Pasukan Kekhalifahan Rasyidin atau Pasukan Rasyidin (bahasa Arab: جيش الخلفاء الراشدين) adalah kesatuan militer utama dalam tingkatan bersenjata Kekhalifahan Rasyidin selama penaklukan Muslim pada masa seratus tahun ke-7. Pasukan Rasyidin bekerja bersama Tingkatan Laut Rasyidin. Pasukan Rasyidin adalah pasukan tempur yang ada tingkat kedisiplinan, keunggulan strategi, dan organisasi yang tinggi.[1] Pada masanya, pasukan Rasyidin adalah salah satu pasukan militer yang paling kuat dan efektif di dunia. Banyak prajurit dalam pasukan Rasyidin pada awalnya berjumlah sekitar 13.000 tentara pada tahun 632, namun seiring mengembangnya kekhalifahan, banyak tentaranya pun secara berangsur-angsur semakin menjadi 100.000 orang pada tahun 657.[2] Pasukan Rasyidin dibagi menjadi dua kumpulan utama, yaitu infanteri dan kavaleri ringan. Dua jenderal tersukses yang pernah memimpin pasukan Rasyidin antara lain Khalid bin Walid, yang menaklukkan Mesopotamia Persia dan Suriah Romawi, serta Amru bin Ash, yang menaklukkan Mesir Romawi. Siasat utama yang dipergunakan oleh pasukan Rasyidin adalah pengerahan infanteri dan pemanah untuk menerapkan dan menjaga kontak dengan pasukan musuh sementara kavaleri ditahan dahulu sampai musuh sudah sepenuhnya memainkan usaha. Sesudah seluruh pasukan musuh dikerahkan, pasukan cadangan musuh ditahan oleh pasukan infanteri dan pemanah, sedangkan kavaleri dipergunakan sebagai penjepit untuk menyerang musuh dari arah samping atau bahkan dari perkemahan musuh. Rekonstruksi perlengkapan militer yang dipergunakan oleh pasukan Rasyidin cukup problematik. Bila dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Masa seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, jangkauan representasi visualnya sangat kecil dan seringkali tak tepat serta sulit dikenal asal saatnya. Hanya sedikit bukti fisik yang sedang tersisa dan bahkan sebagian agungnya sulit dikenal asal saatnya.[3] Para prajurit Rasyidin dikenal memakai helm besi dan perunggu bersegmen yang berasal dari Irak dan adalah helm jenis Asia Tengah.[4] Wujud standar untuk zirah perlindungan tubuh pasukan Rasyidin adalah zirah cincin. Hauberk dan perisai anyaman kayu yang agung dipergunakan sebagai perlindungan dalam pertempuran.[3] Para prajurit Rasyidin kebanyakan dipersenjatai dengan pedang yang digantungkan di baldrik. Mereka juga dilengkapi dengan tombak dan belati.[5] PasukanHanya orang Muslim yang boleh bergabung dengan pasukan Rasyidin sebagai tentara reguler. Pada Perang Riddah pada masa pemerintahan Kalifah Abu Bakar, pasukan Rasyidin banyak ada intinya korps yang berasal dari Madinah, Mekkah dan Ta'if.[6] Di akhir hari pada penaklukan Irak pada tahun 633, banyak korps badui yang direkrut ke dalam pasukan sebagai tentara reguler. Selama penaklukan Islam terhadap Persia Sassaniyah tahun 633-636, sekitar 12.000 prajurit elite Persia memeluk agama Islam dan akhir bekerja pada invasi berskala penuh terhadap kekaisaran tersebut.[7] Selama penaklukan Muslim terhadap Suriah Romawi pada tahun 633-638, sekitar 4.000 prajurit Bizantium Yunani di bawah komandan Joakhim (kemudian berproses dan berganti nama menjadi Abdullah Joakhim) memeluk agama Islam dan bekerja sebagai pasukan reguler dalam penaklukan di Anatolia dan Mesir. Selama penaklukan Mesir pada tahun 641-644, banyak orang Kristen Koptik yang memeluk Islam direkrut ke dalam pasukan. Mereka ikut menolong penaklukan di daerah tersebut. Selama penaklukan Afrika Utara, banyak orang Berber yang memeluk Islam dan akhir direkrut sebagai pasukan reguler. Mereka akhir menjadi babak terbesar dalam Pasukan Rasyidin, dan di akhir hari juga menjadi babak terbesar dalam pasukan Umayyah di Afrika.[1] InfantriPasukan Rasyidin sangat mengandalkan infantri mereka yang dinamakan Mubarizun. Infantri ini adalah babak khusus dalam pasukan Muslim dan terdiri atas para prajurit elit. Tugas mereka adalah membunuh para prajurit penting dalam pasukan musuh dengan tujuah melemahkan semangat pasukan musuh. Para prajurit infantri kebanyakan menerapkan gerakan maju dan mundur secara berulang, yang dikenal sebagai karr wa farr, dan memakai pedang dan tombak yang dikombinasikan dengan tembakan panah untuk membuat musuh lemah dan kelelahan. Akan tetapi, mereka kebanyakan juga menyimpan tenaga mereka untuk menerapkan serangan balik yang didukung oleh pasukan kavaleri, yang ada tujuan mengepung dan mengelilingi pasukan musuh. Bila dalam keadaan bertahan, para penombak Muslim, yang membawa tombak sepanjang dua setengah meter, akan merapatkan barisan dan membentuk tembok pertahanan yang dinamakan Tabi'a. Dari balik tembok pertahanan ini, para pemanah menembakkan panah-panah mereka. Salah satu penggunaan formasi rapat ini yang terkenal adalah ketika pasukan infantri Rasyidin bertahan selama empat hari pertama pada Pertempuran Yarmuk.[2] KavaleriKavaleri Rasyidin adalah salah satu pasukan kavaleri ringan tersukes sepanjang sejarah. Mereka bersenjatakan tombak, yang dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter, dan ditambah dengan pedang. Para penunggang kuda yang tergabung dalam pasukan ini membawa tiga jenis pedang, yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Arab, dan Skimitar panjang Arab. Pada awalnya, kavaleri dipergunakan sebagai pasukan cadangan, dengan peran utamanya adalah menyerang musuh ketika musuh sudah melemah oleh serangan pasukan infantri. Pasukan kavaleri akan menerapkan pergerakan untuk mengepung dan mengelilingi musuh, bisa dari sayap maupun langsung dari arah tengah, probabilitas memakai formasi berwujud baji dalam serangannya. Beberapa contoh terbaik dalam penggunaan kavaleri Rasyidin adalah ketika dipimpin oleh Khalid bin Walid pada Pertempuran Walaja melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah serta pada Pertempuran Yarmuk melawan Kekasiaran Bizantium. Pada kedua pertempuran tersebut, resimen kavaleri pada awalnya ditempatkan di belakangan sayap dan tengah pasukan. PerlengkapanMerekonstruksi perlengkapan militer pasukan Muslim awal cukup problematis. Dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Masa seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, penggambaran visual untuk pasukan Rasyidin sangatlah sedikit, seringkali tak tepat dan sulit dikenal asal saatnya. Secara fisik hanya sedikit bukti materi yang sedang tersisa, dan bahkan sebagian agungnya sulit ditentukan asal saatnya.[3] Sebagian agung perlengkapan militer Arab pra-Islam berasal dari Suriah, Irak, Armenia, dan Yaman. Selama masa-masa awal penaklukan, para prajurit Muslim juga mengambil sebanyak banyak perlengkapan militer dari musuh. Ini adalah probabilitas perlengkapan pasukan elite Rasyidin. Untuk perlindungan, dipergunakan helm besi-perunggu, dan untuk zirahnya dipergunakan hauberk zirah cincin, serta zirah kulit. Sementara baldrik dipakai sebagai lokasi untuk menyimpan pedang. PerlindunganPelindung kepala pasukan Rasyidin meliputi helm bersepuh, ada yang berwujud bulat dan ada yang berwujud runcing, mirip dengan helm perak Kekaisaran Sassaniyah. Helm yang berwujud bulat, dinamakan juga ‘’Baidah’’ ("Telur"), adalah jenis helm standar Bizantium awal yang terdiri atas dua babak. Sementara helm lancip adalah helm dari daerah Asia Tengah yang dinamakan ‘’Tarikah’’. Pasukan Rasyidin memakai zirah cincin untuk melindungi wajah dan leher, bisa sebagai aventail dari helm atau sebagai koif zirah cincin seperti yang dipakai oleh pasukan Romawi-Bizantium semenjak masa seratus tahun ke-5. Babak wajah seringkali ditutup sebagian dengan memakai sebagian serban, yang juga berfaedah untuk melindungi dari angin gurun yang kuat. Pada awalnya, pasukan Rasyidin memakai zirah sisik kulit yang diperkeras atau zirah lamela, yang kedua jenis itu dihasilkan di Yaman, Irak, dan di sepanjang Teluk Persia. Ketika pasukan Rasyidin mulai menaklukkan kekaisaran-kekaisaran tetangganya, mereka melebihi suka memakai zirah cincin, yang kebanyakan diperoleh dengan cara mengambil dari musuh sebagai babak dari harta rampasan.[8] Baju zirah ini dikenal sebagai Dir dan buka sebagian di bawah dada. Supaya tak karatan, baju zirah itu secara rutin dipoles dan disimpan dalam cairan campuran pasir dan minyak.[9] Prajurit infantri mengenakan kebanyakan baju zirah daripada prajurit berkuda. Dituturkan juga bahwa ada prajurit yang mengenakan dua lapis baju zirah (dir’ayn), lapisan yang kedua kebanyakan semakin pendek dan seringkali diproduksi dari kain atau kulit. Sebanyak prajurit Rasyidin memakai perisai kayu atau perisai anyaman, namun sebagian agung perisai yang dipergunakan terbuat dari kulit. Perisai jenis ini diproduksi dari kulit unta atau sapi yang akhir diminyaki, suatu praktik yang dilakukan semenjak masa Yahudi.[3] Ketika pasukan Rasyidin menginvasi Levant, mereka berhasil mendapat perisai kulit gajah yang direbut dari pasukan Bizantium. Semenjak itu, perisai kulit gajah banyak dipergunakan oleh para tentara Rasyidin. PersenjataanUntuk penyerangan, pasukan Rasyidin memakai senjata berupa tombak, pedang, dan panah. Tombak yang dipergunakan oleh pasukan Rasyidin adalah tombak bergagang panjang yang diproduksi secara lokal dari gelagah yang didapat di pesisir Teluk Persia. Tombak yang dibawa oleh pasukan infantri ada panjang sekitar dua setengah meter, sedangkan tombak untuk pasukan kavaleri dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter. Pasukan Rasyidin dilengkapi dengan senjata tambahan berupa pedang, yang dianggap sebagai senjata paling bergengsi oleh orang-orang Muslim awal. Pedang yang dipergunakan kebanyakan adalah pedang pendek infantri, mirip dengan pedang gladius dari Romawi. Pedang pasukan Rasyidin yang bernilai tinggi diproduksi di Yaman dari besi wootz asal India.[5] Selain pedang tersebut, dituturkan juga bahwa ada prajurit Rasyidin yang membawa pedang India. Pedang yang semakin inferior diproduksi di seluruh Arab. Patut pedang Arab maupun pedang panjang Sassaniyah dipergunakan oleh pasukan Rasyidin, namun sebagian agung pedang yang dipergunakan adalah skimitar (sejenis pedang dengan bilah melengkung). Seringkali para prajurit berkuda dan infantri digambarkan ada dua buah pedang, yaitu pedang pendek Arab dan pedang panjang Sassaniyah. Para prajurit Rasyidin menyimpan menyimpan seluruh pedang mereka dalam baldrik. Senjata personal lainnya selain pedang adalah pisau belati di garis pertahanan terakhir. Busur panah yang dipergunakan oleh pasukan Rasyidin diproduksi secara lokal di bermacam lokasi di Arab, dan yang paling terkenal adalah busur dari Hijaz. Busur panah diproduksi dari satu atau dua potong kayu yang digabungkan menjadi satu. Panjangaya sekitar dua meter ketika tak diikat, mirip dengan busur panjang Inggris. Jangkauan guna maksimal untuk busur Arab tradisional adalah sekitar 150 meter. Para pemanah Muslim awal adalah pemanah infantri yang terbukti sangat efektif melawan pasukan kavaleri musuh. Ketika menerapkan operasi pengepungan, pasukan Rasyidin mengerahkan sebanyak agung katapel tempur. Di bawah pimpinan Kalifah Umar bin Khattab, suatu menara kepung yang dinamakan Dababah juga dipergunakan. Menara kepung ini diproduksi dari kayu, memainkan usaha dengan memakai roda, dan terdiri atas beberapa tingkat. Untuk menerobos dinding pertahanan, pasukan Rasyidin memakai pelantak tubruk. Para tentara Rasyidin membawa pelantak tubruk ke babak depan dinding pertahanan yang sedang dikepung, lalu dinding pertahanan tersebut akan berupaya dihancurkan dengan alat ini. Ketika usaha ini sedang dilakukan, para pemanah Rasyidin bekerja untuk menembakkan panah ke arah musuh dengan tujuan melindungi pelantak tubruk dan para tentara yang memdorongnya.[4] OrganisasiPada rahun 637, dilakukan suatu reformasi dalam organisasi pasukan Muslim. Ketika itu Khalifah Umar bin Khattab menetapkan pasukan militer sebagai departemen negara. Dia adalah penguasa Muslim pertama yang menerapkannya. Awalnya, kebijakan dimulai dengan suku Quraisy dan kaum Anshar, lalu sistem ini diperluas sampai ke seluruh Jazirah Arab serta akhir mencakup orang-orang Muslim di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Diproduksi pula suatu sistem untuk mendaftar siapa saja pria dewasa yang dapat dipanggil untuk bertempur, selain itu sistem dan skala pemberian gaji juga diperbaiki. Seluruh pria dewasa dapat masuk dalam pasukan tempur. Mereka dibagi menjadi dua kategori, yaitu mereka yang memang tergabung dalam pasukan tempur reguler, dan mereka yang tak tergabung sebagai prajurit reguler namun dapat dipanggil masuk ke dalam pasukan bila dubutuhkan. Ilustrasi beberapa satuan prajurit Muslim. Gaji dibayarkan pada awal bulan Muharram, sedangkan tunjangan diberikan pada musim panen. Pasukan Rasyidin kebanyakan diberikan gaji berupa uang. Berlawanan dengan negara-negara di Eropa pasca-Romawi, pemberian tanah, atau hak untuk mengumpulkan pajak secara langsung dari pembayar, tak dianggap begitu penting. Konsekuensi penting dari hal ini adalah bahwa pasukan secara langsung bergantung pada negara untuk mendapat nafkah, yang berfaedah bahwa militer mesti mengendalikan peralatan negara.[10] Promosi dalam pasukan dilakukan berlandaskan lama masa tugas atau afal yang berguna yang istimewa. Perwira dipilih berlandaskan penunjukkan dan bukan adalah suatu tingkat posisi. Perwira ditugasi untuk memimpin suatu pertempuran atau kampanye militer. Sesudah operasi militer berhenti, seorang perwira bisa saja dikembalikan ke pangkatnya yang sebelumnya. Izin cuti diberikan untuk pasukan secara berkala. Pasukan yang ditempatkan di daerah yang jauh boleh mengambil cuti sesudah bekerja selama empat bulan. Tiap korps pasukan ditemani oleh seorang petugas perbendaharaan, akuntan, kadi, dan sebanyak penerjemah selain juga beberapa orang dokter dan berbakat bedah. Ekspedisi dilakukan berlandaskan keadaan wilayah dan musim. Ekspedisi di negara yang dingin dilakukan pada musim panas, dan ekspedisi di negara yang panas dilakukan pada musim dingin. Pada musim semi, pasukan kebanyakan dikirim ke daerah yang ada iklim yang menyegarkan serta padang rumput yang bagus. Berlandaskan perintah, setiap prajurit diharuskan untuk membawa serta beberapa benda untuk kebutuhan pribadi. Benda-benda ini meliputi jarum, kapas, benang, gunting, dan kantung makanan. Khalifah Umar bin Khattab memberikan penekanan khusus kepara para prajuritnya bahwa mereka mesti menguasai tiga keahlian, yaitu berkuda, memanah, dan berenang. PembagianPasukan Rasyidin diorganisir berlandaskan sistem desimal.[11] Dalam pertempuran, pasukan dibagi menjadi beberapa babak atau seksi, yaitu: Tiap babak dipimpin oleh seorang komandan dan masing-masing babak saling terpisah sejauh aturan 150 meter. Setiap satuan suku ada pemimpin tersendiri yang dinamakan Arif. Dalam satuan semacam ini ada komandan untuk 10 prajurit, 100 prajurit, dan 1000 prajurit. Satuan yang terdiri atas 1000 prajurit menjadi satu resimen. Pengelompokkan resimen untuk membentuk pasukan yang semakin agung cukup fleksibel, dan beragam tergantung pada keadaannya. Para Arif juga dikelmpokkan di bawah seorang komandan yang dinamakan Amir-ul-Ashar. Para Amir-ul-Ashar bekerja di bawah perintah seorang komandan seksi, yang juga berada di bawah komando panglima, yang dinamakan Amir-ul-jaish. Komponen pasukan lainnya antara lain:
Pusat militerPusat militer yang dikenal sebagai jund (جند) pertama kali didirikan oleh Khalifah Umar Bin Khattab untuk tujuan administrasi pasukan. Pusat militer ini didirikan di antaranya di Madinah, Kufah, Basrah, Mosul, Fustat, Damaskus, Yordania dan Palestina. Di pusat militer, didirikan barak untuk lokasi bermukim untuk para prajurit. Di pusat militer juga didirikan kandang kuda agung untuk menyimpan sekitar empat ribu ekor kuda yang terlengkapi penuh dan selalu dipersiapkan bahkan bila ada kebutuhan yang mendadak. Pasukan bantuan dikirimkan dari jund ini untuk menyokong pasukan utama. Seluruh catatan yang bertalian dengan pasukan disimpan di lokasi ini. Selain itu, pusat militer juga dipergunakan untuk menyimpan perbekalan makanan dari komisariat, dan dari lokasi inilah suplai makanan dikirim ke bermacam lokasi. Selain pusat militer, kantonmen juga didirikan di kota-kota agung dan tempat-tempat yang sangat strategis. Dalam membangun kantonmen dan membangun barak, keadaan iklim dan sanitasi di daerah yang bersangkutan amat dianggarkan. Peraturan khusus diproduksi bertalian dengan jalanan di kantonmen, dan Khalifah Umar Bin Khattab mengeluarkan instruksi yang pokoknya adalah kepastian tentang lapang jalan di kantonmen. PergerakanKetika pasukan Rasyidin menerapkan perjalanan, mereka selalu selesai dahulu pada hari Jum'at. Dalam memainkan usaha, perjalanan pada siang hari tak boleh terlalu lama supaya tak terlalu membuat pasukan kelelahan. Jalur perjalanan dipilih berlandaskan ketersediaan sumber cairan dan kebutuhan lainnya. Salah satu ciri penting dari pasukan Rasyidin adalah bahwa mereka adalah pasukan yang tak bergantung pada jalur komunikasi. Di belakangan mereka tak terbentang jalur suplai, karena mereka tak ada basis logistik. Pasukan ini tak dapat diputus dari suplainya, karena memang tak ada depot suplai. Di bawah Departemen Pasukan, ada Departemen Komisariat tersendiri. Seluruh perbekalan makanan dikumpulkan di satu lokasi dan dibawa bersama pasukan. Pasukan Rasyidin tak membutuhkan jalan khusus ketika menerapkan perjalanan, karena mereka tak memakai gerobak, dan segala barang-barang dibawa dengan memakai unta. Dengan demikian, pasukan Rasyidin dapat pergi ke manapun dan melalui jenis ajang apapun asalkan ada jalur yang dapat dilewati oleh manusia dan binatang. Ini memberikan pasukan Rasyidin keunggulan yang sangat penting atas pasukan Bizantium dan Persia dalam hal mobilitas dan kecepatan.[12] Peta penaklukan Muhammad (garis hijau) dan Rasyidin (garis hitam). Dalam menerapkan pergerakan, pasukan Rasyidin berarak seperti rombongan kafilah dan memberikan bekas bagaikan gerombolan yang tak tertembus; dari sudut pandag keamanan militer, ini pada hakekatnya tak dapat diserang dengan remeh. Rombongan pasukan dipimpin di babak depan oleh pasukan pengawal yang terdiri atas satu atau semakin resimen. Akhir di belakangannya ada rombongan inti pasukan, dan mereka disertai oleh perempuan, anak-anak, serta benda/barang perbekalan yang diangkut memakai unta. Babak ujung belakangan rombongan diamankan oleh pasukan pengawal lainnya. Pada perjalanan yang panjang, kuda-kuda dikerahkan untuk memimpin di depan; namun bila ada ancaman bahaya sergapan oleh musuh dalam perjalanan, kuda-kuda tersebut akan ditunggangi, dan pasukan kavaleri tersebut dengan demikian akan bekerja sebagai pengawal depan atau bisa juga menjadi pengawal belakangan atau bahkan bisa diposisikan semakin melebar ke samping di babak sayap, seluruh tergantung pada arah dari mana aturan bahaya terbesar mengancam. Bila diperlukan, semuanya pasukan dapat menghilang dalam saat sekitar satu jam dan mengamankan diri di daerah yang jauh yang ajangnya tak dapat dijangkau oleh pasukan agung lainnya. Ketika menerapkan pergerakan, pasukan Rasyidin dibagi ke dalam beberapa babak, yaitu:
Dalam perjalanan, sebagian agung orang menunggangi unta, dan lainnyanya menunggangi kuda. Ini membuat pergerakan mereka melebihi cepat bila dibandingkan dengan musuh-musuhnya, yaitu pasukan Bizantium dan Persia. StrategiStrategi landasan dalam pasukan Muslim awal untuk menaklukkan musuh-musuhnya adalah dengan cara menggunakan segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki oleh lawannya dengan tujuan mendapat kemenangan dengan mengurangi kerugian sampai seminimal mungkin. Ini karena dalam hal kualitas dan kekuatan, pasukan Rasyidin pada awalnya sedang berada di bawah pasukan Persia Sassaniyah maupun pasukan Bizantium.[7] Khalid bin Walid, jenderal Muslim pertama dalam Kekhalifahan Rasyidin yang menaklukkan daerah asing, selama kampanye militernya melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah (Irak 633–634) dan Kekaisaran Bizantium (Suriah 634–638) mengembangkan siasat brilian yang dia gunakan secara efektif patut dalam melawan pasukan Sassaniyah maupun pasukan Bizantium. Kelemahan utama pasukan Sassaniyah dan Bizantium adalah bahwa mereka kurang dalam hal mobilitas.[13] Khalid bin Walid memutuskan untuk memakai mobilitas pasukan Rasyidin untuk menggunakan kelemahan dalam pasukan Sassaniyah dan pasukan Bizantium. Walaupun hanya sebagian satuan dalam pasukan Rasyidin yang adalah pasukan kavaleri murni, namun semuanya pasukan memakai unta ketika menerapkan pergerakan. Khalid bin Walid, dan para jenderal Muslim sesudahnya, juga berhasil menggunakan para prajurit Muslim yang ada kemampuan bertarung dan bertempur dengan kualitas yang sangat patut, ini terutama karena sebagian agung prajurit dalam pasukan Rasyidin adalah suku Badui yang berbakat dalam memakai pedang ataupun senjata lainnya. Pasukan kavaleri ringan Muslim pada masa-masa akhir penaklukan Islam di Levant menjadi babak paling kuat dalam pasukan Rasyidin. Penggunaan terbaik dari kavaleri memainkan usaha cepat yang berzirah ringan ini terjadi pada Pertempuran Yarmuk (636 M) yang ketika itu Khalid bin Walid, yang mengetahui kegunaan dan kemampuan kavalerinya, mengerahkan pasukan kavaleri itu untuk memutarbalikkan keadaan pada setiap kondisi kritis dalam pertempuran. Ini dapat dilakukan karena pasukan kavaleri Rasyidin ada kemampuan untuk mundur dan maju dan memutar balik dan menyerang lagi dari sayap ataupun dari belakangan, dan seluruh manuver itu dapat dilakukan dengan cepat. Resimen kavaleri yang kuat diproduksi oleh Khalid bin Walid yang meliputi para veteran dalam kampanye Irak dan Suriah. Para sejarawan Muslim awal menamainya mutaharrik tulaiha ( متحرك طليعة ), atau pengawal berkuda. Satuan ini dikerahkan sebagai garda terdepan dan bertempur sebagai suatu pasukan penyerang yang kuat untuk memukul mundur pasukan musuh. Satuan ini ada mobilitas yang sangat tinggi sehingga mendapat keunggulan ketika bermanuver melawan pasukan musuh, misalnya pasukan Bizantium. Dengan pasukan penyerang berkuda ini, pasukan Rasyidin berhasil menaklukkan Suriah dengan cukup remeh.[8][14] Strategi terkenal lainnya yang dikembangkan oleh Khalid bin Walid, dan akhir disertai oleh para jenderal lainnya, yaitu bahwa pasukan Rasyidin tak boleh memainkan usaha terlalu jauh dari gurun ketika ada pasukan musuh dalam jarak serang dari babak belakangannya. Gagasannya adalah untuk menerapkan pertempuran di tidak jauh gurun, dengan jalur kabur yang lepas dari bahaya bila sekiranya pasukan Rasyidin dikalahkan.[15] Daerah gurun untuk pasukan Rasyidin adalah suatu daerah yang sangat lepas dari bahaya karena pasukan Sassaniyah ataupun pasukan Bizantium tak akan terlalu berani menjelajahi gurun. Selain itu, di gurun, pasukan Rasyidin, yang memakai unta, dapat memainkan usaha dengan remeh, depat, dan lepas ke tujuan manapun yang mereka inginkan. Memakai strategi yang sama selama penaklukan Irak dan Suriah, Khalid Bin Walid tak mengerahkan pasukannya terlalu jauh ke Irak maupun Suriah sampai pasukan musuh tak lagi ada kemampuan untuk mengancam jalur pasukan Rasyidin menuju gurun. Argumen lainnya kenapa pasukan Rasyidin selalu berupaya ada jalur menuju gurun adalah karenanya memudahkan komunikasi dan pengerahan pasukan bantuan. Sesudah Kekaisaran Bizantium menjadi lemah dan Kekaisaran Sassaniyah sudah benar-benar dihancurkan, para jenderal Muslim pada masa berikutnya lepas untuk memakai strategi dan siasat apapun untuk mengalahkan pasukan musuh lainnya tapi kebanyakan mereka tetap saja menggunakan keunggulan mobilitas pasukan Rasyidin untuk mencegah konstentrasi pasukan musuh dalam banyak agung.[13] Sebelum kampanye militer dilakukan, Khalifah Abu Bakar kebanyakan memberikan informasi dan instruksi untuk para jenderalnya, terutama tentang misi mereka, daerah geografis lokasi misi akan dilakukan, serta sumber kekuatan yang tersedia untuk tujuan tersebut. Sesudah itu Abu Bakar akan memberikan kebebasan untuk para jenderalnya untuk mendudukkan misi mereka dengan cara apapun yang mereka inginkan. Akan tetapi, Khalifah Umar bin Khattab pada masa-masa akhir kekhalifahannya kebanyakan mengarahkan para jenderalnya tentang di mana mereka akan bertahan dan kapan mereka mesti memainkan usaha menuju tujuan mereka serta siapa saja yang akan memimpin sayap kanan dan sayap kiri pasukan dalam pertempuran-pertempuran tertentu. Ini menjadikan proses penaklukan melebihi lambat namun membuat kampanye militer melebihi terorganisir. Sementara Khalifah Utsman bin Affan memakai cara yang sama seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar. Dia memberikan misi untuk para jenderalnya akhir memberi kebebasan untuk mereka tentang bagaimana mereka akan menerapkannya. Khalifah Ali bin Abi Thalib juga mengikuti cara tersebut.[6] Intelijen dan spionaseSatuan mata-mata adalah departemen yang paling mengembang dalam pasukan. Satuan ini terbukti memberikan banyak kontribusi selama kampanye pasukan Rasyidin. Satuan spionase (جاسوسية) dan intelijen pertama kali diorganisir oleh jenderal Muslim yang brilian, Khalid ibn Walid, ketika menerapkan kampanye penaklukan di Irak.[16] Di akhir hari, ketika dia dipindahkan ke front Suriah, dia kembali mengorganisir departemen spionase di sana;[17] Seiring saat, satuan spionase ini menjadi babak penting dalam pasukan dan menjadi satu departemen terpisah yang bekerja mencari informasi tentang pergerakan dan kegiatan musuh. Satuan ini terdiri atas warga lokal di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Mereka sangat terorganisasi dan imbalan diberikan sesuai hasil kerja para mata-mata itu. Para bagian satuan spionase juga ada yang ditempatkan bersama tiap satuan lainnya dalam pasukan Rasyidin. Mereka bekerja mengamati pasukan dan memberikan laporan untuk khalifah tentang segala sesuatu yang bertalian dengan pasukan Rasyidin. Aturan dan etikaPrinsip utama dalam Al Qur'an yang bertalian dengan pertempuran adalah bahwa komunitas lainnya mesti diperlakukan seperti halnya komunitas sendiri. Pertempuran dibenarkan untuk pertahanan diri,[1] untuk menolong Muslim lainnya dan bila musuh menerapkan pelanggaran terhadap suatu kesepakatan. Pertempuran mesti dihentikan bila argumen atau keadaan yang membenarkan pertempuran sudah tak ada lagi.[18][19][20][21] Selama hidupnya, Muhammad memberikan bermacam perintah untuk pasukannya dan mengadopsi praktik peraturan perang. Peraturan-peraturan yang paling penting dirangkum oleh sahabat Nabi, Abu Bakar, dalam wujud sepuluh peraturan untuk Pasukan Rasyidin.[22] Peraturan tersebut adalah sebagai berikut:[23]
Peraturan ini dihormati oleh Khalifah kedua, Umar bin Khattab, yang pada masa pemerintahannya (634–644) terjadi banyak penaklukan Muslim yang penting.[7][8][12][24] Semakin jauh lagi, pada Pertempuran Shiffin, Khalifah Ali bin Abi Thalib mencetuskan bahwa Islam tak mengizinkan Muslim untuk menghentikan pasokan cairan musuh.[25] Selain peraturan oleh para Khalifah Rasyidin, hadits dari Muhammad sendiri menunjukkan bahwa dia mencetuskan hal berikut bertalian dengan penaklukan Muslim di Mesir:[26]
Kekuatan
JenderalLihat pulaCatatan kaki
Referensi
