Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah

TUGAS MAKALAH

PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

KELOMPOK V

NAMA :

                NIRKA

                LIANA

                MELINDA ARLITA

                ERLIANA

                SITI INDAH RUKMANA

SMK KESEHATAN MANDONGA

TAHUN AJARAN 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan,kesehatan dan lain-lain,sehingga makalah ini dapat disusun sampai selasai.

Dalam makalah yang kami buat ini,kami berharap dapat menambah pemahaman tentang PEMANFAATAN PELUANG USAHA SECARA KREATIF DAN INOVATIF
            Namun seperti pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak”,begitu juga makalah ini masih memerlukan kritik dan saran yang membangun tentunya,demi kualitas dan kajian.

Akhirnya kami ucapkan trimakasih dan kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Penulis

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR………………………………........................ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..1

A.   LATAR BELAKANG……………………………………….1

B.   RUMUSAN MASALAH…………………………………….2

C.   TUJUAN MASALAH………………………………………..2

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………..3

BAB III PEMBAHASAN…………………………………………...6

A.      PEMANFAATAN PELUANG USAHA…………………………………………………6

B.       PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN INOVATIF………………………...9

C.       INOVASI SALAH SATU CARA MERAIH SUKSES BERWIRAUSAHA……………………10

D.      MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA………………………………………...11

E.       MENGANALISIS KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA…….14

F.       TIPS CARA MEMANFAATKAN PELUANG USAHA………………………………………..18

BAB IV PENUTUP………………………………………………...19

A.   KESIMPULAN……………………………………………...19

B.   SARAN………………………………………………………19

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

            Pemikiran untuk memiliki pekerjaan yang bagus dan enak telah menjadi suatu hal yang biasa. Tidak hanya itu, banyak orang lebih memikirkan akan penghasilan yang akan mereka terima. Padahal kenyataannya penghasilan yang akan kita terima haruslah sesuai dengan apa yang akan kita kerjakan. Pemikiran yang seperti itulah yang harus kita ubah, mind set kita akan penghasilan harus kita ubah untuk memberikan hasil yang positif dalam hidup kita. Ketika mendapatkan suatu peluang, baik itu sesuatu yang kecil, haruslah kita coba. Apapun peluang itu, kita harus bisa manfaatkan dengan baik dan benar. Misalnya ada suatu peluang berwirausaha, maka kita harus mencobanya terlebih dahulu. Ketika kita berpikir itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik , tentu kita salah. Karna jelas kita belum pernah mencoba nya , maka coba dan tekuni apapun peluang usahan yang ada disekitar kita. Dengan cara itu, kita akan bisa meraih kesuksesan.

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses.

Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan tujuan diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu, bagaimana cara kita memanfaatkan peluang usaha yang ada.

C.    TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui bahwa memanfaatkan peluang usaha itu sangatlah penting. Tidak hanya untuk pribadi, namun untuk orang disekitar kita juga.

BAB II

KAJIAN PUSTKA

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2003). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

·         Menurut freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuhan untuk memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli.

·         Menurut Wolfook ( 1984 ) memberikan batasan bahwwa kreativitas adalah kemampuhan individu untuk menghasilkan sesuatu ( hasil ) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.

         Ciri-ciri dan Faktor yang mempengaruhi Kreativitas

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan oleh (Munandar, 1988) sebagai berikut :

1.      Dorongan ingin tahu besar

2.      Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3.      Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

4.      Bebas dalam menyatakan pendapat

5.      Daya imajinasi kuat

         Faktor yang mempengaruhi kreativitas

Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

a.       Motivasi Untuk Kreativitas

Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988).

Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru.

b.      Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku kretivitas

Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya.

Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.

         Hambatan Kreativitas

Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai ” mental walls which block the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving its solution” yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Psikologis, hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti proses pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya satu jawaban yang benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomuni-kasi dengan baik.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau pemujaan terhadap berpikir logis dan rasional. Pemecahan masalah haruslah selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda, sehingga menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan dan kreativitas.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan mapan, sehingga dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Bahasa Berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan, matematik, visual dan bahasa pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat menggunakan satu bahasa berpikir untuk menyelesaikan segala persoalan.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Keterpakuan Fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara atau dengan kata lain terpaku pada apa yang dipelajari saja.

BAB III

PEMBAHASAN

A.    PEMANFAATAN PELUANG USAHA

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatinya dengan sia-sia.

            Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya.

Untuk memenangkan persaingan, seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.  Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan jenius umumnya membutuhkan daya inovasi tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.

            Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan jenjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan bahkan orang lain. Misalnya,

o   Memanfaatkan barang bekas. Contohnya: sedotan dibuat bunga, bulu ayam menjadi lukisan dan perca menjadi kaset dan sebagainya.

o   Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam. Contohnya: menbuat kerajinan dari tanah liat dijadikan gerabah dan sebagainya.

o   Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada. Contohnya: berjualan aneka minuman seperti es buah pada musim kemarau dan sebagainya.

Seorang yang berjiwa dinamis adalah orang yang mampu melihat lingkungan sebagai sesuatu yang bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu tren dari masyarakat yang tidak terduga. Apabila kita mampu memanfaatkan dengan baikmaka kondisi tersebut akan menjadi suatu peluang usaha bagi kita. Sehingga oramg yang mau bekerja keras, ulet, percaya pada kemampuan sendiri, kreatif dan inovatif akan lebih mudah menemukan peluang usaha yang ada. 

