Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Saat ini zaman sudah semakin canggih, banyak sekali teknologi canggih yang disematkan dalam berbagai bidang tak terkecuali otomotif. 

Anda mungkin sekarang sudah tidak asing dengan mobil yang dilengkapi oleh sistem audio. 

Pada sistem ini dikenal istilah crossover yang berfungsi membagi frekuensi. Lebih jelasnya, simak ulasan mengenai crossover speaker mobil berikut.

Pengertian Crossover pada Speaker Mobil

Pada sistem audio mobil, Anda akan menemukan suatu komponen yang dikenal dengan nama crossover. 

Di mana komponen satu ini memiliki peranan yang penting dalam sistem tersebut, yakni untuk menentukan bagaimana kualitas dari suara yang dihasilkan oleh sistem audio. Crossover menentukan kualitas suara ini dengan cara membagi frekuensi yang ada.

Frekuensi tersebut dibagi ke speaker speaker yang ada di dalam kendaraan, sehingga Anda pun dapat mendengarkan suara musik, radio, serta panggilan suara yang jernih saat sedang berkendara. 

Jadi, apabila komponen crossover ini dihilangkan, maka Anda akan mendapati audio yang sumbang alih alih kejernihan suara seperti diinginkan.

Baca juga: 4 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Untuk Audio Mobil Kece!

Fungsi dan Cara Kerjanya

Komponen crossover berfungsi dalam menentukan kualitas suara yang dihasilkan oleh sistem audio pada mobil, sehingga Anda dapat menikmati suara yang jernih selama berkendara.

Untuk cara kerjanya, crossover melakukan pembagian frekuensi kerja antara dua driver. Sebagai contoh pada sebuah mobil yang mempunyai sistem speaker dengan jenis 2 way, crossover nantinya akan membagi frekuensi dari suara di antara dua komponen speaker ini yakni tweeter dan midbass. Crossover akan memotong frekuensi pada tweeter di 4 Khz, dengan slope 12dB/oktaf.

Sementara pemotongan frekuensi di bagian midbass akan dilakukan yakni pada rentang 2,5 hingga 3,5 Khz, agar dapat mengimbangi komponen tweeter pada speaker. 

Fungsi dan cara kerja crossover speaker mobil ini tidak berlaku atau diperlukan, apabila kendaraan Anda hanya menggunakan jenis speaker satu suara. Karena yang dibutuhkan hanyalah high pass, untuk mengurangi beban.

Jenis Crossover pada Speaker Mobil

Secara umum, jenis crossover pada sistem audio di kendaraan roda empat ada dua jenis yakni crossover pasif dan crossover pasif. 

Di mana fungsi dan cara kerja masing masing jenis ini bisa diperluas agak sedikit berbeda, dari penjelasan terkait dengan fungsi dan cara kerjanya secara umum yang telah disebutkan sebelumnya.

Untuk jenis crossover aktif, fungsinya yaitu membagi frekuensi speaker sebelum sinyal suara dari audio diperkuat oleh power amplifier. 

Jadi dengan menggunakan jenis ini, Anda dapat mengatur frekuensi suara dari sistem audio pada kendaraan untuk tiap speaker dengan mudah. Anda pun dapat menentukan kapan waktu munculnya masing-masing speaker.

Anda bisa mengatur waktu keluarnya masing masing suara tersebut dengan fitur time alignment. 

Namun, yang menjadi kelemahan dari jenis crossover speaker mobil dengan sistem aktif adalah Anda perlu menggunakan lebih banyak power amplifier, untuk setiap rentang frekuensi tersebut seperti tweeter, midrange, maupun subwoofer.

Sedangkan crossover pasif bekerja membagi frekuensi suara setelah sinyal audio masuk ke power amplifier untuk diperkuat. 

Apabila jenis crossover pasif ini dibuat dengan optimal, maka bukan tidak mungkin jika suara yang dihasilkan akan berkualitas lebih jernih dari sistem yang berjenis aktif. Meski begitu Anda mungkin akan kesulitan untuk mengatur time alignment.

