Lihat Foto KOMPAS.com - Sepak bola memiliki aturan berupa lemparan ke dalam ketika bola keluar dari lapangan permainan ketika pertandingan berjalan. Aturan bernama lemparan ke dalam (throw-in) berlaku bila bola keluar dari garis samping lapangan yang berjarak 90-120 m (meter). Bola keluar melewati garis samping lapangan sepakbola, maka permainan dilanjutkan dengan lemparan ke dalam. Bola yang keluar dari garis samping lapangan bila perlu diputuskan oleh hakim garis untuk menentukan hak sebuah tim untuk melakukan lemparan ke dalam. Ketetapan dan rangkaian cara lemparan ke dalam termuat dalam peraturan sepak bola (Laws of The Game) dari Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB). Baca juga: Istilah-istilah Sepak Bola saat Duel Maupun Bertahan Menurut buku besar peraturan sepak bola dari IFAB, bola yang keluar dari garis samping lapangan bila bola terakhir musuh atau kawan akan dilakukan lemparan ke dalam. Lemparan ke dalam dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
Di luar syarat utama bagi seorang pemain ketika melakukan lemparan ke dalam, terdapat ketentuan lain sesuai aturan IFAB. Ketentuan tersebut berkaitan dengan kondisi bola setelah masuk atau kembali ke dalam lapangan permainan, seperti:
Baca juga: Asal-usul Jumlah Pemain Sepak Bola 11 lawan 11 Sanksi pelanggaran dalam lemparan ke dalamApabila seorang pemain melakukan kesalahan dalam melakukan lemparan ke dalam, maka wasit bisa memberikan hukuman sebagai berikut:
Hal lain yang berkaitan dengan lemparan ke dalam adalah tidak berlakunya aturan offside pada seorang pemain saat menerima bola hasil lemparan ke dalam. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lihat Foto KOMPAS.com - Gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif bisa ditemukan dalam aktivitas olahraga. Saat berolahraga, bagian tubuh akan melakukan banyak gerak dasar yang terdiri dari gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif. Dikutip dari Bobo.Grid.id, gerak lokomotor adalah gerakan berpindah tempat. Dalam gerak lokomotor, bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Berlari untuk merebut bola dalam permainan sepak bola termasuk ke dalam gerak dasar lokomotor. Adapun, gerak non-lokomotor adalah gerakan yang tidak disertai dengan perpindahan tempat. Gerakan ayunan kaki pada permainan sepak bola termasuk gerak dasar non-lokomotor. Baca juga: Pengertian Gerak Lokomotor, Non-lokomotor, dan Manipulatif Sementara itu, gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan penguasaan pada sebuah objek atau benda. Gerak manipulatif juga bisa melibatkan suatu alat. Menangkap, melempar, memukul, dan memantulkan bola adalah contoh gerakan manipulatif. Gerak manipulatif biasanya dikombinasikan dengan gerak lokomotor atau non-lokomotor. Contohnya adalah pada permainan bola basket di mana seorang pemain harus memasukkan bola ke dalam keranjang. Dalam permainan melemparkan bola ke dalam keranjang, gerak melempar bola ke dalam keranjang sambil menekuk lutut termasuk kombinasi manipulatif dan non-lokomotor. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh gerak lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif pada tiga jenis permainan yaitu sepak bola, kasti, dan bola basket. Baca juga: Gerak Tipu dalam Sepak Bola
Contoh gerak lokomotor dalam sepak bola:
Contoh gerak non-lokomotor dalam sepak bola:
Contoh gerak manipulatif dalam sepak bola:
Baca juga: Mengenal Sistem Pertahanan Zone Marking pada Sepak Bola Contoh gerak lokomotor pada kasti:
Contoh gerak non-lokomotor pada kasti:
Contoh gerak manipulatif pada kasti:
Contoh gerak lokomotor dalam bola basket:
Contoh gerak non-lokomotor dalam bola basket:
Contoh gerak manipulatif dalam bola basket:
Lemparan ke dalam (bahasa Inggris: Throw-in) adalah metode lemparan ke area permainan pada permainan sepak bola karena bola keluar dari garis lapangan sebelumnya. Metode ini dijelaskan dalam hukum ke-15 LOTG. Lemparan ke dalam tidak boleh dipergunakan sebagai tendangan kaki ataupun sundulan kepala melainkan lemparan bola dengan dua tangan menuju area permainan. Sebuah gol tidak boleh dilakukan melalui lemparan ini. Pelempar bola tidak boleh diganggu ketika melontarkan bola.[1]
|