Ciri-ciri orang yang sehat mental menurut who

tirto.id - Seseorang dengan kesehatan mental terganggu umumnya mengembangkan ciri-ciri tertentu. Gangguan kesehatan mental juga disebut dengan penyakit mental atau mental illness dan dapat disebabkan oleh faktor tertentu.

Melansir Mayo Clinic, mental illness atau mental disorder merupakan serangkaian kondisi yang memengaruhi kesehatan mental. Umumnya, penderita penyakit mental akan mengalami serangkaian gejala berupa perubahan perilaku, suasana hati, dan pemikiran.

Beberapa kondisi yang termasuk dalam penyakit mental adalah depresi, gangguan kecemasan (anxiety disorder), skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif.

Gangguan kesehatan mental sama berbahayanya dengan penyakit fisik. Orag dengan gangguan kesehatan mental yang parah dapat mencelakai diri sendiri maupun orang lain. Menurut badan kesehatan dunia, WHO orang dengan gangguan kesehatan yang parah dapat meninggal dua dekade lebih awal.

Padahal, gangguan kesehatan mental juga sama seperti penyakit fisik yang dapat dikendalikan dan diobati apabila memperoleh penanganan tepat. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang memahami ciri-ciri adanya gangguan kesehatan mental agar mampu menyadari kondisi diri sendiri maupun orang-orang terdekat.

Baca juga:

  • Justin Bieber Bicara Kesehatan Mental & Keluar dari Masa Depresi
  • Viral Ibu Gorok 3 Anak Kandung di Brebes Tips Jaga Kesehatan Mental

Ciri-ciri Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental

Setiap gangguan kesehatan mental umumnya mengembangkan ciri-ciri atau gejala yang berbeda. Namun, menurut Mayo Clinic terdapat ciri-ciri umum dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental, sebagai berikut:

  • Merasa sedih
  • Kebingungan dan berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
  • Ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan, atau perasaan bersalah yang ekstrim
  • Perubahan suasana hati yang ekstrim
  • Menarik diri dari teman-teman dan aktivitas sosial
  • Kelelahan parah, energi rendah, atau masalah tidur
  • Detasemen dari kenyataan (delusi), paranoia, atau halusinasi
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau stres sehari-hari
  • Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang
  • Bermasalah dengan alkohol atau penggunaan narkoba
  • Mengalami perubahan besar dalam kebiasaan makan
  • Perubahan dorongan seks
  • Kemarahan yang berlebihan atau melakukan tindak kekerasan
  • Berpikir untuk bunuh diri
  • Mengalami masalah fisik, seperti sakit perut, sakit punggung, sakit kepala, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan lainnya.

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Seseorang bisa mengidap gangguan kesehatan mental atau penyakit mental karena berbagai faktor. Melansir Very Well Health berikut sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan mental yang buruk:

1. Diskriminasi

Individu yang pernah mendapat perlakukan tidak adil karena karakteristik pribadi, seperti usia, ras, kecacatan, orientasi seksual, dan sebagainya lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan maupun depresi.

2. Trauma

Pengalaman traumatis seperti kematian, perceraian, perang, atau situasi mengerikan lainnya, dapat menyebabkan individu terkena gangguan mental bernama gangguan stres pasca-trauma atau posttraumatic stress disorder (PTSD).

3. Riwayat keluarga dengan penyakit mental

Penelitian menemukan bahwa ada sejumlah penyakit mental yang bisa diturunkan dalam keluarga, termasuk attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), bipolar, gangguan depresi mayor, dan skizofrenia.

4. Penyakit kronis

Penyakit kronis umumnya memaksa penderitanya menyesuaikan gaya hidup yang berbeda dari kebanyakan orang. Bahkan berbagai ada sejumlah upaya medis yang menyebabkan penderita mengalami tekanan psikologis. Ini meningkatkan risiko penderita penyakit kronis mengalami depresi.

Hotline Kesehatan Mental Indonesia

Gangguan kesehatan mental dapat dialami siapa saja dan dimana saja. Penanganan tepat sangat disarankan bagi penderita gangguan kesehatan mental untuk meningkatkan kesejahterahan hidupnya.

Gangguan kesehatan mental tentu diperburuk dengan adanya krisis sosial yang terjadi belakangan, seperti pandemi COVID-19. Tahun 2020 lalu, bertepatan dengan pandemi, pemerintah meluncurkan layanan konseling psikologi sehat jiwa atau Sejiwa. Layanan ini bisa diakses melalui hotline 119 eksistensi 8.

Layanan konseling tersebut bisa dimanfaatkan apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala gangguan kesehatan mental.

Baca juga:

  • Mengenal Toxic Positivity, Ciri & Bahayanya bagi Kesehatan Mental
  • Apa Itu Mom Shaming & Bagaimana Dampaknya Pada Kesehatan Mental Ibu
  • Kisah Kerentanan Pasien dan Konselor Kesehatan Mental

Baca juga artikel terkait GANGGUAN KESEHATAN MENTAL atau tulisan menarik lainnya Yonada Nancy
(tirto.id - ynd/)


Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora

Subscribe for updates Unsubscribe from updates


Kesehatan jiwa sangat penting Karena jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan. Sesempurna apapun fisik yang dimiliki, bila jiwa kurang sehat, maka kualitas hidup akan berkurang. Kesehatan ini merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang, yaitu perasaan sehat, bahagia, dan semangat mengatasi tantangan hidup.

