Buku panduan skripsi lspr pdf

1 PANDUAN PENULISAN SKRIPSI DAN NONSKRIPSI Penyusun: Tim Thesis S-1 STIKOM THE LONDON SCHOOL OF PUBLIC RELATIONS JAKARTA 2016

2 KATA PENGANTAR Skripsi - nonskripsi merupakan salah satu karya ilmiah yang dibuat mahasiswa STIKOM The London School of Public Relations - Jakarta untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi. Sebagai sebuah karya ilmiah, penulisan skripsi - nonskripsi harus mengacu kepada kaidah-kaidah ilmiah, baik menyangkut metodologi, teori, dan teknis penulisannya. Pedoman penulisan skripsi - nonskripsi ini dibuat untuk memberikan bimbingan kepada Mahasiswa STIKOM The London School of Public Relations - Jakarta. Buku ini merupakan revisi dari buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Thesis yang pernah dikeluarkan sebelumnya. Diharapkan buku ini dapat memberikan suatu arahan yang jelas bagi mahasiswa yang tengah menyusun skripsi - nonskripsi. Saya menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelesaian penulisan buku panduan ini. Mudah-mudahan panduan penulisan skripsi - nonskripsi ini bermanfaat. Salam Sejahtera, Direktur STIKOM The London School of Public Relations - Jakarta Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (UK)

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENGERTIAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Dasar Penulisan Skripsi-Nonskripsi Tujuan Penulisan Skripsi-Nonskripsi Etika Penulisan Skripsi-Nonskripsi Pembimbing Skripsi-Nonskripsi 2 BAB II PROSES PENYUSUNAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Tahap Proposal (BAB I-III) Tahap Penulisan Skripsi-Nonskripsi Tahap Ujian Skripsi-Nonskripsi Internship Dan Nonskripsi 10 BAB III KERANGKA LAPORAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Bagian Awal Skripsi-Nonskripsi Bagian Tengah Skripsi-Nonskripsi Bagian Akhir Skripsi-Nonskripsi 21 BAB IV FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Kertas Ketikan Penomoran Tabel Dan Gambar Bahasa Ilmiah Ketebalan Skripsi-Nonskripsi Lampiran 27 BAB V PRINSIP PENGUTIPAN Kutipan Langsung Kutipan Tidak Langsung 31 BAB VI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Unsur Daftar Pustaka Bentuk Daftar Pustaka Penyusunan Daftar Pustaka 37 Standarisasi Materi untuk Nonskripsi 39 LAMPIRAN 44

4 Bachelor of Arts (Honours) Degree in Communication Studies Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi BAB I PENGERTIAN SKRIPSI - NONSKRIPSI 1.1 DASAR PENULISAN SKRIPSI - NONSKRIPSI Merujuk pada SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa bahwa skripsi-nonskripsi atau tugas akhir merupakan salah satu bentuk penilaian hasil belajar Mahasiswa. Dalam Pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi sebagai berikut: a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan keterampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam kawasan keahliannya. b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama. c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri bekerja di bidang keahliannya maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat. d. Mampu mengikuti perkembangan llmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian yang merupakan keahliannya. Dengan demikian, skripsi-nonskripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah atau laporan penelitian mahasiswa berdasarkan hasil penelitian mengenai suatu masalah atau fenomena sesuai minat dan latar belakang bidang studinya. Dasar penulisan mengacu pada acuan karya ilmiah internasional yakni Publication Manual of American Psychological Association APA -- (2010). 1

5 1.2 TUJUAN PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI a. Memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Komunikasi di STIKOM LSPR Jakarta. b. Mampu menuangkan buah pikiran dan menerapkan ilmu pengetahuan secara sistematis konsisten dalam bentuk tulisan berdasarkan metode ilmiah. c. Pertanggungjawaban akademik mahasiswa terhadap ilmu yang dipelajari 1.3 ETIKA PENULISAN SKRIPSI - NONSKRIPSI Dalam penulisan skripsi - nonskripsi, peneliti selayaknya memiliki kesadaran tinggi dalam etika dan kejujuran ilmiah serta mematuhi rambu-rambu penulisan yang sah dan yang dilarang dilakukan. Hal ini karena mahasiswa merupakan kelompok ilmiah dalam masyarakat, maka laporan penelitian tentu akan dibaca oleh masyarakat luas termasuk masyarakat akademis. Termasuk pelanggaran ilmiah antara lain. a. Plagiarisme atau mencuri ide orang lain atau mengutip tanpa menunjukkan sumbernya. b. Memalsukan data atau mengubah data asli dari lapangan. c. Berbohong mengenai metodologi. d. Mengklaim penelitian orang lain. e. Merugikan atau merendahkan responden atau narasumber. f. Menimbulkan kesan keliru. g. Memaksa pihak yang diteliti. h. Memalsukan tandatangan. Sanksi bagi pelanggaran ilmiah akan mendapat skorsing serta mengulang pembuatan skripsi-nonskripsi mulai dari proses pengajuan judul, dengan nilai maksimum B. 1.4 PEMBIMBING SKRIPSI - NONSKRIPSI Setiap mahasiswa akan mendapat Dosen Pembimbing (DP) atau 2

6 Thesis Advisor yakni Dosen STIKOM - LSPR Jakarta yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa selama proses penyusunan skripsi-nonskripsi. a. Tim Thesis (Head of Thesis Committee, Thesis Coordinator, dan Thesis Counselor) menentukan Dosen Pembimbing (DP) skripsinonskripsi sesuai kompetensi. b. Pembimbing skripsi-nonskripsi mempuyai komitmen dan kesediaan waktu. c. Nama DP diberitahukan bersamaan dengan pengumuman Judul yang disetujui. d. Proses ini hanya bagi mahasiswa yang telah mengisi formulir penyusunan penulisan proposal skripsi-nonskripsi (Application Form for Proposal Writing) dan formulir pengajuan judul proposal skripsi-nonskripsi (Application Form for Proposal Title). e. DP menandatangani surat permohonan kesediaan menjadi pembimbing (Request for Thesis Advisor). f. Mahasiswa wajib menunjukkan formulir bimbingan penyusunan skripsi-nonskripsi (Thesis-Nonthesis Counselling Form) kepada DP setiap kali bimbingan. g. Proses bimbingan berlangsung dua semester dan dapat diperpanjang satu semester berikutnya (extend). Mahasiswa tidak diperkenankan mengganti DP, kecuali dosen bersangkutan berhalangan untuk jangka waktu lama (lebih tiga bulan) atau telah berhenti sebagai staff pengajar STIKOM LSPR. h. Prosedur penggantian dosen pembimbing wajib sepengetahuan Thesis Committee. 3

