Cara memasak ayam potong yang sehat

Mayoritas orang menyukai daging ayam, baik yang diolah jadi ayam goreng, semur, sup ayam, ayam krispy, ataupun olahan ayam lainnya. Selain rasanya yang lezat, ayam dipercaya mengandung manfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh manusia.

(baca buku ini untuk panduan sehat sehari-hari)

Namun apa jadinya jika ayam yang kita sukai tersebut ternyata mengandung bahan berbahya yang mengancam kesehatan. Seperti yang kita ketahui, tingkat konsumsi ayam semakin meningkat dari waktu ke waktu. Peternak dituntut berpikir dan bertindak cepat jika ingin omset penjualan meningkat.

Maka lahirlah ayam-ayam karbitan yang cepat besar dan berdaging gemuk. Pertumbuhannya dipacu, alaminya baru besar setelah berbulan-bulan lalu dipercepat jadi sekitar 45 hari saja, nafsu makannya digenjot hingga ayam-ayam tersebut hanya tau makan, makan dan makan saja. Saat dirasa ukurannya cukup dan layak jual, berakhirlah nasib si ayam di mata pisau tukang begal. Ah, nasibmu, yam.

Dan yang jauh lebih penting, sebuah definisi, bukankah kita percaya bahwa kita adalah apa-apa yang kita makan. Makanan yang biasa kita makan akan menyumbang karakter, ikut menentukan identitas diri. Jadi jangan salahkan jika zaman sekarang banyak laki-laki yang berkecendrungan ‘melambai’ dan berperilaku ‘mak-mak’. Begitupun dengan perempuannya.

Mengutip pernyataan dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi, Dr Zulkhair Ali, SpPD KGH, Palembang. Ia mengatakan, bila hormon Esterogen digunakan peternak ayam, selain untuk mempercepat pertumbuhan juga menambah nafsu makan hewan tersebut. Sayangnya hormon tersebut akan melekat pada daging yang dikonsumsi. Akibatnya manusia jadi kelebihan hormon esterogen, dan ini tentu mengganggu hormonal manusia yang bersangkutan.

(baca juga info soal pedoman gizi)

Jika pria mengonsumsi ayam broiler yang masih mengandung hormon esterogen tersebut, maka pria itu akan cendrung tumbuh seperti perempuan. Dada membesar, berperilaku seperti perempuan. Dan pada pertumbuhan perempuan, organ reproduksinya akan terpengaruh. Terjadi menstruasi dini.

Dan akhir-akhir ini kita saksikan penyandang kaum LGBT semakin meningkat. Masalah reproduksi, susah berketurunan, penyakit berbagai rupa, tingkah laku yang menyimpang, makin marak menghiasi pemberitaan di negri ini. Terlepas dari pro-kontra atau apapunlah itu. Maka bagi ibu-ibu, mak-mak, dan siapapun yang hobby masak, pertimbangkanlah hal ini. Jangan sampai faktor penyebab itu hadir karena ulah tangan kita sendiri. Mencekoki buah hati, keluarga, bahkan diri sendiri dengan hal berbahaya karena ketidaktahuan kita.

(baca juga rahasia dibalik warna pada tumbuhan dan buah )

Jika ayam kampung (ayam sehat) susah didapat, maka mau tak mau ayam broiler terpaksa jadi pilihan. Jika hal ini tak dapat terhindarkan, cobakan tips masak berikut ini:

Fimela.com, Jakarta Ketika masak ayam broiler atau ayam potong yang umum dijual di pasar atau supermarket, hal yang paling sering disadari orang pasti adalah kandungan lemaknya.

Daging ayam broiler ini memang empuk dan dijual dengan harga murah, namun juga lebih banyak kandungan lemak dibanding ayam kampung. Jika ingin lebih sehat, tentu harus membuang lemaknya sehingga hanya bagian yang bernutrisi saja yang dikonsumsi.

Begini caranya agar bisa mengonsumsi daging ayam broiler lebih sehat.

1. Buang kulitnya

Jika beli satu ekor atau dalam kondisi sudah dipotong-potong, kuliti daging ayam dan buang karena kulit ayam mengandung banyak lemak. Tentu saja, beberapa orang akan sayang membuang kulitnya karena bisa diolah, tapi jika tujuan Sahabat Fimela untuk sehat, maka kuliti ayam dan buang.

2. Buang lemaknya

Cara memasak ayam potong yang sehat

Pastikan daging ayam yang akan kita olah layak dikonsumsi./Copyright shutterstock.com

Bukan hanya lemak yang menempel di kulit yang harus dibuang, lemak yang menempel di daging juga harus dibuang. Jangan takut daging ayam jadi tidak sedap karena daging ayam sudah memiliki rasa gurih alami meski tak ada lemaknya.

3. Rendam cuka

Umumnya masih ada lemak yang menempel di daging ayam meski sudah dibuang. Agar lebih bersih, ambil cuka makan secukupnya (jika tidak ada bisa diganti jeruk nipis). Lumuri ayam dengan cuka secara merata dan rendam selama 10 menit untuk menghilangkan lendir dan lemak yang berminyak. Setelah itu cuci bersih.

4. Rebus sebelum dimasak ulang

Untuk menghilangkan lemak yang tersisa sekaligus membuang bau tak sedap, rebus daging ayam lebih dulu. Cukup hingga matang bagian luarnya, kurang lebih 15 menit. Setelah itu bilas bersih.

Ayam broiler yang rendah lemak bisa diolah lebih lanjut. Jadi jangan khawatir tidak sehat meski makan ayam broiler.

Bagaimana cara mencuci daging ayam yg benar?

Cukup gunakan 1-2 sdm cuka lalu rendam daging ayam selama 15 menit. Setelah itu, buang air rendaman dan bilas satu sampai dua kali agar rasa asam hilang. Sebelum dimasukkan ke wadah, keringkan daging ayam menggunakan kitchen towel atau tisu dapur.

Apakah ayam harus direbus dulu sebelum digoreng?

Masak dengan cara direbus, bahkan sebelum digoreng sebenarnya dianjurkan bagi Anda untuk merebusnya terlebih dahulu. Cara yang satu ini akan sangat membantu untuk menghilangkan kandungan logam berat yang ada didalamnya.

Bagaimana cara mengolah ayam broiler agar lemaknya berkurang?

Rebus sebelum dimasak ulang Untuk menghilangkan lemak yang tersisa sekaligus membuang bau tak sedap, rebus daging ayam lebih dulu. Cukup hingga matang bagian luarnya, kurang lebih 15 menit. Setelah itu bilas bersih. Ayam broiler yang rendah lemak bisa diolah lebih lanjut.

Apa manfaat makan ayam potong?

Berikut merupakan berbagai manfaat mengonsumsi ayam broiler:.
Sumber Protein yang Tinggi. ... .
Meningkatkan Sistem Imun Tubuh. ... .
Membentuk Massa Otot. ... .
Menurunkan Berat Badan. ... .
Menghilangkan Stres. ... .
6. Menyehatkan Jantung. ... .
7. Menghindari Anemia. ... .
Menguatkan Tulang..