Jika peluang digali dengan baik makan akan membuahkan hasil yang memuaskan.Untuk menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif dan kreatif, yaitu:

§  Harus percara dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan.

§  Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis.

§  Bersedia mendengarkan saran dari orang lain.

§  Mempunyai etos kerja yang tinggi.

§  Pandai dan terampil berkomunikasi.

§  Sering bertanya pada diri sendiri.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara  riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk  mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

  1. Melakukan proses/ teknik baru (the new technic)
  2. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
  3. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
  4. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
  5. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton). 

            Menciptakan produk dan cara baru merupakan bagian dari kreativitas manusia yang menuntut keuletan dan daya cipta yang tinggi untuk melahirkan ide-ide mencari peluang bagi pengembangan ide tersebut. Dengan demikian menjadi seorang wirausahawan harus memilki kreativitas dan keberanian untuk tidak bergantung kepada orang lain, keberanian mengahadapi kondisi dan situasi di sekitarnya, penuh rasa optimis akan keberhasilan ide-ide yang diciptakannya. Karena tidak bergantung kepada orang lain maka wirausahawan harus selalu berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhannya dengan menciptakan lapangan kerja yang baru, mencari peluang untuk produk yang dihasilkannya. Ia harus berkeyakinan bahwa orang yang ingin maju dan berhasil harus mempunyai daya kreasi yang tinggi serta imajinasi yang hidup, kemauan yang keras sebagai pendukungnya.

Cara meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses bertindak. Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan untuk mencari cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah, yaitu :

  Perumusan masalah secara kreatif, adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Tapi coba berpikir secara divergen dan bukan konvergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.

  Bertanya, Intinya adalah dengan terus-menerus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar terciptanya solusi yang kreatif. Untuk membangkitkan sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

            Kreativitas ini menimbulkan suatu inovasi yang dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan usahanya. Karena dengan kreativitas ini akan memunculkan produk baru yang berdaya guna dan dapat memberikan keberagaman dalam suatu produk akan menimbulkan ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut dan mengurangi kejenuhan konsumen pada produk yang biasa. Dengan demikian mempengaruhi keuntungan dan ketahanan suatu usaha seiring berjalannya waktu. 

B.     PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN INOVATIF

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia.

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih prouktif.

            Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah :

  1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat
  2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat
  3. Umtuk menyesuaikan perkembangan teknologi
  4. Untuk memuaskan konsumen
  5. Untuk menarik konsumen

Contoh hasil inovasi seperti :

  1. Perkembangan berbagai computer dan notebook
  2. Perkembangan berbagai telepon genggam
  3. Perkembangan berbagai kemasan produk
  4. Perkembangan berbagai alat rumah tangga

Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas secara kreatif dan inovatif dengan melakukan cara-cara  berikut :

1.      Make modification (melakukan beberapa perubahan)

Melakukan beberapa perubahan/modifikasi terhadap produk/jasa yang akan dihasilkan dari peluang usaha tersebut.

2.      Make it better (membuat yang lebih baik)

Membuat peluang usaha yang lebih baik setelah melakukan uji pasar terhadap prok yang akan dihasilkan, misal menjadi lebih cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih ringan.

3.      Make it tke first (menjadi yang pertama)

Peluang emas adalah peluang bisnis/usaha yang pertama kali dilakukan sebelum orang lain melakukan bahkan memikirkannya.

4.      Make it special products (membuat produk khusus)

Dengan membuat produk khusus atau produk untuk segmen khusus, kita akanmenjadi ahlinya, contoh :

v  Bengkel khusus motor vespa

v  Restoran yang khusus menyajikan makanan dan minuman dari buah strawberi

v  Restoran yang khusus menyajikan makanan dari bebek

v  Toko yang khusus menjual atau menyewakan pakaian pengantin

v  Mainan anak-anak yang berbahan dasar kayu

5.      Clonning (meniru habis tetapi merek berbeda)

Karena adanya unsure paten HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau tuntutan dari pihak yang ditiru maka tirulah fungsi dan tujuan penggunaan produknya dengan merek dan kemasan yang berbeda.

6.      Subtitusi (menjadi produk pengganti)

Cara ini efektif dalam memulai bisnis/usaha karena menjadi produk pengganti dari produk pesaing yang paling besar dan menengah.

C.    INOVASI SALAH SATU CARA MERAIH SUKSES BERWIRAUSAHA

Inovasi adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih produktif. Beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan inovasi dalam usaha anatara lain keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran atau keinginan untuk menanggung resiko, faktor pendidikan, pengalaman dan adanya peluang.

Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah sebagai berikut :

·         Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.

·         Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.

·          Untuk menarik konsumen.

Inovasi baru dibidang produk dan jasa pada saat ini dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu:

·         produk atau jasa yang baru dapat ditempatkan pada salah satu pasaran yang sesuai dengan minat.

·         produk atau jasa yang dirancang secara baru dan model baru dapat ditempatkan ditengah-tengah pasar serta disesuaikan dengan daya beli konsumen.

·         produk atau jasa baru dapat ditampilkan dengan tujuan dapat merebut dan memanfaatkan peluang usaha.