7 BAB II PROSES PENYUSUNAN SKRIPSI-NON SKRIPSI Pada tahapan ini dibagi atas: 2.1 TAHAP PROPOSAL (BAB I-III) Ini adalah tahapan penulisan BAB I sampai III. Mahasiswa dinyatakan berhak menyusun proposal skripsi-nonskripsi apabila telah memenuhi: a. Persyaratan akademik proposal. b. Persyaratan administrasi. c. Presentasi proposal. Persyaratan Akademik Proposal a. Jumlah mata kuliah tersisa hanya LIMA mata kuliah (termasuk internship dan skripsi). b. Nilai mata kuliah prasyarat minimal C yaitu: Statistik Metodologi Penelitian Komunikasi 1 (Kuantitatif) Metodologi Penelitian Komunikasi 2 (Kualitatif) c. IPK 2,30. d. Mahasiswa yang memilih nonskripsi, maka ada tambahan mata kuliah prasyarat sesuai dengan jurusannya, dengan nilai minimal C yaitu: Jurusan DMCA: Creative Writing Jurusan Mass Communication: Writing & Reporting for Broadcasting Jurusan Marketing: Integrated Marketing Communication Jurusan Public Relations: PR for Creative Industry Jurusan Performing Arts Communication: Plan & Production Management Jurusan International Relations: International Diplomacy e. Mengisi Formulir Pengajuan Judul proposal skripsi-nonskripsi 4

8 dengan tiga (3) usulan topik penelitian serta Formulir Penyusunan Proposal Skripsi-Nonskripsi. f. Usulan topik dikaitkan dengan bidang konsentrasi, kreatif dan bermanfaat, jangan sampai terjadi pengulangan. Tim Thesis berhak menolak judul yang diajukan bila ternyata judul tersebut sama dengan data bank judul proposal dan judul skripsi-nonskripsi yang telah ada, atau tidak ada hubungan dengan komunikasi. g. Judul skripsi-nonskripsi yang sudah disetujui oleh Tim Thesis berlaku selama 3 semester. Apabila mahasiswa belum menyelesaikan skripsi-nonskripsinya dalam rentang waktu 3 semester maka diwajibkan untuk mengajukan judul yang baru dan dengan pembimbing skripsi-nonskripsi yang baru pula. Persyaratan Administrasi Proposal a. Sudah terdaftar sebagai mahasiswa aktif melalui pendaftaran ulang pada semester yang bersangkutan. b. Melampirkan fotokopi Study Card semester berjalan c. Telah menyelesaikan administrasi keuangan pada semester yang bersangkutan. d. Dilakukan pengecekan transkrip melalui LSPR Module program transkrip. Presentasi proposal a. Setelah judul disetujui, mahasiswa berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing untuk mengikuti presentasi proposal. b. Proposal penelitian dibuat minimal 30 halaman (Skripsi) dan 15 halaman (Nonskripsi), ditandatangani asli oleh pembimbing, minimum empat (4) rangkap untuk dipresentasikan di depan anggota tim pembimbing (panelis proposal). c. Sebelum presentasi proposal penelitian, mahasiswa wajib mendaftarkan dan mendapatkan jadwal sidang presentasi proposal ke Thesis Administrator dengan mengisi Form Presentasi Proposal (Application Form for Proposal Hearing). d. Setelah presentasi proposal, mahasiswa diberi kesempatan memperbaiki proposal penelitian dua minggu dan wajib menyerahkan satu (1) eksemplar proposal yang sudah direvisi 5

9 (disetujui DP) dan ditandatangani asli oleh DP dan Thesis Counselor. e. Mahasiswa yang tidak menyerahkan revisi proposal tepat waktu, harus presentasi ulang. f. Mahasiswa yang mendadak tidak hadir pada sidang proposal tanpa alasan yang jelas akan dijadwalkan untuk sidang ulang dan hanya mendapatkan nilai maksimum B+ (kecuali sakit, kecelakaan, Anggota keluarga ada yang meninggal, atau urusan pekerjaan). 2.2 TAHAP PENULISAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Ini adalah tahapan proses penulisan BAB IV V dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: Persyaratan akademik a. Lulus mata kuliah Seminar of Reseach Proposal dengan nilai minimal C. b. Tinggal maksimum 2 (dua) mata kuliah yang sedang diambil. c. IPK 2,50. Persyaratan administrasi a. Mengisi Application Form for Thesis/Nonthesis Writing. b. Mengisi KRS untuk menulis skripsi-nonskripsi. c. Melengkapi persyaratan pembayaran. d. Melampirkan study card semester berjalan. e. Dilakukan pengecekan transkrip melalui LSPR Module program transkrip. 2.3 TAHAP UJIAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Ini adalah tahapan sidang ujian di mana mahasiswa dapat mengikuti tahapan ini dengan memenuhi: 1. Persyaratan akademik ujian skripsi-nonskripsi a. Sudah menyelesaikan mata kuliah sebanyak 139 SKS. b. Sudah menyelesaikan penulisan skripsi-nonskripsi dengan 6

10 tandatangan DP skripsi-nonskripsi. c. Menyerahkan 4 (empat) jilid soft cover skripsi-nonskripsi ke bagian akademik dua minggu sebelum pelaksanaan ujian skripsi-nonskripsi atau waktu yang telah ditetapkan. 2. Persyaratan administrasi ujian skripsi-nonskripsi a. Mengisi Application Form for Thesis Defense. b. Memiliki bukti transkrip akademik terakhir yang disahkan Dean STIKOM LSPR - Jakarta. c. Melampirkan berkas persyaratan yang telah ditentukan. d. Sudah menyelesaikan kewajiban administrasi keuangan dengan bukti pembayaran. e. Bebas dari pinjaman buku perpustakaan dengan bukti bebas pinjaman buku perpustakaan. Pemalsuan tanda tangan akan dikenakan sanksi. f. Sudah memenuhi ketentuan angka non academic point (NAP) yang ditetapkan oleh Wakil Ketua III. g. Jadwal waktu ujian skripsi-nonskripsi diumumkan setiap awal bulan atau waktu yang ditentukan. h. Wajib mengikuti briefing mahasiswa sebelum ujian skripsinonskripsi. 3. Sidang skripsi-nonskripsi a. Mahasiswa harus hadir sejak awal sebelum ujian skripsinonskripsi dimulai. b. Mahasiswa menyiapkan materi presentasi skripsinonskripsi dengan durasi menit, dalam bentuk softcopy (via flash disk). c. Untuk sidang nonskripsi berkelompok, peserta sidang mempresentasikan nonskripsinya bersama-sama secara ringkas dengan durasi menit. Setelah presentasi selesai maka akan dilakukan sesi tanya jawab antara panelis dengan anggota kelompok secara individual. d. Sidang skripsi-nonskripsi berlangsung maksimal 1 jam untuk setiap pesertanya. e. Pada saat ujian skripsi-nonskripsi, mahasiswa diharuskan berpakaian rapi. Pria mengenakan kemeja putih lengan 7

