Berikut yang bukan merupakan surah dalam al-qur’an yang menerangkan tentang hari akhir adalah

Dalam Alquran, ada beberapa ayat yang membahas peristiwa sebelum datangnya kiamat

pulsk.com

Hari Kiamat (ilustrasi)

Rep: Meiliza Laveda Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu rukun iman adalah percaya pada hari akhir. Nantinya, semua makhluk akan binasa, sementara yang kekal hanyalah Allah. Dalam Alquran, ada beberapa ayat yang membahas perihal peristiwa sebelum datangnya hari kiamat. Namun, ada sebagian yang jelas, ada pula yang tidak jelas sehingga menimbulkan perbedaan pendapat. Misal, dalam surat An-Naml ayat 82 :وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ

Wa iżā waqa'al-qaulu 'alaihim akhrajnā lahum dābbatam minal-arḍi tukallimuhum annan-nāsa kānụ bi`āyātinā lā yụqinụn. “ Apabila telah jatuh perkataan atas mereka, Kami keluarkan dâbbah dari bumi yang akan berbicara kepada mereka bahwa sesungguhnya manusia terhadap ayat-ayat Kami tidak yakin.

Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ), Prof. M. Quraish Shihab menjelaskan dalam bukunya, Islam yang Saya Anut, maksud secara umum ayat tersebut adalah apabila keputusan Allah sudah dekat (masa kedatangan hari kiamat), akan akan dâbbah. Dâbbah adalah hewan melata atau manusia dari bumi yang akan berbicara kepada mereka. “Sesungguhnya manusia dalam hal ini yang durhaka tidak meyakini tanda-tanda Keesaan dan Kekuasaan Kami yang terbaca dan terhampar di alam raya.”

Ada sebagian ulama yang memahami kata dâbbah dalam arti apa saja yang berjalan melata di atas bumi, termasuk hewan dan manusia. Menurut mereka, konteks dalam ayat di atas akan muncul menjelang hari kiamat sekelompok orang beriman yang mendatangi orang kafir melalui lembah atau dataran hingga menggoncangkan orang kafir itu dan merusak bangunan mereka.Sementara itu, ada juga yang memahaminya dalam arti akan muncul orang-orang jahat. Karena kebodohannya, mereka disamakan dengan dâbbah (hewan melata). Jadi, ayat tersebut menyatakan jika kiamat sudah dekat, akan dipenuhi kejahatan dan kerusakan. Lalu terjadi peristiwa kiamat yang didustakan orang-orang kafir.Banyak orang memahami kata dâbbah secara harfiah, yakni hewan melata. Sebagian lain memahaminya untuk menggambarkan bentuk dan sifat hewan itu. Mereka merujuk kepada beragam riwayat yang sulit dipertanggungjawabkan keshahihannya.Ayat lain yang dipahami pakar terkait dekatnya hari kiamat adalah surat Yunus ayat 24.اِنَّمَا مَثَلُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْاَنْعَامُ ۗحَتّٰٓى اِذَآ اَخَذَتِ الْاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اَتٰىهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Innamā maṡalul-ḥayātid-dun-yā kamā`in anzalnāhu minas-samā`i fakhtalaṭa bihī nabātul-arḍi mimmā ya`kulun-nāsu wal-an'ām, ḥattā iżā akhażatil-arḍu zukhrufahā wazzayyanat wa ẓanna ahluhā annahum qādirụna 'alaihā atāhā amrunā lailan au nahāran fa ja'alnāhā ḥaṣīdang ka`al lam tagna bil-ams, każālika nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy yatafakkarụn.

“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu seperti air yang Kami turunkan dari langit, lalu bercampur karena air itu tanam-tanaman bumi. Di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Sampai apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan berhias (pula) dan pemilik (penghuninya) menduga bahwa mereka pasti kuasa atasnya tiba-tiba datanglah kepadanya siksa Kami di waktu malam atau siang. Lalu Kami jadikan ia laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah ada kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat kepada orang-orang yang berpikir.”Beberapa ulama memahami ayat di atas tentang kemajuan yang dicapai manusia dalam bidang ilmu dan teknologi, seperti para penulis tafsir Al-Muntakhab yang terdiri dari sekian banyak ilmuwan dan ulama Mesir. Mereka berpendapat, ayat di atas menunjuk pada suatu hakikat yang sedang memperlihatkan tanda-tandanya.

