Cara menghindari sifat munafik adalah dengan bersifat diam atau jangan terlalu banyak bicara yang

Munafik – Sebelum menuduh orang lain bersikap munafik, sadari apakah justru kamu salah satunya?

Coba ingat kembali, setiap hari kamu dihadapkan dengan masalah dan tantangan untuk diatasi, dan setiap keputusan yang kamu buat untuk menanganinya, kamu tentu ingin terlihat baik di hadapan semua orang.

Namun, seringkali saat kamu merasa belum cukup baik, mulai muncul keinginan untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan jati dirimu sendiri. Bahkan kadang, kamu rela membohongi dirimu sendiri agar terlihat baik di mata orang lain.

Lantas, bagaimana cara untuk menghindari kemunafikan dalam hidupmu sendiri, dan mempertahankan kepercayaan yang telah kamu bangun dengan susah payah? Simak carannya di bawah ini!

Lawan sikap munafik dengan cara pikir yang rasional

Jika kamu memiliki kecenderungan menjawab sesuatu yang berlawanan dengan yang kamu rasakan, cobalah untuk berani melawannya.

Cara menghindari sifat munafik adalah dengan bersifat diam atau jangan terlalu banyak bicara yang
Cara menghindari sifat munafik adalah dengan bersifat diam atau jangan terlalu banyak bicara yang

Hal yang biasa disebut disonansi kognitif tersebut adalah sesuatu yang dialami setiap kali kamu menemui ketidak-konsistenan dalam hidup.

Pikiran sadarmu tahu, bahwa apa yang kamu lakukan sama saja dengan membohongi diri sendiri. Itulah mengapa, untuk menghindari kemunafikan, kamu harus menggunakan disonansi kognitif dan mengajarkan pikiran sadarmu untuk tidak terus-menerus menuruti niat menjadi munafik.

Latih bagian dirimu yang berpikir rasional untuk bisa lebih menguasai dan melawan cara berpikir secara tidak rasional dan menuntun ke jalan yang keliru. Hal ini tentu tidaklah mudah.

Sebab belajar mendengarkan disonansi kognitif membutuhkan latihan. Tetapi, semakin kamu fokus padanya, kamu akan semakin dekat dengan kebenaran.

Jangan sering mengumbar janji agar terhindar dari kemunafikan

Hayo, siapa yang suka terbiasa membuat janji dengan banyak orang? Nyatanya, membuat janji bisa jadi perangkap kemunafikan terbesar, lho!

Ingatlah, bahwa kebenaran tentang sebuah janji adalah bahwa tidak ada manusia yang benar-benar memiliki kekuatan untuk seratus persen menepatinya.

Membuat janji kepada siapa pun pada dasarnya berbohong, dan kemudian mencoba menemukan cara untuk mewujudkannya. Jika kamu memiliki integritas yang cukup baik, kamu tidak perlu membuat janji karena kepercayaan yang datang dengan konsistensi yang orang lihat dalam dirimu sudah cukup. 

Jangan terlena dengan kekuasaan yang kamu miliki

Saat menjadi pemimpin dalam sebuah kelompok, semakin banyak otoritas yang kamu miliki, semakin besar godaanmu untuk menjadi orang munafik. Sebab, sebagian besar pemimpin selalu ingin terlihat baik di mata semua orang.

Dalam sebuah penelitian di Universitas Northwestern, para peneliti belajar bahwa semakin banyak kekuatan yang diberikan seseorang atas orang lain, semakin besar pula kemungkinan mereka menyalahgunakannya dan tidak melihat masalah dengan tindakan mereka.

Apa yang mereka temukan adalah bahwa jika kamu melihat dirimu sebagai pemegang kekuasaan yang sah, kamu cenderung menilai orang lain lebih keras daripada menilai diri sendiri.

Sebab, kamu melihat dirimu layak mendapatkan kekuatan, sementara orang lain tidak. Sehingga kamu merasa pantas menjadi “lebih baik” dibanding orang lain.

Hal ini tentu tidak terjadi pada semua pemimpin ya. Namun, jika kamu mulai tergoda untuk bersikap demikian, ingatlah untuk segera menghiraukannya.

Munafik bisa dihindari dengan tidak terlalu mempercayai semua orang

Sejumlah fakta ditemukan oleh para peneliti di Northeastern University ketika mereka menguji orang untuk mempelajari suatu tindakan tertentu.

Mereka membandingkan tindakan yang sama oleh orang yang berbeda, ketika salah satu dari orang-orang itu adalah bagian dari kelompok tempat mereka berasal.

Hasilnya, seseorang cenderung lebih mungkin menerima kemunafikan dari teman-temannya sendiri, daripada orang asing atau seseorang yang tidak memiliki minat yang sama dengannya. Padahal, hal tersebut belum tentu menjamin bahwa orang-orang di sekitarmu punya niat baik padamu.

Sehingga, alangkah baiknya untuk tetap memiliki batasan dalam menaruh kepercayaan pada orang-orang di sekitarmu.

Bukan berarti kamu menganggap mereka semua pengkhianat, namun akan lebih baik jika kamu bisa saling membandingkan perspektif dirimu sendiri dengan orang lain. Sehingga, hal tersebut akan membentukmu jadi orang yang lebih terbuka dalam menghadapi segala situasi.

Akui dan sudahi

Wajar jika kamu menganggap ini adalah langkah tersulit. Sebab, setiap orang pasti cendernung takut akan bagaimana mereka dihadapkan dengan rasa malu atas kesalahan yang telah diperbuat.

Ingatlah, manusia seringkali munafik tanpa makna. Mereka bukan jahat, mereka hanya orang-orang yang membenarkan tindakan mereka sendiri. Mereka akan dianggap jahat dan salah, ketika sudah sadar bahwa dirinya munafik namun tetap melakukannya secara berulang untuk mendapat keuntungan.

Jika kamu mengakui itu salah, mulailah untuk mengurangi kebiasaan bersikap demikian.

Melakukan hal yang benar bisa jadi sangat sulit, tetapi pikirkan betapa menyenangkannya menjadi orang benar, hingga membuatmu tidak perlu merasa cemas perihal membohongi diri sendiri.

Kamu pun tak perlu ragu untuk meminta pertolongan seseorang yang ahli jika merasa sulit mengurangi sikap munafik. Melakukan konseling online bersama aplikasi psikolog online Riliv bisa jadi langkah awalmu untuk melakukan perubahan.

Sumber:

  1. lifehacker.com/how-to-cope-when-you-realize-youre-a-hypocrite-1829522417
  2. riskology.co/hypocrisy/

Ditulis oleh : Diva Mosaik

Baca juga:

Dear Parents, Inilah 5 Bentuk Toleransi di Keluarga

Arti Be Yourself: Be You At Your Best!

5 Kiat Jitu Menghilangkan Malas: Jadi Tetap Produktif!

Jakarta -

Munafik atau nifak adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, di dalam Al quran Allah menyebut orang munafik pada 13 ayat. Nah, apa saja ciri orang munafik?Dalam surat An-Nisa ayat 145, Allah SWT berfirman dosa orang munafik akan ditempatkan pada tingkatan neraka yang paling bawah. Mereka tidak akan menerima pertolongan. Berikut bunyi ayatnya:Arab: اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙLatin: innal-munāfiqīna fid-darkil-asfali minan-nār, wa lan tajida lahum naṣīrāArtinya: Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.

Berikut ciri orang munafik yang dirangkum detikcom:Tanda-tanda orang munafik disebutkan dalam empat ciri. Berdasarkan hadist riwayat Muslim nomor 58, dari Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhu, ia berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,Arab: أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَArtinya: ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: jika diberi amanat, khianat; jika berbicara, dusta; jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; jika berselisih, dia akan berbuat zalim.

Dari hadis tersebut, ciri orang munafik dapat dikenal dengan sifat berdusta, ingkar Janji, berkhianat, dan zalim.

Selain itu, agar terhindar dari ciri orang munafik sebaiknya umat Islam membaca doa yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dalam hadis riwayat Al-Hakim nomor 1944 Rasulullah bersabdaArab: اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْكُفْرِ ، وَالْفُسُوقِ ، وَالشِّقَاقِ ، وَالنِّفَاقِ ، وَالسُّمْعَةِ ، وَالرِّيَاءِArtinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, kedurhakaan, kemunafikan, sum'ah, dan riya.

Semoga kita buka termasuk dalam ciri orang munafik.

(pay/erd)

“Empat sikap yang barangsiapa terdapat pada dirinya keempat sikap itu, maka dia adalah seorang munafik tulen. Barangsiapa yang pada dirinya terdapat salah satu dari sikap itu, maka pada dirinya terdapat salah satu sikap munafik, sampai dia meninggalkannya. Yaitu, apabila dipercaya dia berkhianat, apabila berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia menipu, dan apabila bertengkar dia curang.” (Shahih Bukhari)

Sobat, sungguh kemunafikan itu hampir sulit dikenali, karena orang yang terjangkit sifat munafik biasanya berusaha meniru perbuatan orang orang beriman, ia turut shalat dan berpuasa, namun sebenarnya hatinya lalai. “Dan apabila ia mengerjakan puasa dan shalat, ia menyangka bahwa dirinya seorang muslim.” (HR Muslim)

Orang munafik biasanya menggunakan lisannya untuk berdusta, mengaku dirinya telah beriman padahal tidak. Mencoba tampil manis di depan orang orang agar mereka terkecoh dengan pencitraan. Padahal pada akhirnya Allah lah yang akan mengecoh kaum munafik tersebut:

“Apabila mereka menjumpai orang orang mukmin, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Namun jika mereka menyendiri beserta dedengkot dedengkotnya, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami di pihak kalian. Hanya saja kami hendak mengolok olok kaum mukmin.’ Allah akan mengolok olok mereka dan menelantarkan mereka dalam kedurhakaan, sedangkan mereka dalam keadaan bimbang” (QS. Al Baqarah: 14 15).

Sobat, mengapa sobat perlu sekali menjauhi sifat munafik? Ya, tentu saja karena orang munafik takkan memperoleh pertolongan Allah. Bahkan tempat tinggal orang munafik adalah di dasar neraka: “Sesungguhnya orang orang munafik itu akan dicampakkan ke dalam kerak neraka dan kamu tidak akan melihat mereka memperoleh penolong.” (QS. An Nisaa: 145) Oleh sebab itu, berikut ini 14 Cara Agar Terhindar dari Sifat Munafik yang bisa sobat lakukan untuk menjauhi sifat munafik dari diri sobat :

1. Shalat berjama’ah

Terutama untuk kaum laki laki, shalat berjamaahlah di masjid dengan tepat waktu misalnya menjalankan keutamaan shalat subuh di masjid secara berjamaah! Hal ini akan membebaskan sobat dari sifat nifak atau kemunafikan. “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan.”(HR At Tirmidzi).

Bagaimana bisa shalat berjamaah menghindarkan sobat dari sifat kemunafikan? Tentu saja karena tak mudah memastikan diri bisa selalu mendapat takbiratul ihram Imam, yakni shalat berjamaah dengan tepat waktu. Orang munafik biasa melakukan amalan kebaikan sekadar untuk dilihat manusia, pasti sulit baginya bersungguh sungguh shalat tepat waktu.

2. Perbanyak bersedekah

“Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Bukti di sini maksudnya adalah bukti akan keimanan namun dengan uang halal ya sobat, hindari uang haram sebagaimana pada hukum sedekah dengan uang haram. Orang munafik biasanya enggan bersedekah, kecuali jika untuk mengangkat citra dirinya atau semata mata untuk pembentukan imej baik dirinya. Maka, jika sobat ingin menjauhkan diri dari sifat munafik, perbanyaklah bersedekah, baik sedekah yang nampak maupun yang sembunyi sembunyi.

3. Memperbanyak zikir

‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)” Orang munafik hatinya lalai dari mengingat Allah sebab terdapat keutamaan dzikir pagi dan petang. Oleh sebab itu jika sobat mengharapkan terjauh dari sifat nifak, hendaknya memperbanyak berzikir mengingat Allah, baik di tengah keramaian maupun di kala sendirian.

4. Membiasakan akhlak terpuji

“Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama”(HR At Tirmidzi) Akhlak yang baik serta pemahaman agama yang mendalam takkan bisa dimiliki oleh orang munafik. Maka berlakulah dengan akhlak baik yang terpuji, itulah alasan pentingnya akhlak mulia menurut islam!

5. Biasakan membantu orang lain

Contoh sederhana mungkin sering sobat baca dalam buku pelajaran tentang moral sesuai dengan ayat Al Qur’an tentang membahagiakan orang lain, misalnya ketika melihat orangtua yang akan menyebrang jalan, bantulah ia menyebrang. Ketika melihat ibu hamil di kendaraan, berilah tempat duduk. Ketika melihat wanita kesulitan membawa barang berat, bantulah membawakan! Sobat, meski tampak sederhana, namun akhlak baik yang dikerjakan secara konsisten akan jauhkan sobat dari sifat kemunafikan.

6. Shalat di Awal Waktu

Bersegera melaksanakan shalat jika waktunya telah tiba dan berusaha mendapatkan takbiratul ihram imam shalat jamaah di masjid. Hal ini mengingat hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan” (HR At Tirmidzi).

7. Banyak membaca ilmu agama

Berakhlak baik dan memperdalam agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama” (HR At Tirmidzi).

8. Menjauhi sifat kikir

Bersedekah dan jangan kikir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah merupakan bukti” (HR Muslim). Bukti di sini maksudnya bukti akan keimanan. Oleh karena itu, orang munafik tidak suka bersedekah karena tidak adanya iman yang mendasarinya.

9. Shalat tahajud

Menghidupkan shalat malam. Adalah Qatadah pernah berkata, “Orang munafik itu sedikit sekali shalat malam.” Hal tersebut karena orang munafik hanya akan semangat beramal jika ada orang yang menyaksikannya. Jika tidak ada, maka motifasi untuk beramal shalih pun tiada. Maka jika ada seorang hamba mendirikan shalat malam, maka itu menjadi bukti bahwa dalam dirinya tidak ada sifat nifak dan menjadi bukti keimanannya yang benar.

10. Jihad di jalan Allah

Jihad di jalan Allah, Imam Muslim menceritakan dari Abu Musa Al Asy’ari, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mati dalam keadaan tidak pernah berperang dan tidak pernah terbetik dalam dirinya, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.” An Nawawi menjelaskan, “Maksudnya, siapa yang melakukan hal ini, maka ia dianggap telah menyerupai orang orang munafik yang tidak melaksanakan jihad.”

11. Banyak mengingat Allah

Memperbanyak zikir merupakan cara mengingat Allah, Ka’b menyatakan, “Orang yang memperbanyak zikir, akan terlepas dari sifat nifak.” Sedangkan Ibnul Qayyim menulis, “Sejatinya banyak zikir merupakan jalan aman dari kemunafikan. Sebab, orang orang munafik sedikit berzikir. Allah berfirman tentang orang orang munafik, ‘Dan mereka tidak berzikir kecuali sedikit.’ (QS: 3: 142)” Sebagian sobat pernah ditanya, “Apakah sekte Khawarij itu munafik?” Maka dijawablah, “Tidak. Orang munafik itu sedikit berzikir.”

12. Berdoa

  • Doa Nabi Ibrahim ‘alaihis shalatu was sallam,

Jauhkanlah diriku dan anak keturunanku dari mennyembah berhala. Ya Allah, berhala berhala itu telah menyesatkan banyak orang. (QS. Ibrahim: 35 – 36).

  • Memohon hidayah dan taufiq

Hakekat memohon hidayah, berarti memohon untuk diberikan jalan istiqamah di atas kebenaran dan dilindugi dari setiap kekufuran dan kemunafikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca doa, Ya Allah, aku memohon kepada Mu hidayah, ketaqwaan, terjaga kehormatan, dan kekayaan…(HR. Ahmad 3950 & Muslim 7079).

  • Doa dari kekufuran dan kemunafikan

 “Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari kefakiran, kekufuran, kefasikan, kedurhakaan, kemunafikan, sum’ah, dan riya’.” Doa ini diriwayatkan oleh al Hakim (1944) dan dishahihkan al Albani. Perlindungan dari syirik, yang disadari maupun yang tidak disadari , Ya Allah, aku berlindung kepada Mu, jangan sampai aku menyekutukan Mu sementara aku menyadarinya, dan aku memohon ampun kepada Mu untuk yang tidak aku sadari. Doa ini dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyebutkan tentang bahaya syirik,

Demi dzat yang jiwaku berada di tangan Nya, sungguh syirik itu lebih samar dibandingkan jejak kaki semut. Maukah kutunjukkan kepada kalian satu doa, jika kalian mengucapkannya, maka syirik akan menjauhimu yang sedikit maupun yang banyak. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa di atas. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad 716 dan dishahihkan al Albani).

  • Doa sobat Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu,

Beliau rajin membaca doa  berikut, Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari kekufuran dan kefakiran… ya Allah aku berlindung kepada Mu dari adzab kubur… laa ilaaha illaa anta… Sobat Abu Bakrah membaca ini diulang 3 kali setiap pagi dan sore. Ketika beliau ditanya alasannya, beliau mengatakan, Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dengan doa ini, dan aku ingin meniru sunah beliau. (HR. Abu Daud 5092, Nasai 5482 dan dihasankan al Albani).

13. Ikhlas atas apa yang diberikan Allah

Sebagaimana disebutkan dalam hadits mengenai sifat munafik, “Jika berjanji, maka ia ingkari. Jika berbicara, ia berdusta. Jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi. Jika diberi amanat, ia khianat.” Ini semua termasuk amalan kemunafikan. Siapa yang membiasakan sifat sifat termasuk, maka ia bisa terjatuh pada kemunafikan yang besar. Wal’iyadzu billah (kepada Allah lah sobat berlindung).

14. Mohon perlindungan dari godaan syetan

Hati hati akan godaan setan karena setan terus memerintahkan untuk lalai dalam ibadah. Setan membisikkan, tidaklah perlu untuk shalat, tidaklah perlu untuk beribadah. Setan juga membisikkan, jangan melakukan shalat sunnah, nanti terjangkiti riya’. Bisikan setan

semacam ini wajib disingkirkan dan tidak perlu dipedulikan. Kalau tidak dipedulikan bisikan tersebut, maka tidak akan membahayakan sobat. Walhamdulillah. Setiap perkataan sobat mestilah jujur, hendaklah sobat menepati janji, menunaikan amanah, tidak berbuat zalim ketika berselisih.