Pranala luaredunitas.com Page 2Pasukan Kekhalifahan Rasyidin atau Pasukan Rasyidin (bahasa Arab: جيش الخلفاء الراشدين) adalah kesatuan militer utama dalam tingkatan bersenjata Kekhalifahan Rasyidin selama penaklukan Muslim pada seratus tahun ke-7. Pasukan Rasyidin bertugas bersama Tingkatan Laut Rasyidin. Pasukan Rasyidin adalah pasukan tempur yang benar tingkat kedisiplinan, keunggulan strategi, dan organisasi yang tinggi.[1] Pada masanya, pasukan Rasyidin adalah salah satu pasukan militer yang paling kuat dan efektif di lingkungan kehidupan. Banyak prajurit dalam pasukan Rasyidin pada awal mulanya berjumlah sekitar 13.000 tentara pada tahun 632, namun seiring mengembangnya kekhalifahan, banyak tentaranya pun secara berangsur-angsur lebih menjadi 100.000 orang pada tahun 657.[2] Pasukan Rasyidin dibagi menjadi dua himpunan utama, yaitu infanteri dan kavaleri ringan. Dua jenderal tersukses yang pernah memimpin pasukan Rasyidin sela lain Khalid bin Walid, yang menaklukkan Mesopotamia Persia dan Suriah Romawi, serta Amru bin Ash, yang menaklukkan Mesir Romawi. Siasat utama yang dipakai oleh pasukan Rasyidin adalah pengerahan infanteri dan pemanah sebagai melaksanakan dan menjaga kontak dengan pasukan musuh sementara kavaleri ditahan dulu sampai musuh sudah sepenuhnya melakukan usaha. Sesudah seluruh pasukan musuh dikerahkan, pasukan cadangan musuh ditahan oleh pasukan infanteri dan pemanah, sedangkan kavaleri dipakai sebagai penjepit sebagai menyerang musuh dari arah samping atau bahkan dari perkemahan musuh. Rekonstruksi perlengkapan militer yang dipakai oleh pasukan Rasyidin cukup problematik. Bila dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, jangkauan representasi visualnya sangat kecil dan seringkali tak akurat serta sulit dikenal asal waktunya. Hanya sedikit bukti fisik yang sedang tersisa dan bahkan beberapa agungnya sulit dikenal asal waktunya.[3] Para prajurit Rasyidin dikenal menggunakan helm besi dan perunggu bersegmen yang berasal dari Irak dan adalah helm jenis Asia Tengah.[4] Bangun-bangun standar sebagai zirah perlindungan tubuh pasukan Rasyidin adalah zirah cincin. Hauberk dan perisai anyaman kayu yang agung dipakai sebagai perlindungan dalam pertempuran.[3] Para prajurit Rasyidin kebanyakan dipersenjatai dengan pedang yang digantungkan di baldrik. Mereka juga dilengkapi dengan tombak dan belati.[5] PasukanHanya orang Muslim yang boleh bergabung dengan pasukan Rasyidin sebagai tentara reguler. Pada Perang Riddah pada masa pemerintahan Kalifah Sisa dari pembakaran Bakar, pasukan Rasyidin banyak telah tersedia pokoknya korps yang berasal dari Madinah, Mekkah dan Ta'if.[6] Di yang belakang sekali hari pada penaklukan Irak pada tahun 633, banyak korps badui yang direkrut ke dalam pasukan sebagai tentara reguler. Selama penaklukan Islam terhadap Persia Sassaniyah tahun 633-636, sekitar 12.000 prajurit elite Persia memeluk agama Islam dan yang belakang sekali bertugas pada invasi berskala penuh terhadap kekaisaran tersebut.[7] Selama penaklukan Muslim terhadap Suriah Romawi pada tahun 633-638, sekitar 4.000 prajurit Bizantium Yunani di bawah komandan Joakhim (kemudian berubah nama menjadi Abdullah Joakhim) memeluk agama Islam dan bertugas sebagai pasukan reguler dalam penaklukan di Anatolia dan Mesir. Selama penaklukan Mesir pada tahun 641-644, banyak orang Kristen Koptik yang memeluk Islam direkrut ke dalam pasukan. Mereka ikut menolong penaklukan di kawasan tersebut. Selama penaklukan Afrika Utara, banyak orang Berber yang memeluk Islam dan yang belakang sekali direkrut sebagai pasukan reguler. Mereka yang belakang sekali menjadi anggota paling agung dalam Pasukan Rasyidin, dan di yang belakang sekali hari juga menjadi anggota paling agung dalam pasukan Umayyah di Afrika.[1] InfantriPasukan Rasyidin sangat mengandalkan infantri mereka yang dinamakan Mubarizun. Infantri ini adalah anggota khusus dalam pasukan Muslim dan terdiri atas para prajurit elit. Tugas mereka adalah membunuh para prajurit penting dalam pasukan musuh dengan tujuah melemahkan semangat pasukan musuh. Para prajurit infantri kebanyakan melaksanakan gerakan maju dan mundur secara berulang, yang dikenal sebagai karr wa farr, dan menggunakan pedang dan tombak yang dikombinasikan dengan tembakan panah sebagai membuat musuh lemah dan kelelahan. Akan tapi, mereka kebanyakan juga menyimpan tenaga mereka sebagai melaksanakan agresi balik yang didukung oleh pasukan kavaleri, yang benar tujuan mengepung dan mengelilingi pasukan musuh. Bila dalam kondisi bertahan, para penombak Muslim, yang membawa tombak sepanjang dua setengah meter, akan merapatkan barisan dan membentuk tembok pertahanan yang dinamakan Tabi'a. Dari balik tembok pertahanan ini, para pemanah menembakkan panah-panah mereka. Salah satu penggunaan formasi rapat ini yang terkenal adalah ketika pasukan infantri Rasyidin bertahan selama empat hari pertama pada Pertempuran Yarmuk.[2] KavaleriKavaleri Rasyidin adalah salah satu pasukan kavaleri ringan tersukes sepanjang sejarah. Mereka bersenjatakan tombak, yang dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter, dan ditambah dengan pedang. Para penunggang kuda yang tergabung dalam pasukan ini membawa tiga jenis pedang, yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Arab, dan Skimitar panjang Arab. Pada awal mulanya, kavaleri dipakai sebagai pasukan cadangan, dengan peran utamanya adalah menyerang musuh ketika musuh sudah melemah oleh agresi pasukan infantri. Pasukan kavaleri akan melaksanakan pergerakan sebagai mengepung dan mengelilingi musuh, bisa dari sayap maupun langsung dari arah tengah, probabilitas menggunakan formasi berwujud baji dalam agresinya. Beberapa contoh terbaik dalam penggunaan kavaleri Rasyidin adalah ketika dipimpin oleh Khalid bin Walid pada Pertempuran Walaja melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah serta pada Pertempuran Yarmuk melawan Kekasiaran Bizantium. Pada kedua pertempuran tersebut, resimen kavaleri pada awal mulanya ditempatkan di balik sayap dan tengah pasukan. PerlengkapanMerekonstruksi perlengkapan militer pasukan Muslim awal cukup problematis. Dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, penggambaran visual sebagai pasukan Rasyidin sangatlah sedikit, seringkali tak akurat dan sulit dikenal asal waktunya. Secara fisik hanya sedikit bukti materi yang sedang tersisa, dan bahkan beberapa agungnya sulit ditentukan asal waktunya.[3] Beberapa agung perlengkapan militer Arab pra-Islam berasal dari Suriah, Irak, Armenia, dan Yaman. Selama masa-masa awal penaklukan, para prajurit Muslim juga mengambil sebanyak banyak perlengkapan militer dari musuh. Ini adalah probabilitas perlengkapan pasukan elite Rasyidin. Sebagai perlindungan, dipakai helm besi-perunggu, dan sebagai zirahnya dipakai hauberk zirah cincin, serta zirah kulit. Sementara baldrik dipakai sebagai tempat sebagai menyimpan pedang. PerlindunganPelindung kepala pasukan Rasyidin meliputi helm bersepuh, telah tersedia yang berwujud bulat dan telah tersedia yang berwujud runcing, mirip dengan helm perak Kekaisaran Sassaniyah. Helm yang berwujud bulat, dinamakan juga ‘’Baidah’’ ("Telur"), adalah jenis helm standar Bizantium awal yang terdiri atas dua anggota. Sementara helm lancip adalah helm dari kawasan Asia Tengah yang dinamakan ‘’Tarikah’’. Pasukan Rasyidin memakai zirah cincin sebagai melindungi wajah dan leher, bisa sebagai aventail dari helm atau sebagai koif zirah cincin seperti yang dipakai oleh pasukan Romawi-Bizantium semenjak seratus tahun ke-5. Anggota wajah seringkali ditutup beberapa dengan menggunakan beberapa serban, yang juga berguna sebagai melindungi dari angin gurun yang kuat. Pada awal mulanya, pasukan Rasyidin menggunakan zirah sisik kulit yang diperkuat atau zirah lamela, yang kedua jenis itu diproduksi di Yaman, Irak, dan di sepanjang Teluk Persia. Ketika pasukan Rasyidin mulai menaklukkan kekaisaran-kekaisaran tetangganya, mereka melebihi suka menggunakan zirah cincin, yang kebanyakan diperoleh dengan aktivitas mengambil dari musuh sebagai anggota dari harta rampasan.[8] Baju zirah ini dikenal sebagai Dir dan terbuka beberapa di bawah dada. Agar tak karatan, baju zirah itu secara rutin dipoles dan disimpan dalam air campuran pasir dan minyak.[9] Prajurit infantri mengenakan kebanyakan baju zirah daripada prajurit berkuda. Diceritakan juga bahwa telah tersedia prajurit yang mengenakan dua lapis baju zirah (dir’ayn), lapisan yang kedua kebanyakan semakin pendek dan seringkali dibuat dari kain atau kulit. Sebanyak prajurit Rasyidin menggunakan perisai kayu atau perisai anyaman, namun beberapa agung perisai yang dipakai terbuat dari kulit. Perisai jenis ini dibuat dari kulit unta atau sapi yang yang belakang sekali diminyaki, suatu praktik yang dilakukan semenjak masa Yahudi.[3] Ketika pasukan Rasyidin menginvasi Levant, mereka sukses mendapat perisai kulit gajah yang direbut dari pasukan Bizantium. Semenjak itu, perisai kulit gajah banyak dipakai oleh para tentara Rasyidin. PersenjataanSebagai penyerangan, pasukan Rasyidin menggunakan senjata berupa tombak, pedang, dan panah. Tombak yang dipakai oleh pasukan Rasyidin adalah tombak bergagang panjang yang dibuat secara lokal dari gelagah yang didapat di pesisir Teluk Persia. Tombak yang dibawa oleh pasukan infantri benar panjang sekitar dua setengah meter, sedangkan tombak sebagai pasukan kavaleri dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter. Pasukan Rasyidin dilengkapi dengan senjata tambahan berupa pedang, yang diasumsikan sebagai senjata paling bergengsi oleh orang-orang Muslim awal. Pedang yang dipakai kebanyakan adalah pedang pendek infantri, mirip dengan pedang gladius dari Romawi. Pedang pasukan Rasyidin yang bernilai tinggi dibuat di Yaman dari besi wootz asal India.[5] Selain pedang tersebut, diceritakan juga bahwa telah tersedia prajurit Rasyidin yang membawa pedang India. Pedang yang semakin inferior dibuat di seluruh Arab. Berpegang pada kebenaran pedang Arab maupun pedang panjang Sassaniyah dipakai oleh pasukan Rasyidin, namun beberapa agung pedang yang dipakai adalah skimitar (sejenis pedang dengan bilah melengkung). Seringkali para prajurit berkuda dan infantri digambarkan benar dua buah pedang, yaitu pedang pendek Arab dan pedang panjang Sassaniyah. Para prajurit Rasyidin menyimpan menyimpan seluruh pedang mereka dalam baldrik. Senjata personal lainnya selain pedang adalah pisau belati di garis pertahanan terakhir. Busur panah yang dipakai oleh pasukan Rasyidin dibuat secara lokal di berbagai tempat di Arab, dan yang paling terkenal adalah busur dari Hijaz. Busur panah dibuat dari satu atau dua potong kayu yang digabungkan menjadi satu. Panjangaya sekitar dua meter ketika tak dililit, mirip dengan busur panjang Inggris. Jangkauan guna maksimal sebagai busur Arab tradisional adalah sekitar 150 meter. Para pemanah Muslim awal adalah pemanah infantri yang terbukti sangat efektif melawan pasukan kavaleri musuh. Ketika melaksanakan operasi pengepungan, pasukan Rasyidin mengerahkan sebanyak agung katapel tempur. Di bawah pimpinan Kalifah Umar bin Khattab, suatu menara kepung yang dinamakan Dababah juga dipakai. Menara kepung ini dibuat dari kayu, melakukan usaha dengan menggunakan roda, dan terdiri atas beberapa tingkat. Sebagai menerobos dinding pertahanan, pasukan Rasyidin menggunakan pelantak tubruk. Para tentara Rasyidin membawa pelantak tubruk ke anggota depan dinding pertahanan yang sedang dikepung, lalu dinding pertahanan tersebut akan berusaha dihancurkan dengan alat ini. Ketika usaha ini sedang dilakukan, para pemanah Rasyidin bertugas sebagai menembakkan panah ke arah musuh dengan tujuan melindungi pelantak tubruk dan para tentara yang memdorongnya.[4] OrganisasiPada rahun 637, dilakukan suatu reformasi dalam organisasi pasukan Muslim. Ketika itu Khalifah Umar bin Khattab menetapkan pasukan militer sebagai departemen negara. Dia adalah penguasa Muslim pertama yang melaksanakannya. Awalnya, kebijakan dimulai dengan suku Quraisy dan kaum Anshar, lalu sistem ini diperluas sampai ke seluruh Jazirah Arab serta yang belakang sekali mencakup orang-orang Muslim di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Dibuat pula suatu sistem sebagai mendaftar siapa saja pria dewasa yang dapat dipanggil sebagai bertempur, selain itu sistem dan skala pemberian gaji juga diperbaiki. Seluruh pria dewasa dapat masuk dalam pasukan tempur. Mereka dibagi menjadi dua kategori, yaitu mereka yang memang tergabung dalam pasukan tempur reguler, dan mereka yang tak tergabung sebagai prajurit reguler namun dapat dipanggil masuk ke dalam pasukan bila dubutuhkan. Ilustrasi beberapa satuan prajurit Muslim. Gaji dibayarkan pada awal bulan Muharram, sedangkan tunjangan diberikan pada musim panen. Pasukan Rasyidin kebanyakan diberikan gaji berupa uang. Berlawanan dengan negara-negara di Eropa pasca-Romawi, pemberian tanah, atau hak sebagai mengumpulkan pajak secara langsung dari pembayar, tak diasumsikan begitu penting. Konsekuensi penting dari hal ini adalah bahwa pasukan secara langsung bergantung pada negara sebagai mendapat nafkah, yang berfaedah bahwa militer mesti mengendalikan peralatan negara.[10] Promosi dalam pasukan dilakukan berlandaskan lama masa tugas atau jasa yang istimewa. Perwira dipilih berlandaskan penunjukkan dan bukan adalah suatu tingkat posisi. Perwira ditugasi sebagai memimpin suatu pertempuran atau kampanye militer. Sesudah operasi militer habis, seorang perwira bisa saja dikembalikan ke pangkatnya yang sebelumnya. Izin cuti diberikan kepada pasukan secara berkala. Pasukan yang ditempatkan di kawasan yang jauh boleh mengambil cuti sesudah bertugas selama empat bulan. Tiap korps pasukan ditemani oleh seorang petugas perbendaharaan, akuntan, kadi, dan sebanyak penerjemah selain juga beberapa orang dokter dan mahir bedah. Ekspedisi dilakukan berlandaskan kondisi wilayah dan musim. Ekspedisi di negara yang dingin dilakukan pada musim panas, dan ekspedisi di negara yang panas dilakukan pada musim dingin. Pada musim semi, pasukan kebanyakan dikirim ke kawasan yang benar iklim yang menyegarkan serta padang rumput yang bagus. Berlandaskan perintah, setiap prajurit diharuskan sebagai membawa serta beberapa benda sebagai kepentingan pribadi. Benda-benda ini meliputi jarum, kapas, benang, gunting, dan kantung makanan. Khalifah Umar bin Khattab memberikan penekanan khusus kepara para prajuritnya bahwa mereka mesti menguasai tiga keahlian, yaitu berkuda, memanah, dan berenang. PembagianPasukan Rasyidin diorganisir berlandaskan sistem desimal.[11] Dalam pertempuran, pasukan dibagi menjadi beberapa anggota atau seksi, yaitu: Tiap anggota dipimpin oleh seorang komandan dan masing-masing anggota saling terpisah sejauh aturan 150 meter. Setiap satuan suku benar pemimpin tersendiri yang dinamakan Arif. Dalam satuan semacam ini telah tersedia komandan sebagai 10 prajurit, 100 prajurit, dan 1000 prajurit. Satuan yang terdiri atas 1000 prajurit menjadi satu resimen. Pengelompokkan resimen sebagai membentuk pasukan yang semakin agung cukup fleksibel, dan beragam tergantung pada kondisinya. Para Arif juga dikelmpokkan di bawah seorang komandan yang dinamakan Amir-ul-Ashar. Para Amir-ul-Ashar bertugas di bawah perintah seorang komandan seksi, yang juga berada di bawah komando panglima, yang dinamakan Amir-ul-jaish. Komponen pasukan lainnya sela lain:
Pusat militerPusat militer yang dikenal sebagai jund (جند) pertama kali didirikan oleh Khalifah Umar Bin Khattab sebagai tujuan administrasi pasukan. Pusat militer ini didirikan di selanya di Madinah, Kufah, Basrah, Mosul, Fustat, Damaskus, Yordania dan Palestina. Di pusat militer, didirikan barak sebagai tempat bermukim untuk para prajurit. Di pusat militer juga didirikan kandang kuda agung sebagai menyimpan sekitar empat ribu ekor kuda yang terlengkapi penuh dan selalu dipersiapkan bahkan bila telah tersedia kebutuhan yang mendadak. Pasukan bantuan dikirimkan dari jund ini sebagai menyokong pasukan utama. Seluruh catatan yang bertalian dengan pasukan disimpan di tempat ini. Selain itu, pusat militer juga dipakai sebagai menyimpan perbekalan makanan dari komisariat, dan dari tempat inilah suplai makanan dikirim ke berbagai tempat. Selain pusat militer, kantonmen juga didirikan di kota-kota agung dan tempat-tempat yang sangat strategis. Dalam membangun kantonmen dan membangun barak, kondisi iklim dan sanitasi di kawasan yang bersangkutan amat dianggarkan. Peraturan khusus dibuat bertalian dengan jalanan di kantonmen, dan Khalifah Umar Bin Khattab mengeluarkan instruksi yang pokoknya adalah kepastian mengenai lapang jalan di kantonmen. PergerakanKetika pasukan Rasyidin melaksanakan perjalanan, mereka selalu selesai dulu pada hari Jum'at. Dalam melakukan usaha, perjalanan pada siang hari tak boleh terlalu lama agar tak terlalu membuat pasukan kelelahan. Jalur perjalanan dipilih berlandaskan ketersediaan sumber air dan kebutuhan lainnya. Salah satu ciri penting dari pasukan Rasyidin adalah bahwa mereka adalah pasukan yang tak bergantung pada jalur komunikasi. Di balik mereka tak terbentang jalur suplai, karena mereka tak benar basis logistik. Pasukan ini tak dapat diputus dari suplainya, karena memang tak benar depot suplai. Di bawah Departemen Pasukan, telah tersedia Departemen Komisariat tersendiri. Seluruh perbekalan makanan dikumpulkan di satu tempat dan dibawa bersama pasukan. Pasukan Rasyidin tak membutuhkan jalan khusus ketika melaksanakan perjalanan, karena mereka tak menggunakan gerobak, dan segala barang-barang dibawa dengan menggunakan unta. Dengan demikian, pasukan Rasyidin dapat pergi ke manapun dan menempuh jenis ajang apapun asalkan telah tersedia jalur yang dapat dilintasi oleh manusia dan binatang. Ini memberikan pasukan Rasyidin keunggulan yang sangat penting atas pasukan Bizantium dan Persia dalam hal mobilitas dan kecepatan.[12] Peta penaklukan Muhammad (garis hijau) dan Rasyidin (garis hitam). Dalam melaksanakan pergerakan, pasukan Rasyidin berarak seperti rombongan kafilah dan memberikan bekas bagaikan gerombolan yang tak tertembus; dari sudut pandag keamanan militer, ini pada hakekatnya tak dapat diserang dengan mudah. Rombongan pasukan dipimpin di anggota depan oleh pasukan pengawal yang terdiri atas satu atau semakin resimen. Yang belakang sekali di baliknya telah tersedia rombongan inti pasukan, dan mereka didampingi oleh perempuan, anak-anak, serta barang perbekalan yang diangkut menggunakan unta. Anggota ujung balik rombongan diamankan oleh pasukan pengawal lainnya. Pada perjalanan yang panjang, kuda-kuda dikerahkan sebagai memimpin di depan; namun bila telah tersedia ancaman bahaya sergapan oleh musuh dalam perjalanan, kuda-kuda tersebut akan ditunggangi, dan pasukan kavaleri tersebut dengan demikian akan bertugas sebagai pengawal depan atau bisa juga menjadi pengawal balik atau bahkan bisa diposisikan semakin melebar ke samping di anggota sayap, seluruh tergantung pada arah dari mana aturan bahaya paling agung mengancam. Bila diperlukan, semuanya pasukan dapat menghilang dalam waktu sekitar satu jam dan mengamankan diri di kawasan yang jauh yang ajangnya tak dapat dijangkau oleh pasukan agung lainnya. Ketika melaksanakan pergerakan, pasukan Rasyidin dibagi ke dalam beberapa anggota, yaitu:
Dalam perjalanan, beberapa agung orang menunggangi unta, dan yang lainnya menunggangi kuda. Ini membuat pergerakan mereka melebihi cepat bila dibandingkan dengan musuh-musuhnya, yaitu pasukan Bizantium dan Persia. StrategiStrategi dasar dalam pasukan Muslim awal sebagai menaklukkan musuh-musuhnya adalah dengan aktivitas menggunakan segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki oleh lawannya dengan tujuan mendapat kemenangan dengan mengurangi kerugian sampai seminimal mungkin. Ini karena dalam hal kualitas dan kekuatan, pasukan Rasyidin pada awal mulanya sedang berada di bawah pasukan Persia Sassaniyah maupun pasukan Bizantium.[7] Khalid bin Walid, jenderal Muslim pertama dalam Kekhalifahan Rasyidin yang menaklukkan kawasan asing, selama kampanye militernya melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah (Irak 633–634) dan Kekaisaran Bizantium (Suriah 634–638) mengembangkan siasat brilian yang dia gunakan secara efektif berpegang pada kebenaran dalam melawan pasukan Sassaniyah maupun pasukan Bizantium. Kelemahan utama pasukan Sassaniyah dan Bizantium adalah bahwa mereka kurang dalam hal mobilitas.[13] Khalid bin Walid memutuskan sebagai menggunakan mobilitas pasukan Rasyidin sebagai menggunakan kelemahan dalam pasukan Sassaniyah dan pasukan Bizantium. Meskipun hanya beberapa satuan dalam pasukan Rasyidin yang adalah pasukan kavaleri murni, namun semuanya pasukan menggunakan unta ketika melaksanakan pergerakan. Khalid bin Walid, dan para jenderal Muslim sesudahnya, juga sukses menggunakan para prajurit Muslim yang benar kemampuan bertarung dan bertempur dengan kualitas yang sangat berpegang pada kebenaran, ini terutama karena beberapa agung prajurit dalam pasukan Rasyidin adalah suku Badui yang mahir dalam menggunakan pedang ataupun senjata lainnya. Pasukan kavaleri ringan Muslim pada masa-masa belakang penaklukan Islam di Levant menjadi anggota paling kuat dalam pasukan Rasyidin. Penggunaan terbaik dari kavaleri melakukan usaha cepat yang berzirah ringan ini terjadi pada Pertempuran Yarmuk (636 M) yang ketika itu Khalid bin Walid, yang mengetahui kegunaan dan kemampuan kavalerinya, mengerahkan pasukan kavaleri itu sebagai memutarbalikkan kondisi pada setiap kondisi kritis dalam pertempuran. Ini dapat dilakukan karena pasukan kavaleri Rasyidin benar kemampuan sebagai mundur dan maju dan memutar balik dan menyerang lagi dari sayap ataupun dari balik, dan seluruh manuver itu dapat dilakukan dengan cepat. Resimen kavaleri yang kuat dibuat oleh Khalid bin Walid yang meliputi para veteran dalam kampanye Irak dan Suriah. Para sejarawan Muslim awal menamainya mutaharrik tulaiha ( متحرك طليعة ), atau pengawal berkuda. Satuan ini dikerahkan sebagai garda terdepan dan bertempur sebagai suatu pasukan penyerang yang kuat sebagai memukul mundur pasukan musuh. Satuan ini benar mobilitas yang sangat tinggi sehingga mendapat keunggulan ketika bermanuver melawan pasukan musuh, misalnya pasukan Bizantium. Dengan pasukan penyerang berkuda ini, pasukan Rasyidin sukses menaklukkan Suriah dengan cukup mudah.[8][14] Strategi terkenal lainnya yang dikembangkan oleh Khalid bin Walid, dan yang belakang sekali didampingi oleh para jenderal lainnya, yaitu bahwa pasukan Rasyidin tak boleh melakukan usaha terlalu jauh dari gurun ketika telah tersedia pasukan musuh dalam jarak serang dari anggota baliknya. Gagasannya adalah sebagai melaksanakan pertempuran di tidak jauh gurun, dengan jalur kabur yang tidak terikat dari bahaya bila kalau pasukan Rasyidin dikalahkan.[15] Kawasan gurun untuk pasukan Rasyidin adalah suatu kawasan yang sangat tidak terikat dari bahaya karena pasukan Sassaniyah ataupun pasukan Bizantium tak akan terlalu berani menjelajahi gurun. Selain itu, di gurun, pasukan Rasyidin, yang menggunakan unta, dapat melakukan usaha dengan mudah, depat, dan tidak terikat ke tujuan manapun yang mereka inginkan. Menggunakan strategi yang sama selama penaklukan Irak dan Suriah, Khalid Bin Walid tak mengerahkan pasukannya terlalu jauh ke Irak maupun Suriah sampai pasukan musuh tak lagi benar kemampuan sebagai mengancam jalur pasukan Rasyidin menuju gurun. Gagasan lainnya kenapa pasukan Rasyidin selalu berusaha benar jalur menuju gurun adalah karena itu memudahkan komunikasi dan pengerahan pasukan bantuan. Sesudah Kekaisaran Bizantium menjadi lemah dan Kekaisaran Sassaniyah sudah benar-benar dihancurkan, para jenderal Muslim pada masa berikutnya tidak terikat sebagai menggunakan strategi dan siasat apapun sebagai mengalahkan pasukan musuh lainnya tapi kebanyakan mereka tetap saja menggunakan keunggulan mobilitas pasukan Rasyidin sebagai mencegah konstentrasi pasukan musuh dalam banyak agung.[13] Sebelum kampanye militer dilakukan, Khalifah Sisa dari pembakaran Bakar kebanyakan memberikan informasi dan instruksi kepada para jenderalnya, terutama mengenai misi mereka, kawasan geografis tempat misi akan dilakukan, serta sumber kekuatan yang tersedia sebagai tujuan tersebut. Sesudah itu Sisa dari pembakaran Bakar akan memberikan kebebasan kepada para jenderalnya sebagai menempatkan misi mereka dengan aktivitas apapun yang mereka inginkan. Akan tapi, Khalifah Umar bin Khattab pada masa-masa belakang kekhalifahannya kebanyakan mengarahkan para jenderalnya mengenai di mana mereka akan bertahan dan kapan mereka mesti melakukan usaha menuju sasaran mereka serta siapa saja yang akan memimpin sayap kanan dan sayap kiri pasukan dalam pertempuran-pertempuran tertentu. Ini menjadikan proses penaklukan melebihi lambat namun membuat kampanye militer melebihi terorganisir. Sementara Khalifah Utsman bin Affan menggunakan aktivitas yang sama seperti yang dilakukan oleh Sisa dari pembakaran Bakar. Dia memberikan misi kepada para jenderalnya yang belakang sekali memberi kebebasan kepada mereka mengenai bagaimana mereka akan melaksanakannya. Khalifah Ali bin Abi Thalib juga mengikuti aktivitas tersebut.[6] Intelijen dan spionaseSatuan mata-mata adalah departemen yang paling mengembang dalam pasukan. Satuan ini terbukti memberikan banyak kontribusi selama kampanye pasukan Rasyidin. Satuan spionase (جاسوسية) dan intelijen pertama kali diorganisir oleh jenderal Muslim yang brilian, Khalid ibn Walid, ketika melaksanakan kampanye penaklukan di Irak.[16] Di yang belakang sekali hari, ketika dia dipindahkan ke front Suriah, dia kembali mengorganisir departemen spionase di sana;[17] Seiring waktu, satuan spionase ini menjadi anggota penting dalam pasukan dan menjadi satu departemen terpisah yang bertugas mencari informasi mengenai pergerakan dan aktivitas musuh. Satuan ini terdiri atas warga lokal di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Mereka sangat terorganisasi dan imbalan diberikan sesuai hasil kerja para mata-mata itu. Para anggota satuan spionase juga telah tersedia yang ditempatkan bersama tiap satuan lainnya dalam pasukan Rasyidin. Mereka bertugas mengamati pasukan dan memberikan laporan kepada khalifah mengenai segala sesuatu yang bertalian dengan pasukan Rasyidin. Aturan dan etikaPrinsip utama dalam Al Qur'an yang bertalian dengan pertempuran adalah bahwa komunitas lainnya mesti diperlakukan seperti halnya komunitas sendiri. Pertempuran dibenarkan sebagai pertahanan diri,[1] sebagai menolong Muslim lainnya dan bila musuh melaksanakan pelanggaran terhadap suatu kesepakatan. Pertempuran mesti dihentikan bila gagasan atau kondisi yang membenarkan pertempuran sudah tak telah tersedia lagi.[18][19][20][21] Selama hidupnya, Muhammad memberikan berbagai perintah kepada pasukannya dan mengadopsi praktik peraturan perang. Peraturan-peraturan yang paling penting dirangkum oleh sahabat Nabi, Sisa dari pembakaran Bakar, dalam bangun-bangun sepuluh peraturan untuk Pasukan Rasyidin.[22] Peraturan tersebut adalah sebagai berikut:[23]
Peraturan ini dihormati oleh Khalifah kedua, Umar bin Khattab, yang pada masa pemerintahannya (634–644) terjadi banyak penaklukan Muslim yang penting.[7][8][12][24] Semakin jauh lagi, pada Pertempuran Shiffin, Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa Islam tak mengizinkan Muslim sebagai menghentikan pasokan air musuh.[25] Selain peraturan oleh para Khalifah Rasyidin, hadits dari Muhammad sendiri menunjukkan bahwa dia menyatakan hal berikut bertalian dengan penaklukan Muslim di Mesir:[26]
Kekuatan
JenderalLihat pulaCatatan kaki
Referensi
Tautan luaredunitas.com Page 3
