yang disampaikan kepada masyarakat oleh pembicara yang hadir untuk mempengaruhi pilihan audiensi melalui penguatan, pengkondisian, atau pengubahan tanggapan mereka terhadap isu, konsep, gagasan, atau produk.

Seperti diketahui, teks pidato persuasif bertujuan untuk mengajak atau membujuk para pendengar. Ketika membacakan teks ini, pembicara harus menyertakan etika, emosi dan logika.

Etika berkaitan dengan perilaku sopan dan santun, emosi berkaitan dengan perasaan audiensi. Sementara itu logika berhubungan dengan penjelasan masuk akal yang mampu membuat audiensi yakin dengan isi dari pidato.

Ilustrasi Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Foto: Unsplash

Ciri-ciri Teks Pidato Persuasif

Sebuah teks pidato persuasif dapat dikenali dengan ciri-ciri tertentu, yakni:

  • Memiliki sifat mendorong atau mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu.

  • Memuat kalimat ajakan, perintah, atau rekomendasi terhadap sesuatu yang harus dilakukan.

  • Kalimat yang digunakan bersifat membangun.

  • Menyertakan masalah yang hendak dibahas.

  • Berupaya membangkitkan emosi dari pendengar agar pendengar meyakini apa yang disampaikan.

Ilustrasi Ciri Kebahasaan Teks Pidato Persuasif Foto: Unsplash

Struktur Teks Pidato Persuasif

Menurut Elis Khoerunnisa,dkk. (2020) dalam buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9, teks pidato persuasif terdiri dari tiga stuktur yang harus diperhatikan, di antaranya:

Pembukaan teks pidato terbagi menjadi tiga bagian, yakni salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.

Bagian ini merupakan komponen yang paling penting dalam sebuah teks pidato persuasif. Sebab, isi pidato mengandung inti dari sesuatu yang hendak disampaikan dalam pidato. Orator harus menjelaskan bagian ini dengan jelas dan rinci.

Bagian penutup adalah akhir dari sebuah pidato. Penutup pidato yang baik mengandung kesimpulan ringkas terkait materi, permintaan maaf pada pendengar atas kesalahan kata, dan salam penutup.