Gangguan kejiwaan memang tidak mematikan namun sangat mengganggu dan merusak produktifitas seseorang. Selain itu, penderita gangguan jiwa biasanya juga merepotkan anggota keluarga lain atau masyarakat sekitarnya. Bahkan tidak sedikit mereka yang terganggu jiwanya selalu berhubungan dengan aparat penegak hukum di negeri ini sehingga dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan orang lain. Oleh karena itu deteksi sedini mungkin lebih penting daripada mengobati.

Mengenal Ciri-ciri Orang yang Berjiwa Sehat

1. Merasa senang terhadap dirinya

  • Mampu menghadapi situasi sulit
  • Puas dengan kehidupannya sehari-hari
  • Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
  • Mempunyai harga diri yang wajar
  • Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan

2. Nyaman berhubungan dengan orang lain

  • Mampu mencintai orang lain
  • Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
  • Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
  • Merasa bagian dari suatu kelompok
  • Tidak “mengakali” orang lain, tidak juga membiarkan orang lain “mengakali” dirinya

3. Mampu memenuhi tuntutan hidup

  • Menetapkan tujuan hidup yang realistis
  • Mampu mengambil keputusan
  • Menerima tanggung jawab
  • Merancang masa depan
  • Menerima ide dan pengalaman baru
  • Puas dengan pekerjaannya/tugasnya

Tips Mencapai Jiwa yang Sehat

Berikut ini adalah sederet tips supaya kita dapat melindungi dan mempertahankan kesehatan jiwa kita, berdasarkan penelusuran hasil studi dari 400 ilmuwan seluruh dunia tentang topik ini, yang dikutip dari Reader’s Digest Indonesia

Connect

Hidup terasa lebih berwarna ketika kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Saling menyapa, berbagi cerita, berbagi rasa dan buah pikiran membuat hidup tidak terasa sepi. Memang ada orang yang mencoba menghindari diri dari interaksi dengan sekitar dengan dalilh untuk ketenangan.  Namun dalam kesendirian, orang akan berfokus dengan pikirannya sendiri, yang belum tentu semuanya positif dan benar. Seringkali pikiran dan emosi yang negatif justru tumbuh subur saat orang hanya sibuk bicara dengan hari dan diri sendiri. Tak mengherankan dari kesendirian itulah mulai berkembang masalah yang lebih serius, seperti ilusi sampai halusinasi.

Be active

Bangkit, dan biarkan tubuh bergerak. Berjalan, berlari, bersepeda, olahraga permainan, berkebun atau kegiatan apa pun yang membuat tubuh kita bergerak. Saat kita aktif, ada aliran emosi yang positif, apalagi bila itu dilakukan dengan senang hati. Jadi bila ada beban kehidupan yang cukup mengganggu, hal itu dapat terabaikan sejenak, dan begitu selesai beraktivitas, kita dapat berpikir lebih jernih.

Take notice

Banyak orang merasa kehidupan mereka tidak menarik, bahkan membuat kesengsaraan. Tak jarang, hal itu berujung kepada hilangnya gariah hidup dan meratapi nasib tiada henti. Bila hal itu terus terjadi, bisa jadi gejala depresi mulai berkembang dalam diri. Cobalah menilai kehidupan lebih bermakna dari hal-hal yang kecil dan tidak biasa. Sensitiflah terhadap hal-hal yang indah. Kurangi kebiasaan berujar, “Ah, itu biasa saja.” Jadikan hal yang sangat biasa menjadi luar biasa. Maka saat itulah kita merasakan jiwa yang sangat positif. Perhatikan sesuatu dari sisi positif, meskipun terkesan kecil, superfisial. Namun dari situlah, ada proses jika kita yang berkembang untuk menghargai diri dan sekitar.

Keep learning

Belajar tidak harus formal, tetapi bagaimana kita terus update dengan perkembangan teknologi terkini, mempelajari hobi, bahasa lain. Yang penting, kita memperhatikan asupan pikiran kita. Hal itu akan berdampak kepada kesehatan jiwa kita. Seseorang yang selalu bersemangat belajar akan merasakan kepercayaan diri yang lebih baik, walaupun tentu tetap saja perlu diimbangi dengan tujuan yang realistis.

Give

Ketika memberi, saat itulah perasaan jiwa yang penuh empati, hangat dan kepuasaan terwujud. Memberi tidak selalu yang bersifat materiil, namun apa pun yang berujung kepada berbagi dengan sesama dapat membuat jiwa seseorang berkembang secara positif. Memberi waktu atau tenaga kepada tetangga yang sibuk pindahan rumah, misalnya, bisa berdampak kepada perasaan jiwa yang positif karena merasakan bahwa diri kita masih bermanfaat untuk orang lain.

Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa sehat jiwa bukan sekedar bebas dari gangguan jiwa, tapi juga memiliki:

  • Perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup
  • Sikap yang dapat menerima orang lain sebagaimana adanya
  • Sikap positif terhadap diri sendiri maupun orang lain
  • Dapat mempercayai orang lain dan senang menjadi bagian dari suatu kelompok
  • Memaknai kehidupan ini dengan sangat berarti

Sumber Bacaan:

  1. Kemenkes RI (2014). Buku Pintar Posbindu PTM Seri 4 Upaya Pengendalian Faktor Risiko PTM
  2. Reader’s Digest Indonesia (2013). 5 Cara Membuat Jiwa Tetap Sehat