Di bawah ini merupakan bentuk perubahan yang direncanakan, kecuali .... *

Di bawah ini merupakan bentuk perubahan yang direncanakan, kecuali .... *

Quipperian, jika kamu masih penasaran dengan materi pelajaran dari Perubahan Sosial, kiranya kamu bisa melengkapinya di artikel ini. Setelah menulis artikel tentang, teori Perubahan Sosial, sekarang Quipper Video Blog menyajikan artikel tentang Bentuk Perubahan Sosial. Disimak, ya!

Perubahan Sosial Berdasarkan Kecepatan terjadinya

1. Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan sosial yang berlangsung secara lambat dan dalam waktu yang cukup lama dengan tidak adanya kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini biasanya terjadi karena perkembangan kondisi masyarakat dalam menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Perubahan Revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan sosial yang berlangsung secara cepat, dapat direncanakan atau tanpa perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis, perubahan revolusi biasanya berkaitan dengan perubahan unsur–unsur kehidupan atau lembaga-lembaga sosial dalam suatu rlingkungan masyarakat.

Perubahan revolusi bisa direncanakan atau tidak, pemicu dari perubahan ini biasanya adalah konflik atau ketegangan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.

Suatu perubahan baru bisa dikatakan sebuah revolusi apabila memenuhi beberapa syarat berikut:

Ada keinginan secara umum untuk melakukan sebuah perubahan. Keinginan ini dirangsang oleh rasa ketidakpuasan yang berkembang dalam masyarakat.

Adanya pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan.

Pemimpin yang dimaksud setuju dengan pendapat masyarakat dan menjadikan ketidakpuasan masyarakat sebagai program dan arag bagi perkembangan sosial lingkungan yang bersangkutan. Pemimpin yang dimaksud harus menunjukkan suatu tujuan positif pada masyarakat.

Harus ada momentum yang tepat. Pemilihan waktu yang tepat sangat penting dalam melakukan sebuah revolusi, semakin tepat suatu momentum, maka akan semakin besar suatu revolusi dapat berjalan secara lancar.

Perubahan Sosial Berdasarkan Perencanaanya

1. Perubahan Sosial yang Direncanakan

Quipperian, perubahan sosial yang direncanakan adalah perubahan yang sudah dijadikan tujuan oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan. Pihak–pihak tertentu ini biasanya disebut sebagai Agent Of Change. Biasanya, mereka merupakan kelompok yang mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk menjadi pemimpin dalam lingkungan yang bersangkutan. Suatu perubahan sosial yang direncanakan akan selalu berada di bawah pengendalian dan pengawasan Agent of Change tersebut.

2. Perubahan sosial yang Tidak Direncanakan

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki dan terjadi diluar perkiraan masyarakat. Perubahan ini sering memicu masalah masalah baru karena perubahan tersebut muncul secara tiba-tiba.

Contohnya adalah kasus Tsunami yang terjadi di Aceh, bencana alam ini membuat terjadinya perubahan besar dalam kehidupan sosial masyarakat Aceh pada saat itu.

Berdasarkan Pengaruhnya, Perubahan Sosial dibagi Menjadi

1. Perubahan Sosial yang Berpengaruh Besar

Perubahan sosial yang berpengaruh besar adalah perubahan sosial yang mengakibatkan terjadi perubahan pada struktur kemasyarakatan, sistem mata pencaharian, hubungan kerja dan lapisan masyarakat (stratifikasi masyarakat). Contohnya berubahnya sistem pemerintahan suatu negara.

2. Perubahan Sosial yang Pengaruhnya Kecil

Perubahan sosial yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang terjadi pada struktur sosial tetapi tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Contohnya perubahan gaya berpakaian dalam masyarakat.