11 panjang, disarankan menggunakan jas hitam, berdasi, celana hitam serta mengenakan sepatu tertutup berwarna hitam. Wanita mengenakan kemeja putih, disarankan menggunakan blazer hitam, rok hitam berukuran di bawah lutut serta sepatu tertutup berwarna hitam. f. Mahasiswa/i tidak diizinkan membawa telepon genggam ke dalam ruang sidang. g. Setelah sidang ujian, mahasiswa wajib melapor ke Thesis Bureau untuk persiapan kelengkapan wisuda. Sistem penilaian ujian skripsi-nonskripsi a. Komposisi penguji dalam ujian skripsi-nonskripsi terdiri dari Ketua Sidang (Chairman), Penguji Ahli, dan DP Skripsi- Nonskripsi. b. Waktu ujian sekurangnya satu jam. c. Sistem penilaian skripsi mencakupi: Kemampuan presentasi dan penguasaan materi (15%) Bahasa dan etika penelitian (10%) Orisinalitas (15%) Relevansi dengan ilmu komunikasi (20%) Mutu isi (40%) d. Sistem penilaian untuk nonskripsi: Kemampuan presentasi dan penguasaan materi (15%) Bahasa dan etika penelitian (10%) Orisinalitas (20%) Relevansi dan keaplikatifan karya akhir (40%) Isi nonskripsi (15%) e. Pengumuman hasil ujian lulus atau tidak lulus oleh Ketua Sidang sesaat setelah ujian selesai. f. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi-nonskripsi (rentang skala B- sampai A yakni ). g. Setelah dinyatakan lulus, mahasiswa wajib menyelesaikan revisi skripsi-nonskripsi dalam bentuk hard cover (untuk nilai A- dan A) dan dalam bentuk CD, satu bulan setelah sidang skripsinonskripsi. h. Apabila tidak dapat menyelesaikan perbaikan skripsi-non- 8

12 skripsi tepat waktu, wajib menempuh ujian ulang dan mendapatkan nilai maksimum B+. i. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus jika mendapat nilai kurang dari B ( di bawah 70). j. Mahasiswa yang tidak lulus skripsi-nonskripsi wajib mengikuti ujian ulang skripsi-nonskripsi dengan dikenakan biaya sebesar Rp ,-. k. Jika sudah melampaui batas masa studi S1 sebanyak 14 semester, belum lulus ujian skripsi/nonskripsi, maka mahasiswa dinyatakan drop out (DO) dari STIKOM LSPR. Penyerahan hardcover a. Mahasiswa yang telah lulus ujian dan telah melakukan revisi wajib menyerahkan hard cover satu eksemplar (Khusus nilai A- dan A) dan CD (khusus nilai di bawah A-) ke bagian Thesis Bureau untuk diserahkan ke Perpustakaan, dua CD untuk file dokumentasi Departemen Thesis dan Perpustakaan serta DP (pilihan) bisa dalam bentuk hardcover / CD b. Revisi skripsi-nonskripsi harus mendapat persetujuan DP dan Thesis Counselor c. Mahasiswa yang tidak menyerahkan hardcover tepat waktu, diwajibkan sidang ulang dengan biaya sidang yang ditanggung oleh mahasiswa yang bersangkutan. Pembuatan ijazah a. Mahasiswa perlu mengisi aplikasi form graduation dan mengumpulkan pasfoto hitam putih terbaru 4 x 6 cm (3 lembar), berpakaian formal (Pria berkemeja putih, dasi dan jas hitam. Wanita berbaju putih dan blaser hitam) b. Fotokopi Ijazah SLTA/Ijazah pendidikan terakhir yang sudah dilegalisasi pejabat berwenang. c. Pas foto 4 x 6 sebanyak 1 lembar (berwarna) dengan background merah untuk buku tahunan. d. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengajukan Surat Keterangan Lulus apabila telah menyelesaikan sidang akhir dan revisinya. 9

13 Perpanjangan penulisan skripsi-nonskripsi a. Jika dalam kurun waktu yang ditentukan (dua semester) mahasiswa belum menyelesaikan skripsi-nonskripsi, maka dengan persetujuan DP, dapat memperpanjang waktu penulisan dengan mengisi Formulir Perpanjangan Penulisan Skripsi (Writing Extension Request Form). b. Melampirkan fotokopi transkrip akademik terakhir yang sudah disahkan Dean STIKOM LSPR. c. Melampirkan fotokopi Study Card semester berjalan d. Telah menyelesaikan administrasi keuangan pada semester berjalan e. Mahasiswa yang belum melakukan registrasi ulang, tidak diperkenankan melakukan proses bimbingan dan mengikuti ujian skripsi-nonskripsi. f. Jika dalam kurun waktu tiga semester mahasiswa belum menyelesaikan skripsi-nonskripsi, maka diwajibkan mengajukan judul baru dan diberikan pembimbing skripsi nonskripsi yang baru INTERNSHIP DAN NONSKRIPSI Project internship bila ingin dilanjutkan menjadi project nonskripsi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Mahasiswa yang menjalankan internship secara individu diperbolehkan untuk melanjutkan internship projectnya menjadi karya nonskripsi 2. Mahasiswa yang menjalankan internship secara berkelompok pada satu perusahaan dan mengerjakan satu project yang sama, tidak diperkenankan melanjutkan internship project tersebut menjadi project nonskripsi. 3. Mahasiswa yang menjalankan internship secara berkelompok pada satu perusahaan diperbolehkan melanjutkan project internship menjadi project nonskripsi dengan ketentuan topik yang diteliti berbeda di antara mahasiswa dalam kelompok internship tersebut. Misalnya: dalam satu grup internship ada tiga mahasiswa PAC yang melakukan project pertunjukan, maka tiga mahasiswa tersebut harus mengambil topik 10

14 nonskripsi yang berbeda walaupun mengenai satu pertunjukan yang sama seperti membuat project tentang kostum, script dan production plan. 4. Mahasiswa yang menjalankan internship secara kelompok pada satu perusahaan, tetapi berbeda jurusan dan menjalani project internship yang berbeda, diperbolehkan melanjutkan project internship menjadi project nonskripsi. Misalnya: dengan satu project (event) yang sama, masing-masing mahasiswa mengerjakan sesuai keahliannya. Mahasiswa DMCA dapat meneruskan project internshipnya mengenai pembuatan iklan, mahasiswa Mass Communication mengenai program acara pada events tersebut dan mahasiswa PR mengenai hubungan dengan pers dan sebagainya. 11

15 BAB III KERANGKA LAPORAN SKRIPSI-NONSKRIPSI (Hardcover) 3.1 BAGIAN AWAL SKRIPSI-NONSKRIPSI 1. Lembaran sampul depan (lihat contoh skripsi-nonskripsi pada Lampiran Hal. 48) a. Logo STIKOM LSPR b. Judul c. Maksud skripsi-nonskripsi dibuat d. Tahun penyelesaian skripsi-nonskripsi 2. Lembaran Kosong Kertas putih kosong sebagai pemisah antar halaman sampul depan dengan halaman sampul dalam. 3. Lembaran Sampul Dalam Berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, diketik di atas kertas putih. Kertas pembatas kuning berlogo STIKOM LSPR - Jakarta 4. Lembaran Persetujuan Skripsi-Nonskripsi Di lembaran ini memuat judul skripsi, Nama siswa, NIM, konsentrasi, tanda tangan asli Dosen Pembimbing dan Thesis Counselor, tidak diberi nomor halaman, dibuat oleh mahasiswa yang bersangkutan (lihat contoh skripsi-nonskripsi di Lampiran Hal. 48) 5. Lembaran Pengesahan Skripsi-Nonskripsi Lembaran ini memuat tanggal ujian dan tanda tangan para Panelist, dapat diambil di Bagian Akademik setelah pelaksanaan sidang skripsi dan hanya berlaku bagi mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam ujian. Lalu disisipkan Kertas pembatas kuning Berlogo STIKOM-LSPR hitam putih. Catatan Penomoran halaman mulai dari bagian di bawah berikut ini 12

