Melanjutkan tulisan Contoh Soal Sejarah Kelas 10 Semester 1 dan Kunci Jawabannya Pilihan Ganda bagian ke-11 [soal nomor 101-110], PG bagian ke-12 berisikan materi yang sama, yaitu tentang "Historiografi". Show Baca juga: Contoh Soal PG dan Jawaban Sejarah Kelas X Semester 2 Kurikulum 2013Berikut, contoh soal sejarah peminatan kelas x Semester 1 K13 beserta jawabannya, dimulai dari soal nomor 111 sampai dengan 120. 111. Berikut ini yang bukan ciri historiografi kolonial adalah.... a. bersifat diskriminatif b. Eropasentris c. mengunggulkan derajat bangsa Eropa d. ditulis dari sudut pandang kepentingan orang-orang Belanda e. feodalistik jawaban: e 112. Pengarang buku berjudul “Oud en Niew Oost Indien” yang merupakan Ensiklopedia Hindia bernama.... a. Van Leur b. Valentijn c. Van Dam d. Thomas S. Raffles e. De Jonge jawaban: b 113. Historiografi tradisional seorang raja ditulis sebagai manusia yang memiliki kelebihan secara batiniah dianggap memiliki kekuatan gaib disebut.... a. keraton sentris b. regio sentris c. religio magis d. psiko-politis e. istana sentris jawaban: c 114. Berikut ini yang bukan contoh historiografi tradisional, adalah.... a. Babad Tanah Jawi b. Carita Parahiangan c. Sejarah Sukapura d. Sejarah Nasional Indonesia e. Serat Kanda jawaban: d 115. Berikut ini contoh historiografi kolonial adalah.... a. Pokok-pokok Perang Gerilya b. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia c. Oud en Niew Oost Indien d. Serangan Umum 1 Maret 1949 e. Sejarah Nasional Indonesia jawaban: c 116. Seminar Sejarah Nasional I pada tahun 1937 berlangsung di.... a. Bandung b. Semarang c. Yogyakarta d. Surabaya e. Jakarta jawaban: c 117. Dalam historiografi tradisional kedudukan sentral raja menimbulkan.... a. raja sentrisme b. regio sentrisme c. religio sentrisme d. etno sentrisme e. tradisional sentrisme jawaban: a 118. Dalam sejarah tradisional yang terlihat lebih menonjol adalah.... a. kuat dalam genealogi daripada kronologi b. tekanannya sebagai bahan pengajaran agama c. adanya kingship d. pertimbangan kosmologis lebih diutamakan daripada keterangan sebab akibat e. semua jawaban benar jawaban: e 119. Penulisan sejarah yang menitikberatkan nasionalisme terjadi pada masa.... a. kolonial b. revolusi c. Orde Baru d. modern e. reformasi jawaban: b 120. Penulisan sejarah kolonial dimulai sejak.... a. zaman VOC b. zaman Buddha c. zaman Islam d. zaman kemerdekaan e. zaman Jepang jawaban: a Lanjut ke soal UAS Sejarah => Contoh Soal UAS Sejarah Kelas X Semester 1 Kurikulum 2013 Beserta Jawabannya [PG dan Essay] Lihat Foto Rendika Ferri Prasasti Mantyasih di Meteseh, Kota Magelang. KOMPAS.com - Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Nusantara. Umumnya historiografi tradisional diciptakan oleh pujangga-pujangga di kalangan kerajaan sebagai legitimasi dari raja atau penguasa yang sedah bertahta. Media yang digunakan dalam historiografi tradisional berupa media tulis natural seperti batu prasasti, lontar, kulit binatang, kertas dsb. Ciri-ciri historiografi tradisionalDalam buku Historiografi di Indonesia : Dari Magis Religius hingga Strukturis [2009] karya Agus Mulyana dan Darmiati, ciri-ciri historiografi tradisional adalah:
Baca juga: Prasasti Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno Kelemahan historiografi tradisionalDalam buku Pengantar Ilmu Sejarah [2005] karya Kuntowijoyo, historiografi tradisional memiliki kelemahan sebagai berikut:
Kelebihan Historiografi TradisionalHistoriografi tradisional juga memiliki kelebihan, seperti:
Baca juga: Zaman Praaksara di Indonesia Contoh Historiografi TradisionalBerikut merupakan contoh-contoh karya historiografi tradisional :
Baca berikutnya Berikut ini yang bukan merupakan ciri dari historiografi tradisional adalah?
Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D. menggunakan metode sejarah. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah. Berikut ini yang bukan merupakan ciri dari historiografi tradisional adalah menggunakan metode sejarah. Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. bersifat istana sentris menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. penulisannya bertujuan memberikan legitimasi yang kuat terhadap penguasa menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. merupakan ekspresi budaya menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. menggunakan metode sejarah menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat. Jawaban E. terdapat unsur-unsur sastra, karya imajinati, dan mitologi menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah D. menggunakan metode sejarah Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih. tirto.id - Historiografi berasal dari kata history yang berarti sejarah dan grafi yang berarti deskripsi/penulisan jadi historiografi berarti penulisan sejarah. Menururt Kuntowijoyo dalam buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah Kelas X historiografi merupakan tahap menceritakan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai sebuah bentuk catatan sejarah. Soedjatmiko dalam buku Manusia dan Ruang Lingkup Ilmu Sejarah menyatakan bahwa historiografi tradisional Nusantara ditulis dalam bentuk pros maupun puisi [syair], seperti babad, serat, kanda, sajarah, carita, hikayat, sejarah, tutur, salsilah, dan cerita-cerita manurung. Historiografi di Indonesia terbagi atas tradisional, kolonial, dan modern. Penulisan historiografi di Indonesia sudah dimulai pada zaman kerajaan Hindu-Budha sampai berkembangnya Islam. Di Indonesia historiografi diawali dari masa aksara atau tulisan dengan karya pertama berupa prasasti oleh Mpu Prapanca yang menulis kitab Negarakertagama. Pada masa tradisional buku dengan judul Cristische Beschouwing Van Sadjarah Van Banten atau buku tentang sejarah Banten pada 1962 – 1963 dianggap sebagai titik balik berakhirnya historiografi tradisional di Indonesia. Historiografi Tradisional Masa Hindu-BudhaPada masa Kerajaan Hindu-Budha, historiografi berkembang pesat yang dibuktikan dengan terciptanya 1.000 buah naskah di seluruh Nusantara dengan beberapa di antaranya berupa penulisan kitab. Contoh karya tulisan pada masa tradisional dari kerajaan Hindu-Budha berupa: 1. Babad Tanah Pasundan 2. Babad Parahiangan 3. Babad Tanah Jawa 4. Pararaton 5. Nagarakertagama 6. Babad Galuh 7. Babad Sriwijaya dll Historiografi Tradisional Masa IslamCerita sejarah yang dibuat sebagian merupakan penyesuaian kebudayaan Islam. Contoh karya yang ditulis oleh pujangga pada saat kerajaan Islam di Nusantara meliputi: 1. Kerajaan Islam Cirebon 2. Babad Banten dari Kerajaan Islam Banten 3. Babad Diponegoro yang menceritakan mengenai kehidupan Pangeran Diponegoro 4. Babad Demak yang mengisahkan tentang Kerajaan Islam Demak 5. Babad Aceh dll Ciri-ciri Historiografi TradisionalMenurut Hasnawati dalam buku Modul Pembelajaran SMA Sejarah Kelas X menyatakan bahwa terdapat 6 [enam] ciri-ciri historiografi tradisional, yaitu, 1. Istana sentris, yaitu karya hanya difokuskan pada kehidupan raja atau keluarga istana jadi tidak ada cerita mengenai kehidupan masyarakat umum 2. Religius magis, yaitu sejarah yang berhubungan dengan kepercayaan dan hal-hal gaib. Hal ini bertujuan agar rakyat patuh kepada raja karena seorang raja dianggap sebagai penjelmaan Tuhan atau Dewa. 3. Bersifat feodalistis-aristokratis, yaitu cerita sejarah yang menceritakan tentang bangsawan feodal, sama seperti istana sentris, cerita yang dikisahkan hanya terpusat pada kaum bangsawan dan tidak ada sangkut paut mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat umum 4. Tidak ada perbedaan peristiwa nyata dan khayal karena semua dianggap sama 5. Bersifat regio-sentris atau enocentrisme [kedaerahan], yaitu cerita sejarah yang menekankan pada budaya dan suku bangsa di kerajaan tersebut 6. Terdapat kesalahan-kesalahan dalam penguraiannya. Cerita yang ditulis tidak seluruhnya berdasarkan fakta yang terjadi, melainkan dalam menulis nama, fakta sejarah, penggunaan kosa kata, dan penulisan waktu pada cerita berbeda. Baca juga:
Baca juga artikel terkait HISTORIOGRAFI atau tulisan menarik lainnya Wulandari Penulis: Wulandari Editor: Nur Hidayah Perwitasari Kontributor: Wulandari Subscribe for updates Unsubscribe from updates |