Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan pakaian adat dari daerah

Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan pakaian adat dari daerah

ilustrasi (dok.kompas.com)


Oleh: Natasya Harifa

(Mahasiswa Unand, Sastra Minangkabau

Perempuan Minang sangat kuat mempertahankan adat dan budaya terutama dalam hal berpakaian. Bila ada kegiatan upacara adat, hari besar agama atau nasional yang digelar di Rumah Gadang atau di Museum Istano Basa Pagaruyung, atau tempat lainnya maka perempuan Minang memakai pakaian adat Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadang. Pakaian adat Limpapeh Rumah nan Gadang merupakan pakaian adat perempuan Minang. 

Pakaian ini melambangkan kebesaran perempuan suku Minangkabau dalam mengatur rumah tangga. Melihat kondisi perempuan Minang yang terjadi pada saat sekarang ini, adanya kekhawatiran akan peranan Bundo kanduang di Minangkabau apakah kedepannya masih dapat diakui oleh perempuan Minang atau tidak. 

Pengaruh dunia luar mengakibatkan bergesernya posisi Bundo kanduang sebagai Limpapeh rumah nan gadang dalam pandangan perempuan Minang sehingga cukup banyak di antara perempuan Minang yang kurang memahami peranan Bundo kanduang di Minangkabau. Fenomena ini secara tidak langsung menghilangkan identitas perempuan Minang yang telah berjalan secara turun temurun. 

Perempuan Minang sangat kuat mempertahankan adat dan budaya terutama dalam hal berpakaian. Bila ada kegiatan upacara adat, hari besar agama atau nasional yang digelar di Rumah Gadang atau di Museum Istano Basa Pagaruyung, atau tempat lainnya maka perempuan Minang memakai pakaian adat Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadang. 

Pakaian adat Bundo Kanduang Limpapeh Rumah Nan Gadang ini melambangkan kebesaran dan kemuliaan serta menjaga marwah perempuan Minang. Limpapeh memiliki arti tiang tengah dari bangunan rumah adat Minangkabau. Peran Limpapeh dalam memperkokoh menegakkan bangunan adalah analogi dari peran ibu dalam sebuah keluarga. 

Jika Limpapeh roboh, maka rumah juga akan roboh. Ini sebuah pesan agar wanita atau seorang ibu yang tidak pandai mengatur rumah tangga. Dan oleh sebab itulah keharmonisan rumah tangga tidak bertahan lama dan hubungannya akan sama roboh. Pakaian adat limpapeh rumah nan gadang digunakan pada acara adat, seperti saat menjamu pengantin. 

Istilah Limpapeh dalam bahasa Minang berarti tiang tengan pada sebuah bangunan, hal ini berhubungan dalam adat Minangkabau bahwa kaum perempuan sebagai tiang utama dalam melestarikan nilai-nilai adat.

Limpapeh

Dalam bahasa Minang, limpapeh artinya tiang tengah pada sebuah bangunan. Tiang ini merupakan pusat kekuatan dari tiang-tiang lainnya. Apabila tiang utama ini rapuh atau rusak, maka bangunan bisa runtuh.

Dalam adat Minangkabau yang menganut kekerabatan matrilineal atau alur keturunan dari garis ibu, kaum perempuan didudukkan oleh adat sebagai tiang utama dalam melestarikan nilai-nilai adat. Hal itu pun tergambar pada busana adat kaum perempuan Limpapeh Rumah nan Gadang.

Busana Adat

Limpapeh Rumah nan Gadang merupakan busana adat. Busana ini hanya dipakai pada acara-acara tertentu yang menggunakan acara adat, seperti jamuan pengantin, pengukuhan penghulu, dan lainnya. Karena jarang dikenakan, pakaian adat ini akan disimpan dan dirawat di lemari khusus.

Limpapeh Rumah nan Gadang di setiap daerah di tanah Minang mungkin tidak sama. Perbedaannya terutama terletak pada bahan pakaian, corak, dan motif hiasan. Namun secara umum, busana adat ini memiliki kesamaan pada bagian-bagiannya. Berikut ini adalah bagian-bagian dari pakaian adat Limpapeh Rumah nan Gadang.