16 dimulai dari angka romawi terkecil. Contoh : i, ii, iii, dst. 6. Abstrak (abstract) Uraian singkat tapi lengkap (rumus B-M-R-I yakni latar belakang penelitian (background), metode penelitian (method), hasil penelitian (result of research) dan saran/implikasi penelitian (implication/conclusion), dalam bahasa Indonesia dan Inggris, masing-masing dalam satu paragraf atau 1 halaman, ditulis rapat (1 spasi), dan ada kata-kata kunci (keywords). Abstrak dalam Bahasa Inggris harus dicek terlebih dahulu ke English Division selama 1 minggu. 7. Kata Pengantar Uraian singkat tentang maksud penyusunan skripsi-nonskripsi, ucapan terima kasih dari penulis kepada berbagai pihak. Jumlahnya tidak lebih dari 2 halaman, menggunakan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun. Tidak dibenarkan menggunakan bahasa prokem atau slang. Lalu disisipkan Kertas pembatas kuning berlogo STIKOM-LSPR hitam putih. *Catatan: Pada ucapan terima kasih, tambahkan titik dan koma setelah penulisan gelar. contoh: Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR (UK)., Ketua STIKOM The London School of Public Relations - Jakarta. 8. Daftar Isi Untuk memberikan gambaran menyeluruh isi skripsi-nonskripsi, bab atau sub bab dengan nomor halaman masingmasing. Lalu disisipkan Kertas pembatas kuning Berlogo STIKOM- LSPR 9. Daftar Tabel Jika di dalam skripsi-nonskripsi terdapat lebih dari satu tabel lalu buat daftar tabel yang memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Penomoran Tabel dimulai dari Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, dan seterusnya. Lalu disisipkan Kertas pembatas kuning Berlogo STIKOM-LSPR hitam putih 13

17 10. Daftar Gambar Jika di dalam skripsi-nonskripsi terdapat lebih dari satu gambar lalu buat daftar gambar yang memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Penomoran Gambar dimulai dari Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3, dan seterusnya. Lalu disisipkan Kertas pembatas kuning Berlogo STIKOM-LSPR hitam putih 11. Daftar Lampiran Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat apabila skripsi-nonskripsi dilengkapi dengan lebih dari 1 lampiran. Lalu disisipkan Kertas pembatas kuning Berlogo STIKOM-LSPR hitam putih 12. Dapat menggunakan kertas bolak-balik 3.2 BAGIAN TENGAH SKRIPSI-NONSKRIPSI Judul: singkat, kurang lebih 12 kata, spesifik, mencerminkan isi tulisan skripsi, dan mengandung kata-kata kunci pada abstrak (keywords). Contoh format judul: KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANTARA TERAPIS DENGAN INDIVIDU PENYANDANG AUTISME: STUDI DESKRIPTIF PADA SEKOLAH LUAR BIASA DIAN KUSUMAH *Catatan: - Anak judul yang semula dalam tanda kurung diganti dengan titik dua - Diperbolehkan apabila tidak memakai anak judul (Satu judul besar saja) A. Kerangka Laporan Penelitian Kuantitatif Topik: fakta dari objek riset memiliki realitas objektif 14

18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Berisi penjelasan mengenai data/fakta/fenomena variabel yang diteliti, identifikasi masalah penelitian serta alasan pemilihan objek penelitian, jangan terlalu panjang lebar, lebih baik fokus pada the real problem, dengan didukung pra-penelitian atau jurnal komunikasi terkini dan relevan) 1.2 Rumusan Masalah (Ditulis dalam bentuk pertanyaan penelitian dalam satu kalimat, merupakan gabungan objek dan metode penelitian yang akan digunakan) 1.3 Tujuan Penelitian (Untuk mendapatkan deskripsi penjelasan kausal, generasi hasil, prediksi peristiwa berdasarkan variabel, gunakan kata kerja yang terukur dan berikan kesan akan ada perubahan dari hasil penelitian) 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis (memberi kontribusi pada pengembangan teori ilmu komunikasi) b. Manfaat Praktis (memberi kontribusi pada masyarakat, organisasi atau perusahaan) 1.5 Sistematika Penulisan (jelaskan secara singkat isi bab 1-5) BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1 Hasil Penelitian komunikasi sebelumnya (pilih 2 atau lebih jurnal komunikasi yang relevan dan terkini untuk menunjukkan perbedaan penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan), buat tabel perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. 2.2 Satu atau dua teori saja yang dibangun secara mendalam dan komprehensif, diambil dari buku asli, disarankan bukan terjemahan dan bukan kutipan dari pengarang lainnya. Pilih teori yang relevan, mutakhir dan primer, jangan langsung ke definisi, tapi jelaskan dulu secara umum tentang teori tersebut. 2.3 Bagan Kerangka Teori, diikuti narasi penjelasan teori yang dikaitkan dengan penelitian. 15

19 2.4 Hipotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian (tidak perlu definisi, langsung saja cara kerjanya. Perlu uraian mengapa menggunakan paradigma tertentu (kuantitatif atau kualitatif), serta uraian tentang pendekatan tertentu (misalnya korelasi). 3.2 Populasi dan Sampel (jelaskan langkah-langkahnya, tidak perlu definisi) 3.3 Teknik Pengumpulan Data (jelaskan kegiatannya, kemukakan rancangan kuesioner) 3.4 Teknik Analisis Data (deskriptif, korelasi, regresi, eksplanasi, analisis faktor, dll) 3.5 Operasionalisasi Variabel (mengacu ke teori, terdiri dari variabel, dimensi, indikator dan metode pengukuran) - dibuat dalam bentuk tabel 3.6 Uji Instrumen (Uji validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan statistiknya dilaporkan dalam lampiran saja). 3.7 Waktu dan Tempat Penelitian (buat jadual/time table penelitian sehingga bisa tepat waktu). 3.8 Keterbatasan Penelitian (lebih ditekankan pada keterbatasan dalam metodologi yang digunakan) BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum objek penelitian/responden 4.2 Hasil analisis penelitian (hasil analisis kuesioner, interpretasi data serta pengujian hipotesis) 4.3 Pembahasan (penjelasan deskriptif mengenai keterkaitan hasil analisis dengan teori di BAB II) BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Isi simpulan bukan summary, tetapi merupakan hasil sintesis dari pembahasan Bab I s/d IV guna menjawab tujuan penelitian. 5.2 Saran Saran akademis ditujukan untuk penelitian selanjutnya lebih spesifik, jadi tidak sekedar saran untuk diadakan penelitian lebih lanjut. Saran praktis ditujukan untuk masyarakat, perusahaan 16

