Perintah untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang halal sudah jelas dalam Islam. Terkadang, kamu mungkin masih bertanya-tanya mengapa makanan tertentu haram untuk dikonsumsi. Show
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 168-171, Allah SWT telah memberikan pedoman dalam memilih makanan yang halal. Bukan hanya menjalankan perintah Allah SWT saja, tetapi ada banyak hikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal yang bisa kamu dapatkan. Makanan yang secara fisik halal adalah makanan yang baik, tidak membuat mudarat, tidak kotor dan menjijikkan, serta tidak diharamkan oleh Allah SWT. Beberapa contoh makanan tersebut di antaranya adalah nasi, telur, ayam, sapi, kerbau, unta, kambing, domba, belalang, binatang yang hidup di laut dan lain-lain. Sementara itu, makanan yang halal dari asal muasalnya adalah makanan yang didapatkan dengan cara yang halal, bukan hasil curian dan semacamnya. Perintah tersebut tentu harus dijadikan pedoman untuk mengetahui mana yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi bagi seorang muslim. Berikut 7 hikmah mengonsumsi makanan dan minumal halal serta pedoman dalam memilihnya. 1. Memperoleh ridha Allah SWTHikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal yang pertama adalah memperoleh ridha Allah SWT. Allah SWT telah menyeru kepada umatnya di bumi agar memilih makanan yang halal dan baik (thayyib). Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 168 Allah SWT berfirman:
Ayat di atas menjelaskan bahwa halal dan haramnya makanan bukan hanya dilihat dari zat fisiknya saja, tetapi juga cara memperolehnya. Pasalnya, makanan dan minuman yang didapatkan dengan cara menipu, mencuri, korupsi juga bisa menjadi haram hukumnya. 2. Menjadi pendorong agar doa-doa terkabulTerkabulnya doa seorang muslim bisa datang dari mana saja. Namun, salah satu hal yang bisa mendorong doa agar terkabul adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Hal itu sesuai dengan hadis Rasulullah SAW berikut. يَا سَعْدُ، أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الْعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا “Wahai Sa‘d, perbaikilah makananmu, niscaya doamu mustajab (dikabulkan). Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang hamba yang melemparkan satu suap makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama 40 hari.” (HR At-Thabrani). Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Sa'd bin Abi Waqash agar doa-doanya terkabul. Rasulullah SAW kemudian menjawab bahwa kunci utama agar doa terkabul adalah mengonsumsi makanan yang halal. Apabila kamu menyuap makanan haram ke perutmu, maka amalmu pun tidak akan diterima. 3. Menjernihkan hati dari segala penyakit hatiHikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal akan menjadikan hati bersih. Jika hati bersih, maka segala penyakit hati pun akan sirna. Kamu tentu tidak ingin jika hatimu dicemari oleh hal-hal yang negatif. Hal-hal negatif itu bisa datang dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Pasalnya, makanan dan minuman yang kamu konsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk beraktivitas dan beribadah. Apabila kamu memasukkan ke dalamnya makanan dan minuman halal, maka hati pun akan lebih terang dan dialiri oleh sumber-sumber ilmu. Bayangkan saja jika kamu mengonsumsi makanan haram, seperti khamr. Bukan hanya tubuh saja yang mendapatkan mudaratnya, tetapi pikiran dan hati pun tidak bisa selaras. 4. Menjadi obat dari berbagai macam penyakitMakanan dan minuman halal yang diperintahkan oleh Allah SWT bukan hanya baik secara fisiknya saja. Halal berarti juga thayyib, artinya baik, berkualitas, dan bermanfaat. Artinya, makanan yang thayyib itu bisa jadi berbeda-beda sesuai dengan siapa yang mengonsumsinya. Sebagai contoh, banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan, seperti kolesterol atau diabetes. Mereka tentu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang berkolesterol tinggi atau berkadar gula tinggi. Oleh karena itu, bagi mereka, jenis makanan yang secara zat halal, tetapi mengandung kolesterol dan gula tinggi menjadi tidak thayyib untuk mereka. Perintah untuk mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib itu merupakan wujud kasih sayang Allah SWT kepada umatnya. Mereka diajak untuk menjaga kesehatan melalui konsumsi makanan. 