Tingkuluak

Tingkuluak adalah penutup kepala berbentuk runcing atau gonjong. Bentuknya menyerupai bentuk atap rumah Minangkabau yang memiliki dua tanduk. Makna tingkuluak atau tengkuluk yakni penutup kepala yang bentuknya menyerupai atap rumah gadang atau kepala kerbau. Aksesoris satu ini merupakan ciri khas pakaian adat Minangkabau yang paling kentara. Bahan yang digunakan tingkuluak yakni kain selendang. Biasanya tingkuluak digunakan ketika upacara adat maupun sehari-hari.

Suntiang

Suntiang adalah hiasan pada kepala atau mahkota yang dipakai oleh pengantin perempuan.

Baju Batabue 

Baju batabue adalah baju yang penuh dengan hiasan benang emas. Motif hiasan benang-benang emas ini melambangkan kekayaan alam Minangkabau. Corak hiasannya cukup beragam. Pada pinggir baju batabue, ada batas yang diberi benang emas yang disebut minsie. Baju batabue dapat dijumpai dalam 4 varian warna, yaitu warna merah, hitam, biru, dan lembayung. 

Pada bagian tepi lengan dan leher terdapat hiasan yang biasa disebut minsie. Minsie adalah sulaman yang menyimbolkan bahwa seorang wanita Minang harus taat pada batas-batas hukum adat yang berlaku.

Lambak dan Salempang

Lambak adalah kain atau sarung sebagai penutup bagian bawah. Sarungnya bisa dari kain tenun, bisa juga dari songket. Lambak atau sarung adalah pakaian bawahan pelengkap pakaian adat Minangkabau Bundo Kanduang. 

Sarung ini ada yang berupa songket dan berikat. Sarung dikenakan dengan cara diikat pada pinggang. Belahannya bisa disusun di depan, samping, maupun belakang tergantung adat Nagari atau suku mana yang memakainya, sedangkan selendangnya disebut salempang. 

Lambak merupakan pelengkap pakaian adat Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang yang berada dibawah seperti mengenakan sarung dengan cara di ikat di pinggang. Dalam tata cara pemakaiannya yaitu dengan melipat pada belahan tengah ke depan atau ke samping, menurut tradisi dan adat setiap daerah yang mengenakannya. 

Salempang adalah pelengkap dalam pakaian adat Bundo Kanduang yang khusus digunakan oleh wanita yang sudah menikah. Makna salempang yaitu siap menjadi ibu serta nenek yang bisa menyampaikan suri tauladan untuk anak cucunya dengan baik. Pelengkap pakaian adat tersebut terbuat dari songket. Salempang diletakkan di bagian Pundak. Simbol penjualan waspada menyiratkan makna bahwa wanita harus lebih terhadap segala kondisi dan memiliki kasih sayang terhadap anak dan cucunya. 

Galang dan Dukuah

Busana adat Minangkabau ini dilengkapi dengan perhiasan berupa galang dan dukuah. Galang atau gelang dipasang di tangan. Sedangkan dukuah atau kalung dipasang di leher. Umumnya seperti pakaian wanita dari daerah lain, penggunaan baju adat Minangkabau untuk wanita juga dilengkapi dengan beragam aksesoris seperti galang (gelang), dukuah (kalung), serta cincin. (***)


Pakaian Adat Minangkabau - Minangkabau dikenal sebagai salah satu daerah di Sumatera barat yang sangat kuat dan disiplin dalam melestarikan adat budaya tanah Minang, khususnya pada bidang Pakaian adat Tradisional Minangkabau.

Baca Juga: Baju Adat Jawa Timur yang Unik

Sebernarnya, tidak hanya di Minang saja yang masih memegang erat dalam pelestarian pakaian adat, daerah lain juga masih melestarikan hingga saat ini. Pakaiaan adat Minangkabau merupakan pakaian adat yang dari struktur pakaiannya penuh dengan filosofi mengenai adat budaya tradisional Minang. 

Pakaian adat Minangkabau disebut Bundo Kanduang atau orang lain menyebutnya "Limpapeh Rumah Nan Gadang". Bundo Kanduang merupakan pakaian adat Wanita yang berasal dari Sumatera Barat dan memiliki arti yaitu sebuah tiang bangunan yang berada dipusat tengah bangunan untuk kekuatan tiang bangunan yang lain. Pakaian adat dari salah satu wilayah di Sumbar ini memang terkenal unik dan mudah dikenali, sehingga membuat pakaian Adat Minangkabau memiliki ciri khas tersendiri. 