Dampak Positif (Manfaat) Perubahan Sosial

  • Perkembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat
  • Terciptanya lapangan kerja baru
  • Terciptanya tenaga kerja dengan kualitas yang lebih baik
  • Terbentuknya nilai dan norma baru
  • Efektivitas dan Efisiensi Kerja Meningkat
  • Tingkat pendidikan dan kesadaran politik semakin tinggi
  • Perlindungan dan kebebasan dalam berpendapat
  • Masyarakat semakin menghargai waktu

Dampak negatif (Kerugian) Perubahan Sosial

  • Terjadinya Disintegrasi Sosial (Kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan) yang akan menimbulkan perpecahan
  • Terjadinya ketegangan dan pergolakan di daerah yang bersangkutan
  • Muncul permasalahan sosial baru karena perubahan nilai, norma dan kondisi kebudayaan baru
  • Memicu kerusakan lingkungan
  • Mulai redupnya keberadaan adat istiadat karena kebudayaan lama cenderung ditinggalkan
  • Perubahan tingkah laku ke arah negatif sehingga memicu konflik sosial
  • Lembaga sosial tidak dapat berfungsi secara maksimal
  • Adanya kesenjangan sosial
  • Budaya konsumtif semakin besar karena tingkat konsumsi akan menggambarkan status seseorang

Nah, begitulah bentuk-bentuk perubahan sosial yang sangat beragam Quipperian. Semoga bacaan di atas ini bisa membantu kalian memahami materi ini lebih dalam ya!

Masih belum puas belajar materi perubahan sosial? Langsung saja daftar di Quipper Video atau cek artikel-artikel ini!

Materi Lengkap Perubahan Sosial

5 Faktor Pendorong Perubahan Sosial

12 Pengertian Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

Teori-Teori Perubahan Sosial

Penulis: Sritopia

tirto.id - Dalam kehidupan manusia yang dinamis, selalu terjadi perubahan sosial. Perubahan ini, menurut Filsuf Yunani Kuno Herakleitos akan terjadi secara terus menerus. Ia bahkan pernah berujar bahwa yang abadi dalam kehidupan ini adalah perubahan itu sendiri. Bagaimanapun juga, ketika terjadi perubahan sosial, manusia harus segera beradaptasi agar tidak ketinggalan zaman. Dalam teori evolusi Darwinisme juga disebutkan bahwa organisme yang bisa bertahan hidup adalah organisme yang paling adaptif terhadap perubahan, termasuk perubahan sosial.

Sederhananya, perubahan sosial terjadi karena merupakan makhluk sosial yang tidak puas dengan keadaan yang ia alami. Maka itu, ia selalu mencari cara untuk memperbaiki sistem kehidupan yang ada.



Jika dilihat dari jenis-jenisnya, perubahan sosial bisa terbagi menjadi perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki.

Baca juga: Contoh Perubahan Sosial di Bidang Pendidikan dan Ekonomi

Konsep perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki merupakan salah satu kategorisasi saja yang selama ini digunakan untuk membedakan jenis perubahan sosial. Kategori ini didasarkan pada bagaimana proses perubahan sosial terjadi. Apakah ia direncanakan, diawasi, dan dihitung dampaknya, atau tidak. Sebagai ilustrasi, peristiwa dalam kehidupan sehari-hari ada yang di bawah kontrol manusia dan ada yang terjadi di luar prediksi atau secara spontan. Demikian juga perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Jika suatu masyarakat merencanakan perubahan di kehidupan mereka, kemudian hal itu terlaksana, perubahan sosial itu bisa disebut sebagai perubahan sosial yang dikehendaki. Demikian juga sebaliknya, jika terjadi peristiwa tidak terduga, seperti bencana alam, perang, resesi ekonomi, dan sebagainya, dan kemudian memicu perubahan sosial, hal itu dikenal sebagai perubahan sosial tidak dikehendaki.