D.    MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA

Ada banyak cara bagi wirausaha untuk mengembangkan ide peluang usaha. Diantaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawan. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus menerus agar wirausaha dapat memenangkan persaingan yang mangkin tajam. Adapun macam-macam ide yang perlu dikembangkan adalah:

·         Ide dalam pembuatan produk/jasa yang diminati konsumen,

·         Ide dalam pembuatan produk/jasa yang dapat memenangkan persaingan,

·         Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk,

·         Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen didalam penggunaan produk,

·         Ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk/jasa yang disenangi konsumen.

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha memilih jenis usaha, proses pemilihan ini terdiri atas tahap melalui saringan yang makin lama makin sempit. Untuk itu diperlukan pertimbangan mendalam, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut :

·         Faktor keuntungan. Jika setelah diperhitungkan ternyata tidak memberi keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan dibatalkan.

·         Faktor penguasaan teknis. Cara pembuatan barang atau jasa perlu dikuasai atau dipelajari atau menggunakan orang lain untuk menguasainya.

·         Faktor pemasaran. Harus diteliti kemungkinan pemasaran dan prospek pemasarannya di waktu mendatang.

·         Faktor bahan baku. Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha.

·         Faktor tenaga kerja. Yang perlu dipertimbangkan adalah tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik jumlah, keahlian maupun jasa.

·         Faktor modal. Perlu dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan masing-masing jenis usaha yang dipertimbangkan.

·         Faktor risiko. Tingkat risiko yang bakal ditanggung perlu dipertimbangkan besarnya kemampuan untuk menanggung dan imbangannya keuntungan yang akan diperoleh.

·         Faktor persaingan. Perlu dipelajari situasi yang bakal terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya, dalam modal maupun pemasarannya.

·         Faktor fasilitas dan kemudahan. Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi usaha dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan lain bersama, kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah seperti pajak.

·         Faktor manajemen. Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan kita untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya.

tugas yang perlu diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut :

Ø  Jenis usaha yang sesuai dengan hasrat dan minat.

Ø  Jenis usaha yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan.

Ø  Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya.

Ø  Jenis usaha yang mudah memeliharanya.

Ø  Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.

Ø  Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat.

Ø  Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah

Peluang usaha yang sudah dijalankan tentu memerlukan pengembangan supaya lebih dapat mengembangkan potensi yang sudah ada. Diantaranya adalah sebagai berikut.:

1.      Integrasi vertical

Integrasi vertikal adalah penggabungan usaha yang mempunyai keterkaitan usaha yang saling membutuhkan kontinu, misalnya; usaha macam-macam kue, memerlukan pasokan terigu dengan kualitas tertentu dari pemasok.

2.      Menambah kapasitas

Penambahan kapasitas adalah menambah atau menaikkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan peluang pasar baru atau untuk memasuki wilayah pasar baru. Penambahan kapasitas produksi dimungkinkan bila perusahaan masih memiliki kapasitas lebih. Bila kapasitas produksi yang dimiliki sudah dimanfaatkan maksimal, penambahan kapasitas produksi memerlukan penambahan alat-alat baru.

3.      Memasuki bisnis baru

Memasuki bisnis baru adalah membuka usaha baru yang tidak ada kaitannya dengan usaha yang sudah berjalan. Memasuki bisnis baru dapat dilakukan dengan menambah jenis produk dari usaha yang sudah berjalan atau mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang sudah berjalan.

Sumber gagasan/ide bagi produk dan jasa baru juga bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Misalnya :

1.      Kebutuhan dan sumber penemuan

Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang ingin dipenuhi. Misalnya; Alat parut kelapa sampai sekarang belum dibuat dalam bentuk yang besar. Sedangkan yang elektronik sudah ada, tetapi buatan luar negeri.

2.      Mengamati kekurangan produk lain

Mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada merupakan lahan subur bagi gagasan barang dan jasa baru.

3.      Pemanfaatan produk dari perusahaan lain

Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan lain yang sudah ada. Misalnya; perusahaan konveksi baru membuat serbet, handuk, keset dari bahan BS (barang sortiran) perusahaan konveksi lain.

E.     MENGANALISIS KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA

Keberhasilan seorang wirausaha tidak hanya ditentukan oleh faktor keberuntungan semata. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha di antaranya adalah :

o   Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik,

o   Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha,

o   Adanya komitmen tinggi dalam berusaha,

o   Adanya SDM yang handal dan didukung teknologi yang tinggi,

o   Adanya manajemen usaha yang baik,

o   Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa,

o   Adanya dana yang cukup,

o   Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha,

o   Adanya minat terhadap bidang usaha,

o   Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan,

o   Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.

Secara lebih rinci dan luas faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai berikut :

Ø  Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Disini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.

Ø  Faktor Keuangan

Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi. Dalam hal ini diperlukan kedisiplinan yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan secara rapi, teliti, dan terus menerus.

Ø  Faktor Organisasi

Dengan adanya faktor organisasi maka sumber daya akan masuk pada suatu pola, sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya organisasi berarti seorang wirausaha dapat:

a.       Mempertegas hubungan dengan para karyawan,

b.      Menciptakan hubungan antarkaryawan,

c.       Mengetahui tugas yang akan dijalankan,

d.      Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab.

Ø  Faktor Perencanaan

Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usaha didirikan, yaitu dimulai dari :

a.       Merencanakan produk apa yang akan dibuat,

b.      Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan,

c.       Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat,

d.      Merencanakan tempat pemasaran produk.