20 atau komunitas. DAFTAR PUSTAKA Minimal lima belas (15) buku teks (buku cetak atau elektronik/e-books), 10 tahun terakhir dari tahun penulisan skripsi-nonskripsi (tidak termasuk majalah, surat kabar, dan website), semua ditulis jadi satu berdasarkan urutan nama, tidak perlu memisahkan buku dan majalan atau sumber lain (LIHAT TEKNIK PENGUTIPAN BAB V dan BAB VI). B. Kerangka Laporan Penelitian Kualitatif Topik: spesifik dan mendalam, menyiratkan eksplorasi mendalam terhadap suatu fenomena tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Berisi penjelasan mengenai masalah yang dikemukakan yang dipandang menarik dan perlu diteliti, langsung saja ke pokok masalah dengan didukung hasil penelitian komunikasi sebelumnya dari jurnal komunikasi yang relevan dengan tahun terkini) 1.2 Rumusan Masalah (dibuat satu kalimat tanya) 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Sistematika Penulisan BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1 Hasil penelitian komunikasi sebelumnya (2 atau lebih jurnal komunikasi yang relevan dan terkini) untuk menunjukkan perbedaan hasil riset sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan 2.2 Satu atau dua teori yang relevan, mutakhir dan primer dari buku asli (bukan terjemahan atau kutipan buku lain) untuk menjelaskan fenomena yang terjadi 2.3 Bagan Kerangka Teori, diikuti narasi penjelasan teori yang dikaitkan dengan penelitian 17

21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian (jelaskan langsung cara kerja penelitian, tidak perlu definisi) 3.2 Narasumber/unit analisis (jelaskan alasan dan teknik pemilihan narasumber atau unit analisis) 3.3 Fokus Penelitian (mengacu ke teori sebagai batasan lingkup penelitian, terdiri dari objek penelitian, elemen, dan evidensi disarankan dibuat dalam tabel) 3.4 Teknik Pengumpulan Data (uraikan cara dan langkah pengumpulan data) 3.5 Teknik Analisis Data (gunakan model analisis kualitatif: antara lain analisis framing, semiotika, analisis isi, model interaktif Miles & Huberman, taksonomi Spradley, model koding Strauss & Corbin, model tematik Cresswell, analisis wacana, etnografi dll) Contoh model interaktif Miles & Huberman yakni pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 3.6 Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (pilih triangulasi, atau trustworthiness: credibility, transferability, dependability, confirmability). Kalau tidak menggunakan teknik pengecekan keterpercayaan, maka harus ada penjelasan. 3.7 Waktu dan Tempat Penelitian (kalau perlu buat jadual/time table penelitian sehingga bisa selesai tepat waktu) 3.8 Keterbatasan Penelitian (jelaskan keterbatasan dalam metodologi atau analisis data yang digunakan, bukan keterbasan dari penulis) BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian/Unit Analisis/Profil Narasumber 4.2 Hasil Analisis Penelitian (hasil wawancara atau observasi) 4.3 Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Isi simpulan bukan summary, tetapi merupakan hasil sintesis dari pembahasan Bab I s/d IV guna menjawab tujuan penelitian Saran akademis ditujukan untuk penelitian selanjutnya lebih spesifik, jadi tidak sekedar saran untuk diadakan penelitian lebih 18

22 lanjut. Saran praktis ditujukan untuk masyarakat, perusahaan atau komunitas. DAFTAR PUSTAKA (LIHAT PRINSIP PENGUTIPAN DI BAB V dan BAB VI) C. KERANGKA LAPORAN NONSKRIPSI CATATAN: Karya ilmiah dalam bentuk nonskripsi tetap mengacu pada kaidah ilmiah Mendiknas no 232/ 2000 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Berisi masalah apa yang dapat dijawab dengan konsep atau pembuatan karya, bisa juga melakukan pra-penelitian untuk memperoleh data dan fakta yang dapat menguatkan topik yang direncanakan, alasan ketertarikan serta mengapa karya/topik itu dibuat) dengan FGD, kuesioner atau wawancara. 1.2 Masalah Perencanaan Merupakan masalah yang ditemukan dan akan dipecahkan melalui karya. (Contoh: Bagaimana membuat majalah di pesantren untuk remaja santri sebagai media komunikasi?) 1.3 Tujuan Perencanaan (Penjelasan rinci bagaimana masalah yang tertuang di Rumusan Masalah dapat teratasi dengan pembuatan atau konsep karya) 1.4 Manfaat Karya (Manfaat akademis dan manfaat praktis) 1.5 Sistematika Penulisan BAB II KERANGKA KONSEP 2.1 Referensi atau konsep dari karya sebelumnya dengan mengacu ke karya-karya terkini. Ini untuk menunjukkan apa perbedaan karya yang akan dibuat dengan yang sudah ada. 2.2 Teori sebagai landasan pengerjaan karya sesuai dengan konsentrasi dan karya yang akan dibuat (cukup satu atau dua teori saja sebagai landasan, lalu dikembangkan atau ditarik kegunaannya untuk menjawab masalah dan memberi solusi 19

23 BAB III LANGKAH-LANGKAH KARYA 3.1 Bab ini berisikan prosedur berdasarkan referensi ilmiah sampai konfirmasi sesuai target khalayak. Misal: langkah pembuatan surat kabar dengan rancangan penerbitan serta rubrik` yang ditawarkan, majalah, strategi komunikasi pemasaran, program spesial, 10 langkah strategi PR. 3.2 Batasan Karya: untuk menunjukkan posisi perancang karya BAB IV APLIKASI Berisikan penjabaran aplikasi berdasarkan uraian langkah-langkah yang diajukan di BAB III. Pada bab ini aplikasi karya pada beberapa konsentrasi sudah sampai pada tahapan prototype/dummy, dimulai dari tahapan proses. Contoh aplikasi media komunikasi: 4.1 Public Relations (Acara peluncuran, pameran, program CSR, krisis manajemen) 4.2 Marketing (Konsep marketing) 4.3 Advertising (Aktivitas promosi, TVC, Signage dll.) 4.4 Mass Communications (Pembuatan majalah, Program feature film TV, Program radio, Film pendek) 4.5 Performing Arts Communication (Pementasan, Script theater. pembuatan lagu (lengkap dengan partitur), konsep film animasi. 4.6 International Relations (Simulasi sidang) BAB V SIMPULAN KARYA Rekomendasi Implikasi DAFTAR PUSTAKA Minimal 10 buku teks, 10 tahun terakhir dari tahun penulisan nonskripsi, tidak termasuk majalah, surat kabar, website. (LIHAT PRINSIP PENGUTIPAN BAB V dan BAB VI) Untuk nonskripsi berkelompok, paper yang dibuat hanya satu untuk 20

24 satu kelompok. 3.3 BAGIAN AKHIR SKRIPSI-NONSKRIPSI Mencakup Lampiran yang berisikan data atau keterangan lain yang berfungsi mendukung bagian utama skripsi-nonskripsi 1. Lampiran Kuesioner, Transkrip Wawancara atau Sumber data 2. Catatan Observasi 3. Hasil Uji instrumen Validitas dan reliabilitas 4. Sumber data Pendukung: artikel, data rating, pres rilis, teks, foto 5. Lembaran dari perusahaan/narasumber berupa surat keterangan telah melakukan penelitian 6. Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk Kepentingan Akademis 7. Surat pernyataan menyangkut Keaslian Penelitian diberi Materai (Lembar asli diserahkan kepada bagian akademik, sedangkan fotokopi dilampirkan dalam softcover/hardcover (Lihat Lampiran pada Hal. 48) 8. Daftar Riwayat Hidup (dilengkapi dengan foto mahasiswa dengan formal style 21