Baca Juga: Baju Adat Sunda yang Terkenal Unik

Pakaian adat Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang merupakan Pakaian adat minang yang hanya dapat digunakan oleh wanita yang sudah menikah saja. Pada dasarnya, sama seperti Pakaian adat di wilayah lain, bahwa setiap Baju adat antara laki-laki dengan wanita memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Pada Pakaian adat Minang, Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki peranan yang sangat penting. Dilihat dari artinya, Limpapeh berarti tiang atau pilar tengah di suatu bangunan. Secara umum, Peranan Limpapeh Rumah Nan Gadang sebagai penyeimbang dalam keutuhan sebuah keluarga. 

Sebetulnya, setiap provinsi di Indonesia memilki busana tradisional dengan keunikannya masing-masing, sama juga dalam pakaian rutinitas harian masyarakat Minangkabau. Dari sisi wujud, pola sampai bahan yang dipakai, menjadi salah satu faktanya. Busana antik ini miliki keunikan tertentu di sisi topi yang mirip tanduk kerbau menyerupai atap Rumah Gadang, di Sumbar. Tak lepas dari hal itu, beberapa keunikan lain di tampakan di penambahannya:

Baca Juga: Jenis Pakaian Adat Jawa Tengah Paling Terkenal 


Berikut Kelengkapan khusus pada Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang yang dikenakan seorang wanita, antara lain:

Seperti halnya yang sudah dijelaskan di atas, Limpapeh Rumah Nan Gadang memilki arti sebagai tiang penyangga utama dalam bangunan yang menjadi kekuatan bagi tiang-tiang bangunan lainnya. 

Hal ini menjelaskan bahwa, perempuan yang sudah mengenakan Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki peran penting dalam rumah tangga. Filosofi yang tertanam dalam Pakaian adat ini adalah wanita harus mampu dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan dalam berumah tangga, apabila Limpepeh (tiang) tidak mampu menahan tiang yang lain, maka akan menghancurkan keutuhan bangunan (rumah tangga). 

Batabue adalah Pakaian adat Minangkabau yang memiliki filosofi bertabur benang emas pada Pakaiannya yang memilki simbol sebagai kekayaan tanah Sumatera Barat. Dalam jenisnya, Batabue memiliki versi Pakaian yang beragam, yaitu: lembayung, hitam, biru dan Warna merah. 

Pakaian adat tingkuluak merupakan topi atau penutup kepala yang berbentuk runcing di kedua ujungnya menyerupai tanduk kerbau dan Rumah Gadang. Biasanya, Tingkuluak digunakan sehar-hari oleh wanita Minang ataupun digunakan ketika menghadiri upacara adat tradisional Minangkabau. 

Lambak merupakan pelengkap pakaian adat Bundo Kanduang atau Limpapeh Rumah Nan Gadang yang berada dibawah seperti mengenakan sarung dengan cara di ikat di pinggang. Dalam tata cara pemakaiannya yaitu dengan melipat pada belahan tengah ke depan atau ke samping, menurut tradisi dan adat setiap daerah yang mengenakannya. 

Salempang merupakan pelengkap pakaian adat minang bagi wanita yang terbuat dari kain songket, kemudian di letakan di pundak. Nilai yang terkandung di dalam Salempang memiliki arti bahawa wanita itu haru memiliki rasa belas kasih. 

Minsie adalah bisan atau potongan kain kecil dari Pakaian yang diberi benang emas yang berfungi sebagai penutup tepi kain.

Pelengkap Pakaian adat Minangkabau wanita yang terakhir adalah Dukuah dan Galang yang memilki arti Kalung dan Gelang. Setiap daerah, dalam menggunakan pakaian adat pasti memiliki aksesoris untuk membuat tampilan semakin indah dan unik, termasuk aksesoris perhiasan Dukuah dan Galang (kalung dan Gelang). 

