Ceritakan proses pembelajaran pada Bab Menjaga Martabat dengan menjauhi zina

Menjauhi Pergaulan Bebas

dan Perbuatan Zina untuk

Melindungi Harkat dan

Martabat Manusia

Panduan Khusus

Bab 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA 2021

Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X

Penulis : Ahmad Tauik Nurwastuti Setyowati ISBN : 978-602-244-455-8 (jil.1 )

A. Gambaran Umum

Tujuan Pembelajaran:

1. Melalui metode reading aloud dan the power of two, mampu membiasakan diri membaca dengan tartil Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

2. Melalui metode muraja’ah dan metode tasmi’, peserta didik mampu menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

3. Melalui metode make a match, card sort dan information search, peserta didik mampu menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina;

4. Melalui model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), peserta didik mampu menyajikan paparan mengenai bahaya larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina;

5. Melalui model discovery learning, peserta didik mampu meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina merupakan larangan agama;

6. Melalui model discovery learning, peserta didik mampu membiasakan sikap menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan berhati-hati dan menjaga kehormatan diri.

Pokok Materi:

Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

Hubungan Pembelajaran Bab dengan Mata Pelajaran Lain:

Guru bisa berkomunikasi dan diskusi dengan guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dan IPA Biologi, tentang kesehatan reproduksi, anatomi tubuh, resiko terpapar penyakit menular seksual dan lain-lain. Diskusi dengan guru mata pelajaran lain ini akan menambah wacana dan pengetahuan guru terhadap pengembangan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.

B. Skema Pembelajaran

Unsur Pembelajaran Keterangan

Periode Waktu

89

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

Unsur Pembelajaran Keterangan

Tujuan pembelajaran tiap sub bab

1. Melalui metode reading aloud dan the power of two, peserta didik mampu membiasakan diri membaca dengan tartil Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

2. Melalui metode muraja’ah dan metode tasmi’, peserta didik mampu menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

3. Melalui metode make a match, card sort dan information search, peserta didik mampu menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina;

4. Melalui model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), peserta didik mampu menyajikan paparan mengenai bahaya larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

5. Melalui model discovery learning, peserta didik mampu meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina merupakan larangan agama

6. Melalui model discovery learning, peserta didik mampu membiasakan sikap menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan berhati-hati dan menjaga kehormatan diri

Unsur Pembelajaran Keterangan

Pokok-pokok materi pelajaran/sub bab

1. Pembiasaan diri membaca dengan tartil Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

2. Hafalan dengan fasih dan lancar Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

3. Analisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina;

4. Paparan mengenai bahaya larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

5. Keyakinan bahwa pergaulan bebas dan zina merupakan larangan agama

6. Pembiasaan sikap menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan berhati-hati dan menjaga kehormatan diri

Kosakata yang

91

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

Unsur Pembelajaran Keterangan

Metode dan aktivitas yang disarankan serta alternatifnya 1. Reading aloud 2. he power of two 3. Muraja’ah 4. Metode tasmi’ 5. Make a match 6. Card sort 7. Information search 8. Project-based learning 9. Discovery learning

Apabila situasi dan kondisi tidak memungkinkan menggunakan metode-metode di atas, maka alternatif yang disarankan adalah: 1. Metode demonstrasi, yaitu guru

memberikan contoh langsung bacaan Al-Qur`an atau guru dapat menggunakan media pembelajaran digital berupa video interaktif bacaan Al-Qur`an

2. Teknik berpasangan sesuai bangku tempat duduk

3. Teknik penugasan individu dan atau kelompok

4. Teknik menyalin, yakni menyalin bacaan Al-Qur`an di buku tugas

5. Teknik diskusi kelompok ahli

Catatan khusus:

Apabila aktivitas pembelajaran dilakukan jarak jauh (dalam jaringan) maka diberikan alternatif sebagai berikut: menggunakan metode demonstrasi dengan aplikasi meeting online seperti microsot teams, zoom meeting, google meet, webex, dan sejenisnya. Atau menggunakan akun media sosial seperti facebook, instagram, telegram, whatsapp dan sejenisnya. Dalam hal ini guru memberikan contoh langsung bacaan Al-Qur`an, kemudian peserta didik menirukan bacaan tersebut berulang kali sampai fasih dan lancar hingga mampu menghafalnya.