Adapun tujuan dibuatnya perencanaan usaha adalah sebagai berikut :

a.       Mendorong cara berpikir wirausaha jauh ke depan,

b.      Mengkoordinasi kegiatan usaha,

c.       Mengawasi semua kegiatan usaha,

d.      Merumuskan tujuan usaha yang akan dicapai.

Ø  Faktor Mengatur Usaha

Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai berikut :

a.       Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya,

b.      Menyusun struktur organisasi usaha,

c.       Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,

d.      Menetapkan balas jasa dan insentif,

e.       Membuat jadwal usaha,

f.       Pengaturan mesin-mesin produksi,

g.      Pengaturan tata laksana usaha,

h.      Penataan barang-barang,

i.        Penataan administrasi usaha,

j.        Pengawasan usaha dan pengendaliannya.

Ø  Faktor Pemasaran

Faktor Pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini:

a.       Daya serap pasar dan prospeknya,

b.      Kondisi pemasaran dan prospeknya,

c.       Program pemasarannya.

Ø  Faktor Administrasi

Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.

Ø  Faktor Fasilitas Pemerintah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995, pemerintah memberikan fasilitas kepada wirausaha yang mengelola usaha kecil, diantaranya :

a.       Keringanan membayar pajak,

b.      Kemudahan dalam memberi izin usaha,

c.       Memberikan keringanan dalam tarif prasarana usaha,

d.      Memberikan kemudahan dalam pendanaan usaha,

e.       Membantu dalam penyebaran dalam informasi pasar, teknologi, desain dan peningkatan kualitas,

f.       Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan dalam usaha,

g.      Membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya pemasaran produk keluar negeri, dan sebagainya.

Dalam mengelola usaha kadang-kadang dihadapkan pada suatu kesukaran dan kegagalan. Bagi seorang wirausaha, kegagalan dalam usaha atau berbisnis sebaiknya dijadikan guru sekaligus menjadi pendorong untuk kemajuan usaha yang lebih pesat.

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan usaha antara lain sebagai berikut :

§  Kebiasaan menunda waktu

§  Kurang ketekunan dan ketakwaan

§  Kepribadian yang negative

§  Kebiasaan boros

kegagalan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

§  tidak ada perencanaan usaha yang tepat dan matang,

§  Kurang dana untuk modal usaha,

§  Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan,

§  Kurang pengalaman dalam usaha,

§  Lemah dalam bidang pemasaran.

F.     TIPS CARA MEMANFAATKAN PELUANG USAHA

Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia wirausaha yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan ketekunan, tenaga juga modal yang jumlahnya Relative.

Berikut tips cara memanfaatkan peluang usaha :

a.       Melakukan Riset Pasar :  kita perlu akan data mengenai pasar produk yang akan menjadi unggulan. Agar produk kita bisa diterima oleh orang lain, selain itu perlunya data2 mengenai tingkat persaingan pasar, kompetisi harga, karakteristik konsumen dll, hal ini agar kita bisa memprediksikan  mengenai usaha kita apakah akan mampu bertahan atau tidak.

b.      Mempersiapkan dan menyusun rencana  (market plan), mencakup target pasar produk, target pendapatan perbulan,, biaya operasional dll.

c.       Patuh terhadap aturan, dengan kata lain tidak melanggar aturan dari pemerintah setempat,atau melanggar norma2 yang berlaku dimasyarakat, misalnya membuaka usaha minuman keras dll.

d.      Strategi Pemasaran yang tepat sasaran.

e.       jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide anda  sehingga anda akan tahu peluang usaha yang sedang dijalankan adalah peluang usaha yang benar-benar bagus. Jangan takut untuk memulai usaha..

BAB IV

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Berwirausaha memanglah tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Sukses bukanlah dari apa yang kita miliki , seperti harta yang berlimpah, tetapu sukses adalah ketika kita mampu menciptakan apa yang orang lain belum tentu mampu. Memanfaatkan peluang usaha tidak hanya usaha besar, dengan memulai yang kecil dan sederhana, kita bisa memberikan dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Ø  Cara mengembangkan kreativitas antara lain berpikir divergen, artinya tidak terpusat pada satu hal saja tetapi secara keseluruhan dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Ø  Motivasi yang besar untuk selalu berpikir kreatif menghasilkan inovasi. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan

nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.

Ø  Tumbuhkan terus jiwa kreativitas Anda, dengan terus mengembangkan hal-hal yang telah diuraikan di atas. Pastikan di masa akan datang Anda menjadi orang yang lebih baik, sukses dalam berwirausaha, hidup lebih kaya dan bahagia, sekaligus terus berinovasi. 

B.     SARAN

Saran yang kami sampaikan sehubungan dengan tulisan makalah ini sebagai berikut :

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia.

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih prouktif.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya.

 BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

            Pemikiran untuk memiliki pekerjaan yang bagus dan enak telah menjadi suatu hal yang biasa. Tidak hanya itu, banyak orang lebih memikirkan akan penghasilan yang akan mereka terima. Padahal kenyataannya penghasilan yang akan kita terima haruslah sesuai dengan apa yang akan kita kerjakan. Pemikiran yang seperti itulah yang harus kita ubah, mind set kita akan penghasilan harus kita ubah untuk memberikan hasil yang positif dalam hidup kita. Ketika mendapatkan suatu peluang, baik itu sesuatu yang kecil, haruslah kita coba. Apapun peluang itu, kita harus bisa manfaatkan dengan baik dan benar. Misalnya ada suatu peluang berwirausaha, maka kita harus mencobanya terlebih dahulu. Ketika kita berpikir itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik , tentu kita salah. Karna jelas kita belum pernah mencoba nya , maka coba dan tekuni apapun peluang usahan yang ada disekitar kita. Dengan cara itu, kita akan bisa meraih kesuksesan.

Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses.

Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan tujuan diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah yaitu, bagaimana cara kita memanfaatkan peluang usaha yang ada.

C.    TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui bahwa memanfaatkan peluang usaha itu sangatlah penting. Tidak hanya untuk pribadi, namun untuk orang disekitar kita juga.

BAB II

KAJIAN PUSTKA

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2003). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing.

·         Menurut freedam (1982) mengemukakan kretivitas sebagai kemampuhan untuk memahami dunia, menginterpretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli.

·         Menurut Wolfook ( 1984 ) memberikan batasan bahwwa kreativitas adalah kemampuhan individu untuk menghasilkan sesuatu ( hasil ) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.

         Ciri-ciri dan Faktor yang mempengaruhi Kreativitas

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator kreativitas dikemukan oleh (Munandar, 1988) sebagai berikut :

1.      Dorongan ingin tahu besar

2.      Sering mengajukan pertanyaan yang baik

3.      Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah

4.      Bebas dalam menyatakan pendapat

5.      Daya imajinasi kuat

         Faktor yang mempengaruhi kreativitas

Kreativitas dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).

a.       Motivasi Untuk Kreativitas

Pada setiap orang ada kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988).

Motivasi intrinsik ini yang hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk melakukan hal-hal baru.

b.      Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku kretivitas

Kondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif ikut mendorong munculnya kreativitas. Kreativitas memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu memerlukan kondisi yang memungkinkan individu tersebut mengembangkan sendiri potensinya.

Maka penting mengupayakan lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan kreativitasnya. Menurut pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif.

         Hambatan Kreativitas

Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai ” mental walls which block the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving its solution” yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang bersifat menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Psikologis, hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah mengikuti proses pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan pentingnya satu jawaban yang benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomuni-kasi dengan baik.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau pemujaan terhadap berpikir logis dan rasional. Pemecahan masalah haruslah selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda, sehingga menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan dan kreativitas.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan sosial yang selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen dan mapan, sehingga dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Bahasa Berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam bahasa yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan, matematik, visual dan bahasa pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat menggunakan satu bahasa berpikir untuk menyelesaikan segala persoalan.

Ø 

Contoh usaha yang memanfaatkan peluang usaha make it modification adalah
   Hambatan Keterpakuan Fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara atau dengan kata lain terpaku pada apa yang dipelajari saja.

BAB III

PEMBAHASAN

A.    PEMANFAATAN PELUANG USAHA

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatinya dengan sia-sia.

            Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya.

Untuk memenangkan persaingan, seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.  Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan jenius umumnya membutuhkan daya inovasi tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.

            Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan jenjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan bahkan orang lain. Misalnya,

o   Memanfaatkan barang bekas. Contohnya: sedotan dibuat bunga, bulu ayam menjadi lukisan dan perca menjadi kaset dan sebagainya.

o   Memanfaatkan barang yang disediakan oleh alam. Contohnya: menbuat kerajinan dari tanah liat dijadikan gerabah dan sebagainya.

o   Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada. Contohnya: berjualan aneka minuman seperti es buah pada musim kemarau dan sebagainya.

Seorang yang berjiwa dinamis adalah orang yang mampu melihat lingkungan sebagai sesuatu yang bergolak dan senantiasa berubah sebagai suatu tren dari masyarakat yang tidak terduga. Apabila kita mampu memanfaatkan dengan baikmaka kondisi tersebut akan menjadi suatu peluang usaha bagi kita. Sehingga oramg yang mau bekerja keras, ulet, percaya pada kemampuan sendiri, kreatif dan inovatif akan lebih mudah menemukan peluang usaha yang ada. 

Jika peluang digali dengan baik makan akan membuahkan hasil yang memuaskan.Untuk menggali peluang usaha atau bisnis, setiap orang harus berpikir secara positif dan kreatif, yaitu:

§  Harus percara dan yakin bahwa usahanya bisa dilaksanakan.

§  Mau menerima gagasan baru dalam dunia bisnis.

§  Bersedia mendengarkan saran dari orang lain.

§  Mempunyai etos kerja yang tinggi.

§  Pandai dan terampil berkomunikasi.

§  Sering bertanya pada diri sendiri.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara  riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk  mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya.Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

  1. Melakukan proses/ teknik baru (the new technic)
  2. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
  3. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
  4. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
  5. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton). 

            Menciptakan produk dan cara baru merupakan bagian dari kreativitas manusia yang menuntut keuletan dan daya cipta yang tinggi untuk melahirkan ide-ide mencari peluang bagi pengembangan ide tersebut. Dengan demikian menjadi seorang wirausahawan harus memilki kreativitas dan keberanian untuk tidak bergantung kepada orang lain, keberanian mengahadapi kondisi dan situasi di sekitarnya, penuh rasa optimis akan keberhasilan ide-ide yang diciptakannya. Karena tidak bergantung kepada orang lain maka wirausahawan harus selalu berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhannya dengan menciptakan lapangan kerja yang baru, mencari peluang untuk produk yang dihasilkannya. Ia harus berkeyakinan bahwa orang yang ingin maju dan berhasil harus mempunyai daya kreasi yang tinggi serta imajinasi yang hidup, kemauan yang keras sebagai pendukungnya.

