Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Dalam dunia bisnis, proses analisa laporan keuangan, khususnya pada perusahaan jasa, bagian revenue atau keuntungan selalu menjadi fokus utama para pelaku usahanya. Namun, sebelum membicarakan masalah laba, seorang pelaku usaha harus terlebih dahulu membuat laporan keuangan. Karena, di dalam laporan keuangan akan tercatat seluruh aktivitas bisnis, yang bersumber dari beberapa akun, dan bukan hanya pemasukkan atau pengeluaran saja. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang laporan keuangan di dalam perusahaan jasa. Namun sebelum itu, kita terlebih dahulu harus paham apa yang dimaksud dengan perusahaan jasa. Serta bagaimana contoh laporan keuangan yang baik untuk perusahaan jasa. Tanpa berlama-lama lagi, langsung aja yuk, kita bahas satu persatu!

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Pengertian Perusahaan Jasa

Sebelum membahas tentang laporan keuangannya, terlebih dahulu, kita harus tau, apa sih perusahaan jasa itu? Perusahaan Jasa merupakan sebuah jenis bisnis yang menawarkan jasa terhadap orang lain. Jasa yang ditawarkan tidak hanya berupa tenaga, namun bisa juga dilihat dari sisi lainnya. Untuk mempermudahmu membedakannya, bisa terlihat dari contoh perusahaan jasa, seperti: konsultan, barbershop, bisnis travel, bisnis laundry, dan lain sebagainya.

Di dalam proses kerjanya, sebagian besar perusahaan jasa tidak membutuhkan modal ataupun bahan baku. Sebab, apa yang mereka jual berdasarkan pengalaman dan juga ketelitian mereka dalam
sebuah proyek. Sebagai contoh, orang yang bekerja sebagai konsultan keuangan. Dengan hanya bermodalkan riset, serta melihat tingkah laku klien dari laporan keuangannya, ia bisa langsung menyimpulkan “aktivitas” apa yang tidak perlu dilakukan lagi.

Tanpa menggunakan modal bukan berarti menjalani usaha di bidang jasa ini mudah dan menguntungkan. Sebab, saat ini, sangat sulit juga mencari klien yang mempercayai sebuah usaha baru. Oleh karena itu, testimoni merupakan ‘kekuatan utama’ dari strategi marketing sebuah perusahaan jasa.

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dibuat untuk mengetahui posisi keuangan dalam sebuah periode bisnis. Biasanya, Laporan Keuangan ini akan tercatat di dalam buku besar untuk menentukan nasib bisnis ke depannya. Dalam membuatnya, ada beberapa komponen yang harus kamu ketahui untuk dimasukkan sesuai dengan ketentuan dari Standar Akuntansi Keuangan (SAK) meliputi:

Laporan Laba Rugi atau Income Statement

Jenis laporan ini merupakan sebuah laporan keuangan perusahaan jasa yang bertujuan untuk mempresentasikan pendapatan beban dan laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. Dari laporan laba/rugi ini bisa diketahui kinerja keuangan dari perusahaan.

Laporan Perubahan Modal atau Ekuitas

Perusahaan memerlukan sebuah laporan ekuitas untuk menjadi acuan, berapa banyak modal yang akan digunakan untuk satu jangka waktu pelaksanaan produksi. Selain itu, modal juga diperlukan untuk mengetahui tentang maju mundurnya perusahaan itu. Bila modal perusahaan bertambah di akhir tahun berarti ada kemajuan, begitu juga sebaliknya. Bila modal awal lebih besar dibanding modal akhir maka hal tersebut menunjukkan perusahaan itu mengalami kemunduran.

Balance Sheet atau Neraca

Setelah kita membaca mengenai adanya laporan laba rugi dan laporan perubahan modal, selanjutnya, kita juga harus paham mengenai neraca saldo perusahaan. Karena, neraca saldo atau balance sheet merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan. Untuk lebih mudah memahaminya, neraca di dalam laporan keuangan perusahaan jasa akan memberikan memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan di p eriode tertentu. Dengan adanya neraca, perusahaan bisa mengambil tindakan apa yang paling baik untuk diambil, melihat dari keuangan perusahaan melalui neraca tersebut.

Neraca ini di dalam perusahaan jasa, bisa disajikan dalam dua bentuk. Langsung aja, yuk kita lihat, apa saja sih bentuk dari neraca di perusahaan jasa ini!

