Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting

Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting

Dalam menyusun karya ilmiah, ada baiknya kamu mengetahui syarat karya ilmiah terlebih dahulu. Hal ini untuk mempermudah kamu dalam memilih masalah yang tepat hingga menganalisis hasil pengamatan.

Selain itu, dengan mengerti segala informasi mengenai karya ilmiah juga akan membantu orang lain dalam memahami karya ilmiah yang sudah kamu susun. Nah, untuk menambah informasi, berikut syarat karya ilmiah yang harus dipenuhi.

1. Komunikatif

Karya ilmiah yang baik memiliki sifat komunikatif. Hal ini bisa terlihat dari bahasa yang digunakan. Agar mudah dipahami oleh orang lain, gunakan bahasa efektif dengan tetap mematuhi kaidah penulisan ilmiah.

2. Bersifat denotatif

Membuat karya ilmiah tidak sama dengan membuat karya jenis fiksi ataupun nonfiksi. Dalam penyusunan karya ilmiah harus menggunakan kata yang bersifat denotative. Hal ini untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi karya ilmiah yang ditulis.

3. Bernalar

Ketika kamu mulai menyusun karya ilmiah, sebaiknya tidak menggunakan perasaan yang dapat menyentuh hati pembaca. Karya ilmiah disusun dengan logika dan nalar sebagai salah satu syarat karya ilmiah. Hal ini akan membantu pembaca menangkap makna dari karya ilmiah yang sudah dibuat.

4. Landasan teori kuat

Karya ilmiah yang memenuhi syarat harus yang memiliki landasan teori. Karya ilmiah tidak dibuat dengan asal dan tanpa teori yang mendasarinya. Selain itu, hasil dari penelitian atau pengamatan juga harus dikorelasikan dengan teori yang sudah ada.

5. Tulisan relevan dengan ilmu tertentu

Selain landasan teorinya yang kuat, karya ilmiah juga harus relevan dengan ilmu tertentu. Kamu harus mengkaitkan dengan ilmu yang dipelajari dengan sumber yang terpercaya. Jadi, pastikan referensi yang kamu gunakan valid ya?

6. Bertanggung jawab

Karya ilmiah yang sudah kamu buat haruslah bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu, dalam proses pembuatannya gunakan kaidah penelitian yang sistematis dan menggunakan metodologi penelitian yang tepat. Selain itu, hindari melakukan plagiarisme dalam pembuatan karya ilmiah ya?

Dengan memperhatikan syarat karya ilmiah, maka kamu bisa menghasilkan karya yang valid dan layak dipublikasikan. Konsultasikan dengan dosen pembimbing agar karya ilmiah kamu memenuhi syarat di atas.

Inilah Syarat Karya Ilmiah yang Harus Diketahui Mahasiswa!

SEVIMA.COM – Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori, metode ilmiah, dan contoh metode penulisan karya ilmiah. Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. Kalau ingin lebih tahu pengertian karya ilmiah menurut para ahli dan jenis-jenis karya ilmiah, cari tahu disini.

Struktur Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan

Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.

Baca juga: 10 Situs Tempat Mencari Referensi Karya Tulis Ilmiah
Baca juga: 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang Baik & Benar

Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:

1. Reproduktif

Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu

Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.

Baca juga : Pengertian dan Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

3. Tidak Emotif

Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku

Menggunakan bahasa dan kata baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami pembaca.

Baca juga: Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan

Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif

Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa membingungkan.

Baca Juga: Cara Mudah Membuat Jurnal Ilmiah yang Benar dan Baik

7. Terdapat Kohesi

Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif

Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif

Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

Refrensi: www.quipper.com

Baca juga:

Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting

Beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan mahasiswa:

1. 1 Semester Berapa Bulan atau Tahun Dalam Kuliah? Maba Wajib Tahu!
2.
 Apa itu Kedaireka, PDDIKTI, PIN, SIVIL, SISTER, Feeder, Ban-PT dan Istilah-Istilah Di Kemendikbud
3. Info Lengkap Jurusan/Prodi di Perguruan Tinggi, Mata Kuliah Hingga Prospek Kerjanya
4. 20 Jurusan Paling Dibutuhkan Tapi Sepi Peminat
5. 7 Tips Mendapat IPK Tinggi/Cumloude, Mahasiswa Wajib Tahu!
6. Ini dia Rekomendasi 10 Jurusan Kece untuk Kaum Millennial
7. 10 Rekomendasi Situs Jurnal Internasional untuk Mahasiswa Akhir

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud

Langkah-langkah menulis karya ilmiah – Menulis karya ilmiah sudah menjadi salah satu kewajiban seorang pengajar. Selain sebagai salah satu syarat untuk naik jabatan, menulis karya ilmiah juga menjadi tanggung jawab para akademisi untuk perkembangan pengetahuan. 

Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel non ilmiah pada umumnya. Menulis karya ilmiah berarti kita membuat suatu penelitian yang ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu tidak bisa sembarangan dalam menulis karya ilmiah ini.

Tapi yang harus ditekankan, bukan berarti sebuah karya tulis ilmiah non penelitian itu kualitas keilmuannya diragukan, lho. Perlu diketahui bahwa suatu karya ilmiah berkualitas atau tidak bukan berdasarkan penelitian atau non penelitian.

Namun dari seberapa tajam analisisnya dan seberapa kuat justifikasi kesimpulannya (klaim keilmuannya) berdasarkan dari data teoritis maupun empiris terpercaya yang dipaparkan oleh penulis. 

Pengertian karya Ilmiah Menurut Para Ahli

Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting
Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting

Menurut Eko Susilo, karya ilmiah atau karya ilmiah adalah karya tulis yang dari penyusunannya didasarkan pada penelitian, pengamatan, dan pemantauan terhadap cabang ilmu atau bidang tertentu.

Dari segi penyusunan, karya ilmiah disusun berdasarkan metode yang tersistematis, dari segi penggunaan bahasa pun menggunakan bahasa yang sopan dan baku. Dari segi isi, juga bisa dipertanggungjawabkan kebenaran dan keilmiahannya. 

Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah adalah karya tulis yang ditulis oleh seorang ilmuwan yang didasarkan pada latar belakang penguasaan ilmunya.

Dimana karya ilmiah yang ditulis untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi  berdasarkan penelitian ataupun kajian literatur, termasuk juga pengalaman yang sudah pernah dirasakan oleh peneliti. 

Sedikit berbeda dengan pendapat Brotowidjoyo, yang mengartikan bahwa karya ilmiah adalah monografi yang ditulis dengan cara menyajikan fakta. Dari segi penulisan juga disusun berdasarkan metodologi.

Macam-macam karya Ilmiah

Jika sudah memahami sekilas tentang pengertian karya ilmiah dari para tokoh, ternyata karya ilmiah memiliki beberapa macam. Barangkali ada yang masih bingung, sebenarnya bentuk dari karya ilmiah itu apa saja sih? Berikut ada tiga macam karya ilmiah. 

1. Makalah

Saat menyebutkan makalah, pastinya Anda sudah tidak asing lagi bukan? Jadi makalah salah satu karya ilmiah. Secara isi, mengulas topic atau permasalahan yang disertai dengan pembahasan lengkapnya.

Proses pembuatan makalah pun dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh di lapangan yang sifatnya empiris-objektif. Dengan kata lain, makalah bentuk dari karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Skripsi

Macam karya ilmiah yang kedua adalah skripsi. Pastinya Anda sudah tahu jenis ini. dari segi pengambilan data dan penulisan pun juga berdasarkan pada hasil penelitian ataupun kajian yang dilakukan penulis. seperti yang Anda tahu, penulisan skripsi dibuat oleh mahasiswa Strata 1, dimana penulisan skripsi bentuk dari syarat kelulusan. 

3. Kertas kerja

Kertas kerja juga termasuk karya ilmiah, karena dari segi penyajian isi berisi data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Bedanya, kertas kerja ditulis lebih mendetail dan lebih tuntas dibandingkan penulisan makalah.