Yakni manusia mampu menggunakan ilmu pengetahuan untuk kepentingannya dan mampu mewujudkan tujuannya. Apabila hakikat itu telah mendekati kesempurnaannya dan manusia merasa telah sampai pada puncak pengetahuan sehingga merasa mampu melakukan segala sesuatu, maka ketika itu ketentuan Allah akan tiba. Manusia akan musnah dan tibalah hari kiamat.

  • kiamat
  • Quraish Shihab
  • tanda kiamat
  • peristiwa sebelum kiamat

Berikut yang bukan merupakan surah dalam al-qur’an yang menerangkan tentang hari akhir adalah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Alquran menggambarkan terjadinya hari kiamat dalam sejumlah ayat

pulsk.com

Alquran menggambarkan terjadinya hari kiamat dalam sejumlah ayat. Hari Kiamat (ilustrasi)

Red: Nashih Nashrullah

Oleh : Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Akhir-akhir ini, banyak orang membicarakan isu hari kiamat. Ada yang menghubungkan dengan wabah korona (Covid-19) sebagai tanda-tanda kecil ('alam shugra) datangnya hari kiamat. 

Peristiwa hari kiamat yang berkembang dalam masyarakat kita terlalu bersifat fisik, padahal kiamat dalam Alquran dan hadis multitafsir.

Musibah dalam bentuk wabah atau pandemi seperti yang sama-sama dihadapi seluruh bangsa di dunia boleh saja dianggap sebagai sebuah pembelajaran (lesson learning), tetapi sebaiknya jangan didramatisir sedemikian rupa sehingga menimbulkan ketakutan dan kecemasan di dalam masyarakat. 

Doa-doa yang banyak beredar di dalam media sosial seperti membayangkan besok sudah akan kiamat. Padahal, tanda-tanda menengah ('alamat al-wustha) belum tampak. 

Alquran tidak memerinci kapan dan bagaimana kiamat itu terjadi. Alquran hanya menjelaskan bahwa: 

Pertama, أزفت الآزفة لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ كَاشِفَةٌ "Telah dekat terjadinya hari kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah." (QS an-Najm: 57-58). Dalam ayat lain dikatakan: 

Kedua, يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ 

"Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : "Kapankah terjadinya?" Katakanlah:"Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba." Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS al-A'raaf: 187).

Ketiga, يَوۡمَ هُمۡ بَارِزُوۡنَۖ لَا يَخۡفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ ؕ لِمَنِ الۡمُلۡكُ الۡيَوۡمَ ؕ لِلّٰهِ الۡوَاحِدِ الۡقَهَّارِ "(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan." (QS Ghafir [40]:16).

Keempat, يَوۡمَ تُوَلُّوۡنَ مُدۡبِرِيۡنَ‌ۚ مَا لَكُمۡ مِّنَ اللّٰهِ مِنۡ عَاصِمٍۚ وَمَنۡ يُّضۡلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنۡ هَادٍ "(Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorang pun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorang pun yang akan memberi petunjuk." (QS Gafir [40]: 33).

Keempat, اِسۡتَجِيۡبُوۡا لِرَبِّكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِىَ يَوۡمٌ لَّا مَرَدَّ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ‌ؕ مَا لَكُمۡ مِّنۡ مَّلۡجَاٍ يَّوۡمَٮِٕذٍ وَّمَا لَكُمۡ مِّنۡ نَّكِيۡرٍ  "Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh tempat berlindung pada hari itu dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu)." (QS asy-Syura [42]: 47).

Kelima,  يَوۡمَ لَا يُغۡنِىۡ مَوۡلًى عَنۡ مَّوۡلًى شَيۡــًٔا وَّلَا هُمۡ يُنۡصَرُوۡنَۙ "yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan." (QS ad-Dukhan [44]:41).

Keenam, يَوۡمَٮِٕذٍ يَّوَدُّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَعَصَوُا الرَّسُوۡلَ لَوۡ تُسَوّٰى بِهِمُ الۡاَرۡضُ ؕ وَلَا يَكۡتُمُوۡنَ اللّٰهَ حَدِيۡـثًا "Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disama-ratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun." (QS an-Nisa' [4]: 42).

Berikut yang bukan merupakan surah dalam al-qur’an yang menerangkan tentang hari akhir adalah

sumber : Harian Republika