Bentuk Scontro

Dalam neraca bentuk scontro, modal pemiliknya diambil dari laporan perubahan modal. Kemudian laporan perubahan modal itu dibuat berdasar laporan laba/rugi. Neraca ini memisahkan antara Aktiva dan Pasiva pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau model dan bentuknya seperti ini:

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Bentuk Staffel

Orang kerap kali tertukar, antara neraca berbentuk staffel dengan jurnal umum, karena keduanya memiliki bentuk tabel yang serupa. Namun, untuk neraca bentuk staffel disusun secara vertikal ke bawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit. Supaya kamu lebih paham, berikut ini akan disajikan contoh dari neraca bentuk staffel:

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Nah, apakah setelah disertakan gambar neraca, kamu menjadi semakin paham dengan laporan keuangan di perusahaan jasa? Jika belum, kamu harus banget nih, scroll artikel ini untuk pembahasan selanjutnya!

Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement

Komponen selanjutnya dalam laporan keuangan perusahaan jasa adalah laporan arus kas atau biasa disebut cash flow statement. Jenis laporan ini akan menunjukkan tentang perubahan kas yang dimiliki oleh perusahaan di dalam satu periode akuntansi. Apakah kamu tahu apa saja yang akan dimuat dalam laporan ini? Jawabannya, laporan ini akan memuat sumber perolehan dan pos-pos pengeluaran kas. Jadi, berdasar laporan arus kas bisa diketahui sumber dan juga penggunaan kas.

Laporan Perubahan dari Posisi Keuangan

Komponen laporan ini, bisa dikatakan sebagai salah satu pembeda antara perusahaan jasa dengan yang lain. Laporan mengenai perubahan posisi keuangan bisa disajikan dalam bentuk laporan arus yang berisi laporan sumber dan penggunaan kas atau bisa dalam bentuk laporan sumber dan juga penggunaan modal kerja.

Jadi, laporan keuangan perusahaan jasa perubahan modal ini dianggap mampu untuk melihat perubahan yang terjadi di modal (ekuitas) pemilik perusahaan tersebut. Modal bisa saja mengalami perubahan bertambah atau berkurang, perubahan tersebut disebabkan oleh hasil operasi perusahaan pada suatu periode tertentu.

Lalu, untuk laba bersih yang didapatkan perusahaan merupakan sumber dana pada perusahaan yang diperlakukan sebagai penambah modal pemilik. Kemudian, pengambilan prive pemilik dianggap sebagai pengurang modal. Dengan demikian sebuah perubahan besarnya modal yang tampak pada neraca ialah akibat adanya laba atau rugi dan juga pengambilan prive pemilik, jadi harus diinformasikan jadi sumber kas yang asalnya dari laba bersih dan juga penggunaan kas untuk kerugian dan juga pengambilan prive.

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Bagaimana, apa sekarang kamu sudah paham dengan laporan keuangan di perusahaan jasa? Kami harap, dengan adanya artikel ini, bisa membantumu untuk menyusun laporan keuangan. Apalagi, bagi kamu yang baru ingin merintis usaha, khususnya di bidang penyediaan jasa. Selain penyusunan laporan keuangan ini, kami yakin kamu akan terbantu untuk mengelola keuangan jika kamu menggunakan JojoExpense. Aplikasi ini akan membantumu mengelola pengeluaran dengan lebih efisien, sehingga bisa menghemat waktu. Kamu bisa meningkatkan efisiensi manajemen pengeluaran perusahaanmu hingga 76%, karena kamu bisa memegang kendali secara penuh dengan mudah, kapanpun dan di manapun. Tertarik mencoba?

Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan. Karena ini yang menjadi acuan terkait kondisi finansial yang terjadi di saat itu. Tak hanya itu, laporan ini juga harus dibuat sedetail mungkin jika perusahaan tersebut adalah perusahaan besar atau mutinasional. Hal ini bertujuan jika ketika dilakukan evaluasi, keterangan datanya lebih menyeluruh dan bisa dipertanggungjawabkan

Pertanyaannya adalah apakah laporan laba rugi itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini akan dijelaskan tentang pengertian laporan keuangan ini secara mendalam. Sedangkan di akhir nanti akan dipaparkan fungsi dan format penyusunannya.

Tutorial Video

Ingin mencari tahu lebih lanjut dengan cara yang lebih mudah? silahkan tonton video kami di bawah ini melalui audiovisual yang menarik:

Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan tertentu. Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.

Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan, sesuai ketentuan di perusahaan tersebut.

Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah kebijakan selanjutnya.

Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara lengkap oleh petugas keuangan atau pembukuan pada  perusahaan yang nantinya akan dijadikan sarana mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.

Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik. Jika ada kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena bisa jadi kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.

Baca juga : Definisi Pasar Persaingan Sempurna, Ciri, Kelebihan, Dan Kekurangannya

Jenis dan Contoh Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi Single Step

Pernyataan single step atau langkah tunggal  hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan satu kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat bagi pengguna eksternal karena mereka tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.

Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut dan biasanya laporan ini dipakai oleh perusahaan dagang rintisan atau UKM. Contoh laporan single step adalah seperti di bawah ini :

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Laporan laba rugi Multiple Step

Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan akun biaya ke dalam akun lain yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Beban pokok penjualan, biaya operasi dan non-operasional dipisahkan dan digunakan untuk menghitung laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.

Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk pelaporan laba rugi perusahaan dagang besar atau perusahaan yang memiliki banyak pemangku kepentingan, seperti kreditor dan investor. Contoh laporan multiple step adalah seperti di bawah ini :

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Baca juga : Mengetahui Perbedaan Rasio Rentabilitas Dan Profitabilitas

Apa Fungsi Laporan Laba Rugi?

Laporan ini harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau berdasarkan interval yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang diharapkan muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara berkala dan sesuai jadwal. Berikut ini akan dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang dimaksud:

1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan

Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi keuangan di sana. Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi dari total finansial tersebut yang akan menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau tahun tertentu.

Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih menyeluruh ketika evaluasi nanti.

2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan

Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya manusia dan selainnya.

Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba rugi perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur perkembangan atau sebaliknya.

3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan

Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan atasan terkait dengan pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak akibat alat produksi yang tidak bekerja, maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan aplikasi yang lebih menguntungkan.

Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya, kegiatan produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.

Dalam penyusunan laporan laba rugi apa saja yang perlu diperhatikan?

Siapa yang Menggunakan Laba Rugi?

Ada dua kelompok utama orang yang menggunakan laporan keuangan ini: pengguna internal dan eksternal.

Pengguna internal termasuk manajemen perusahaan dan dewan direksi, yang menggunakan informasi ini untuk menganalisis posisi bisnis dan membuat keputusan untuk menghasilkan keuntungan. Mereka juga dapat bertindak berdasarkan masalah apa pun terkait arus kas.

Pengguna eksternal terdiri dari investor, kreditor, dan pesaing. Investor memeriksa apakah perusahaan diposisikan untuk tumbuh dan menguntungkan di masa depan, sehingga mereka dapat memutuskan apakah akan berinvestasi dalam bisnis tersebut.

Kreditor menggunakan laporan ini untuk memeriksa apakah perusahaan memiliki arus kas yang cukup untuk melunasi pinjamannya atau mengambil pinjaman baru. Pesaing menggunakannya untuk mendapatkan detail tentang parameter keberhasilan bisnis dan mengetahui tentang area di mana bisnis mengeluarkan sedikit uang ekstra, misalnya, belanja R&D.

Komponen dalam Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi mungkin memiliki perbedaan antara perusahaan yang berbeda, karena pengeluaran dan pendapatan akan tergantung pada jenis operasi atau bisnis yang dilakukan. Namun, ada beberapa item baris umum yang biasanya terlihat di laporan laba rugi mana pun.

Item laporan laba rugi yang paling umum meliputi:

1. Pendapatan / Penjualan

Pendapatan Penjualan adalah pendapatan perusahaan dari penjualan atau jasa, ditampilkan di bagian paling atas pernyataan. Nilai ini akan menjadi kotor biaya yang terkait dengan pembuatan barang yang dijual atau dalam menyediakan layanan. Beberapa perusahaan memiliki beberapa aliran pendapatan yang menambah garis pendapatan total.

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah item baris yang menggabungkan biaya langsung yang terkait dengan penjualan produk untuk menghasilkan pendapatan. Item baris ini juga dapat disebut Cost of Sales jika perusahaan tersebut adalah bisnis jasa. Biaya langsung dapat mencakup tenaga kerja, suku cadang, bahan, dan alokasi biaya lain seperti depresiasi (lihat penjelasan depresiasi di bawah).

3. Laba kotor

Laba Kotor  dihitung dengan mengurangkan Harga Pokok Penjualan (atau Harga Pokok Penjualan) dari Pendapatan Penjualan.