5. Mendapat keturunan yang saleh dan salehahHikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal selanjutnya adalah mendapat keturunan yang saleh dan salehah. Hal ini karena dianjurkannya seorang wanita hamil untuk makan makanan yang halal dan thayyib. Mengonsumsi makanan halal itu sebaiknya sudah ditanamkan setiap hari. Dengan begitu, saat menikah sampai kelahiran anak, keluarga akan dijauhkan dari godaan setan. Itulah mengapa makanan dan minuman yang halal akan melahirkan anak yang saleh, salehah, dan berbakti kepada orang tuanya. 6. Menjaga keimanan dan kekhusyukan ibadahHikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal berikutnya yaitu bisa menjaga keimanan dan kekhusyukan ibadah. Konsumsi makanan akan memengaruhi kualitas ibadah seseorang. Pasalnya, orang yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman haram maka jiwanya secara tidak langsung akan malas beribadah. Bahkan, tak jarang orang-orang dengan mudahnya meninggalkan kewajiban karena konsumsi makanan haram. Namun sebaliknya, mengonsumsi makanan yang halal akan membuat seorang muslim tergerak hatinya untuk beribadah. Apa pun ibadah yang mereka lakukan akan terasa ringan dan semangat. 7. Mendatangkan rezeki dari pintu yang baikTerakhir, hikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal bisa membuka pintu rezeki. Halal bukan hanya dinilai dari zatnya saja, tetapi juga cara memperolehnya. Apabila kamu membiasakan mengonsumsi makanan halal yang diperoleh dengan cara yang baik, maka di kemudian hari kamu pun akan memperoleh rezeki dengan cara yang baik pula. Datangnya rezeki ini bisa dari mana saja, mulai dari pekerjaan yang baik sampai dengan rezeki yang tidak disangka-sangka. Sebaliknya, jika kamu mendapatkan makanan dengan cara yang haram, maka bukan mendatangkan rezeki, kamu justru akan mendapatkan banyak mudaratnya. Misalnya, kamu mengonsumsi makanan dengan cara mencuri, maka justru masalah yang akan menghampirimu. Itulah 7 hikmah mengonsumsi makanan dan minuman halal dalam Islam. Perintah tersebut tentu menunjukkan kasih sayang Allah SWT kepada seluruh umatnya di bumi. Bukan hanya bisa menjaga kesehatan, tetapi juga menjadikan manusia menjadi orang yang beriman. Baca Juga: Hukum Memelihara Anjing dalam Islam, Cari Tahu Dulu Sebelum Mengadopsi Baca Juga: Kumpulan Bacaan Doa Pengusir Setan dan Jin dalam Agama Islam Baca Juga: Makna & Hukum Ucapan Barakallah Fii Umrik di Hari Ulang Tahun Makanan dan Minuman Halal. Foto: pixabayIslam sudah mengatur jenis makanan dan minuman yang halal untuk dikonsumsi. Seorang Muslim diwajibkan mengkonsumsi makanan dan minuman halal serta menjauhi yang haram. Hal ini dijelaskan lewat firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 168. يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ Artinya: "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." Mengutip buku Makanan yang Halal & Haram oleh Suryana, ada beberapa jenis makanan yang halal berdasarkan firman Allah dan hadist Rasulullah, yaitu:
Hikmah Mengkonsumsi Makanan dan Minuman HalalMakanan dan Minuman Halal. Foto: pixabaySetiap larangan dan perintah Allah pastilah mengandung hikmah yang baik bagi umat manusia. Dengan mengkonsumsi makanan yang halal, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh. Informasi dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut beberapa hikmah mengkonsumsi makanan dan minuman halal.
Makanan yang halal adalah makanan yang halal zatnya, halal cara memprosesnya, dan halal cara memperolehnya. Makanan yang halal zatnya yaitu makanan yang tidak mengandung hal-hal yang diharamkan oleh Allah seperti darah, daging babi, bangkai, dan lainnya. Aturan soal makanan dan minuman yang haram juga dijelaskan dalam surah Al-Maidah ayat 3: حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلَٰمِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Artinya: "Diharamkan bagimu [memakan] bangkai, darah, daging babi, dan [daging] hewan yang disembelih bukan atas [nama] Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan [diharamkan pula] yang disembelih untuk berhala.” Sementara itu, makanan yang halal cara memprosesnya yaitu makanan yang diproses dengan menyebut asma Allah. Lalu, makanan yang halal cara memperolehnya adalah makanan yang tidak diperoleh dari hasil mencuri, menjarah, menipu, ataupun korupsi. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 188 yang berbunyi: وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.” Page 2 |