25 BAB IV FORMAT DAN TATA CARA PENULISAN 4.1 KERTAS Untuk kertas di dalam soft cover & hard cover skripsi-nonskripsi adalah A4 (210x297 mm) berat 80 gram, boleh bolak-balik. Untuk cover, digunakan kertas warna krem jenis concorde dan dilaminating. 4.2 KETIKAN 1. Huruf Untuk seluruh naskah dipakai jenis huruf (font) Arial 12 dengan dua spasi. 2. Bilangan dan satuan a. Bilangan diketik dengan angka misalnya jumlah oplag surat kabar eksemplar. Bilangan pada permulaan kalimat tidak diketik dengan angka, tetapi harus dieja, misalnya "Dua puluh perusahaan surat kabar..." b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya "harga jual per unit Rp 1.176,50." c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik dibelakangnya, misalnya "m, g, kg" 3. Jarak Jarak antara dua baris (kalimat) adalah dua spasi, tanpa jeda enter antar paragraf, kutipan langsung (1 spasi), judul tabel/gambar dan daftar pustaka yang lebih dari 1 baris diketik dengan jarak 1 spasi. Line spacing options: left, right, before, and after = 0 22

26 Batas Pengetikan Tepi atas: 4 cm Tepi bawah: 3 cm Tepi kiri: 4 cm Tepi kanan: 2,5 cm (Justify text) 4. Alinea baru Untuk pembuatan alinea baru satu kali tab menjorok ke dalam. Setiap alinea minimal dua kalimat yang saling berhubungan. 5. Judul, Sub Judul, dan Sub-Sub Judul a. Judul ditulis dengan huruf besar, simetris di tengahtengah, tanpa titik. Bila judul lebih dari 1 baris, diketik dengan bentuk piramida terbalik (Lihat lampiran pada Hal. 48) b. Judul bab diketik dengan huruf besar, diatur simetris di tengah batas tepi kiri dan kanan tanpa diakhiri dengan tanda titik. c. Sub-sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri dicetak tebal. Hanya huruf pertama saja yang huruf besar, dan pengetikan tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub-sub judul dimulai dengan alinea baru. Anak sub judul minimal 3). 4.3 PENOMORAN Halaman a. Lembaran tanda persetujuan skripsi dan tanda pengesahan skripsi tidak diberi nomor halaman. b. Bagian skripsi-nonskripsi mulai dari abstrak sampai dengan daftar lampiran, diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i,ii,iii,dst.) c. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I) sampai dengan halaman terakhir dari lampiran, beri nomor halaman dengan angka (1,2,3,dst ) d. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab baru, nomor halaman ditempatkan di tengah bagian bawah. Pengetikan nomor halaman adalah 2,5 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas. (Lihat Contoh 23

27 Lampiran pada Hal.48) 4.4 TABEL DAN GAMBAR Tabel dan gambar diberi nomor urut dengan angka Arab. Penyajian tabel dan gambar mengikuti tata cara sebagai berikut: 1. Tabel a. Tabel dibuat pada kertas naskah dan diletakkan di bagian tengah halaman di antara baris-baris kalimat teks tubuh utama skripsi/nonskripsi. b. Tabel diberi keterangan nomor (Misal: Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, dan seterusnya secara urut) lalu diberi keterangannya. Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak antara satu baris dengan baris lainnya di dalam tabel 1 spasi. c. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas margin. Garis-garis vertikal dihilangkan (mengikuti format Jurnal). d. Beri 1x jeda enter pada sebelum dan sesudah Tabel, untuk memisahkannya dengan tulisan paragraf. e. Tabel yang ukurannya besar dapat diatur lebih dari 1 halaman kertas atau dibuat dalam format landscape. f. Disarankan untuk mengambil data penting sehingga tabel yang dibuat dalam bagian utama skripsi dapat disederhanakan. g. Setiap tabel tentang data harus ditulis sumber kutipannya. Contoh: Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, N = 40 Usia Frekuensi % Jumlah Sumber : Data Primer,

28 Keterangan nomor pada Tabel diletakkan di kiri atas, sedangkan keterangan sumber pada Tabel diletakkan di kiri bawah Garis-garis vertikal dihilangkan Contoh: 2. Gambar a. Gambar diletakkan simetris, disesuaikan dengan tulisan pada paragraph, dan tidak melewati margins. b. Gambar diberi keterangan nomor (Misal: Gambar 1, Gambar 2, Gambar 3, dan seterusnya secara berurutan) dan diberi keterangan judul gambar serta sumber. c. Gambar yang memerlukan halaman yang besar dan lebar melewati batas margin naskah dapat disajikan sebagai lampiran. d. Gambar yang tidak dapat diterima sebagai bagian naskah skripsi nonskripsi adalah: 1. Gambar yang dibuat pada kertas grafik (harus hasil scan atau format digital). 2. Gambar yang dibuat pada kertas lain yang ditempel pada kertas naskah. Source (Sumber) Message (Pesan) Channel (Media) Receiver (Penerima) Effect (Efek) Gambar 1. Model Komunikasi S-M-C-R-E, dari R. Ruslan, 2006, p.102 Keterangan nomor dan sumber pada Gambar diletakkan di kiri bawah 4.5 BAHASA ILMIAH 1. Pemakaian bahasa Bahasa Indonesia yang digunakan ialah Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah, serta santun. Kalimat harus utuh dan lengkap dalam arti subjek, predikat, objek dan 25

29 keterangan. 2. Istilah Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah diindonesiakan. Jika terpaksa memakai istilah asing, kata atau istilah tersebut dicetak miring (italic). 3. Hal-hal yang harus dihindari a. Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua seperti: saya, aku, kami, kita, kamu, dan sebagainya, dalam kalimat naskah skripsi. Usahakan untuk diformulasikan dalam bentuk kalimat pasif. b. Penggunaan kata penghubung seperti: sehingga, dan, sedangkan, untuk memulai suatu kalimat. c. Penggunaan kata depan, "di" dan "ke" yang tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subjek. d. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat. 4.6 KETEBALAN SKRIPSI-NONSKRIPSI Skripsi dibuat minimum 60 halaman dan nonskripsi minimum 30 halaman, tidak termasuk halaman lampiran. Susunan/kronologis Tubuh Skripsi-Nonskripsi 1. Halaman sampul 2. Lembar Persetujuan Skripsi-Nonskripsi 3. Lembar Pengesahan Skripsi-Nonskripsi (Setelah sidang akhir) 4. Abstrak (dalam bahasa Indonesia) 5. Abstract (dalam bahasa Inggris yang telah dicek English Division) 6. Kata Pengantar (termasuk ucapan terima kasih) 7. Daftar Isi 8. Daftar Tabel 9. Daftar Gambar 10. Daftar Lampiran 11. Tubuh Tulisan Utama (BAB I - V) 12. Daftar Pustaka 26

