Cara memunculkan Galeri di HP Samsung

KOMPAS.com - Telkomsel mengembangkan layanan “Telkomsel MyAds” dengan wajah baru, dilengkapi dengan beberapa tambahan fitur terdepan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pebisnis dalam beriklan.

Telkomsel MyAds adalah sebuah layanan beriklan yang memudahkan pengiklan menyasar audiens yang tepat agar usaha lebih berkembang, lebih dikenal, dan lebih dipercaya.

Dalam versi baru ini, perubahan yang dihadirkan meliputi tampilan pada website desktop myads.telkomsel.com maupun mobile, article page, offdeck display banner, report & insight campaign, dan diskon komunitas.

Hal itu dilakukan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pebisnis agar dapat #LebihDikenalLebihDipercaya di mata pelanggan dan calon pelanggan.

Baca juga: Telkomsel Uji Frekuensi 5G di Danau Toba, Download Tembus 1 Gbps

Vice President Digital Advertising and Banking Telkomsel, Arief Pradetya mengatakan bahwa pengembangan MyAds ini merupakan bentuk komitmen Telkomsel dalam meningkatkan pelayanan untuk dapat memenuhi beragam kebutuhan pelanggan.

"Inisiatif pengembangan platform MyAds ini senantiasa dilakukan untuk memastikan setiap portofolio bisnis Telkomsel di segala sektor dapat terus relevan dan selalu diandalkan dalam memenuhi kebutuhan pengguna," kata Arief dalam keterangan yang diterima KompasTekno, Jumat (2/12/2022).

Melalui pengembangan ini, Arief juga berharap Telkomsel MyAds akan menjadi layanan yang selalu mendukung kemajuan sektor enterprise dan UMKM dengan menjangkau pasar yang lebih luas secara tepat di Indonesia.

Selain fitur, MyAds juga dilengkapi dengan layanan baru, offdeck display banner yang memungkinkan pengguna MyAds memunculkan iklannya di berbagai halaman website yang dikunjungi oleh pelanggan Telkomsel saat sedang browsing.

Fitur baru lainnya pada platform MyAds adalah demographic reach and campaign insight pada dashboard website.

Baca juga: Bisnis Iklan Seret, Keuntungan Induk Google Turun 27 Persen

Fitur baru tersebut memungkinkan pengguna untuk mengetahui jangkauan demografis dari iklan yang telah dibuat, seperti gender, usia, lokasi, jenis device, dan lainnya. Pengguna pun dapat mengetahui performa iklan yang telah dibuat selama satu bulan terakhir.

Hingga kini, Telkomsel sendiri mengeklaim jumlah pengguna MyAds tumbuh hingga 20 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Kami berharap platform MyAds dapat mendorong penetrasi layanan berbasis digital dari Telkomsel yang lebih luas lagi, sekaligus mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital di lintas sektor industri di Indonesia,” tandas Arief.

Sudah menjadi rahasia umum, aplikasi bawaan Xiaomi kerap memunculkan banyak iklan dan itu sangat menganggu penggunanya. Iklan-iklan itu memang sengaja dipasang dengan sistem "MIUI System Ads" (MSA).

Xiaomi beralasan iklan adalah salah satu model bisnis Xiaomi sebagai perusahaan teknologi. Kehadiran iklan-iklan itu akan mendongkrak pendapatan perusahaan dan menjaga suplai komponen perangkat keras produk Xiaomi.

Xiaomi menjamin perusahaan mengambil margin keuntungan yang sedikit dari penjualan perangkatnya.

Berikut beberapa tips menghilangkan iklan di HP Xiaomi tanpa aplikasi tambahan:

1. Buka aplikasi pengaturan atau settings yang ada di perangkat.

2. Pilih menu sandi dan keamanan atau password dan security

3. Lalu pilih menu otorisasi dan pencabutan atau authorization dan revocation.

4. Kemudian matikan toogle dari aplikasi bernama msa dan Get Apps yang ada di dalam menu.

5. Kembali ke menu sebelumnya dan pilih menu privasi.

6. Scroll ke bawah lalu klik menu layanan iklan atau ad services.

7. Matikan toogle yang ada di dalam menu layanan iklan atau ad services.

8. Selanjutnya, keluar dari menu aplikasi pengaturan atau settings.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

PROMOTED CONTENT

Video Pilihan

KOMPAS.com - WhatsApp resmi merilis fitur panggilan telepon suara (voice call) dan video call melalui komputer (laptop/desktop), bagi pengguna yang berinteraksi dengan aplikasi WhatsApp desktop (Windows dan Mac).

Pantauan KompasTekno, fitur telepon dan video call WhatsApp di komputer desktop/laptop ini sudah bisa digunakan di Indonesia mulai Kamis (4/2/2021).

Untuk diketahui, aplikasi WhatsApp desktop berbeda dengan WhatsApp web browser. Aplikasi WhatsApp desktop bisa diunduh di masing-masing platform (Windows/Mac) melalui halaman resmi WhatsApp di tautan berikut ini.

Baca juga: Ini Syarat Pakai Video Call di WhatsApp

Dalam versi terbaru, ikon voice call/video call akan muncul saat pengguna login ke WhatsApp desktop versi terbaru mulai hari ini. Untuk melakukan video call/voice call WhatsApp di laptop/komputer, berikut adalah caranya:

  • Download aplikasi WhatsApp desktop untuk Windows/Mac
  • Pilih kontak yang ingin ditelepon di aplikasi WhatsApp desktop
  • Di pojok kanan atas, terdapat ikon baru di samping tombol Search (ikon kaca pembesar).
  • Pilih ikon "gagang telepon" untuk melakukan voice call, atau pilih ikon "perekam video" untuk video call.

Ketika pengguna membuat panggilan ke pengguna WhatsApp lainnya, maka akan muncul jendela kecil yang menunjukkan status panggilan.

Jendela tersebut memuat beragam tombol, seperti tombol memulai video, membungkam (mute) suara, hingga mengakhiri panggilan. Ada pula tombol "tiga titik" horizontal yang bakal memunculkan opsi panggilan lainnya.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Zoom Fatigue, Kelelahan Akibat Sering Video Call

Ketika ada panggilan masuk, pengguna WhatsApp desktop akan diberi tahu dengan jendela baru yang muncul (pop-out).

Jendela tersebut menampilkan pilihan yang memungkinkan pengguna untuk menerima atau menolak panggilan suara dan video call. Tampilannya mirip dengan versi mobile.

Khusus untuk panggilan video, WhatsApp dapat menyesuaikan orientasi tampilan layar dalam posisi horizontal atau vertikal. Selain itu, jendela panggilan di desktop akan ditampilkan paling depan.

Baca juga: Daftar Negara dengan Grup Video Call Paling Lancar, Indonesia Papan Bawah

Dengan demikian, jendela panggilan tidak akan tertumpuk di antara tumpukan jendela aplikasi lain yang sedang terbuka.