4. Beban Pemasaran, Periklanan, dan Promosi

Sebagian besar bisnis memiliki beberapa pengeluaran terkait dengan penjualan barang dan / atau jasa. Biaya pemasaran, periklanan, dan promosi sering kali dikelompokkan bersama karena merupakan biaya yang serupa, semuanya terkait dengan penjualan.

5. Beban Umum dan Administrasi (G&A)

Biaya SG&A termasuk bagian penjualan, umum, dan administrasi yang berisi semua biaya tidak langsung lainnya yang terkait dengan menjalankan bisnis. Ini termasuk gaji dan upah, biaya sewa dan kantor, asuransi, biaya perjalanan, dan terkadang depresiasi dan amortisasi, bersama dengan biaya operasional lainnya. Namun, entitas dapat memilih untuk memisahkan depresiasi dan amortisasi di bagiannya sendiri.

6. EBITDA

Meskipun tidak ada di semua laporan, EBITDA adalah akronim dari istilah Bahasa Inggris Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau  Penghasilan sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi. Ini dihitung dengan mengurangi biaya SG&A (tidak termasuk amortisasi dan depresiasi) dari laba kotor.

7. Depresiasi atau Beban Penyusutan & Amortisasi

Depresiasi dan amortisasi adalah biaya non tunai yang dibuat oleh akuntan untuk menyebarkan biaya aset modal seperti Properti, Pabrik, dan Peralatan (PP&E).

8. Pendapatan Operasional (atau EBIT)

Pendapatan Operasional mewakili apa yang diperoleh dari operasi bisnis reguler. Dengan kata lain, ini adalah laba sebelum pendapatan non-operasional, biaya non-operasional, bunga, atau pajak dikurangkan dari pendapatan. EBIT adalah istilah yang umum digunakan di bidang keuangan dan singkatan dari Earnings Before Interest and Taxes.

9. Bunga

Beban bunga. Perusahaan biasanya membagi beban bunga dan pendapatan bunga sebagai item baris terpisah dalam laporan laba rugi. Ini dilakukan untuk merekonsiliasi perbedaan antara EBIT dan EBT. Beban bunga ditentukan oleh jadwal hutang.

10. Biaya lainnya

Bisnis sering kali memiliki pengeluaran lain yang unik untuk industrinya. Pengeluaran lain mungkin termasuk pemenuhan, teknologi, penelitian dan pengembangan (R&D), kompensasi berbasis saham (SBC), biaya penurunan nilai, keuntungan / kerugian atas penjualan investasi, dampak nilai tukar mata uang asing, dan banyak biaya lainnya yang khusus untuk industri atau perusahaan.

11. EBT (Pendapatan Sebelum Pajak)

EBT adalah singkatan dari Earnings Before Tax, juga dikenal sebagai pendapatan sebelum pajak, dan ditemukan dengan mengurangkan beban bunga dari Pendapatan Operasional. Ini adalah subtotal terakhir sebelum sampai pada laba bersih.

12.  Pajak penghasilan

Pajak Pendapatan mengacu pada pajak relevan yang dibebankan pada pendapatan sebelum pajak. Total beban pajak dapat terdiri dari pajak kini dan pajak masa depan.

13. Pendapatan bersih

Pendapatan bersih dihitung dengan mengurangi pajak pendapatan dari pendapatan sebelum pajak. Ini adalah jumlah yang mengalir ke laba ditahan di neraca, setelah dikurangi untuk setiap dividen.

Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi?

Untuk membuat laporan laba rugi dan melaporkan keuntungan yang dihasilkan bisnis Anda, ikuti langkah-langkah akuntansi berikut:

1. Pilih Periode Pelaporan

Langkah pertama dalam menyiapkan laporan laba rugi adalah memilih periode pelaporan yang akan dicakup oleh laporan Anda. Bisnis biasanya memilih untuk melaporkan laporan laba rugi mereka secara tahunan, triwulanan atau bulanan.

Perusahaan yang diperdagangkan secara publik diharuskan untuk menyiapkan laporan keuangan setiap triwulan dan tahunan, tetapi bisnis kecil tidak diatur secara ketat dalam pelaporan mereka.

Membuat laporan pendapatan bulanan dapat membantu Anda mengidentifikasi tren keuntungan dan pengeluaran Anda dari waktu ke waktu. Informasi tersebut dapat membantu Anda membuat keputusan bisnis untuk membuat perusahaan Anda lebih efisien dan menguntungkan.