Jadi sumber referensi kertas kerja ini berisi topic tertentu, misalnya mengambil dari materi seminar dan semacamnya. 

4. Tesis

Sebenarnya hampir mirip dengan penulisan skripsi, tesis juga termasuk karya ilmiah yang diperuntukan untuk mahasiswa yang mengambil pascasarjana (S2).

Dari segi isi, tentu saja tesis ditulis berdasarkan kajian, penelitian dan hipotesis yang diangkat oleh penulis. tesis ini hanya ditulis oleh mahasiswa pasca sarjana sebagai syarat untuk kelulusan gelar magister.

Manfaat Karya Ilmiah

Melihat manfaat karya ilmiah, sebenarnya memiliki peranan yang cukup besar. Jadi karya ilmiah tidak sekedar sebagai tugas dari pihak kampus atau instansi saja. tetapi memiliki fungsi untuk pendidikan juga. Setidaknya ada tiga manfaat diantaranya berperan untuk penelitian, kedua berperan untuk pendidikan dan memiliki fungsi fungsional. 

Manfaat karya ilmiah di dunia pendidikan berperan untuk memberikan pengalaman bagi penulisnya. Dimana dari penulisan karya ilmiah, penulis saat membaca sumber referensi untuk mendukung karya ilmiah, mereka mendapatkan banyak perspektif dan banyak ilmu yang akan mendukung secara akademik penulis. 

Sedangkan dari segi fungsi penelitian, tentu saja akan menawarkan variasi dan ragam model hasil penelitian. Semakin banyak koleksi penelitian, menunjukan bahwa Negara tersebut semakin baik masyarakatnya. Karena dari hasil penelitian akan memperkaya ilmu pengatahuan sekaligus sebagai media transformasi kepada regenerasi kita. 

Sedangkan dari segi manfaat fungsional, karya ilmiah sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai perspektif. Sekaligus sebagai pendukung bahan pustaka dan sangat berperan untuk kepentingan disiplin ilmu, tentunya banyak cabang ilmu.

Baca juga :

9 Situs Jurnal Internasional Untuk Referensi Karya Ilmiah

Cara Menulis Abstrak Karya Tulis Ilmiah, Skripsi, dan Paper

Pengertian Essay: Tujuan, Struktur, Cara Membuat dan Contoh Lengkapnya

Fungsi karya Ilmiah

Buat Anda yang bertanya-tanya, sebenarnya fungsi karya ilmiah memiliki fungsi seberapa besar sih? Tentu saja ada banyak sekali fungsi yang bisa dirasakan.

Diantaranya untuk penyelesaian atau solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Misalnya di ranah pertanian, banyak yang kesulitan dan tidak bisa gimana caranya budidaya sukulen.

Nah, kemudian dilakukan penelitian di bidang tersebut, dan ditemukan solusi atau formula mudah membudidaya sukulen. Sehingga banyak penghobi sukulen bisa merawat tanaman jenis sukulen lewat penelitian yang dikemas dalam penelitian. 

Adapun fungsi lain, yaitu berfungsi untuk prediksi. Seperti yang Anda tahu, sebuah penelitian selain menjadi solusi, juga sebenarnya melakukan prediksi terhadap sesuatu hal yang belum diketahui jawabannya. Sehingga ada tindakan preventif atau antisipasi untuk melakukan pencegahan. 

karya ilmiah ternyata juga dapat dijadikan sebagai kontrol terhadap pernyataan atau masalah yang belum diketahui kebenarannya. Dengan kata lain, karya ilmiah sebagai upaya untuk mendapatkan kepastian jawaban terkait dengan pertanyaan dan permasalahan yang sedang dihadapi. 

Secara singkat, karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa memiliki beberapa peranan, yaitu sebagai kontrol, sebagai solusi, dan sebagai ramalan. 

Baca juga :

Cara Mengubah Karya Ilmiah Dalam Bentuk Buku Ajar

Pengertian Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Lengkap

Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

Struktur Karya Ilmiah

Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang baik, beberapa struktur ini harus Anda perhatikan terlebih dahulu. 

1. Bentuk Populer

Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya adalah pilihan.

Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai populer).

Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran atau majalah.

Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya yang menarik dan bahasanya mudah dipahami.

Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

2. Bentuk Semiformal

Karya ilmiah bentuk ini biasanya sudah tersusun dari beberapa bab, diantaranya adalah halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Bentuk karya ilmiah sejenis ini umumnya digunakan di berbagai laporan biasa dan makalah. 

3. Bentuk Formal

Lain halnya dengan karya ilmiah berbentuk formal. Tulisan ini tentu lebih lengkap dan terstruktur. Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal sebagai berikut.

  1. Judul
  2. Tim pembimbing
  3. Kata pengantar
  4. Abstrak
  5. Daftar isi
  6. Bab pendahuluan
  7. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
  8. Bab Metode penelitian
  9. Bab Pembahasan hasil penelitian
  10. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
  11. Daftar pustaka
  12. Lampiran-lampiran
  13. Riwayat hidup

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah

Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting
Dalam menulis karya ilmiah perlu kita perhatikan kebenarannya mengapa hal itu begitu penting

Meskipun terdiri dari tiga bentuk yang berbeda, secara garis besar dalam menyusun karya ilmiah langkah-langkahnya tetap sama. Yang membedakan hanyalah struktur susunan tulisannya. Maka untuk menulis karya ilmiah yang baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian

Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama adalah Anda harus menentukan tema penelitian. Penentuan topik ini sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Sebab topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan kepada pembaca. 

Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian.

Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis.

Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:

  • Isu-isu yang masih hangat
  • Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
  • Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain
  • Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot

2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian

Langkah-langkah menulis karya ilmiah sebaiknya menggunakan outline atau kerangka penelitian. Outline karya tulis ini berperan sebagai pemandu saat Anda melakukan proses penulisan karya ilmiah supaya tulisan tidak melebar jauh dari topik yang sudah ditentukan. 

Outline tulisan ilmiah disusun secara hierarki untuk menunjukkan garis besar cakupan dan haluan tulisan yang berupa topik utama (judul dan bab) serta poin-poin pentingnya yang disusun dalam Sub BAB hingga anak Sub BAB. Langkah ini penting dilakukan supaya karya tulis ilmiah Anda memiliki haluan/pedoman yang jelas. 

Lalu bagaimana jika kita sudah menulis outline terus tiba-tiba ada ide baru penunjang topik tulisan? Jika hal tersebut terjadi, Anda tidak dilarang untuk menambahkan pada poin-poin outline yang sudah disusun. 

Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses penulisan alur dan mengembangkan tulisan hingga terperinci, maka jika ada ide yang muncul, Anda bisa langsung tahu dimana letak penambahan maupun pengurangan muatan isi tulisan Anda.

Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang sedang Anda buat ini ditulis dengan perencanaan yang matang. 

Baca juga :

Aturan Penulisan Karya Ilmiah

Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya

Instrumen Penelitian : Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

3. Mengumpulkan Bahan

Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis dapat mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika.

Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.

Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. 

Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal, disertasi, manuskrip, atau karya terpercaya dan berkualitas lainnya. 

Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya terpaku pada satu sumber rujukan saja. Anda harus membuka diri untuk mencari referensi di tempat lain dengan metode berbeda agar sumber rujukan tulisan Anda semakin beragam. 

4. Survei Lapangan

Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.

5. Membangun Bibliografi

Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.

Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

6. Menyusun Hipotesis

Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari objek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek penelitian.

7. Menyusun Rancangan Penelitian

Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.

8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan

Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan objek penelitian

Baca juga :

Cara Mengubah Karya Ilmiah Dalam Bentuk Buku Ajar

90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah

Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya

9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data

Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek percobaan yang dilakukan tersebut.

10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data

Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan.

Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat pengamatan.

Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.

11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori

Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data.

Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap objek penelitian.

Baca juga : 4 Tips Menulis Abstrak Pada Karya Ilmiah

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan daftar menjadi penulis atau Anda bisa langsung kirim naskah dengan mengikuti prosedur berikut pada situs kami.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang buku karya ilmiah, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut:

Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS!