Dari reaksi-reaksi berikut ini manakah yang merupakan reaksi redoks

Dari persamaan berikut ini, manakah yang merupakan reaksi oksidasi–reduksi?

A. 2HCl(aq) + Mg(s) → MgCl2(aq) + H2(g)

B. Na2O(s) + H2O(l) → 2NaOH(aq)

C. CO2(g) + H2O(l) → H2CO3(aq)

D. CaO(s) + SO3(g) → CaSO4(s)

E. NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)


Page 2

Olimpiade Sains Kota (OSK) 2014 - Kimia , Nomor 11

11

Jumlah elektron valensi yang terdapat dalam ion oksalat, C2O42– adalah ...

A. 2

B. 10

C. 32

D. 34

E. 44

Dari reaksi-reaksi berikut ini manakah yang merupakan reaksi redoks

Di artikel sebelumnya kita telah membahas apa itu reaksi redoks. Reaksi redoks yang umum dimanfaatkan di bidang farmasi, biologi, industri, metalurgi, dan pertanian merupakan jenis reaksi oksidasi dan reduksi yang terjadi secara bersamaan. Selama terjadi reaksi redoks, jumlah elektron yang hilang sama dengan jumlah elektron yang diperoleh.

Reaksi redoks terdiri dari reaksi reduksi dan oksidasi. Reduksi merupakan proses penghilangan oksigen atau unsur elektronegatif dari suatu zat atau penambahan hidrogen atau unsur elektropositif pada suatu zat. Sementara itu, oksidasi adalah penambahan oksigen atau unsur elektronegatif apa pun pada suatu zat atau penghilangan hidrogen atau unsur elektropositif apa pun dari suatu zat.

Ada beberapa jenis reaksi redoks yang kita kenal, meluputi reaksi kombinasi, dekomposisi, pertukaran, dan disproporsionasi.

Reaksi Kombinasi

Reaksi kombinasi adalah reaksi ketika dua atau lebih unsur bergabung membentuk senyawa tunggal.

Reaksi Dekomposisi

Reaksi dekomposisi atau penguraian adalah reaksi ketika suatu senyawa memecah atau terurai menjadi dua atau lebih zat atau unsur sederhana. Reaksi dekomposisi biasa disebut sebagai kebalikan dari reaksi kombinasi.

Tapi, tidak semua reaksi dekomposisi merupakan reaksi redoks. Contohnya adalah reaksi berikut.

Karena tidak ada perubahan dalam bilangan oksidasi di setiap unsurnya, reaksi di atas tidak termasuk ke dalam reaksi redoks. Agar reaksi dekomposisi menjadi reaksi redoks, setidaknya satu komponen yang terbentuk harus dalam bentuk unsur.

Reaksi Pertukaran

Reaksi pertukaran atau penggantian adalah reaksi di mana atom atau ion dalam suatu senyawa digantikan oleh atom atau ion dari senyawa lain. Reaksi penggantian dikelompokkan menjadi penggantian logam maupun nonlogam.

(Baca juga: Cari Tahu tentang Reaksi Redoks)

Penggantian logam terjadi ketika suatu logam dalam suatu senyawa digantikan oleh logam yang lebih reaktif dalam keadaan bebas. Contohnya pada reaksi di bawah ini.

Reaksi penggantian logam berguna dalam proses metalurgi ketika logam murni diperoleh dari senyawa yang terdapat dalam bijih.

Sementara itu, reaksi penggantian nonlogam termasuk penggantian hidrogen, halogen, dan terkadang oksigen. Semua logam alkali dan beberapa logam alkali tanah (Ca, Sr, dan Ba) menggantikan hidrogen dari air dingin. Contohnya dapat dilihat pada reaksi berikut.

Reaksi Disproporsionasi

Jenis reaksi redoks yang terakhir adalah disproporsionasi. Reaksi ini terjadi ketika unsur yang sama secara bersamaan teroksidasi dan tereduksi. Unsur yang memiliki tiga atau lebih bilangan oksidasi dapat bertindak sebagai oksidator dan reduktor sendiri. Contohnya pada reaksi berikut.

Dalam reaksi di atas, bilangan oksidasi oksigen (-1) tereduksi menjadi -2 dan teroksidasi menjadi 0.

di antara reaksi reaksi berikut manakah yg merupakan reaksi redoks dan bukan redoks
1. N2+3H2 _ 2NH 3

Jawaban

Reaksi redoks merupakan reaksi kimia yang terdiri dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Konsep reaksi redoks yang akan digunakan untuk reaksi di atas adalah reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi [biloks] merupakan jumlah muatan positif dan negatif yang terdapat pada suatu atom. Biasanya nilai biloks akan sama dengan muatan atom tersebut.

Reaksi reduksi merupakan reaksi yang terjadi karena adanya penurunan biloks, sedangkan reaksi oksidasi merupakan reaksi yang terjadi karena adanya peningkatan biloks.

Aturan biloks yang digunakan untuk reaksi tersebut yaitu: – biloks unsur bebas adalah 0. – jumlah biloks atom-atom yang membentuk senyawa netral akan sama dengan 0.

– biloks H = +1, kecuali ketika berikatan dengan logam.

1] N2
Biloks N = 0, karena merupakan unsur bebas yang membentuk molekul.

2] H2
Biloks H = 0, karena merupakan unsur bebas yang membentuk molekul.

3] NH3 H =+1 muatan NH3 = biloks N + 3[biloks H] 0 = biloks N + 3[+1] biloks N = 0 – 3

biloks N = -3

Unsur H mengalami peningkatan biloks dari 0 menjadi +1 [reaksi oksidasi], sedangkan unsur N mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi -3 [reaksi reduksi]. Jadi, reaksi tersebut merupakan reaksi redoks.

Apabila 100 mL senyawa asam sulfat atau H2SO4 sebanyak 0,2 mol bereaksi dengan 100 mL magnesium sulfat atau Mg[OH]2 sebanyak 0,3 mol. Maka MgSO4 yang … dihasilkan sebanyak…. Pilih salah satu: a. 0,002 M b. 0,02 M c. 0,01 Md. 0,1 M e. 0,001 M ​

diantara reaksi berikut, reaksi yang bukan reaksi redoks adalah​

Tuliskan 3 isomeri dari senyawa pentane [C5H12] disertai namanya masing masing​

banyaknya muatan yang mengalir melalui suatu penghantar setiap satuan waktu disebut​

Tentukan pH yang terbentuk atas campuran 50 ml CH3COOH 0,1 M dengan 100 ml CH3COONa [Ka CH3COOH=1. 10pangkat min5]​.

6. Bilangan oksidasi I didalam ion IO; adalah....... a. +5 b. +3 C. +1 d. -1 e. -5 O A O B C D​

Diketahui Ar H= 1, C = 12, dan O = 16. Massa 3 mol C₂H5OH adalah O a. 46 gram O b. 92 gram O c. 128 gram O d. 138 gram O e. 148 gram​

Sensor suhu yang berupa liltan logam tahan korosi pada keramik adalah …​

Perhatikan data hasil pengujian daya hantar listrik beberapa larutan asam berikut. www Pengamatan No. Larutan www Lampu Elektroda 1 H₂S Menyala redup … Ada sedikit gelembung 2 HC1 Ada banyak gelembung Menyala terang Tidak menyala 3 HCN Ada sedikit gelembung 4 HI Menyala terang Ada banyak gelembung Berdasarkan data tersebut, asam kuat dan asam lemah berturut-turut ditunjukkan oleh larutan www www nomor .... O a. 1 dan 2 O b. 1 dan 3 O c. 2 dan 3 O d. 2 dan 4 O e. 3 dan 4​

Diketahui entalpi pembentukan standar [∆Hf] natrium klorida adalah -410,9 kJ. Buatlah persamaan reaksi penguraian termokimianya?​.

Konsep reaksi redoks yang melibatkan perpindahan elektron ini hanya bisa terjadi pada senyawa ionik aja, sedangkan senyawa kovalen tidak. Oleh karena itu, muncul konsep redoks yang ketiga, yaitu berdasarkan perubahan bilangan oksidasi [biloks].

Bilangan oksidasi adalah muatan positif dan negatif pada suatu atom. Unsur yang biloksnya positif, biasanya merupakan atom-atom unsur logam, seperti Na, Fe, Mg, Ca, dan unsur logam lainnya. Sementara itu, unsur yang biloksnya negatif, biasanya atom-atom unsur nonlogam, seperti O, Cl, F, dan unsur nonlogam lainnya.

Berdasarkan konsep perubahan bilangan oksidasi, reaksi reduksi adalah reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Sementara itu zat yang mengalami reduksi disebut oksidator dan sebaliknya zat yang mengalami oksidasi disebut reduktor, 

Terdapat delapan aturan dalam menentukan bilangan oksidasi suatu atom yang harus Sobat ketahui, antara lain adalah sebagai berikut. 

  • Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas adalah 0
  • Bilangan oksidasi ion monoatomik sama dengan muatan 
  • Bilangan oksidasi F dalam senyawa selalu -1
  • Bilangan oksidasi O dalam senyawa maupun ion adalah -2, kecuali dalam senyawa peroksida [-1] dan superoksida [] 
  • Bilangan oksidasi H selalu +1, kecuali ketika berikatan dengan logam menjadi -1 
  • Dalam senyawa unsur golongan IA, IIA dan alumunium mempunyai biloks beruturut-turut +1, +2, dan +3
  • Jumlah bilangan oksidasi atom dalam senyawa adalah 0
  • Dalam senyawa unsur yang memiliki keleektronegatifan lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif
  • Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan muatannya

Untuk menentukan reduktor dan oksidator pertama kita perlu mencari biloks atom dari setiap senyawa baik sebelum maupun sesudah reaksi. 

1. 

 mengalami reduksi maka  sebagai oksidator, sedangkan  sebagai reduktor. 

Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut adalah  dan unsur  

2.  
  
dari reaksi tersebut tidak ada perubahan bilangan oksidasi dari masing-masing atom. Artinya reaksi tersebut bukan reaksi redoks. 

Jadi, tidak ada oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut, karena reaksi tersebut bukan reaksi redoks

3. 
 

dari reaksi tersebut tidak ada perubahan bilangan oksidasi dari masing-masing atom. Artinya reaksi tersebut bukan reaksi redoks. 

Jadi, tidak ada oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut, karena reaksi tersebut bukan reaksi redoks

4. 
 

Dari reaksi tersebut  mengalami reduksi, maka  sebagai oksidator. Sedangkan  mengalami oksidasi, maka  sebagai reduktor. 

Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turut adalah  dan 

5. 
 

Dari reaksi di atas  mengalami reaksi reduksi, maka  sebagai oksidator. Sedangkan  mengalami reaksi oksidasi, maka  sebagai reduktor. 

Jadi, oksidator dan reduktor dari reaksi tersebut berturut-turut adalah  dan 

Video yang berhubungan