Pasukan Kekhalifahan Rasyidin atau Pasukan Rasyidin (bahasa Arab: جيش الخلفاء الراشدين) adalah kesatuan militer utama dalam tingkatan bersenjata Kekhalifahan Rasyidin selama penaklukan Muslim pada seratus tahun ke-7. Pasukan Rasyidin bertugas bersama Tingkatan Laut Rasyidin. Pasukan Rasyidin adalah pasukan tempur yang benar tingkat kedisiplinan, keunggulan strategi, dan organisasi yang tinggi.[1] Pada masanya, pasukan Rasyidin adalah salah satu pasukan militer yang paling kuat dan efektif di lingkungan kehidupan. Banyak prajurit dalam pasukan Rasyidin pada awal mulanya berjumlah sekitar 13.000 tentara pada tahun 632, namun seiring mengembangnya kekhalifahan, banyak tentaranya pun secara berangsur-angsur bertambah menjadi 100.000 orang pada tahun 657.[2] Pasukan Rasyidin dibagi menjadi dua himpunan utama, yaitu infanteri dan kavaleri ringan. Dua jenderal tersukses yang pernah memimpin pasukan Rasyidin sela lain Khalid bin Walid, yang menaklukkan Mesopotamia Persia dan Suriah Romawi, serta Amru bin Ash, yang menaklukkan Mesir Romawi. Siasat utama yang dipakai oleh pasukan Rasyidin adalah pengerahan infanteri dan pemanah sebagai melaksanakan dan menjaga kontak dengan pasukan musuh sementara kavaleri ditahan dulu sampai musuh sudah sepenuhnya melakukan usaha. Sesudah seluruh pasukan musuh dikerahkan, pasukan cadangan musuh ditahan oleh pasukan infanteri dan pemanah, sedangkan kavaleri dipakai sebagai penjepit sebagai menyerang musuh dari arah samping atau bahkan dari perkemahan musuh. Rekonstruksi perlengkapan militer yang dipakai oleh pasukan Rasyidin cukup problematik. Bila dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, jangkauan representasi visualnya sangat kecil dan seringkali tak akurat serta sulit dikenal asal waktunya. Hanya sedikit bukti fisik yang sedang tersisa dan bahkan beberapa agungnya sulit dikenal asal waktunya.[3] Para prajurit Rasyidin dikenal menggunakan helm besi dan perunggu bersegmen yang berasal dari Irak dan adalah helm jenis Asia Tengah.[4] Bangun-bangun standar sebagai zirah perlindungan tubuh pasukan Rasyidin adalah zirah cincin. Hauberk dan perisai anyaman kayu yang agung dipakai sebagai perlindungan dalam pertempuran.[3] Para prajurit Rasyidin biasanya dipersenjatai dengan pedang yang digantungkan di baldrik. Mereka juga dilengkapi dengan tombak dan belati.[5] PasukanHanya orang Muslim yang boleh bergabung dengan pasukan Rasyidin sebagai tentara reguler. Pada Perang Riddah pada masa pemerintahan Kalifah Sisa dari pembakaran Bakar, pasukan Rasyidin banyak telah tersedia pokoknya korps yang berasal dari Madinah, Mekkah dan Ta'if.[6] Di yang belakang sekali hari pada penaklukan Irak pada tahun 633, banyak korps badui yang direkrut ke dalam pasukan sebagai tentara reguler. Selama penaklukan Islam terhadap Persia Sassaniyah tahun 633-636, sekitar 12.000 prajurit elite Persia memeluk agama Islam dan yang belakang sekali bertugas pada invasi berskala penuh terhadap kekaisaran tersebut.[7] Selama penaklukan Muslim terhadap Suriah Romawi pada tahun 633-638, sekitar 4.000 prajurit Bizantium Yunani di bawah komandan Joakhim (kemudian berubah nama menjadi Abdullah Joakhim) memeluk agama Islam dan bertugas sebagai pasukan reguler dalam penaklukan di Anatolia dan Mesir. Selama penaklukan Mesir pada tahun 641-644, banyak orang Kristen Koptik yang memeluk Islam direkrut ke dalam pasukan. Mereka ikut menolong penaklukan di kawasan tersebut. Selama penaklukan Afrika Utara, banyak orang Berber yang memeluk Islam dan yang belakang sekali direkrut sebagai pasukan reguler. Mereka yang belakang sekali menjadi anggota paling agung dalam Pasukan Rasyidin, dan di yang belakang sekali hari juga menjadi anggota paling agung dalam pasukan Umayyah di Afrika.[1] InfantriPasukan Rasyidin sangat mengandalkan infantri mereka yang dinamakan Mubarizun. Infantri ini adalah anggota khusus dalam pasukan Muslim dan terdiri atas para prajurit elit. Tugas mereka adalah membunuh para prajurit penting dalam pasukan musuh dengan tujuah melemahkan semangat pasukan musuh. Para prajurit infantri biasanya melaksanakan gerakan maju dan mundur secara berulang, yang dikenal sebagai karr wa farr, dan menggunakan pedang dan tombak yang dikombinasikan dengan tembakan panah sebagai membuat musuh lemah dan kelelahan. Akan tapi, mereka biasanya juga menyimpan tenaga mereka sebagai melaksanakan agresi balik yang didukung oleh pasukan kavaleri, yang benar tujuan mengepung dan mengelilingi pasukan musuh. Bila dalam kondisi bertahan, para penombak Muslim, yang membawa tombak sepanjang dua setengah meter, akan merapatkan barisan dan membentuk tembok pertahanan yang dinamakan Tabi'a. Dari balik tembok pertahanan ini, para pemanah menembakkan panah-panah mereka. Salah satu penggunaan formasi rapat ini yang terkenal adalah ketika pasukan infantri Rasyidin bertahan selama empat hari pertama pada Pertempuran Yarmuk.[2] KavaleriKavaleri Rasyidin adalah salah satu pasukan kavaleri ringan tersukes sepanjang sejarah. Mereka bersenjatakan tombak, yang dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter, dan ditambah dengan pedang. Para penunggang kuda yang tergabung dalam pasukan ini membawa tiga jenis pedang, yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Arab, dan Skimitar panjang Arab. Pada awal mulanya, kavaleri dipakai sebagai pasukan cadangan, dengan peran utamanya adalah menyerang musuh ketika musuh sudah melemah oleh agresi pasukan infantri. Pasukan kavaleri akan melaksanakan pergerakan sebagai mengepung dan mengelilingi musuh, bisa dari sayap maupun langsung dari arah tengah, probabilitas menggunakan formasi berwujud baji dalam agresinya. Beberapa contoh terbaik dalam penggunaan kavaleri Rasyidin adalah ketika dipimpin oleh Khalid bin Walid pada Pertempuran Walaja melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah serta pada Pertempuran Yarmuk melawan Kekasiaran Bizantium. Pada kedua pertempuran tersebut, resimen kavaleri pada awal mulanya ditempatkan di balik sayap dan tengah pasukan. PerlengkapanMerekonstruksi perlengkapan militer pasukan Muslim awal cukup problematis. Dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, penggambaran visual sebagai pasukan Rasyidin sangatlah sedikit, seringkali tak akurat dan sulit dikenal asal waktunya. Secara fisik hanya sedikit bukti materi yang sedang tersisa, dan bahkan beberapa agungnya sulit ditentukan asal waktunya.[3] Beberapa agung perlengkapan militer Arab pra-Islam berasal dari Suriah, Irak, Armenia, dan Yaman. Selama masa-masa awal penaklukan, para prajurit Muslim juga mengambil sebanyak banyak perlengkapan militer dari musuh. Ini adalah probabilitas perlengkapan pasukan elite Rasyidin. Sebagai perlindungan, dipakai helm besi-perunggu, dan sebagai zirahnya dipakai hauberk zirah cincin, serta zirah kulit. Sementara baldrik dipakai sebagai tempat sebagai menyimpan pedang. PerlindunganPelindung kepala pasukan Rasyidin meliputi helm bersepuh, telah tersedia yang berwujud bulat dan telah tersedia yang berwujud runcing, mirip dengan helm perak Kekaisaran Sassaniyah. Helm yang berwujud bulat, dinamakan juga ‘’Baidah’’ ("Telur"), adalah jenis helm standar Bizantium awal yang terdiri atas dua anggota. Sementara helm lancip adalah helm dari kawasan Asia Tengah yang dinamakan ‘’Tarikah’’. Pasukan Rasyidin memakai zirah cincin sebagai melindungi wajah dan leher, bisa sebagai aventail dari helm atau sebagai koif zirah cincin seperti yang dipakai oleh pasukan Romawi-Bizantium semenjak seratus tahun ke-5. Anggota wajah seringkali ditutup beberapa dengan menggunakan beberapa serban, yang juga berguna sebagai melindungi dari angin gurun yang kuat. Pada awal mulanya, pasukan Rasyidin menggunakan zirah sisik kulit yang diperkuat atau zirah lamela, yang kedua jenis itu diproduksi di Yaman, Irak, dan di sepanjang Teluk Persia. Ketika pasukan Rasyidin mulai menaklukkan kekaisaran-kekaisaran tetangganya, mereka melebihi suka menggunakan zirah cincin, yang biasanya diperoleh dengan aktivitas mengambil dari musuh sebagai anggota dari harta rampasan.[8] Baju zirah ini dikenal sebagai Dir dan terbuka beberapa di bawah dada. Agar tak karatan, baju zirah itu secara rutin dipoles dan disimpan dalam air campuran pasir dan minyak.[9] Prajurit infantri mengenakan kebanyakan baju zirah daripada prajurit berkuda. Diceritakan juga bahwa telah tersedia prajurit yang mengenakan dua lapis baju zirah (dir’ayn), lapisan yang kedua biasanya lebih pendek dan seringkali dibuat dari kain atau kulit. Sebanyak prajurit Rasyidin menggunakan perisai kayu atau perisai anyaman, namun beberapa agung perisai yang dipakai terbuat dari kulit. Perisai jenis ini dibuat dari kulit unta atau sapi yang yang belakang sekali diminyaki, suatu praktik yang dilakukan semenjak masa Yahudi.[3] Ketika pasukan Rasyidin menginvasi Levant, mereka sukses mendapat perisai kulit gajah yang direbut dari pasukan Bizantium. Semenjak itu, perisai kulit gajah banyak dipakai oleh para tentara Rasyidin. PersenjataanSebagai penyerangan, pasukan Rasyidin menggunakan senjata berupa tombak, pedang, dan panah. Tombak yang dipakai oleh pasukan Rasyidin adalah tombak bergagang panjang yang dibuat secara lokal dari gelagah yang didapat di pesisir Teluk Persia. Tombak yang dibawa oleh pasukan infantri benar panjang sekitar dua setengah meter, sedangkan tombak sebagai pasukan kavaleri dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter. Pasukan Rasyidin dilengkapi dengan senjata tambahan berupa pedang, yang diasumsikan sebagai senjata paling bergengsi oleh orang-orang Muslim awal. Pedang yang dipakai biasanya adalah pedang pendek infantri, mirip dengan pedang gladius dari Romawi. Pedang pasukan Rasyidin yang bernilai tinggi dibuat di Yaman dari besi wootz asal India.[5] Selain pedang tersebut, diceritakan juga bahwa telah tersedia prajurit Rasyidin yang membawa pedang India. Pedang yang lebih inferior dibuat di seluruh Arab. Berpegang pada kebenaran pedang Arab maupun pedang panjang Sassaniyah dipakai oleh pasukan Rasyidin, namun beberapa agung pedang yang dipakai adalah skimitar (sejenis pedang dengan bilah melengkung). Seringkali para prajurit berkuda dan infantri digambarkan benar dua buah pedang, yaitu pedang pendek Arab dan pedang panjang Sassaniyah. Para prajurit Rasyidin menyimpan menyimpan seluruh pedang mereka dalam baldrik. Senjata personal lainnya selain pedang adalah pisau belati di garis pertahanan terakhir. Busur panah yang dipakai oleh pasukan Rasyidin dibuat secara lokal di berbagai tempat di Arab, dan yang paling terkenal adalah busur dari Hijaz. Busur panah dibuat dari satu atau dua potong kayu yang digabungkan menjadi satu. Panjangaya sekitar dua meter ketika tak dililit, mirip dengan busur panjang Inggris. Jangkauan guna maksimal sebagai busur Arab tradisional adalah sekitar 150 meter. Para pemanah Muslim awal adalah pemanah infantri yang terbukti sangat efektif melawan pasukan kavaleri musuh. Ketika melaksanakan operasi pengepungan, pasukan Rasyidin mengerahkan sebanyak agung katapel tempur. Di bawah pimpinan Kalifah Umar bin Khattab, suatu menara kepung yang dinamakan Dababah juga dipakai. Menara kepung ini dibuat dari kayu, melakukan usaha dengan menggunakan roda, dan terdiri atas beberapa tingkat. Sebagai menerobos dinding pertahanan, pasukan Rasyidin menggunakan pelantak tubruk. Para tentara Rasyidin membawa pelantak tubruk ke anggota depan dinding pertahanan yang sedang dikepung, lalu dinding pertahanan tersebut akan berusaha dihancurkan dengan alat ini. Ketika usaha ini sedang dilakukan, para pemanah Rasyidin bertugas sebagai menembakkan panah ke arah musuh dengan tujuan melindungi pelantak tubruk dan para tentara yang memdorongnya.[4] OrganisasiPada rahun 637, dilakukan suatu reformasi dalam organisasi pasukan Muslim. Ketika itu Khalifah Umar bin Khattab menetapkan pasukan militer sebagai departemen negara. Dia adalah penguasa Muslim pertama yang melaksanakannya. Awalnya, kebijakan dimulai dengan suku Quraisy dan kaum Anshar, lalu sistem ini diperluas sampai ke seluruh Jazirah Arab serta yang belakang sekali mencakup orang-orang Muslim di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Dibuat pula suatu sistem sebagai mendaftar siapa saja pria dewasa yang dapat dipanggil sebagai bertempur, selain itu sistem dan skala pemberian gaji juga diperbaiki. Seluruh pria dewasa dapat masuk dalam pasukan tempur. Mereka dibagi menjadi dua kategori, yaitu mereka yang memang tergabung dalam pasukan tempur reguler, dan mereka yang tak tergabung sebagai prajurit reguler namun dapat dipanggil masuk ke dalam pasukan bila dubutuhkan. Ilustrasi beberapa satuan prajurit Muslim. Gaji dibayarkan pada awal bulan Muharram, sedangkan tunjangan diberikan pada musim panen. Pasukan Rasyidin biasanya diberikan gaji berupa uang. Berlawanan dengan negara-negara di Eropa pasca-Romawi, pemberian tanah, atau hak sebagai mengumpulkan pajak secara langsung dari pembayar, tak diasumsikan begitu penting. Konsekuensi penting dari hal ini adalah bahwa pasukan secara langsung bergantung pada negara sebagai mendapat nafkah, yang berfaedah bahwa militer mesti mengendalikan peralatan negara.[10] Promosi dalam pasukan dilakukan berlandaskan lama masa tugas atau jasa yang istimewa. Perwira dipilih berlandaskan penunjukkan dan bukan adalah suatu tingkat posisi. Perwira ditugasi sebagai memimpin suatu pertempuran atau kampanye militer. Sesudah operasi militer habis, seorang perwira bisa saja dikembalikan ke pangkatnya yang sebelumnya. Izin cuti diberikan kepada pasukan secara berkala. Pasukan yang ditempatkan di kawasan yang jauh boleh mengambil cuti sesudah bertugas selama empat bulan. Tiap korps pasukan ditemani oleh seorang petugas perbendaharaan, akuntan, kadi, dan sebanyak penerjemah selain juga beberapa orang dokter dan mahir bedah. Ekspedisi dilakukan berlandaskan kondisi wilayah dan musim. Ekspedisi di negara yang dingin dilakukan pada musim panas, dan ekspedisi di negara yang panas dilakukan pada musim dingin. Pada musim semi, pasukan biasanya dikirim ke kawasan yang benar iklim yang menyegarkan serta padang rumput yang bagus. Berlandaskan perintah, setiap prajurit diharuskan sebagai membawa serta beberapa benda sebagai kepentingan pribadi. Benda-benda ini meliputi jarum, kapas, benang, gunting, dan kantung makanan. Khalifah Umar bin Khattab memberikan penekanan khusus kepara para prajuritnya bahwa mereka mesti menguasai tiga keahlian, yaitu berkuda, memanah, dan berenang. PembagianPasukan Rasyidin diorganisir berlandaskan sistem desimal.[11] Dalam pertempuran, pasukan dibagi menjadi beberapa anggota atau seksi, yaitu: Tiap anggota dipimpin oleh seorang komandan dan masing-masing anggota saling terpisah sejauh aturan 150 meter. Setiap satuan suku benar pemimpin tersendiri yang dinamakan Arif. Dalam satuan semacam ini telah tersedia komandan sebagai 10 prajurit, 100 prajurit, dan 1000 prajurit. Satuan yang terdiri atas 1000 prajurit menjadi satu resimen. Pengelompokkan resimen sebagai membentuk pasukan yang lebih agung cukup fleksibel, dan beragam tergantung pada kondisinya. Para Arif juga dikelmpokkan di bawah seorang komandan yang dinamakan Amir-ul-Ashar. Para Amir-ul-Ashar bertugas di bawah perintah seorang komandan seksi, yang juga telah tersedia di bawah komando panglima, yang dinamakan Amir-ul-jaish. Komponen pasukan lainnya sela lain:
Pusat militerPusat militer yang dikenal sebagai jund (جند) pertama kali didirikan oleh Khalifah Umar Bin Khattab sebagai tujuan administrasi pasukan. Pusat militer ini didirikan di selanya di Madinah, Kufah, Basrah, Mosul, Fustat, Damaskus, Yordania dan Palestina. Di pusat militer, didirikan barak sebagai tempat bermukim untuk para prajurit. Di pusat militer juga didirikan kandang kuda agung sebagai menyimpan sekitar empat ribu ekor kuda yang terlengkapi penuh dan selalu dipersiapkan bahkan bila telah tersedia kebutuhan yang mendadak. Pasukan bantuan dikirimkan dari jund ini sebagai menyokong pasukan utama. Seluruh catatan yang bertalian dengan pasukan disimpan di tempat ini. Selain itu, pusat militer juga dipakai sebagai menyimpan perbekalan makanan dari komisariat, dan dari tempat inilah suplai makanan dikirim ke berbagai tempat. Selain pusat militer, kantonmen juga didirikan di kota-kota agung dan tempat-tempat yang sangat strategis. Dalam membangun kantonmen dan membangun barak, kondisi iklim dan sanitasi di kawasan yang bersangkutan amat dianggarkan. Peraturan khusus dibuat bertalian dengan jalanan di kantonmen, dan Khalifah Umar Bin Khattab mengeluarkan instruksi yang pokoknya adalah kepastian mengenai lapang jalan di kantonmen. PergerakanKetika pasukan Rasyidin melaksanakan perjalanan, mereka selalu selesai dulu pada hari Jum'at. Dalam melakukan usaha, perjalanan pada siang hari tak boleh terlalu lama agar tak terlalu membuat pasukan kelelahan. Jalur perjalanan dipilih berlandaskan ketersediaan sumber air dan kebutuhan lainnya. Salah satu ciri penting dari pasukan Rasyidin adalah bahwa mereka adalah pasukan yang tak bergantung pada jalur komunikasi. Di balik mereka tak terbentang jalur suplai, karena mereka tak benar basis logistik. Pasukan ini tak dapat diputus dari suplainya, karena memang tak benar depot suplai. Di bawah Departemen Pasukan, telah tersedia Departemen Komisariat tersendiri. Seluruh perbekalan makanan dikumpulkan di satu tempat dan dibawa bersama pasukan. Pasukan Rasyidin tak membutuhkan jalan khusus ketika melaksanakan perjalanan, karena mereka tak menggunakan gerobak, dan segala barang-barang dibawa dengan menggunakan unta. Dengan demikian, pasukan Rasyidin dapat pergi ke manapun dan menempuh jenis ajang apapun asalkan telah tersedia jalur yang dapat dilalui oleh manusia dan binatang. Ini memberikan pasukan Rasyidin keunggulan yang sangat penting atas pasukan Bizantium dan Persia dalam hal mobilitas dan kecepatan.[12] Peta penaklukan Muhammad (garis hijau) dan Rasyidin (garis hitam). Dalam melaksanakan pergerakan, pasukan Rasyidin berarak seperti rombongan kafilah dan memberikan bekas bagaikan gerombolan yang tak tertembus; dari sudut pandag keamanan militer, ini pada hakekatnya tak dapat diserang dengan mudah. Rombongan pasukan dipimpin di anggota depan oleh pasukan pengawal yang terdiri atas satu atau lebih resimen. Yang belakang sekali di baliknya telah tersedia rombongan inti pasukan, dan mereka didampingi oleh perempuan, anak-anak, serta barang perbekalan yang diangkut menggunakan unta. Anggota ujung balik rombongan diamankan oleh pasukan pengawal lainnya. Pada perjalanan yang panjang, kuda-kuda dikerahkan sebagai memimpin di depan; namun bila telah tersedia ancaman bahaya sergapan oleh musuh dalam perjalanan, kuda-kuda tersebut akan ditunggangi, dan pasukan kavaleri tersebut dengan demikian akan bertugas sebagai pengawal depan atau bisa juga menjadi pengawal balik atau bahkan bisa diposisikan lebih melebar ke samping di anggota sayap, seluruh tergantung pada arah dari mana aturan bahaya paling agung mengancam. Bila diperlukan, semuanya pasukan dapat menghilang dalam waktu sekitar satu jam dan mengamankan diri di kawasan yang jauh yang ajangnya tak dapat dijangkau oleh pasukan agung lainnya. Ketika melaksanakan pergerakan, pasukan Rasyidin dibagi ke dalam beberapa anggota, yaitu:
Dalam perjalanan, beberapa agung orang menunggangi unta, dan yang lainnya menunggangi kuda. Ini membuat pergerakan mereka melebihi cepat bila dibandingkan dengan musuh-musuhnya, yaitu pasukan Bizantium dan Persia. StrategiStrategi dasar dalam pasukan Muslim awal sebagai menaklukkan musuh-musuhnya adalah dengan aktivitas menggunakan segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki oleh lawannya dengan tujuan mendapat kemenangan dengan mengurangi kerugian sampai seminimal mungkin. Ini karena dalam hal kualitas dan kekuatan, pasukan Rasyidin pada awal mulanya sedang telah tersedia di bawah pasukan Persia Sassaniyah maupun pasukan Bizantium.[7] Khalid bin Walid, jenderal Muslim pertama dalam Kekhalifahan Rasyidin yang menaklukkan kawasan asing, selama kampanye militernya melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah (Irak 633–634) dan Kekaisaran Bizantium (Suriah 634–638) mengembangkan siasat brilian yang dia gunakan secara efektif berpegang pada kebenaran dalam melawan pasukan Sassaniyah maupun pasukan Bizantium. Kelemahan utama pasukan Sassaniyah dan Bizantium adalah bahwa mereka kurang dalam hal mobilitas.[13] Khalid bin Walid memutuskan sebagai menggunakan mobilitas pasukan Rasyidin sebagai menggunakan kelemahan dalam pasukan Sassaniyah dan pasukan Bizantium. Meskipun hanya beberapa satuan dalam pasukan Rasyidin yang adalah pasukan kavaleri murni, namun semuanya pasukan menggunakan unta ketika melaksanakan pergerakan. Khalid bin Walid, dan para jenderal Muslim sesudahnya, juga sukses menggunakan para prajurit Muslim yang benar kemampuan bertarung dan bertempur dengan kualitas yang sangat berpegang pada kebenaran, ini terutama karena beberapa agung prajurit dalam pasukan Rasyidin adalah suku Badui yang mahir dalam menggunakan pedang ataupun senjata lainnya. Pasukan kavaleri ringan Muslim pada masa-masa belakang penaklukan Islam di Levant menjadi anggota paling kuat dalam pasukan Rasyidin. Penggunaan terbaik dari kavaleri melakukan usaha cepat yang berzirah ringan ini terjadi pada Pertempuran Yarmuk (636 M) yang ketika itu Khalid bin Walid, yang mengetahui kegunaan dan kemampuan kavalerinya, mengerahkan pasukan kavaleri itu sebagai memutarbalikkan kondisi pada setiap kondisi kritis dalam pertempuran. Ini dapat dilakukan karena pasukan kavaleri Rasyidin benar kemampuan sebagai mundur dan maju dan memutar balik dan menyerang lagi dari sayap ataupun dari balik, dan seluruh manuver itu dapat dilakukan dengan cepat. Resimen kavaleri yang kuat dibuat oleh Khalid bin Walid yang meliputi para veteran dalam kampanye Irak dan Suriah. Para sejarawan Muslim awal menamainya mutaharrik tulaiha ( متحرك طليعة ), atau pengawal berkuda. Satuan ini dikerahkan sebagai garda terdepan dan bertempur sebagai suatu pasukan penyerang yang kuat sebagai memukul mundur pasukan musuh. Satuan ini benar mobilitas yang sangat tinggi sehingga mendapat keunggulan ketika bermanuver melawan pasukan musuh, misalnya pasukan Bizantium. Dengan pasukan penyerang berkuda ini, pasukan Rasyidin sukses menaklukkan Suriah dengan cukup mudah.[8][14] Strategi terkenal lainnya yang dikembangkan oleh Khalid bin Walid, dan yang belakang sekali didampingi oleh para jenderal lainnya, yaitu bahwa pasukan Rasyidin tak boleh melakukan usaha terlalu jauh dari gurun ketika telah tersedia pasukan musuh dalam jarak serang dari anggota baliknya. Gagasannya adalah sebagai melaksanakan pertempuran di tidak jauh gurun, dengan jalur kabur yang tidak terikat dari bahaya bila kalau pasukan Rasyidin dikalahkan.[15] Kawasan gurun untuk pasukan Rasyidin adalah suatu kawasan yang sangat tidak terikat dari bahaya karena pasukan Sassaniyah ataupun pasukan Bizantium tak akan terlalu berani menjelajahi gurun. Selain itu, di gurun, pasukan Rasyidin, yang menggunakan unta, dapat melakukan usaha dengan mudah, depat, dan tidak terikat ke tujuan manapun yang mereka inginkan. Menggunakan strategi yang sama selama penaklukan Irak dan Suriah, Khalid Bin Walid tak mengerahkan pasukannya terlalu jauh ke Irak maupun Suriah sampai pasukan musuh tak lagi benar kemampuan sebagai mengancam jalur pasukan Rasyidin menuju gurun. Gagasan lainnya kenapa pasukan Rasyidin selalu berusaha benar jalur menuju gurun adalah karenanya memudahkan komunikasi dan pengerahan pasukan bantuan. Sesudah Kekaisaran Bizantium menjadi lemah dan Kekaisaran Sassaniyah sudah benar-benar dihancurkan, para jenderal Muslim pada masa berikutnya tidak terikat sebagai menggunakan strategi dan siasat apapun sebagai mengalahkan pasukan musuh lainnya tapi biasanya mereka tetap saja menggunakan keunggulan mobilitas pasukan Rasyidin sebagai mencegah konstentrasi pasukan musuh dalam banyak agung.[13] Sebelum kampanye militer dilakukan, Khalifah Sisa dari pembakaran Bakar biasanya memberikan informasi dan instruksi kepada para jenderalnya, terutama mengenai misi mereka, kawasan geografis tempat misi akan dilakukan, serta sumber kekuatan yang tersedia sebagai tujuan tersebut. Sesudah itu Sisa dari pembakaran Bakar akan memberikan kebebasan kepada para jenderalnya sebagai menempatkan misi mereka dengan aktivitas apapun yang mereka inginkan. Akan tapi, Khalifah Umar bin Khattab pada masa-masa belakang kekhalifahannya biasanya mengarahkan para jenderalnya mengenai di mana mereka akan bertahan dan kapan mereka mesti melakukan usaha menuju sasaran mereka serta siapa saja yang akan memimpin sayap kanan dan sayap kiri pasukan dalam pertempuran-pertempuran tertentu. Ini menjadikan proses penaklukan melebihi lambat namun membuat kampanye militer melebihi terorganisir. Sementara Khalifah Utsman bin Affan menggunakan aktivitas yang sama seperti yang dilakukan oleh Sisa dari pembakaran Bakar. Dia memberikan misi kepada para jenderalnya yang belakang sekali memberi kebebasan kepada mereka mengenai bagaimana mereka akan melaksanakannya. Khalifah Ali bin Abi Thalib juga mengikuti aktivitas tersebut.[6] Intelijen dan spionaseSatuan mata-mata adalah departemen yang paling mengembang dalam pasukan. Satuan ini terbukti memberikan banyak kontribusi selama kampanye pasukan Rasyidin. Satuan spionase (جاسوسية) dan intelijen pertama kali diorganisir oleh jenderal Muslim yang brilian, Khalid ibn Walid, ketika melaksanakan kampanye penaklukan di Irak.[16] Di yang belakang sekali hari, ketika dia dipindahkan ke front Suriah, dia kembali mengorganisir departemen spionase di sana;[17] Seiring waktu, satuan spionase ini menjadi anggota penting dalam pasukan dan menjadi satu departemen terpisah yang bertugas mencari informasi mengenai pergerakan dan aktivitas musuh. Satuan ini terdiri atas warga lokal di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Mereka sangat terorganisasi dan imbalan diberikan sesuai hasil kerja para mata-mata itu. Para anggota satuan spionase juga telah tersedia yang ditempatkan bersama tiap satuan lainnya dalam pasukan Rasyidin. Mereka bertugas mengamati pasukan dan memberikan laporan kepada khalifah mengenai segala sesuatu yang bertalian dengan pasukan Rasyidin. Aturan dan etikaPrinsip utama dalam Al Qur'an yang bertalian dengan pertempuran adalah bahwa komunitas lainnya mesti diperlakukan seperti halnya komunitas sendiri. Pertempuran dibenarkan sebagai pertahanan diri,[1] sebagai menolong Muslim lainnya dan bila musuh melaksanakan pelanggaran terhadap suatu kesepakatan. Pertempuran mesti dihentikan bila gagasan atau kondisi yang membenarkan pertempuran sudah tak telah tersedia lagi.[18][19][20][21] Selama hidupnya, Muhammad memberikan berbagai perintah kepada pasukannya dan mengadopsi praktik peraturan perang. Peraturan-peraturan yang paling penting dirangkum oleh sahabat Nabi, Sisa dari pembakaran Bakar, dalam bangun-bangun sepuluh peraturan untuk Pasukan Rasyidin.[22] Peraturan tersebut adalah sebagai berikut:[23]
Peraturan ini dihormati oleh Khalifah kedua, Umar bin Khattab, yang pada masa pemerintahannya (634–644) terjadi banyak penaklukan Muslim yang penting.[7][8][12][24] Lebih jauh lagi, pada Pertempuran Shiffin, Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa Islam tak mengizinkan Muslim sebagai menghentikan pasokan air musuh.[25] Selain peraturan oleh para Khalifah Rasyidin, hadits dari Muhammad sendiri menunjukkan bahwa dia menyatakan hal berikut bertalian dengan penaklukan Muslim di Mesir:[26]
Kekuatan
JenderalLihat pulaCatatan kaki
Referensi
Tautan luaredunitas.com Page 4
Pasukan Kekhalifahan Rasyidin atau Pasukan Rasyidin (bahasa Arab: جيش الخلفاء الراشدين) adalah kesatuan militer utama dalam tingkatan bersenjata Kekhalifahan Rasyidin selama penaklukan Muslim pada seratus tahun ke-7. Pasukan Rasyidin bertugas bersama Tingkatan Laut Rasyidin. Pasukan Rasyidin adalah pasukan tempur yang benar tingkat kedisiplinan, keunggulan strategi, dan organisasi yang tinggi.[1] Pada masanya, pasukan Rasyidin adalah salah satu pasukan militer yang paling kuat dan efektif di lingkungan kehidupan. Banyak prajurit dalam pasukan Rasyidin pada awal mulanya berjumlah sekitar 13.000 tentara pada tahun 632, namun seiring mengembangnya kekhalifahan, banyak tentaranya pun secara berangsur-angsur bertambah menjadi 100.000 orang pada tahun 657.[2] Pasukan Rasyidin dibagi menjadi dua himpunan utama, yaitu infanteri dan kavaleri ringan. Dua jenderal tersukses yang pernah memimpin pasukan Rasyidin sela lain Khalid bin Walid, yang menaklukkan Mesopotamia Persia dan Suriah Romawi, serta Amru bin Ash, yang menaklukkan Mesir Romawi. Siasat utama yang dipakai oleh pasukan Rasyidin adalah pengerahan infanteri dan pemanah sebagai melaksanakan dan menjaga kontak dengan pasukan musuh sementara kavaleri ditahan dulu sampai musuh sudah sepenuhnya melakukan usaha. Sesudah seluruh pasukan musuh dikerahkan, pasukan cadangan musuh ditahan oleh pasukan infanteri dan pemanah, sedangkan kavaleri dipakai sebagai penjepit sebagai menyerang musuh dari arah samping atau bahkan dari perkemahan musuh. Rekonstruksi perlengkapan militer yang dipakai oleh pasukan Rasyidin cukup problematik. Bila dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, jangkauan representasi visualnya sangat kecil dan seringkali tak akurat serta sulit dikenal asal waktunya. Hanya sedikit bukti fisik yang sedang tersisa dan bahkan beberapa agungnya sulit dikenal asal waktunya.[3] Para prajurit Rasyidin dikenal menggunakan helm besi dan perunggu bersegmen yang berasal dari Irak dan adalah helm jenis Asia Tengah.[4] Bangun-bangun standar sebagai zirah perlindungan tubuh pasukan Rasyidin adalah zirah cincin. Hauberk dan perisai anyaman kayu yang agung dipakai sebagai perlindungan dalam pertempuran.[3] Para prajurit Rasyidin biasanya dipersenjatai dengan pedang yang digantungkan di baldrik. Mereka juga dilengkapi dengan tombak dan belati.[5] PasukanHanya orang Muslim yang boleh bergabung dengan pasukan Rasyidin sebagai tentara reguler. Pada Perang Riddah pada masa pemerintahan Kalifah Sisa dari pembakaran Bakar, pasukan Rasyidin banyak telah tersedia pokoknya korps yang berasal dari Madinah, Mekkah dan Ta'if.[6] Di yang belakang sekali hari pada penaklukan Irak pada tahun 633, banyak korps badui yang direkrut ke dalam pasukan sebagai tentara reguler. Selama penaklukan Islam terhadap Persia Sassaniyah tahun 633-636, sekitar 12.000 prajurit elite Persia memeluk agama Islam dan yang belakang sekali bertugas pada invasi berskala penuh terhadap kekaisaran tersebut.[7] Selama penaklukan Muslim terhadap Suriah Romawi pada tahun 633-638, sekitar 4.000 prajurit Bizantium Yunani di bawah komandan Joakhim (kemudian berubah nama menjadi Abdullah Joakhim) memeluk agama Islam dan bertugas sebagai pasukan reguler dalam penaklukan di Anatolia dan Mesir. Selama penaklukan Mesir pada tahun 641-644, banyak orang Kristen Koptik yang memeluk Islam direkrut ke dalam pasukan. Mereka ikut menolong penaklukan di kawasan tersebut. Selama penaklukan Afrika Utara, banyak orang Berber yang memeluk Islam dan yang belakang sekali direkrut sebagai pasukan reguler. Mereka yang belakang sekali menjadi anggota paling agung dalam Pasukan Rasyidin, dan di yang belakang sekali hari juga menjadi anggota paling agung dalam pasukan Umayyah di Afrika.[1] InfantriPasukan Rasyidin sangat mengandalkan infantri mereka yang dinamakan Mubarizun. Infantri ini adalah anggota khusus dalam pasukan Muslim dan terdiri atas para prajurit elit. Tugas mereka adalah membunuh para prajurit penting dalam pasukan musuh dengan tujuah melemahkan semangat pasukan musuh. Para prajurit infantri biasanya melaksanakan gerakan maju dan mundur secara berulang, yang dikenal sebagai karr wa farr, dan menggunakan pedang dan tombak yang dikombinasikan dengan tembakan panah sebagai membuat musuh lemah dan kelelahan. Akan tapi, mereka biasanya juga menyimpan tenaga mereka sebagai melaksanakan agresi balik yang didukung oleh pasukan kavaleri, yang benar tujuan mengepung dan mengelilingi pasukan musuh. Bila dalam kondisi bertahan, para penombak Muslim, yang membawa tombak sepanjang dua setengah meter, akan merapatkan barisan dan membentuk tembok pertahanan yang dinamakan Tabi'a. Dari balik tembok pertahanan ini, para pemanah menembakkan panah-panah mereka. Salah satu penggunaan formasi rapat ini yang terkenal adalah ketika pasukan infantri Rasyidin bertahan selama empat hari pertama pada Pertempuran Yarmuk.