Karena kendaraan zaman sekarang menggunakan sistem audio yang sudah sangat canggih, tentu keberadaan dari komponen crossover ini menjadi penting. 

Pengalaman Anda berkendara akan semakin menyenangkan, ditemani dengan suara jernih yang maksimal dari sistem audio. Oleh karena itu, bahkan komponen ini pun penting untuk dirawat dengan baik secara rutin.

Baca juga: Mengenal Subwoofer Mobil, Jenis, dan Tips Memilihnya

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Crossover pada system audio, berfungsi sebagai pemecah rentang frekuensi yang akan dihasilkan oleh speaker. Rentang frekuensi yang dapat ditangkap oleh telinga manusia di rentang 20Hz – 20KHz, di bawah atau diatas rentang frekuensi tersebut telinga manusia tidak dapat mendengarnya.

Secara garis besar, telinga manusia berjenis fullrange, dalam arti semua suara di rentang 20Hz – 20KHz bisa terdengar jelas oleh telinga manusia.  Dalam dunia sound system, alat untuk mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang suara adalah speaker. Speaker secara umum terbagi menjadi 5 jenis :

  1. Fullrange
  2. Subwoofer
  3. Woofer
  4. Midrange
  5. Tweeter

Speaker Fullrange menghandle seluruh frekuensi yang bisa didengar manusia dalam 1 speaker

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi
namun terdapat kekurangan dalam speaker ini, rentang frekuensi yang dihasilkan tidak sempurna dan distorsi suara jika volume suara di naikkan, karena semua frekuensi bercampur, frekuensi yang terkena dampak distorsi adalah nada tinggi.

Speaker subwoofer merupakan speaker yang menghasilkan suara hanya di rentang 20Hz-80Hz, speaker woofer menghasilkan suara hanya di rentang 80Hz-160Hz, speaker midrange menghasilkan suara hanya di rentang 160Hz-1KHz, speaker Tweeter menghasilkan suara hanya di rentang 1KHz-20KHz, rentang frekuensi bervariasi bergantung pada spesifikasi speaker dan keadaan akustik ruangan.

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Sistem speaker pun dibagi menjadi beberapa :

  1. One way (fullrange saja, subwoofer saja, woofer saja, midrange saja, tweeter saja) hanya spesifik rentang frekuensi tidak berdasarkan jumlah speakernya.
  2. Two way (gabungan antara 2 rentang frekuensi) misal woofer+tweeter, midrange+tweeter.
  3. Three way (gabungan antara 3 rentang frekuensi) misal woofer+midrange+tweeter
  4. Four way (gabungan antara 4 rentang frekuensi) misal subwoofer+woofer+midrange+tweeter.

Pembagian rentang frekuensi ini bertujuan agar suara yang dihasilkan tetap jernih dan low distortion baik di volume kecil maupun besar.

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Terdapat 2 jenis crossover :

  1. Crossover Pasif
    Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi
  2. Crossover aktif
    Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Crossover pasif memiliki kelebihan lebih ekonomis karena hanya membutuhkan 1 alat untuk memisah rentang frekuensi sesuai dengan jenis speaker, kekurangannya butuh power amplifier berdaya besar agar distorsi tidak terdengar, karena pada komponen pasif ada energi yang terbuang.

Crossover Aktif memiliki kelebihan suara yang dihasilkan lebih jernih dan open, karena suara dipisah sebelum penguatan (sebelum amplifier) dan amplifier bisa disesuaikan dayanya sesuai peruntukkan rentang frekuensi yang dihandle dan di umpankan ke speaker. Kekurangannya lebih mahal karena tiap rentang frekuensi membutuhkan ampifier sebagai penguat, misal sistem 3 way, berarti ada 3 amplifier, 1 untuk menghandle tweeter, 1 untuk menghandle midrange, 1 untuk menghandle woofer.

Dalam penggunaan Crossover pada speaker bass maka menggunakan frekuensi

Untuk lebih jelasny silahkan melihat video dibawah ini, dilengkapi dengan simulasi

Terimakasih sudah berkunjung di blog dan channel saya, mohon berikan komen, like dan subscribenya.