Unsur Pembelajaran Keterangan

Sumber belajar utama atau sumber lain

1. Al-Qur`an dan Terjemah, Kementerian Agama RI

2. Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, Tafsir Ibnu Katsir karya Ismail bin Umar al-Quraisyi bin Katsir al-Bashri ad-Dimasyqi, Tafsir al-Maraghi karya Ahmad Mustofa al-Maraghi

3. Lubabun Nuqul ii Asbaabin Nuzul, karya Jalaluddin As-Suyuthi

4. Kitab Hadis Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi

5. Buku Tajwid “Tuhfatul Athfal” karya Syeikh Sulaiman al-Jumzuri

Sumber belajar lain yang

relevan Asbabun Nuzul, karya Mukhlis M. Hanai (ed.)

A. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran pekan pertama:

Melalui metode reading aloud dan the power of two, peserta didik mampu membiasakan diri membaca dengan tartil Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait;

2. Tujuan pembelajaran pekan kedua:

Melalui metode muraja’ah dan metode tasmi’, peserta didik mampu menghafalkan dengan fasih dan lancar Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta hadis terkait;

3. Tujuan pembelajaran pekan ketiga:

Melalui metode make a match, card sort dan information search, peserta didik mampu menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina;

4. Tujuan pembelajaran pekan keempat:

Melalui model pembelajaran berbasis proyek (project based learning), peserta didik mampu menyajikan paparan mengenai bahaya larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

93

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia 5. Tujuan pembelajaran pekan kelima:

5.1 Melalui model discovery learning, peserta didik mampu meyakini bahwa pergaulan bebas dan zina merupakan larangan agama

5.2 Melalui model discovery learning, peserta didik mampu membiasakan sikap menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan berhati-hati dan menjaga kehormatan diri

B. Apersepsi

Materi ini merupakan materi pertama pada semester 2, sehingga guru dapat menghubungkan pelajaran dengan pengamatan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kasus-kasus kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) di kalangan pelajar dan mahasiswa akibat dari pergaulan bebas, tingginya angka perceraian karena kasus perselingkuhan, atau berita tentang penemuan mayat bayi yang baru saja dibuang setelah dilahirkan, dan lain-lain.

Guru memberikan pembanding dengan memberikan gambaran siswa yang berprestasi baik akademik maupun non akademik, sukses dalam pendidikan dan selalu menjaga adab dalam pergaulan, membina rumah tangga menjadi keluarga yang bahagia dan sukses dengan kehidupannya. Peserta didik diminta mengemukakan pendapatnya lalu mengambil hikmah dan pelajaran dari kedua perbandingan kondisi yang berbeda tersebut.

C. Pemantik

1. Kegiatan awal, peserta didik mengamati dan mempelajari cerita gambar (cergam) dan infograis. Tampilan menarik infograis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan memotivasi untuk mempelajari materi pelajaran.

2. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut (aktivitas 6.1).

Sebaiknya guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap komentar peserta didik bahwa pernikahan merupakan lembaga resmi yang diakui oleh negara dan sah menurut hukum agama, dalam rangka menyalurkan hasrat biologis yang halal dan tidak melanggar norma. Berbeda hal-nya dengan pergaulan bebas tanpa ikatan pernikahan yang dilakukan baik oleh orang yang sama-sama masih lajang, maupun sudah terikat pernikahan dan melakukannya dengan pasangan lain yang sangat dilarang oleh norma agama maupun hukum positif yang berlaku di Indonesia. Peserta didik harus mampu

menjaga marwah dan kehormatan dirinya, hingga sampai ke jenjang pernikahan dan tidak boleh terjerumus dalam pergaulan bebas. 3. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar

peserta didik dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai keteladanan dari kisah tersebut (aktivitas 6.2).