Cara meningkatkan kreativitas dalam berwirausaha adalah dengan mengubah cara berpikir dan proses bertindak. Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan untuk mencari cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah, yaitu :

  Perumusan masalah secara kreatif, adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Tapi coba berpikir secara divergen dan bukan konvergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.

  Bertanya, Intinya adalah dengan terus-menerus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar terciptanya solusi yang kreatif. Untuk membangkitkan sikap bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang kita ajukan salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

            Kreativitas ini menimbulkan suatu inovasi yang dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam menjalankan usahanya. Karena dengan kreativitas ini akan memunculkan produk baru yang berdaya guna dan dapat memberikan keberagaman dalam suatu produk akan menimbulkan ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut dan mengurangi kejenuhan konsumen pada produk yang biasa. Dengan demikian mempengaruhi keuntungan dan ketahanan suatu usaha seiring berjalannya waktu. 

B.     PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN INOVATIF

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia.

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih prouktif.

            Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah :

  1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat
  2. Untuk menyesuaikan selera masyarakat
  3. Umtuk menyesuaikan perkembangan teknologi
  4. Untuk memuaskan konsumen
  5. Untuk menarik konsumen

Contoh hasil inovasi seperti :

  1. Perkembangan berbagai computer dan notebook
  2. Perkembangan berbagai telepon genggam
  3. Perkembangan berbagai kemasan produk
  4. Perkembangan berbagai alat rumah tangga

Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas secara kreatif dan inovatif dengan melakukan cara-cara  berikut :

1.      Make modification (melakukan beberapa perubahan)

Melakukan beberapa perubahan/modifikasi terhadap produk/jasa yang akan dihasilkan dari peluang usaha tersebut.

2.      Make it better (membuat yang lebih baik)

Membuat peluang usaha yang lebih baik setelah melakukan uji pasar terhadap prok yang akan dihasilkan, misal menjadi lebih cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih ringan.

3.      Make it tke first (menjadi yang pertama)

Peluang emas adalah peluang bisnis/usaha yang pertama kali dilakukan sebelum orang lain melakukan bahkan memikirkannya.

4.      Make it special products (membuat produk khusus)

Dengan membuat produk khusus atau produk untuk segmen khusus, kita akanmenjadi ahlinya, contoh :

v  Bengkel khusus motor vespa

v  Restoran yang khusus menyajikan makanan dan minuman dari buah strawberi

v  Restoran yang khusus menyajikan makanan dari bebek

v  Toko yang khusus menjual atau menyewakan pakaian pengantin

v  Mainan anak-anak yang berbahan dasar kayu

5.      Clonning (meniru habis tetapi merek berbeda)

Karena adanya unsure paten HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau tuntutan dari pihak yang ditiru maka tirulah fungsi dan tujuan penggunaan produknya dengan merek dan kemasan yang berbeda.

6.      Subtitusi (menjadi produk pengganti)

Cara ini efektif dalam memulai bisnis/usaha karena menjadi produk pengganti dari produk pesaing yang paling besar dan menengah.

C.    INOVASI SALAH SATU CARA MERAIH SUKSES BERWIRAUSAHA

Inovasi adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih produktif. Beberapa faktor yang mendorong untuk melakukan inovasi dalam usaha anatara lain keinginan untuk berprestasi, adanya sifat penasaran atau keinginan untuk menanggung resiko, faktor pendidikan, pengalaman dan adanya peluang.

Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah sebagai berikut :

·         Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat.

·         Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi.

·          Untuk menarik konsumen.

Inovasi baru dibidang produk dan jasa pada saat ini dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu:

·         produk atau jasa yang baru dapat ditempatkan pada salah satu pasaran yang sesuai dengan minat.

·         produk atau jasa yang dirancang secara baru dan model baru dapat ditempatkan ditengah-tengah pasar serta disesuaikan dengan daya beli konsumen.

·         produk atau jasa baru dapat ditampilkan dengan tujuan dapat merebut dan memanfaatkan peluang usaha.

D.    MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA

Ada banyak cara bagi wirausaha untuk mengembangkan ide peluang usaha. Diantaranya adalah memberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawan. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus menerus agar wirausaha dapat memenangkan persaingan yang mangkin tajam. Adapun macam-macam ide yang perlu dikembangkan adalah:

·         Ide dalam pembuatan produk/jasa yang diminati konsumen,

·         Ide dalam pembuatan produk/jasa yang dapat memenangkan persaingan,

·         Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk,

·         Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen didalam penggunaan produk,

·         Ide dalam pembuatan desain, model, corak, dan warna produk/jasa yang disenangi konsumen.

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha memilih jenis usaha, proses pemilihan ini terdiri atas tahap melalui saringan yang makin lama makin sempit. Untuk itu diperlukan pertimbangan mendalam, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut :

·         Faktor keuntungan. Jika setelah diperhitungkan ternyata tidak memberi keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan dibatalkan.