[2] KavaleriKavaleri Rasyidin adalah salah satu pasukan kavaleri ringan tersukes sepanjang sejarah. Mereka bersenjatakan tombak, yang dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter, dan ditambah dengan pedang. Para penunggang kuda yang tergabung dalam pasukan ini membawa tiga jenis pedang, yaitu pedang pendek Arab, pedang panjang Arab, dan Skimitar panjang Arab. Pada awal mulanya, kavaleri dipakai sebagai pasukan cadangan, dengan peran utamanya adalah menyerang musuh ketika musuh sudah melemah oleh agresi pasukan infantri. Pasukan kavaleri akan melaksanakan pergerakan sebagai mengepung dan mengelilingi musuh, bisa dari sayap maupun langsung dari arah tengah, probabilitas menggunakan formasi berwujud baji dalam agresinya. Beberapa contoh terbaik dalam penggunaan kavaleri Rasyidin adalah ketika dipimpin oleh Khalid bin Walid pada Pertempuran Walaja melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah serta pada Pertempuran Yarmuk melawan Kekasiaran Bizantium. Pada kedua pertempuran tersebut, resimen kavaleri pada awal mulanya ditempatkan di balik sayap dan tengah pasukan. PerlengkapanMerekonstruksi perlengkapan militer pasukan Muslim awal cukup problematis. Dibandingkan dengan pasukan Romawi atau pasukan Muslim Seratus tahun Menengah pada masa berikutnya, penggambaran visual sebagai pasukan Rasyidin sangatlah sedikit, seringkali tak akurat dan sulit dikenal asal waktunya. Secara fisik hanya sedikit bukti materi yang sedang tersisa, dan bahkan beberapa agungnya sulit ditentukan asal waktunya.[3] Beberapa agung perlengkapan militer Arab pra-Islam berasal dari Suriah, Irak, Armenia, dan Yaman. Selama masa-masa awal penaklukan, para prajurit Muslim juga mengambil sebanyak banyak perlengkapan militer dari musuh. Ini adalah probabilitas perlengkapan pasukan elite Rasyidin. Sebagai perlindungan, dipakai helm besi-perunggu, dan sebagai zirahnya dipakai hauberk zirah cincin, serta zirah kulit. Sementara baldrik dipakai sebagai tempat sebagai menyimpan pedang. PerlindunganPelindung kepala pasukan Rasyidin meliputi helm bersepuh, telah tersedia yang berwujud bulat dan telah tersedia yang berwujud runcing, mirip dengan helm perak Kekaisaran Sassaniyah. Helm yang berwujud bulat, dinamakan juga ‘’Baidah’’ ("Telur"), adalah jenis helm standar Bizantium awal yang terdiri atas dua anggota. Sementara helm lancip adalah helm dari kawasan Asia Tengah yang dinamakan ‘’Tarikah’’. Pasukan Rasyidin memakai zirah cincin sebagai melindungi wajah dan leher, bisa sebagai aventail dari helm atau sebagai koif zirah cincin seperti yang dipakai oleh pasukan Romawi-Bizantium semenjak seratus tahun ke-5. Anggota wajah seringkali ditutup beberapa dengan menggunakan beberapa serban, yang juga berguna sebagai melindungi dari angin gurun yang kuat. Pada awal mulanya, pasukan Rasyidin menggunakan zirah sisik kulit yang diperkuat atau zirah lamela, yang kedua jenis itu diproduksi di Yaman, Irak, dan di sepanjang Teluk Persia. Ketika pasukan Rasyidin mulai menaklukkan kekaisaran-kekaisaran tetangganya, mereka melebihi suka menggunakan zirah cincin, yang biasanya diperoleh dengan aktivitas mengambil dari musuh sebagai anggota dari harta rampasan.[8] Baju zirah ini dikenal sebagai Dir dan terbuka beberapa di bawah dada. Agar tak karatan, baju zirah itu secara rutin dipoles dan disimpan dalam air campuran pasir dan minyak.[9] Prajurit infantri mengenakan kebanyakan baju zirah daripada prajurit berkuda. Diceritakan juga bahwa telah tersedia prajurit yang mengenakan dua lapis baju zirah (dir’ayn), lapisan yang kedua biasanya lebih pendek dan seringkali dibuat dari kain atau kulit. Sebanyak prajurit Rasyidin menggunakan perisai kayu atau perisai anyaman, namun beberapa agung perisai yang dipakai terbuat dari kulit. Perisai jenis ini dibuat dari kulit unta atau sapi yang yang belakang sekali diminyaki, suatu praktik yang dilakukan semenjak masa Yahudi.[3] Ketika pasukan Rasyidin menginvasi Levant, mereka sukses mendapat perisai kulit gajah yang direbut dari pasukan Bizantium. Semenjak itu, perisai kulit gajah banyak dipakai oleh para tentara Rasyidin. PersenjataanSebagai penyerangan, pasukan Rasyidin menggunakan senjata berupa tombak, pedang, dan panah. Tombak yang dipakai oleh pasukan Rasyidin adalah tombak bergagang panjang yang dibuat secara lokal dari gelagah yang didapat di pesisir Teluk Persia. Tombak yang dibawa oleh pasukan infantri benar panjang sekitar dua setengah meter, sedangkan tombak sebagai pasukan kavaleri dapat sampai panjang sekitar lima setengah meter. Pasukan Rasyidin dilengkapi dengan senjata tambahan berupa pedang, yang diasumsikan sebagai senjata paling bergengsi oleh orang-orang Muslim awal. Pedang yang dipakai biasanya adalah pedang pendek infantri, mirip dengan pedang gladius dari Romawi. Pedang pasukan Rasyidin yang bernilai tinggi dibuat di Yaman dari besi wootz asal India.[5] Selain pedang tersebut, diceritakan juga bahwa telah tersedia prajurit Rasyidin yang membawa pedang India. Pedang yang lebih inferior dibuat di seluruh Arab. Berpegang pada kebenaran pedang Arab maupun pedang panjang Sassaniyah dipakai oleh pasukan Rasyidin, namun beberapa agung pedang yang dipakai adalah skimitar (sejenis pedang dengan bilah melengkung). Seringkali para prajurit berkuda dan infantri digambarkan benar dua buah pedang, yaitu pedang pendek Arab dan pedang panjang Sassaniyah. Para prajurit Rasyidin menyimpan menyimpan seluruh pedang mereka dalam baldrik. Senjata personal lainnya selain pedang adalah pisau belati di garis pertahanan terakhir. Busur panah yang dipakai oleh pasukan Rasyidin dibuat secara lokal di berbagai tempat di Arab, dan yang paling terkenal adalah busur dari Hijaz. Busur panah dibuat dari satu atau dua potong kayu yang digabungkan menjadi satu. Panjangaya sekitar dua meter ketika tak dililit, mirip dengan busur panjang Inggris. Jangkauan guna maksimal sebagai busur Arab tradisional adalah sekitar 150 meter. Para pemanah Muslim awal adalah pemanah infantri yang terbukti sangat efektif melawan pasukan kavaleri musuh. Ketika melaksanakan operasi pengepungan, pasukan Rasyidin mengerahkan sebanyak agung katapel tempur. Di bawah pimpinan Kalifah Umar bin Khattab, suatu menara kepung yang dinamakan Dababah juga dipakai. Menara kepung ini dibuat dari kayu, melakukan usaha dengan menggunakan roda, dan terdiri atas beberapa tingkat. Sebagai menerobos dinding pertahanan, pasukan Rasyidin menggunakan pelantak tubruk. Para tentara Rasyidin membawa pelantak tubruk ke anggota depan dinding pertahanan yang sedang dikepung, lalu dinding pertahanan tersebut akan berusaha dihancurkan dengan alat ini. Ketika usaha ini sedang dilakukan, para pemanah Rasyidin bertugas sebagai menembakkan panah ke arah musuh dengan tujuan melindungi pelantak tubruk dan para tentara yang memdorongnya.[4] OrganisasiPada rahun 637, dilakukan suatu reformasi dalam organisasi pasukan Muslim. Ketika itu Khalifah Umar bin Khattab menetapkan pasukan militer sebagai departemen negara. Dia adalah penguasa Muslim pertama yang melaksanakannya. Awalnya, kebijakan dimulai dengan suku Quraisy dan kaum Anshar, lalu sistem ini diperluas sampai ke seluruh Jazirah Arab serta yang belakang sekali mencakup orang-orang Muslim di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Dibuat pula suatu sistem sebagai mendaftar siapa saja pria dewasa yang dapat dipanggil sebagai bertempur, selain itu sistem dan skala pemberian gaji juga diperbaiki. Seluruh pria dewasa dapat masuk dalam pasukan tempur. Mereka dibagi menjadi dua kategori, yaitu mereka yang memang tergabung dalam pasukan tempur reguler, dan mereka yang tak tergabung sebagai prajurit reguler namun dapat dipanggil masuk ke dalam pasukan bila dubutuhkan. Ilustrasi beberapa satuan prajurit Muslim. Gaji dibayarkan pada awal bulan Muharram, sedangkan tunjangan diberikan pada musim panen. Pasukan Rasyidin biasanya diberikan gaji berupa uang. Berlawanan dengan negara-negara di Eropa pasca-Romawi, pemberian tanah, atau hak sebagai mengumpulkan pajak secara langsung dari pembayar, tak diasumsikan begitu penting. Konsekuensi penting dari hal ini adalah bahwa pasukan secara langsung bergantung pada negara sebagai mendapat nafkah, yang berfaedah bahwa militer mesti mengendalikan peralatan negara.[10] Promosi dalam pasukan dilakukan berlandaskan lama masa tugas atau jasa yang istimewa. Perwira dipilih berlandaskan penunjukkan dan bukan adalah suatu tingkat posisi. Perwira ditugasi sebagai memimpin suatu pertempuran atau kampanye militer. Sesudah operasi militer habis, seorang perwira bisa saja dikembalikan ke pangkatnya yang sebelumnya. Izin cuti diberikan kepada pasukan secara berkala. Pasukan yang ditempatkan di kawasan yang jauh boleh mengambil cuti sesudah bertugas selama empat bulan. Tiap korps pasukan ditemani oleh seorang petugas perbendaharaan, akuntan, kadi, dan sebanyak penerjemah selain juga beberapa orang dokter dan mahir bedah. Ekspedisi dilakukan berlandaskan kondisi wilayah dan musim. Ekspedisi di negara yang dingin dilakukan pada musim panas, dan ekspedisi di negara yang panas dilakukan pada musim dingin. Pada musim semi, pasukan biasanya dikirim ke kawasan yang benar iklim yang menyegarkan serta padang rumput yang bagus. Berlandaskan perintah, setiap prajurit diharuskan sebagai membawa serta beberapa benda sebagai kepentingan pribadi. Benda-benda ini meliputi jarum, kapas, benang, gunting, dan kantung makanan. Khalifah Umar bin Khattab memberikan penekanan khusus kepara para prajuritnya bahwa mereka mesti menguasai tiga keahlian, yaitu berkuda, memanah, dan berenang. PembagianPasukan Rasyidin diorganisir berlandaskan sistem desimal.[11] Dalam pertempuran, pasukan dibagi menjadi beberapa anggota atau seksi, yaitu: Tiap anggota dipimpin oleh seorang komandan dan masing-masing anggota saling terpisah sejauh aturan 150 meter. Setiap satuan suku benar pemimpin tersendiri yang dinamakan Arif. Dalam satuan semacam ini telah tersedia komandan sebagai 10 prajurit, 100 prajurit, dan 1000 prajurit. Satuan yang terdiri atas 1000 prajurit menjadi satu resimen. Pengelompokkan resimen sebagai membentuk pasukan yang lebih agung cukup fleksibel, dan beragam tergantung pada kondisinya. Para Arif juga dikelmpokkan di bawah seorang komandan yang dinamakan Amir-ul-Ashar. Para Amir-ul-Ashar bertugas di bawah perintah seorang komandan seksi, yang juga telah tersedia di bawah komando panglima, yang dinamakan Amir-ul-jaish. Komponen pasukan lainnya sela lain:
Pusat militerPusat militer yang dikenal sebagai jund (جند) pertama kali didirikan oleh Khalifah Umar Bin Khattab sebagai tujuan administrasi pasukan. Pusat militer ini didirikan di selanya di Madinah, Kufah, Basrah, Mosul, Fustat, Damaskus, Yordania dan Palestina. Di pusat militer, didirikan barak sebagai tempat bermukim untuk para prajurit. Di pusat militer juga didirikan kandang kuda agung sebagai menyimpan sekitar empat ribu ekor kuda yang terlengkapi penuh dan selalu dipersiapkan bahkan bila telah tersedia kebutuhan yang mendadak. Pasukan bantuan dikirimkan dari jund ini sebagai menyokong pasukan utama. Seluruh catatan yang bertalian dengan pasukan disimpan di tempat ini. Selain itu, pusat militer juga dipakai sebagai menyimpan perbekalan makanan dari komisariat, dan dari tempat inilah suplai makanan dikirim ke berbagai tempat. Selain pusat militer, kantonmen juga didirikan di kota-kota agung dan tempat-tempat yang sangat strategis. Dalam membangun kantonmen dan membangun barak, kondisi iklim dan sanitasi di kawasan yang bersangkutan amat dianggarkan. Peraturan khusus dibuat bertalian dengan jalanan di kantonmen, dan Khalifah Umar Bin Khattab mengeluarkan instruksi yang pokoknya adalah kepastian mengenai lapang jalan di kantonmen. PergerakanKetika pasukan Rasyidin melaksanakan perjalanan, mereka selalu selesai dulu pada hari Jum'at. Dalam melakukan usaha, perjalanan pada siang hari tak boleh terlalu lama agar tak terlalu membuat pasukan kelelahan. Jalur perjalanan dipilih berlandaskan ketersediaan sumber air dan kebutuhan lainnya. Salah satu ciri penting dari pasukan Rasyidin adalah bahwa mereka adalah pasukan yang tak bergantung pada jalur komunikasi. Di balik mereka tak terbentang jalur suplai, karena mereka tak benar basis logistik. Pasukan ini tak dapat diputus dari suplainya, karena memang tak benar depot suplai. Di bawah Departemen Pasukan, telah tersedia Departemen Komisariat tersendiri. Seluruh perbekalan makanan dikumpulkan di satu tempat dan dibawa bersama pasukan. Pasukan Rasyidin tak membutuhkan jalan khusus ketika melaksanakan perjalanan, karena mereka tak menggunakan gerobak, dan segala barang-barang dibawa dengan menggunakan unta. Dengan demikian, pasukan Rasyidin dapat pergi ke manapun dan menempuh jenis ajang apapun asalkan telah tersedia jalur yang dapat dilalui oleh manusia dan binatang. Ini memberikan pasukan Rasyidin keunggulan yang sangat penting atas pasukan Bizantium dan Persia dalam hal mobilitas dan kecepatan.[12] Peta penaklukan Muhammad (garis hijau) dan Rasyidin (garis hitam). Dalam melaksanakan pergerakan, pasukan Rasyidin berarak seperti rombongan kafilah dan memberikan bekas bagaikan gerombolan yang tak tertembus; dari sudut pandag keamanan militer, ini pada hakekatnya tak dapat diserang dengan mudah. Rombongan pasukan dipimpin di anggota depan oleh pasukan pengawal yang terdiri atas satu atau lebih resimen. Yang belakang sekali di baliknya telah tersedia rombongan inti pasukan, dan mereka didampingi oleh perempuan, anak-anak, serta barang perbekalan yang diangkut menggunakan unta. Anggota ujung balik rombongan diamankan oleh pasukan pengawal lainnya. Pada perjalanan yang panjang, kuda-kuda dikerahkan sebagai memimpin di depan; namun bila telah tersedia ancaman bahaya sergapan oleh musuh dalam perjalanan, kuda-kuda tersebut akan ditunggangi, dan pasukan kavaleri tersebut dengan demikian akan bertugas sebagai pengawal depan atau bisa juga menjadi pengawal balik atau bahkan bisa diposisikan lebih melebar ke samping di anggota sayap, seluruh tergantung pada arah dari mana aturan bahaya paling agung mengancam. Bila diperlukan, semuanya pasukan dapat menghilang dalam waktu sekitar satu jam dan mengamankan diri di kawasan yang jauh yang ajangnya tak dapat dijangkau oleh pasukan agung lainnya. Ketika melaksanakan pergerakan, pasukan Rasyidin dibagi ke dalam beberapa anggota, yaitu:
Dalam perjalanan, beberapa agung orang menunggangi unta, dan yang lainnya menunggangi kuda. Ini membuat pergerakan mereka melebihi cepat bila dibandingkan dengan musuh-musuhnya, yaitu pasukan Bizantium dan Persia. StrategiStrategi dasar dalam pasukan Muslim awal sebagai menaklukkan musuh-musuhnya adalah dengan aktivitas menggunakan segala kelemahan dan kekurangan yang dimiliki oleh lawannya dengan tujuan mendapat kemenangan dengan mengurangi kerugian sampai seminimal mungkin. Ini karena dalam hal kualitas dan kekuatan, pasukan Rasyidin pada awal mulanya sedang telah tersedia di bawah pasukan Persia Sassaniyah maupun pasukan Bizantium.[7] Khalid bin Walid, jenderal Muslim pertama dalam Kekhalifahan Rasyidin yang menaklukkan kawasan asing, selama kampanye militernya melawan Kekaisaran Persia Sassaniyah (Irak 633–634) dan Kekaisaran Bizantium (Suriah 634–638) mengembangkan siasat brilian yang dia gunakan secara efektif berpegang pada kebenaran dalam melawan pasukan Sassaniyah maupun pasukan Bizantium. Kelemahan utama pasukan Sassaniyah dan Bizantium adalah bahwa mereka kurang dalam hal mobilitas.[13] Khalid bin Walid memutuskan sebagai menggunakan mobilitas pasukan Rasyidin sebagai menggunakan kelemahan dalam pasukan Sassaniyah dan pasukan Bizantium. Meskipun hanya beberapa satuan dalam pasukan Rasyidin yang adalah pasukan kavaleri murni, namun semuanya pasukan menggunakan unta ketika melaksanakan pergerakan. Khalid bin Walid, dan para jenderal Muslim sesudahnya, juga sukses menggunakan para prajurit Muslim yang benar kemampuan bertarung dan bertempur dengan kualitas yang sangat berpegang pada kebenaran, ini terutama karena beberapa agung prajurit dalam pasukan Rasyidin adalah suku Badui yang mahir dalam menggunakan pedang ataupun senjata lainnya. Pasukan kavaleri ringan Muslim pada masa-masa belakang penaklukan Islam di Levant menjadi anggota paling kuat dalam pasukan Rasyidin. Penggunaan terbaik dari kavaleri melakukan usaha cepat yang berzirah ringan ini terjadi pada Pertempuran Yarmuk (636 M) yang ketika itu Khalid bin Walid, yang mengetahui kegunaan dan kemampuan kavalerinya, mengerahkan pasukan kavaleri itu sebagai memutarbalikkan kondisi pada setiap kondisi kritis dalam pertempuran. Ini dapat dilakukan karena pasukan kavaleri Rasyidin benar kemampuan sebagai mundur dan maju dan memutar balik dan menyerang lagi dari sayap ataupun dari balik, dan seluruh manuver itu dapat dilakukan dengan cepat. Resimen kavaleri yang kuat dibuat oleh Khalid bin Walid yang meliputi para veteran dalam kampanye Irak dan Suriah. Para sejarawan Muslim awal menamainya mutaharrik tulaiha ( متحرك طليعة ), atau pengawal berkuda. Satuan ini dikerahkan sebagai garda terdepan dan bertempur sebagai suatu pasukan penyerang yang kuat sebagai memukul mundur pasukan musuh. Satuan ini benar mobilitas yang sangat tinggi sehingga mendapat keunggulan ketika bermanuver melawan pasukan musuh, misalnya pasukan Bizantium. Dengan pasukan penyerang berkuda ini, pasukan Rasyidin sukses menaklukkan Suriah dengan cukup mudah.[8][14] Strategi terkenal lainnya yang dikembangkan oleh Khalid bin Walid, dan yang belakang sekali didampingi oleh para jenderal lainnya, yaitu bahwa pasukan Rasyidin tak boleh melakukan usaha terlalu jauh dari gurun ketika telah tersedia pasukan musuh dalam jarak serang dari anggota baliknya. Gagasannya adalah sebagai melaksanakan pertempuran di tidak jauh gurun, dengan jalur kabur yang tidak terikat dari bahaya bila kalau pasukan Rasyidin dikalahkan.[15] Kawasan gurun untuk pasukan Rasyidin adalah suatu kawasan yang sangat tidak terikat dari bahaya karena pasukan Sassaniyah ataupun pasukan Bizantium tak akan terlalu berani menjelajahi gurun. Selain itu, di gurun, pasukan Rasyidin, yang menggunakan unta, dapat melakukan usaha dengan mudah, depat, dan tidak terikat ke tujuan manapun yang mereka inginkan. Menggunakan strategi yang sama selama penaklukan Irak dan Suriah, Khalid Bin Walid tak mengerahkan pasukannya terlalu jauh ke Irak maupun Suriah sampai pasukan musuh tak lagi benar kemampuan sebagai mengancam jalur pasukan Rasyidin menuju gurun. Gagasan lainnya kenapa pasukan Rasyidin selalu berusaha benar jalur menuju gurun adalah karenanya memudahkan komunikasi dan pengerahan pasukan bantuan. Sesudah Kekaisaran Bizantium menjadi lemah dan Kekaisaran Sassaniyah sudah benar-benar dihancurkan, para jenderal Muslim pada masa berikutnya tidak terikat sebagai menggunakan strategi dan siasat apapun sebagai mengalahkan pasukan musuh lainnya tapi biasanya mereka tetap saja menggunakan keunggulan mobilitas pasukan Rasyidin sebagai mencegah konstentrasi pasukan musuh dalam banyak agung.[13] Sebelum kampanye militer dilakukan, Khalifah Sisa dari pembakaran Bakar biasanya memberikan informasi dan instruksi kepada para jenderalnya, terutama mengenai misi mereka, kawasan geografis tempat misi akan dilakukan, serta sumber kekuatan yang tersedia sebagai tujuan tersebut. Sesudah itu Sisa dari pembakaran Bakar akan memberikan kebebasan kepada para jenderalnya sebagai menempatkan misi mereka dengan aktivitas apapun yang mereka inginkan. Akan tapi, Khalifah Umar bin Khattab pada masa-masa belakang kekhalifahannya biasanya mengarahkan para jenderalnya mengenai di mana mereka akan bertahan dan kapan mereka mesti melakukan usaha menuju sasaran mereka serta siapa saja yang akan memimpin sayap kanan dan sayap kiri pasukan dalam pertempuran-pertempuran tertentu. Ini menjadikan proses penaklukan melebihi lambat namun membuat kampanye militer melebihi terorganisir. Sementara Khalifah Utsman bin Affan menggunakan aktivitas yang sama seperti yang dilakukan oleh Sisa dari pembakaran Bakar. Dia memberikan misi kepada para jenderalnya yang belakang sekali memberi kebebasan kepada mereka mengenai bagaimana mereka akan melaksanakannya. Khalifah Ali bin Abi Thalib juga mengikuti aktivitas tersebut.[6] Intelijen dan spionaseSatuan mata-mata adalah departemen yang paling mengembang dalam pasukan. Satuan ini terbukti memberikan banyak kontribusi selama kampanye pasukan Rasyidin. Satuan spionase (جاسوسية) dan intelijen pertama kali diorganisir oleh jenderal Muslim yang brilian, Khalid ibn Walid, ketika melaksanakan kampanye penaklukan di Irak.[16] Di yang belakang sekali hari, ketika dia dipindahkan ke front Suriah, dia kembali mengorganisir departemen spionase di sana;[17] Seiring waktu, satuan spionase ini menjadi anggota penting dalam pasukan dan menjadi satu departemen terpisah yang bertugas mencari informasi mengenai pergerakan dan aktivitas musuh. Satuan ini terdiri atas warga lokal di daerah-daerah yang sudah ditaklukkan. Mereka sangat terorganisasi dan imbalan diberikan sesuai hasil kerja para mata-mata itu. Para anggota satuan spionase juga telah tersedia yang ditempatkan bersama tiap satuan lainnya dalam pasukan Rasyidin. Mereka bertugas mengamati pasukan dan memberikan laporan kepada khalifah mengenai segala sesuatu yang bertalian dengan pasukan Rasyidin. Aturan dan etikaPrinsip utama dalam Al Qur'an yang bertalian dengan pertempuran adalah bahwa komunitas lainnya mesti diperlakukan seperti halnya komunitas sendiri. Pertempuran dibenarkan sebagai pertahanan diri,[1] sebagai menolong Muslim lainnya dan bila musuh melaksanakan pelanggaran terhadap suatu kesepakatan. Pertempuran mesti dihentikan bila gagasan atau kondisi yang membenarkan pertempuran sudah tak telah tersedia lagi.[18][19][20][21] Selama hidupnya, Muhammad memberikan berbagai perintah kepada pasukannya dan mengadopsi praktik peraturan perang. Peraturan-peraturan yang paling penting dirangkum oleh sahabat Nabi, Sisa dari pembakaran Bakar, dalam bangun-bangun sepuluh peraturan untuk Pasukan Rasyidin.[22] Peraturan tersebut adalah sebagai berikut:[23]
Peraturan ini dihormati oleh Khalifah kedua, Umar bin Khattab, yang pada masa pemerintahannya (634–644) terjadi banyak penaklukan Muslim yang penting.[7][8][12][24] Lebih jauh lagi, pada Pertempuran Shiffin, Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa Islam tak mengizinkan Muslim sebagai menghentikan pasokan air musuh.[25] Selain peraturan oleh para Khalifah Rasyidin, hadits dari Muhammad sendiri menunjukkan bahwa dia menyatakan hal berikut bertalian dengan penaklukan Muslim di Mesir:[26]
Kekuatan
JenderalLihat pulaCatatan kaki
Referensi
Tautan luaredunitas.com Page 5Tags (tagged): unkris, pasukan, sassaniyah, artesh, e, s, n, y, pahlavi, sp, h, bangsawan, dia, mengembalikan, pengelolaan, militer, akhemeniyah, akhir, eurasia, barat, melindungi, 26, 1972, pp, 271, 291, michael, b, charles, the, rise, of, center, studies, 43, 23, 355, 84, peter, wilcox, rome, enemies, 3, sassaniyah center, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 6Tags (tagged): unkris, pasukan, sassaniyah, artesh, e, s, n, y, pahlavi, sp, h, bangsawan, dia, mengembalikan, pengelolaan, militer, akhemeniyah, akhir, eurasia, barat, melindungi, 26, 1972, pp, 271, 291, michael, b, charles, the, rise, of, center, studies, 43, 23, 355, 84, peter, wilcox, rome, enemies, 3, sassaniyah center, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian, encyclopedia Page 7Tags (tagged): unkris, pasukan, sassaniyah, artesh, e, s, n, y, pahlavi, sp, h, bangsawan, dia, mengembalikan, pengelolaan, militer, akhemeniyah, akhir, eurasia, barat, melindungi, 26, 1972, pp, 271, 291, michael, b, charles, the, rise, of, pusat, ilmu, pengetahuan, 43, 23, 355, 84, peter, wilcox, rome, enemies, 3, sassaniyah pusat, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 8Tags (tagged): unkris, pasukan, sassaniyah, artesh, e, s, n, y, pahlavi, sp, h, bangsawan, dia, mengembalikan, pengelolaan, militer, akhemeniyah, akhir, eurasia, barat, melindungi, 26, 1972, pp, 271, 291, michael, b, charles, the, rise, of, pusat, ilmu, pengetahuan, 43, 23, 355, 84, peter, wilcox, rome, enemies, 3, sassaniyah pusat, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, indonesia, ensiklopedia Page 9Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایرا�) merupakan sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sbg Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran sedang dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran merupakan sebuah kognat perkataan "Arya" yang faedahnya "Tanah Bangsa Arya". Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran masa ini merupakan Republik Islam Iran (جمهوری اسلامی ایرا�). SejarahLihat pula Kekaisaran PersiaSejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah dijadikan simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Luhur. Cyrus Luhur juga terkenal sbg pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sbg Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Luhur dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sbg Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kesudahan memberi dampak yang akbar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran Persia kesudahan diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana yang belakang sekalinya Darius Luhur (522-486 M) dinyatakan sbg raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di selang Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem perlintasan juga turut diperbaharui dan sebuah perlintasan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Perlintasan raya ini dikenal sbg Perlintasan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Luhur dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia dijadikan sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran akbar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di daerah taklukannya. Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal zaman ketiga Masehi dan juga Mesopotamia selang tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua gugusan berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah berkampanye. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal daerah taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima zaman (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania. Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi daerah Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".) Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya. Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan yang belakang sekalinya ini memberi perlintasan kepada futuhat Islam atas Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebudayaan Sassania kesudahan diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia. Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk bayangan Islam Persia, di mana mereka melestarikan bayangan sbg orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sbg muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi pertolongan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Beberapa mendirikan dinasti sendiri. Pada zaman kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sbg Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sbg bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia dijadikan tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kesudahan memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance. Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pemimpin Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia. Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)Parsi mulai bertukar dijadikan Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kesudahan dijadikan salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang dijadikan sebuah medan persaingan selang kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang memakai pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat zaman ke-19, membangkitkan harapan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sbg Reza Shah) mengambil alih tahta melewati perebutan kekuasaan dari Qajar yang makin lemah. Sbg penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, perlintasan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas. Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan pertolongan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melewati badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini dijadikan oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kesudahan ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melewati nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak. Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)Protes menentang Shah makin meningkat dan yang belakang sekalinya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Imam Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kesudahan mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sbg perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibuat berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan beberapa. Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika dijadikan keruh setelah revolusi ini, terutama masa mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas argumen kedutaan itu dijadikan pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tingkah laku yang dibuat apapun mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sbg balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, yang belakang sekalinya para tawanan itu dibebaskan sbg tindak lanjut Deklarasi Aljir. Pada masa yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak masa itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Sasaran utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu memperoleh sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah tentara yang kuat, telah dicerai-beraikan masa itu. Walau bagaimanapun, mereka berhasil mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, baik penduduk awam maupun laskar Iran, dijadikan korban. Banyak korban diperkirakan selang 500.000 hingga 1.000.000. Pemerintahan dan politikIran merupakan salah satu di selang anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar) Pemimpin LuhurAyatollah Ali Khamenei, Pemimpin Luhur Iran Pemimpin Luhur Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk mencetuskan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Pandai bertanggung jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Luhur atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung. EksekutifOrang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran merupakan presiden. Setiap presiden dipilih melewati pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap yang akan menjadi presiden mesti memperoleh persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan supaya mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung jawab presiden merupakan memastikan konstitusi negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung. Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa menciptakan keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti memperoleh persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan mesti memperoleh persetujuan Pemimpin Luhur dan badan perundangan. Majelis WaliMajlis Wali Iran mempunyai dua belas pandai undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam anggota cadangan dan mereka akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum syariah, karenanya akan dirujuk kembali oleh parlemen. Majelis KebijaksanaanMajelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik selang parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga turut dijadikan penasihat Pemimpin Agung. ParlemenMajles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan akan bekerja selama empat tahun. Semua yang akan menjadi Majles dan pandai undang-undang dari parlemen haruslah memperoleh persetujuan Majelis Wali. KehakimanPemimpin Luhur akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah Luhur dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa macam mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara. Majelis PandaiMajelis Pandai yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang pandai dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bekerja selama delapan tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk posisi Pemimpin Luhur dan juga berkuasa untuk memecatnya. Dewan Kota SetempatMajelis setempat akan dipilih secara umum untuk bekerja selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini lapang, dari melantik pemimpin kota hinggal menjaga kepercayaan rakyat. GeografiIran berbatasan dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan yang belakang sekalinya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Lapang tanah total merupakan 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²). Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Bidang barat yang memiliki populasi terbanyak merupakan bidang yang paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul. Ladang lapang lapang ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran biasanya kering atau setengah kering, meskipun aci yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sbg salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang dikata sbg tempat lahirnya kebudayaan manusia. IklimLanskap Iran memiliki beberapa iklim yang berlainan. Di bidang utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembap selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan merupakan 680 mm di bidang timur dataran dan lebih dari 1700 mm di bidang barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembap dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm. Ekonomi
Pada awal zaman ke-21, persenan sektor tingkah laku yang berguna dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, merupakan yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara merupakan hasil pertambangan minyak dan gas dunia, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sejumlah $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan dagang Iran merupakan Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan. Komunikasi dan pengangkutanPeta menunjukkan perlintasan raya dan perlintasan kereta api utama di Iran. Jaringan perlintasan raya di Iran merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 km perlintasan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta bagi setiap 1000 penduduknya. Perlintasan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem perlintasan raya dan perlintasan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Teheran dan Masyhad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Cairan merupakan maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggungjawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Teheran, Masyhad, Syiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam bagian membangun perlintasan kereta api bawah tanah. Pembagian administrasiIran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur (استا�دار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang merupakan sebuah pulau: DemografiPersebaran agama di Iran. Iran merupakan sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya merupakan bangsa Iran, keturunan orang Arya. Biasanya penduduk Iran berucap dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Himpunan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sejumlah 40 juta di Iran, dan banyak semuanyanya (merangkumi negara-negara lain) merupakan 150-200 juta. Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sejumlah dua pertiga banyak penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah zaman yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa hadapan. Biasanya penduduk Iran merupakan muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi merupakan penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui. Kota-kota utamaIran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di daerah kota tertinggi di dunia. Dari tahun 1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari banyak semuanya penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sejumlah 7.160.094 dan daerah metropolisnya pula sejumlah 14 juta. Biasanya industri Iran bertumpu di kota ini. Di selangnya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut merupakan 8 kota terbesar Iran beserta banyak penduduknya. MiliterMiliter Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kemudi Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4] Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga tingkatan utama yaitu Tingkatan Darat Iran sejumlah 350.000 pasukan, Tingkatan Laut Iran sejumlah 18.000 pasukan dan Tingkatan Udara Iran sejumlah 52.000 pasukan.[5] Tingkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Tingkatan Laut Revolusi, Tingkatan Udara Revolusi dan Tingkatan Darat Revolusi.[6] Tingkatan Basij merupakan tentara paramiliter yang beranggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang bisa dimobilisasi.[7] Daya tentara Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kemudi Fajr-3, peluru kemudi Kowsar, peluru kemudi Fateh-110, peluru kemudi Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer. Peluru kemudi Fajr-3 berada di selang pembangunan militer Iran yang paling canggih masa ini, yang dibuat di Iran sendiri dan memakai bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kemudi ini dirahasiakan. Tipu daya budiIran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan ideologi. Kebudayaan Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Biasanya hasil tulisan Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab semasa kekhalifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, biasanya karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai memakai bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya mengenai sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka merupakan pandai Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi. Lihat pula
Rujukan
Pranala luaredunitas.com Page 10Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایرا�) merupakan sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sbg Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran sedang dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran merupakan sebuah kognat perkataan "Arya" yang faedahnya "Tanah Bangsa Arya". Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran masa ini merupakan Republik Islam Iran (جمهوری اسلامی ایرا�). SejarahLihat pula Kekaisaran PersiaSejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah dijadikan simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang dibangun oleh Cyrus Luhur. Cyrus Luhur juga terkenal sbg pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sbg Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Luhur dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sbg Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kesudahan memberi dampak yang akbar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran Persia kesudahan diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhir-akhirnya Darius Luhur (522-486 M) dinyatakan sbg raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di selang Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem perlintasan juga turut diperbaharui dan sebuah perlintasan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Perlintasan raya ini dikenal sbg Perlintasan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Luhur dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia dijadikan sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran akbar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di daerah taklukannya. Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal zaman ketiga Masehi dan juga Mesopotamia selang tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua gugusan berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah berkampanye. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal daerah taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima zaman (Berkesudahan pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania. Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya mencakup daerah Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".) Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya. Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhir-akhirnya ini memberi perlintasan kepada futuhat Islam atas Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan hukum budaya istiadat Sassania kesudahan diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia. Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk bayangan Islam Persia, di mana mereka melestarikan bayangan sbg orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sbg muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi pertolongan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Beberapa mendirikan dinasti sendiri. Pada zaman kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sbg Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sbg bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia dijadikan tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kesudahan memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance. Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pemimpin Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia. Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)Parsi mulai bertukar dijadikan Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kesudahan dijadikan salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai memasarkan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang dijadikan sebuah medan persaingan selang kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang memakai pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat zaman ke-19, membangkitkan harapan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sbg Reza Shah) mengambil alih tahta melewati perebutan kekuasaan dari Qajar yang makin lemah. Sbg penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, perlintasan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas. Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan pertolongan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melewati badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini dijadikan oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kesudahan ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melewati nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak. Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)Protes menentang Shah makin meningkat dan akhir-akhirnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Imam Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kesudahan mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sbg perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibuat berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan beberapa. Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika dijadikan keruh setelah revolusi ini, terutama masa mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas argumen kedutaan itu dijadikan pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tingkah laku yang dibuat apapun mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sbg balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, akhir-akhirnya para tawanan itu dibebaskan sbg tindak lanjut Deklarasi Aljir. Pada masa yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak masa itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Sasaran utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu memperoleh sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah tentara yang kuat, telah dicerai-beraikan masa itu. Walau bagaimanapun, mereka sukses mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, adun penduduk awam maupun laskar Iran, dijadikan korban. Banyak korban diperkirakan selang 500.000 hingga 1.000.000. Pemerintahan dan politikIran merupakan salah satu di selang anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar) Pemimpin LuhurAyatollah Ali Khamenei, Pemimpin Luhur Iran Pemimpin Luhur Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk mencetuskan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Pakar bertanggung jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Luhur atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung. EksekutifOrang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran merupakan presiden. Setiap presiden dipilih melewati pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap yang akan menjadi presiden mesti memperoleh persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan supaya mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung jawab presiden merupakan memastikan konstitusi negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung. Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa menciptakan keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti memperoleh persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan mesti memperoleh persetujuan Pemimpin Luhur dan badan perundangan. Majelis WaliMajlis Wali Iran mempunyai dua belas pakar undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam anggota cadangan dan mereka akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum syariah, karena itu akan dirujuk kembali oleh parlemen. Majelis KebijaksanaanMajelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik selang parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga turut dijadikan penasihat Pemimpin Agung. ParlemenMajles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan akan bekerja selama empat tahun. Semua yang akan menjadi Majles dan pakar undang-undang dari parlemen haruslah memperoleh persetujuan Majelis Wali. KehakimanPemimpin Luhur akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah Luhur dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa macam mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara. Majelis PakarMajelis Pakar yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang pakar dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bekerja selama delapan tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk posisi Pemimpin Luhur dan juga berkuasa untuk memecatnya. Dewan Kota SetempatMajelis setempat akan dipilih secara umum untuk bekerja selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini lapang, dari melantik pemimpin kota hinggal menjaga kepercayaan rakyat. GeografiIran berbatasan dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan akhir-akhirnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Lapang tanah total merupakan 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²). Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Bidang barat yang memiliki populasi terbanyak merupakan bidang yang paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul. Ladang lapang lapang ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran biasanya kering atau setengah kering, meskipun berada yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sbg salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang dikata sbg tempat lahirnya hukum budaya istiadat manusia. IklimLanskap Iran memiliki beberapa iklim yang berlainan. Di bidang utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembap selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan merupakan 680 mm di bidang timur dataran dan lebih dari 1700 mm di bidang barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembap dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm. Ekonomi
Pada awal zaman ke-21, persenan sektor tingkah laku yang berbuat jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, merupakan yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara merupakan hasil pertambangan minyak dan gas dunia, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sejumlah $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan dagang Iran merupakan Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan. Komunikasi dan pengangkutanPeta menunjukkan perlintasan raya dan perlintasan kereta api utama di Iran. Jaringan perlintasan raya di Iran merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 km perlintasan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta untuk setiap 1000 penduduknya. Perlintasan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem perlintasan raya dan perlintasan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Teheran dan Masyhad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Cairan merupakan maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggungjawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Teheran, Masyhad, Syiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam bagian membangun perlintasan kereta api bawah tanah. Pembagian administrasiIran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur (استا�دار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang merupakan sebuah pulau: DemografiPersebaran agama di Iran. Iran merupakan sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya merupakan bangsa Iran, keturunan orang Arya. Biasanya penduduk Iran berucap dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Himpunan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sejumlah 40 juta di Iran, dan banyak semuanyanya (merangkumi negara-negara lain) merupakan 150-200 juta. Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sejumlah dua pertiga banyak penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah zaman yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa hadapan. Biasanya penduduk Iran merupakan muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi merupakan penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui. Kota-kota utamaIran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di daerah kota tertinggi di dunia. Dari tahun 1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari banyak semuanya penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sejumlah 7.160.094 dan daerah metropolisnya pula sejumlah 14 juta. Biasanya industri Iran bertumpu di kota ini. Di selangnya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut merupakan 8 kota terbesar Iran beserta banyak penduduknya. MiliterMiliter Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kemudi Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4] Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga tingkatan utama yaitu Tingkatan Darat Iran sejumlah 350.000 pasukan, Tingkatan Laut Iran sejumlah 18.000 pasukan dan Tingkatan Udara Iran sejumlah 52.000 pasukan.[5] Tingkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Tingkatan Laut Revolusi, Tingkatan Udara Revolusi dan Tingkatan Darat Revolusi.[6] Tingkatan Basij merupakan tentara paramiliter yang beranggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang bisa dimobilisasi.[7] Daya tentara Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kemudi Fajr-3, peluru kemudi Kowsar, peluru kemudi Fateh-110, peluru kemudi Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer. Peluru kemudi Fajr-3 berada di selang pembangunan militer Iran yang paling canggih masa ini, yang dibuat di Iran sendiri dan memakai bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kemudi ini dirahasiakan. Tipu daya budiIran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan ideologi. Hukum budaya istiadat Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Biasanya hasil tulisan Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab semasa kekhalifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, biasanya karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai memakai bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya mengenai sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka merupakan pakar Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi. Lihat pula
Rujukan
Tautan luaredunitas.com Page 11Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایرا�) merupakan sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sbg Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran sedang dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran merupakan sebuah kognat perkataan "Arya" yang faedahnya "Tanah Bangsa Arya". Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran masa ini merupakan Republik Islam Iran (جمهوری اسلامی ایرا�). SejarahLihat pula Kekaisaran PersiaSejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah dijadikan simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang dibangun oleh Cyrus Luhur. Cyrus Luhur juga terkenal sbg pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sbg Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Luhur dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sbg Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kesudahan memberi dampak yang akbar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran Persia kesudahan diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana akhir-akhirnya Darius Luhur (522-486 M) dinyatakan sbg raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di selang Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem perlintasan juga turut diperbaharui dan sebuah perlintasan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Perlintasan raya ini dikenal sbg Perlintasan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Luhur dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia dijadikan sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran akbar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di daerah taklukannya. Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal zaman ketiga Masehi dan juga Mesopotamia selang tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua gugusan berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah berkampanye. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal daerah taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima zaman (Berkesudahan pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania. Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya mencakup daerah Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".) Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya. Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan akhir-akhirnya ini memberi perlintasan kepada futuhat Islam atas Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan hukum budaya istiadat Sassania kesudahan diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia. Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk bayangan Islam Persia, di mana mereka melestarikan bayangan sbg orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sbg muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi pertolongan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Beberapa mendirikan dinasti sendiri. Pada zaman kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sbg Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sbg bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia dijadikan tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kesudahan memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance. Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pemimpin Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia. Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)Parsi mulai bertukar dijadikan Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kesudahan dijadikan salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai memasarkan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang dijadikan sebuah medan persaingan selang kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang memakai pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat zaman ke-19, membangkitkan harapan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sbg Reza Shah) mengambil alih tahta melewati perebutan kekuasaan dari Qajar yang makin lemah. Sbg penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, perlintasan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas. Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan pertolongan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melewati badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini dijadikan oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kesudahan ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melewati nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak. Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)Protes menentang Shah makin meningkat dan akhir-akhirnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Imam Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kesudahan mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sbg perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibuat berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan beberapa. Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika dijadikan keruh setelah revolusi ini, terutama masa mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas argumen kedutaan itu dijadikan pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tingkah laku yang dibuat apapun mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sbg balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, akhir-akhirnya para tawanan itu dibebaskan sbg tindak lanjut Deklarasi Aljir. Pada masa yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak masa itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Sasaran utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu memperoleh sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah tentara yang kuat, telah dicerai-beraikan masa itu. Walau bagaimanapun, mereka sukses mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, adun penduduk awam maupun laskar Iran, dijadikan korban. Banyak korban diperkirakan selang 500.000 hingga 1.000.000. Pemerintahan dan politikIran merupakan salah satu di selang anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar) Pemimpin LuhurAyatollah Ali Khamenei, Pemimpin Luhur Iran Pemimpin Luhur Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk mencetuskan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Pakar bertanggung jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Luhur atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung. EksekutifOrang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran merupakan presiden. Setiap presiden dipilih melewati pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap yang akan menjadi presiden mesti memperoleh persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan supaya mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung jawab presiden merupakan memastikan konstitusi negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung. Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa menciptakan keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti memperoleh persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan mesti memperoleh persetujuan Pemimpin Luhur dan badan perundangan. Majelis WaliMajlis Wali Iran mempunyai dua belas pakar undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam anggota cadangan dan mereka akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum syariah, karena itu akan dirujuk kembali oleh parlemen. Majelis KebijaksanaanMajelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik selang parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga turut dijadikan penasihat Pemimpin Agung. ParlemenMajles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan akan bekerja selama empat tahun. Semua yang akan menjadi Majles dan pakar undang-undang dari parlemen haruslah memperoleh persetujuan Majelis Wali. KehakimanPemimpin Luhur akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah Luhur dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa macam mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara. Majelis PakarMajelis Pakar yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang pakar dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bekerja selama delapan tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk posisi Pemimpin Luhur dan juga berkuasa untuk memecatnya. Dewan Kota SetempatMajelis setempat akan dipilih secara umum untuk bekerja selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini lapang, dari melantik pemimpin kota hinggal menjaga kepercayaan rakyat. GeografiIran berbatasan dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan akhir-akhirnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Lapang tanah total merupakan 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²). Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Bidang barat yang memiliki populasi terbanyak merupakan bidang yang paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul. Ladang lapang lapang ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran biasanya kering atau setengah kering, meskipun berada yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sbg salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang dikata sbg tempat lahirnya hukum budaya istiadat manusia. IklimLanskap Iran memiliki beberapa iklim yang berlainan. Di bidang utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembap selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan merupakan 680 mm di bidang timur dataran dan lebih dari 1700 mm di bidang barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembap dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm. Ekonomi
Pada awal zaman ke-21, persenan sektor tingkah laku yang berbuat jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, merupakan yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara merupakan hasil pertambangan minyak dan gas dunia, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sejumlah $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan dagang Iran merupakan Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan. Komunikasi dan pengangkutanPeta menunjukkan perlintasan raya dan perlintasan kereta api utama di Iran. Jaringan perlintasan raya di Iran merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 km perlintasan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta untuk setiap 1000 penduduknya. Perlintasan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem perlintasan raya dan perlintasan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Teheran dan Masyhad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Cairan merupakan maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggungjawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Teheran, Masyhad, Syiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam bagian membangun perlintasan kereta api bawah tanah. Pembagian administrasiIran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur (استا�دار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang merupakan sebuah pulau: DemografiPersebaran agama di Iran. Iran merupakan sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya merupakan bangsa Iran, keturunan orang Arya. Biasanya penduduk Iran berucap dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Himpunan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sejumlah 40 juta di Iran, dan banyak semuanyanya (merangkumi negara-negara lain) merupakan 150-200 juta. Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sejumlah dua pertiga banyak penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah zaman yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa hadapan. Biasanya penduduk Iran merupakan muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi merupakan penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui. Kota-kota utamaIran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di daerah kota tertinggi di dunia. Dari tahun 1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari banyak semuanya penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sejumlah 7.160.094 dan daerah metropolisnya pula sejumlah 14 juta. Biasanya industri Iran bertumpu di kota ini. Di selangnya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut merupakan 8 kota terbesar Iran beserta banyak penduduknya. MiliterMiliter Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kemudi Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4] Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga tingkatan utama yaitu Tingkatan Darat Iran sejumlah 350.000 pasukan, Tingkatan Laut Iran sejumlah 18.000 pasukan dan Tingkatan Udara Iran sejumlah 52.000 pasukan.[5] Tingkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Tingkatan Laut Revolusi, Tingkatan Udara Revolusi dan Tingkatan Darat Revolusi.[6] Tingkatan Basij merupakan tentara paramiliter yang beranggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang bisa dimobilisasi.[7] Daya tentara Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kemudi Fajr-3, peluru kemudi Kowsar, peluru kemudi Fateh-110, peluru kemudi Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer. Peluru kemudi Fajr-3 berada di selang pembangunan militer Iran yang paling canggih masa ini, yang dibuat di Iran sendiri dan memakai bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kemudi ini dirahasiakan. Tipu daya budiIran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan ideologi. Hukum budaya istiadat Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Biasanya hasil tulisan Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab semasa kekhalifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, biasanya karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai memakai bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya mengenai sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka merupakan pakar Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi. Lihat pula
Rujukan
Tautan luaredunitas.com Page 12Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایرا�) merupakan sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sbg Iran sejak zaman kuno, hingga tahun 1935 Iran sedang dipanggil Persia di dunia Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh digunakan. Nama Iran merupakan sebuah kognat perkataan "Arya" yang faedahnya "Tanah Bangsa Arya". Iran berbatasan dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran masa ini merupakan Republik Islam Iran (جمهوری اسلامی ایرا�). SejarahLihat pula Kekaisaran PersiaSejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, diikuti dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah dijadikan simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Luhur. Cyrus Luhur juga terkenal sbg pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang mengenai hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sbg Silinder Cyrus. Ia juga merupakan pemerintah pertama yang memakai gelar Luhur dan juga Shah Iran. Di zamannya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sbg Kekaisaran Persia.) Gagasan ini kesudahan memberi dampak yang akbar pada peradaban-peradaban manusia setelah zamannya. Kekaisaran Persia kesudahan diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana yang belakang sekalinya Darius Luhur (522-486 M) dinyatakan sbg raja. Ibu kota Persia pada zaman Darius I dipindahkan ke Susa dan ia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di selang Sungai Nil dan Laut Merah turut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem perlintasan juga turut diperbaharui dan sebuah perlintasan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Perlintasan raya ini dikenal sbg Perlintasan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an dalam bentuk daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh dunia. Bahasa Persia Kuno turut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Luhur dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia dijadikan sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di dunia zaman itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran akbar pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di daerah taklukannya. Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)Parthia bermula dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga turut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal zaman ketiga Masehi dan juga Mesopotamia selang tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga merupakan musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua gugusan berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah berkampanye. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal daerah taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima zaman (Berakhir pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania. Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi daerah Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada zaman Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas hingga Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".) Kekaisaran Sassania pada zaman kegemilangannya. Sejarah Iran seterusnya diikuti dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk berperang kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan yang belakang sekalinya ini memberi perlintasan kepada futuhat Islam atas Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan merupakan kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebudayaan Sassania kesudahan diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia. Islam Persia dan Zaman Kegemilangan Islam Persia (700–1400)Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk bayangan Islam Persia, di mana mereka melestarikan bayangan sbg orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sbg muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi pertolongan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada zaman Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Beberapa mendirikan dinasti sendiri. Pada zaman kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang gagasan Arab sbg Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sbg bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada zaman ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan Zaman Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia dijadikan tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kesudahan memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance. Bermula pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pemimpin Genghis Khan, diikuti dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia. Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)Parsi mulai bertukar dijadikan Islam Syiah pada zaman Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kesudahan dijadikan salah satu penguasa dunia yang utama dan mulai mempromosikan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia berkembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang dijadikan sebuah medan persaingan selang kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang memakai pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang bermula pada lewat zaman ke-19, membangkitkan harapan untuk berubah dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 hingga 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sbg Reza Shah) mengambil alih tahta melewati perebutan kekuasaan dari Qajar yang makin lemah. Sbg penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, perlintasan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas. Pada Perang Dunia II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus hingga 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan harapan Mohammad Reza menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan pertolongan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melewati badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini dijadikan oposisi dan pengkritik aktif terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kesudahan ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melewati nasihat jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak. Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)Protes menentang Shah makin meningkat dan yang belakang sekalinya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Imam Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kesudahan mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sbg perdana menteri. Setelah itu, Khomeini mengadakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang dibuat berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan beberapa. Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika dijadikan keruh setelah revolusi ini, terutama masa mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas argumen kedutaan itu dijadikan pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil tingkah laku yang dibuat apapun mengenai tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sbg balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, yang belakang sekalinya para tawanan itu dibebaskan sbg tindak lanjut Deklarasi Aljir. Pada masa yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak masa itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Sasaran utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu memperoleh sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu merupakan sebuah tentara yang kuat, telah dicerai-beraikan masa itu. Walau bagaimanapun, mereka berhasil mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, baik penduduk awam maupun laskar Iran, dijadikan korban. Banyak korban diperkirakan selang 500.000 hingga 1.000.000. Pemerintahan dan politikIran merupakan salah satu di selang anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar) Pemimpin LuhurAyatollah Ali Khamenei, Pemimpin Luhur Iran Pemimpin Luhur Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Ia juga merupakan ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk mencetuskan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Pandai bertanggung jawab memilih dan juga memecat Pemimpin Luhur atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung. EksekutifOrang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran merupakan presiden. Setiap presiden dipilih melewati pemilihan umum dan akan memerintah Iran selama empat tahun. Setiap yang akan menjadi presiden mesti memperoleh persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan supaya mereka 'serasi' dengan gagasan negara Islam. Tanggung jawab presiden merupakan memastikan konstitusi negara diikuti dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung. Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa menciptakan keputusan mengenai administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta membantu presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti memperoleh persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak memiliki kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan mesti memperoleh persetujuan Pemimpin Luhur dan badan perundangan. Majelis WaliMajlis Wali Iran mempunyai dua belas pandai undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman akan mencadangkan enam anggota cadangan dan mereka akan dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini akan menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak sesuai dengan hukum syariah, karenanya akan dirujuk kembali oleh parlemen. Majelis KebijaksanaanMajelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik selang parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga turut dijadikan penasihat Pemimpin Agung. ParlemenMajles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan akan bekerja selama empat tahun. Semua yang akan menjadi Majles dan pandai undang-undang dari parlemen haruslah memperoleh persetujuan Majelis Wali. KehakimanPemimpin Luhur akan melantik ketua kehakiman Iran, dan ia pula akan melantik Mahkamah Luhur dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa macam mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu mengenai keselamatan negara. Majelis PandaiMajelis Pandai yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang pandai dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan akan bekerja selama delapan tahun. Majelis ini akan menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga akan mengundi untuk posisi Pemimpin Luhur dan juga berkuasa untuk memecatnya. Dewan Kota SetempatMajelis setempat akan dipilih secara umum untuk bekerja selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini lapang, dari melantik pemimpin kota hinggal menjaga kepercayaan rakyat. GeografiIran berbatasan dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan yang belakang sekalinya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Lapang tanah total merupakan 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²). Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Bidang barat yang memiliki populasi terbanyak merupakan bidang yang paling bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir merupakan tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul. Ladang lapang lapang ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran berbatasan dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran biasanya kering atau setengah kering, meskipun aci yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sbg salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang dikata sbg tempat lahirnya kebudayaan manusia. IklimLanskap Iran memiliki beberapa iklim yang berlainan. Di bidang utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembap selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan merupakan 680 mm di bidang timur dataran dan lebih dari 1700 mm di bidang barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu memiliki musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan memiliki musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembap dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm hingga 355 mm. Ekonomi
Pada awal zaman ke-21, persenan sektor tingkah laku yang berguna dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, merupakan yang tertinggi, diikuti dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara merupakan hasil pertambangan minyak dan gas dunia, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sejumlah $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan dagang Iran merupakan Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara berkembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan. Komunikasi dan pengangkutanPeta menunjukkan perlintasan raya dan perlintasan kereta api utama di Iran. Jaringan perlintasan raya di Iran merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 km perlintasan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta bagi setiap 1000 penduduknya. Perlintasan KA di Iran sepanjang 6.405 km (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem perlintasan raya dan perlintasan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Teheran dan Masyhad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Cairan merupakan maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggungjawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Teheran, Masyhad, Syiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam bagian membangun perlintasan kereta api bawah tanah. Pembagian administrasiIran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur (استا�دار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang merupakan sebuah pulau: DemografiPersebaran agama di Iran. Iran merupakan sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya merupakan bangsa Iran, keturunan orang Arya. Biasanya penduduk Iran berucap dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Himpunan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sejumlah 40 juta di Iran, dan banyak semuanyanya (merangkumi negara-negara lain) merupakan 150-200 juta. Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sejumlah dua pertiga banyak penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah zaman yang lalu tinggi dan diperkirakan akan menurun di masa hadapan. Biasanya penduduk Iran merupakan muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi merupakan penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan turut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui. Kota-kota utamaIran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di daerah kota tertinggi di dunia. Dari tahun 1950 hingga tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% hingga 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota akan mencapai 80% dari banyak semuanya penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang merupakan kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sejumlah 7.160.094 dan daerah metropolisnya pula sejumlah 14 juta. Biasanya industri Iran bertumpu di kota ini. Di selangnya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut merupakan 8 kota terbesar Iran beserta banyak penduduknya. MiliterMiliter Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kemudi Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4] Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga tingkatan utama yaitu Tingkatan Darat Iran sejumlah 350.000 pasukan, Tingkatan Laut Iran sejumlah 18.000 pasukan dan Tingkatan Udara Iran sejumlah 52.000 pasukan.[5] Tingkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Tingkatan Laut Revolusi, Tingkatan Udara Revolusi dan Tingkatan Darat Revolusi.[6] Tingkatan Basij merupakan tentara paramiliter yang beranggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang bisa dimobilisasi.[7] Daya tentara Iran dirahasiakan dari pengetahuan umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kemudi Fajr-3, peluru kemudi Kowsar, peluru kemudi Fateh-110, peluru kemudi Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer. Peluru kemudi Fajr-3 berada di selang pembangunan militer Iran yang paling canggih masa ini, yang dibuat di Iran sendiri dan memakai bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kemudi ini dirahasiakan. Tipu daya budiIran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan ideologi. Kebudayaan Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia merupakan bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Biasanya hasil tulisan Persia diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab semasa kekhalifahan Islam. Pada zaman awal Islam di Persia, biasanya karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika zaman pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai memakai bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya mengenai sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka merupakan pandai Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi. Lihat pula
Rujukan
Pranala luaredunitas.com Page 13Republik Irak (nama lokal: Al Jumhuriyah al Iraqiyah - nama lokal singkat: Al Iraq [1] (Arab: العراق , Turki: Irak, Kurdi: عيَراق), yaitu sebuah negara di Timur Tengah atau Asia Barat Daya, yang meliputi beberapa terbesar kawasan Mesopotamia serta ujung barat laut dari Pegunungan Zagros dan anggota timur dari Gurun Suriah. Negara ini bersamaan batasnya dengan Kuwait dan Arab Saudi di selatan, Yordania di barat, Suriah di barat laut, Turki di utara, dan Iran di timur. Irak beranggotakan yang sangat sempit dari garis pantai di Umm Qashr di Teluk Persia. Irak mempunyai sejarah yang kaya. Sekarang Irak termasuk negara mengembang di tengah-tengah perang saudara. NamaMempunyai beberapa argumen tentang asal usul nama Irak; - satu di antaranya berasal dari kota Uruk (atau Erech) dari masa Kerajaan Sumer. Argumen lainnya mengatakan bahwa Irak berasal dari bahasa Aram, yang berfaedah "tanah sepanjang tepian sungai." Argumen lainnya mengatakan bahwa Irak yaitu sebuah referensi kepada akar pohon palma, karena jumlahnya berlebihan di negara itu. Di bawah Dinasti Sassanid Persia, mempunyai wilayah yang dinamai "Erak Arabi" yang merujuk ke anggota dari wilayah barat daya Kekaisaran Persia, yang sekarang yaitu anggota dari Irak selatan. Al-Iraq yaitu nama yang dipergunakan oleh orang-orang Arab sendiri sebagai kawasan ini sejak ratus tahun ke-6. SejarahSejarah lawasAnggota atas dari stela aturan hukum Hammurabi. Secara historis Irak dikenal sebagai Mesopotamia, yang secara harafiah berfaedah "di antara sungai-sungai" dalam bahasa Yunani. Tanah ini diproduksi menjadi tempat lahir peradaban pertama alam yang dikenal, budaya Sumeria, disertai dengan budaya Akkadia, Babilonia dan Asyur yang pengaruhnya meluas ke daerah-daerah tetangganya sejak sekitar 5000 SM. Peradaban-peradaban ini menghasilkan tulisan tertua dan beberapa dari ilmu ilmu, matematika, hukum dan filsafat yang pertama di alam, sampai menjadikan wilayah ini pusat dari apa yang umumnya dikenal sebagai "Buaian Peradaban". Peradaban Mesopotamia lawas mendominasi peradaban-peradaban lainnya pada 100 tahunnya. Pada ratus tahun ke-6 SM, wilayah ini diproduksi menjadi anggota dari Kekaisaran Persia di bawah Koresy Mulia selama nyaris 4 ratus tahun, sebelum ditaklukkan oleh Alexander Mulia dan tetap mempunyai di bawah kekuasaan Yunani selama nyaris dua ratus tahun. Sebuah suku bangsa Iran dari Asia Tengah yang bernama Parthia kemudian merebut wilayah ini, disertai dengan Dinasti Sassanid Persia selama 9 ratus tahun, sampai ratus tahun ke-7. Di awal ratus tahun ke-7, Islam menyebar ke kawasan yang sekarang bernama Irak. Sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad memindahkan ibukota di Kufah "fi al-Iraq" di mana dia diproduksi menjadi Khulafaur Rasyidin yang ke-4. Bani Umayyah yang berkuasa dari Damaskus di ratus tahun ke-7 menguasai Provinsi Irak. Baghdad, ibukota Khilafah Abbasiyah, yaitu kota utama untuk alam Arab dan Islam selama 5 ratus tahun. Turki UsmaniPada tahun 1258, Baghdad dihancurkan oleh bangsa Mongol. Turki Usmani mengambil alih Baghdad dari Persia pada tahun 1535. Usmani kehilangan Baghdad ke Dinasti Safavid Persia pada tahun 1509, dan mengambilnya kembali pada tahun 1632. Kekuasaan Utsmani atas Irak berlanjut sampai Perang Alam I kala Khilafah Turki Usmani mempunyai bersama Kekaisaran Jerman dan Blok Sentral. PemerintahanPolitikPeta Irak Kebijakan minoritasPembagian administrasiLihat pula: Distrik di IrakIrak dibagi ke dalam 18 governorat (atau provinsi) (bahasa Arab: muhafadhat, tunggal - muhafadhah, bahasa Kurdi: پاریزگه Pârizgah). Governorat dibagi lagi ke dalam sejumlah qadhas (atau distrik).