Guru perlu memberikan reinforcement terhadap hikmah kisah inspiratif yang disimpulkan oleh peserta didik, bahwa godaan untuk melakukan pergaulan bebas dan zina dapat terjadi kepada siapa pun, kapan pun dan dimana pun. Apalagi derasnya informasi dan mudahnya akses teknologi komunikasi sangat berpengaruh terhadap hal tersebut. Oleh karena itu, salah satu benteng yang kokoh untuk menghindar dari godaan untuk melakukan pergaulan bebas dan zina salah satunya adalah dengan mempertimbangkan dampak buruknya apabila terjadi dengan dan atau pada keluarga masing-masing. Terdapat marwah, harga diri dan kehormatan keluarga yang harus senantiasa di jaga, sehingga terhindar dari potensi melakukan perbuatan tercela tersebut.

D. Kebutuhan Sarana Prasarana dan Media Pembelajaran

LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain yang dibutuhkan.

E. Metode dan Aktivitas Pembelajaran

1. Pendahuluan

a) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain.

b) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.

d) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.

95

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia 2. Kegiatan Inti

a) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infograis. Infograis tersebut berisi materi tentang Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2, serta hadis tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

b) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik terhadap infograis tersebut.

c) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabur) dan menuliskan pesan-pesan moral pada setiap gambar.

d) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi pelajaran, yakni kisah seorang ulama hadis yang ribuan kali khatam Al-Qur`an.

e) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai dan pelajaran dari kisah inspiratif tersebut di buku masing-masing.

f) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubrik “Wawasan Keislaman”. Pada bab I ini digunakan sembilan (9) metode pembelajaran yang dibagi untuk 5 pekan atau 15 jam pelajaran, yaitu: 1) Pertemuan pertama menggunakan metode reading aloud dan

the power of two.

Langkah-langkah metode reading aloud pada materi ini adalah sebagai berikut:

a) Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan heterogenitas.

b) Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membaca Al-Qur`an disebar pada tiap kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.

c) Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor sebaya dan dilakukan dengan mengeraskan volume atau suara bacaannya.

d) Mintalah beberapa peserta didik secara acak dari yang sudah mahir, lancar maupun yang masih terbata-bata untuk membaca dengan volume yang cukup keras.

e) Guru bertindak sebagai fasilitator, motivator dan narasumber yang akan mengontrol bacaan peserta didik setelah belajar kepada temannya sebagai guru tutor sebaya.

Langkah-langkah metode reading aloud pada materi ini adalah sebagai berikut:

a. Setelah aktivitas membaca cukup, guru mengkondisikan peserta didik agar duduk berpasangan (dua orang).

b. Guru meminta peserta didik berlatih mengidentiikasi hukum tajwid yang ada pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

c. Ajukan satu atau dua pertanyaan terkait hukum bacaan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

d. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut secara individu.

e. Mempertimbangkan waktu pembelajaran, setelah beberapa peserta didik menjawab pertanyaan mintalah mereka bertukar pertanyaan dan saling memberikan jawaban dengan pasangan duduknya.

f. Mintalah pasangan-pasangan peserta didik untuk membuat pertanyaan baru tentang hukum tajwid dari Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, sekaligus memperbaiki jawaban individu sebelumnya.

g. Setelah semua melakukan aktivitas ini, guru membandingkan jawabannya secara klasikal dan memberikan penguatan terhadap pemahaman hukum tajwid dari Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 kepada seluruh peserta didik.

2) Pertemuan kedua menggunakan metode muraja’ah dan metode tasmi’ Langkah-langkah metode muraja’ah dan metode tasmi’ sebagai berikut:

a. Guru meminta peserta didik membaca arti perkata dari Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan al-Q.S. an-Nur/24: 2, kemudian membaca ayat berserta terjemahnya.

b. Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan al-Q.S. an-Nur/24: 2, kemudian membaca ayat berserta terjemahnyasecara berpasangan.

c. Peserta didik menghafal arti perkata, kemudian menghafal ayat berserta terjemahnya secara berpasangan.

d. Masing-masing peserta didik mendemontrasikan hafalan di hadapan guru, dan guru menyimak secara bergantian.

e. Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin

97

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

3) Pertemuan ketiga menggunaan model card sort, make a match dan information search

Langkah-langkah model pembelajaran make a match adalah: a. Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran. b. Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran. c. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi potongan ayat, dan

hukum tajwid Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

d. Setiap peserta didik mendapatkan satu kartu dan diberikan kesempatan untuk memikirkan jawaban dari kartu yang dipegang. e. Apabila semua peserta didik sudah siap, guru meminta siswa untuk

berkeliling mencari pasangan yang memegang kartu yang cocok dengan kartunya (kartu potongan ayat dan kartu hukum tajwid). f. Peserta didik yang menemukan pasangan kartu yang cocok sebelum

batas waktu berakhir diberikan poin. g. Guru memberikan kesimpulan.

Langkah-langkah model pembelajaran card sort adalah:

a) Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran. b) Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran. c) Guru menyiapkan kartu-kartu dari kertas post it yang berisi potongan

ayat dan arti mufradat Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

d) Seluruh kartu diacak dan dikocok.

e) Setiap peserta didik diminta untuk mengambil satu kartu secara acak. f) Perintahkan kepada peserta didik untuk bergerak dari tempat

duduknya dan mencari pasangan yang memegang kartu yang cocok dengan kartunya.

g) Peserta didik yang menemukan pasangan kartu yang cocok sebelum batas waktu berakhir diberikan poin.

h) Selanjutnya peserta didik diminta untuk berdiri berbaris berurutan sesuai dengan potongan ayat dan terjemahannya, kemudian secara bergantian diminta untuk membacanya di depan kelas.

Langkah-langkah model pembelajaran information search adalah: a. Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran. b. Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran. c. Guru memberikan permasalahan terkait Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32,

dan Q.S. an-Nur/24: 2 dan hadis terkait tentang larangan pergaulan bebas dan zina.

d. Guru meminta peserta didik merumuskan kesimpulan terkait isi kandungan Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

e. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.

f. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari buku-buku referensi atau kitab-kitab tafsir rujukan untuk menjawab rumusan masalah.

g. Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing-masing buku atau kitab rujukan.

h. Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.

4) Pertemuan keempat menggunakan model pembelajaran project-based learning

Langkah-langkah model pembelajaran project-based learning (berbasis proyek) adalah:

a. Guru mengajukan pertanyaan tentang larangan pergaulan bebas dan zina sesuai dengan kandungan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.

b. Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat paparan digital.

c. Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaikan proyek. d. Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek.

e. Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan minimal.

f. Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat proyek, dan bersama-sama melakukan releksi.

5) Pertemuan kelima menggunakan model pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning)

Langkah-langkah pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning) adalah:

99

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia Langkah-langkah model pembelajaran berbasis discovery learning adalah: a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.

b. Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina.

c. Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait perilaku dan upaya menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dalam kehidupan sehari-hari.

d. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.

e. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari referensi buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah. f. Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan

mendiskusikan di dalam kelompoknya.

g. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. h. Secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.

i. Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-poin penting materi.

F. Metode dan Aktivitas Pembelajaran Alternatif untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran

Apabila metode atau aktivitas yang disarankan mengalami kendala, maka diberikan alternatif sebagai berikut:

1. Metode demonstrasi, yakni guru memberikan contoh langsung bacaan Al-Qur`an atau guru memanfaatkan media pembelajaran interaktif bacaan Al-Qur`an.

2. Teknik berpasangan berdasarkan posisi duduk terdekat. Pada saat menghafal ayat dapat dilakukan secara berpasangan dengan teman sebangku atau yang dekat dengan tempat duduk.