·         Faktor penguasaan teknis. Cara pembuatan barang atau jasa perlu dikuasai atau dipelajari atau menggunakan orang lain untuk menguasainya.

·         Faktor pemasaran. Harus diteliti kemungkinan pemasaran dan prospek pemasarannya di waktu mendatang.

·         Faktor bahan baku. Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha.

·         Faktor tenaga kerja. Yang perlu dipertimbangkan adalah tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik jumlah, keahlian maupun jasa.

·         Faktor modal. Perlu dipertimbangkan kesesuaian antara modal yang disediakan dan kebutuhan masing-masing jenis usaha yang dipertimbangkan.

·         Faktor risiko. Tingkat risiko yang bakal ditanggung perlu dipertimbangkan besarnya kemampuan untuk menanggung dan imbangannya keuntungan yang akan diperoleh.

·         Faktor persaingan. Perlu dipelajari situasi yang bakal terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya, dalam modal maupun pemasarannya.

·         Faktor fasilitas dan kemudahan. Fasilitas yang dibutuhkan untuk operasi usaha dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan lain bersama, kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah seperti pajak.

·         Faktor manajemen. Pertimbangan penting lainnya adalah produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan kita untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan, dan sebagainya.

tugas yang perlu diperhatikan seorang wirausaha adalah mempertimbangkan hal-hal berikut :

Ø  Jenis usaha yang sesuai dengan hasrat dan minat.

Ø  Jenis usaha yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan.

Ø  Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya.

Ø  Jenis usaha yang mudah memeliharanya.

Ø  Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen.

Ø  Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat.

Ø  Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah

Peluang usaha yang sudah dijalankan tentu memerlukan pengembangan supaya lebih dapat mengembangkan potensi yang sudah ada. Diantaranya adalah sebagai berikut.:

1.      Integrasi vertical

Integrasi vertikal adalah penggabungan usaha yang mempunyai keterkaitan usaha yang saling membutuhkan kontinu, misalnya; usaha macam-macam kue, memerlukan pasokan terigu dengan kualitas tertentu dari pemasok.

2.      Menambah kapasitas

Penambahan kapasitas adalah menambah atau menaikkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan peluang pasar baru atau untuk memasuki wilayah pasar baru. Penambahan kapasitas produksi dimungkinkan bila perusahaan masih memiliki kapasitas lebih. Bila kapasitas produksi yang dimiliki sudah dimanfaatkan maksimal, penambahan kapasitas produksi memerlukan penambahan alat-alat baru.

3.      Memasuki bisnis baru

Memasuki bisnis baru adalah membuka usaha baru yang tidak ada kaitannya dengan usaha yang sudah berjalan. Memasuki bisnis baru dapat dilakukan dengan menambah jenis produk dari usaha yang sudah berjalan atau mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang sudah berjalan.

Sumber gagasan/ide bagi produk dan jasa baru juga bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Misalnya :

1.      Kebutuhan dan sumber penemuan

Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang ingin dipenuhi. Misalnya; Alat parut kelapa sampai sekarang belum dibuat dalam bentuk yang besar. Sedangkan yang elektronik sudah ada, tetapi buatan luar negeri.

2.      Mengamati kekurangan produk lain

Mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada merupakan lahan subur bagi gagasan barang dan jasa baru.

3.      Pemanfaatan produk dari perusahaan lain

Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk dari perusahaan lain yang sudah ada. Misalnya; perusahaan konveksi baru membuat serbet, handuk, keset dari bahan BS (barang sortiran) perusahaan konveksi lain.

E.     MENGANALISIS KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN USAHA

Keberhasilan seorang wirausaha tidak hanya ditentukan oleh faktor keberuntungan semata. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha di antaranya adalah :

o   Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik,

o   Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha,

o   Adanya komitmen tinggi dalam berusaha,

o   Adanya SDM yang handal dan didukung teknologi yang tinggi,

o   Adanya manajemen usaha yang baik,

o   Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa,

o   Adanya dana yang cukup,

o   Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha,

o   Adanya minat terhadap bidang usaha,

o   Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan,

o   Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.

Secara lebih rinci dan luas faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai berikut :

Ø  Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan mewujudkannya. Disini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang menyerah.

Ø  Faktor Keuangan

Faktor keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji pegawai, promosi, dan biaya distribusi. Dalam hal ini diperlukan kedisiplinan yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan secara rapi, teliti, dan terus menerus.

Ø  Faktor Organisasi

Dengan adanya faktor organisasi maka sumber daya akan masuk pada suatu pola, sehingga orang-orang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya organisasi berarti seorang wirausaha dapat:

a.       Mempertegas hubungan dengan para karyawan,

b.      Menciptakan hubungan antarkaryawan,

c.       Mengetahui tugas yang akan dijalankan,

d.      Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab.

Ø  Faktor Perencanaan

Perencanaan usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena itu, perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usaha didirikan, yaitu dimulai dari :

a.       Merencanakan produk apa yang akan dibuat,

b.      Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan,

c.       Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat,

d.      Merencanakan tempat pemasaran produk.

Adapun tujuan dibuatnya perencanaan usaha adalah sebagai berikut :

a.       Mendorong cara berpikir wirausaha jauh ke depan,

b.      Mengkoordinasi kegiatan usaha,

c.       Mengawasi semua kegiatan usaha,

d.      Merumuskan tujuan usaha yang akan dicapai.