Di bawah ini merupakan bentuk perubahan yang direncanakan, kecuali .... *

Infografik SC Perubahan Sosial. tirto.id/Quita


Contoh Perubahan Sosial yang Dikehendaki

Dikutip dari Proses Perubahan Sosial di Masyarakat (2012) karya Nur Djazifah, istilah lain dari perubahan sosial yang dikehendaki adalah perubahan sosial yang direncanakan. Sebab, sebelum terjadi perubahan, sudah ada perencanaan oleh pihak-pihak tertentu yang dikenal sebagai agent of change (agen perubahan). Agen perubahan inilah yang melakukan perencanaan atau rekayasa sosial terhadap keadaan status quo di masyarakat hingga memantik perubahan sosial dalam skala luas.

Baca juga: Teori Evolusi Perubahan Sosial Menurut para Ahli & Penjelasannya

Contoh perubahan sosial yang dikehendaki adalah pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Program ini dilaksanakan untuk menekan jumlah penduduk di Indonesia supaya tidak berlebihan dan memicu berbagai permasalahan sosial. Di masa silam, program KB ini dianggap tabu di masyarakat dan melanggar nilai-nilai keagamaan maupun adat tradisional: "Banyak anak, banyak rezeki." Namun, berkat sosialisasi massif sejak masa Orde Baru hingga sekarang, akhirnya maksud positif dari program KB dapat tersampaikan ke masyarakat. Bahkan, alat kontrasepsi pun dijual bebas di apotek dan minimarket di Indonesia saat ini.

Lembaga pemerintah non-departemen yang bertugas mengatur kebijakan KB dikenal dengan nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang didirikan di tahun 1970 berdasarkan Keputusan Presiden 8/1970. BKKBN hingga kini terus mengawal pelaksanaan program KB.

Pencapaian program KB yang membuat sebagian besar masyarakat saat ini bersedia menggunakan alat konrasepsi, sekaligus mengubah cara pandang warga Indonesia tentang reporduksi dan prinsip merencanakan jumlah anak di keluarga, merupakan contoh perubahan sosial yang dikehendaki.

Contoh Perubahan Sosial yang Tidak Dikehendaki

Perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang tidak direncanakan sebelumnya. Kendati demikian, perubahan yang tidak direncanakan tidak selalu berarti perubahan yang tidak diharapkan. Bisa jadi, ia adalah perubahan yang ditunggu-tunggu dan diinginkan oleh masyarakat, meski terjadi tanpa rencana.

Mengutip Modul Sosiologi terbitan Kemdikbud (2020), perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tak direncanakan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Oleh karena itu, ia bisa memicu dampak yang sesuai maupun tidak selaras dengan harapan dari masyarakat.

Di banyak kasus, perubahan yang tidak dikehendaki bisa diterima oleh masyarakat dengan cara melakukan penyesuaian. Hal itu seperti dengan mengubah lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah ada, atau membentuk yang baru. Banyak pula kasus perubahan yang tidak dikehendaki berjalan berkelindan dengan perubahan sosial tak dikehendaki sehingga 2 proses berbeda tersebut saling mempengaruhi. Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki adalah gerakan reformasi 1998 di Indonesia. Pada tahun 1998, sebuah gerakan sosial dan politik berlangsung di Indonesia dan mengakhiri masa 32 tahun kekuasaan Orde Baru di bawah rezim Soeharto. Gerakan reformasi 1998 memicu perubahan sosial besar di Indonesia. Perubahan itu, baik di sektor politik, ekonomi, pendidikan hingga budaya, berpengaruh luas di masyarakat Indonesia. Meskipun terjadi tanpa direncanakan dan tidak dikehendaki pemerintahan Orde Baru, perubahan di tahun 1998 dan selanjutnya, sebagian sesuai harapan banyak masyarakat Indonesia. Reformasi di tahun 1998 telah membuat politik Indonesia lebih demokratis, budaya kritis tumbuh, akses kepada sarana pendidikan dan kesehatan meningkat, dan lain sebagainya.

Contoh perubahan sosial yang tidak dikehendaki juga terjadi pada kasus-kasus bencana alam yang besar di Indonesia. Misalnya, bencana tsunami Aceh yang memicu kerusakan besar di tahun 2004. Bencana ini mengubah banyak sektor kehidupan di masyarakat aceh.