Konstitusi Irak yang baru mempersiapkan pembentukan sejumlah region dengan menggabungkan 1 governorat atau lebih. Sekarang baru mempunyai 1 region - Kurdistan Irak - dan mempunyai usulan supaya lebih banyak lagi region yang diproduksi di selatan. Templat:Meso Labelled Map DemografiDiperkirakan pada bulan Juli 2006 jumlah semua penduduk Irak ialah 26.783.383. 75-80% penduduk Irak yaitu bangsa Arab; himpunan etnis utama lainnya yaitu Kurdi (15-20%), Asiria, Turkmen Irak dan lain-lain (5%), yang kebanyakan tinggal di utara dan timur laut negeri. Himpunan lainnya yaitu orang Persia dan Armenia (kemungkinan keturunan budaya Mesopotamia kuno). ±25.000–60.000 orang Arab Marsh tinggal di selatan Irak. Bahasa Arab dan Kurdi yaitu bahasa resmi. Bahasa Asiria dan Turkmen yaitu bahasa resmi di daerah-daerah yang bertali-tali ditinggali oleh orang Asiria dan Turkmen. Bahasa Armenia dan Persia juga dituturkan namun jarang. Bahasa Inggris yaitu bahasa Barat yang umum dituturkan. Komposisi etnis:
Proporsi: Tidak mempunyai angka resmi yang tersedia, terutama karena sifatnya yang sangat politis. Sumber: Britannica: Syi'ah 60%, Sunni 40% Sumber: CIA World Fact Book: Syi'ah 60%-65%, Sunni 32%-37% Menurut kebanyakan sumber-sumber barat, mayoritas bangsa Irak yaitu orang Arab Muslim Syi'ah (sekitar 60%), dan Sunni yang mewakili sekitar 40% dari seluruh populasi yang terdiri dari suku Arab, Kurdi dan Turkmen. Orang-orang Sunni menyangkal keras angka-angka ini, termasuk seorang bekas duta mulia Irak [2], yang mengacu ke sumber-sumber Amerika [3]. Mereka mengklaim bahwa banyak laporan atau sumber hanya mencantumkan Sunni Arab hanya sebagai 'Sunni', dan tidak memperhitungkan orang-orang Sunni Kurdi dan Sunni Turkmen. Beberapa berpendapat bahwa Sensus Irak 2003 memperlihatkan bahwa orang-orang Sunni sedikit lebih banyak[4]. Etnis Assyria (kebanyakan daripadanya yaitu pemeluk Gereja Katolik Khaldea dan Gereja Assyria di Timur) mewakili beberapa terbesar penduduk Kristen Irak yang cukup mulia, bersama-sama dengan orang Armenia. Pemeluk Bahá'í, Mandeanisme, Shabak, dan Yezidi juga mempunyai. Kebanyakan orang Kurdi yaitu pemeluk Muslim Sunni, walaupun kaum Kurdi Faili (Feyli) umumnya yaitu Syi'ah. BudayaSeorang gadis Irak yang tinggal dekat Penyulingan Minyak Al Daura. Dalam milenium yang sangat mutakhir, Irak telah dibagi diproduksi menjadi lima kawasan budaya: Kurdi di utara yang berpusat di Arbil, Arab Islam Sunni di tengah sekitar Baghdad, Arab Islam Syi'ah di selatan yang berpusat di Basra, Assyria, sekelompok orang Kristen, yang tinggal di berbagaikota di utara, dan Arab Rawa, sekelompok orang yang berpindah-pindah, yang tinggal di kawasan berawa-rawa di sungai tengah. Pasar dan barter yaitu bentung perdagangan yang lazim mereka lakukan. MusikIrak dikenal terutama karena alat musik yang dinamakan oud (mirip dengan lute) dan rebab; bintang-bintangnya termasuk Ahmed Mukhtar dan Munir Bashir, seorang Assyria. Sampai kejatuhan Saddam Hussein, stasiun radio yang sangat populer yaitu Suara Pemuda. Stasiun ini memainkan campuran musik rock barat, hip hop dan musik pop, yang semuanya harus diimpor lewat Yordania karena keadaan sanksi ekonomi internasional. Irak juga menghasilkan seorang bintang pop pan-Arab penting yang hidup di pengasingan yaitu Kazem al Saher, yang lagu-lagunya mencakup Ladghat E-Hayya, yang dilarang karena kata-katanya yang terlalu keras. Galeria
Lihat juga
Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luarPemerintahLihat juga
TinjauanBeritaLainnya
edunitas.com Page 14Iran (atau Persia) (bahasa Persia: ایرا�) yaitu sebuah negara Timur Tengah yang terletak di Asia Barat Daya. Meski di dalam negeri negara ini telah dikenal sebagai Iran sejak 100 tahun lawas, sampai tahun 1935 Iran masih dipanggil Persia di alam Barat. Pada tahun 1959, Mohammad Reza Shah Pahlavi mengumumkan bahwa kedua istilah tersebut boleh dipergunakan. Nama Iran yaitu sebuah kognat perkataan "Arya" yang berfaedah "Tanah Bangsa Arya". Iran bersamaan batasnya dengan Azerbaijan (500 km) dan Armenia (35 km) di barat laut dan Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (1000 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (500 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Pada tahun 1979, sebuah Revolusi Iran yang dipimpin Ayatollah Khomeini mendirikan sebuah Republik Islam teokratis sehingga nama lengkap Iran kala ini yaitu Republik Islam Iran (جمهوری اسلامی ایرا�). SejarahLihat juga Kekaisaran PersiaSejarah awal, Kekaisaran Media dan Kekaisaran Achaemenid (3200 SM – 330 SM)Dari tulisan-tulisan sejarah, peradaban Iran yang pertama ialah Proto-Iran, disertai dengan peradaban Elam. Pada milenium kedua dan ketiga, Bangsa Arya hijrah ke Iran dan mendirikan kekaisaran pertama Iran, Kekaisaran Media (728-550 SM). Kekaisaran ini telah diproduksi menjadi simbol pendiri bangsa dan juga kekaisaran Iran, yang disusul dengan Kekaisaran Achaemenid (648–330 SM) yang didirikan oleh Cyrus Mulia. Cyrus Mulia juga terkenal sebagai pemerintah pertama yang mewujudkan undang-undang tentang hak-hak kemanusiaan, tertulis di atas artefak yang dikenal sebagai Silinder Cyrus. Dia juga yaitu pemerintah pertama yang memakai gelar Mulia dan juga Shah Iran. Di 100 tahunnya, perbudakan dilarang di kawasan-kawasan taklukannya (juga dikenal sebagai Kekaisaran Persia.) Alasan ini kemudian memberi dampak yang mulia pada peradaban-peradaban manusia setelah 100 tahunnya. Kekaisaran Persia kemudian diperintah oleh Cambyses selama tujuh tahun (531-522 M) dan kemangkatannya disusul dengan perebutan kuasa di mana hasilnya Darius Mulia (522-486 M) dinyatakan sebagai raja. Ibu kota Persia pada 100 tahun Darius I dipindahkan ke Susa dan dia mulai membangun Persepolis. Sebuah terusan di antara Sungai Nil dan Laut Merah ikut dibangun dan menjadikannya pelopor untuk pembangunan Terusan Suez. Sistem jalan juga ikut diperbaharui dan sebuah jalan raya dibangun menghubungkan Susa dan Sardis. Jalan raya ini dikenal sebagai Jalan Kerajaan. Selain itu, pen-syiling-an dalam wujud daric (syiling emas) dan juga Shekel (syiling perak) diperkenalkan ke seluruh alam. Bahasa Persia Lawas ikut diperkenalkan dan diterbitkan di dalam prasasti-prasasti kerajaan. Di bawah pemerintahan Cyrus Mulia dan Darius yang Agung, Kekaisaran Persia diproduksi menjadi sebuah kekaisaran yang terbesar dan terkuat di alam 100 tahun itu. Pencapaian utamanya ialah sebuah kekaisaran mulia pertama yang mengamalkan sikap toleransi dan menghormati budaya-budaya dan agama-agama lain di kawasan yang dijajahnya. Kekaisaran Iran Ketiga: Kekaisaran Parthia (248 SM – 224 M)Parthia berasal dengan Dinasti Arsacida yang menyatukan dan memerintah dataran tinggi Iran, yang juga ikut menaklukkan wilayah timur Yunani pada awal ratus tahun ketiga Masehi dan juga Mesopotamia antara tahun 150 SM dan 224 M. Parthia juga yaitu musuh bebuyutan Romawi di sebelah timur, dan membatasi bahaya Romawi di Anatolia. Tentara-tentara Parthia terhagi atas dua himpunan berkuda, tentara berkuda yang berperisai dan membawa senjata berat, dan tentara berkuda yang bersenjata ringan dan kudanya lincah memainkan usaha. Sementara itu, tentara Romawi terlalu bergantung kepada infantri, menyebabkan Romawi sukar untuk mengalahkan Parthia. Tetapi, Parthia kekurangan teknik dalam perang tawan, menyebabkan mereka sukar mengawal kawasan taklukan. Ini menyebabkan kedua belah pihak gagal mengalahkan satu sama lain. Kekaisaran Parthia tegak selama lima ratus tahun (Habis pada tahun 224 M,) dan raja terakhirnya kalah di tangan kekaisaran lindungannya, yaitu Sassania. Kekaisaran Iran Keempat: Kekaisaran Sassania (226–651)Ardashir I, shah pertama Kekaisaran Sassania, mula membangun kembali ekonomi dan militer Persia. Wilayahnya meliputi kawasan Iran modern, Irak, Suriah, Pakistan, Asia Tengah dan wilayah Arab. Pada 100 tahun Khosrau II (590-628) pula, kekaisaran ini diperluas sampai Mesir, Yordania, Palestina, dan Lebanon. Orang-orang Sassanid menamakan kekaisaran mereka Erānshahr (atau Iranshæhr, "Penguasaan Orang Arya".) Kekaisaran Sassania pada 100 tahun kegemilangannya. Sejarah Iran seterusnya disertai dengan konflik selama enam ratus tahun dengan Kekaisaran Romawi. Menurut sejarawan, Persia kalah dalam Perang al-Qādisiyyah (632 M) di Hilla, Iraq. Rostam Farrokhzād, seorang jenderal Persia, dikritik kerana keputusannya untuk bertempur kengan orang Arab di bumi Arab sendiri. Kekalahan Sassania di Irak menyebabkan tentara mereka tidak keruan dan hasilnya ini memberi jalan kepada futuhat Islam atas Persia. Era Sassania menyaksikan memuncaknya peradaban Persia, dan yaitu kekaisaran Persia terakhir sebelum kedatangan Islam. Pengaruh dan kebiasaan istiadat Sassania kemudian diteruskan setelah pemelukan Islam oleh bangsa Persia. Islam Persia dan 100 tahun Kegemilangan Islam Persia (700–1400)Setelah pemelukan Islam, orang-orang Persia mulai membentuk cerminan Islam Persia, di mana mereka melestarikan cerminan sebagai orang Persia tetapi pada masa yang sama juga sebagai muslim. Pada tahun 8 M, Parsi memberi bantuan kepada Abbassiyah memerangi tentara Umayyah, karena Bani Umayyah hanya mementingkan bangsa Arab dan memandang rendah kepada orang Persia. Pada 100 tahun Abbassiyah, orang-orang Persia mula melibatkan diri dalam administrasi kerajaan. Beberapa mendirikan dinasti sendiri. Pada ratus tahun kesembilan dan kesepuluh, terdapat beberapa kebangkitan ashshobiyyah Persia yang menentang alasan Arab sebagai Islam dan Muslim. Tetapi kebangkitan ini tidak menentang identitas seorang Islam. Salah satu dampak kebangkitan ini ialah penggunaan bahasa Persia sebagai bahasa resmi Iran (hingga hari ini.) Pada 100 tahun ini juga, para ilmuwan Persia menciptakan 100 tahun Kegemilangan Islam. Sementara itu Persia diproduksi menjadi tumpuan penyebaran ilmu sains, filsafat dan teknik. Ini kemudian memengaruhi sains di Eropa dan juga kebangkitan Renaissance. Berasal pada tahun 1220, Parsi dimasuki oleh tentera Mongolia di bawah pimpinan Genghis Khan, disertai dengan Tamerlane, dimana kedua penjelajah ini menyebabkan kemusnahan yang parah di Persia. Islam Syi'ah, Kekaisaran Safawi, Dinasti Qajar/Pahlavi dan Iran Modern (1501 – 1979)Parsi mulai berproses dan berganti diproduksi menjadi Islam Syiah pada 100 tahun Safawi, pada tahun 1501. Dinasti Safawi kemudian diproduksi menjadi salah satu penguasa alam yang utama dan mulai memasarkan industri pariwisata di Iran. Di bawah pemerintahannya, arsitektur Persia mengembang kembali dan menyaksikan pembangunan monumen-monumen yang indah. Kejatuhan Safawi disusuli dengan Persia yang diproduksi menjadi sebuah ajang persaingan antara kekuasaan Kekaisaran Rusia dan Kekaisaran Britania (yang memakai pengaruh Dinasti Qajar). Namun begitu, Iran tetap melestarikan kemerdekaan dan wilayah-wilayahnya, menjadikannya unik di rantau itu. Modernisasi Iran yang berasal pada lewat ratus tahun ke-19, membangkitkan hasrat untuk berganti dari orang-orang Persia. Ini menyebabkan terjadinya Revolusi Konstitusi Persia pada tahun 1905 sampai 1911. Pada tahun 1921, Reza Khan (juga dikenal sebagai Reza Shah) mengambil alih tahta melalui perebutan kekuasaan dari Qajar yang semakin lemah. Sebagai penyokong modernisasi, Shah Reza memulai pembangunan industri modern, jalan kereta api, dan pendirian sistem pendidikan tinggi di Iran. Malangnya, sikap aristokratik dan ketidakseimbangan pemulihan kemasyarakatan menyebabkan banyak rakyat Iran tidak puas. Pada Perang Alam II, tentara Inggris dan Uni Soviet menyerang Iran dari 25 Agustus sampai 17 September 1941, untuk membatasi Blok Poros dan menggagas infrastruktur penggalian minyak Iran. Blok Sekutu memaksa Shah untuk melantik anaknya, Mohammad Reza Pahlavi menggantikannya, dengan keinginan Mohammad Reza menyokong mereka. Malangnya, pemerintahan Shah Mohammad Reza bersifat otokratis. Dengan bantuan dari Amerika dan Inggris, Shah meneruskan modernisasi Industri Iran, tetapi pada masa yang sama menghancurkan partai-partai oposisi melalui badan intelijennya, SAVAK. Ayatollah Ruhollah Khomeini diproduksi menjadi oposisi dan pengkritik giat terhadap pemerintahan Shah Mohammad Reza dan kemudian dia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Melalui petuah jenderal Hassan Pakravan, Khomeini dibuang ke luar negeri dan diantar ke Turki dan selepas itu ke Irak. Revolusi Islam dan Perang Iran-Irak (1979-88)Protes menentang Shah semakin meningkat dan hasilnya terjadilah Revolusi Iran. Shah Iran terpaksa melarikan diri ke negara lain setelah kembalinya Imam Khomeini dari pembuangan pada 1 Februari 1979. Khomeini kemudian mengambil alih kekuasaan dan membentuk pemerintahan sementara, pada 11 Februari yang dikepalai Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri. Setelah itu, Khomeini menyelenggarakan pungutan suara untuk membentuk sebuah Republik Islam. Keputusan undian menunjukkan lebih dari 98% rakyat Iran setuju dengan pembentukan itu. Sistem pemerintahan baru yang diproduksi berasaskan undang-undang Islam, sayangnya hanya diterapkan beberapa. Tetapi, hubungan Iran dengan Amerika diproduksi menjadi keruh setelah revolusi ini, terutama kala mahasiswa-mahasiswa Iran menawan kedutaan Amerika pada 4 November 1979, atas alasan kedutaan itu diproduksi menjadi pusat intelijen Amerika. Khomeini tidak mengambil aksi apapun tentang tidakan ini sebaliknya memuji mahasiswa-mahasiswa itu. Sebagai balasan, Iran menginginkan Shah Mohammad Reza Pahlavi dikembalikan ke Iran, tetapi ini tidak mereka setujui. Setelah 444 hari di dalam tawanan, hasilnya para tawanan itu dibebaskan sebagai tindak lanjut Deklarasi Aljir. Pada kala yang sama, Saddam Hussein, presiden Irak kala itu, mengambil kesempatan di atas kesempitan setelah revolusi Iran dan juga kekurangan popularitas Iran di negara-negara barat, untuk melancarkan perang atas Iran. Tujuan utama peperangan ini ialah menaklukkan beberapa wilayah yang dituntut Irak, terutamanya wilayah Khuzestan yang kaya dengan sumber minyak. Saddam pula ketika itu mendapat sokongan dari Amerika, Uni Soviet dan beberapa negara Arab lain. Tentara Iran pula yang suatu masa dahulu yaitu sebuah tentara yang kuat, telah dibubarkan kala itu. Walau bagaimanapun, mereka sukses mencegah bahaya tentara Irak seterusnya menaklukkan kembali wilayah Iran yang ditaklukkan Irak. Dalam peperangan ini puluhan ribu nyawa, sepatutnya penduduk awam maupun laskar Iran, diproduksi menjadi korban. Jumlah korban diperkirakan antara 500.000 sampai 1.000.000. Pemerintahan dan politikIran yaitu salah satu di antara anggota pendiri PBB dan juga kepada OKI dan juga GNB. Sistem politik di Iran berasaskan konstitusi yang dinamakan "Qanun-e Asasi" (Undang-undang Dasar) Pemimpin MuliaAyatollah Ali Khamenei, Pemimpin Mulia Iran Pemimpin Mulia Iran bertanggung jawab terhadap "kebijakan-kebijakan umum Republik Islam Iran". Dia juga yaitu ketua pasukan bersenjata dan badan intelijen Iran dan mempunyai kuasa mutlak untuk menyatakan perang. Ketua kehakiman, stasiun radio dan rangkaian televisi, ketua polisi dan tentara dan enam dari dua belas anggota Majelis Wali Iran juga dilantik oleh Pemimpin Agung. Majelis Mahir bertanggung jawab memilih dan juga melepas Pemimpin Mulia atas justifikasi kelayakan dan popularitas individu itu. Majelis ini juga bertanggung jawab memantau tugasan Pemimpin Agung. EksekutifOrang kedua terpenting dalam Republik Islam Iran yaitu presiden. Setiap presiden dipilih melalui pemilihan umum dan hendak memerintah Iran selama empat tahun. Setiap yang hendak menjadi presiden mesti mendapat persetujuan dari Majelis Wali Iran sebelum pemilu dilaksanakan supaya mereka 'serasi' dengan alasan negara Islam. Tanggung jawab presiden yaitu memastikan konstitusi negara disertai dan juga mempraktikkan kekuasaan eksekutif. Tetapi presiden tidak berkuasa atas perkara-perkara yang di bawah kekuasaan Pemimpin Agung. Presiden melantik dan mengepalai Kabinet Iran, dan berkuasa membuat keputusan tentang administrasi negara. Terdapat delapan wakil presiden dan dua puluh satu menteri yang ikut serta menolong presiden dalam administrasi, dan mereka semua mesti mendapat persetujuan badan perundangan. Tidak seperti negara-negara lain, cabang eksekutif tidak mempunyai kekuasaan dalam pasukan bersenjata, tetapi presiden Iran berkuasa melantik Menteri Pertahanan dan Intelijen dan harus mendapat persetujuan Pemimpin Mulia dan badan perundangan. Majelis WaliMajlis Wali Iran mempunyai dua belas mahir undang-undang, dan enam dari mereka dilantik oleh Pemimpin Agung. Ketua Kehakiman hendak mencadangkan enam anggota cadangan dan mereka hendak dilantik secara resmi oleh parlemen Iran atau Majles. Majelis ini hendak menafsirkan konstitusi dan mempunyai hak veto untuk keputusan dan keanggotaan parlemen Iran. Jikalau terdapat undang-undang yang tidak berlandaskan dengan hukum syariah, maka hendak dirujuk kembali oleh parlemen. Majelis KebijaksanaanMajelis Kebijaksanaan berkuasa untuk menyelesaikan konflik antara parlemen dengan Majelis Wali Iran. Badan ini juga ikut diproduksi menjadi penasihat Pemimpin Agung. ParlemenMajles-e Shura-ye Eslami (Majlis Perundingan Islam) mempunyai 290 anggota yang dilantik dan hendak bertugas selama empat tahun. Semua yang hendak menjadi Majles dan mahir undang-undang dari parlemen haruslah mendapat persetujuan Majelis Wali. KehakimanPemimpin Mulia hendak melantik ketua kehakiman Iran, dan dia pula hendak melantik Mahkamah Mulia dan juga ketua penuntut umum. Terdapat beberapa jenis mahkamah di Iran termasuk mahkamah umum yang bertanggung jawab atas kasus-kasus umum dan kejahatan. Terdapat juga "Mahkamah Revolusi" yang mengadili beberapa kasus tertentu termasuk isu tentang keselamatan negara. Majelis MahirMajelis Mahir yang bermusyawarah selama seminggu setiap tahun mempunyai 86 anggota yang mahir dalam ilmu-ilmu agama. Mereka diundi secara umum dan hendak bertugas selama delapan tahun. Majelis ini hendak menentukan kelayakan calon-calon presiden dan anggota parlemen. Majelis ini juga hendak mengundi untuk kedudukan Pemimpin Mulia dan juga berkuasa untuk melepasnya. Dewan Kota SetempatMajelis setempat hendak dipilih secara umum untuk bertugas selama empat tahun di semua kota dan desa. Kekuasaan majelis ini lapang, dari melantik pimpinan kota hinggal menjaga keyakinan rakyat. GeografiIran bersamaan batasnya dengan Azerbaijan (panjang perbatasan: 432 km) dan Armenia (35 km) di barat laut, Laut Kaspia di utara, Turkmenistan (992 km) di timur laut, Pakistan (909 km) dan Afganistan (936 km) di timur, Turki (499 km) dan Irak (1.458 km) di barat, dan hasilnya Teluk Persia dan Teluk Oman di selatan. Lapang tanah total yaitu 1.648.000 km² (daratan: 1.636.000 km², perairan: 12.000 km²). Lansekap Iran didominasi oleh barisan gunung yang kasar yang memisahkan basin drainage atau dataran tinggi yang beragam. Anggota barat yang mempunyai populasi paling banyak yaitu anggota yang sangat bergunung, dengan barisan seperti Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Zagros dan Alborz, yang terakhir yaitu tempat titik tertinggi Iran, Gunung Damavand pada 5.604 m. Sebelah timur terdiri dari gurun di dataran rendah yang tak dihuni seperti Dasht-e Kavir yang asin, dengan danau garam yang kadang muncul. Ladang lapang lapang ditemukan di sepanjang pesisir Laut Kaspia dan di ujung utara Teluk Persia, di mana Iran bersamaan batasnya dengan sungai Arvand (Shatt al-Arab). Plain yang lebih kecil dan terputus ditemukan di sepanjang pesisir Teluk Persia, Selat Hormuz, dan Laut Oman. Iklim Iran kebanyakan kering atau setengah kering, meskipun mempunyai yang subtropis sepanjang pesisir Kaspia. Iran dianggap sebagai salah satu dari 15 negara yang membentuk apa yang disebut sebagai tempat lahirnya kebiasaan istiadat manusia. IklimLanskap Iran mempunyai beberapa iklim yang berlainan. Di sisi utara negeri itu (dataran pesisir Kaspia) suhu amat rendah membekukan dan tetap lembap selama beberapa tahun terakhir. Suhu musim panas jarang mencapai 29 °C. Penguapan tahunan yaitu 680 mm di anggota timur dataran dan lebih dari 1700 mm di sisi barat dataran. Di barat, permukiman-permukiman di lereng Pegunungan Zagros mengalami rendahnya suhu. Daerah-daerah itu mempunyai musim dingin yang hebat, dengan rerata suhu harian membekukan dan curah saljunya keras. Lembah timur dan tengahnya kering, yang curah hujannya kurang dari 200 mm dan bergurun. Suhu musim panas rata-rata melebihi 38 °C. Dataran pesisir Teluk Persia dan Teluk Oman di Iran selatan mempunyai musim dingin yang sejuk dan mengalami musim panas yang lembap dan panas. Penguapan tahunan berkisar dari 135 mm sampai 355 mm. Ekonomi
Pada awal ratus tahun ke-21, persenan sektor jasa dalam pengeluaran negara kasarnya, PNK, yaitu yang tertinggi, disertai dengan pertambangan dan pertanian. 45% belanja negara yaitu hasil pertambangan minyak dan gas alam, dan 31% dari cukai. Pada 2004, PNK Iran diperkirakan sejumlah $163 milyar atau $2.440 per kapita. Rekan dagang Iran yaitu Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Italia, Jepang dan Korea Selatan. Sementara itu, semenjak lewat 90-an, Iran mulai meningkatkan kerjasama ekonomi dengan beberapa negara mengembang termasuk Suriah, India dan Afrika Selatan. Komunikasi dan pengangkutanPeta menunjukkan jalan raya dan jalan kereta api utama di Iran. Jaringan jalan raya di Iran yaitu salah satu yang terbaik di alam, dan menghubungkan kota-kota utama dan kawasan-kawasan luar kota. Pada 2002, Iran mempunyai 178.152 kilometer jalan raya dan 66% beraspal. Sementara itu terdapat 30 pengguna kereta untuk setiap 1000 penduduknya. Jalan KA di Iran sepanjang 6.405 kilometer (3.980 mil). Pelabuhan utama Iran ialah pelabuhan Bandar Abbas yang terletak di Selat Hormuz. Pelabuhan ini dihubungkan dengan sistem jalan raya dan jalan kereta api untuk pengangkutan kargo. Jaringan kereta api Tehran-Bandar Abbas dibangun pada 1995 yang menghubungkan Bandar Abbas dengan seluruh Iran dan Asia Tengah melewati Teheran dan Masyhad. Pelabuhan-pelabuhan lain ialah pelabuhan Bandar Anzali di Laut Kaspia, pelabuhan Bandar Turkmen juga berhadapan dengan Laut Kaspia, dan pelabuhan korramshahr dan pelabuhan Bandar Khomeyni di Teluk Parsi. Kota-kota utama di Iran juga dihubungkan dengan Pengangkutan Udara. Iran Cairan yaitu maskapai penerbangan kebangsaan Iran yang bertanggungjawab dalam pengangkutan udara di Iran dan luar Iran. Sistem transit pula terdapat di semua bandar-bandar utama sedangkan Teheran, Masyhad, Syiraz, Tabriz, Ahwaz dan Isfahan sedang dalam proses membangun jalan kereta api bawah tanah. Pembagian administrasiIran terbagi atas tiga puluh provinsi yang diperintah seorang gubernur (استا�دار, ostāndār). Peta di sebelah tidak menunjukkan provinsi Hormozgan, (#20 di dalam daftar) yang yaitu sebuah pulau: DemografiPersebaran agama di Iran. Iran yaitu sebuah negara yang berbilang suku dan agama. Etnik mayoritas ialah etnik Persia (51% dari rakyatnya,) dan 70% rakyatnya yaitu bangsa Iran, keturunan orang Arya. Kebanyakan penduduk Iran berucap dalam bahasa yang tergolong dalam keluarga Bahasa Iran, termasuk bahasa Persia. Himpunan minoritas Iran ialah Azeri (24%), Gilaki dan Mazandarani (8%), Kurdi (7%), Arab (3%), Baluchi (2%) Lur (2%) Turkmen (2%), dan juga suku-suku lain (1%). Penutur ibu Bahasa Iran diperkirakan sejumlah 40 juta di Iran, dan jumlah semuanyanya (merangkumi negara-negara lain) yaitu 150-200 juta. Penduduk Iran pada tahun 2006 ialah 70 juta. Sejumlah dua pertiga jumlah penduduknya di bawah umur 30 tahun dan persenan penduduk yang melek huruf 86%. Tingkat pertambahan penduduknya semenjak setengah ratus tahun yang lalu tinggi dan diperkirakan hendak menurun di masa depan. Kebanyakan penduduk Iran yaitu muslim, di mana 90% Syiah dan 8% Sunnah Wal Jamaah. 2% lagi yaitu penganut agama Baha'i, Mandea, Hindu, Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristen. Zoroastrianisme, Yahudi dan Kristian diakui oleh pemerintah Iran dan ikut mempunyai perwakilan di parlemen. Agama Baha'i tidak diakui. Kota-kota utamaIran mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk di kawasan kota tertinggi di alam. Dari tahun 1950 sampai tahun 2002, persenan penduduk kota meningkat dari 27% sampai 60%[1][2]. PBB memperkirakan pada tahun 2030, populasi di kota hendak mencapai 80% dari jumlah semuanya penduduk Iran[2]. Tumpuan migrasi dalam negeri pula ialah Teheran yang yaitu kota terbesar di Iran. Teheran mempunyai penduduk sejumlah 7.160.094 dan kawasan metropolisnya pula sejumlah 14 juta. Kebanyakan industri Iran bertumpu di kota ini. Di antaranya ialah industri otomobil, elektronik dan listrik, pembuatan senjata api, tekstil, dan industri kimia. Berikut yaitu 8 kota terbesar Iran beserta jumlah penduduknya. MiliterMiliter Iran terbagi atas dua pasukan yaitu pasukan militer negara dan pasukan militer revolusi. Pasukan militer revolusi berjumlah 545.000 jiwa.[3] Kedua-dua pasukan bersenjata ini dibawah kendali Menteri Pertahanan dan Logistik Pasukan Bersenjata Iran. [4] Tentara nasional Iran mempunyai 420.000 prajurit yang terbagi atas tiga tingkatan utama yaitu Tingkatan Darat Iran sejumlah 350.000 pasukan, Tingkatan Laut Iran sejumlah 18.000 pasukan dan Tingkatan Udara Iran sejumlah 52.000 pasukan.[5] Tingkatan revolusi mempunyai 125.000 pegawai yang terbagi atas lima cabang yaitu Pasukan Qods (pasukan khusus), Basij (paramiliter), Tingkatan Laut Revolusi, Tingkatan Udara Revolusi dan Tingkatan Darat Revolusi.[6] Tingkatan Basij yaitu tentara paramiliter yang beranggota penuh 90.000 prajurit dan juga 30.000 prajurit cadangan ditambah dengan 11 juta pria dan wanita yang bisa dimobilisasi.[7] Daya tentara Iran dirahasiakan dari ilmu umum. Namun, pada beberapa tahun terakhir, Iran mengumumkan pembangunan beberapa senjata seperti peluru kendali Fajr-3, peluru kendali Kowsar, peluru kendali Fateh-110, peluru kendali Shahab-3 dan beberapa pembangunan jentera militer. Peluru kendali Fajr-3 mempunyai di antara pembangunan militer Iran yang sangat canggih kala ini, yang diproduksi di Iran sendiri dan memakai bendalir minyak untuk pembakaran bahan api. Julat peluru kendali ini dirahasiakan. Kebiasaan istiadatIran mempunyai sejarah yang panjang dalam kesenian, musik, puisi, filsafat dan adicita. Kebiasaan istiadat Iran telah lama memengaruhi kebudayaan-kebudayaan lain di Timur Tengah dan Asia Tengah. Malahan, Bahasa Persia yaitu bahasa intelektual selama milenium kedua Masehi. Kebanyakan hasil tulisan Persia diartikan ke dalam Bahasa Arab semasa kekhalifahan Islam. Pada 100 tahun awal Islam di Persia, kebanyakan karya Persia ditulis dalam Bahasa Arab. Tetapi, ketika 100 tahun pemerintahan Umayyah, orang-orang Persia ditindas oleh bangsa Arab. Ini menyebabkan banyak tokoh intelektual Persia mulai memakai bahasa Persia dalam tulisan mereka. Salah satu karya ini ialah kitab Shahnameh hasil tulisan Ferdowsi, sebuah karya tentang sejarah negara Iran. Kesusasteraan Iran juga tidak kurang hebatnya. Sastrawan Iran yang terkenal ialah Rumi dan Saadi. Mereka yaitu mahir Sufi dan banyak menyumbang dalam puisi-puisi Sufi. Lihat juga
Referensi
Pranala luaredunitas.com Page 15
Irlandia Utara (bahasa Irlandia: Tuaisceart Éireann, Skots Ulster: Norlin Airlann atau Norlin Airlan) yaitu salah satu negara bagian Britania Raya.[3][4] Terletak di timur-laut Pulau Irlandia, Irlandia Utara berbagi perbatasan dengan Republik Irlandia di selatan dan barat. Menurut Sensus Britania Raya 2001, populasi Irlandia Utara yaitu sebanyak 1.685.000 jiwa, yakni anggaran 30% keseluruhan populasi pulau ini dan anggaran 3% populasi Britania Raya. Di Irlandia Utara terdapat enam dari sembilan county yang dimiliki Provinsi Ulster. Irlandia Utara dihasilkan sbg bagian dari Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara pada tanggal 3 Mei 1921 berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Irlandia 1920,[5] walaupun akar konstitusionalnya benar pada Undang-Undang Penyatuan 1800 sela Britania Raya dan Irlandia. Selama semakin dari 50 tahun Irlandia Utara memiliki pemerintah dan parlemen sendiri yang terdevolusi. Lembaga-lembaga ini dibekukan sementara pada tahun 1972 dan dihentikan pada tahun 1973. Upaya-upaya yang berulangkali untuk meletak kembali prinsip pemerintah-mandiri pada pengahabisannya menghasilkan Undang-Undang Irlandia Utara 1998 yang mengamanatkan pembentukan Eksekutif Irlandia Utara dan Majelis Irlandia Utara. Majelis ini bekerja menurut prinsip demokrasi konsosiasional yang memerlukan dukungan lintas komunitas. Irlandia Utara selama beberapa tahun menjadi tempat kekerasan dan konflik etnik-politik yang getir yang disebabkan oleh pemisahan sela kaum nasionalis, yang dominan Katolik Roma, dan kaum unionis, yang dominan Protestan, yang pernah menjadi keyakinan yang lazim. Kaum unionis ingin supaya Irlandia Utara tetap menjadi bagian dari Britania Raya,[6] sementara kaum nasionalis ingin supaya Irlandia Utara bersatu dengan bagian lain Pulau Irlandia di dalam Irlandia yang utuh secara geopolitik, terbebas dari kekuasaan Britania.[7][8][9][10] Sejak ditandatanganinya "Persetujuan Jumat Akbar" pada tahun 1998, beberapa akbar kumpulan paramiliter yang terlibat dalam konflik etnik-politik telah menghentikan kampanye militer mereka. Memiliki sejarah sendiri yang unik, isu simbolisme, nama dan penjelasan tentang Irlandia Utara yaitu kompleks, seperti halnya isu kewarganegaraan dan identitas. Secara umum, kaum unionis memandang diri sbg orang Britania, sedangkan kaum nasionalis memandang diri sbg orang Irlandia, walaupun kedua-dua identitas ini tak selalu saling eksklusif. Selain itu, banyak orang dari kedua belah komunitas memandang mereka sbg Orang Irlandia Utara.[11] Beberapa faktaKetika Irlandia (Selatan) melepaskan diri dari Britania Raya pada tahun 1920, warga Irlandia Utara yang beberapa akbar beragama Protestan dan sedang setia terhadap Kerajaan Britania Raya memilih tetap menjadi bagian negara kesatuan Britania Raya. Mereka disebut kaum Unionis sedangkan orang dari Irlandia Selatan disebut kaum Nasionalis. Tetapi permasalahan tak beristirahat di sini tetapi berlanjut terus, sebab orang-orang yang beragama Katolik di Irlandia Utara merasa didiskriminasi. Kerusuhan yang dinamai "The Troubles" mulai dari tahun 1969 dan baru habis di pengahabisan dekade 1990-an, walaupun kekerasan sporadis sedang terjadi hingga sekarang. Pustaka
Pranala luar
edunitas.com Page 16Tags (tagged): alexandria, mesir, unkris, negara, ibu kota pemerintahan, al, populasi, 3, 341 0 dinamakan, atas pendirinya, iskandar, tetapi setelah pendirian, kairo oleh, penguasa, islam mesir, pula, perpustakaan iskandariyah, pranala, luar inggris tentang, center of, studies, inggris more about, alexandria at, st, takla church edunitas, center, of studies alexandria, program kuliah pegawai, kelas weekend, kelas, eksekutif, indonesian encyclopedia, encyclopedia Page 17
Islamabad (bahasa Urdu: اسلام آباد) merupakan ibu kota Pakistan, dan bidang dari Wilayah Ibu Kota Islamabad. Banyak penduduk di kota yang terletak di bidang timur laut Pakistan ini ialah 900.000 jiwa. Islamabad terletak pada koordinat 33°40′ LU 73°10′ BT. GeografiIklim
Hubungan internasionalKota kembarReferensiTautan luaredunitas.com Page 18Page 19Page 20
Islamabad (bahasa Urdu: اسلام آباد) merupakan ibu kota Pakistan, dan bidang dari Wilayah Ibu Kota Islamabad. Banyak penduduk di kota yang terletak di bidang timur laut Pakistan ini ialah 900.000 jiwa. Islamabad terletak pada koordinat 33°40′ LU 73°10′ BT. GeografiIklim
Hubungan internasionalKota kembarReferensiTautan luaredunitas.com Page 21Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia. SejarahLukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir. Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik. Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang. Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga. Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia. Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya. Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia. Kota-Kota PentingReykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar. Masyarakat IslandiaMasyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran. Nama Orang IslandiaNama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita. Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón. Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak. Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís. Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia. Lihat juga
Pranala luar
edunitas.com Page 22Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia. SejarahLukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir. Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik. Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang. Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga. Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia. Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya. Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia. Kota-Kota PentingReykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar. Masyarakat IslandiaMasyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran. Nama Orang IslandiaNama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita. Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón. Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak. Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís. Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia. Lihat juga
Pranala luar
edunitas.com Page 23Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia. SejarahLukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir. Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik. Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang. Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga. Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia. Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya. Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia. Kota-Kota PentingReykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar. Masyarakat IslandiaMasyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran. Nama Orang IslandiaNama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita. Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón. Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak. Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís. Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia. Lihat juga
Pranala luar
edunitas.com Page 24Islandia (bahasa Islandia: Ísland) atau disebut juga Tanah Es yaitu suatu negara Nordik yang terletak di sebelah barat laut Eropa dan sebelah utara Samudera Atlantik, yang terdiri dari Pulau Islandia dan beberapa pulau kecil disekitarnya. Islandia terletak 300 kilometer di sebelah timur Greenland dan 1.000 kilometer dari Norwegia. SejarahLukisan dari seratus tahun ke-19 yang menggambarkan pertemuan Alþingi di Þingvellir. Orang pertama yang tinggal di Islandia yaitu para pendeta Irlandia yang datang pada awal seratus tahun ke-9. Pada pertengahan seratus tahun ke-9, bangsa Viking bermigrasi dan tinggal di Islandia. Viking pertama yang tinggal di Islandia yaitu Flóki Vilgerðarson. Dialah yang memberi Islandia nama seperti sekarang. Ingólfur Arnarson, seorang kepala suku dari Norwegia, tinggal dan menetap di barat daya Islandia dan mendirikan kota Reykjavik. Sekitar tahun 930-an, para penguasa Islandia mulai menulis konstitusi negara mereka. Mereka membuat apa yang dinamakan Althing, sejenis parlemen yang berkantor pusat di kota Þingvellir. Islandia dapat diceritakan sebagai negara bersistem demokrasi tertua yang sedang bertahan sampai sekarang. Pada tahun 985, Erik si Merah diasingkan dari Islandia karena telah membunuh seseorang. Dia lalu berlayar ke barat dan menemukan Greenland. Anak Erik, Leif Erikson, menemukan Amerika pada tahun 1000 dan menamakannya Vinland. Perjalanan Erik, Leif, dan pengikutnya dikisahkan dalam suatu saga. Pada tahun 1262, Islandia diproduksi menjadi ronde dari Norwegia sampai pada tahun 1814 Islandia diproduksi menjadi ronde dari Denmark. Pada yang akhir sekali seratus tahun ke-19, banyak masyarakat Islandia yang berhasrat menjadikan merdeka dari Denmark. Pada tahun 1918, Islandia mendapatkan kedaulatannya, tetapi raja Denmark sedang didaulat diproduksi menjadi raja Islandia. Ketika Jerman menduduki Denmark pada tanggal 9 April 1940, Althing memutuskan bahwa Islandia yaitu milik rakyat Islandia. Hendak tetapi, mereka sedang belum mendeklarasikan kemerdekaan pada ketika itu. Tentara Inggris dan menyusul pengahabisan Amerika Serikat berinisiatif sebagai menduduki Islandia supaya tidak diserang Jerman. Pada tahun 1944, Islandia yang akhir sekalinya mendeklarasikan kemerdekaannya. Setalah Perang Dunia II, Islandia diproduksi menjadi bagian NATO, tetapi tidak diproduksi menjadi bagian Uni Eropa. Selang tahun 1958 sampai 1976, terjadi tiga kali selisih paham selang Islandia dengan Inggris tentang siapa yang berhak mengambil ikan kod dari perairan di sekitar Islandia. Peperangan tersebut disebut Perang Kod. Tidak mempunyai korban dalam perang tersebut. Pada tahun 1980, Vigdís Finnbogadóttir terpilih diproduksi menjadi presiden. Dia merupakan presiden wanita pertama di Islandia. Kota-Kota PentingReykjavik yaitu ibukota Islandia dan memegang peranan penting sebagai kota pelabuhan. Kota-kota penting lainnya selang lain Akureyri, Kópavogur, Hafnarfjörður, Keflavík, dan Vestmannaeyjar. Masyarakat IslandiaMasyarakat Islandia sebagian besar yaitu orang Skandinavia. Bahasa yang mereka gunakan yaitu bahasa Islandia yang nyaris tidak berganti ejaan maupun atur bahasanya selama 1.000 tahun. Orang Islandia bahkan dapat membaca saga lawas yang menceritakan tentang petualangan para Viking tanpa kesukaran yang berfaedah. Nyaris semua orang Islandia menganut agama Kristen arus Lutheran. Nama Orang IslandiaNama belakangan tidak dikenal di Islandia. Orang Islandia memakai patronim, di mana dipakai akhiran -son bila dia pria dan -dóttir bila dia wanita. Sebagai contoh, Jón Stefánsson mempunyai anak lelaki bernama Fjalar. Nama yang akhir sekali Fjalar bukanlah Stefánsson seperti bapaknya, melainkan Fjalar Jónsson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Jón. Hal yang sama berjalan untuk wanita. Apabila Jón Stefánsson mempunyai anak perempuan yang bernama Kata, karenanya nama belakangannya bukanlah Stefánsson, melainkan Jónsdóttir. Dalam hal ini, namanya berfaedah Kata, anak perempuan dari Jón. Dalam kasus tertentu, nama belakangan seseorang dapat pula diambil bukan dari nama pertama orangtuanya, melainkan dari nama keduanya. Misalnya, bila Jón yaitu anak laki-laki dari Hjálmar Örn Vilhjálmsson, dia dapat dinamai Jón Hjálmarsson (Jón, anak laki-laki dari Hjálmar) atau Jón Arnarson (Jón anak laki-laki dari Örn). Alasannya yaitu bahwa orangtuanya semakin suka anaknya dipanggil dengan nama tengah, bukan dengan nama pertama. Hal ini cukup lazim atau mungkin pula nama tengah itu terdengar semakin cocok dengan nama pertama si anak. Sebagian besar nama belakangan orang Islandia membawa nama ayahnya, namun dalam kasus tertentu, nama ibunyalah yang dipergunakan karena beragam alasan. Terkadang si anak atau si ibu berhasrat memutuskan ikatan sosial dengan si ayah. Sebanyak feminis memakai hal ini sebagai suatu pernyataan sosial. Sebagian lainnya memilihnya hanya karena masalah selera saja. Betapa pun juga, konvensinya tetap sama. Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís, hendak memakai nama lengkap Fjalar Bryndísarson yang berfaedah Fjalar, anak laki-laki dari Bryndís. Di banyak negara orang memanggil orang lain dengan nama belakangannya, tetapi di Islandia orang memanggil orang lain dari nama depannya. Sebagai contoh ketika orang membicarakan tentang Halldór Ásgrímsson mereka tidak memanggilnya Ásgrímsson, tetapi Halldór, nyaris sama dengan panggilan sebagai orang di sebagian besar wilayah Indonesia. Lihat juga
Pranala luar
edunitas.com Page 25ISO 3166-1 adalah bagian dari Kode negara ISO 3166, suatu sistem pengkodean standar sebagai nama negara. Pertama kali dipublikasikan tahun 1974 oleh International Organization for Standardization (ISO) yang terdiri atas tiga kode beda sebagai setiap negara:
Suatu negara umumnya mendapatkan kode baru jika berubah nama. ISO 3166-1 bukan merupakan satu-satunya kode negara standar. Komite Olimpiade Internasional dan Fédération Internationale de Football Association dikenal memiliki sistem kode negara tersendiri. (lihat: Daftar perbedaan kode negara IOC, FIFA, dan ISO 3166) Sampai sekarang ini telah hadir 246 negara dan wilayah yang benar kode negara ISO 3166-1. Berikut ini adalah tabel pengkodean dalam ISO 3166-1.
PerubahanPerubahan terhadap ISO 3166-1 diumumkan dalam pengumuman setiap periode saat tertentu.
SumberInformasi mengenai kode yang dicadangkan diambil dari "Reserved code elements under ISO 3166-1" yang dipublikasikan oleh Secretariat of ISO/TC 46, ISO 3166 Maintenance Agency, 2001-02-13, ISO 3166 MA. PustakaLihat juga
Tautan luar
edunitas.com Page 26ISO 3166-1 adalah bagian dari Kode negara ISO 3166, suatu sistem pengkodean standar sebagai nama negara. Pertama kali dipublikasikan tahun 1974 oleh International Organization for Standardization (ISO) yang terdiri atas tiga kode berbeda sebagai setiap negara:
Suatu negara umumnya mendapatkan kode baru jika berubah nama. ISO 3166-1 bukan merupakan satu-satunya kode negara standar. Komite Olimpiade Internasional dan Fédération Internationale de Football Association dikenal memiliki sistem kode negara tersendiri. (lihat: Daftar perbedaan kode negara IOC, FIFA, dan ISO 3166) Sampai sekarang ini telah hadir 246 negara dan wilayah yang benar kode negara ISO 3166-1. Berikut ini adalah tabel pengkodean dalam ISO 3166-1. PerubahanPerubahan terhadap ISO 3166-1 diumumkan dalam pengumuman setiap periode saat tertentu.
SumberInformasi mengenai kode yang dicadangkan diambil dari "Reserved code elements under ISO 3166-1" yang dipublikasikan oleh Secretariat of ISO/TC 46, ISO 3166 Maintenance Agency, 2001-02-13, ISO 3166 MA. ReferensiLihat juga
Pranala luar
edunitas.com |