2. Buat Neraca Percobaan

Untuk membuat laporan laba rugi untuk bisnis Anda, Anda perlu mencetak laporan neraca percobaan standar. Anda dapat dengan mudah menghasilkan neraca melalui software akuntansi berbasis cloud Anda.

Neraca percobaan adalah dokumen internal yang mencantumkan saldo akhir setiap akun di buku besar untuk periode pelaporan tertentu. Ini akan memberi Anda semua angka saldo akhir yang Anda butuhkan untuk membuat laporan laba rugi.

3. Hitung Pendapatan Anda

Selanjutnya, Anda perlu menghitung total pendapatan penjualan bisnis Anda untuk periode pelaporan. Pendapatan Anda mencakup semua uang yang diperoleh untuk layanan Anda selama periode pelaporan, meskipun Anda belum menerima semua pembayaran.

Tambahkan semua item baris pendapatan dari laporan neraca percobaan Anda dan masukkan jumlah total dalam item baris pendapatan dari laporan laba rugi Anda.

4. Tentukan HPP

Harga pokok penjualan Anda mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan dan biaya overhead yang Anda keluarkan untuk menyediakan barang atau jasa Anda.

Tambahkan semua item baris harga pokok penjualan di laporan saldo percobaan Anda dan buat daftar total harga pokok penjualan di laporan laba rugi, tepat di bawah item baris pendapatan.

5. Hitung Gross Margin

Kurangi total harga pokok penjualan dari total pendapatan pada laporan laba rugi Anda. Perhitungan ini akan memberi Anda margin kotor, atau jumlah kotor yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa Anda.

6. Tambahkan Biaya Operasi

Tambahkan semua biaya operasional yang tercantum di laporan neraca saldo Anda. Masukkan jumlah total ke dalam laporan laba rugi sebagai item baris biaya penjualan dan administrasi. Itu terletak tepat di bawah garis margin kotor.

7. Hitung Penghasilan Anda

Kurangi total biaya penjualan dan administrasi dari margin kotor. Ini akan memberi Anda pendapatan sebelum pajak. Masukkan jumlah di bagian bawah laporan laba rugi.

8. Tambahkan Pajak Penghasilan

Untuk menghitung pajak pendapatan, kalikan tarif pajak negara yang berlaku dengan angka pendapatan sebelum pajak Anda. Tambahkan ini ke laporan laba rugi, di bawah angka penghasilan sebelum pajak.

9. Hitung Penghasilan Neto

Untuk menentukan pendapatan bersih bisnis Anda, kurangi pajak pendapatan dari angka pendapatan sebelum pajak. Masukkan angka tersebut ke dalam baris terakhir laporan laba rugi Anda.

10. Akhirkan Laporan Laba Rugi

Untuk menyelesaikan laporan laba rugi Anda, tambahkan tajuk ke laporan yang mengidentifikasinya sebagai laporan laba rugi. Tambahkan detail bisnis Anda dan periode pelaporan yang dicakup oleh laporan laba rugi.

Kesimpulan

Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi setiap usaha sekalipun bagi Anda yang baru memlai untuk membangun usaha. Dengan laporan ini, Anda dapat memantau pengeluaran dan pemasukan yang terjadi pada usaha Anda dan melakukan improvisasi pada kegiatan operasional yang dibutuhkan.

Setiap pengeluaran dan pemasukan akan berdampak langsung pada kelangsungan bisnis Anda. Jika Anda tidak memantau hal itu secara benar, bisa dipastikan Anda tidak akan bisa mengembangkan usaha Anda secara optimal dikarenakan Anda tidak mengetahui keuntungan dan kerugian bisnis Anda.

Baca juga : Solusi Pembukuan Usaha Laundry Dengan Accurate Online

Jika Anda membutuhkan bantuan untuk membuat laporan ini secara mudah, otomatis dan minim kesalahan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online.

Tidak hanya jenis laporan tersebut, dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa dengan mudah membuat 200 jenis laporan keuangan dalam hitunan detik.

Accurate Online sendiri adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang sudah dikembangkan lebih dari 20 tahun dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis. Memiliki fitur terlengkap seperti penyajian otomatis 200 jenis laporan keuangan termasuk laporan laba rugi, neraca, arus kas, perubahan equitas, rasio keungan, dan masih banyak lagi.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis melalui tautan pada gambar di bawah ini: