Kurva
distribusi normal adalah sebuah kurva yang bentuknya seperti lonceng, oleh karena itu kurva ini sering juga disebut dengan kurva lonceng. Titik tertinggi dari kurva distribusi normal adalah posisi peluang tertinggi untuk terjadi dan peluang tersebut akan bergerak turun menuju sisi kiri dan sisi kanan titik tertinggi dengan besaran yang sama pada jarak yang sama dari titik
tertinggi. Sebelum membuat kurva distribusi normal, kita membutuhkan dua buah nilai, yaitu:
Kurva distribusi normal berbentuk simetris. Sumbu simetris dari kurva tersebut adalah nilai rata-rata. Oleh karena itu, nilai rata-rata merupakan titik terpenting dalam kurva distribusi normal karena menunjukkan titik tengah kurva. Standar deviasi menggambarkan ukuran penyimpangan dari distribusi normal. Nilainya akan mempengaruhi bentuk kurva distribusi normal. Jika nilainya kecil, maka kurva distribusi normal akan berbentuk tinggi dan ramping, sedangkan jika nilai rendah maka kurva distribusi normal akan berbentuk pendek dan gemuk. Pada kesempatan kali ini, kurva distribusi normal
yang akan kita buat adalah kurva distribusi normal baku, yaitu kurva distribusi normal yang memiliki nilai rata-rata sama dengan 0 dan standar deviasi sama dengan 1. Langkah-langkah pembuatan kurva distribusi normal baku dengan Microsoft Excel adalah sebagai berikut.
Catatan: sebagian versi Excel tanda ; (titik
koma) diganti dengan tanda , (koma). Output dari proses tersebut adalah sebuah grafik kurva distribusi normal seperti tampilan di bawah ini. Selanjutnya akan muncul Format Axis pada sisi kanan tampilan Microsoft Excel. Pada bagian Labels, ganti Label Position dengan Low. Agar tampilan lebih menarik lagi, kita bisa melakukan pengaturan lagi sesuai dengan menu Microsoft Excel. Selain menggunakan Microsoft Excel kita juga bisa membuat kurva distribusi normal dengan software statistik yang lain. Misalnya dengan R atau Minitab.
Berikut adalah contoh dan pembahasan mata kuliah mekanika tanah dengan topik analisa butiran, sumber: Braja M Das halaman 24-26. Posting ini adalah tugas kuliah mekanika tanah oleh penulis dan diharapkan bisa menjadi bermanfaat bagi pembaca. 1.1 Berikut ini adalah hasil dari analisis ayakan
a. Tentukan presentase butiran yang lebih halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan gambarkan kurva distribusi ukuran butiran nya b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva distribusi ukuran butiran tersebut c. Hitung koefisien keseragaman, Cu Hitung koefisien gradasi, Cc Penyelesaian :
b. dari grafik didapatkan D10 = 0.09 D30 =0.19 D60= 0.4 c. Koefisien keseragaman Cu = D60 / D10= 0,4 / 0,09 = 4,4 d. Koefisien gradasi Cc = (D30)2 / D60 . D10 = ( 0,19 )2 / 0,4 . 0,09 = 1,00 1.2.Untuk suatu tanah, diberikan: D10 = 0.1mm D30 =0.41mm D60 = 0.62mm Hitung koefisien keseragaman dan koefisien gradasi dari tanah tersebut Penyelesaian : · Koefisien keseragaman cu= 0,61/0,1z = 6,2 · Koefisien gradasi cc=(D30)2 / D60 . D10= 2,71\ 1.3. Ulangi soal nomor 1.2. untuk data berikut D10 = 0.082mm D30 =0.29mm D60 = 0.51mm Hitung koefisien keseragaman dan koefisien gradasi dari tanah tersebut Penyelesaian: · Koefisien keseragaman cu=D60 / D10= 6,22 · Koefisien gradasi cc =(D30)2 / D60 . D10 = 2,01 1.4. Ulangi soal 1.1 untuk hasil analisis ayakan seperti dibawah ini
a. Tentukan presentase butiran yang lebih halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan gambarkan kurva distribusi ukuran butiran nya b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva distribusi ukuran butiran tersebut c. Hitung koefisien keseragaman, Cu d. Hitung koefisien gradasi, Cc penyelesaian :
b. D10 = 0.125 D30 =0.31 D60= 0.95 c. Koefisien keseragaman Cu = D60 / D10= 0,95 / 0,125 = 7,6 d.Koefisien gradasi Cc=(D30 .D30)/(D60 . D10)=(0,31 .0,31)/(0,95 .0,125) = 0,81 1.5.Ulangi soal 1.1 untuk hasil analisis ayakan seperti dibawah ini
a. Tentukan presentase butiran yang lebih halus (yang lolos) dari tiap-tiap ayakan dan gambarkan kurva distribusi ukuran butiran nya b. Tentukan D10, D30, D60 dari kurva distribusi ukuran butiran tersebut c. Hitung koefisien keseragaman, Cu d. Hitung koefisien gradasi, Cc Penyelesaian :
b. D10 = 0,185 D30 =0.325 D60= 0.5 c. Koefisien keseragaman Cu=D60/D10=(0,5)/(0,185) = 2,70 d.Koefisien gradasi Cc=(D30 .D30)/(D60 . D10)=(0,325 .0,325)/(0,5 .0,185) = 1,14
1.6. Sifat-sifat partikel suatu tanah diberikan di bawah ini. Gambarkan kurva distribusi ukuran –ukuran butiran dan tentukan persentase dari kerikil, pasir, lanau, dan lempung menurut system MIT(table 1.3)
Persentase butiran menurut sistem MIT
1.7. Kerjakan soal 1.6 menurut system USDA (1.3)
Persentase butiran menurut sistem USDA
1.8. Kerjakan soal 1.6 menurut system AASHTO (table 1.3)
Persentase butiran menurut sistem AASHTO
1.9. Sifat-sifat partikel suatu tanah diberikan di bawah ini. Tentukan persentase dari kerikil, pasir, lanau, dan lempung menurut system MIT(table 1.3)
butiran menurut sistem MIT
1.10. Kerjakan soal 1.9 menurut system USDA (table 1.3)
Persentase butiran menurut sistem USDA
1.11. Kerjakan soal 1.9 menurut system AASHTO (table 1.3)
Persentase butiran menurut sistem AASHTO
1.12. Dalam suatu uji hydrometer, data-data berikut diberikan: Gs=2.70, temperature uji=220 C, L=11.9cm pada waktu t= 30menit setelah proses sedimentasi dimulai. Berapakah diameter (D) ukuran butir terkecil yang telah mengendap di luar daerah pengukuran pada waktu itu(t=30 menit)? Penyelesaian: Diketahui : Gs =2.70, Temperature =220C waktu =30 menit Ditanya : diameter? Berdasarkan Tabel 1.7 (hal 20) didapat nilai K = 0.01199
Metode apa saja yang di gunakan pada analisis ukuran butiran?Pada umumnya, pengujian analisis ukuran butiran dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu analisis ayakan (sieve analysis) dan analisis pengendapan (hydrometer analysis).
Apa yang dimaksud dengan tanah bergradasi baik?Tanah yang banyak mengandung variasi ukuran butir disebut tanah bergradasi baik, dan tanah yang sedikit mengandung variasi ukuran butir atau tanah seragam disebut tanah bergradasi buruk. Tanah bergradasi baik lebih padat dan stabil daripada tanah bergradasi buruk.
|