Baca Juga: Makanan Khas Minangkabau

Pakaian adat Minangkabau untuk Pria dikenal dengan nama Penghulu. Berbeda dengan pakain ada wanita Minangkabau, pakain penghulu hanay dapat digunakan oleh orang tertentu atau lebih tepatnya oleh orang yang dituakan. Dalam segi pemakaiannya tidak boleh sembarangan atau asal-asalan dan harus sesuai dengan adat dan tradisi yang sudah ditentukan. 


Pakaian adat Minangkabau pria juga memilki pelengkap ketika akan menggunakannya. Dalam melengkapi pakaian penghulu, berikut kami informasikan nama dan penjelasannya masing-masing:

Deta merupakan pelengkap pakaian adat Minangkabau untuk pria yang berfungsi sebagai penutup kepala, umunya berwarna hitam. 

Keunikan deta sendiri yaitu pada kerutan yang menggambarkan bhawa pemimpin atau tertua yang mengenakan Deta harus memberikan keputusan yang tepat, termasuk sudah mempertimbangkan dari segi baik buruknya. 

Filosofi dalam kerutan di Deta melambangan bahwa seorang pemimpin harus memiliki pemikiran yang keras (sambil mengerutkan dahinya) untuk mengambil keputusan. 

Pakaian adat minang pria yang kedua adalah Baju. Baju sendiri merupakan pakaian adat yang biasanya berwarna hitam dan terbuat dari kain beludru. Kain beludru adalah jenis kain yang berbulu dan lembut. 

3. Sarawa

Sarawa merupakan celana sebagai pelengkap pakaian adat pria minangkabau dengan ukuran yang besar di antara paha dan betis. Dalam filosofinya, Sarawa sendiri memilki arti bahwa pemimpin harus memilki jiwa yang besar dalam menyelesaikan suatu masalah. Itulah arti dari Sarawa. 

4. Sasampiang

Sasamping adalah selendang yang berhiaskan benang makau. Benang makau adalah benang yang berwarna emas dengan tujuan memberikan motif pada kain yang ditenun. 

Baca Juga: Baju Adat Papua Barat untuk Pria yang Terkenal Unik

Pemakaian Sasamping diletakan di Bahu. Kenapa menggunakan benang makau dalam selendang Sasamping? filosofi yang terkandung dalam penggunaan benang makau adalah ilmu dan kearifan diri. 

5. Cawek (ikat pinggang)

Cawek merupakan pelengkap pakaian adat minangkabau untuk pria dengan tujaun sebagai pengikat Sarawa. Cawek sendiri terbuat dari benang sutra yang lebut, kelembutan benang sutra pada ikat pinggang ini memilki filosofi bahwa seorang pemimpin harus mengedepankan kelembutan dalam menjalin persaudaraan. 

6. Sandang

Sandang sendiri merupakan sebuah kain merah dan dalam penggunaanya di ikat di pinggang. Tidak hanay itu saja, kain yang berbentuk segi empat ini memilki filosofi kepatuhan dalam hukum adat istiadat dan tradisi budaya Minangkabau. 

7. Keris dan Tongkat

Selain di gunakan pada pakaian adat Jawa, keris sendiri juga digunakan pada pakaian adat Minangkabau sebagai pelengkapnya. Keris di selipkan di pinggang dan dalam filosofi menggambarkan pemimpin yang bertanggung jawab dan memilki amanah dalam jabatannya. 

Itulah penjelasan mengenai Keunikan Pakaian Adat Minangkabau yang Penuh Filosofi Kehidupan. Setiap daerah pasti memiliki keunikan dan filosofi pada pakaian adat masing-masing, dikarenakan indonesia terkenal dengan beragam budaya, termasuk adat istiadat dan budaya tradisional daerah. 

Apabila ada perihal yang perlu disampaikan kepada kami, dapat menghubungi kami melalui Alamat Email:

Format yang didukung ketika menghubungi kami sebgaia berikut: 

Nama      

Subjek    

Isi pesan yang disampaikan : 

"Pesan yang dilakukan dengan tujuan untuk hal yang tidak diinginkan tidak akan kami respon."

apabila sudah mengisi format di atas, bisa langsung kirim ke alamat email yang tertera dan kami akan berusaha merespon secepatnya. Terima Kasih atas Kunjungannya.