30 13. Lampiran 14. Surat Keterangan Penelitian 15. Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir untuk Kepentingan Akademis 16. Surat Pernyataan Penelitian 17. Riwayat Hidup 4.7 LAMPIRAN Semua lampiran harus diberikan judul dan nomor urut. Semua singkatan harus diberikan penjelasan langsung. Dokumen yang tidak mempunyai relevansi dengan tubuh tulisan tidak dilampirkan. 27

31 BAB V PRINSIP PENGUTIPAN Setiap karya tulis ilmiah, penguraian skripsi-nonskripsi membutuhkan adanya pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas tersebut dapat diambil atau dikutip dari berbagai sumber. Oleh karena itu, sumber-sumber yang dijadikan acuan (referensi) hendaknya benarbenar bisa terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat kebenaran dan atau mutu ilmiahnya. Ataupun kutipan dapat dilakukan dengan cara mengutip/memetik pendapat atau ide yang terdapat pada sumber itu, kemudian memasukkan ke dalam skripsi (kutipan langsung). Selain itu, kutipan dapat juga dilakukan dengan hanya menyebutkan sumbernya, sedangkan ide asli yang terdapat dalam sumber itu diolah sedemikian rupa, sehingga uraian yang dutarakan itu, merupakan milik sendiri (kutipan tidak langsung). Dalam menyebut sumber kutipan pada prinsipnya cukup hanya menyebut nama pengarang (yang sudah lazim dikenal), tahun penerbitan dan nomor halaman. Berikut ini akan diuraikan prinsip-prinsip pengutipan, baik pengutipan langsung maupun pengutipan tidak langsung. *Mengutip sumber dari Wikipedia tidak disarankan, karena semua orang dapat menyunting tulisan di dalamnya. *Boleh mengutip dari blog yang relevan (hanya pada BAB 1 saja) 5.1 KUTIPAN LANGSUNG Kutipan langsung adalah kutipan pendapat atau sumber tertulis dengan sama sekali tidak menyimpang dari sumbernya, dengan ketentuan sebagai berikut: 28

32 1. Kutipan langsung pendek, kurang dari 4 baris (kurang dari 40 kata). Prinsip-prinsip yang digunakan untuk kutipan langsung pendek: - Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks - Jarak antara baris dengan baris masih dua spasi. - Tanda titik ditempatkan di ujung kalimat setelah sumber - Sesudah kutipan selesai, diberi tanda kurung yang diikuti nama belakang pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman - Nama pengarang bisa di awal, tengah atau di akhir kalimat Contoh: "Dapat dipahami bahwa pelaku penyiaran mendukung PP Penyiaran karena PP Penyiaran mengarahkan penyiaran Indonesia menuju sistem yang hampir sepenuhnya komersial" (Sudibyo, 2009, p. 17). atau Subdiyo mengatakan bahwa dapat dipahami pelaku penyiaran mendukung PP Penyiaran karena PP Penyiaran mengarahkan sepenuhnya penyiaran Indonesia menuju sistem yang hampir sepenuhnya komersial (2009, p.17). Apabila kutipan diambil dari referensi elektronik, misalnya situs internet, maka nomor halaman diganti nomor paragraf. Contoh: Jones and McGinn (2007) stated that the existence of extraterrestrial beings is possible due to the vastness of the universe (para. 4). 2. Kutipan langsung panjang lebih dari empat baris (lebih dari 40 kata). Prinsip-prinsip pengutipan untuk kutipan langsung panjang: - Kutipan itu dipisahkan dari teks dalam jarak 2 spasi - Jarak antara baris dengan baris kutipan 1 spasi 29

33 - Tanda titik ditempatkan di akhir kalimat (sebelum sumber) - Kutipan itu boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip ( ) - Sesudah kutipan selesai, gunakan tanda kurung; menulis nama singkat pengarang, tahun terbit dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu. - Seluruh kutipan itu dimasukkan ke dalam 1 x tab; bila kutipan itu dimulai dengan alinea baru maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi 1 x tab ketikan. Batasan panjang kutipan langsung maupun tidak langsung tidak lebih dari setengah halaman. Contoh: Penelitian survei terdiri dari dua tahap, yakni proses teoritisasi dan proses empirisasi. Agar dapat melakukan prosesproses penelitian tersebut secara baik, maka peneliti perlu memiliki pengetahuan yang baik tentang berbagai unsur penelitian. Pemahaman ini diperlukan pada proses teoritisasi karena dengan adanya pengetahuan tentang konsep, proposisi dan teori, peneliti akan dapat merumuskan pengetahuan tentang variabel, hipotesa dan definisi operasional juga diperlukan agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang hendak dikumpulkannya dalam suatu penelitian. (Singarimbun, 2005, p ) atau Mazurana, McKay, Carlson, and Kasper (2002) mentioned that between 1990 and 2002, girl soldiers were present in fighting forces and groups in 54 countries. Of those 54 countries, girl soldiers were involved in armed conflicts in 36 of these countries between 1990 and In all 36 countries where girl soldiers were involved in armed conflicts, the conflicts were internal wars. In other words, girl soldiers were engaged in armed conflict within a country s borders. In addition, girl soldiers were participants in international armed conflicts (fighting between or among nations) in several of these 36 30

34 countries, including Lebanon, Macedonia. (p. 103) The data presented here suggests that women s active involvement in armed conflict is a common phenomenon around the world especially in the 20th century. 5.2 KUTIPAN TIDAK LANGSUNG Kutipan tidak langsung adalah suatu kutipan pendapat-pendapat, uraian dari buku atau sumber tertulis lainnya yang penyajiannya dengan bahasa sendiri. Untuk kutipan tidak langsung ini diketik seperti uraiannya sendiri, termasuk spasinya. Prinsip-prinsipnya : - Kutipan itu diintegrasikan langsung dengan teks - Jarak antara baris dengan baris dua spasi - Sesudah kutipan selesai dilanjutkan dengan tanda kurung, menempatkan nama singkat pengarang dan tahun terbit. - Nama pengarang dan tahun boleh diletakkan di depan maupun di belakang kalimat - Boleh tidak menggunakan nomor halaman atau nomor paragraf. Contoh: Teori difusi inovasi yang berasal dari konsep sosiologi diaplikasi dalam berbagai disiplin ilmu seperti komunikasi, marketing konsep difusi inovasi dipelopori Everett Rogers yang dikembangkan dari pemikiran Lazarsfeld dengan teori komunikasi dua tahap-nya. Menurut Rogers, difusi adalah menyangkut penyebaran inovasi atau sesuatu hal baru. Inovasi bisa berupa produk nyata bisa pula menyangkut pemikiran, gagasan, dan sebagainya. Inovasi ini diadopsi oleh khalayak atau pengguna akhir (Baran & Davis, 2000). atau The motives of women s participation in armed conflict, according 31

35 to Sørensen (1998), are not any different than those of men s. 5.3 Kutipan dengan dua pengarang, nama belakang keduanya ditulis berikut dengan tahun terbit buku, dan nomor halaman. Contoh: Mazurana and McKay (1999, p.25) believe that... atau (Mazurana & McKay, 1999, p.25) 5.4 Kutipan dengan tiga, empat, lima pengarang, nama-nama belakangnya, ditulis berikut dengan tahun terbit buku dan nomor halaman. Contoh: pada paragraf penulisan pertama ditulis: Negy, Shreve, Jensen, and Uddin (2003, p.44) claimed that... According to the investigation... (Negy, Shreve, Jensen, & Uddin, 2003, p.44) di paragraf berikutnya ditulis: Negy et al. (2003, p.44) stated that... The research revealed that... (Negy et al., 2003, p.44). 5.5 Kutipan dengan enam atau lebih pengarang, nama belakangnya ditulis dan ditambahkan "et al." berikut dengan tahun terbit buku dan nomor halaman. Contoh: Weston et al. (2001) suggest Kutipan dengan sumber dari perusahaan/organisasi/tim. Contoh: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO, 2005) 5.7 Apabila tidak ada nama pengarang/sumber, maka pengutipan akan ditulis dengan judul artikelnya dan tahun. Biasanya didapat dari koran atau majalah. Contoh: 32

36 According the article Pengangguran Biang Frustrasi (2006), unemployment has become a source of frustration among the residents of the province atau of Arjuna s character (Fragment Stories of Mahabharata, 2005). Apabila terdapat nama penulis, maka tetap ditulis: Marshal (2013) 5.8 Apabila terdapat referensi pada sumber lain, ditulis seperti: Williams (dalam Newman, 2000, p.33) mengatakan bahwa Apabila tidak ada tanggal/tahun pada sumber, dapat ditulis "n.d" atau "no date": These strategies have been successfully used... (Browning, n.d.) Data hasil wawancara secara langsung tatap muka maupun tidak langsung (misalnya lewat telepon, , chatting, forum, bulletin board, dll) hanya ditulis di bagian isi skripsi-nonskripsi saja, tidak ditulis di daftar pustaka. Contoh penulisannya: "How to be media savvy in this era of transparency" (N. Wattimena, wawancara pra-riset, 5 Desember 2011) Kutipan dari internet (Berdasarkan waktu unggah/update, bukan waktu akses). E-Journal: (Wang & Hu, 2011, p. 52) Blog, online forum, dan mailing list: (Bowman, 2011, April 19) Web page: (Cellini, n.d.) 5.12 Kutipan dari rekaman musik: (Dewa 19, 2006, track 5) 5.13 Kutipan dari situs pengunggah video (Youtube/Video Blog): (Norton, 2006, November 4) 33

37 BAB VI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dari bahan-bahan penerbitan lainnya, internet, dll, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan atau sebagian karangan yang tengah digarap. 6.1 UNSUR DAFTAR PUSTAKA 1. Nama Pengarang dikutip lengkap 2. Judul Buku, termasuk judul tambahannya 3. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan keberapa, dan nomor jilid 4. Untuk sebuah artikel (di Jurnal Ilmiah, Majalah, Koran, dll) diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama Majalah/Koran/Jurnal, jilid. 5. Nomor dan tahun serta halaman yang dikutip. 6.2 BENTUK DAFTAR PUSTAKA 1. Abstrak Biasanya didapatkan dari E-Journal. Contoh: Lassen, S. R., Steele, M. M., & Sailor, W. (2006). The relationship of school-wide positive behavior support to academic achievement in an urban middle school. Psychology in the Schools, 43, Abstract retrieved from interscience.wiley.com 2. Artikel Jurnal Budiman, A. M. and Abidin A. S. (2011). The digital glass house: social networking and privacy. Exposure Journal of Advance Communication, 1(2), Keterangan: 1: volume number 2: issue number Artikel jurnal 3 sampai 6 penulis namanya tetap ditulis 34

38 3. Buku dengan satu penulis Nama penulis sesuai standar APA, yaitu nama belakang di tulis terlebih dahulu, nama lainnya disingkat. Contoh: Hockett, C. F. (2003). A course in modern linguistics. New York: The MacMillan Company. 4. Buku dengan dua penulis Nama pengarang kedua tetap ditulis terbalik. Contoh: Oliver, R. T. and Cortright, R. L. (2008). New training for effective speech. New York: Henry Holt and Company, Inc. 5. Buku dengan tiga, empat, dan lima penulis Holtzman, S., Elwan, A., & Scott, C. (1998). Post-conflict reconstruction: The Role of The World Bank. Washington DC: The World Bank. 6. Buku terbitan perusahaan American Psychological Association. (1972). Ethical Standards of Psychologists. Washington, DC: American Psychological Associations. 7. Kalau edisi buku mengalami perubahan, maka ditambahkan keterangan Eds. Gleason, H.A. (Eds.). (2001). An Introduction to Descriptive Linguistics. New York: Holt, Rinehart and Winston. 8. Dua atau lebih buku dengan penulis yang sama. Jika tahunnya berbeda, urutannya berdasarkan tahun terbit yang terdahulu. Postman, N. (1979). Teaching as A Conserving Activity. New York: Delacorte Press Postman, N. (1985). Amusing Ourselves to Death: Public Discourse in The ager of Show Business. New York, NY: Viking. 9. Dua atau lebih buku dengan penulis dan tahun yang sama, maka: 35

39 Postman, N. (1979a). Teaching as A Conserving Activity. New York: Delacorte Press Postman, N. (1979b). Amusing Ourselves to Death: Public Discourse in The Ager of Show Business. New York, NY: Viking. 10. Artikel Majalah dan Koran Tidak boleh menggunakan sebutan dan gelar (misalnya Ny atau H. (Haji), dll Majalah: Soebadio. (2003, 1 April). Penggunaan Bahasa Sansekerta dalam Pembentukan Istilah Baru. Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia, 6(8), Koran: Pengangguran biang frustrasi: Di Kalteng jumlah penganggur capai 70 Ribu. (2006, July 31). Kalteng Pos, p Brosur London School of Public Relations-Jakarta. (n.d.). Spring in Paris and Amsterdam 2012 [Brochure]. Jakarta, Indonesia: Author. 12. Handout Syafradji, S. (2012). Models of marketing communication [Handout]. Jakarta, Indonesia: London School of Public Relations-Jakarta. 13. Tesis dan Disertasi yang belum diterbitkan Putri, D. W. (2004). Relevansi Metode ZMET dalam Studi Komunikasi Pemasaran. Tesis Pasca Sarjana STIKOM The London School of Public Relations Jakarta, Indonesia. 14. Internet Majalah Online: Clay, R. (2008, June). Science vs. ideology: Psychologists fight back about the misuse of research. Monitor on Psychology, 39(6). Retrieved from Koran Online: Brody, J. F. (2007, December 11). Mental reserves keep brain 36

Apakah LSPR ada skripsi?

Karya-karya ilmiah yang tersedia di e-library LSPR Jakarta saat ini adalah Skripsi dan Thesis.

Non Skripsi seperti apa?

Jalur Non Skripsi merupakan salah satu jalur yang dapat digunakan untuk syarat kelulusan mahasiswa selain skripsi.