3. Model pembelajaran blended dilakukan apabila model inquiry dan discovery tidak dapat diterapkan pada proses pembelajaran.

4. Teknik penugasan kelompok agar waktu penyelesaikan tugas bisa lebih pendek.

5. Teknik pembuatan proyek berbasis media non digital dilakukan apabila ada keterbatasan sarana dan prasarana.

Catatan khusus:

Apabila aktivitas pembelajaran dilakukan jarak jauh (dalam jaringan) maka diberikan alternatif sebagai berikut: menggunakan metode demonstrasi dengan aplikasi meeting online seperti microsot teams, zoom meeting, google meet, webex, dan sejenisnya. Atau menggunakan akun media sosial seperti facebook, instagram, telegram, whatsapp dan sejenisnya. Dalam hal ini guru memberikan contoh langsung bacaan Al-Qur`an, kemudian peserta didik menirukan bacaan tersebut berulang kali sampai fasih dan lancar hingga mampu menghafalnya.

G. Panduan Penanganan Pembelajaran

Pada kelas yang heterogen, terdapat peserta didik dengan beragam kemampuan akademik dan kompetensi. Ada yang mengalami kesulitan belajar, dan ada pula yang memiliki kecepatan tinggi dalam menguasai materi pelajaran.

1. Penanganan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dilakukan dengan cara guru menerapkan teknik bimbingan individu atau menggunakan peer teaching untuk membimbing peserta didik mencapai capaian pembelajaran.

2. Penanganan untuk peserta didik yang memiliki kecepatan belajar dilakukan dengan cara guru memberdayakan peserta didik yang bertindak sebagai tutor sebaya untuk membantu teman-temannya memperkaya dan memperdalam materi. Atau guru memberikan pengayaan materi yang bersumber dari literatur yang beragam.

H. Pemandu Aktivitas Releksi

Aktivitas releksi pada buku ini mencakup dua macam rubrik yaitu penerapan karakter dan releksi. Aktivitas releksi dilakukan dengan tahapan:

1. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan mencermati butir sikap dan nilai karakternya.

2. Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk melakukan releksi diri terkait manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi.

101

Bab 6: Menjauhi Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina untuk Melindungi Harkat dan Martabat Manusia

I. Penilaian untuk Mengukur Ketercapaian Kompetensi

1. Penilaian Sikap

Penilaian sikap berupa observasi yang berasal dari catatan kegiatan rutin peserta didik, baik yang terkait dengan ibadah mahdhah (seperti salat, puasa sunah, membaca Al-Qur`an, dll) maupun ibadah sosial (seperti membantu orang lain, dll), begitu pula perilaku yang terkait dengan materi, yakni larangan pergaulan bebas dan zina.

Kemudian peserta didik diminta mengisi lembar penilaian diri dengan cara membubuhkan tanda centang (√ ) pada kolom yang sesuai. Apabila peserta didik belum menunjukkan sikap yang diharapkan maka dapat ditindaklanjuti dengan melakukan pembinaan, baik oleh guru, wali kelas maupun guru BK.

2. Penilaian Pengetahuan

Peserta didik diminta mengerjakan 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.

3. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan pada bab ini adalah:

a) Peserta didik dapat membaca dan menghafalkan Q.S. Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dengan lancar dan sesuai kaidah tajwid.

Contoh rubrik penilaian membaca: Nama lengkap :

Kelas :

No Nama Surat Skor

4 3 2 1

1 Q.S. al-Q.S. al-Isra’/17: 32

Keterangan: Skor 4

lancar dan sesuai kaidah tajwid Skor 3

kurang lancar tapi sesuai kaidah ta-jwid

Skor 2

lancar tapi tidak seuai kaidah tajwid Skor 1

tidak lancar dan tidak sesuai kaidah tajwid

Nilai maksimal adalah 4 X 3 = 12 Penghitungan nilai

Skor yang diperoleh

Video yang berhubungan