Ø  Faktor Mengatur Usaha

Dalam kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang wirausaha adalah sebagai berikut :

a.       Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya,

b.      Menyusun struktur organisasi usaha,

c.       Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan,

d.      Menetapkan balas jasa dan insentif,

e.       Membuat jadwal usaha,

f.       Pengaturan mesin-mesin produksi,

g.      Pengaturan tata laksana usaha,

h.      Penataan barang-barang,

i.        Penataan administrasi usaha,

j.        Pengawasan usaha dan pengendaliannya.

Ø  Faktor Pemasaran

Faktor Pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini:

a.       Daya serap pasar dan prospeknya,

b.      Kondisi pemasaran dan prospeknya,

c.       Program pemasarannya.

Ø  Faktor Administrasi

Untuk menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.

Ø  Faktor Fasilitas Pemerintah

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995, pemerintah memberikan fasilitas kepada wirausaha yang mengelola usaha kecil, diantaranya :

a.       Keringanan membayar pajak,

b.      Kemudahan dalam memberi izin usaha,

c.       Memberikan keringanan dalam tarif prasarana usaha,

d.      Memberikan kemudahan dalam pendanaan usaha,

e.       Membantu dalam penyebaran dalam informasi pasar, teknologi, desain dan peningkatan kualitas,

f.       Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan dalam usaha,

g.      Membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya pemasaran produk keluar negeri, dan sebagainya.

Dalam mengelola usaha kadang-kadang dihadapkan pada suatu kesukaran dan kegagalan. Bagi seorang wirausaha, kegagalan dalam usaha atau berbisnis sebaiknya dijadikan guru sekaligus menjadi pendorong untuk kemajuan usaha yang lebih pesat.

Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan kegagalan usaha antara lain sebagai berikut :

§  Kebiasaan menunda waktu

§  Kurang ketekunan dan ketakwaan

§  Kepribadian yang negative

§  Kebiasaan boros

kegagalan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

§  tidak ada perencanaan usaha yang tepat dan matang,

§  Kurang dana untuk modal usaha,

§  Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan,

§  Kurang pengalaman dalam usaha,

§  Lemah dalam bidang pemasaran.

F.     TIPS CARA MEMANFAATKAN PELUANG USAHA

Memang tidak lah mudah bagi seseorang untuk bisa memanfaatkan peluang usaha dengan cara memanfaatkannya atau mempraktekannya dalam dunia wirausaha yang sesungguhnya.Ini akan terasa berat karena selain membutuhkan ketekunan, tenaga juga modal yang jumlahnya Relative.

Berikut tips cara memanfaatkan peluang usaha :

a.       Melakukan Riset Pasar :  kita perlu akan data mengenai pasar produk yang akan menjadi unggulan. Agar produk kita bisa diterima oleh orang lain, selain itu perlunya data2 mengenai tingkat persaingan pasar, kompetisi harga, karakteristik konsumen dll, hal ini agar kita bisa memprediksikan  mengenai usaha kita apakah akan mampu bertahan atau tidak.

b.      Mempersiapkan dan menyusun rencana  (market plan), mencakup target pasar produk, target pendapatan perbulan,, biaya operasional dll.

c.       Patuh terhadap aturan, dengan kata lain tidak melanggar aturan dari pemerintah setempat,atau melanggar norma2 yang berlaku dimasyarakat, misalnya membuaka usaha minuman keras dll.

d.      Strategi Pemasaran yang tepat sasaran.

e.       jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang paling penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai wirausaha atas ide-ide anda  sehingga anda akan tahu peluang usaha yang sedang dijalankan adalah peluang usaha yang benar-benar bagus. Jangan takut untuk memulai usaha..

BAB IV

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Berwirausaha memanglah tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Sukses bukanlah dari apa yang kita miliki , seperti harta yang berlimpah, tetapu sukses adalah ketika kita mampu menciptakan apa yang orang lain belum tentu mampu. Memanfaatkan peluang usaha tidak hanya usaha besar, dengan memulai yang kecil dan sederhana, kita bisa memberikan dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Ø  Cara mengembangkan kreativitas antara lain berpikir divergen, artinya tidak terpusat pada satu hal saja tetapi secara keseluruhan dan memiliki rasa ingin tahu yang besar.

Ø  Motivasi yang besar untuk selalu berpikir kreatif menghasilkan inovasi. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan

nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.

Ø  Tumbuhkan terus jiwa kreativitas Anda, dengan terus mengembangkan hal-hal yang telah diuraikan di atas. Pastikan di masa akan datang Anda menjadi orang yang lebih baik, sukses dalam berwirausaha, hidup lebih kaya dan bahagia, sekaligus terus berinovasi. 

B.     SARAN

Saran yang kami sampaikan sehubungan dengan tulisan makalah ini sebagai berikut :

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya dengan sia-sia.

Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk atau jasa ke arah yang lebih prouktif.

Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya.

DAFTAR PUSTAKA

o   Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret University Press

o   Kao, John. Entepreneurship Creativity & Organization Text, Case and Reading. New Jersey : Prentice Hall

o   Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

o   Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

o   Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

DAFTAR PUSTAKA

o   Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret University Press

o   Kao, John. Entepreneurship Creativity & Organization Text, Case and Reading. New Jersey : Prentice Hall

o   Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM

o   Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

o   Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat